1124 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 2 NOMOR 10 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS SEBAGAI KARTU
PERMAINAN EDUKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA
BUMI
Iftitah Alya Fadharis, Maharania Nasywa Supriadi, Desi Safitri,
Dian Nur Afifah Umah, Afiani Cahya Dwi Rahayu
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Email: iftitahalya.2022@student.uny.ac.id
afianicahya.2022@student.uny.ac.id
Kata kunci:
Pengetahuan,
Pencegahan ISPA,
Balita
Keywords:
Knowledge,
Prevention of ARI,
Toddlers
.
ABSTRAK
Latar Belakang: Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana
gempa bumi khususnya gempa tektonik, karena letak geografis yang berada di antara
tiga lempeng besar. Sebagai masyarakat Indonesia, mempelajari fenomena alam sejak
dini menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda
terpelajar sangatlah dibutuhkan untuk meminimalkan dampak dari gempa bumi. Stacked
(Stacko for Education) hadir sebagai media pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa
bumi berbasis permainan kartu yang berasal dari limbah kertas. Kartu Uno berasal dari
daur ulang kertas. Setelah itu, kertas digunakan untuk mencetak kartu yang berisi soal-
soal mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi.
Tujuan: Mengetahui langkah pembuatan kartu permainan edukatif dari limbah kertas
Metode: Model penelitian dan pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama, yaitu
define, design, develop, and disseminate.
Hasil : Hasil dari penelitian didapatkan karakteristik limbah kertas yang digunakan
untuk kartu permainan yang baik dan dapat digunakan secara sistematis. Limbah kertas
yang diolah kembali menjadi kartu berpotensi mengurangi jumlah limbah kertas.
Kesimpulan: Pembuatan kartu dari limbah kertas dapat dilakukan melalui alat pencetak
kertas dengan cepat dan dapat menghasilkan kertas yang banyak
ABSTRACT
Background: Indonesia is one of the countries that is prone to earthquakes, especially
tectonic earthquakes, because of its geographical location between three large plates.
As an Indonesian society, studying natural phenomena from an early age is very
important. Therefore, the involvement of educated young people is needed to minimize
the impact of earthquakes. Stacked (Stacko for Education) is present as a learning
medium for earthquake disaster preparedness based on card games derived from paper
waste. The Uno card comes from recycled paper. After that, paper is used to print cards
containing questions about earthquake disaster preparedness.
Purpose: Know the steps to make educational game cards from paper waste .
Volume 2, Nomor 10, Oktober 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1125 http://sosains.greenvest.co.id
Method: The 4D research and development model is divided into 4 main stages, namely
define, design, develop, and disseminate.
Results: The reults of the study obtained characteristics of paper waste used for good
playing cards and can be used systematically. Paper waste that is reprocessed into cards
has the potential to reduce the amount of paper waste.
Conclusion: Making cards from paper waste can be done through a paper printer
quickly and can produce a lot of paper
PENDAHULUAN
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan bahwa volume timbulan sampah di Indonesia
pada 2022 mencapai 19,45 juta ton (Handayani, Simamora, & Zebua, 2022). Sampah yang
dihasilkan oleh mayoritas penduduk Indonesia berasal dari kategori sampah plastik dan
sampah kertas. Hal tersebut terjadi karena berbagai produk dikemas menggunakan bahan
plastik maupun kertas. Kebiasaan buruk masyarakat masih membuang sampah secara
sembarangan serta mengolahnya dengan cara dibakar dan ditimbun (Mulasari, 2014).
Limbah yang terus menerus bertambah banyak akan menimbulkan berbagai dampak
negatif baik untuk lingkungan sekitar maupun untuk keberlangsungan hidup masyarakat
Indonesia salah satunya menjadi penyebab beberapa bencana alam. Dalam hal ini,
penumpukan limbah sampah bisa menjadi pemicu awal terjadinya bencana non geologis,
bencana non geologis atau dapat disebut juga bencana non alam yaitu bencana yang
disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam (Maulana & Rakhman, 2018).
