Sedangkan ilmu agama diberikan supaya anak memiliki akhlak mulia dan bertaqwa
kepada Tuhannya (Witasari, 2021). Agama dan spiritualitas memegang peranan penting
sebagai tuntunan. Hal ini dapat memberikan kenyamanan, harapan dan sesuatu yang
berarti bagi mereka (Komariah & Ibrahim, 2019).
Gagasan tentang pengetahuan dan pendidikan telah bergeser dalam Islam dari
pencarian yang inklusif dan rasional yang artinya pendidikan dalam Islam mulai
memudar (Sabic-El-Rayess, 2020). Hal ini penting perlu kita waspadai. Untuk itu ajaran
Islam perlu di perkuat. Pembelajaran tentang Islam perlu dikaji salah satu komponen
penting dalam belajar adalah kemampuan ingatan dari siswa, karena sebagian besar
pelajaran di sekolah adalah mengingat (Muamanah, 2021). Hal ini terlihat baik dari aspek
penilaian yang hanya mengedepankan aspek kognitif dan motorik serta mengabaikan
aspek afektif. Begitu pula dengan metode pengajaran yang monoton terpusat pada guru
dan kurang melibatkan siswa (Asyha, 2019).
Guru agama dengan waktu yang terbatas dituntut untuk mengajarkan kepada siswa
agar mampu mengerjakan salat dengan baik dan benar, hal itu menjadi sulit karena
tuntutan materi pembelajaran berikutnya, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan pembelajaran turor sebaya (Rosyid, 2016). Secara istilah fikih salat adalah
beberapa ucapan atau rangkaian ucapan dan perbuatan (gerakan) yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kata beribadah kepada Allah, dan
menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama Sentot Haryanto dalam (Harlina,
2013). Salat ibarat tiang agama. Jika tiang itu roboh, akan runtuh bangunan yang ada di
atasnya. Karena salat merupakan tiang agama, yang mana agama tidak dapat berdiri tegak
tanpanya (Turohmah, Ushuluddin, Humaniora, Islam, & Walisongo, 2019)
Manusia adalah makhluk yang diberikan akal dan kemauan. Pemberian ini
menyebabkan manusia memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan
makhluk lain. Tanggung jawab ini akan ditanya setelah kehidupan manusia berakhir
(Setiawan, 2019). Salah satu yang akan dimintai pertanggung jawaban adalah salat.
Ajaran Islam yang paling melekat pada penganutnya adalah kewajiban salat. salat adalah
rukun Islam yang kedua. Salat merupakan tiang agama apabila salat dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh, maka agama seseorang akan kokoh dan apabila mereka
meninggalkan salat, maka agama mereka akan runtuh (Maulana, 2016). Salat tidak hanya
sekedar pilar utama, tapi juga termasuk kewajiban seorang muslim. Hal ini senada dengan
hadis yang diriwayatkan Baihaqi dan Umar R.A mengatakan salat adalah tiang agama,
barang siapa yang mengerjakannya berarti menegakkan agama dan barang siapa yang
meninggalkannya berarti meruntuhkan agama (Komariah & Ibrahim, 2019).
Salat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tak dapat ditandingi oleh
ibadah manapun. Salat merupakan tiang agama dimana salat tidak dapat tegak kecuali
dengan itu (Shodikin, 2014). Salat merupakan ibadah yang paling pokok bagi setiap
muslim karena salat merupakan tiang agama. Tujuan salat adalah untuk mengingat
kepada Allah SWT sebagai tahap mempertebal iman dan ketakwaan seorang hamba
(Nurdini, Mangkuwibawa, & Syamiah, 2018).
Pada awal mulanya salat umat Muslim berkiblat ke Al-Aqsha di Yerusalem
sebelum akhirnya diperintah Allah untuk berpindah kiblat ke bangunan yang didirikan
Nabi Ibrahim dan Ismail yaitu Masjid Al-Haram Ka‟bah. Umat muslim diperintahkan
untuk mendirikan salat karena menurut Surah Al-Ankabut dapat mencegah perbuatan keji
dan mungkar.
"...dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegahmu dari perbuatan dosa dan ingkar,
dan sesungguhnya mengingat Allah dalam salat itu lebih baik dari pada keutamaan ibadah
yang lain. Salat merupakan ibadah yang telah dikenal sejak dahulu dan ritual yang ada
Siti Sa’adah 511