Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
510
http://sosains.greenvest.co.id
KEMAMPUAN MEMPRAKTEKKAN BACAAN SALAT SISWA KELAS 4
SDN-5 TELANGKAH, KATINGAN HILIR, KATINGAN
Siti Sa’adah
IAIN Palangka Raya
Email : sitisaadahs335@gmail.com
Diterima:
16 Mei 2021
Direvisi:
10 Juni 2021
Disetujui:
15 Juni 2021
Abstrak
Penelitian ini mengkaji kemampuan mempraktikkan bacaan salat
siswa kelas IV SDN-5 Telangkah Kecamatan Katingan Hilir
Kabupaten Katingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tentang kemampuan siswa dalam mempraktIkkan
bacaan salat kelas IV SDN-5 Telangkah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan metode mixing. Pendekatan ini
digunakan karena peneliti ingin mengetahui dan memberikan
gambaran tentang kemampuan siswa mempraktikkan bacaan materi
salat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan
mempraktikkan bacaan salat siswa kelas 4 SDN-5 Telangkah adalah
dari 15 siswa yang mendapat kualifikasi A atau kategori sangat
mampu sebanyak 6 siswa ( 50,00 %), kualifikasi B kategori mampu
sebanyak 4 siswa (30,77 %), kualifikasi C kategori cukup sebanyak
3 siswa (15,39%), sedangkan kualifikasi D kategori kurang
sebanyak 2 siswa (3,84 %).Tempat pelaksanaan penelitian ini di
SDN-5 Telangkah Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan.
Kata Kunci: Kemampuan, Mempraktikkan, Bacaan Salat
Abstract
This study examines the ability to practice reading prayers for
fourth grade students of SDN-5 Testep, Katingan Hilir District,
Katingan Regency. The purpose of this study was to find out about
the students' ability to practice reading prayers for class IV SDN-5
Testep. This study uses a mixing method approach. This approach
is used because the researcher wants to know and provide an
overview of the students' ability to practice reading the prayer
material. The findings of this study indicate that the ability to
practice reading prayers of grade 4 SDN-5 Testep students is from
15 students who get qualification A or very capable category as
many as 6 students (50.00 %), qualification B category capable of
4 students (30.77% ), qualification C category sufficient as many
as 3 students (15.39%), while qualification D category less as
many as 2 students (3.84%).
Keywords: Ability, Practicing, Reading Salat
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha menempuh suatu alternatif yang telah ditentukan
sebelumnya. Dimana dan kapan saja pendidikan dapat diperolah. Pendidikan dapat
diperoleh di lingkungan sekolah (formal), lingkungan keluarga (informal) dan
dilingkungan masyarakat (nonformal) (Azmi, Halimah & Pohan, 2017). Pendidikan yang
diberikan selain ilmu pengetahuan umum, juga ilmu agama. Ilmu pengetahuan umum
diajarkan kepada anak supaya memiliki pengetahuan tentang lingkungan sekitarnya.
Kemampuan Mempraktekkan Bacaan Salat Siswa Kelas
4 SDN-5 Telangkah, Katingan Hilir, Katingan
Sedangkan ilmu agama diberikan supaya anak memiliki akhlak mulia dan bertaqwa
kepada Tuhannya (Witasari, 2021). Agama dan spiritualitas memegang peranan penting
sebagai tuntunan. Hal ini dapat memberikan kenyamanan, harapan dan sesuatu yang
berarti bagi mereka (Komariah & Ibrahim, 2019).
Gagasan tentang pengetahuan dan pendidikan telah bergeser dalam Islam dari
pencarian yang inklusif dan rasional yang artinya pendidikan dalam Islam mulai
memudar (Sabic-El-Rayess, 2020). Hal ini penting perlu kita waspadai. Untuk itu ajaran
Islam perlu di perkuat. Pembelajaran tentang Islam perlu dikaji salah satu komponen
penting dalam belajar adalah kemampuan ingatan dari siswa, karena sebagian besar
pelajaran di sekolah adalah mengingat (Muamanah, 2021). Hal ini terlihat baik dari aspek
penilaian yang hanya mengedepankan aspek kognitif dan motorik serta mengabaikan
aspek afektif. Begitu pula dengan metode pengajaran yang monoton terpusat pada guru
dan kurang melibatkan siswa (Asyha, 2019).
