38 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 4 NOMOR 1 2024
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
POTENSI PENGEMBANGAN KAMPUNG RATMAKAN
SEBAGAI RUANG KREATIF DI PEMUKIMAN PADAT KOTA
Muhammad Iftironi
, Adrienne Arsya Haryadi,
Bakti Nusantara,
Muhammad Fakih Arisandi, Ulfah Dwity Jelvi
Universitas Islam Indonesia, Indonesia
Kata kunci:
Kampung
Ratmakan, Area
Empang, Ruang
kreatif
Keywords:
Ratmakan Village,
Embang Area,
Creative Space
ABSTRAK
Latar Belakang: Terbatasnya ruang senantiasa menjadi sebuah permasalahan yang
dihadapi oleh Kawasan permukiman padat di perkotaan. Keterbatasan ini bukan
berarti akan menghilangkan kegiatan masyarakat perkotaan, melainkan masyarakat
akan melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk ruang.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi pengembangan
Kampung Ratmakan sebagai ruang kreatif di kawasan permukiman pada kota.
Pengamatan akan diarahkan kepada upaya kreatif masyarakat dalam menyediakan
ruang untuk aktifitas mereka.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni
menjelaskan secara kualitatif terhadap potensi-potensi yang dimiliki oleh Kampung
Ratmakan baik potensi fisik maupun social. Data dan informasi didapatkan melalui
survey lapangan maupun wawancara kepada masyarakat.
Hasil: Melalui penelitian ini diperoleh gambaran bahwa empang yang ada di
Kampung Ratmakan dapat dikembangkan sebagai ruang publik sebagai tempat
melaksanakan aktifitas berupa area akuaponik, area bermain anak, ruang komunal
dan juga foodcourt. Pemanfaatan material tidak terpakai seperti kayu bekas meubel,
dan lainnya menjadikan ruang terbuka menjadi ruang kreatif di Kampung Ratmakan.
Kesimpulan: disimpulkan bahwa di Kampung Ratmakan sudah tersedia beberapa
fasilitas ruang publik yang dapat mewadahi aktivitas masyarakat setempat meskipun
masih belum sepenuhnya tercukupi dengan baik.
ABSTRACT
Background: Limited space has always been a problem faced by dense residential areas
in urban areas. This limitation does not mean that it will eliminate the activities of urban
communities, but that people will make efforts to meet their needs, including space.
Purpose: This research was conducted to determine the potential development of
Ratmakan Village as a creative space in residential areas in the city. Observations will
be directed to the creative efforts of the community in providing space for their activities.
Volume 4, Nomor 1, Januari 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
39 http://sosains.greenvest.co.id
Method: The method used in this study is descriptive qualitative, namely explaining
qualitatively the potentials possessed by Ratmakan Village, both physical and social
potentials. Data and information are obtained through field surveys and interviews
with the community
Results: Through this research, an illustration was obtained that the dam in Ratmakan
Village can be developed as a public space as a place to carry out activities in the form
of aquaponics areas, children's play areas, communal spaces and also food courts. The
use of unused materials such as used wood, furniture, and others makes open space into
a creative space in Ratmakan Village.
Conclusion: It was concluded that in Ratmakan Village, there are already several public
space facilities that can accommodate local community activities, although they are still
not fully fulfilled properly.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk di perkotaan yang semakin besar memberi dampak pada
kebutuhan lahan yang tinggi dan dapat memunculkan masalah terbentuknya permukiman
kumuh dan menurunnya kualitas lingkungan (Roviana, 2015). Terdapat lima hal pokok
yang dapat diangkat menjadi dasar-dasar dalam perencanaan kota. Kelima hal pokok
tersebut yakni tempat tinggal (wisma), tempat bekerja (karya), unsur penanda kebudayaan
(marga), tempat rekreasi (suka), dan sarana atau fasilitas umum dan sosial (penyempurna)
(Shelo & Liauw, 2020).
Permukiman kumuh dapat digambarkan dengan kondisi permukiman yang buruk
dan tidak sehat, menjadi tempat berlindung bagi kegiatan marjinal dan sumber penyakit
epidemik yang mungkin akan menular ke wilayah perkotaan (Irawan, 2022). Kepadatan
yang tinggi dapat berakibat terhadap kondisi fisik, sosial, dan psikis seseorang. Setiap
masyarakat memiliki kebutuhan sosial untuk berinteraksi satu dengan lainnya, dalam hal
ini ruang bukan sebagai tempat tinggal (home) maupun bekerja (work) (Huda, 2017),
melainkan sebagai tempat rekreasi dan melepas penat antar masyarakat yang dapat
diwujudkan dalam Open Architecture dan Third Place pada kawasan (Heimstra &
McFarling, 1978; Pamekas, 2013).
Kampung Ratmakan merupakan sebuah kampung di pinggiran Sungai Code yang
memiliki karakteristik sebagai kampung dengan kepadatan bangunan yang tinggi.
Penduduk kampung ini memiliki hubungan yang kuat dengan Kawasan Malioboro sebagai
tempat perniagaan masyarakat sehari-hari. Perekonomian masyarakat yang relative lemah
menyebabkan Kawasan ini cenderung menjadi kumuh. Dengan karakteristik tersebut
muncullah ide untuk merancang ruang kreatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dari segala kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa
di Kampung Ratmakan. Ruang kreatif merupakan sebuah tempat yang difungsikan sebagai
area berkumpul komunitas kreatif dengan memberikan ruang dan dukungan bagi
komunitas tersebut untuk mengembangkan berbagai bidang yang ditekuni. (Nabila &
Larasati, 2022)