Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018; e-ISSN 2774-700X
582 http://sosains.greenvest.co.id
REVIEW LITERATUR: PENGARUH PIJAT OXYTOSIN TERHADAP
KELANCARAN ASI PADA IBU POST PARTUM
Is Susiloningtyas, Nur Khalimatus Sa’diyah
Universitas Islam Sultan Agung
E-mail: nurkhalimatussakdiy[email protected],
issusiloningty[email protected]
Diterima:
23 Juni 2021
Direvisi:
05 Juli 2021
Disetujui:
15 Juli 2021
Abstrak
Keluarnya asi yang tidak lancar merupakan masalah yang
dialami oleh ibu menyusui. ibu sering mengeluhkan puting susu
lecet dan bayinya sering menangis, sehingga tidak memberikan
ASI. Penyebab ketidaklancaran ASI salah satunya adalah
menurunnya produksi ASI pada hari pertama setelah melahirkan
dapat disebabkan kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan
prolaktin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI,
untuk pengeluaran produksi ASI di butuhkan upaya non
farmakologis berupa pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran
ASI. Metode: literatur mancanegara ditelusuri melalui berbagai
sarana media elektronik dengan menentukan kata kunci artikel
terseleksi sejumlah 8, yang masing-masing pengaruh pijat
oksitosin terhadap peningkatan produksi asi ibu post partum.
kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah
melakukan terapi pijat oksitosin guna untuk peningkatan
produksi ASI pada ibu post partum.
Kata Kunci: ASI, Pijat Oksitosin, Oksitosin, Menyusui
Abstract
The non-release of breast milk is a problem experienced by
nursing mothers. the mother often complains of blistered nipples
and the baby often snagis, so do not give breast milk. The cause
of breast milk inequality, one of which is the decrease in the
production of breast milk on the first day after childbirth can be
caused by a lack of stimulation of oxytocin and prolactin
hormones that play a role in the smooth production of breast
milk, for the production of breast milk in need of non-
pharmacological efforts in the form of oxytocin massage. The
purpose of this study was to analyze the effect of oxytocin
massage on the smoothness of breast milk. Method: foreign
literature is traced through various means of electronic media
with the determination of keywords.selected articles number 8,
each of which mewali effect of oxytocin massage on the increase
in the production of breast milk post partum mother. conclusion
based on the analysis that has been done is to conduct oxytocin
massage therapy to increase the production of breast milk in
post partum mothers.
Keywords: Breast milk, Oxytocin Massage, Oxytocin,
Breastfeeding
Review Literatur: Pengaruh Pijat Oxytosin Terhadap Kelancaran
Asi Pada Ibu Post Partum
2021
Is Susiloningtyas, Nur Khalimatus Sa’diyah 583
Pendahuluan
ASI mengandung barbagai zat yang membutuhkan dalam proses pertumbuhan,
perkembangan bayi, kesehatan dan imunitas bayi (Widiyanto, 2012). Air Susu Ibu (ASI)
merupakan makanan pertama, utama yang terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. ASI
yang diproduksi selama hari-hari pertama kelahiran, mengandung kolostrum yang dapat
melindungi bayi dari penyakit. Komponen penting untuk kelangsungan hidup bayi adalah
dengan pemberian ASI dengan pemberian ASI sedini mungkin.
World Health Organization (WHO) dan United National Chlidren, Emergency
Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian nutrisi yang optimal bagi bayi baru lahir
melalui strategi global pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (WHO, 2019). America
Academy Of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi
selama minimal 6 bulan dan dapat dilanjutkan minimal sampai bayi berusia 12 bulan
(Wulandari & Iriana, 2016).
Proses laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelenjar endokrin, terutama
hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Produksi dan sekresi ASI merupakan
proses fisiologis dari laktasi, maka faktor faktor yang berpengaruh pada proses laktasi
antara lain posisi dan fiksasi bayi yang benar pada payudara serta frekuensi dan durasi
menyusui, pengosongan pada payudara, nutriasi, keadaan ibu baik fisik maupun psikis
serta keadaan payudara. Gangguan pada laktasi terjadi karena berbagai faktor diantaranya
faktor bayi, ibu dan lingkungan.
Peningkatan kadar prolaktin dalam darah akan mencapai puncak pada 45 menit
pertama setelah lahir dengan dirangsang oleh pemberian ASI sedini mungkin (Widayanti,
2014). Apabila ASI dikeluarkan atau dikosongkan secara menyeluruh maka akan
meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak. Pemberian ASI awal sampai bayi
berumur 6 bulan dapat mengurangi 22% kematian bayi dibawah umur 28 hari.
Hambatan pemberian ASI Eksklusif pada BBL sering disebabkan karena ASI yang
belum keluar dan berkurangnya produksi ASI, hal ini karena kurangnya rangsangan
hormon prolactin dan hormon oksitosin yang sangat berpengaruh besar terhadap
kelancaran produksi ASI (Listyaningrum & Vidayanti, 2016).
