Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
535
http://sosains.greenvest.co.id
ANALISIS PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2014-2020
Ardila, Feby Fitria Salim, Lili Chinda, Putri Siti Rohaizat dan Winny
Stevania
Universitas Internasional Batam
Email: ardila@uib.edu, feby@uib.edu, [email protected], putri@uib.edu,
winny@uib.edu.
Diterima:
16 Mei 2021
Direvisi:
8 Juni 2021
Disetujui:
15 Juni 2021
Abstrak
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi suatu daerah yang dipengaruhi oleh beberapa sektor,
salah satunya adalah sektor pariwisata. Sektor pariwisata
memiliki peran potensial yang signifikan bagi pasar dan
perekonomian di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk
mengetahui dampak sektor pariwisata terhadap nilai Produk
Domestik Regional Bruto. Objek penelitian ini adalah Provinsi
Jawa Timur tahun 2014-2020. Metode yang digunakan penulis
adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Biro
Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Timur, jurnal, dan
berita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah
kunjungan wisman memiliki korelasi positif tetapi tidak
signifikan dan tingkat hunian kamar hotel berbintang memiliki
korelasi positif yang signifikan terhadap Produk Domestik
Regional Bruto di Provinsi Jawa Timur.
Kata Kunci: Produk Domestik Regional Bruto, Sektor
Pariwisata, Pertumbuhan Ekonomi, Provinsi Jawa Timur
Abstrack
Gross Regional Domestic Product (GRDP) represents an
indicator used to determine the economic growth in a region
that's influenced by several sectors, one of which is the tourism
sector. The tourism sector holds a significant potential role for
the market and economy in Indonesia. This study aims to
ascertain the impact of the tourism sector on the value of the
gross regional domestic product. The object of this research is
East Java Province in 2014-2020. the data used is a qualitative
method. The data used are secondary data obtained from the
Central Bureau of Statistics (BPS), the Economic Bureau of the
East Java Provincial Government, journals, and news. The
findings showed that the variable number of foreign tourist visits
has a positive but insignificant correlation and the occupancy
rate of star-rated hotel rooms has a significant positive
correlation to the gross regional domestic product in East Java
Province.
Keywords: Gross Regional Domestic Product, Tourism Sector,
Economic Growth, East Java Province
Pendahuluan
Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2020
Ardila, Feby Fitria Salim, Lili Chinda, Putri Siti Rohaizat,
Winny Stevania
536
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,dengan 18.120 pulau
yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Negara Indonesia memiliki
potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna (Ahmar, Nurlinda, & Muhani, 2012).
Secara global, sektor pariwisata diprediksi akan terus bertumbuh meskipun di tengah
ketidakpastian kondisi ekonomi dan sosial. Perubahan lingkungan eksternal seperti tren
konsumen, politik, teknologi, fragmentasi pasar, globalisasi, integrasi vertikal, horizontal
dan diagonal, masalah lingkungan, integrasi ekonomi dan banyak perkembangan lainnya
menurut moutinho dalam (Warmana & Widnyana, 2017). Sektor pariwisata merupakan
sektor penting bagi perekonomian Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi
sektor pariwisata mengalami peningkatan yang signifikan (Arrazy, 2020). Pariwisata
merupakan sektor unggulan yang diharapkan mampu menggerakan roda perekonomian
Indonesia (Maulana, 2016).
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini menjadi salah
satu program yang sedang digalakkan oleh pemerintah (Novitri & Safri, 2014). Kegiatan
pariwisata berkembang luas hingga melibatkan ratusan juta manusia, baik di kalangan
pemerintah dan masyarakat dengan biaya yang cukup tinggi dalam berpariwisata menurut
Hari Karyono dalam (Fahad & Endrayadi, 2017). Sektor pariwisata juga memiliki
peranan penting dalam menarik banyak tenaga kerja. Di Indonesia, sektor pariwisata
termasuk salah satu dari 11 pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja (Sabon,
Perdana, Koropit, & Pierre, 2018), hal ini sama dengan yang di ungkapkan oleh fitri
bahwa berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat
bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya (Fitri, 2014) jadi hal ini juga
menjadi hal positif dari adanya pariwisata yang ada di suatu daerah.
Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan
ekonomi suatu negara, tentu mempunyai peran strategis yang berkaitan dengan
ketersediaan komoditas pendukung kepariwisataan seperti transportasi, akomodasi,
hiburan, jasa-jasa dan lain sebagainya (Mudrikah, Sartika, Yuniarti, & Satia, 2014). Saat
ini, sektor pariwisata di Indonesia terus mengalami peningkatan yang salah satunya dapat
dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan (Erry Sukriah, 2014).
Kegiatan kepariwisataan di Indonesia tahun-tahun terakhir ini semakin
meningkat. Dalam jangka panjang, dimana sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor
yang mampu memimpin dalam pembangunan, maka pengkajian yang lebih intensif dan
menyeluruh perlu dilakukan rnengingat sektor-sektor pembangunan lainnya yang secara
langsung maupun tidak langsung besar pengaruhnya dalam pengembangan
pariwisata(Yanti & Hadya, 2018).
Pengeluaran wisatawan asing untuk menghidupkan kembali perekonomian dan
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi sub sektor domestik dengan berbagai cara
(Dincer, Dincer, & Ustaoglu, 2015). Sektor pariwisata dan perhotelan dalam
perekonomian nasional dan global merupakan jenis kegiatan sosial unggulan (Khasanov,
2015)
Pariwisata merupakan suatu aktivitas yang bersifat sementara tidak untuk
memperoleh penghasilan dan untuk menikmati perjalanan sebagai rekreasi untuk
memenuhi keinginan yang beragam tanpa adanya suatu paksaan, menurut Hunzieker dan
Kraff dalam (yanti, 2019).
Pariwisata merupakan salah satu bidang potensi dan sumber pendapatan yang
dapat dikembangkan daerah (Bahrudin, 2017). Suatu negara maupun daerah pasti
mempunyai penghasilan yang didapatkan dari aktivitas transaksi yang dilakukan yang
biasanya disebut dengan indikator perekonomian. Indikator tersebut dipergunakan untuk
menilai atau memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi baik bagi tingkatan nasional
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
537
http://sosains.greenvest.co.id
maupun regional. Indikator pada tingkat nasional dikenal sebagai Produk
Domestik Bruto (PDB). Sedangkan indikator pada tingkat regional (Provinsi, Kota,
Kabupaten) dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan
BPS, definisi PDRB merupakan jumlah nilai yang didapatkan dari hasil penambahan nilai
dari seluruh unit usaha pada suatu daerah tertentu. Oleh karena itu, PDRB memegang
peran yang penting dalam mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah. Jika PDRB
mengindikasikan adanya kenaikan, maka dapat mengetahui bahwa kondisi perekonomian
daerah lebih baik dari tahun sebelumnya.
Perkembangan atau peningkatan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa sektor dan
salah satunya adalah sektor pariwisata. Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan, definisi dari pariwisata adalah berbagai jenis kegiatan atau aktivitas
wisata dan didukung oleh beraneka akomodasi bersama dengan servis yang tersedia oleh
masyarakat, pengusaha, pemda, dan pemerintah. Pariwisata dinilai memegang kedudukan
penting dalam memajukan pendapatan dan pembangunan ekonomi. Terdapat beberapa
dampak positif yang timbul dari sektor pariwisata seperti meratakan dan memperluas
prospek usaha dan kesempatan kerja, mendorong perluasan daerah, serta mengintroduksi
dan mengefisiensikan obyek dan daya tarik wisata yang tersedia. Selain itu,
membudidayakan pariwisata juga menggerakkan dan melajukan PDRB karena melalui
aktivitas sektor pariwisata akan memanifestasikan permintaan dari unsur konsumsi
hingga investasi yang pada akhirnya akan menghasilkan kegiatan produksi barang dan
jasa.
Pengaruh atau kontribusi dari pengembangan sektor pariwisata juga terasa oleh
Provinsi Jawa Timur. Kekayaan dan keberagaman budaya yang dimiliki Provinsi Jawa
Timur telah menjadikan salah satu pilihan destinasi yang wajib dikunjungi di Indonesia.
Tempat yang berpotensi untuk dijadikan pariwisata sangat banyak seperti gunung, gua,
air terjun, hingga pantai. Pariwisata Jawa Timur memiliki pesona yang mengundang
perhatian wisatawan untuk mendatangi dan merasakan keindahannya. Menurut Berita
Bisnis.com, PDRB Jatim tahun 2018 mengalami peningkatkan 9,28% dari sektor
pariwisata yang kemudian meningkat menjadi 9,73% pada tahun 2019.
