JURNAL SOSIAL DAN SAINS VOLUME 4 NOMOR 4 2024 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN
2774-700X |
||
Efektivitas
Komunikasi Terapeutik terhadap Intensitas
Penurunan Nyeri Persalinan : Literatur Review Anggun Wardani1, Dini Nuralpiah2 Universitas Binawan, DKI
Jakarta, Indonesia Email: [email protected], [email protected] |
||
Kata kunci: Komunikasi Terapeutik dan Nyeri Persalinan, Kala I Fase Keywords: Therapeutic Communication and Labor Pain, Stage I
Phase |
ABSTRAK Latar Belakang: Pada tahap awal, kompresi
ujung saraf akibat kontraksi dapat menimbulkan rangsangan nyeri. Sekitar 90% pengalaman melahirkan disertai sensasi nyeri, sedangkan persentase yang lebih kecil, berkisar antara 7% hingga 14%, tidak disertai nyeri apa pun. Penggunaan teknik komunikasi terapeutik dapat secara efektif mengurangi tekanan emosional dan ketakutan yang dialami pasien, menghilangkan keraguan yang mungkin mereka miliki dan pada akhirnya
meningkatkan rasa ketenangan,
yang pada gilirannya membantu meminimalkan persepsi rasa sakit. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis efektivitas intervensi komunikasi terapeutik
oleh tenaga kesehatan dalam mengurangi intensitas nyeri persalinan pada ibu
yang melahirkan. Metode: Metode penelitian yang
digunakan� adalah tinjauan pustaka.
Penelitian literature dilakukan melalui database jurnal Scienific Indonesia menggunakan
Google Scholar dengan kata kunci
Komunikasi Terapeutik dan Nyeri Persalinan, Kala I Fase . Hasil: untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik
terhadap intensitas nyeri persalinan�
dengan nilai p value= 0,000� (P<0,05) yang berarti terdapat
perbedaan intensitas nyeri pada kala I fase aktif antar kelompok intervensi. Kesimpulan: Manajemen data ini menyatakan
kebenaran bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan dapat mengurangi
intensitas nyeri persalinan. ABSTRACT Background:
In the early stages, compression of nerve endings due to
contractions may cause painful stimulation. About 90% of labour experiences
are accompanied by painful sensations, while a smaller percentage, ranging
from 7% to 14%, are not accompanied by pain. The use of therapeutic
communication techniques can effectively reduce the emotional distress and
fear that patients experience, dispel any doubts they may have and ultimately
promote a sense of calm, which in turn helps to minimise pain perception. Purpose: This study aims to analyze
the effectiveness of therapeutic communication interventions by health
workers in reducing the intensity of labor pain in
mothers who give birth. Method: The research method used was
literature review. Literature research was conducted using the journal
database in the Indonesian Scienific journal through Google Scholar using the
keywords Therapeutic Communication and Labor Pain, Period I Phase. Results: to determine the effect of
therapeutic communication on the intensity of labor pain with a p value =
0.000 (P<0.05) which means there is a difference in pain intensity in the
first stage of the active phase between intervention groups. Conclusion:the management of this data states
the truth that therapeutic communication carried out can reduce the intensity
of labor pain |
|
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan peristiwa fisiologis dalam
kehidupan seorang wanita. Kebanyakan perempuan takut melahirkan karena rasa
sakitnya, yang dalam beberapa kasus menyebabkan ketidaknyamanan jasmani dan batin
pada ibu serta dapat mempengaruhi janin. Sebagian besar kelahiran (90%) terasa
menyakitkan (Aprilia, 2019). Di sisi lain, nyeri
saat melahirkan merupakan proses biologi
Keadaan sakit melahirkan adalah keadaan psikologis dan
fisiologis .penyebab �fisiologis relevan adalah
kontraksi (Supliyani, 2017). Selama masa ini,
otot-otot rahim menegang dan berkontraksi, dan gerakan otot tersebut �menimbulkan rasa sakit. Leher rahim juga
menjadi lunak, tipis, rata, dan kemudian memendek. Kepala janin menekan leher
rahim dan �membukanya. Oleh karena itu,
persalinan merupakan suatu upaya untuk membuka jalan lahir. Nyeri ini
dipengaruhi oleh faktor kegiatan jiwa seperti rasa takut dan cemas yang
berlebihan (Diana & Mail, 2019). Setiap ibu memiliki� versi nyeri persalinan masing � masing.
