Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
482
http://sosains.greenvest.co.id
PENGARUH KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI
KECAMATAN BATAM KOTA
Timbul Dompak dan Raja Putri Anggita Permatasari
Universitas Putera Batam
E-mail : dompaksibarani@gmail.com dan rajaputry16@gmail.com
Diterima:
10 Juni 2021
Direvisi:
12 Juni 2021
Disetujui:
15 Juni 2021
Abstrak
Kedisiplinan yang ada di dalam suatu pekerjaan hendaklah
diterapkan demi kelancaran tujuan perusahaan tersebut.
Lingkungan kerja yang baik dan juga rapi diharapkan bisa
menambah kenyamanan ketika bekerja. Bilamana kedisiplinan
dan juga lingkungan kerja sudah sesuai yang diinginkan maka
ketika kerjapun diharapkan pegawai bisa lebih maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh disiplin
(X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kepuasan kerja (Y)
pegawai Kecamatan Batam Kota. Pendekatan dalam penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif, penyebaran kuesioner antar
responden. Sampel penelitian adalah 36 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa; (1) terdapat pengaruh disiplin terhadap
kepuasan kerja dengan nilai jumlah t hitung (3,508) > t tabel
(2,034), (2) secara parsial terdapat pengaruh lingkungan kerja
terhadap kepuasan kerja dengan nilai hitung t (4.868) > t tabel
(2,034), (3) sekaligus terdapat pengaruh disiplin dan lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja dengan angka F (65,293) > F tabel
(0,471).
Kata kunci: kedisiplinan, lingkungan kerja, kepuasan kerja
Abstract
Discipline in a job should be applied for the smooth running of
the company's goals. A good and tidy work environment is
expected to increase comfort when working. If the discipline and
the work environment are in accordance with what is desired, it
is expected that employees can work more optimally. This study
aims to analyze the effect of discipline (X1) and work
environment (X2) on job satisfaction (Y) of Batam City
employees. The approach in this study uses quantitative methods,
distributing questionnaires among respondents. The research
sample was 36 people. The results showed that; (1) there is an
effect of discipline on job satisfaction with a total value of t
count (3.508) > t table (2.034), (2) partially there is an influence
of work environment on job satisfaction with a value of t count
(4.868) > t table (2.034), (3) at the same time there is an
influence of discipline and work environment on job satisfaction
with F number (65.293) > F table (0.471).
Keywords: discipline, work environment, job satisfaction
Pendahuluan
Disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi
dan menta’ati norma-norma yang berlaku di sekitarnya menurut Singodimejo dalam
Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Batam Kota
Timbul Dompak dan Raja Putri Anggita Permatasari
483
(Sianipar, 2017). Disiplin juga bisa diartikan tindakan manajemen untuk mendorong para
anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut hal ini dikemukakan
oleh Siagian dalam (Watimah, Ningsih, & Rokhmawati, 2017). Penjelasan disiplin di
atas menjadi sangat relevan ketika di terapkan dalam organisasi disuatu perusahaan.
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai suatu wadah bagi orang untuk
berkegiatan secara bersama-sama dengan orang lainnya dan mencapai tujuan yang telah
ditetapan di awal, tentunya tujuan ini hanya dapat diperoleh bilamana setiap orang dalam
organisasi tersebut disiplin dalam bekerja. Hasil nyata dalam pengelolaan organisasi yang
baik adalaha dapat terpenuhinya layanan yang berkualitas. Setiap perusahaan, sumber
daya manusia manusia memiliki peranan yang sangat penting karena sumber daya
manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan
menurut Siagian dalam (Utama, 2013). Tantangan organisasi yang dapat mempengaruhi
kondisi kerja secara negatif adalah staf yang tidak mencukupi, pekerjaan tekanan karena
jam kerja yang panjang (Thorvaldsen et al., 2020).