Guru agama dengan waktu yang terbatas dituntut untuk mengajarkan kepada siswa
agar mampu mengerjakan salat dengan baik dan benar, hal itu menjadi sulit karena
tuntutan materi pembelajaran berikutnya, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan pembelajaran turor sebaya (Rosyid, 2016). Secara istilah fikih salat adalah
beberapa ucapan atau rangkaian ucapan dan perbuatan (gerakan) yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kata beribadah kepada Allah, dan
menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama Sentot Haryanto dalam (Harlina,
2013). Salat ibarat tiang agama. Jika tiang itu roboh, akan runtuh bangunan yang ada di
atasnya. Karena salat merupakan tiang agama, yang mana agama tidak dapat berdiri tegak
tanpanya (Turohmah, Ushuluddin, Humaniora, Islam, & Walisongo, 2019)
Manusia adalah makhluk yang diberikan akal dan kemauan. Pemberian ini
menyebabkan manusia memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan
makhluk lain. Tanggung jawab ini akan ditanya setelah kehidupan manusia berakhir
(Setiawan, 2019). Salah satu yang akan dimintai pertanggung jawaban adalah salat.
Ajaran Islam yang paling melekat pada penganutnya adalah kewajiban salat. salat adalah
rukun Islam yang kedua. Salat merupakan tiang agama apabila salat dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh, maka agama seseorang akan kokoh dan apabila mereka
meninggalkan salat, maka agama mereka akan runtuh (Maulana, 2016). Salat tidak hanya
sekedar pilar utama, tapi juga termasuk kewajiban seorang muslim. Hal ini senada dengan
hadis yang diriwayatkan Baihaqi dan Umar R.A mengatakan salat adalah tiang agama,
barang siapa yang mengerjakannya berarti menegakkan agama dan barang siapa yang
meninggalkannya berarti meruntuhkan agama (Komariah & Ibrahim, 2019).
Salat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tak dapat ditandingi oleh
ibadah manapun. Salat merupakan tiang agama dimana salat tidak dapat tegak kecuali
dengan itu (Shodikin, 2014). Salat merupakan ibadah yang paling pokok bagi setiap
muslim karena salat merupakan tiang agama. Tujuan salat adalah untuk mengingat
kepada Allah SWT sebagai tahap mempertebal iman dan ketakwaan seorang hamba
(Nurdini, Mangkuwibawa, & Syamiah, 2018).
Pada awal mulanya salat umat Muslim berkiblat ke Al-Aqsha di Yerusalem
sebelum akhirnya diperintah Allah untuk berpindah kiblat ke bangunan yang didirikan
Nabi Ibrahim dan Ismail yaitu Masjid Al-Haram Ka‟bah. Umat muslim diperintahkan
untuk mendirikan salat karena menurut Surah Al-Ankabut dapat mencegah perbuatan keji
dan mungkar.
"...dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegahmu dari perbuatan dosa dan ingkar,
dan sesungguhnya mengingat Allah dalam salat itu lebih baik dari pada keutamaan ibadah
yang lain. Salat merupakan ibadah yang telah dikenal sejak dahulu dan ritual yang ada
Siti Sa’adah 511
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
512
http://sosains.greenvest.co.id
pada banyak agama samawi secara umum Al Qaradhawi (Fata, 2016). Etika hadir sebagai
landasan ajaran Islam, selain dari iman (tauhid) dan aturan hukum (syariah) Moosa dan
Mian dalam (Alwi, Parmitasari, & Syariati, 2021).
