Volume 3, Nomor 10, Oktober 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1057 http://sosains.greenvest.co.id
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Berdasarkan Karakteristtik
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden diatas umur, responden
mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 21 responden (70,0%) dan minoritas umur 36-
45 tahun sebanyak 9 responden (30,0%). Umur seseorang dihitung dari lahir hingga ulang
tahun, semakin dewasa seseorang dalam suatu hal, maka semakin matang pula dia dalam
berpikir dan bekerja umur mempengaruhi pengetahuan seseorang dimana semakin cukup
umur maka tingkat kematangan dan kedewasaan seseorang akan lebih baik dalam berfikir
dan bekerja (Notoatmodjo, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian (Doloksaribu & Siburian, 2017) yang berjudul
“Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Demam Pada Anak Balita (1-5 Tahun) Di Rsu Fajar
Sari Rejo Medan Polonia Tahun 2016” didapatkan ibu yang sebagian besar memiliki usia
26-30 tahun (60,0%), usia 36-40 tahun (28,6%). Dari data tersebut ibu yang usianya 26-30
tahun rata- rata memiliki 6 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 9 responden
memiliki tingkat pengetahuan baik, sedangkan ibu yang usianya 36-40 tahun rata-rata
berjumlah 2 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup. Semakin bertambahnya umur
akan terjadi peningkatan pada aspek psikis dan psikologis (mental) akibat bertambahnya
informasi dan pengalaman dalam kehidupan sehari hari pada aspek psikologis dan mental
taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
Menurut asumsi peneliti, bahwa pengetahuan responden umur menurut teori
semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Hal ini menunjukan bahwa umur tidak jadi pedoman seseorang dalam mengetahui
penanganan awal demam pada balita tetapi salah satu yang menunjukkan kemauan ibu
dalam melakukan penanganan adalah dukungan keluarga dan juga kemauan ibu dalam
mengikuti kegiatan sosialisasi di pelayanan Kesehatan (Ribek et al., 2023).
Berdasarkan pekerjaan responden Mayoritas petani sebanyak 16 orang (53,3%) dan
minoritas pekerjaan buruh sebanyak 6 orang (20,0%), dan pekerjaan sebagai wiraswasta
sebanyak 8 orang (26,7%). Berdasarkan hasil penelitian (Puspitosari & Hartono, 2022)
yang berjudul “tingkat pengetahuan ibu tentang penenganan demam pada anak di apotek
sehat sukaharjo” sebagian besar responden bekerja didapatkan ibu yang bekerja sebagai
petani 49 orang (35,%) sebagai karyawan swasta 44 orang (31,4%) pegawai swasta 35
(25%). dari data tersebut ibu yang bekerja sebagai karyawan rata rata memiliki tingkat
pengetahuan baik dan cukup. Pengetahuan ibu yang tidak bekerja belum dapat dipastikan
lebih baik dari ibu yang bekerja karena tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh usia
dan tingkat pendidikanya. Ibu yang tidak bekerja mempunyai lebih banyak waktu dan
perhatian yang diberikan pada anaknya yang sedang sakit, sedangkan ibu yang bekerja
tidak mempunyai banyak waktu bersama anak tetapi mempunyai banyak relasi pada teman
yang bisa saling berbagi pengalaman dan lebih mudah pengakses dan pendapatan informasi
serta pengetahuan mengenai penanganan demam padabalita secara benar dan tepat.
Hal ini didukung oleh teori Notoadmojo (2018), bahwa pekerjaan merupakan faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Menurut asumsi peneliti seseorang yang bekerja sebagai petani itu sering
mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan penanganan awal demam pada balita.
Seorang ibu mempunyai perang penting didalam keluarga sebagai seorang istri dan ibu bagi
anak-anaknya. Selain itu disibukkan untuk melakukan pekerjaan sebagai petani, sehingga
kurangnya penerimaan informasi tentanng penanganan awal demam pada balita dari teman,
media (cetak/elektronik). Sehingga tidak semua pekerjaan bisa menjadi tolak ukur dalam
memperoleh pengetahuan namun ada pekerjaan pekerjaan tertentu yang bisa memperoleh
pengetahuan.
Berdasarkan pendidikan terakhir responden sebagian besar responden memiliki
pendidikan terakhir yaitu minoritas SD Sebanyak 2 responden (6,7 %), pendidikan SMP
sebanyak 8 responden (26,7 %), mayoritas SMA sebanyak 13 responden (43,3 %). Dan