Tahun 2020, banyak sektor yang merasakan berbagai dampak dan tantangan yang
diakibatkan oleh pandemi Covid-19 salah satunya adalah sektor pariwisata. Dampak
tersebut dapat diketahui melalui jumlah kedatangan wisman ke Indonesia dan TPK hotel
berbintang. Pada Provinsi Jawa Timur merasakan penurunan drastis jika membandingkan
dengan jumlah kedatangan wisman pada tahun-tahun sebelumnya dan termasuk yang
terendah dalam 5 tahun terakhir. Menurut Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa
Timur mengenai Perkembangan Pariwisata Jawa Timur Januari 2021, jumlah Wisman
yang berkunjung ke Jawa Timur pada tahun 2020 hanya mencapai 34.977 dan TPK hotel
berbintang di Jawa Timur pada tahun 2020 hanya mencapai 423,53. Kemudian,
memasuki tahun 2021 keadaan sektor pariwisata belum menunjukkan adanya perbaikan
atau peningkatan karena dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Wisman ke Jawa Timur
pada bulan Januari 2021 hanya 20 kunjungan dan TPK hotel berbintang mencapai 38,63 .
Menurut Jatim Pos, Kepala Disbudpar Provinsi Jawa Timur, Bapak Sinarto
mengemukakan pada tahun 2020 pendapatan PDRB Jatim adalah 129.743 triliun rupiah
dan sektor pariwisata menyumbang 5,64% dari PDRB yaitu sejumlah 2.299 triliun rupiah.
Berlandaskan pada uraian latar belakang diatas, dapat diindikasikan bahwa
maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami keterkaitan antara
perkembangan sektor pariwisata terhadap peningkatan PDRB Provinsi Jawa Timur, dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami keterkaitan antara perkembangan
sektor pariwisata terhadap peningkatan PDRB Provinsi Jawa Timur
Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2020
Ardila, Feby Fitria Salim, Lili Chinda, Putri Siti Rohaizat,
Winny Stevania
538
Metode Penelitian
Pada penelitian ini memanfaatkan metode pendekatan penelitian deskriptif
kuantitatif yang mana jenis pengumpulan data berupa numerik untuk
menunjukkan hubungan antara teori dan penelitian yang kemudian akan
dideskripsikan secara tertulis. Penelitian ini dikatakan bersifat kuantitatif karena
data yang diperoleh oleh penelitian dalam bentuk angka yang bersifat tabel dan
grafik.
Terdapat beberapa objek penelitian yang digunakan dalam penelitian yakni
sektor pariwisata terutama mengenai jumlah kunjungan wisman dan TPK hotel
berbintang serta PDRB Provinsi Jawa Timur
Hasil dan Pembahasan
Manfaatkan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Namun sebelumnya, ada
pengujian asumsi klasik analisis regresi untuk menunjukkan apakah ada masalah
atau tidak dalam asumsi klasik.
Pengujian ini menggunakan SPSS.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian ini biasanya digunakan untuk menentukan analisis data yang
berupa pengujian asumsi klasik. Ini dilakukan sebelum kita melakukan analisis
statistik untuk menguji hipotesis. Pengujian ini digunakan untuk memperlihatkan
apakah data yang digunakan terlihat normal atau tidak.
Tabel 2.1 Uji Normalitas
Dapat dilihat pada tabel di atas, hasil pengujian dikatakan terdistribusi normal
karena Asymp sig menunjukkan angka sebesar 0.146, yang artinya lebih besar dari
0.05 sehingga pengujian ini dikatakan terdistribusi normal.
2. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif penting untuk menggambarkan data yang akan diteliti
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
539
http://sosains.greenvest.co.id
supaya dalam sebuah penelitian paparan data tersampaikan secara jelas dan
terperinci. Pada tabel di bawah ini, terlampir data dengan menggunakan uji
deskriptif statistik.
Tabel 2.2 Uji Statistik Deskriptif
Pada tabel di atas adalah output dari SPSS yang menunjukkan N atau jumlah
tahun yang diuji adalah selama 7 tahun (2014 - 2020) dengan jumlah kunjungan
terkecil (minimum) sebesar 34977.00 dan maksimum sebesar 322965.00. Lalu
jumlah minimum TPK sebesar 423.53 dan maksimumnya sebesar 704.49. Dari
hasil uji, diketahuilah standar deviasi yang menunjukkan variasi data. Jika
semakin besar nilai deviasi maka semakin bervariasi datanya. Dapat dilihat bahwa
standar deviasi lebih besar dari 33%, yaitu 41,27% (87.675,14082
3. Uji Multikolinearita
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel
independen. Model ini dapat dikatakan baik jika tidak ada hubungan antar
variable independen. Untuk meliaht adanya regresi atau tidak maka dapat di nilai
dengan melihat hubungan antar variabel independen, dengan melihat nilai
condition dan eigenvalue, dan melihat nilai tolerance serta variance inflating
factor (VIF).
Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2020
Ardila, Feby Fitria Salim, Lili Chinda, Putri Siti Rohaizat,
Winny Stevania
540
Tabel 2.3 Uji Multikolinearitas
Merujuk dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tidak terjadinya hubungan antar
variabel bebas atau tidak terjadi gejala multikolinearitas, dimana, nilai tolerance
memperlihatkan hasil lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10,00.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi klasik selanjutnya yaitu uji heteroskedastisitas yang bertujuan untuk
melihat kesamaan atau ketidaksamaan varian dari residual antar pengamatan.
Pengujian ini dapat dikatakan baik jika tidak terjadinya heteroskedastisitas, yaitu
nilai sig lebih besar dari 0.05.
Tabel 2.4 Uji Heteroskedastisitas
Sesuai tabel di atas, terlihat bahwa pengujian heteroskedastisitas telah
memenuhi syarat yaitu nilai sig pada kedua variable tersebut lebih besar dari 0,05.
Analisa Regresi Linear Berganda
1. Uji Adjusted R Square
R Square merupakan perkiraan kecocokan model atau nilai dengan persen yang
memperlihatkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Uji R Square bermanfaat untuk memprediksi atau menggambarkan
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
541
http://sosains.greenvest.co.id
seberapa besar pengaruh yang diberikan variable X (variabel independen) secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel Y (variabel dependen).
Tabel 2.5 Uji Adjusted R Squar
Mengacu dari tabel di atas, hasil R Square menunjukkan 0,941 atau sebesar 94,1%
variabel independen menjelaskan variabel dependen dan 5,9% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dijelaskan oleh peneliti.
2. Uji F
Setelah menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda, maka selanjutnya akan dilakukan uji t dan uji f. Keduanya mempunyai
perbedaan, yaitu terdapat pada arti pengaruh yang diberikan variabel X terhadap variabel
Y apakah dinyatakan terpisah atau gabungan. Uji F mempunyai tujuan untuk
menunjukkan pengaruh variabel X secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
Y.
Tabel 2.6 Uji F
Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2020
Ardila, Feby Fitria Salim, Lili Chinda, Putri Siti Rohaizat,
Winny Stevania
542
Rumusan hipotesis yang digunakan adalah:
H
0
: Kunjungan (X
1
) dan TPK (X
2
) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel PDRB
H
1
: Kunjungan (X
1
) dan TPK (X
2
) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel PDRB
Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka H
0
akan ditolak atau variabel
dependen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Mengacu
pada tabel di atas, maka dapat diputuskan bahwa kunjungan dan TPK secara simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05.
3. Uji T
Uji T memiliki tujuan untuk menunjukkan apakah variabel X secara partial (sendiri -
sendiri) memengaruhi variabel Y. Berikut hasil dari uji yang dapat disaksikan dari tabel
di bawah ini.
Tabel 2.7 Uji T
Rumusan hipotesis yang digunakan adalah:
H
0
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kunjungan (X
1
) terhadap PDRB (Y).
H
1
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara TPK (X
2
) terhadap PDRB (Y).
Variabel kunjungan mempengaruhi PDRB sebesar 0,190. Nilai ini positif, yang berarti
semakin tinggi kunjungan, maka tinggi pula PDRB. Demikian juga variabel TPK
mempunyai pengaruh positif terhadap PDRB sebesar 0,796. Berdasarkan nilai sig maka
dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima karena variabel TPK yang menghasilkan nilai
signifikasi 0,043 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diputuskan memiliki pengaruh
secara signifikan terhadap PDRB. Namun, variabel kunjungan tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena nilai sig sebesar 0.524 atau lebih besar dari
0.05.
Kesimpulan
Dengan bersumber pada hasil penelitian dari studi yang dilakukan, dapat dikonklusikan
bahwa: jumlah kunjungan wisman memiliki pengaruh positif, tetapi tidak signifikan
terhadap tingkat PDRB Provinsi Jawa Timur, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel
berbintang memiliki pengaruh positif serta signifikan terhadap tingkat PDRB Provinsi
Jawa Timur.