Salat merupakan perintah yang harus diutamakan dan merupakan kewajiban yang
harus ditunaikan serta diancam azab yang sangat pedih bagi yang meninggalkannya. Salat
merupakan amalan pertama kali akan dihisab pada hari kiamat. Salat tidak hanya
dilakukan untuk semata-mata melaksanakan perbuatan ritual atau sejumlah bacaan yang
diucapkan dengan lisan dan gerakan yang dilakukan oleh anggota badan saja, akan tetapi
yang dikehendakinya yaitu terpadunya antar seluruh jiwa raga. Artinya antara lisan,
gerakan badan dan jiwa semata-mata hanya ingat dan mengagungkan nama Allah, zat
yang Maha Luhur lagi Maha Mulia. Melihat begitu pentingnya pendidikan agama
terutama salat, sebuah realita yang menjadi sisi menarik bagi penulis khususnya kelas 4
SDN-5 Telangkah untuk melafalkan bacaan salat.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode mixing. Menurut Glaser dan Straus
metode mixing yaitu bahwa dalam banyak hal, kedua data tersebut diperlukan, bukan
kuantitatif menguji kualitatif melainkan kedua bentuk pendekatan tersebut digunakan
bersama dan apabila dibandingkan, masing-masing dapat digunakan untuk keperluan
memantapkan penyusunan teori ataupun axioma. Pendekatan ini digunakan karena
peneliti ingin mengetahui dan memberikan gambaran tentang kemampuan siswa
mempraktikkan bacaan materi salat.
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN-5 Telangkah Kecamatan Katingan Hilir
Kabupaten Katingan. Adapun objek dari penelitian ini adalah kemampuan
mempraktekkan bacaan salat siswa kelas 4 SDN-5 Telangkah Kecamatan Katingan Hilir
Kabupaten Katingan. Sedangkan populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4
SDN-5 Telangkah yang beragama Islam tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 16
orang, terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 8 orang.
Hasil dan Pembahasan
A. Kemampuan Mempraktikkan Bacaan Salat Siswa Kelas 4 SDN- 5 Telangkah
1. Mempraktikkan melafalkan bacaan Takbiratul Ihram
Pada saat melafalkan Takbiratul Ihram, para siswa tidak ada yang mengalami
kesulitan / permasalahan dan untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1 Kemampuan mempraktekkan melafalkan bacaan Takbiratul Ihram
NO
Kemampuan
Frekuensi
Presentasi
1.
Sangat mampu
15
100%
2.
Mampu
-
-
3.
Cukup Mampu
-
-
4.
Kurang Mampu
-
-
jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 15 siswa (100%) sangat mampu melafalkan
takbiratul ihram.
2. Mempraktikkan bacaan doa Iftitah
Kemampuan Mempraktekkan Bacaan Salat Siswa Kelas
4 SDN-5 Telangkah, Katingan Hilir, Katingan
Siti Sa’adah
513
Waktu melafalkan doa iftitah, sebagian siswa mengalami kesulitan dan ada kesalahan.
Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Kemampuan mempraktikkan melafalkan bacaan doa Iftitah
NO
Kemampuan
Frekuensi
Presentasi
1.
Sangat mampu
3
11,53 %
2.
Mampu
2
7,70 %
3.
Cukup Mampu
6
61,53 %
4.
Kurang Mampu
4
19,24 %
jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 siswa (11,53 %) sangat mampu melafalkan bacaan
Iftitah, 2 siswa (7,70 %) mampu, 6 siswa (61,53 %) cukup mampu, dan 4 siswa (19,24 %)
kurang mampu.
3. Melafalkan bacaan Al-Fatihah dan Surah Pendek
Pada saat melafalkan surah Al-fatihah dan surah pendek , para siswa tidak ada yang
mengalami kesulitan / permasalahan untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3 Kemampuan mempraktekkan melafalkan bacaan Al-Fatihah dan Surah
Pendek
NO
Kemampuan
Frekuensi
Presentasi
1
Sangat mampu
15
100%
2
Mampu
-
-
3
Cukup mampu
-
-
4
Kurang mampu
-
-
Jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 15 siswa (100%) sangat mampu
melafalkan bacaan Al-Fatihah dan Surah Pendek.
4. Mempraktikkan melafalkan bacaan ruku‟
Dalam melafalkan doa ruku‟, sebagian siswa mengalami kesulitan dan ada
kesalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4 Kemampuan mempraktikkan melafalkan bacaan ruku‟
No
Kemampuan
Frekuensi
Presentasi
1.
Sangat mampu
6
46.16%
2.
Mampu
5
26.93%
3.
Cukup mampu
3
15.38%
4.
Kurang mampu
1
11.53%
Jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 siswa (46,16 %) sangat mampu melafalkan bacaan
ruku‟, 5 siswa (26,93 %) mampu, 3 siswa (15,38 %) cukup mampu dan 1 siswa (11,53 %)
Volume 1, Nomor 6 , Juni 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
514
http://sosains.greenvest.co.id
kurang mampu.
