JURNAL SOSIAL DAN SAINS VOLUME 2 NOMOR 11 2022 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X |
||
ANALISIS KEWAJARAN TRANSAKSI AFILIASI
PT SEPATU BATA TBK TAHUN 2019 Ridha
Dhanisa, Hasnawati Universitas
Trisakti, Indonesia Email: [email protected] |
||
Kata kunci: Transaksi
Afiliasi, Transfer pricing, Transactional Net Margin Method, Prinsip
Kewajaran, Kelaziman Usaha Keywords: Affiliate Transactions, Transfer pricing,
Transactional Net Margin Method, Fairness Principles, Business Customs . |
ABSTRAK Latar Belakang: Fokus utama penelitian mencakup analisis terhadap
penerapan prinsip kewajaran dan praktik umum (arm’s length principle) pada transaksi
pembelian bahan baku dari entitas terafiliasi, pembelian barang jadi dari
entitas terafiliasi, dan penjualan barang jadi kepada entitas terafiliasi
selama tahun 2019. Tujuan: Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini ialah melakukan evaluasi transaksi
transfer pricing yang terjadi antara PT Sepatu Bata Tbk dan pihak terafiliasi.
Metode: Metode pencarian dan
pengolahan data yang diaplikasikan pada penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Evaluasi dilakukan dengan memeriksa
penetapan harga pada transaksi terafiliasi, khususnya dalam pembelian dan
penjualan barang. Hasil: Hasil dari penelitian
ini mengukur kewajaran dari transaksi antara PT Sepatu Bata Tbk dan entitas
terafiliasi, menggunakan Transactional Net Margin Method (TNMM). Berdasarkan
laporan keuangan Tahun Pajak 2019, PT Sepatu Bata Tbk menunjukkan TNMM
sebesar 34,91%, yang menempatkan tingkat profitabilitas perusahaan di atas
kuartil inter-range. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
PER-32/PJ/2011, transaksi antara PT Sepatu Bata Tbk dan entitas terafiliasi
telah mematuhi prinsip kewajaran dan praktik umum (arm’s length principle). Kesimpulan: Tingkat
profitabilitas yang diperoleh menunjukkan kesesuaian transaksi berdasarkan
panduan yang ditetapkan, menunjukkan bahwa transaksi antara perusahaan dan
entitas terafiliasi telah sesuai dengan aturan yang berlaku. ABSTRACT Background:
The main focus of the research
includes an analysis of the application of the arm's length principle to raw material
purchase transactions from affiliated entities, purchases of finished goods
from affiliated entities, and sales of finished goods to affiliated entities
during 2019. Purpose: The purpose of this research is to evaluate transfer
pricing transactions that occur between PT Sepatu Bata Tbk and affiliated
parties Method:
The method of searching and processing data applied
to this research is qualitative descriptive with a case study approach.
Evaluation is carried out by examining pricing on affiliated transactions,
particularly in the purchase and sale of goods. Results: The results
of this study measure the fairness of transactions between PT Sepatu Bata Tbk
and affiliated entities, using the Transactional Net Margin Method (TNMM).
Based on the financial statements for Tax Year 2019, PT Sepatu Bata Tbk shows
a TNMM of 34.91%, which puts the company's profitability level above the
inter-range quartile. From these results, it can be concluded that based on
PER-32/PJ/2011, the transaction between PT Sepatu Bata Tbk and affiliated
entities has complied with the arm's length principle. Conclusion: The level of profitability obtained indicates the
conformity of transactions based on established guidelines, indicating that
transactions between the company and affiliated entities are in accordance
with applicable rules |
|
PENDAHULUAN
Perkembangan
transfer pricing tidak terlepas dari globalisasi. Dengan globalisasi, kesulitan
atau hambatan antara negara yang berbeda dalam pergerakan barang, jasa, modal,
dan manusia semakin berkurang (Widianti, 2022). Saat ini
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia sedang tumbuh dan berkembang akibat globalisasi.
Dengan majunya globalisasi, perdagangan internasional membawa dampak terhadap
perekonomian suatu negara, kawasan, dan perekonomian dunia, serta berdampak
pula terhadap pengelolaan perusahaan dan masa depan para pelaku usaha (Amanda & Aslami, 2022) .