Menahan persalinan dapat merangsang produksi katekolamin
sebesar 20-40% meninggi respon
simpatis akhirnya menimbulkan peningkatan resistensi perifer , denyut jantung
lebih tinggi , dan peningkatan pemakaian oksigen ibu selama persalinan.
Hiperventilasi bergantian menyebabkan alkalosis respiratorik, Saat melahirkan,
khawatir meninggi dan intensitas nyeri meningkat (Askar, 2020). Ketakutan dan Peningkatan
kadar adrenalin menyebabkan sedikit aliran darah ke rahim sehingga
mengakibatkan penegangan rahim tidak teratur dan persalinan lama (Supliyani, 2017). Selain itu,
peningkatan kadar kortisol dalam aliran darah dapat mengganggu respons imun ibu
dan bayi dalam kandungan. Pelepasan katekolamin ke dalam aliran darah plasenta
dapat menyebabkan asidosis pada janin yang sedang berkembang (Mardjan, 2016). gelisah ibu
mempengaruhi lamanya persalinan, kebersihan yang buruk, dan kurang lancarnya
persalinan. Perasaan takut dan gelisah merupakan penyebab utama nyeri saat
persalinan dan dapat memperpanjang durasi persalinan karena mempengaruhi
kontraksi rahim dan pelebaran serviks (Oktarina, 2015). Hubungan antara
ketakutan dan rasa sakit, dan sebaliknya, berkorelasi positif. Seiring
berjalannya waktu persalinan,� ibu hamil
menjadi semakin tidak tenteram hati , dan kecemasan ini membuat rasa sakitnya
semakin hebat, begitu pula sebaliknya.
Sebuah penyajian data kualitatif di Australia menerangkan
adanya pengharapan tidak pasti ibu bersalin terhadap nyeri (Cahyawati, Listyaningrum, & Gunadi,
n.d.). Wanita yang telah melahirkan seseorang dimintai
keterangan menceritakan persalinan sebagai sesuatu yang dikembangkan tanpa
pernyataan. lain dari pada, pengumpulan dilakukan di Yordania mendapatkan riset
bahwa 92% dari penjawab dalam memecahkan masalah ini memiliki pengalaman
negatif saat mengeluarkan anak, membangkitkan perasaan takut (66%), atau
menyakitkan (78 %)
Rasa sakit saat melahirkan yang parah dan
berkepanjangan dapat menimbulkan dampak jasmani dan kejiwaan �pada ibu, terhitung gangguan jiwa dan pikiran buruk
tentang hubungan persetubuhan suami dan istri (Purnomo, 2017). Dalam sebuah laporan� 5 tahun di Swedia, 43 wanita memohon pembedahan
caesar sukarela karena mereka takut akan persalinan yang umum . menguji
hipotesis yang dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa kemajuan dalam pembedahan �caesar elektif sangat tinggi.
Sustainable Development Goal (SDG) menjadikan satu
diantara yang ada arah untuk menurunkan angka kematian ibu (MMR) (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2019). Berkurangnya umur rata-rata (MMR), AKI di Indonesia sedang berlangsung tergolong rendah dibandingkan
negara-negara anggota ASEAN (Hamidah, 2021). Di Indonesia, angka
MMR adalah sekitar 255 per 10.000 penduduk pada tahun 2017 dan sekitar 305 per
10.000 penduduk pada tahun 2019. Angka ini menunjukkan jumlah ibu meninggal paling
tinggi di antara negara-negara anggota ASEAN Faktor sebab utama adalah
pre-eklamsia-eklampsia (22%), infeksi (9%), dan perdarahan (28%). Salah satu asal
mula utama terjadinya AKI adalah komplikasi saat melahirkan.