Organisasi berkinerja lebih baik ketika mereka memberikan perhatian eksplisit
pada proses bisnis mereka dari awal hingga akhir dari pada ketika mereka tidak
melakukannya. Setiap proses bisnis dapat menjangkau berbagai departemen, spesialisasi,
lokasi geografis, tingkat manajemen dan batasan organisasi (Reijers, 2021).
Tiap organisasi sulit untuk melaksanakan kegiatannya tanpa ada orang-orang
didalamnya. Untuk itu, organisasi sangat membutuhan Sumber Daya Manusia yang
kompetitif. Menurut (Hanggraeni, 2012) manusia adalah bagian vital bagi
keberlangsungan suatu organisasi. Manusia adalah bahan bakar yang menjadi sumber
energi bagi hidupnya organsiasi untuk mencapai tujuan. Upaya organisasi untuk
mencapai tujuannya diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang tepat. Sumber
Daya Manusia merupakan satu satunya sumber yang memiliki akal, perasaan,
keinginan,keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya (Liyas, 2018).
Organisasi merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat hubungan kerja
sama antara sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan
dalam organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung (Sampeliling, 2016). Setiap
perusahaan mengharapkan agar semua karyawan dapat terlibat dalam setiap kegiatan
organisasi yang ada. Sehingga karyawan dapat memberikan prestasi kerja yang baik
dalam bentuk produktivitas kerjanya (Remus, 2017).
Karyawan sebagai tenaga kerja merupakan salah satu unsur yang menentukan
keberhasilan suatu perusahaan. Setiap perusahaan tentu mengharapkan tenaga kerjanya
dapat memberikan hasil yang bermanfaat baik bagi perusahaan maupun bagi tenaga kerja
itu sendiri menurut muharsih dalam (Sutanto, 2018).
Data BKN tahun 2019, jumlah PNS di tanah air saat ini mencapai 4.538.154
orang, di Pusat ada 950.843 dan di daeah ada 3.587.311 orang. Di Indonesia, terdapat
sebanyak 618 instansi yang bertugas dalam hal pemenuhan kebutuhan pelayanan kepada
masyarakat. Adapun instansi ditingkat pusat ada 76 instansi dan ditingkat daerah ada 542
instansi di provinsi/kabupaten/kota. Banyaknya instansi yang bertugas melayani
masyarakat diharapkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Instansi yang
jadi obyek penelitian adalah kantor Kecamatan Batam Kota. Manajemen yang efektif
juga mengharuskan seseorang pemimpin untuk menemukan cara terbaik dalam membuat
produktif para bawahannya untuk mencapai tujuan perusahaan (Candrama, 2011).
Tingkat kepuasan pegawai, bila seorang pegawai merasa tingkat kepuasannya
dalam bekerja di instansi/perusahaan itu menurun, tentu akan berdampak pada tidak
efektifnya pekerjaan yang dilakukan dan akhirnya target yang diharapkan institusi akan
sulit tercapai., tentulah sebaliknya bila seorang pegawai merasa puas dalam bekerja akan
Volume 1, Nomor 6, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
mendongkrak hasil kerja yang lebih maksimal ataupun efektif dengan kemampuan yang
dimiliki untuk menyelesaikan tugas atau target yang diberikan pada perusahaan tersebut.
Perasaan yang dialami seorang pegawai kerap berhubungan dengan lingkungan
kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan akan lebih merasa puas akan situasi
lingkungan kerjanya yang menyenangkan perasaannya, karena itu kepuasan berkait erat
dengan terpenuhinya kebutuhan hidup yang dapat dipenuhi akan berdampak pada
kepuasan seorang pegawai menekuni pekerjaannya, sebaliknya bila kebutuhannya tidak
terpenuhi akan membuat seseorang tidak puas. Menurut Hasibuan (Hartatik, 2014),
Kepuasan kerja adalah adanya lingkungan kerja yang emosional, senang dan cinta
pekerjaannya. Lingkungan kerja ini tercermin dalam etos kerja, disiplin dan prestasi
kerja.