Perkembangan pesat dalam komunikasi, inovasi, dan transportasi sering
dimanfaatkan oleh perusahaan multinasional yang mengoperasikan kelompok
perusahaan di berbagai negara untuk melakukan perdagangan internasional, karena
prosesnya lebih mudah (Malik, 2017).
Perusahaan multinasional ini berada di bawah kendali pihak-pihak tertentu
karena menjalankan kegiatan usaha di banyak negara. Perusahaan multinasional
dapat memperoleh manfaat ekonomi dari perdagangan internasional ini karena
memudahkan perluasan pasar bagi seluruh kelompok usaha (Said, 2022).
Penanaman
modal asing di negara Indonesia saat ini sedang mengalami kenaikan yang cukup
signifikan, menciptakan potensi untuk adanya transaksi internasional di antara
perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu kelompok (transaksi intra-grup) (Didu, 2017).
Pertumbuhan perusahaan multinasional menjadi salah satu faktor yang berdampak
pada penerimaan pajak Indonesia (Nurhayati, 2013). Ketika
perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama melakukan transaksi, hal
tersebut dapat dianggap sebagai transaksi antara pihak yang memiliki
keterkaitan khusus, yang dikenal sebagai transaksi perusahaan afiliasi.
Perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara sering menghadapi
risiko terkait pemenuhan kewajiban perpajakannya karena perbedaan peraturan dan
tarif pajak di berbagai lokasi (Pohan, 2019). Risiko
tersebut terkait dengan transaksi antar perusahaan dalam kelompok, yang bisa
melibatkan pemindahan keuntungan (profit shifting) atau perpindahan
biaya antar entitas dalam grup perusahaan di negara yang sama atau berbeda. Hal
ini dilakukan melalui strategi yang memanfaatkan peraturan untuk mengurangi
jumlah pajak yang dibayarkan. Perusahaan sering menggunakan perbedaan tarif
pajak dengan melakukan transaksi antar afiliasi di negara-negara yang memiliki
tarif pajak yang lebih rendah (Saraswati & Sujana, 2017).
Transfer
pricing erat kaitannya dengan penerapan asas paritas, oleh karena itu
Departemen Umum Pajak diberi kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap
aktivitas transaksi pihak terkait (Sitompul & Departemen, 2012). Aspek
penting dari transfer pricing adalah menemukan data pembanding yang sesuai
berdasarkan apple-to-apples (Herawaty & Anne, 2019). Oleh
karena itu, untuk mencari data pembanding yang sesuai diperlukan analisis
komparatif dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
perbandingan, khususnya karakteristik produk (tangible dan intangible)
atau jasa, analisis fungsional (Fungsi Operasional dan Resiko), kontrak atau
ketentuan kontrak, kondisi ekonomi dan strategi komersial (A. S. Maulana, 2016). Oleh
karena itu, peneliti ingin menguji penerapan prinsip keadilan dan praktik
bisnis yang berfokus pada transfer pricing untuk transaksi pihak berelasi yang
dilaksanakan oleh perusahaan di Indonesia dan pelaksanaan transaksi pihak yang
berhubungan di banyak negara. Penelitian
ini dilaksanakan dalam rangka melakukan
analisa terkait apakah transfer pricing dalam perusahaan telah
memenuhi prinsip dan praktik bisnis yang adil. Penelitian dilakukan dengan
membandingkan harga wajar dari perusahaan pembanding independen. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus yang berfokus pada
penilaian transfer pricing atas transaksi pihak berelasi berupa pembelian
dan/atau penjualan barang pada tahun 2019 yang dilakukan oleh PT Sepatu Bata
Tbk.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode pengolahan data deskriptif
kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (Utari et al., 2021). Data yang
dipakai untuk menyusun penelitian ini didapatkan dari data sekunder yaitu data
informasi dari berbagai analisis dan penelitian yang telah ada sebelumnya. Data
tersebut diperoleh dari laporan keuangan PT Sepatu Bata Tbk yang dipublikasikan
pada website https://www.idx.co.id/.