Menurut pengolahan penelitian terdahulu
dalam hal keadaan tingkatan nyeri persalinan, terdapat perbedaan yang
mencolok antara ibu yang baru pertama kali melahirkan (primigravida) dan ibu
yang pernah sebelumnya (multigravida) (Priyanto & Irawati, 2020). Di antara ibu
primigravida, sebagian besar (61,5%) melaporkan mengalami nyeri persalinan yang
parah pada tahap awal persalinan. Sebaliknya, 38,5% ibu multigravida nyeri persalinan
berat pada kala yang sama, dengan total 20 responden (Najjah, 2023). Rasa sakit yang
dialami saat melahirkan terutama disebabkan oleh proses dilatasi serviks, yang
melibatkan penipisan dan pembukaan serviks, serta turunnya janin.
�� World
Health Organization (WHO) menegaskan bahwa memilih pasangan saat melahirkan
adalah pilihan ibu (Andarwulan & Latifah, 2023). Namun partisipasi
laki-laki dalam isu kesehatan reproduksi saat ini sedang tidak tinggi dan pria
yang menikah dengan wanita secara sah belum menyatakan dukungan penuh terhadap perkembangan
memiliki anak. Di Indonesia, banyak nya dengan 68% bayi baru lahir tidak
didampingi ayah selama kemajuan kelahirannya. Ketidakhadiran pasangan saat
melahirkan dapat mempengaruhi saraf ibu, meningkatkan kadar katekolamin,
menurunkan aliran darah ke rahim, melemahkan kontraksi rahim, mengurangi aliran
darah ke plasenta dan dapat memberikan oksigen yang cukup bagi janin. lebih
lama.
Akhir-akhir ini, telah terjadi penurunan kekuatan
fisik yang disebabkan oleh pengerutan otot rahim, turunnya janin, dan kompresi
saraf janin. Banyak wanita menganggapnya sebagai semacam pelecehan seksual yang
bisa sangat jauh. Persalinan sensasi berasal dari otot somatik dan rangka yang
mendukung rahim, pangkal paha, pinggang, dan sakral selama kontraksi. Fenomena mampu
mengakibatkan respon reaksi tubuh yang mempengaruhi otot serat, menguatkan jaringan,
ligamen, dan belakang lumbal, �Wilayah
sakral (T10 -S4).
Pada tahap awal persalinan aktif, mayoritas �ibu�
mengalami nyeri� terutama pada
perut bagian bawah. selain itu, hingga 30% ibu mengalami punggung bawah
nyeri, yang merupakan masalah yang perlu ditangani. Selama satu periode aktif,
nyeri dapat terjadi sebagai akibat dari hipoksia otot rahim, asidosis laktat,
peregangan bagian bawah rahim, peregangan ligamen, tekanan pada tulang panggul,
dan sebagainya
Satu-satunya strategi non farmakologi adalah dengan mengambil
manfaaat pengetahuan komunikasi terapeutik. Bukan bagian luar bidang medis,
teknik komunikasi terapeutik mengacu pada kesanggupan atau kemauan profesional
layanan kesehatan untuk membantu pasien menyesuaikan diri terhadap stres, menanggulangi
ketidakwarasan, dan berubah tingkah laku komunikasi dengan orang lain. Dua
jenis melakukan sesuatu yang berhubungan komunikasi terapeutik adalah verbal
(melakukan sesuai dengan kata-kata dalam bentuk tertulis) dan nonverbal
(menggunakan bentuk lain seperti perawakan �, bentuk tubuh, pengungkapan wajah).
Kepandaian komunikasi terapeutik mernjadikan salah
satu metode mencapai sasaran nyeri non farmakologis. Masalahnya adalah bagian
penyembuhan pasien. Komunikasi terapeutik ini justru mengontrol tingkat
ketegangan, bentuk tubuh, ambulasi, pemijatan dan sentuhan terapeutik ikut kemampuan
pikiran lingkungan emosional yang kondusif untuk melahirkan (Muhith & Siyoto, 2021). Pijat effleurage merupakan
salah satu metode pijat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit saat
melahirkan. Pijat ini dilakukan dengan menempatkan pasien dalam posisi
terlentang dengan kepala ditinggikan. Komunikasi terapeutik dengan kedua
telapak tangan diletakkan di belakang pinggul pasien sambil mengusap perut
bagian atas berlawanan arah tanpa menekan ke dalam. Ibu yang menerima pijatan
selama 20 menit setiap jam saat melahirkan mengalami lebih sedikit rasa sakit.
Komunikasi terapeutik membina hubungan terapis dan pasien
��ke arah yang lebih tegas atau mudah
menyesuaikan diri antara lain;
a.