5. Mempraktekkan melafalkan bacaan I’tidal
Waktu melafalkan bacaan I‟tidal, sebagian siswa mengalami kesulitan dan ada
kesalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5 Kemampuan mempraktekkan melafalkan bacaan I‟tidal
no
Kemampuan
Frekuensi
Presentasi
1.
Sangat mampu
4
34.61%
2.
Mampu
7
38.46%
3.
Cukup mampu
3
15.39%
4.
Kurang mampu
1
11.54%
jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 siswa (34,61 %) sangat mampu melafalkan bacaan
I‟tidal, 7 siswa (38,46 %) mampu, 3 siswa (15,39 %) cukup mampu dan 1 siswa (11,54
%) kurang mampu.
6. Mempraktikkan melafalkan bacaan sujud
Waktu melafalkan bacaan sujud, sebagian siswa mengalami kesulitan dan ada
kesalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
No
Kemampuan
Frekunsi
Presentasi
1.
Sangat mampu
6
46.15%
2.
Mampu
5
26.93%
3.
Cukup mampu
3
15.39%
4.
Kurang mampu
1
11.53%
Jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 siswa (46,15 %)
sangat mampu melafalkan bacaan sujud, 5 siswa (26,93 %) mampu, 3 siswa (15,39 %)
cukup mampu dan 1 siswa (11,53 %) kurang mampu.
7. Mempraktekkan melafalkan bacaan duduk antara dua sujud
Waktu melafalkan doa duduk antara dua sujud, sebagian siswa mengalami
kesulitan dan ada kesalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 7 Kemampuan mempraktikkan melafalkan bacaan duduk antara dua sujud
No
Kemampuan
Frekuensi
Presentasi
1.
Sangat mampu
5
34.62%
2.
Mampu
4
19.24%
3.
Cukup mampu
5
30.76%
4.
Kurang mampu
1
15.38%
jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel diatas dapat diketahui bahwa 5 siswa (34,62 %) sangat mampu melafalkan duduk
antara dua sujud, 4 siswa (19,24 %) mampu, 5 siswa (30,76 %) cukup mampu dan 1
Kemampuan Mempraktekkan Bacaan Salat Siswa Kelas
4 SDN-5 Telangkah, Katingan Hilir, Katingan
Siti Sa’adah
515
siswa (15,38 %) kurang mampu.
8. Mempraktikkan bacaan tasyahud awal
Waktu melafalkan bacaan tasyahud awal , sebagian siswa mengalami kesulitan dan ada
kesalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Kemampuan mempraktikkan melafalkan bacaan tasyahud awal
No
Kemampuan
Frekunsi
Presentasi
1.
Sangat mampu
6
50.00%
2.
Mampu
4
30.77%
3.
Cukup mampu
3
15.39%
4.
Kurang mampu
2
3.84%
jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 siswa (50,00 %) sangat mampu melafalkan
tasyahud awal, 4 siswa (30,77 %) mampu, 3 siswa (15,39 %) cukup mampu dan 2 siswa
(3,84 %) kurang mampu.
9. Mempraktikkan melafalkan bacaan tasyahud akhir
Waktu melafalkan bacaan tasyahud akhir, sebagian siswa mengalami kesulitan dan
ada kesalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9 Kemampuan mempraktekkan melafalkan bacaan tasyahud akhir
No
Kemampuan
Frekunsi
Presentasi
1.
Sangat mampu
6
50.00%
2.
Mampu
4
30.77%
3.
Cukup mampu
3
15.39%
4.
Kurang mampu
2
3.84%
jumlah
15
100%
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 siswa (50,00 %) sangat mampu melafalkan
tasyahud akhir, 4 siswa (30,77 %) mampu, 3 siswa (15,39 %) cukup mampu dan 2 siswa
(3,84 %) kurang mampu.
10. Mempraktekkan melafalkan bacaan salam
Pada saat melafalkan Takbiratul Ihram, para siswa tidak ada yang mengalami
kesulitan / permasalahan. Untuk mengetahui kemampuan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 10 Kemampuan mempraktikkan melafalkan bacaan salam
NO
Kemampuan
Frekunsi
Prentasi
1.