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
543
http://sosains.greenvest.co.id
Bibliography
Ahmar, Nurlinda, & Muhani, Mustafa. (2012). Peranan sektor pariwisata dalam
meningkatkan pendapatan asli daerah kota palopo ahmar, nurlinda, mustafa muhani.
Jurnal Equilibrium, 2(1), 113121.
Arrazy, Masruqi. (2020). Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan ( JDEP ). JDEP
(Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan), 3(2), 368375. Retrieved from
http://jdep.upnjatim.ac.id/index.php/jdep/article/view/121
Bahrudin, Agus. (2017). Inovasi Daerah Sektor Pariwisata (Studi Kasus Inovasi
Pembangunan Pariwisata Kab Purworejo Jawa Tengah). Mimbar Administrasi, 1(1),
5069. Retrieved from
http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/mia/article/download/572/556
Dincer, Mithat Zeki, Dincer, Fusun Istanbullu, & Ustaoglu, Murat. (2015). Reel Effective
Exchange Rate Volatilities Impact on Tourism Sector in Turkey: An Empirical
Analysis of 2003-2014. Procedia Economics and Finance, 23(October 2014), 1000
1008. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)00352-4
Erry Sukriah. (2014). Pertumbuhan Wisatawan Mancanegara. Jurnal Manajemen Resort
& Leisure, 11(1), 6574. Retrieved from
http://dx.doi.org/10.17509/jurel.v11i1.2904
Fahad, Hisyam, & Endrayadi, Eko. (2017). Pengembangan Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2002-2013. Publika Budaya, 5(1), 2835.
Fitri, Devilian. (2014). Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Pesisir Selatan. Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 414.
Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/29944-ID-pengaruh-
sektor-pariwisata-terhadap-pendapatan-asli-daerah-pad-di-kabupaten-pesi.pdf
Khasanov, I. Sh. (2015). Research Methodology of the Tourism and Hospitality Sector in
Republic Tatarstan as Transaction Type of Economic Activity. Procedia Economics
and Finance, 24(15), 313317. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)00668-1
Maulana, Addin. (2016). Pengaruh Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Perjalanan
WIsatawan Nusantara Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pariwisata di
Indonesia. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 11(1), 119143. Retrieved from
http://www.kemenpar.go.id/userfiles/06_ JKI_ Vol_ 11 No 1 Juni 2016_ Addin
Maulana_ Pengaruh Kunjungan Wisman dan Perjalanan Wisnus terhadap
penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata indonesia(1).pdf
Mudrikah, Alfiah, Sartika, Dewi, Yuniarti, Rahma, & Satia, Akbar Budi. (2014).
Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Gdp Indonesia Tahun 2004 - 2009.
Economics Development Analysis Journal, 3(2), 362371.
https://doi.org/10.15294/edaj.v3i2.3844
Novitri, Qorina, & Safri, M. (2014). Jurnal Qorina (Hal 149 - 158). 1(3), 149158.
Sabon, Victoria Lelu, Perdana, Mochamad Tommy Putra, Koropit, Permata Citra Stella,
& Pierre, Wajong Christian David. (2018). Strategi Peningkatan Kinerja Sektor
Pariwisata Indonesia Pada ASEAN Economic Community. Esensi: Jurnal Bisnis
Dan Manajemen, 8(2), 163176. https://doi.org/10.15408/ess.v8i2.5928
Warmana, G. O., & Widnyana, I. W. (2017). Pengaruh keputusan pendanaan terhadap
kinerja keuangan perusahaan pada sektor pariwisata, restoran dan hotel. Jurnal
Ekonomi Dan , 12(2), 163170. Retrieved from
https://www.jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/pariwisata/article/viewFile/245/225
yanti, novi. (2019). Analisis Pengembangan Sektor Pariwisata Di Kota Padang. 1(1), 30
39. https://doi.org/10.31227/osf.io/zp9hb
Yanti, Novi, & Hadya, Rizka. (2018). Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap
Peningkatan Pad Kota Padang. Jurnal Benefita, 3(3), 370.
Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2020
Ardila, Feby Fitria Salim, Lili Chinda, Putri Siti Rohaizat,
Winny Stevania
544
https://doi.org/10.22216/jbe.v3i3.3692
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Licensed