Memudahkan
pasien merasa lega dan nyaman
b.
�Mengambil �beban emosional dan mental Jika pasien merasa
perlu, tindakan dapat diambil untuk mengubah kondisi saat ini,
c.
Mengurangi
kebingungan, membantu mengambil tindakan yang efektif. , dan menumbuhkan
kesadaran diri.
d.
�Memengaruhi orang lain, pertumbuhan fisik, dan
individu untuk meningkatkan kesehatan.
e.
Meningkatkan
kontak jarak pasien dan staf medis sebagainya profesional dan efektif untuk
menyelesaikan masalah pasien.
Berdasarkan beberapa argumen,
penderitaan persalinan yang disebabkan oleh rasa tidak tenteram hati , khawatir
, dan panik yang dapat mempengaruhi persalinan dapat diatasi melalui komunikasi
terapeutik; Namun, tujuan dari komunikasi ini sendiri adalah untuk meningkatkan
penyampaian. Ketakutan dan Kecemasan Nasihat yang diberikan kepada pasien
mencerminkan kurangnya kesadaran mereka dan merugikan orang lain, lingkungan ,
jasmani , dan diri mereka (Nasution, 2020). Jika pengetahuan dan pemahaman sebelumnya tidak
diperoleh, persalinan dapat menimbulkan dampak negatif bagi ibu.
Pengalaman negatif di masa lalu
saat melahirkan juga dapat berdampak negatif terhadap penyakit dimasa tua. Peran
terapis dalam hal ini dapat memberikan rasa sejahtera dan semangat melahirkan (Samban, Andriani, Baska, Hartini, & Nugraheni,
2021). Salah satunya adalah� komunikasi terapeutik. Penerimaan pesan pada
wanita usia subur untuk mengatasi kecemasan�
ibu dan suami.Oleh karena itu, peninjauan untuk menentukan sikap tidak
hanya diperlihatkan pada ibu saja, namun juga pada suami dan keluarga , teman sekitarnya.
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas intervensi komunikasi terapeutik oleh tenaga kesehatan
dalam mengurangi intensitas nyeri persalinan pada ibu yang melahirkan.
Penelitian ini juga dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang nyeri persalinan, memberikan informasi yang dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan/kebidanan, memberikan implikasi praktis bagi tenaga
kesehatan dalam mengembangkan dan menerapkan strategi komunikasi terapeutik yang efektif selama proses persalinan, serta menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut terkait
topik serupa.
METODE PENELITIAN
Metode laporan yang digunakan adalah tinjauan pustaka. Terbitan pustaka
merupakan kegiatan pencarian literatur bersumber hasil penelitian yang keadaan dipublikasikan pada jurnal nasional. Karya tulis penyajian
data akan ditolak jika memenuhi dasar
penilaian eksklusi sebagai hal yang disebut bawah ini
(i) penelitian menggunakan metode tinjauan sistematis, (ii) ulasan yang lebih tua dari
tahun 2024. Penelitian kepustakaan dilakukan melalui Google Scholar dengan menggunakan database jurnal pada jurnal Scientific Indonesia dengan kata kunci
Komunikasi Terapeutik Dan Nyeri Persalinan Tahap Kala I Fase. Artikel jurnal ilmiah merupakan karya yang ditulis dalam bahasa Indonesia kemudian diseleksi dengan menjelaskan penerapannya pada memberikan informasi terapeutik dalam menurunkan intensitas penderitaan persalinan. Jurnal memuat teks lengkap
dan peneliti memilih 5 jurnal atau penelitian yang dianggap relevan dan sesuai dengan
topik yang dibicarakan.