Sangat mampu
15%
100%
2.
Mampu
-
-
3.
Cukup mampu
-
-
4.
Kurang mampu
-
-
Jumlah
15
100%
Volume 1, Nomor 6 -, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
Sumber data: Hasil Observasi
Tabel di atas dapat diketahui bahwa 15 siswa (100%) sangat mampu melafalkan salam.
Kemapuan adalah anugrah yang diberikan tuhan pada manusia sejak dia lahir dan
kemampuan itu memiliki potensi yang berbeda beda. Hal ini para ahli berpendapat
bahwasanya kemampuan setiap manusia itu unik dan kemampuan itu harus
dikembangkan. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati lebih mendefinisikan
bahwasanya kemampuan yang dimiliki manusia itu lebih kepada kecakapan dia
melakukan sesuatu. Yang artinya kemampuan itu benar benar dia miliki sesuai dari pada
yang dia kerjakan
Pengertian di atas dapat disimpulan bahwa kemampuan yang dimiliki seseorang itu
tergantung dari apa yang dia kerjakan sehingga pekerjaan itu menjadi bermanfaat:
1)
Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang dilakukan seseorang untuk
melakukan sesuatu dibantu dengan daya pikirnya
2)
Kemampuan fisik merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang melakukan
sesuatu dibantu dengan kekuatan fisik
Rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah swt yang wajib dilakukan oleh
setiap muslim mukallaf, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dilengkapi
dengan syarat, rukun, gerakan dan bacaan tertentu. Salat sendiri sudah dijelaskan dalam
Alquran surat Al-Ankabut yang artinya
"...dirikanlah salat sesungguhnya salat itu mencegah dari pada perbuatan keji dan
mungkar dan sesungguhnya mengingat Allah SWT dalam salat itu lebih utama dari
pada mengerjakan ibadah yang lain”.
Beberapa pengertian di atas dapat penulis pahami bahwa pengertian salat adalah
kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap umat muslim baik laki-laki maupun
perempuan yang tersusun dengan ucapan ucapan serta gerakan gerakan yang dimulai
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Bacaan salat adalah cara membaca
ucapan ucapan dalam salat.
1. Melafalkan bacaan salat
a)
Niat Salat Subuh
Usalli fardu subhi rak‟ataini mustaqbilal qiblati ada-an lillahi ta‟ala” Artinya: saya
berniat salat fardu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta‟ala.
b)
Niat Salat Zuhur
“Usalli fardu zuhri arba‟a rakaatin mustaqbilal qiblati ada-an lillahi ta‟ala” Artinya:
saya berniat salat fardu Zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta‟ala”
c)
Niat Salat Asar
Usalli fardu asri arba‟a rakaatin mustaqbilal qiblati ada-an lillahi ta‟ala” Artinya:
saya berniat salat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta‟ala”
d)
Niat Salat Magrib
“Usalli fardu magribi tsalaatsa rakaatin mustaqbilal qiblati ada-an lillahi ta‟ala”.
Artinya: saya berniat salat fardu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta‟ala”
e)
Niat Salat Isya
“Usalli fardu isyaa-i arba‟a rakaatin mustaqbilal qiblati ada-an lillahi ta‟ala”.
Artinya: saya berniat salat fardu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta‟ala”
Berdasarkan buku Sahih Sunan At-Tirmidzi karya Al-Albani, bacaan dan gerakan
salat antara lain:
a) Takbiratul Ihram, yakni mengangkat kedua belah tangan seraya membaca “ Allahu
516 http://sosains.greenvest.co.id
Kemampuan Mempraktekkan Bacaan Salat Siswa Kelas
4 SDN-5 Telangkah, Katingan Hilir, Katingan
Siti Sa’adah
517
b. Akbar
c. Membaca doa iftitah, dilakukan sesudah takbir
Artinya :”Muhammad bin Musa Al-Basri menceritakan kepada kami, Ja‟far bin
Sulaiman Adh-Dhuba‟i menceritakan kepada kami dari Ali bin Al-Rifa‟i dari Abu
Mutawakil dari Abu Sa‟id Al-Khudri, ia berkata :”Apabila Rasulullah berdiri untuk
mengerjakan salat pada malam hari beliau bertakbir dan mengucapkan ( yang artinya)
Maha suci engkau ya Allah dan dengan memuji kepada-Mu Maha Berkah nama-Mu,
Maha Tinggi kemuliaan-Mu dan tidak ada zat yang berhak disembah kecuali engkau, lalu
beliau mengucapkan Allahu Akbar kabira( Allah Maha Besar dengan sebesar-
sebesarnya)” lalu beliau membaca doa Aku berlindung kepada Allah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk, dari godaan gangguan dan
ludahnya”.