Disiplin adalah ketaatan seorang karyawan/pegawai terhadap suatu aturan atau
peraturan yang berlaku di perusahaan/instansi karena kesadaran atau keyakinan, dan
bukan karena paksaan. Lingkungan kerja fisik adalah segala kondisi fisik di sekitar
tempat kerja yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi pegawai
(Wursanto, 2010), sedangkan lingkungan kerja non fisik meliputi segala kondisi yang
timbul sehubungan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
dengan rekan kerja atau hubungan dengan bawahan (Sedarmayanti, 2009).
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori, dimana di dalammnya dijelaskan
kausalitas antara variabel penelitian dengan menguji hipotesis. Adapun analisis datanya
berupa penyajian data grafik, tabel dan kegiatan peringkasan/penjelasan data, dimana
sumber data adalah data primer berupa kuisisoner yang telah diisi oleh pegawai
Kecamatan Batam Kota. Penelitian ini, terhadap hasil kuisioner dilakuan pengujian
validitas dan realibilitas, selanjutnya dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan
heterokedastisitas. Pengujian pengaruh dilakukan regresi, Uji-t dan Uji-F. Adapun
populasi penelitian adalah 36 orang, dan sampel yang dilakukan adalah sampel jenuh.
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, dibagi tiga karakteristik/kelompok responden yaitu
berdasarkan pada jenis kelamin, usia dan pendidikan. Dari data jenis kelamin
menunjukkan ada 13 Pria (36,1%) dan 23 Wanita (63,9%). Data kelompok usia
menunjukkan ada 4 orang (11,1%) kelompok usia pertama yaitu antara 20-25 tahun, 18
orang (50%) kelompok usia kedua yaitu antara 26-35 tahun, 10 orang (27,8%) kelompok
usia ketiga yaitu antara 36-45 tahun dan 4 orang (11,1%) usia. keempat yaitu lebih dari
45 tahun. Kelompok pendidikan menunjukkan ada 8 orang (22.2 %) berpendidikan SMA,
2 orang (5.6%) berpendidikan D3, 23 orang (63,9%) berpendidikan S1 dan 3 orang
(22,2%) setingkat S2-S3.
484 http://sosains.greenvest.co.id
Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Batam Kota
Timbul Dompak dan Raja Putri Anggita Permatasari
485
Hasil Uji Validitas Data
Tabel 1. Uji Validitas
Variabel
Corrected Item
Total Corelation
Simpulan
X1.1
.387
X1.2
.536
X1.3
.493
X1
X1.4
.361
Valid
X1.5
.780
X1.6
.505
X1.7
.802
X1.8
.662
X2.1
.630
X2.2
.443
X2.3
.722
X2.4
.492
X2.5
.401
X2
X2.6
.603
Valid
X2.7
.425
X2.8
.600
X2.9
.716
X2.10
.514
X2.11
.620
Y1.1
.567
Y1.2
.362
Y
Y1.3
.556
Valid
Y1.4
.579
Y1.5
.686
Sumber: Output SPSS
Olah data di atas, untuk variabel kedisiplinan (0.361 0.802), lalu variabel
lingkungan kerja (0.401 0.722), serta dan variabel kepuasan kerja (0.362 0.686),
karena semua item memiliki nilai lebih dari r-tabel=0,287, maka kuisiner adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan ketepatan hasil penelitian.
Tabel 2. Reliabilitas Varibel
Variabel
Cronbach’s
Alpha
Nilai Kritis
Hubungan
Keterangan
X1
0.816
0.600
X2
0.850
0.600
Sangat kuat
Reliabel
Y
0.767
0.600
Sumber: Output SPSS
Dengan melihat pada angka Cronbach Alpha pada variabel kedisiplinan=
Volume 1, Nomor 6, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
486
http://sosains.greenvest.co.id
0.816, varibel lingkungan kerja= 0.850, dan variabel kepuasan kerja =0.767. Ini
berarti semua butir pernyataan variabel-variabel tersebut adalah reliabel, karena
nilai ketiganya diatas nilai kritis 0.600.
