Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
424 http://sosains.greenvest.co.id
ANALISIS PENDAPATAN REGIONAL KOTA BATAM
Angellia, Angeline, Stefanie dan Vera Novilia
Universitas Internasional Batam
E-mail : angellia@uib.edu, angeline@uib.edu, stefanie@uib.edu dan
vera@uib.edu
Diterima:
16 Mei 2021
Direvisi:
12 Juni 2021
Disetujui:
15 Juni 2021
Abstrak
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari penerimaan pajak,
retribusi dan penerimaan lain yang sah. Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah didominasi oleh kontribusi penerimaan pajak dan
retribusi. Pendapatan Asli Daerah sebaiknya terus selalu
meningkat agar dapat menanggung beban penyelenggaraan yang
dilakukan pemerintah dan pembangunan daerah. Tujuan dari
penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang analisis pendapatan
regional di Kota Batam. Metode yang digunakan untuk penelitian
ini adalah metode kuantitatif yang mana para metode ini tergolong
cepat dalam memprosesnya. Hasil yang bisa ditarik pada
penelitian ini adalah salah satu pendapatan daerah Batam adalah
dari sektor pariwisata. Selain itu, pajak juga merupakan
pendapatan dari suatu daerah. PDA membutuhkan keduanya
untuk meningkatkan pendapatan suatu daerah. Tapi karena
pandemi ini pendapatan menjadi berkurang, banyak bisnis
pariwisata tutup dan pariwisata tidak bisa masuk ke negara
Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap
pendapatan daerah Kota Batam dari tahun ke tahun. Pada akhirnya
pendapatan dimasa pandemi ini berdampak pada absennya
wisatawan dan ditutupnya berbagai bidang yang terkait dengan
pariwisata berdampak sangat signifikan terhadap pendapatan kota
Batam.
Kata Kunci : Pendapatan, Pariwisata, Pajak.
Abstract.
Regional Original Revenue (PAD) consists of tax receipts, levies
and other legal revenues. The increase in Regional Original
Income is dominated by the contribution of tax and levy revenues.
PDA should continue to increase in order to be able to bear the
burden of administration carried out by the government and
regional development. The purpose of this research is to know
about regional income analysis in Batam City. The method used
for this research is a quantitative method in which these methods
are quite fast in processing. The results that can be drawn from
this study are that one of Batam's regional incomes is from the
tourism sector. In addition, taxes are also income from a region.
Researchers need both to increase the income of a region. But
because of this pandemic, our income has decreased, many
tourism businesses have closed and tourism cannot enter
Indonesia. Therefore, it is necessary to analyze the regional
income of Batam City from year to year. In the end, income
during this pandemic has an impact on the absence of tourists and
the closure of various fields related to tourism has a very
Analisis Pendapatan Regional Kota Batam
2021
Angellia, Angeline, Stefanie dan Vera Novilia 425
significant impact on the income of the city of Batam.
Keywords: Income, Tourism, Tax.
Pendahuluan
Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 10 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah tertulis bahwa Pajak Daerah merupakan kontribusi wajib kepada
daerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU,
dengan tidak mendapat keuntungan secara langsung dan dipakai untuk kepentingan
daerah dan juga untuk kedamaian masyarakat (Fikri & Mardani, 2017). Perpajakan
lingkungan memainkan peran penting dalam kebijakan lingkungan (Andreoni, 2019).
Biasanya pajak yang sudah terkumpul, salah satunya digunakan untuk
pembangunan. Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang, seiring dengan
perkembangan waktu, maka perlu adanya suatu pembangunan. Dalam pembangunan
tentunya terjadi suatu proses perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan
berkelanjutan (Nur Aidar, 2015)
Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan yang terjadi
di Indonesia secara utuh dan pembangunan untuk seluruh masyarakatnya. Pembangunan
di Indonesia berarti meliputi semua aspek kehidupan penduduk, baik yang yang bersifat
material maupun spiritual (Marchianti, Nurus Sakinah, & Diniyah, 2017). Pembangunan
yang ada diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikasi atau proses yang akan meningkatkan
pendapatan per kapita penduduk di suatu wilayah menjadi meningkat dalam jangka
panjang (Muhtarom, 2017).
Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi pusat perhatian dalam masalah
meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di suatu negara dan khususnya pada negara
sedang berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang yang
terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonominya (Doni Mahardiki, 2013). Hal ini
akan menciptakan aglomerasi ekonomi baru di daerah pinggiran yang sebelumnya
tertinggal jauh dari sisi pertumbuhan ekonomi sehingga dapat mengurangi ketimpangan
regional daerah tersebut (Wiguna & Panennungi, 2019).
Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan daerah sendiri perlu
ditingkatkan agar dapat menanggung sebagian beban belanja yang diperlukan untuk
penyelenggaraan pemerintah dan kegiatan pembangunan yang setiap tahun meningkat
sehingga kemandirian otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab dapat
dilaksanakan.
Pendapatan Asli Daerah menurut UU No. 28 Tahun 2009 yaitu sumber keuangan
daerah yang diambil dari daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan asli
daerah lainnya yang sah. Pendapatan Asli Daerah yang merupakan sumber penerimaan
dari daerah sendiri perlu ditingkatkan agar dapat membiayai penyelenggaraan
pemerintahan (Sultan & Sodik, 2010).
Bahwa dengan adanya otonomi daerah, maka daerah dituntut menaikkan
penerimaan daerah dengan menggali sumber-sumber keuangan yang penting dan strategis
agar daerah mampu membelanjai pengeluaran daerah dari Pendapatan Asli Daerah yang
telah dianggarkan pada tahun yang bersangkutan (Lapotulo, 2019) Pendapatan Asli
Daerah memiliki 2 peranan ganda, yaitu sebagai alat pengatur dan sumber pendapatan
daerah (Listyowati, 2018). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Penduduk
bertambah terus, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya (Sari, 2013).
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
426 http://sosains.greenvest.co.id
PDB adalah salah satu hal yang penting untuk memahami kondisi keuangan
sebuah negara dalam waktu tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan. PDB pada dasarnya adalah keseluruhan nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan keseluruhan nilai barang
dan jasa akhir yang diwujudkan oleh seluruh unit ekonomi (BPS Kota Batam). PDB pun
juga bisa diartikan sebagai nilai yang didapatkan dari usaha di suatu negara dan jasa akhir
yang didapatkan oleh semua unit ekonomi (Sholikha, 2018).
Pembangunan ekonomi daerah merupakan salah satu bagian penting dari
pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan
antar penduduk, antar daerah dan antar sektor (Pawanto, Studi, & Pembangunan, 2006).
Pendapatan daerah yang digunakan sebagai pembayaran jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan pribadi
atau kelompok disebut pajak retribusi (Fatimah, 2020). Sejak kekuatan pajak dan
retribusi parkir memiliki kaitan dengan UU No 28 2009, pajak dan retribusi parkir
mengalami peningkatan dan mempengaruhi sektor pajak
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan regional antara lain:
perbedaan sumber daya alam antar daerah, tingkat mobilitas dan faktor-faktor produksi
yang rendah antar daerah, konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, alokasi investasi,
kurang lancarnya perdagangan (Nur Aidar, 2015) sejak awal proses pembangunan sangat
dibutuhkan untuk menciptakan pembangunan antar daerah. Sebagian ahli berpendapat
bahwa, semakin banyak investasi pemerintah akan semakin baik. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah terbelakang dalam bentuk investasi (Sultan &
Sodik, 2010). Sistem energi regional menerobos batasan sistem energi tunggal
konvensional, dan semakin diperhatikan. Melalui pembagian energi dan interaksi
manfaat, penghematan energi secara keseluruhan, pengurangan emisi dan pengurangan
biaya wilayah dapat diwujudkan (Ren, Huang, Li, Wu, & Yang, 2020)
Manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui tentang analisis regional dikota
batam, sehingga memberikan informasi yang kepada masyarakat tentang kondisi
keuangan suatu daerah di Kota Batam. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Nur Aidar, 2015) dengan judul Analisis Disparitas Pendapatan Regional
di Provinsi Aceh. Aceh merupakan daerah yang merupakan tempat pertumbuhan ekonomi
yang paling cepat namun dibeberapa daerah masih ada ketimpangan ekonomi seperti
halnya aceh timur, sedangkan pada penelitian ini juga memiliki kesamaan dimana jika
pemasukan daerah sehat maka itu indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini kami
menggunakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini adalah penelitian berupa angka-
angka yaitu jumlah Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2017-2021. Data tersebut kami
dapatkan dari website Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau BPKAD
(https://bpkad.batam.go.id/Apbd). Di dalam website tersebut terdapat ringkasan
pendapatan daerah murni dan perubahan yang kami ambil untuk laporan ini adalah
ringkasan pendapatan setelah perubahan.