�
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan hasil didapatkan
dan pengumpulan yang dilakukan peneliti, ditemukan 5 jurnal yang dicari melalui Google Scholar memenuhi kriteria sebagai berikut:
Tabel
1� Jurnal
penelitian� terdahulu
No |
Peneliti |
Judul Peneliti |
Ta hun |
Lokasi |
Jenis Penelitian |
Hasil |
1 |
Dina Indarsiti, Sri Utami, Rina Sari |
Pengaruh Komunikasi Teraupetik� Dengan Intensitas Nyeri Persalinan�
Kala I Fase Laten� Di Klinik Delima Medan |
2014 |
Klinik Delima Medan |
Studi kualitatif yang
menggunakan pendekatan deskriptif |
Menurut hasil ada p value= 0,000
(P<0,05) menerangkan bahwa
komunikasi terapeutik berpengaruh signifikan terhadap penurunan nyeri
persalinan. |
2 |
Dewi Fransisca |
Pengaruh komunikasi terapeutik bidan dengan Tingkat kecemasan ibu bersalin di klinik budi Medika |
2023 |
Klinik Budi Medika Tanggerang� |
Satuan dasar
klasifikasi penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan kerangka
bentuk Quasy Eksperimen |
Bersumber analisis bivariat menentukkan isi komunikasi
terapeutik antara bidan dan ibu hendak melahirkan dapat menurunkan tingkat
kecemasan ibu bersalin secara signifikan. secara statistik (p-value 0.007
< 0.05). terdapat pengaruh komunikasi terapeutik antara bidan dengan
tingkat khawatir ibu saat persalinan. |
3 |
Eli Rahmawati ,
Sriyayi |
Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I�
Di Rumah Sakit Dr. R Hardjanto� |
2020 |
Rumah Sakit Dr. R
Hardjanto� |
Langkah -langkah pengolahan kuantitatif, studi
analitik beserta quasi eksperimen, tahapan Analisis yang
digunakan one group pretest � posttest. |
Nilai 0,00 tercapai
(p � nilai 0,05). Komunikasi terapeutik efektif dalam mengurangi nyeri saat
persalinan. Komunikasi terapeutik mungkin direkomendasikan sebagai bagian
dari asuhan kebidanan selama persalinan dan prosedur standar. |
4 |
Fivi Aulia, Yunefit
Ulfa, Yeltra Armi, Yeffi Masnarivan |
Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Di Bpm �B� Bukittinggi |
2016 |
Di Bpm �B� Bukittinggi |
Menguji suatu
hipotesis memanfaatkan rancangan Analitis dengan cara Cross Sectional. |
� Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik
dengan intensitas nyeri pada ibu awal persalinan. Setelah dilakukan analisis
statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh p value = 0,017. |
5 |
Erlina Hayati, Febry
Ichwan Butsi |
Pengaruh� Penerapan Komunikasi
Teraupetik Terhadap� Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Di Bpm Sanita� Hutabarat Kec. Pancur Batu Kota Medan |
2021 |
Bpm Sanita� Hutabarat Kec. Pancur |
Metode penelitian kuantitatif, studi analitikdengan quasi
eksperimen, desain penelitian yang
digunakan one group pretest � posttest. |
Berdasarkan hasil analisis diperoleh pengaruh
dimensi p value < 0,05 Hal ini menunjukkan
bahwa data intensitas nyeri persalinan kala 1 bekerja sebelum dan sesudah
penerapan komunikasi terapeutik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
tidak memiliki distribusi normal. |
Pembahasan
Hasil analisis terhadap 5 persamaan dari setiap 5 penelitian jurnal dapat
disimpulkan bahwa
1)
Jurnal Ke 1
����� Kesimpulan kegiatan pengumpulan
menunjukkan adanya komunikasi terapeutik beserta mengukur derajat nyeri pada
persalinan kala awal di Klinik Delima Medan. Sebagian besar yang terpilih untuk
menguji hipotesis ini adalah 42 calon ibu pertama kali dengan menggunakan
teknik random sampling. Analisis data menggunakan uji t dependen. Dari riset
analisis �data yang diperoleh menunjukkan
mayoritas berusia antara 20 dan 35 tahun, sebanyak 33 orang (78,6%), sama
dengan primigradida, 15 orang (35,7%), 21 orang (50,0%), berpendidikan sekolah
menengah. dan sedang bekerja. sebagai ibu rumah tangga. 23 penjawab (54,8%).
Rerata� nyeri sebelum penyampaian pesan terapeutik
adalah 2,71 dengan standar deviasi 0,673 dan rerata keadaan tingkatan nyeri
setelah komunikasi adalah 2,05 dengan standar deviasi 0,764. Hasil uji
t-dependent menunjukkan terdapat pengaruh komunikasi terapeutik tertentu
terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu nifas tahap awal masa laten
dengan p value = 0,000. Subjektif ini menunjukkan bahwa
komunikasi terapeutik dapat menurunkan intensitas nyeri melahirkan pada istri hamil
pada tahap awal masa laten.