d. Melafalkan bacaan Surah Fatihah seperti
Artinya:”Qutaibah menceritakan kepada Qatadah, dari Anas ia berkata: Rasulullah
SAW abu Bakar, Umar dan Usman senantiasa memulai bacaan salat dengan
Alhamdulillahi rabbil „alamin”.
e. Ruku‟, yakni mengangkat kedua belah tangan hingga telinga terus badannya
membungkuk, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan antara punggung
dan kepala supaya rata dengan membaca tasbih . Sebagaimana hadist Nabi yang
artinya:” Mahmud bin Galain menceritakan kepada kami, Abu Daud
menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu‟bah memberitahukan kepada kami
dari al-A‟masy ia berkata:”Aku mendengar Sa‟ad bin Ubaidah menceritakan dari
al-Mustaurid dari Silah bin Zufar, dari Huzaifah: ia pernah salat bersama-sama
Nabi SAW, didalam ruku‟nya beliau membaca Subhana rabbiyal „aziim” dan
didalam sujudnya beliau membaca Subhana rabbiyal a‟la setiap kami
mempunyai ayat ( yang menceritakan) tentang siksaan, maka beliau berhenti dan
meminta perlindungan”.
f. I‟tidal, yakni bangkit tegak kembali ruku‟ seraya mengangkat kedua tangan
sejajar telinga.
Artinya:” Mahmud bin Galain menceritakan kepada kami, Abu Daud Ath-Thayalisi
menceritakan kepada Kami, Abdul Azizbin Abdullah bin Salamah Al-Majisyun
menceritakan kepada Kami,dari Abdurrahman Al-Araj dari Ubaidillah bin Abu Rafi dari
Ali bin abu Thalib: ketika rasulullah mengangkat kepalanya dari ruku‟ beliau
mengucapkan mil‟us samaa waati wal ardhi wamil umaa bainahumaa, wamilu maa syi‟ta
min syain ba‟du” (mudah- mudahan Allah mendengar orang yang memuja-Nya, wahai
Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sepenuh apa yang ada diantara keduanya dan
sepenuh yang engkau kehendaki selain itu)”.
g. Sujud, yakni setelah I‟tidal terus tersungkur ke bumi dengan meletakkan dahi dan
hidung ke bumi.
Artinya:”Muhammad bin basysyar Bundar menceritakan kepada kami, dari Amir
menceritakan kepada kami, Fulaih bin Sulaiman menceritakan kepada kami, ia berkata,
Abbas bin Sahal menceritakan kepadaku dari Abu Humard As-Sa‟idi : Nabi Muhammad
SAW ketika sujud menekankan hidung dan dahinya ke bumi, menjauhkan dua tangan
dari lambungnya dan meletakkan dua telapak tangan sejajar dengan bahunya.”
h. Tasyahud awal, dilakukan seperti duduk antara dua sujud merentangkan jari
telunjuk seraya membaca yang artinya: Qutaiabh menceritakan kepada kami,
Al-Laits menceritakan kepada Kami dari Abu Zuhair dari Sa‟id bi Zubair dari
Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami,
sebagaimana beliau mengajarkan Alquran kepada Kami, beliau mengucapkan ;
Volume 1, Nomor 6 -, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
Attahiyyatul mubarakatus saawatut tayyibatu lillah, salamun alaika ayyuhan nabiyya
warahmatullahi wabarakatuh. Salamun „alaiana wa‟ala ibadillahis salihinin. Asyhadu
anlaa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah (segala penghirmatan
kepada Allah SWT (demikian juga) segala rahmat dan kebaikan semoga kesejahteraan
dilimpahkan kepadamu wahai nabi dan juga rahmat serta berkah Allah SWT, semoga
kesejahteraan kepada kami dan hamba-hamba Allah SWT yang salih. Aku bersaksi
bahwa tiada dzat yang berhak diibadati kecuali Allah SWT dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba Allah dan utusan Allah.
i. Tasyahud akhir, dilakukan dengan kaki kanan tetap tegak, namun kaki kiri masuk
ke dalam kaki kanan dengan pantat terus ke lantai sambil merentangkan jari
telunjuk seraya membaca yang artinya: “segala kehormatan kebahagiaan dan
kebaikan bagi Allah SWT”. Salam
j. Salam, dilakukan dengan menengok ke kanan dan ke kiri seperti dalam hadis
Nabi yang artinya:”Bundar Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami,
Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Sufyan memberitakan
kepada kami dari Abu Ishaq, dari Abu Al-Wash dari Abdullah dari nabi saw.
Beliau mengucapkan salam ke arah kanan dan arah kirinya “assalamu„alaikum
warahmatullah (semoga keselamatan dan rahmat Allah, Allah limpahkan
kepadamu).”
2. Hukum Salat
Banyak hadis yang mengingatkan kepada umat Islam tentang peringatan keras
kepada mereka yang suka meninggalkan salat wajib, bahwasanya mereka yang suka
meninggalkan salah wajib bisa saja di hukumi kafir.
3. Hukum salat dapat dikategorikan sebagai berikut:
Pertama Salat wajib fardhu ain adalah hukum salat wajib yang dikenakan pada
orang mukkallaf, yang artinya sudah masuk masa dewasa. khusus untuk wanita salat tidak
diperbolehkan ketika sedang masa haid. Contoh salat ini adalah salat wajib 5 waktu.
Kedua Fardu kifayah adalah salat fardu kifayah yaitu salat wajib yang mana bila
ada salah satu orang atau golongan yang melaksanakan salat wajib ini maka golongan
orang lain menjadi gugur kewajibannya. Contohnya salat jenazah
Salat sunah (salat nafilah) adalah salah sunnah artinya jika mengerjakan
mendapatkan pahala jika tidak mengerjakan maka tidak mendapat dosa. Salat sunah
terbagi menjadi 2 yaitu salat sunnah muakkad yaitu salat sunnah yang sangat di anjurkan
nabi , contohnya salat sunnah Idul Fitri dan Idul Adha. Kedua salat sunnah Ghoiru
Makdhoh yaitu salat sunnah yang biasa, tidak terlalu dianjurkan. Contohnya adalah salat
Sunah Rawatib Qobliyah Bakdiyah
4. Syarat-syarat salat
Syarat-syarat salat adalah hal-hal yang harus dipenuhi sebelum salat ditunaikan.
1)
Agamanya Islam
2)
Dewasa
3)
Tidak gila
4)
Bersih dari hadas besar dan hadas kecil
5)
Menghadap ke kiblat
6)
Sudah masuk waktu salat
7)
Mengerti sayarat , sunnah dan rukun salat
Rukun salat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk hakikat
salat. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka salatpun tidak dianggap secara syar‟i dan
juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.
1) Berdiri untuk yang kuat
518 http://sosains.greenvest.co.id
Kemampuan Mempraktekkan Bacaan Salat Siswa Kelas
4 SDN-5 Telangkah, Katingan Hilir, Katingan
Siti Sa’adah
519
2. Niat dalam untuk salat
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca surat alfatikah pada setiap rakaatnya
5. Rukuk
6. Iktidal
7. Sujud dua kali
8. Duduk antara dua sujud
9. Duduk tasyahud akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir
12. Membaca salam yang pertama
13. Tertib dan urut urut
Berikut ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang salat di dalam Alquran, kitab
suci agama Islam.
1)
Katakanlah kepada hamaba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka
mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada
hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.
2)
Sesungguhnya salat mencegah dari pada perbuatan keji dan juga ingkar.
3)
Maka datang pada mereka yang buruk karena mereka sering melakukan perbuatan
keji
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis simpulkan bahwa kemampuan
mempraktikkan bacaan salat siswa kelas 4 SDN-5 Telangkah beragam. Keberagaman
tersebut dipengaruhi oleh keluarga, minat serta pengetahuan keagamaan para siswa.