Penelitian kuantitatif memiliki 3 instrumen peneliti, yaitu yang pertama adalah
menggunakan data yang sudah baku, yang sudah diubah atau dikembangkan oleh peneliti
sebelumnya. Yang kedua yaitu menggunakan data yang sudah ada sebelumnya dan yang
ketiga adalah kita harus mengubah dan mengembangkan data penelitian yang telah kita
Analisis Pendapatan Regional Kota Batam
2021
Angellia, Angeline, Stefanie dan Vera Novilia 427
kumpulkan. Penelitian ini terdapat teknik pengumpulan data. Penelitian kualitatif perlu
bertatap muka langsung dengan para informan. Penelitian kuantitatif memiliki fungsi
untuk membuktikan suatu fenomena.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan laporan hasil penelitian, dapat kita ketahui bahwa pendapatan asli
daerah kota batam dari tahun ke tahun mengalami perubahan, baik itu meningkat maupun
menurun. Pada tahun 2017 pendapatan asli daerah kota batam berada di
1.086.585.819.982,57, dan pada tahun 2018 terdapat pada 1.235.027.230.923,76 ini
menandakan bahwa terjadi peningkatan pendapatan daerah Kota Batam berdasarkan dari
angkanya, dan ini meningkat sekitar 148.441.410.941. kemudian pada tahun 2019 juga
mengalami perubahan yakni angka pendapatan daerah Kota Batam pada tahun tersebut
berada di 1.350.511.988.686,34 yang dimana ini ada peningkatan pendapatan daerah
kota.
Selama 2 tahun pendapatan daerah Kota Batam mengalami peningkatan secara
terus menerus akan tetapi pada tahun 2020 pendapatan Kota Batam menurun yang berada
pada angka 1.030.466.966.128,27. Pada tahun 2020 mengalami penurunan pendapatan
dikarenakan dampak pandemi, pada masa awal pandemi orang - orang diizinkan untuk
liburan atau berkunjung ke luar negeri dan sama sepertinya Negara Indonesia tidak dapat
menerima turis dari luar negeri. Ini menyebabkan tempat penjualan tiket pesawat, kapal
ataupun tour terpaksa harus tutup baik untuk sementara ataupun selamanya. Tak hanya
itu, tempat bermain, tempat makan ataupun sekolah dll juga terpaksa untuk tutup
sementara dikarenakan terdapat arahan dari pemerintah tentang PSBB, dikarenakan
banyak usaha yang terpaksa harus tutup banyak perusahaan dan usaha terpaksa harus
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pekerjanya.
Hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan penjualan karena tidak adanya
pendapatan, dan tentunya ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan suatu negara
ataupun suatu daerah. Selanjutnya yaitu pada tahun 2021, pada tahun tersebut pendapatan
daerah Kota Batam mengalami peningkatan hingga berada pada angka
1.156.408.239.166, yang mana meningkat sekitar 125.941.273.038. Dari sini kita dapat
ketahui bahwa pendapatan asli daerah Kota Batam dari tahun ke tahun akan mengalami
perubahan baik ini meningkat ataupun penurunan. Jenis penelitian ini sangat penting, dan
perlu melakukan penelitian setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2020 yang mengalami
pandemi yang mengakibatkan penurunan pendapatan, yang bermula dari PSBB hingga
PHK.
Kesimpulan
Salah satu sumber pendapatan negara adalah pajak yang dibayar oleh
masyarakat. Sektor pariwisatapun merupakan faktor yang dapat meningkatkan
pendapatan Kota Batam. Pendapatan dari pajak daerah ini, pajak parkir merupakan
Penerimaan Asli Daerah yang dapat diketahui dengan cara membandingkan penerimaan
pajak parkir dengan keseluruhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam anggaran satu
tahun. Keefektifan pendapatan pajak parkir ini bisa dilihat dari persentasenya. Sektor
yang dapat meningkatkan pembangunan sektor lainnya dan yang memiliki peran penting
dalam pembangunan adalah sektor pariwisata. Dalam tahap ingin meningkatkan sektor
pariwisata, diperlukan perhatian dari pemerintah agar bisa menyediakan sarana dan
prasarana. Dari banyaknya pendapatan yang diterima oleh suatu daerah, kita bisa melihat
bahwa kemampuan daerah tersebut baik atau tidak. Semakin besar APBN maka semakin
kecil tingkat suatu daerah bergantung pada pemerintah pusat. Sumber pendapatan suatu
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
428 http://sosains.greenvest.co.id
daerah dibagi 2 yaitu PAD dan non PAD. Jika sumber keuangan daerah berasal dari PAD
maka penyelenggaraan otonomi daerah tersebut bisa baik atau sehat. Setelah Penelitian,
menurut Fikri dan Mardani (2017) dan Aznedra (2017) Pajak Restoran, pajak hiburan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PAD. Menurut Harahap dan Effendi
(2020) pajak parkir dan kontribusi pajak parkir memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap PAD.
Bibliography
Andreoni, Valeria. (2019). Environmental taxes: Drivers behind the revenue collected.
Journal of Cleaner Production, 221, 1726.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.02.216
Doni Mahardiki, Rokhedi Priyo Santoso. (2013). Analisis Perubahan Ketimpangan
Pendapatan Dan Pertumbuhan Ekonomi Antar Propinsi Di Indonesia 2006-2011.
JEJAK: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan, 6(2).
https://doi.org/10.15294/jejak.v6i2.3888
Fatimah, Z. (2020). Analisis Penerimaan Pajak Hotel Terhadap Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah (Pad) Di Kota Batam 2015-2019. VITKA Jurnal Manajemen
Pariwisata, 01, 919. Retrieved from
http://journal.btp.ac.id/index.php/vitka/article/view/57
Fikri, Zainul, & Mardani, Ronny Malavia. (2017). Pengaruh Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Dan Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Batu. Jurnal
Riset Manajemen, 6(1), 124135.
Lapotulo, Nensi. (2019). Analisis Pengembangan Kepariwisataan terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kota Batam Tahun 2012-2016. 1, 2024.
Listyowati, Yuli Chomsatu Samrotun. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Bisnis Airlangga, 3(1).
Marchianti, Ancah., Nurus Sakinah, Elly., & Diniyah, Nunad. et al. (2017). Digital
Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember. Efektifitas
Penyuluhan Gizi Pada Kelompok 1000 HPK Dalam Meningkatkan Pengetahuan
Dan Sikap Kesadaran Gizi, 3(3), 96104.
Muhtarom, Abid. (2017). Disparitas Pendapatan Regional Kabupaten Dan Kota Di
Provinsi Jawa Timur. Jurnal Akuntansi, 2(2), 23.
https://doi.org/10.30736/jpensi.v2i2.98
Nur Aidar, Ramadhan Syahputra. (2015). Analisis Disparitas Pendapatan Regional di
Provinsi Aceh. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik Indonesia, 2(1), 5668.
Pawanto, Dadang Tulus, Studi, Program, & Pembangunan, Ekonomi. (2006). Analisis
Kesenjangan Pendapatan Regional di Jawa.
Ren, Hongbo, Huang, He, Li, Qifen, Wu, Qiong, & Yang, Yongwen. (2020). Operation
optimization of multi-participants in a regional energy system based on
evolutionary game theory. Energy Reports, 6, 10411045.
https://doi.org/10.1016/j.egyr.2020.11.079
Sari, Norma Rita. (2013). Provinsi Di Indonesia Tahun 2004-2010.
Sholikha, Akhris Fuadatis. (2018). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Bagi Hasil,
Likuiditas, Inflasi, Ukuran Bank, dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto
terhadap Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia. El-Jizya :
Jurnal Ekonomi Islam, 6(1), 122. https://doi.org/10.24090/ej.v6i1.2045
Sultan, & Sodik, Jamzani. (2010). Analisis Ketimpangan Pendapatan Regional Di DIY-
Jawa Tengah Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Periode (2000-2004).
Analisis Pendapatan Regional Kota Batam
2021
Angellia, Angeline, Stefanie dan Vera Novilia 429
Buletin Ekonomi, 8(1), 170.
Wiguna, Ayas T., & Panennungi, Maddaremmeng A. (2019). Dampak Keterbukaan
Perdagangan terhadap Ketimpangan Pendapatan di Indonesia The Effect of Trade
Openness on Regional Inequality in Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan
Indonesia, 19(1), 4961.