Bencana non alam biasanya terjadi karena adanya campur tangan manusia, namun manusia
juga tidak sepenuhnya menjadi penyebab bencana ini (ASSAKINA, 2023).
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh gerakan atau
aktivitas dari kulit bumi (litosfer) yang berdampak pada permukaan bumi. Gempa bumi
termasuk salah satu dari sekian banyak bencana alam yang masuk kedalam kategori
bencana alam geologis (Rohmaningtyas, 2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa setiap hari Indonesia diguncang gempa, baik
skala kecil hingga besar (Rismawati, 2021). Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi
dari bagian dalam bumi, tempat sejumlah besar panas disimpan (Akbar, Darman, Marizka,
Namora, & Ardewati, 2018). Lalu, panas ini mendorong plat bergerak. Ketika dua pelat
bergerak melawan satu sama lain dan menghasilkan gesekan, maka menyebabkan energi
menumpuk. Pelepasan energi inilah yang memicu terjadinya gempa bumi (Rismawati,
2021). Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana gempa
bumi khususnya gempa tektonik, karena letak geografis yang berada di antara tiga lempeng
besar. Sebagai masyarakat Indonesia, mempelajari fenomena alam sejak dini menjadi
sebuah kebutuhan agar langkah-langkah pencegahan dapat dipahami dan dilakukan oleh
masyarakat Indonesia di masa depan (Suarmika & Utama, 2017). Oleh karena itu,
keterlibatan generasi muda terpelajar sangatlah dibutuhkan untuk meminimalkan dampak
dari gempa bumi dengan meningkatkan kualitas sistem mitigasi bencana berbasis teknologi
yang lebih efektif serta didukung kebijakan yang hadir dari penelitian (Ir Vina Serevina,
Perdana, & Raihanati, 2023).
Sektor pendidikan memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai bencana
alam (Zahara, 2019). Dengan melakukan pengkajian terhadap bahaya dan resiko,
melakukan perencanaan, melakukan perlindungan fisik dan lingkungan, serta membuat
rencana kesiapsiagaan, maka bahaya dapat dicegah (Indriasari & Kusuma, 2020). Sektor
pendidikan merupakan lembaga tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan, sehingga
harapan bahwa sekolah menjadi panutan dalam melakukan pencegahan bencana menjadi
Pemanfaatan Limbah Kertas Sebagai Kartu
Permainan Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa
Bumi
2022
Iftitah Alya Fadharis, Maharania Nasywa Supriadi, Desi Safitri,
Dian Nur Afifah Umah, Afiani Cahya Dwi Rahayu 1126
tinggi. Keberhasilan mitigasi bencana merupakan salah satu ujian utama terhadap
keberhasilan pendidikan yang diberikan dari generasi ke generasi (Suharwoto et al., 2015).
Penerapan kebijakan belajar di rumah pada saat pandemi Covid-19 membuat
sebagian siswa merasa cemas dan tertekan, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru
membuat banyak siswa mengalami stress dan jenuh dalam menjalaninya (Oktawirawan,
2020). Dengan dibukanya kembali sekolah memberi gambaran baru terhadap pembelajaran
di masa transisi pasca pandemi Covid-19, baik dari strategi guru dalam mengajar ataupun
pengembangan media yang membantu siswa dalam belajar. Kesulitan belajar sebelumnya
diharapkan dapat terpenuhi dimasa New normal, sehingga minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran muncul dan hasil belajar meningkat dari sebelumnya (Chaterine, 2020).
bencana gempa bumi berbasis permainan Uno Stacko yang berasal dari plastik, karena
jumlah limbah kertas yang semakin hari semakin tidak terkendali serta masih pasifnya
pengelolaan terhadap limbah tersebut, maka dari itu Stacked hadir untuk mengurangi
limbah kertas tersebut dengan mengolahnya menjadi media pembelajaran berbasis
permainan dimana cara kerja alatnya hampir sama dengan permainan Uno Stacko. Stacked
diharapkan menjadi media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk peserta
didik dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana gempa bumi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and
development) dengan didapatkannya sebuah produk yang kemudian kelayakannya diuji
untuk digunakan pada pembelajaran. Produk yang dihasilkan berupa permainan edukatif
Stacko Education. Produk pembelajaran ini dikembangkan untuk mengoptimalkan proses
belajar peserta didik.
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah media pembelajaran berupa permainan
edukatif Stacko Education pada materi mitigasi bencana gempa bumi. Sedangkan objek
pada penelitian ini adalah validitas ahli materi, validitas ahli media, dan respon pemain
pada materi mitigasi bencana gempa bumi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pemanfaatan limbah kertas sebagai permainan edukasi kesiapsiagaan bencana
gempa bumi dilakukan melalui (Arfah, 2017) :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
Alat yang digunakan dalam proses pemanfaatan limbah kertas berupa gunting
untuk menggunting kertas menjadi pecahan kecil-kecil, ember yang digunakan untuk
merendam limbah kertas yang sudah digunting, blender untuk menghaluskan kertas
yang sudah direndam, container box sebagai tempat kertas yang sudah dihaluskan yang
ditambahkan air kembali, bingkai screen paper sebagai cetakan kertas, spons melamin
untuk menyerap air yang tersisa di bingkai screen paper. Adapun bahan yang diperlukan
adalah limbah kertas sebagai bahan utama dan air untuk mencampurkan hasil kertas
yang sudah dihaluskan menggunakan blender.
2. Menggunting kertas menjadi bagian yang lebih kecil. Hal ini dilakukan agar proses
pelunakan kertas menjadi lebih mudah karena partikelnya diperkecil. Kemudian hasil
kertas yang sudah digunting dimasukan ke dalam ember yang berisi air agar menjadi
lunak dan tulisan yang terdapat pada kertas memudar. Lalu merendam selama satu hari
agar hasilnya terasa halus.
3. Menghaluskan potongan kertas menggunakan blender dengan perbandingan antara
potongan kertas dan air 1:3. Tujuan penambahan air yang cukup banyak untuk
mempermudah dalam proses penghalusan. Jika pada saat proses penghalus kertas
Volume 2, Nomor 10, Oktober 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1127 http://sosains.greenvest.co.id
menggunakan blender tidak ditambahkan air blender tidak dapat berputar secara
maksimal. Apabila putaran pisau blender tidak maksimal maka hasil dari penghalusan
kertas juga tidak maksimal.
4. Memasukkan air dan bubur kertas ke dalam container box agar ketika kertas dicetak
menggunakan bingkai screen paper mudah dan mengaduk semua bahan hingga merata
supaya hasil yang dicetak.
5. Menyaring bubur kertas dengan bingkai screen paper sebagai cetakan dalam pembuatan
kertas. Ukuran bingkai screen paper bermacam- macam menyesuaikan dengan
kebutuhan kertas yang akan digunakan.
6. Mengurangi kadar air menggunakan spons melamin. Kadar air perlu dikurangi agar
proses pengeringan lebih cepat, selain itu untuk mempermudah ketika proses
pemindahan ke tempat pengeringan karena jika kadar air masih banyak kertas yang
masih lunak sulit diambil dan dijemur.
7. Memindahkan bubur kertas dari screen paper ke kain blacu, dan mengeringkan daur
ulang kertas tersebut. Memindahkan bubur kertas yang telah dicetak menggunakan
screen paper ke kain blacu bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan kertas.
Sebab dengan menggunakan kain blacu, air dapat terserap. Penjemuran menggunakan
energi panas matahari juga berfungsi dalam penghematan energi. Apalagi akhir-akhir
ini lokasi produksi cukup panas.
8. Mengeprint sesuai desain kartu uno sesuai dengan desain yang ada. Desain pada kartu
memiliki dua sisi. Pada sisi depan terdapat pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh
pemain. Pada belakang terdapat jawaban yang menjadi kunci dari pertanyaan di sisi
depan. Jawaban tersebut dapat diakses dan dilihat dengan cara memindai kode yang
terdapat di kartu. Kertas yang sudah di print kemudian dipotong kertas sesuai desain
kartu uno sesuai dengan ukuran.