Berdasarkan
Bab III OECD TP Guidelines 2017
mengenai analisis kesebandingan bahwa terdapat beberapa sumber informasi untuk
mengidentifikasi data pembanding eksternal potensial seperti database komersial, foreign comparables dan Informasi yang tidak diungkapkan kepada
Wajib Pajak. Dalam penelitian ini, untuk melakukan pencarian data pembanding
eksternal, peneliti menggunakan database
komersial dari Bureau van Dijk yaitu Oriana dengan antarmuka TPCatalyst Release
105 - December 2018. Oriana merupakan database yang memberikan informasi
komprehensif terkait perusahaan yang berada pada wilayah Asia Pasifik. Kemudian, sebagai sarana pengolahan
data yang diperoleh dari database, peneliti juga menggunakan Microsoft excel. Hasil penelitian ini
akan berfokus pada evaluasi kewajaran atas harga transfer terhadap kegiatan
jual/beli barang jadi kepada pihak afiliasi yang dilakukan PT Sepatu Bata Tbk.
Studi ini
menerapkan metode analisis deskriptif untuk menganalisis data, yang melibatkan
pengumpulan, pengorganisasian, dan interpretasi data. Peneliti melakukan
analisa terhadap laporan keuangan PT Sepatu Bata Tbk serta laporan keuangan
dari perusahaan pembanding. Data dianalisis dengan mempertimbangkan
karakteristik transaksi afiliasi yang melibatkan PT Sepatu Bata Tbk. Berikut
merupakan tahapan yang dilakukan oleh peneliti:
1.
Melakukan rekapitulasi atas transaksi afiliasi pada
suatu perusahaan,
2.
Mempelajari karakteristik usaha perusahaan yang diuji untuk menentukan perusahaan pembanding
independen,
3.
Melakukan searching
strategy melalui database komersial,
4.
Melakukan manual
review pada data perusahaan pembanding berdasarkan profil perusahaan dan website perusahaan, dan
5.
Membandingkan laba perusahaan yang diuji dengan laba
perusahaan pembanding yang sesuai metode yang dipilih sebagai penentuan transfer pricing.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Sejak didirikan pada 15 Oktober 1931 di Indonesia, PT Sepatu Bata Tbk
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Bata Shoe Organization (BSO), sebuah
entitas yang berpusat di Lausanne, Switzerland. Sebagai perusahaan yang
terkemuka dalam industri sepatu secara global, BSO mengelola operasinya di
sejumlah negara. Fokus utamanya meliputi berbagai macam sepatu, mulai dari
sepatu kulit, sepatu kain, sepatu kasual, sandal, sepatu untuk kebutuhan
industri, hingga aktivitas impor dan distribusi sepatu (Nurrahman et al., 2021). Kesuksesan BSO tercermin
dari angka penjualan yang mencapai jutaan pasang sepatu setiap tahun serta
aktivitas ekspor produk sepatu. PT Sepatu Bata Tbk, sebagai bagian integral
dari BSO, tidak hanya dikenal melalui merek utamanya, tetapi juga memiliki
sejumlah merek terdaftar lain seperti North Star, Bubblegummers, Marie Claire,
Weinbrenner, dan Bata Industrials. Merek-merek ini telah tumbuh menjadi salah
satu brand sepatu terkemuka di Indonesia, dengan jaringan gerai yang tersebar
di berbagai lokasi, memperluas jangkauan produk mereka di berbagai segmen
pasar. Seiring dengan evolusi
industri sepatu, PT Sepatu Bata Tbk terus berinovasi dalam desain, material,
dan teknologi produksi. Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan sepatu yang
modis dan nyaman, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pasar yang terus berubah.
Dengan penekanan pada kualitas dan keberlanjutan, perusahaan ini telah menjelma
menjadi rujukan utama dalam dunia sepatu. Pentingnya kehadiran mereka di berbagai segmen pasar
menandai komitmen perusahaan untuk menyediakan solusi alas kaki yang
bervariasi, mulai dari sepatu gaya kasual hingga kebutuhan industri yang
mengharuskan perlindungan kaki yang kokoh. Melalui jaringan gerai yang tersebar
luas, PT Sepatu Bata Tbk terus memperluas dampaknya, menjadikannya sebagai
salah satu pemimpin yang diakui dalam industri sepatu di Indonesia dan juga di
tingkat global.
