1187 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 3 NOMOR 11 2023
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
ANALISIS FLYPAPER EFFECT BELANJA DAERAH DAN PENGARUHNYA
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI MALUKU UTARA
Hilmy Hafizh Managta
Universitas Muhammadiyah Riau
Kata kunci:
Flypaper Effect;
Keuangan
Daerah;
Pertumbuhan
Ekonomi
Keywords:
Flypaper Effect;
Regional
Finance;
Economic
Growth
ABSTRAK
Latar Belakang: Flypaper Effect merupakan fenomena ketergantungan keuangan
daerah yang disebabkan oleh besarnya kontribusi dana perimbangan yang diberikan
oleh Pemerintah Pusat dibandingkan kontribusi PAD terhadap Belanja Daerah.
Maluku Utara merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi stabil dan tertinggi
selama dan pasca wabah Covid-19.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadi/tidaknya fenomena
Flypaper Effect di kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara serta pengaruhnya
terhadap Pertumbuhan Ekonomi daerahnya.
Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif, dengan variabel meliputi PE,
PAD, DAU, DAK dan BD. Data yang digunakan bersumber dari BPS dan DJPK
dengan periode tahun data 2014-2021. Teknik analisis data yaitu regresi data panel
dengan metode analisis jalur.
Hasil: Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kabupaten/kota di Provinsi Maluku
Utara tidak mengalami fenomena Flypaper Effect, serta Pertumbuhan Ekonomi di
Provinsi Maluku Utara sepenuhnya dipengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah dan
Belanja Daerah, sedangkan pada DAU dan DAK tidak berpengaruh secara langsung
terhadap Pertumbuhan Ekonomi, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui
mediasi Belanja Daerah.
Kesimpulan: Di kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara tidak terjadi fenomena
Flypaper Effect dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, secara
langsung pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara
dipengaruhi oleh PAD dan BD, sedangkan secara tidak langsung dipengaruhi oleh
DAU dan DAK.
ABSTRACT
Background: Flypaper Effect is a phenomenon of regional financial dependence
caused by the large contribution of equalization funds provided by the Central
Government compared to the contribution of PAD to Regional Expenditure. North
Maluku is a province with stable and highest economic growth during and after the
Covid-19 outbreak.
Purpose: This study aims to analyze the occurrence / absence of the Flypaper Effect
phenomenon in districts / cities in North Maluku Province and its effect on regional
economic growth.
Methods: This type of research is descriptive quantitative, with variables including
PE, PAD, DAU, DAK and BD. The data used is sourced from BPS and DGT with a
Analisis Flypaper Effect Belanja Daerah dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara
2023
Hilmy Hafizh Managta 1188
data year period of 2014-2021. The data analysis technique is panel data regression
with path analysis method.
Results: The results of this study show that districts / cities in North Maluku Province
do not experience the phenomenon of Flypaper Effect, and Economic Growth in
North Maluku Province is fully influenced by Regional Original Income and
Regional Expenditure, while DAU and DAK do not directly affect Economic Growth,
but affect indirectly through the mediation of Regional Spending.
Conclusion: In the districts / cities of North Maluku Province there is no Flypaper
Effect phenomenon and does not affect economic growth, directly the economic
growth of districts / cities in North Maluku Province is influenced by PAD and BD,
while indirectly influenced by DAU and DAK.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang menganut asas demokrasi dengan sistem
pemerintahan desentralisasi semenjak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah
(Barniat, 2018). Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan
dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia (Indonesia, 2004).
Pemberlakuan Undang-undang otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah
secara langsung untuk menentukan, membuat dan melaksanakan berbagai macam
kebijakan dengan tetap atas dasar perizinan Pemerintah Pusat dalam rangka untuk
mencapai kesejahteran masyarakat daerah itu sendiri (Habibi, 2016). Pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan daerah otonom yang lebih mandiri
dan dalam rangka untuk cepat tercapainya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah
(Hastuti, 2018; Manek & Badrudin, 2017).
Pemberlakuan Undang-undang otonomi daerah tersebut memberikan Pemerintah
Daerah hak dan wewenang untuk mengatur dan mengelola keuangan dan kekayaan
daerahnya yang digunakan sebagai sumber pembiayaan urusan atau kegiatan daerah yang
kemudian diatur dalam APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. APBD adalah
bentuk pertanggungjawaban bagi Pemerintah Daerah serta Pemerintah Pusat yang
didalamnya mengatur berbagai hal terkait keuangan mulai dari anggaran pendapatan
daerah hingga anggaran belanja daerah (Wijayanto, 2015). Sumber dana anggaran yang
didapat oleh pemerintah daerah dapat bersumber dari pendapatan langsung yang dihasilkan
oleh daerah itu sendiri dan juga pemberian dana bantuan oleh Pemerintah Pusat (Purpitasari
& Kurnia, 2015).
Sumber utama pendapatan asli daerah adalah didapat dari pajak yang ditetapkan dan
dipungut oleh daerah, sumber lainnya juga berasal dari retribusi yang juga dipungut oleh
daerah, dan dapat juga bersumber dari penghasilan aset daerah seperti perusahaan milik
daerah ataupun pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain sebagainya yang
dianggap sah berdasarkan undang-undang (Butarbutar, 2014).
Sumber keuangan daerah dari bantuan pemerintah pusat untuk daerah yang bertujuan
guna membantu berbagai aspek pembangunan yang ada pada daerah. Pemberian dana
bantuan tersebut disebut dengan dana perimbangan, berdasarkan pada Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang dana perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) (Mokorowu et al.,
2021).
Pemberian dana perimbangan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
selalu diberikan dalam porsi yang cukup besar dan cenderung meningkat setiap tahun
Kustianingsih et al., (2018), namun imbas yang terjadi hingga menjadi permasalahan saat
ini adalah terjadinya kecenderungan ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap dana
Volume 3, Nomor 11, November 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1189 http://sosains.greenvest.co.id
perimbangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, sehingga memicu terjadinya
ketidakmandirian daerah.
Kondisi ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap bantuan dana dari Pemerintah
Pusat merupakan fenomena terjadinya Flypaper Effect, yaitu suatu kondisi dimana
Pemerintah Daerah lebih banyak merespon pengeluarannya yang berasal dari kontribusi
dana perimbagan atau bantuan dana Pemerintah Pusat dibandingkan respon pengeluaran
dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah tersebut (Amalia et al., 2015).
Ketergantungan ini biasanya akan membuat Pemerintah Daerah akan terus
berusaha bagaimana ditahun yang akan datang menerima jumlah dana bantuan yang
sama atau bahkan lebih, jika hal seperti ini terus berlanjut maka akan menyalahi tujuan
dari lahirnya otonomi daerah yaitu dimana menciptakan kemandirian daerah otonom
dalam mengurus dan mengatur rumah tangga daerahnya sendiri.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitan ini adalah penelitian dekriptif kuantitatif (Sugiyono, 2013). Sasaran
populasi yang akan diteliti adalah Provinsi Maluku Utara dengan jumlah populasinya
adalah sepuluh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Maluku Utara dalam waktu periode
2014-2021. Sedangkan untuk sampel data yang akan digunakan meliputi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), Belanja
Daerah (BD) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang
diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik kabupaten dan Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan (Kementerian Keuangan).
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data panel yaitu jenis data
gabungan dari data time series dan cross section (Ghozi & Hermansyah, 2018). Dalam
penelitian ini data time series adalah data yang berdasarkan runtun waktu yaitu dari tahun
2014-2021. Sedangkan data cross section adalah data yang didasarkan pada runtun sektor,
yaitu berupa data dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara
Analisis regresi data panel dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur
atau Path Analysis Iqbal, (2015) yang kemudian diformulasikan sebagai berikut:
a. BD
it
= β
0
+ β
1
PAD
it
+ β
2
DAU
it
+ β
3
DAK
it
+ e
it
........
b. PE
it
= β
0
+ β
1
BD+ β
2
PAD
it
+ β
3
DAU
it
+ β
4
DAK
it
+ e
it
.......
Keterangan:
BD : Belanja Daerah
PAD : Pendapatan Asli Daerah
DAU : Dana Alokasi Umum
DAK : Dana Alokasi Khusus
PE : Pertumbuhan Ekonomi
i : Cross Section
t : Time Series
β
0
: Intersep/konstanta
β
1
β
2
: Koefisien
e : Nilai error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Tabel 1. Deskriptif Statistik
PE
PAD
DAU
DAK
Mean
2466.761
45904.63
476290.4
140380.9
Median
1672.250
33091.35
468394.4
136347.2
Maximum
7342.640
172543.5
766195.5
347162.0
Minimum
687.8700
1361.510
127680.3
5625.200
Std. Dev.
1791.234
35010.71
109855.9
65325.21
Analisis Flypaper Effect Belanja Daerah dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara
2023
Hilmy Hafizh Managta 1190
PE
PAD
DAU
DAK
Skewness
1.332773
1.206399
0.273729
0.825897
Kurtosis
3.720300
4.189662
3.883360
3.802993
Jarque-Bera
25.41323
24.12297
3.600122
11.24408
Probability
0.000003
0.000006
0.165289
0.003617
Sum
197340.9
3672370.
38103231
11230474
Sum Sq. Dev.
2.53E+08
9.68E+10
9.53E+11
3.37E+11
Observations
80
80
80
80
Sumber: Hasil Olahan Eviews
a. Pertumbuhan Ekonomi (PE)
Pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara yang
digambarkan melalui PDRB berdasarkan pada tabel diatas memiliki nilai rata-rata yang
ditunjukkan pada nilai mean diatas sebesar 2466.761, hal ini berarti bahwa rata-rata
PDRB pada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara berkontribusi sebesar Rp
2.466,76 miliyar terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Kabupaten/kota dengan
kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara adalah Kota
Ternate sebesar Rp 7.342,64 milyar pada tahun 2021 dan dengan kontribusi paling kecil
adalah Kabupaten Pulau Taliabu sebesar Rp 687,87 juta pada tahun 2014. Sedangkan
peningkatan maksimum rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi
Maluku Utara yang ditunjukkan pada standar deviasi (Std. Dev.) sebesar 1791.23 yang
artinya sebesar Rp 1.791,23 milyar selama delapan tahun ini.
b. Belanja Daerah (BD)
Belanja daerah di kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara yang ditunjukkan
pada tabel diatas memiliki nilai rata-rata pada nilai mean diatas sebesar 814180.2, hal
ini berarti bahwa rata-rata belanja daerah pada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara
berkontribusi sebesar Rp 814.180,2 miliyar terhadap belanja provinsi nya. Pengeluaran
belanja daerah di Provinsi maluku Utara paling besar terjadi pada tahun 2019 di
Kabupaten Halmahera Selatan dengan pengeluaran sebesar Rp 1.576.370 triliun,
sedangkan pengeluaran terkecil terjadi pada tahun 2014 di Kabupaten Pulau Taliabu
dengan jumlah pengeluaran sebesar Rp 119.901,8 milyar. Sedangkan untuk peningkatan
maksimum rata-rata pengeluaran belanja daerah kabupaten/kota di Provinsi Maluku
Utara yang ditunjukkan pada standar deviasi (Std. Dev.) sebesar 231810.6 yang artinya
sebesar Rp 231.810,6 milyar selama delapan tahun ini.
c. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rata-rata pendapatan asli daerah yang didapatkan oleh kabupaten/kota di
Provinsi Maluku Utara yang ditunjukkan pada tabel diatas melalui nilai mean diatas
sebesar 45904.63, hal ini berarti bahwa rata-rata penerimaan PAD pada
kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara berkontribusi sebesar Rp 45.904,63 miliyar
terhadap penerimaan PAD provinsi. Kabupaten/kota dengan kontribusi PAD terbesar
terjadi pada tahun 2017 di Kabupaten Halmahera Utara sebesar Rp 172.43,5 milyar,
sedangkan kontribusi terkecil terjadi pada tahun 2014 di Kabupaten Pulau Taliabu
sebesar Rp 1.361,51 milyar. Sedangkan peningkatan maksimum rata-rata penerimaan
PAD kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara yang ditunjukkan pada standar deviasi
(Std. Dev.) sebesar 35010.71 yang artinya sebesar Rp 35.010,71 milyar selama
delapan tahun ini.
d. Dana Alokasi Umum (DAU)
Berdasarkan pada nilai mean yang ditunjukkan pada tabel diatas sebesar
476290.4, hal ini berarti bahwa rata-rata pemberian dana transfer oleh Pemerintah
Pusat melalui DAU kepada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara sebesar Rp Rp
476.290,4 milyar dengan pemberian DAU terbesar terjadi pada tahun 2019 kepada
Volume 3, Nomor 11, November 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1191 http://sosains.greenvest.co.id
Kabupaten Halmahera Selatan sebesar Rp 766.195,5 miliyar, sedangkan pemberian
DAU terkecil terjadi pada tahun 2014 kepada Kabupaten Pulau Taliabu sebesar Rp
127.680,3 milyar. Sedangkan peningkatan maksimum rata-rata pemberian DAU
kepada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara setiap tahunnya selama delapan
tahun terakhir yang ditunjukkan pada standar deviasi (Std. Dev.) sebesar 109855.9
yang berarti bahwa rata-rata peningkatan pertahunnya sebesar Rp 109.855,9 milyar.
e. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Berdasarkan pada nilai mean yang ditunjukkan pada tabel diatas sebesar
140380.9, hal ini berarti bahwa rata-rata pemberian dana transfer oleh Pemerintah
Pusat melalui DAK kepada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara sebesar Rp Rp
140.380,9 milyar dengan pemberian DAK terbesar terjadi pada tahun 2019 kepada
Kabupaten Halmahera Selatan sebesar Rp 347.162 miliyar, sedangkan pemberian
DAK terkecil terjadi pada tahun 2014 kepada Kabupaten Pulau Taliabu sebesar Rp
5.625,2 milyar. Sedangkan untuk peningkatan maksimum rata-rata pemberian DAK
kepada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara setiap tahunnya selama delapan
tahun terakhir yang ditunjukkan pada standar deviasi (Std. Dev.) sebesar 65325.21
yang berarti bahwa rata-rata peningkatan pertahunnya sebesar Rp 65.325,21 milyar.
Hasil Regresi
Pengujian Tahap Pertama
Tabel 2. Hasil Regresi Persamaan Pertama
Dependent Variable: BD
Method: Panel Least Squares
Date: 07/19/23 Time: 10:37
Sample: 2014 2021
Periods included: 8
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 80
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
-18146.44
68446.95
-0.265117
0.7917
PAD
1.629376
0.439611
3.706400
0.0004
DAU
1.202178
0.160030
7.512194
0.0000
DAK
1.317449
0.163826
8.041753
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
0.944158
Mean dependent var
814180.2
Adjusted R-squared
0.934157
S.D. dependent var
231810.6
S.E. of regression
59482.52
Akaike info criterion
24.97242
Sum squared resid
2.37E+11
Schwarz criterion
25.35950
Log likelihood
-985.8968
Hannan-Quinn criter.
25.12761
F-statistic
94.40143
Durbin-Watson stat
1.851009
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber: Hasil Olahan Eviews
Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas melalui persamaan hipotesis yaitu:
BD
it
= β
0
+ β
1
PAD
it
+ β
2
DAU
it
+ β
3
DAK
it
+ e
it
........
1. Uji Parsial
a. PAD berpengaruh positif signifikan terhadap belanja daerah
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.18 diatas diketahui bahwa variabel
PAD memperoleh nilai koefisien 1.629376 dan nilai probabilitas sebesar 0.0004
< 0.05, maka PAD berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah
kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara.
b. DAU berpengaruh positif signifikan terhadap belanja daerah
Analisis Flypaper Effect Belanja Daerah dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara
2023
Hilmy Hafizh Managta 1192
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.18 diatas diketahui bahwa variabel
DAU memperoleh nilai koefisien 1.202178 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000
< 0.05, maka DAU berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah
kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara.
c. DAK berpengaruh positif signifikan terhadap belanja daerah
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.18 diatas diketahui bahwa variabel
DAK memperoleh nilai koefisien 1.317449 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000
< 0.05, maka DAK berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah
kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara.
2. Uji Simultan
Berdasarkan pada tabel 4.18 diatas pada nilai Prob(F-satistic) menunjukkan
nilai sebesar 0.0000 < 0.05, berdasarkan pada nilai probabilitas ini yang lebih kecil
daripada nilai alpha 5% maka telah menggambarkan bahwa variabel independen atau
variabel bebas dalam persamaan regresi pertama ini secara simultan atau bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah kabupaten/kota di Provinsi
Maluku Utara.
3. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan uji koefisien determinasi pada hasil olahan tabel 4.18 diatas
diperoleh nilai Adjusted R-squared sebesar 0.934157 atau 93,4%, hal ini berarti bahwa
sebesar 93,4% variabel dependen (belanja daerah) mampu dijelaskan dan dipengaruhi
oleh variabel independen yang digunakan dalam persamaan pertama ini, sedangkan
sisanya sebesar 6,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam
persamaan ini.
Pengujian Tahap Kedua
Tabel 3. Hasil Regresi Persamaan Kedua
Dependent Variable: PE
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/16/23 Time: 22:46
Sample: 2014 2021
Periods included: 8
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
491.9520
615.8895
0.798767
0.4269
BD
0.002894
0.000977
2.962846
0.0041
PAD
0.016636
0.003716
4.476594
0.0000
DAU
-0.001915
0.001690
-1.132742
0.2609
DAK
-0.001662
0.001822
-0.912195
0.3646
Effects Specification
S.D.
Rho
Cross-section random
1045.681
0.8264
Idiosyncratic random
479.2249
0.1736
Weighted Statistics
R-squared
0.533456
Mean dependent var
394.5435
Adjusted R-squared
0.508574
S.D. dependent var
705.8286
S.E. of regression
494.7986
Sum squared resid
18361926
F-statistic
21.43913
Durbin-Watson stat
1.068643
Prob(F-statistic)
0.000000
Unweighted Statistics
R-squared
0.481145
Mean dependent var
2466.761
Volume 3, Nomor 11, November 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1193 http://sosains.greenvest.co.id
Sum squared resid
1.32E+08
Durbin-Watson stat
0.149201
Sumber: Hasil Olahan Eviews
1. Uji Parsial
a. BD berpangaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9 diatas diketahui bahwa variabel BD
memperoleh nilai koefisien 0.002894 dan nilai probabilitas sebesar 0.0041 <
0.05, maka BD berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara.
b. PAD berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9 diatas diketahui bahwa variabel PAD
memperoleh nilai koefisien 0.016636 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000 <
0.05, maka PAD berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara.
c. DAU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil uji t pada tabel diatas diketahui bahwa variabel DAU
memperoleh nilai koefisien -0.001915 dan nilai probabilitas sebesar 0.2609 >
0.05, hasil ini menyimpulkan bahwa variabel DAU tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Maluku
Utara.
d. DAK tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9 diatas diketahui bahwa variabel DAK
memperoleh nilai koefisien -0.001662 dan nilai probabilitas sebesar 0.3646 >
0.05, maka DAK sama halnya dengan variabel DAU tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara
2. Uji Simultan
Berdasarkan pada tabel diatas pada nilai Prob(F-satistic) menunjukkan nilai
sebesar 0.0000 < 0.05, berdasarkan pada nilai probabilitas ini yang lebih kecil
daripada nilai alpha 5% maka telah menggambarkan bahwa variabel independen atau
variabel bebas dalam persemaan kedua ini secara simultan atau bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi
Maluku Utara.
3. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan uji koefisien determinasi pada hasil olahan tabel diatas diperoleh
hasil Adjusted R-squared sebesar 0.508574 atau hanya sebesar 50.8% variabel
independen yang digunakan dalam persemaan kedua ini mampu menjelaskan dan
mempengaruhi variabel dependennya, sedangkan sisanya sebesar 49.2%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan atau dimasukkan dalam
persamaan ini.
Pengujian Hipotesis Flypaper Effect
Tabel 4 Hasil Uji Regresi
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
-18146.44
68446.95
-0.265117
0.7917
PAD
1.629376
0.439611
3.706400
0.0004
DAU
1.202178
0.160030
7.512194
0.0000
DAK
1.317449
0.163826
8.041753
0.0000
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews
Berdasarkan pada tabel 4.10 diatas, nilai koefisien dari masing-masing variabel
sebesar PAD = 1.629376, DAU = 1.202178, dan DAK = 1.317449. Perbandingan nilai
koefisien ini dapat kita lihat berdasarkan kriteria hipotesis analisis Flypaper Effect maka
didapati hasil bahwa nilai koefisien:
PAD > DAU dengan perbandingan sebesar 1.670843 > 1.146403
PAD > DAK dengan perbandingan sebesar 1.670843 > 1.615223
Analisis Flypaper Effect Belanja Daerah dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara
2023
Hilmy Hafizh Managta 1194
Berdasarkan pada perbandingan tersebut maka dapat diketahui bahwa di
kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara tidak terjadi fenomena Flypaper Effect, karena
didasarkan pada besarnya koefisien PAD dibandingkan nilai koefisien DAU dan DAK.
Hal ini berarti bahwa pemanfaatan kontribusi PAD terhadap Belanja Daerah di
kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara jauh lebih besar dan dominan dibandingkan
pemanfaatan dana transfer/perimbangan (DAU dan DAK) yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat seiring dengan peningkatan PAD dari tahun 2014-2021.
Uji SOBEL
Uji Sobel adalah metode uji pada analisis jalur (path analysis) untuk melihat
bagaimana pengaruh tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan
dimediasi oleh variabel intervening (Garson, 2013). Maka dalam penelitian ini
dilakukanlah uji Sobel dengan ketentuan pengujian sebagaimana yang telah ditetapkan
sebelumnya pada bab 3 dan dengan penetapan t tabel = 1.991673.
Pengaruh PAD terhadap PE melalui BD
Gambar 1. Hasil Uji Sobel PAD Terhadap PE Melalui BD
Sumber: Hasil Uji Alternatif Melalui Website https://quantpsy.org/sobel/sobel.htm
Berdasarkan pada gambar 1 tabel hasil uji Sobel test statistic diatas dapat dilihat
pada kolom Sobel test dengan nilai p-value sebesar 0.0206707 < 0.05, berdasarkan pada
nilai tersebut dengan nilai probabilitas nya lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0.05)
maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh secara tidak
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui mediasi belanja daerah. Hal ini juga
diperkuat berdasarkan pada nilai Test statistic sebesar 2.31394572 yang lebih besar
daripada nilai t table 1.1991673 (t hitung/test statistic > t tabel).
Pengaruh DAU terhadap PE melalui BD
Gambar 2. Hasil Uji Sobel DAU Terhadap PE Melalui BD
Sumber: hasil Uji Alternatif Melalui Website https://quantpsy.org/sobel/sobel.htm
Berdasarkan pada gambar 2 tabel hasil uji Sobel test statistic diatas dapat dilihat
pada kolom Sobel test dengan nilai p-value sebesar 0.0058577 < 0.05, berdasarkan pada
nilai tersebut dengan nilai probabilitas nya lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0.05)
maka dapat disimpulkan bahwa dana alokasi umum dapat berpengaruh secara tidak
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui mediasi belanja daerah. Hal ini juga
Volume 3, Nomor 11, November 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1195 http://sosains.greenvest.co.id
diperkuat berdasarkan pada nilai Test statistic sebesar 2.75564257 yang lebih besar
daripada nilai t table 1.1991673 (t hitung/test statistic > t tabel).
X3 terhadap Y melalui Z
Gambar 3. Hasil Uji Sobel DAK Terhadap PE Melalui BD
Sumber: Hasil Uji Alternatif Melalui Website https://quantpsy.org/sobel/sobel.htm
Berdasarkan pada gambar 3 tabel hasil uji Sobel test statistic diatas dapat dilihat pada
kolom Sobel test dengan nilai p-value sebesar 0.0054432 < 0.05, berdasarkan pada nilai
tersebut dengan nilai probabilitas nya lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0.05) maka
dapat disimpulkan bahwa dana alokasi khusus dapat berpengaruh secara tidak langsung
terhadap pertumbuhan ekonomi melalui mediasi belanja daerah. Hal ini juga diperkuat
berdasarkan pada nilai Test statistic sebesar 2.77956327 yang lebih besar daripada nilai t
table 1.1991673 (t hitung/test statistic > t tabel).
KESIMPULAN
Pada penelitian ini didapati beberapa kesimpulan bahwa secara simultan atau
keseluruhan baik itu PAD, DAU dan DAK sangat berpengaruh secara signifikan dan
bersifat positif terhadap Belanja Daerah pada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara.