Adapun kesimpulannya adalah Kemampuan mempraktikkan bacaan salat siswa kelas 4
SDN-5 Telangkah adalah dari 15 siswa yang mendapat kualifikasi A atau kategori sangat
mampu sebanyak 6 siswa ( 50,00 %), kualifikasi B kategori mampu sebanyak 4 siswa (
30,77 %), kualifikasi C kategori cukup sebanyak 3 siswa ( 15,39 %), sedangkan
kualifikasi D kategori kurang sebanyak 2 siswa ( 3,84 %).
blibiography..
Alwi, Zulfahmi, Parmitasari, Rika Dwi Ayu, & Syariati, Alim. (2021). An assessment on
Islamic banking ethics through some salient points in the prophetic tradition.
Heliyon, 7(5), e07103. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07103
Asyha. (2019). Pengembangan Multimedia Untuk Kecakapan Melafalkan Bacaan Dan
Gerakan Salat Pada Siswa Kelas Ii Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teladan
Pontianak. 5(2), 131142.
Azmi, Fachruddin, Halimah, Siti, & Pohan, Nurbiah. (2017). Pelaksanaan Pembimbingan
Belajar Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Swasta Amal Shaleh Medan. Jurnal At-Tazakki, 1(1), 1528.
Fata, Khairil. (2016). Kafarat Salat (Kajian Otentisitas Sebagian Dalil-Dalil Ulama
Mazhab) Khairil. 16(1).
Harlina. (2013). Efektivitas Strategi Kooperatif Dan Media Cd Salat Dalam
Meningkatkan Keterampilan Salat Siswa Kelas Iii Sd Negeri No. 105289
Kecamatan Percut Sei Tuan. 72(2), 202213.
Komariah, Maria, & Ibrahim, Kusman. (2019). Training dan Coaching pada Pasien
Kanker Payudara untuk Meningkatkan Ketaatan Melakukan Praktek Keagamaan.
2(2), 178190.
Maulana. (2016). Kemampuan Praktek Salat Peserta Didik Kelas Viii Mts Al Muddakir
Volume 1, Nomor 6 -, Juni 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin.
Muamanah, Risalatul. (2021). Metode demonstrasi berbasis video pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan menghafal gerakan dan bacaan salat pada siswa
tunagrahita ringan di smplb negeri manisrejo kota madiun.
Nurdini, Habsyi Siti, Mangkuwibawa, Hilman, & Syamiah, Syamiah. (2018).
Kemampuan Salat Anak Usia Dini Melalui Metode Demonstrasi. (JAPRA) Jurnal
Pendidikan Raudhatul Athfal (JAPRA), 1(1), 98105.
https://doi.org/10.15575/japra.v1i1.3388
Rosyid. (2016). Peningkatan Kemampuan Mempraktekkan Salat Siswa Kelas Vii A Smp
Negeri Campursari Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya. 3(2), 1322.
Sabic-El-Rayess, Amra. (2020). Epistemological shifts in knowledge and education in
Islam: A new perspective on the emergence of radicalization amongst Muslims.
International Journal of Educational Development, 73(December 2019), 102148.
https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2019.102148
Setiawan, Mohammad Irfan. (2019). Pengaruh Pemahaman Materi Fiqih Tentang Salat
Terhadap Praktik Salat Siswa Di Mts Negeri 1 Semarang. 8(5), 55.
Shodikin, Imam Ahmad. (2014). Penerapan metode drill sebagai upaya meningkatkan
prestasi hafalan bacaan salat kelas ii mi ma’arif dukuh salatiga tahun ajaran 2013-
2014.
Turohmah, Hafniya, Ushuluddin, Fakultas, Humaniora, D. A. N., Islam, Universitas, &
Walisongo, Negeri. (2019). Tentang Kriteria Imam Salat ( Studi Di Desa Mandiraja
Wetan Kab . Banjarnegara ).
Witasari, Rinesti. (2021). Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Pada
Anak Tunagrahita Di Mi Ma’arif Sidomulyo Ambal Kebumen Islamic. 1(1), 1640.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Licensed
Kemampuan Mempraktekkan Bacaan Salat Siswa Kelas
4 SDN-5 Telangkah, Katingan Hilir, Katingan
Siti Sa’adah
521
520 http://sosains.greenvest.co.id