2)
Jurnal Ke 2
����� Review kedua menggunakan desain penyajian
data sistemattis Jenis pemecahan masalah ini adalah eksperimen kuantitatif
dengan desain penelitian eksperimen semu. Hasil distribusi frekuensi sifat khas
responden melahirkan di Klinik Budi Medika tahun 2023. Berdasarkan identifikasi
historis, satu bagian lebih dari ukuran sedang penjawab pertanyaan �(yaitu 12 dari 30 atau 40%) termasuk dalam
kelompok umur 20 sampai 35 tahun. Berdasarkan statistik pendidikan, sebagian
besar responden (n = 13 atau setara dengan 43,3%) baru saja lulus SMA di bidang
pendidikan. Pada kelompok kerja, total ibu kandung yang bekerja di Klinik Budi
Medika sebanyak 15 (50%) dan ibu kandung yang tidak bekerja sebanyak 15 (50%)
dari total 30 responden. Sistem klasifikasi ketenagakerjaan, total �perawat spesialis yang bekerja di Budi Medika
sebanyak lima belas (15%) dan jumlah perawat spesialis yang tidak bekerja di
rumah sakit sebanyak lima belas (15%) dari tiga puluh responden. Terkait
kategori bersalin, sebagian besar responden (19 orang, 63,3%) memperoleh
manfaat cuti melahirkan periode pertama. Berdasarkan analisis bivariat
disimpulkan signifikan (p-value 0,007 < 0,05). Kesimpulannya terdapat timbul
dari sesuatu interaksi komunikasi terapeutik bidan terhadap tingkat kecemasan
ibu saat melahirkan.
3)
Jurnal ke 3
����� Riset subjektif ketiga adalah
penelitian kuantitatif yang menganalisis data menggunakan metode quasi
eksperimen dan menggunakan desain unik group pretest-posttest. Berdasarkan data
dari Dr. R. Hardjanto Balikpapan, jumlah kasus pada tahun 2018 sebanyak merupakan
operasi caesar. Dari 635 kondisi operasi caesar, sebanyak kurang
lebih 1.524 keadaan , dimana sebanyak 635 kasus (41,7%) merupakan rencan �caesar. Dari 635 tindakan caesar, sebanyak 325
kasus (51,18%) disebabkan oleh keinginan pasien dan bukan karena faktor medis.
Alasan yang paling umum diberikan adalah karena pasien tidak memiliki
pekerjaan. Analisis data univariat menggunakan nilai mean, median, standar
deviasi, minimum dan maksimum, sedangkan analisis data bivariat menggunakan uji
t berpasangan. Rata-rata tingkat nyeri persalinan pre test adalah 6,33,
kemudian rata-ratanya adalah 3,92. Dibedakan dengan p-value 0,05 (angka 0,00).
Komunikasi terapeutik berdampak negatif pada hasil pasien. Komunikasi
kualitatif dapat dianjurkan dalam kasus obstetri
4)
����� Laporan penelitian keempat
menggunakan informasi analitis objektif dengan pendekatan cross-sectional.
dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 di BPM B dengan menginformasikan
sampel kurang lebih tiga ratus orang yang dipilih secara objektif dengan metode
random sampling. Pengerahan data dilakukan melewati lembar observasi. Enkripsi
data dimungkinkan dengan manfaat TI. penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dilakukan secara univariat dan bivariat memakai statistik Chi-square
dengan tingkat kepercayaan 95%. Secara keseluruhan, penelitian menemukan bahwa
dari 18 responden yang menyatakan menerima komunikasi terapeutik yang baik, 15
responden (atau 50%) menyatakan mengambil pesan yang buruk, sedangkan hanya 12 narasumber
yang melaporkan menerima komunikasi terapeutik yang baik. Uji statistik
menghasilkan nilai p sekitar 0,017. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi
terapeutik dengan intensitas pasien selama trimester pertama..