Transaksi
Afiliasi
Setiap perusahaan pasti melakukan kegiatan operasional dalam usahanya (A. Maulana, 2018). Dalam kegiatan tersebut terdapat transaksi yang
dilakukan dengan berbagai pihak. Transaksi tersebut dibagi menjadi 2 (dua),
yaitu transaksi independen dan transaksi afiliasi. Berdasarkan laporan keuangan
tahun 2019, PT Sepatu Bata Tbk melakukan beberapa jenis transaksi dengan pihak
afiliasi, salah satunya penjualan dan pembelian harta berwujud berupa pembelian
bahan baku, pembelian barang jadi, dan penjualan barang jadi. Berikut skema
transaksi PT Sepatu Bata Tbk selama Tahun Pajak 2019.
Gambar
1 - Skema Transaksi Penjualan dan Pembelian PT Sepatu Bata Tbk
Sumber:
Laporan Keuangan PT Sepatu Bata Tbk (Data Olahan, 2021)
Gambar 2 Ringkasan Transaksi
Afiliasi PT Sepatu Bata Tbk Tahun 2019
Sumber: Laporan Keuangan PT
Sepatu Bata Tbk 2019 (Data Olahan, 2021)
Penentuan
Metode Harga Transfer
Meneliti
data komparatif adalah langkah awal dalam memilih metode transfer pricing yang
dapat digunakan untuk menganalisis praktik perdagangan adil afiliasi. Analisis
FAR (Fungsional Asset and Risk) digunakan untuk mencari perusahaan pembanding.
PT Sepatu Bata Tbk merupakan perusahaan manufaktur, sehingga perusahaan
pembanding harus berada pada industri yang sama dengan PT Sepatu Bata Tbk.
Saat memilih
metode transfer pricing, perlu menemukan metode yang paling sesuai untuk setiap
kasus transaksi tertentu. Kesesuaian metode yang dipilih akan mempertimbangkan
sifat transaksi, fungsi analisis, ketersediaan informasi yang dapat diandalkan
dan peningkatan daya banding, termasuk penyesuaian perbandingan yang mungkin
diperlukan untuk menghilangkan perbedaan signifikan di antara keduanya. Penulis
memilih metode transaksi net profit margin (TNMM) sebagai metode
transfer pricing untuk mengevaluasi kewajaran dan praktik bisnis transaksi
pembelian bahan baku dari pihak terafiliasi dan pembelian produk jadi dari
pemasok pihak terafiliasi serta penjualan produk jadi kepada pihak terafiliasi.
Metode Laba
Bersih Transaksi (TNMM) adalah pendekatan dalam transfer pricing yang
membandingkan persentase laba operasional bersih yang dihasilkan dari biaya,
pendapatan, aset, atau faktor transaksi lainnya antara entitas terafiliasi
dengan laba operasional bersih yang diperoleh dari transaksi serupa dengan
entitas independen. TNMM menggunakan Indikator Tingkat Keuntungan (PLI) untuk
menilai kepatutan transaksi. Dalam konteks fungsi dan risiko yang dimiliki PT
Sepatu Bata Tbk, peneliti menentukan bahwa rasio NCPM (Net Cost-Plus
Mark-up) adalah PLI yang paling relevan. Sebagai pembaginya adalah biaya,
PLI ini sangat cocok untuk menilai unit-unit yang umumnya diukur melalui
keuntungan, seperti unit produksi. Dalam penerapannya, NCPM memperlihatkan
seberapa besar mark-up yang diberikan atas biaya bersih, mencerminkan
keuntungan bersih yang diharapkan dari operasi. Ini memungkinkan penilaian
apakah entitas yang terafiliasi tersebut memperoleh laba yang sebanding dengan
apa yang mungkin diperoleh oleh entitas independen dalam transaksi serupa.