Gambar 1. Kartu hasil pengelolaan limbah kertas sebagai media pembelajaran
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan pada kategori baik yaitu
sebanyak 29 orang atau sekitar 76,3%, kebanyakan responden melakukan tindakan
pencegahan ISPA pada kategori baik yaitu 26 orang atau 68,4%. Dari hasil analisis
bivariat diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang ISPA dengan
tindakan pencegahan ISPA dengan p value 0,029 (p < 0,05). Disarankan kepada
Petugas Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Singkohor Kabupaten Aceh Singkil
untuk lebih meningkatkan lagi promosi kesehatan tentang pentingnya pencegahan
ISPA khususnya pada ibu balita sehingga tindakan dalam pencegahan ISPA akan
semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ricky, Darman, Ridho, Marizka, F. N. U., Namora, Jesi, & Ardewati,
Novisa. (2018). Implementasi Business Intelligence Menentukan Daerah
Rawan Gempa Bumi Di Indonesia Dengan Fitur Geolokasi. Jepin (Jurnal
Pemanfaatan Limbah Kertas Sebagai Kartu
Permainan Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa
Bumi
2022
Iftitah Alya Fadharis, Maharania Nasywa Supriadi, Desi Safitri,
Dian Nur Afifah Umah, Afiani Cahya Dwi Rahayu 1128
Edukasi Dan Penelitian Informatika), 4(1), 3035.
Arfah, Mahrani. (2017). Pemanfaatan Limbah Kertas Menjadi Kertas Daur Ulang
Bernilai Tambah Oleh Mahasiswa. Buletin Utama Teknik, 13(1), 2831.
Assakina, Saliha. (2023). Gambaran Kesiapsiagaan Psikologis Dalam Menghadapi
Bencana Alam Pada Individu Dewasa Awal. Universitas Negeri Jakarta.
Chaterine, R. N. (2020). Siswa Belajar Dari Rumah, Kpai: Anak-Anak Stres
Dikasih Banyak Tugas. Detik News.
Handayani, Widhi, Simamora, Liska, & Zebua, Damara Dinda Nirmalasari. (2022).
Sampah Makanan Dan Pengelolaannya Kajian Pada Rumah Tangga Di Kota
Salatiga. Scu Knowledge Media.
Indriasari, Fika Nur, & Kusuma, Prima Daniyati. (2020). Peran Komunitas Sekolah
Terhadap Pengurangan Risiko Bencana Di Yogyakarta. Jurnal Perawat
Indonesia, 4(2), 395401.
Ir Vina Serevina, M. M., Perdana, M. Imam Bagja, & Raihanati, M. Pd. (2023).
Gempa Bumi Tektonik Menurut Sudut Pandang Fisika. Unj Press.
Maulana, Fivry Wellda, & Rakhman, Arie Noor. (2018). Geotoksikologi: Usaha
Menjaga Keracunan Akibat Bencana Geologi. Ugm Press.
Mulasari, Surahma Asti. (2014). Keberadaan Tps Legal Dan Tps Ilegal Di
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Kemas: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 9(2), 122130.
Oktawirawan, Dwi Hardani. (2020). Faktor Pemicu Kecemasan Siswa Dalam
Melakukan Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 541544.
Rismawati, Riza. (2021). Panduan Keselamatan Saat Gempa Bumi. Diva Press.
Rohmaningtyas, Nurwinsyah. (2021). Wakaf Dan Bencana Alam Di Indonesia.
Adilla: Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari’ah, 4(2), 8291.
Suarmika, Putu Eka, & Utama, Erdi Guna. (2017). Pendidikan Mitigasi Bencana Di
Sekolah Dasar (Sebuah Kajian Analisis Etnopedagogi). Jpdi (Jurnal
Pendidikan Dasar Indonesia), 2(2), 1824.
Suharwoto, Gogot, Nurwin, N., Nur’amiaty, T. D., Supatma, R., Dirhamsyah, D.,
& Rudianto, R. (2015). Modul Pilar 2 Manajemen Bencana Di Sekolah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Serta Unicef.
Zahara, Siti. (2019). Peran Sekolah Dalam Pendidikan Migitasi Bencana Di
Sekolah Menengah Atas. Pencerahan, 13(2), 144155.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.