Secara umum kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara selama 8 (delapan) tahun, dari
tahun 2014 sampai 2021 tidak mengalami fenomena Flypaper Effect atau suatu fenomena
ketergantungannya daerah terhadap dana transfer dari Pemerintah Pusat untuk membiayai
belanja daerahnya. Pertumbuhan ekonomi pada kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara
selama 8 (delapan) tahun, dari tahun 2014 sampai 2021 secara umum dipengaruhi oleh
Belanja Daerah dan Pendapatan Asli Daerahnya dengan kontribusi terbesar diantara
keduanya terhadap Pertumbuhan Ekonomi adalah PAD itu sendiri. Ternyata Pertumbuhan
Ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara secara umum tidak dipengaruhi oleh
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Berdasarkan pada hasil
pengujian empat variabel bebas (BD, PAD, DAU dan DAK) terhadap PE memberikan hasil
bahwa DAU dan DAK tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap Pertumbuhan
Ekonomi (PE). Hal ini memberikan kesimpulan bahwa dana transfer yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah di Provinsi Maluku Utara dalam bentuk Dana
Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, bahwa Tidak adanya ketergantungan
Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara terhadap dana transfer (perimbangan) yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk DAU dan DAK dalam usaha meningkatan
ekonomi daerahnya atau lebih bergantung terhadap PAD. Kesimpulan lain Peneliti bahwa
DAU dan DAK belum sepenuhnya terealisasikan dengan baik dari anggaran yang sudah
ditetapkan. Selain itu dapat juga disimpulkan bahwa banyaknya anggaran dana transfer
(perimbangan) yang belum tepat sasaran dalam realisasinya.
Berdasarkan pada hasil uji Sobel menunjukkan hasil bahwasanya DAU dan DAK
hanya dapat berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui mediasi Belanja Daerah,
hal ini memberikan kesimpulan bahwasanya DAU dan DAK hanya dapat mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi secara tidak langsung. Sedangkan PAD dapat berpengaruh secara
Analisis Flypaper Effect Belanja Daerah dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara
2023
Hilmy Hafizh Managta 1196
langsung dan tidak langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan uji Sobel
terhadap.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, W. R., Nor, W., & Nordiansyah, M. (2015). Flypaper Effect Pada Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan
Selatan (20092013). Jurnal Akuntansi Dan Bisnis, 15(1), 112.
Barniat, Z. (2018). Otonomi Desa: Konsep Teoritis dan Legal. Jurnal Analisis Sosial
Politik, 2(2), 2540.
Butarbutar, T. E. (2014). Analisa peranan pajak parkir terhadap peningkatan pendapatan
asli daerah di Kota Tomohon. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 2(4).
Garson, G. D. (2013). Path analysis. Statistical Associates Publishing Asheboro, NC.
Ghozi, S., & Hermansyah, H. (2018). Analisis Regresi Data Panel Profitabilitas Bank
Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia. Jurnal Matematika, 8(1), 112.
Habibi, M. M. (2016). Analisis Pelaksanaan Desentralisasi Dalam Otonomi Daerah
Kota/Kabupaten. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(2).
Hastuti, P. (2018). Desentralisasi fiskal dan stabilitas politik dalam kerangka pelaksanaan
otonomi daerah di indonesia. SIMPOSIUM NASIONAL KEUANGAN NEGARA:
Kementerian Keuangan RI Tahun 2018, 784799.
Indonesia, R. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah. Jakarta (Id): Ri.
Iqbal, M. (2015). Regresi Data Panel (2): Tahap Analisis. Blog Dosen Perbanas, 2, 17.
Kustianingsih, N., Muslimin, M., & Kahar, A. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap
Tingkat Kemandirian Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kota Di Provinsi
Sulawesi Tengah. Katalogis, 6(6).
Manek, M., & Badrudin, R. (2017). Pengaruh pendapatan asli daerah dan dana
perimbangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di provinsi Nusa
Tenggara Timur. Telaah Bisnis, 17(2).
Mokorowu, L. A., Rotinsulu, D. C., & Engka, D. S. M. (2021). Pengaruh Pendapatan Asli
Daerah (Pad), Dana Bagi Hasil (Dbh, Dana Alokasi Umum (Dau) Dan Dana Alokasi
Khusus (Dak) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara.
Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 21(4), 8194.
Purpitasari, P., & Kurnia, K. (2015). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi
Umum Terhadap Alokasi Belanja Daerah. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA),
4(11).
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. In Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (19th ed., p. 240). Alfabeta.
Wijayanto, H. (2015). Transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Melalui Penerapan E-Budgeting (dalam Perspektif Teori Good Governance). The
Indonesian Journal of Public Administration (IJPA), 1(1), 7288.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.