Analisis menggunakan TNMM dengan menggunakan NCPM sebagai PLI memungkinkan
pemantauan transaksi antara entitas terafiliasi dan independen untuk memastikan
kewajaran dan mencegah praktik transfer pricing yang tidak adil atau merugikan
salah satu pihak terkait. Rumus NCPMnya adalah sebagai berikut
:
Penerapan
Analisis Kewajaran dan Kelaziman Usaha
Analisis
kesebandingan merupakan inti dalam menerapkan prinsip kewajaran. Analisis
kesebandingan adalah analisis yang dilaksanakan dengan melakukan perbandingan
keadaan transaksi pihak afiliasi dengan keadaan transaksi kepada pihak
independen. Untuk melakukan analisis kesebandingan, maka sangat penting untuk
mencari dan memilih pembanding. Dalam menentukan sumber data pembanding dapat
diperoleh dari pembanding internal ataupun pembanding eksternal. Dalam
penelitian ini, peneliti tidak memiliki data pembanding internal yang
potensial. Hal ini disebabkan terbatasnya data pembanding internal. Oleh karena
itu, untuk memperoleh potensi perbandingan pembelian bahan baku PT Sepatu Bata
Tbk, pembelian produk jadi, dan pembelian produk setengah jadi, peneliti
mencari data pembanding eksternal dengan menggunakan database data komersial
Bureau van Dijk, khususnya Oriana dengan antarmuka TPCatalyst. Pencarian data
eksternal pada perusahaan pembanding ini menggunakan sumber data yang bukan
berasal dari perusahaan yang diuji. Menurut pedoman penetapan harga transfer
OECD, diperlukan dua langkah untuk memperoleh data komparatif ini :
1. Pencarian
otomatis
Langkah pertama melibatkan penelusuran data transaksi
terkait dengan pendekatan perbandingan melalui sistem database Oriana. Proses
pencarian ini membutuhkan strategi serta kriteria pencarian yang terdefinisi
dengan baik untuk memperoleh data perbandingan yang relevan bagi PT Sepatu Bata
Tbk. Penggunaan pencarian otomatis bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengumpulkan data yang sesuai, yang kemudian akan digunakan dalam analisis
perbandingan untuk mendukung proses evaluasi transaksi perusahaan tersebut.
Tahap ini menekankan pentingnya pengaturan parameter pencarian yang tepat guna
mendapatkan data yang relevan dan representatif dalam kaitannya dengan
kebutuhan analisis PT Sepatu Bata Tbk. Di bawah ini adalah kriteria untuk
menemukan data pembanding yang potensial:
a. Klasifikasi
Industri
Dalam buku Transfer Pricing (Bashir, 2013), secara
tidak langsung karakteristik perusahaan dikaitkan dengan faktor pembanding
khususnya dalam aktivitas perdagangan barang dan jasa. Oleh karena itu, hasil
perusahaan pembanding dapat dianggap tidak dapat diandalkan jika memilih
perusahaan pembanding dengan klasifikasi yang berbeda dengan perusahaan yang
diperiksa. Dalam hal ini, pencari melakukan pencarian dengan memasukkan kode
industri atau kode klasifikasi industri standar (kode SIC). Kode SIC dimasukkan
untuk mencari jenis produk dan/atau fungsi yang paling setara dengan PT Sepatu
Bata Tbk. :
Tabel
2 - Pencarian Kode Industi di USSIC
Sumber: SIC
System Search (Data Olahan, 2021)
b. Perusahaan
Aktif
Para peneliti memilih perusahaan dengan status aktif
untuk mencari potensi perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi
perusahaan-perusahaan yang sudah tidak menjalankan kegiatan operasional atau
sedang dalam proses likuidasi. Hal ini sejalan dengan Pedoman Transfer Pricing
OECD 2017 :
“Other
criteria to exclude third parties that are in particular special situations
such as start-up companies, bankrupted companies, etc. when such peculiar
situations are obviously not appropriate comparisons”.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kriteria
pengecualian lainnya adalah pihak ketiga yang berlokasi pada situasi khusus
tertentu seperti perusahaan baru, perusahaan bangkrut, dan lain-lain.
Menghadapi situasi seperti itu, jelas perusahaan bukanlah perbandingan yang tepat.
c. Independensi
Untuk memastikan bahwa kinerja keuangan perusahaan
yang diidentifikasi melalui proses penyaringan otomatis tidak terpengaruh oleh
transaksi dengan pihak berelasi, maka perlu dilakukan penyaringan terhadap
kriteria independen berdasarkan informasi yang tersedia di Oriana. Penelitian
ini menggunakan indikator independensi untuk menemukan perusahaan pembanding,
khususnya dimana tidak ada pemegang saham terdaftar yang memiliki lebih dari
25% secara langsung atau seluruhnya (independensi A+, A, A -), memungkinkan
Anda untuk mengesampingkan perusahaan tersebut dikendalikan oleh perusahaan
lain.
d. Tahun
Data Tersedia
Berdasarkan Pedoman OECD 2017, penggunaan data
multi-tahun berguna dalam menyajikan data perusahaan yang terlibat dan siklus
hidup produk perusahaan pembanding. Menggunakan data beberapa tahun dapat
meningkatkan proses pemilihan pembanding pihak ketiga. Dalam hal ini, para
peneliti menggunakan data keuangan dari tahun 2015 hingga 2017 dari
perusahaan-perusahaan yang berpotensi sebanding untuk menghitung margin
keuntungan yang akurat.