5)
Jurnal Ke5
����� Uji normalitas
hasil Berdasarkan Tabel Uji Normalitas
uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikan untuk intensitas urin pasien waktu 1 pada kelompok kontrol
sebelum dilakukan tes (pretest) sebesar
0,111, dan tingkat urin pada waktu
1 setelah tes (post test) sebesar 0,217. Sebaliknya, rata-rata intensitas respons uji coba
sebelum pretest sebesar 0,001, dan rata-rata intensitas respons uji coba setelah
uji coba sebesar 0,034. diberikan Hal ini menunjukkan bahwa pengumpulan intensitas kerja tahap 1 ketika belum terjadi dan
saat diperlukan penetrasi komunikasi tingkat ketiga dalam tim berdasarkan
hasil analisis mengalami penurunan p-value bawah hingga 0,05. Keadaan menandakkan
bahwa intensitas transmisi data tahap 1 sebelum dan setelah
komunikasi terapeuti antara kelompok pengawasan dan kelompok meningkatkan kesehatan tidak mengikuti distribusi normal.
KESIMPULAN
Berdasarkan rangkuman yang dilakukan
secara sistematis dari 5 review jurnal bahwa ukuran tingkatan nyeri pada
kelompok yang menerima komunikasi terapeutik menghasilkan tingkat nyeri sementara
, maksud yang terkandung komunikasi terapeutik membawa hasil mempengaruhi
intensitas nyeri saat persalinan kala
aktif pertama.
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, Setiana,
& Latifah, Anik. (2023). Perbedaan Metode Ceramah Dan Lembar Balik
Akseptor Kb Terhadap Pengambilan Keputusan Pemakaian Kb Pasca Salin Di
Puskesmas Burneh. SNHRP, 5, 2885�2891.
Aprilia,
Yesie. (2019). Gentle birth. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Askar,
Muhammad. (2020). Patofisiologi Untuk Teknologi Laboratorium Medis Buku
Ajar. Unit Penelitian Politeknik Kesehatan Makassar.
Cahyawati,
Fitnaningsih Endang, Listyaningrum, Tri Hapsari, & Gunadi, Agus. (n.d.). Kombinasi
Counter Pressure Massage Dan Kompres Hangat Sebagai Terapi Non Farmakologi
Kecemasan Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif.
Diana,
Sulis, & Mail, Erfiani. (2019). Buku ajar asuhan kebidanan, persalinan,
dan bayi baru lahir. CV Oase Group (Gerakan Menulis Buku Indonesia).
Hamidah,
Hasna. (2021). Pengaruh Status Gizi Ibu Saat Hamil Terhadap Kejadian
Perdarahan Postpartum Di Puskesmas Rawat Inap Wilayah Kerja Kota Bandar
Lampung.
Mardjan,
H. (2016). Pengaruh kecemasan pada kehamilan primipara remaja. Abrori
Institute.
Muhith,
Abdul, & Siyoto, Sandu. (2021). Aplikasi komunikasi terapeutik nursing
& health. Penerbit Andi.
Najjah,
Emma Novita Ummun. (2023). Pengaruh Pelvic Rocking Dengan Brithing Ball
Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Fase Aktif Di
Pmb Bidan Tutik Susmiati, S. Tr. Keb. Bd. Universitas Widya Husada.
Nasution,
Hasnil Aida. (2020). Patologi sosial dan pendidikan Islam keluarga.
Scopindo Media Pustaka.
Oktarina,
Mika. (2015). Buku ajar asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir.
Deepublish.
Priyanto,
Sari, & Irawati, Dian. (2020). Anemia Dalam Kehamilan. E-Book Penerbit
Stikes Majapahit.
Purnomo,
Yanuar A. D. I. (2017). Analisis Kekerasan Seksual Yang Dilakukan Suami
Terhadap Istri Dalam Perspektif Hukum Pidana.
SAMBAN,
NURUL AINI PUTRI, Andriani, Lusi, Baska, Dwi Yunita, Hartini, Lela, &
Nugraheni, Diah Eka. (2021). Analisis Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Klasik untuk Mengurangi Kecemasan pada Ibu Hamil Saat Menjelang Persalinan.
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Supliyani,
Elin. (2017). Pengaruh masase punggung terhadap intensitas nyeri persalinan
kala 1 di kota Bogor. Jurnal Bidan, 3(1), 234041.
This
work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |