76 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 4 NOMOR 1 2024
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI BUDAYA
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Zhakaria Juliansyah, Irwan Prayitno, Imam Muhtadin
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Email: Zakijulian[email protected]
Kata kunci:
Motivasi Kerja,
Disiplin Kerja,
Kinerja Karyawan,
Budaya Organisasi,
Intervening
Keywords:
Work Motivation,
Work Discipline,
Employee
Performance,
Organizational
Culture,
Intervening
ABSTRAK
Latar Belakang : Strategi bisnis yang tepat dalam perusahaan akan berdampak sangat
besar pada kesuksesan perusahaan dalam menjalankan prosedur kinerja yang sesuai
dengan target yang akan dicapai.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan melalui budaya organisasi sebagai variabel
intervening
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data
primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada PT. Usaha Cipta Mandiri
yang terdaftar Di Astra Honda Motor.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan melalui budaya organisasi sebagai variabel intervening
sebagian hasil berpengaruh dan beberapa hasil tidak berpengaruh.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa disiplin kerja yang
terdapat PT. Usaha Cipta Mandiri melalui budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
ABSTRACT
Background: The right business strategy in the company will have a very big impact on
the company's success in carrying out performance procedures in accordance with the
targets to be achieved.
Purpose: This study aims to analyze the influence of work motivation and work
discipline on employee performance through organizational culture as an intervening
variable.
Method: This research is quantitative research using primary data obtained through
the distribution of questionnaires at PT. Independent Copyright Business registered at
Astra Honda Motor.
Volume 4, Nomor 1, Januari 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
77 http://sosains.greenvest.co.id
Results: The results of this study show that work motivation and work discipline on
employee performance through organizational culture as intervening variables are
partly influential outcomes and some results have no effect.
Conclusion: From the results of this study, the author found that the work discipline
contained in PT. Cipta Mandiri's business through organizational culture has no effect
on employee performance.
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang semakin ketat seperti saat ini menuntut perusahaan untuk
semakin gencar dalam pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan konsumennya.
Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya berbagai produk maupun jasa yang
disertai inovasi baru. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan
penjualan perusahaan serta memuaskan kebutuhan pelanggannya. Menyadari hal itu, jelas
bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba serta
memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan pesaing. Strategi bisnis yang tepat
dalam perusahaan akan berdampak sangat besar pada kesuksesan perusahaan dalam
menjalankan prosedur kinerja yang sesuai dengan target yang akan dicapai.
Dalam era globalisasi ini banyak industri sepeda motor telah mengembangkan
produknya, yang dikelola oleh berbagai perusahaan swasta. Persaingan yang ketat antara
satu dengan yang lainnya menuntut setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas,
baik kualitas pelayanan maupun kualitas barang yang dijual. Hal ini dilakukan agar dapat
mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Keberhasilan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh sumber-sumber yang dimiliki, antara lain sumber daya manusia yang
berpotensi, berkualitas yang baik serta pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia dari dalam organisasi tersebut.
Di Indonesia sendiri transportasi darat seperti sepeda motor hampir setiap tahunnya
mengalami peningkatan pembelian. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan transportasi tersebut. Karakteristik pengguna sepeda motor di Indonesia
terbilang unik dan beragam sehingga berbagai tipe motor coba diperkenalkan oleh para
produsen motor.
Kinerja yang baik akan dipengaruhi oleh dua hal yaitu tingkat kemampuan dan
motivasi kerja yang baik (Utami & Waluyo, 2017). Kemampuan seseorang dipengaruhi
pemahamannya atas jenis pekerjaan dan keterampilan melakukannya, oleh karenanya
seseorang harus dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. Kinerja seorang
pegawai sama dengan kemampuan pegawai tersebut untuk melakukan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dikalikan dengan motivasi yang ditujukan untuk melakukan
tugasnya tersebut. Dalam hal ini kemampuan tanpa motivasi belum tentu dapat
menyelesaikan tugas dengan baik, dengan demikian motivasi yang sangat tinggi yang
dimiliki pegawai tanpa pengetahuan yang memadai tidaklah mungkin mencapai kinerja
yang baik menurut Mitchell dalam (Sinambela, 2021).
Kemampuan dan kecakapan akan lebih berarti bagi perusahaan jika disertai dengan
kemauan untuk melakukan pekerjaan dengan giat. Pimpinan perusahaan yang baik harus
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Budaya Organisasi Sebagai
Variabel Intervening
2024
Zhakaria Juliansyah, Irwan Prayitno, Imam Muhtadin
78
memiliki keahlian dan perhatian khusus dalam memotivasi bawahannya. Hal ini
dikarenakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang dibagikan kepada karyawan harus
dikerjakan oleh bawahan dengan tepat dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Flippo dalam Andriani, Mulyana, & Widarnandana, (2022) berpendapat bahwa motivasi
dalam pengertiannya adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi
sekaligus tercapai.
Hubungan kinerja secara perorangan atau sekelompok orang untuk melakukan
sesuatu tugas atau kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan perencanaan agar
mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Jika dikaitkan dengan kinerja sebagai kata benda
di mana salah satu tolak ukurnya adalah hasil dari suatu pekerjaan. Kinerja karyawan
didefinisikan sebagai kemampuan karyawan dalam melakukan suatu keahlian tertentu.
Kinerja karyawan sangat perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh
kemampuan karyawan dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu
diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama-sama
yang dijadikan acuan.
Hubungan budaya organisasi dengan kinerja karyawan sangat dibutuhkan dalam
perusahaan karena budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut
oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.
Maksud dari sistem makna bersama ini, bila diamati dengan lebih saksama, merupakan
seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi itu sendiri. Menurut buku
Robbins & Judge, (2015) riset paling baru mengemukakan tujuh karakteristik primer yang
bersama-sama menangkap hakikat dari suatu budaya organisasi. Tujuh karakteristik
tersebut adalah inovasi dan pengambilan risiko, perhatian rinci, orientasi hasil, orientasi
orang, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan.
Budaya Organisasi merupakan sebuah karakteristik yang ada dan dijunjung tinggi
dalam sebuah organisasi ataupun kehidupan masyarakat sehari-hari, hal ini tidak terlepas
dari ikatan budaya yang diciptakan. Budaya organisasi berkaitan dengan norma perilaku
Ismail & Amalo, (2018) dan nilai-nilai yang dipahami serta diterima oleh semua anggota
organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut.
Asal muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi
tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan
atau ideologi. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak (Yani & Widiastuti,
2023).
Salah satu fenomena bahwa penjualan yang tidak stabil dan belum mampu mencapai
dari target yang telah ditentukan, di antaranya banyak faktor yang mempengaruhi seperti
budaya organisasi, motivasi kerja, dan disiplin kerja. Hal ini akan menimbulkan
ketidakefektifan dan ketidakefisienan seseorang dalam bekerja dan lebih jauh lagi dapat
menurunkan kinerja karyawan. Dalam jangka panjang hal ini dapat berdampak pada kinerja
perusahaan. Kinerja karyawan dapat dicapai melalui budaya organisasi yang dapat
membuat karyawan dalam perusahan terbiasa untuk produktif, selanjutnya motivasi bagi
karyawan dalam upaya meningkatkan target penjualan. seperti pada kasus ini menjelaskan
Volume 4, Nomor 1, Januari 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
79 http://sosains.greenvest.co.id
juga pentingnya disiplin kerja secara tidak langsung menumbuhkan gairah dan kinerja
setiap individu untuk terwujudnya keinginan yang hendak dicapai.
Tabel 1.1 Data Penjualan Sepeda Motor Honda PT Usaha Cipta Mandiri
No
Bulan & Tahun
Aktual
Penjualan
Persentase
1
Mei 2023
157 Unit
93%
2
Juni 2023
155 Unit
94%
3
Juli 2023
133 Unit
81%
4
Agustus 2023
152 Unit
95%
5
September 2023
122 Unit
76%
Sumber: PT Usaha Cipta Mandiri
Data pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa perdagangan motor Honda di PT Usaha
Cipta Mandiri tidak mencapai target di mana pada bulan Mei 2023 sebesar 168 unit
sementara aktual penjualan hanya sebanyak 157 unit dan sampai pada bulan September
2023 target penjualan sebanyak 160 unit sementara yang terjual hanya sebanyak 122 unit.
Artinya penjualan mengalami penurunan yang signifikan. Dari penjelasan tabel tersebut
terlihat bahwa penjualan sepeda motor Honda pada PT Usaha Cipta Mandiri berdampak
menurun. Apabila hal ini tidak diatasi dengan seksama hal yang akan terjadi yaitu
perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Menurut Syafrina, (2017) kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Karyawan dituntut untuk mematuhi setiap peraturan yang berlaku
dengan kesadaran dan kesediaan mereka, sehingga karyawan mampu memahami standar
organisasi yang ditetapkan. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul
kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan kinerja karyawan. Oleh karena itu
kedisiplinan merupakan sebuah kunci perusahaan agar lebih mudah untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas menjelaskan bahwa, kinerja yang baik dalam suatu
institusi sangat ditentukan oleh kinerja masing-masing karyawan. Apabila seluruh
karyawan memiliki kinerja baik, maka kinerja dalam suatu institusi juga akan baik.
Demikian pula sebaliknya, apabila kinerja karyawan buruk, maka upaya untuk
melaksanakan tugas akan menjadi terkendala sehingga karyawan tidak mampu
menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan akan berdampak buruk juga pada kinerja
dalam suatu institusi secara keseluruhan. Mengingat sangat pentingnya kinerja karyawan
dalam mendukung kegiatan dalam suatu institusi, maka atasan dalam suatu institusi
dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Berbagai upaya dapat dilakukan
untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan mulai dari memberikan pendidikan dan
pelatihan, pemberian kompensasi, hingga adanya penghargaan bagi prestasi kerja yang
dicapai juga harus diimbangi dengan pemberian punishment apabila karyawan melakukan
kesalahan agar lebih adil.
Namun demikian, kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa faktor
tersebut dapat dipengaruhi oleh motivasi kerja, disiplin kerja dan budaya organisasi yang
dimiliki dalam suatu institusi tersebut. SDM dalam suatu institusi adalah karyawan yang
merancang dan menghasilkan barang dan jasa, mengalokasikan sumber daya finansial,
mengawasi mutu, serta merumuskan seluruh strategi untuk mencapai sasaran. Dengan
demikian semakin disadari bahwa dalam suatu institusi, SDM merupakan unsur yang
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Budaya Organisasi Sebagai
Variabel Intervening
2024
Zhakaria Juliansyah, Irwan Prayitno, Imam Muhtadin
80
paling penting, bahwa manusia sebagai tenaga kerja dalam suatu institusi mempunyai
peranan yang penting dalam mencapai tujuan dan memberikan pelayanan yang baik bagi
institusi tersebut. Kualitas SDM menentukan kinerja dalam suatu institusi yang didukung
oleh karyawannya. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai dalam satuan
waktu tertentu. Pada dasarnya, kinerja karyawan mempengaruhi produktivitas dalam suatu
institusi di mana karyawan itu bekerja.
Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh (Rohidah &
Nurmaliza, 2019). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menambahkan variabel independen yang sebelumnya hanya ada variabel budaya organisasi
dan disiplin kerja. Sementara penelitian ini menggunakan variabel independen motivasi
kerja dan disiplin kerja.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Desain penelitian deskriptif
adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian
(Sugiyono, 2020). Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, menurut
Ghazali, Shafie, & Sanusi, (2015) penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang
lain. Suatu populasi yang baik ialah mencakup rancangan eksplisit semua element yang
terlibat biasanya meliputi empat komponen yaitu, elemen, unit sampel, keluasan skop dan
waktu. Dealer Honda dan Ahass PT Usaha Cipta Mandiri di mana populasi dalam
penelitian ini adalah yang meliputi seluruh staf admin, sales, head administrasi, supervisor,
manajer yang jumlahnya tidak diketahui.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Budaya Organisasi
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa motivasi kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap budaya organisasi. Motivasi yang diberikan secara langsung
sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku untuk menggerakan karyawan
kearah suatu tujuan perusahaan PT. Usaha Cipta Mandiri
Hal ini sejalan dengan pendapat Fillmore H. Standford dalam Maulidiyah, (2020)
bahwa “apabila karyawan memiliki motivasi, maka karyawan tersebut akan terdorong
untuk meningkatkan kinerja agar tujuan perusahaan dapat tercapai”
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Sinaga, (2020) bahwa “jika motivasi kerja
karyawan menurun akan semakin tinggi tingkat keinginan keluar dari perusahaan tersebut,
namun jika selalu ada dorongan atau motivasi akan bersemangat terus menjalankan
pekerjaannya sehingga akan mengurangi keinginan karyawan untuk meninggalkan
perusahaan”.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Budaya Organisasi
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa budaya organisasi yang dimiliki
PT. Usaha Cipta Mandiri tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja. Hal ini disebabkan
setiap karyawan sudah terbisa dengan tanggung jawab atas tercapai atau tidak tujuan
perusahaan dengan tanpa pengawasan dari pimpinan, sehingga norma-norma atau budaya
Volume 4, Nomor 1, Januari 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
81 http://sosains.greenvest.co.id
orgasnisasi yang ada pada PT. Usaha Cipta Mandiri tidak berpengaruh terhadap tingkat
disiplin yang ada pada karyawan PT. Usaha Cipta Mandiri.
Hal ini diduga juga dapat dipengaruhi dalam menyelesaikan pekerjaan secara efektif
dan efisien karyawan dipengaruhi besarnya motivasi yang di terima sehingga setiap
karyawan terbiasa dengan disiplin baik. Sehingga dengan adanya budaya organisasi pun
dapat mempengaruhi secara tidak signifikan terhadap kinerja setiap individu. Juga diduga
dikarenakan sebagian besar karyawan PT. Usaha Cipta Mandiri menjalankan aktivitasnya
di luar lingkungan PT. Usaha Cipta Mandiri sehingga lebih mengutamakan budaya
organisasi yang berlaku diluar lingkungan PT. Usaha Cipta Mandiri seperti ketika
karyawan berada di lingkungan pelanggan yang menjadi mitra bisnis PT. Usaha Cipta
Mandiri.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursaid, Qomariah, & Sidik,
(2023) Motivasi dan budaya organisasi: dampaknya terhadap kinerja pegawai dengan
mediasi disiplin kerja, Journal of Business, Management and Accounting 4 (2): 2023 bahwa
budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap disiplin kerja pegawai Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa budaya organisasi yang dimiliki
PT. Usaha Cipta Mandiri terdapat tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini
dapat dilihat dari pengolahan data pada Smart PLS berada di bawah rata skor budaya
organisasi, tanpa budaya organisasi setiap individu mampu melihat masalah dari sudut
pandang yang berbeda dengan orang lain, jika pun timbul permasalahan antar individu
sudah terbiasa diselesaikan bersama-sama. Peraturan perusahaan serta motivasi yang
diberikan PT. Usaha Cipta Mandiri mendorong setiap individu untuk dapat menyelesaikan
setiap penugasan dan tugas dengan tepat waktu.
Hal ini sejalan dengan Septiandri & Tjahjadi, (2022) berpendapat bahwa “budaya
organisasi yang ada perusahaan memiliki pengaruh tidak signifikan dalam memberikan
sumbangan faktor yang dapat mempengaruhi hasil kinerja karyawan perusahaan. Secara
rasional bahwa setiap karyawan yang memiliki etos kerja yang baik akan selalu terdorong
dari dalam diri sendiri untuk bekerja lebih baik serta dari budaya organisasi yang baik dan
positif”
Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan agar karyawan dapat bekerja
dengan baik adalah dengan mengatur nilai-nilai atau norma-norma dalam perusahaan
sehingga dijadikan sebagai budaya atau kultur di perusahan agar selalu tertanam pada setiap
jiwa karyawan akan tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa motivasi kerja yang dimiliki
pimpinan PT. Usaha Cipta Mandiri tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
perusahaan menjaga setiap karyawan agar tetap menjalankan pekerjaan nya dengan baik,
dikarenakan ketika termotivasi maka kinerja karyawan akan memastikan karyawan
semakin nyaman dan tetap bertahan di perusahaan tersebut.