2. Pencarian
otomatis
Berdasarkan hasil pencarian perusahaan pembanding
potensial melalui database komersial, data yang diperoleh peneliti terkait 22
perusahaan yang berpotensi sebagai perusahaan pembanding. Biasanya, penggunaan
kriteria pencarian komparatif dalam database sering kali menghasilkan beberapa
potensi perbandingan yang terlalu luas dan sulit untuk dibandingkan. Oleh
karena itu, perlu dipastikan sekali lagi bahwa perusahaan pembanding tersebut
sebenarnya memiliki karakteristik yang sama dengan PT Sepatu Bata Tbk. Oleh
karena itu, langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan manual menggunakan
Microsoft Excel untuk mengetahui apakah perusahaan pembanding diterima atau
ditolak. Seleksi secara manual dilakukan dengan cara mencocokkan informasi
database dengan profil bisnis masing-masing perusahaan, kemudian mengunjungi
website perusahaan dan mencari informasi terkait perusahaan tersebut. Untuk
metode menghilangkan calon pembanding, terdapat beberapa poin yang perlu
ditekankan, yaitu:
a) Ada
informasi bahwa fungsi pada perusahaan kandidat pembanding berbeda dengan PT
Sepatu Bata Tbk,
b) adanya
informasi yang menjelaskan bahwa kandidat pembanding bergerak di industri yang
berbeda dengan PT Sepatu Bata Tbk,
c) mendapatkan
informasi lain yang menjadikan kandidat pembanding itu tidak dapat diandalkan
sebagai data pembanding.
Dari 22 perusahaan yang dilakukan seleksi manual,
berdasarkan hasil manual review
terdapat 11 (sebelas) perusahaan potensial yang digunakan karena perusahaan
tersebut sebanding dengan PT Sepatu Bata Tbk. Berikut adalah tabel perusahaan
pembanding yang diterima selama periode Tahun 2015 hingga Tahun 2017 :
Tabel
3 - Hasil Penerapan TNMM, Tahun 2015-2017
No. |
Perusahaan |
Negara |
NCPM % (Dalam Persentase) |
1. |
BIG Star CO Ltd |
Thailand |
4,99 |
2. |
Cong TY CO Phan Giay Viet |
Vietnam |
58,31 |
3. |
Footwear Industries PTY Ltd |
Australia |
17,53 |
4. |
Gutal Joint Stock Company |
Mongolia |
143,14 |
5. |
Muang Thong Mahachai CO Ltd |
Thailand |
1,95 |
6. |
Narai Bangkok Rubber CO Ltd |
Thailand |
11,26 |
7. |
POU Chen Corporation |
Taiwan |
3,32 |
8. |
Senso Marketing CO Ltd |
Thailand |
16,70 |
9. |
The Nanyang Industry Limited |
Thailand |
37,20 |
10. |
U4ic International Private Limited |
India |
0,77 |
11. |
Veekesy Sandals (India) Private Limited |
India |
18,71 |
Kuartil
Tertinggi |
27,95 |
||
Median |
16,70 |
||
Kuartil
Terendah |
4,15 |
||
Perusahaan
|
11 |
Sumber: (Data Olahan, 2021)
Berdasarkan
laporan keuangan, berikut informasi keuangan PT Sepatu Bata Tbk sebagai pihak
yang diuji yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel
4-Laporan Laba Rugi PT Sepatu Bata Tbk Tahun 2019
Sumber: Laporan Keuangan PT Sepatu Bata Tbk 2019
Jika
dilihat pada tabel 3 menunjukkan bahwa rentang interkuartil NCPM dari
perusahaan pembanding adalah 4,15% sampai 27,95%, dengan median 16,70%. Pada
tahun pajak 2019, berdasarkan informasi keuangan, PT Sepatu Bata Tbk memiliki
NCPM sebesar 34,91% sehingga berada di atas rentang interkuartil. Berdasarkan
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa transaksi hubungan istimewa yang
dilakukan oleh PT Sepatu Bata Tbk tidak memunculkan isu manipulasi harga atau
laba transfer dan konsisten dengan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (arm’s length principle). Dengan
demikian, atas transaksi afiliasi yang dilakukan oleh PT Sepatu Bata Tbk dengan
pihak afiliasinya tidak bertujuan untuk mengurangi pendapatan perusahaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian atas transaksi afiliasi berupa pembelian
