Volume 3, Nomor 10, Oktober 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1067 http://sosains.greenvest.co.id
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Desak dkk, 2021) dengan
judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita Di Kelurahan Baler
Bale Agung Kabupaten Jembrana Tahun 2021”. Terlihat dari jumlah persentase responden
mayoritas pendidikan SMA paling banyak 26 orang (86.7%), minoritas tingkat pendidikan
SMP sebanyak 3 orang (10.0%) dan tingkat pendidikan SD sebanyak 1 orang (3.3%).
Menurut asumsi (Desak dkk, 2021), tingkat pendidikan yang dimiliki oleh ibu dapat
mempengaruhi pola pikir ibu tersebut. Semakin tinggi pendidikannya, maka pola pikirnya
pun semakin baik. Rata-rata ibu memiliki pendidikan yang rendah, hal ini didukung oleh
penelitian yang yang menjelaskan bahwa pengetahuan erat hubungannya dengan
pendidikan, diharapkan bahwa pendidikan seseorang yang tinggi maka akan semakin luas
pula pengetahuaannya (Wawan dan Dewi, 2010).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Yessi Arsurya dkk, 2017)
dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Diare Dengan
Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Korong Gadang Kecematan Kuranji Kota
Padang”. Dimana hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa
mayoritas ibu balita berpendidikan SMA 147 orang (94,7%) dan minoritas ibu
berpendidikan SD sebanyak 8 orang (5,3%).
Menurut asumsi Yessi Arsurya dkk bahwa pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi maka orang
tersebut akan semakin luas pengetahuannya dan pengalamannya. Selebihnya responden
yang berpendidikan sekolah dasar/SD memiliki pengetahuan yang belum baik tentang
pengananan diare pada balita sehingga diperlukan tindaklanjut tenaga kesehatan dan
pemerintah.
Berdasarkan asumsi peneliti, mayoritas ibu memiliki pendidikan terakhir SMA
dengan jumlah 15 orang (50 %), minoritas pendidikan terakir SMP dengan jumlah 14 orang
(46,7%) dan sebagian kecil ibu memiliki pendidikan SD dengan jumlah 1 orang (3,3%).
memiliki pengetahuan yang kurang dikarenakan keterbatasan ilmu yang didapat
dibandingkan dengan pendidikan tinggi, karena semakin tinggi pendidikan seseorang,
maka pengetahuan juga akan semakin luas dan semakin mudah menerima informasi, ide-
ide dari orang lain, dan sebaliknya bila responden yang memiliki latar belakang pendidikan
rendah pada umumya mengalami kesulitan untuk menerima informasi. Namun perlu
ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan
rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dipendidikan formal, akan
tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(Immediate Impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi pola pikir ibu tersebut.
Semakin tinggi pendidikannya, maka pola pikirnya pun semakin baik.
Berdasarkan pekerjaan, dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang tidak bekerja
berjumlah 21 orang (70 %), dan minoritas ibu yang memiliki pekerjaan pedagang sebanyak
6 orang (16,7%) dan pekerjaan buruh dengan jumlah 3 orang (10 %). Pekerjaan adalah
kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak mengupayakan
mencari nafkah yang membosannkan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga (A.Wawan, 2018)
Menurut Thomas yang kutip oleh Nursalam (2013), pekerjaan adalah suatu
keburukan yang harus dilakukan demi menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarganya. Pekerjaan tidak diartikan sebagai sumber kesenangan, akan tetapi merupakan
cara mencari nafkah yang membosankan, berulang, dan memiliki banyak tantangan.
Sedangkan bekerja merupakan kagiatan yang menyita waktu.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Humrah dkk, 2017) dengan
judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Balita Dalam Penanganan Awal Balita Diare Di Desa
Bone Kec. Bajeng Kab. Goa Tahun 2017” menunjukkan bahwa mayoritas responden Ibu