Hal ini tidak dapat terjadi dikarenakan setiap kariawan merasa gaji yang diterima
belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hasil pekerjaan tidak ada tambahan
penghasilan berupa bonus tiga bulanan dan tahunan. Struktur organisasi yang baik
membuka kesempatan pada setiap karyawan untuk berkarir lebih tinggi dilihat dari hasil
kinerja dari tahun ke tahun sehingga semakin termotivasi menjalankan aktivitas sesuai
dengan tujuan perushaan.
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Budaya Organisasi Sebagai
Variabel Intervening
2024
Zhakaria Juliansyah, Irwan Prayitno, Imam Muhtadin
82
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa displin kerja pada PT. Usaha
Cipta Mandiri tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jika semakin baik tingkat
disiplin karyawan maka output dari kinerja itu pun akan semakin baik dan semakin
produktif.
Sebagaian besar karyawan beraktivitas berhubungan langsung dengan pelanggan
diluar lingkungan kerja PT. Usaha Cipta Mandiri. Salah satu goal perusahaan adalah
memaksimalkan kepusan pelangan serta mengurangi tingkat komplin, salah satu untuk
memenuhi tujuan tersebut pekerjaan service harus tepat waktu, sehingga perusahaan wajib
menekankan kedisplinan kepada setiap karyawan, sehingga dapat menjaga kelangsungan
aktivitas produksi pelanggan. Keterlambatan akan menyebabkan gagal produksi sehingga
akan menimbulkan kerugian besar pada pelanggan maupun internal PT. Usaha Cipta
Mandiri.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian dari (Trarintya & Mahayoga, 2023; Umala,
2017) bahwa disiplin berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Budaya Organisasi
sebagai variabel intervening
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa motivasi yang diberikan PT.
Usaha Cipta Mandiri melalui budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Sehinga dapat di artikan bahwa budaya organisasi tidak dapat mempangaruhi
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Usaha Cipta Mandiri.
Semakin tinggi motivasi dari diri karyawan maupun motivasi yang diberikan
perusahaan maka akan meningkatkan disiplin pada seluruh karyawan. Hal ini dipengaruhi
oleh tingginya harapan dan kebutuhan karyawan terhadap tambahan pemghasilan dilur gaji
yang diterima, disamping biaya hidup yang semakin tinggi sehingga semakin termotivasi
untuk menjalankan disiplin sehingga secara langsung dapat meningkat kinerja karyawan
tersebut.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Budaya Organisasi
sebagai variabel intervening
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa disiplin kerja dimiliki PT. Usaha
Cipta Mandiri melalui mediasi displin tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Sehingga dapat diartikan bahwa budaya organisasi tidak dapat mempengaruhi disiplin kerja
melalui kinerja karyawan.
Norma-norma maupun nilai-nilai yang ada pada perusahaan tidak dapat
mempengaruhi disiplin kerja dikarenakan tanpa budaya organisasi pun disiplin kerja tetap
berjalan dengan baik. Karena sebagian besar dalam kehidapan sehari-hari sebagin besar
karyawan sudah terbiasa dengan budaya-budaya yang ada pada PT. Usaha Cipta Mandiri
baik itu dalam lingkungan bermasyarakat maupun Pendidikan yang diterima sebelum
bekerja di PT. Usaha Cipta Mandiri.
KESIMPULAN
Penelitian ini adalah untuk mengetahui “pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan dengan budaya organisasi sebagai variabel intervening”. objek
penelitian ini adalah PT. Usaha Cipta Mandiri yang beralamat di Jl. Jombang Raya No. 6
Ciputat Tangerang Selatan berdiri sejak tahun 2004. Sedangkan yang menjadi responden
adalah seluruh karyawan tetap yang dimilki PT. Usaha Cipta Mandiri. Berdasarkan hasil
dari pengolahan data melalui SmartPLS dan analisis serta pembahasan yang terdapat pada
bagian sebelumnya maka dapat dismpulkan bahwa Pengaruh motivasi kerja terhadap
Volume 4, Nomor 1, Januari 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
83 http://sosains.greenvest.co.id
budaya organisasi. Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa motivasi kerja yang
diberikan PT. Usaha Cipta Mandiri dapat berpengaruh signifikan terhadap budaya
organisasi. Pengaruh disiplin kerja terhadap budaya organisasi Dari hasil penelitian ini
penulis menemukan bahwa disiplin kerja yang diberikan PT. Usaha Cipta Mandiri tidak
berpengaruh terhadap budaya organisasi. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan. Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa budaya organisasi yang
dimiliki PT. Usaha Cipta Mandiri tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian ini penulis menemukan
bahwa motivasi kerja yang diberikan PT. Usaha Cipta Mandiri tidak pengaruh terhadap
kinerja karyawan. Pengaruh displin kerja terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian
ini penulis menemukan bahwa displin kerja PT. Usaha Cipta Mandiri tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan
budaya organisasi sebagai variabel intervening
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa motivasi kerja yang terdapat PT.
Usaha Cipta Mandiri melalui budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dengan budaya organisasi
sebagai variabel intervening. Dari hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa disiplin
kerja yang terdapat PT. Usaha Cipta Mandiri melalui budaya organisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
andriani, Ad, Mulyana, A., & Widarnandana, Igd. (2022). Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Ghazali, Aziatul Waznah, Shafie, Nur Aima, & Sanusi, Zuraidah Mohd. (2015). Earnings
Management: An Analysis Of Opportunistic Behaviour, Monitoring Mechanism
And Financial Distress. Procedia Economics And Finance, 28, 190201.
Ismail, Jumadil, & Amalo, Fitriningsih. (2018). Pengaruh Penerapan Sistem EFiling
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Sosialisasi Sebagai Variabel Moderasi.
Jurnal Akuntansi Universitas Muhammadiyah Kupang, 5(03), 1122.
Maulidiyah, Nailin Nikmatul. (2020). Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan
Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Bank Indonesia.
Jurnal Manajemen Bisnis, 17(2), 273286.
Nursaid, Nursaid, Qomariah, Nurul, & Sidik, Yoangga Muhammad Jakfar. (2023).
Motivasi Dan Budaya Organisasi: Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Mediasi Disiplin Kerja. Budgeting: Journal Of Business, Management And
Accounting, 4(2), 233250.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi (Edisi 16)(Salemba Empat, Ed).
Jakarta: Pearson Education, Inc.
Rohidah, Shofy, & Nurmaliza. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Terhadap Personal Hygiene Saat Menstruasi Di Sma Negeri 3 Pekanbaru Tahun
2018. Jomis (Journal Of Midwifery Science), 3(1), 3235.
Septiandri, Shafikha, & Tjahjadi, Karel. (2022). Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen
Organisasi, Kompensasi Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal
Manajemen Trisakti School Of Management (Tsm), 2(4), 161172.
Sinaga, Sarman. (2020). Peranan Balas Jasa Dan Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pada
Pt. Sony Gemerlang Medan. Jurnal Darma Agung, 28(1), 132144.
Sinambela, Lijan Poltak. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun Tim
Kerja Yang Solid Untuk Meningkatkan Kinerja. Bumi Aksara.
Sugiyono, P. D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mix
Methods)(Di Sutopo (Ed.). Alfabeta, Cv.
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Budaya Organisasi Sebagai
Variabel Intervening
2024
Zhakaria Juliansyah, Irwan Prayitno, Imam Muhtadin
84
Syafrina, Nova. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Suka Fajar Pekanbaru. Eko Dan Bisnis: Riau Economic And Business Review, 8(4),
112.
Trarintya, Mirah Ayu Putri, & Mahayoga, Gede Agus Dian. (2023). Dampak Disiplin Kerja
Dan Kompensasi Finansial Pada Kinerja. Widyaamrita: Jurnal Manajemen,
Kewirausahaan Dan Pariwisata, 3(9), 18641874.
Umala, Muhajir. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Tojo Una-Una. Katalogis, 5(10), 147154.
Utami, Agustina Setyo, & Waluyo, Handoyo Djoko. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi,
Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Ksp Lohjinawe.
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(3), 465473.
Yani, Indri, & Widiastuti, Ika. (2023). Deep Organizational Culture Improve Employee
Performance. Social Sciences Journal, 16.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.