Uji Normalitas
Dari gambar dibawah, menunjukkan sebaran titik ada di dekat garis dan
mengikuti arah diagonalnya, untuk itu disimpulkan ini telah memenuhi syarat uji
normalitas.
Gambar 1. Uji Normalitas
Multikolinearitas
Ukuran multikolinearitas pada penelitian ini adalah dilihat dari angka VIF dan
Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Batam Kota
Timbul Dompak dan Raja Putri Anggita Permatasari
487
tolerance.
Tabel 3. Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
(Constant)
TX1
.467
2.142
TX2
.467
2.142
Sumber: Output SPSS
Data di atas, menunjukan nilai VIF untuk variable X1 = 2.142 dan X2 = 2.142,
dan nilai ini > 10, artinya tidak terdapat multikolineritas.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 4. Rank Spearmen
TX1
TX2
Unstandardized
Residual
Spearmen’s
rho
TX1
Correlation
Coefficient
1.000
.699
.086
Sig. (2-
tailed)
.
.000
.619
N
36
36
36
TX2
Correlation
Coefficient
.699
1.000
-.128
Sig. (2-
tailed)
.000
.
-456
N
36
36
36
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient
-.086
-.128
1.000
Sig. (2-
tailed)
.619
.456
.
N
36
36
36
Sumber: Output SPSS
Dari olah data dapat disimpulkan bahwasanya signifikasni atau Sig. (2-tailed)
variabel Kedisiplinan (X1) = 0.619 dan Lingkungan Kerja (X2) = 0.456, maka dapat
dibuktikan bahwa nilai kedua variabel bebas (X) > 0.05, maka tidak terdapat gejala
heterokedastisitas, jadi model regresi dalam penelitian ini dinyatakan layak.
Hasil Uji Pengaruh
1. Regresi Linear
Uji ini dilakukan untuk memprediksi variabel dalam suatu persamaan regresi.
Volume 1, Nomor 6, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
488
http://sosains.greenvest.co.id
Tabel 5. Hasil Regresi
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant)
-3.94
2.152
1
TX1
.199
.057
.402
TX2
.468
.097
.557
Sumber: Output SPSS
Maka bentuk persamaan regresi berganda adalah:
2. Uji-t
𝑌 = 3,942 + 0,199 X1 + 0,468 X2
Tabel 6. Uji t
Model
Nilai t
Hitung
Nilai t
tabel
Sig.
1
Kedisiplinan
3.508
2.034
0,001
Lingkungan Kerja
4.868
2.034
0,000
Sumber: Output SPSS
Keterangan :
a. Pengolahan data menghasilkan t-hitung (3,508) > t-tabel (2,034) yang berarti
terdapat pengaruh variabel X1 terhadap Y, dimana H0 ditolak dan H1
diterima, jadi disiplin mempengaruhi kepuasan kerja.
b. Hasil pengolahan data t hitung (4,868) > t tabel (2,034) yang berarti terdapat
pengaruh variabel (X1) terhadap variabel terikat (Y), sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima. Oleh karena itu, dikatakan bahwa lingkungan kerja
mempengaruhi kepuasan kerja.
3. Uji-F
Tabel 7. Uji F
Model
Sum of
Squres
Df
Mean
Square
F
Sig.
1
Regression
372.970
2
186.485
65.293
.000
Residual
94.252
33
2.856
Total
467.222
35
Sumber: Output SPSS
Data di atas menunjukkan bahwa nilai angka F = 65.293, sedangkan nilai tabel F
dengan 36 orang, presisi 10 persen = 0,471, maka nilai angka F-hitung > tabel F dan nilai
signifikansi = 0,000, yang artinya kedua varibel bebas (X) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Batam Kota
Timbul Dompak dan Raja Putri Anggita Permatasari
489
4. Uji R Square
Tabel 8. Uji R Square
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
Estimatre
1
.893
.798
.786
1.690
Sumber: Output SPSS
Tabel di atas menunjukkan nilai R = 0,893, nilai R
2
(square) = 0,798, dan
adjusted R square = 0,786. Maka nilai R
2
(square) = 0,798, kedisiplinan, lingkungan
kerja mampu menjelaskan kepuasan kerja sebesar 798,8%.
Pembahasan
Pada penelitian ini dapat dilihat bahwasanya kedua variabel bebas memiliki
pangaruh pada kepuasan kerja. Pertama, hipotesis yang ada H0 ditolak dan H1 diterima,
yaitu disiplin berpengaruh terhadap kepuasan kerja, Kedua dibuktikan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima, dimana korelasi antara lingkungan kerja menunjukkan pengaruh
terhadap kepuasan kerja dan terakhir adalah disiplin dan Ketiga dimana H0 ditolak dan
H1 diterima pada kedua varibel bebas dalam memengaruhi kepuasan kerja.
Simpulan
Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa secara parsial, kedisiplinan
akan sangat berpengauh pada kepuasan kerja, lingkungan kerja juga secara parsial akan
memengaruhi kepuasan kerja, secara bersamaan, kedisiplinan dan lingkungan kerja
sangat berpengaruh pada kepuasan kerja, dari penelitian ini diperoleh penjelasan bahwa
kedisiplinan dan lingkungan kerja akan dapat menjelaskan kepuasan kerja sebesar 79,8%.
Bibliography
Candrama, Kadek Teja. (2011). Pengaruh Total Quality Management (Tqm), Gaya
Kepemimpinan, Kedisiplinan Kerja Dan Fungsi Mentoring Terhadap Kinerja
Karyawan Pt. Pos Indonesia, Kantor Pos Yogyakarta. Flexo, 21(1), 31.
https://doi.org/10.1097/00004010-199523000-00003
Hanggraeni, Dewi. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: FEUI.
Hartatik. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana.
Liyas, Jeli Nata. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Kedisiplinan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BTN Cabang Syariah Pekanbaru. Al-
Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan Dan Perbankan), 3(2), 169180.
Rahmawati, Hetty Fitria. (2007). Peranan Pengawasan Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Kerja Pegawai Di Kantor Informasi dan Komunikasi Kabupaten
Karanganyar. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(3), 1145.
Reijers, Hajo A. (2021). Business Process Management: The evolution of a discipline.
Computers in Industry, 126, 103404.
https://doi.org/10.1016/j.compind.2021.103404
Remus, Sahat Parulian. (2017). Pengaruh Kedisiplinan Kerja Dalam Meningkatkan
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv Kebun Tobasari.
Jurnal Ilmiah Methonomi, 3(1), 15.
Sampeliling, Alexander. (2016). Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen
Volume 1, Nomor 6, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
Kinerja, 12(1), 117.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar.
Sianipar, P. (2017). Analisis Faktor-Faktor Kedisiplinan Kerja Karyawan Pada Koperasi
Tirta Dharma Khatulistiwa Pdam Kota Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Untan, 6(8), 214743.
Sutanto, Ivan Tjipto dan Eddy Madiono. (2018). Pengaruh Kepuasan Pada Kompensasi,
Motivasi Kerja, Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kedisiplinan Kerja Sopir
Tetap Pt Sumber Karya. 6(2).
Thorvaldsen, Trine, Kongsvik, Trond, Marie, Ingunn, Størkersen, Kristine, Salomonsen,
Cecilie, Sandsund, Mariann, & Bjelland, Hans V. (2020). Occupational health ,
safety and work environments in Norwegian fi sh farming - employee perspective.
Aquaculture, 524(February), 735238.
https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2020.735238
Utama, Yuga. (2013). Perusahaan Kayu Lapis Pt Sabda Alam Prima Nusa. 1109.
Watimah, L., Ningsih, D., & Rokhmawati, A. (2017). Pengaruh Kepemimpinan, Sanksi
Hukum dan Pengawasan terhadap Kedisiplinan Kerja Pegawai pada Dinas Sosial
Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1),
193204.
Wursanto. (2010). Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Licensed
Pengaruh Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan Batam Kota
Timbul Dompak dan Raja Putri Anggita Permatasari
491
490 http://sosains.greenvest.co.id