bahan mentah, pembelian barang siap jual, dan penjualan barang jadi yang
terjadi selama tahun 2019 pada PT Sepatu Bata Tbk, analisa yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Pengaplikasian prinsip kewajaran dan
kelaziman usaha, dengan metode TNMM menghasilkan data bahwa profitabilitas PT
Sepatu Bata Tbk selama tahun 2019 berada diatas rentang interkuartil laba wajar
perusahaan pembanding (independen), sehingga atas transaksi afiliasi yang
dilakukan oleh PT Sepatu Bata Tbk tidak memunculkan isu manipulasi harga atau
laba. Berdasarkan hasil penelitian, atas kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
PT Sepatu Bata Tbk dengan pihak afiliasinya bukan merupakan suatu tindakan
upaya penghindaran pajak, sehingga tidak merugikan aspek perpajakan di
Indonesia. PT Sepatu Bata Tbk telah menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman
Usaha dalam kegiatan transaksi afiliasi dengan pihak afiliasi sesuai dengan
ketentuan PER-32/PJ/2011.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, N. S., & Aslami, N. (2022). Analisis Kebijakan
Perdagangan Internasional. Journal Economy And Currency Study (JECS), 4(1),
14–23.
Bashir, M. S. (2013). Analysis of customer satisfaction with the Islamic
banking sector: case of Brunei Darussalam. Asian Journal of Business and
Management Sciences, 2(10), 38–50.
Didu, S. (2017). Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal asing
(PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi-Qu, 7(2).
Herawaty, V., & Anne, A. (2019). Pengaruh tarif pajak penghasilan,
mekanisme bonus, dan tunneling incentives terhadap pergeseran laba dalam
melakukan transfer pricing dengan good corporate governance sebagai variabel
moderasi. Jurnal Akuntansi Trisakti, 4(2), 141–156.
Malik, N. (2017). Ekonomi Internasional. UMMPress.
Maulana, A. (2018). Analisis pendapatan dan beban operasional dalam
meningkatkan laba operasional pada pt. Kharisma pemasaran bersama nusantara
(pt. Kpb nusantara). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Maulana, A. S. (2016). Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap
kepuasan pelanggan PT. TOI. Jurnal Ekonomi Universitas Esa Unggul, 7(2),
78663.
Nurhayati, I. D. (2013). Evaluasi atas perlakuan perpajakan terhadap
transaksi transfer pricing pada perusahaan multinasional di Indonesia. Jurnal
Manajemen Dan Akuntansi, 2(1).
Nurrahman, R., Abdillah, F., Sn, S., & Ds, M. (2021). Perancangan
kampanye Sosial untuk Mendukung Produk Sneakers Indonesia. Romadlon Nurrahman:
146010087. Desain Komunikasi Visual.
Pohan, C. A. (2019). Pedoman Lengkap Pajak Internasional Ed. Revisi.
Gramedia Pustaka Utama.
Said, L. R. (2022). Pemasaran Internasional. Cendikia Mulia
Mandiri.
Saraswati, G., & Sujana, I. K. (2017). Pengaruh pajak, mekanisme
bonus, dan tunneling incentive pada indikasi melakukan transfer pricing. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 19(2), 1000–1029.
Sitompul, Y. G., & Departemen, K. (2012). Kewenangan Penyidik Dalam
Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Dikaitkan Dengan Rahasia Bank. Skripsi
Universitas Sumatera Utara Medan.
Utari, W., Iswoyo, A., Chamariyah, C., Waras, W., Mardianah, F.,
Rusdiyanto, R., & Hidayat, W. (2021). Effect of work training, competency
and job satisfaction on employee productivity: A case study Indonesia. Review
of International Geographical Education Online (RIGEO), 11(4), 696–711.
Widianti, F. D. (2022). Dampak Globalisasi Di Negara Indonesia. JISP
(Jurnal Inovasi Sektor Publik), 2(1), 73–95.
This
work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License. |