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI (Maita, 2016). Pijat oksitosin dilakukan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam. Ibu akan merasa tenang, rileks,
meningkatkan rasa nyeri dan mencintai bayinya, sehingga dengan begitu hormon
oksitosin keluar dan ASI pun cepat keluar (Asih, 2018). Tindakan pijat oksitosin ini
memberikan sensasi rileks pada ibu dan melancarkan aliran saraf serta saluran ASI kedua
payudara lancar (Fuadah & Tristanti, 2017).
Cara pijat oksitosin (cara memijat punggung) antara lain:
1. Ibu duduk rileks bersandar ke depan, tangan dilipat diatas meja dengan
kepala diletakkan diatasnya
2. Payudara tergantung lepas tanpa bra
3. Penolong memijat disepanjang sisi tulang belakang
4. Menggunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan
5. Tekan kuat membentuk gerakan melingkar-lingkar kecil
6. Lakukan pemijatan hingga sebatas bra
7. Lakukan selama 2-3 menit (Roesli & Yohmi, 2013)
Pijat oksitosin bermanfaat untuk meningkatkan relaksasi dan tingkat kenyamanan
ibu, sehingga memicu produksi hormon oksitosin dan mempengaruhi pengeluaran ASI
(Sulaeman, Lina, & Purnamawati, 2019). Efek pijat oksitosin adalah sel kelenjar
payudara mensekresi ASI sehingga bayi mendapat ASI sesuai dengan kebutuhan dan
berat badan bayi bertambah.
Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018; e-ISSN 2774-700X
584 http://sosains.greenvest.co.id
Tujuan dari studi ini untuk melakukan review pada beberapa literatur tentang pijat
oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI (Lestari, Widyawati, & Admini, 2018). Hal
ini diharapkan dapat diterapkan secara efektif pada pelayanan klinis dan menjadi
rekomendasi intervensi kebidanan dalam melakukan asuhan kepada ibu post partum
dengan permasalahan ASI belum keluar atau tidak lancar pada hari-hari pertama post
partum.
Metode Penelitian
Jenis studi ini adalah metadata analisis dengan menggunakan tinjauan literature
(literatur review) yang menggali tentang manfaat pijat oksitosin guna untuk peningkatan
produksi ASI (Fanani, 2014).
Strategi yang digunakan dalam mencari artikel menggunakan bahasa indonesia
dan bahasa inggris yang relevan dengan topik. Beberapa data based digunakan sebagai
pencariaan secara elektronik antara lain sience direct, sinta dan google scholar dari tahun
2016 sampai tahun 2020 (Salim & Mayary, 2020).
Keyword yang digunakan adalah pijat oksitosin/Oxytocin massage, produksi air
susu ibu/ Breast milk production (Rahmawati & Prayogi, 2017). Pencarian menggunakan
data based dengan keyword diperoleh hasil 8 artikel yang membahas manfaat pijat
oksitosin untuk peningkatan produksi ASI. Artikel yang di fulltext dan abstrak yang
diperoleh direview untuk memilih artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi, 8 artikel
yang sesuai disajikan dalam bentuk narasi. Penulis artikel ilmiah ini menggunakan
penulisan daftar pustaka harvard.
Artikel Penelitian yang diteliti oleh Indrasari (2019) yang berjudul “Meningkatkan
Kelancaran Asi Dengan Metode Pijat Oksitosin Pada Ibu Post Partum”. menggunakan
metode quasi eksperimen dengan membandingkan antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol, pengambilan sampel kuota sampling (Fitri, Ifdil, & Neviyarni, 2016).
Jumlah sampel 30 responden (15 kontrol dan 15 untuk eksperimen). Kelompok perlakuan
diberikan intervensi pijat oksitosin dan breastcare, serta kelompok kontrol diberikan
perlakuan Breast Care. Pengumpulan data dengan cara dilakukan intervensi selama 2 kali
sehari selama 5 hari, dilakukan pengamatan pada hari ke tiga sampai hari ke lima. Data
diolah dan dianalisis dengan uji anova.
Hasil penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu analisis univariat dan analisis
bivariat. Analisis univariat menunjukkan bahwa rata rata tanda kelancaran ASI yang
dirasakan responden dengan jenis perlakuan yang berbeda memiliki hasil yang bervariasi
yaitu setelah dilakukan intervensi dengan teknik pijat oksitosisn dan breastcare rata rata
kelnacaran ASI 12,87 dan kelompok kontrol diberikan intervensi breast care rata-rata
kelancaran ASI 11,73 (Indrasari, 2019). Sedangkan yang menggunakan analisis bivariat
menunjukkan bahwa rata rata tanda kelancaran ASI yang dirasakan responden dengan
jenis intervensi dengan pijat oksitosin dan breastcare ratarata kelancaran ASI adalah
12,87 dengan standar deviasi 1,246 dan untuk kelompok kontrol diberikan intervensi
breast care rata tanda kelancaran ASI adalah 11,73 dengan standar deviasi 1,280 hasil uji
statistik didapatkan nilai p=0,005, yang berarti dapat disimpulkan ada perbedaan ratarata
tanda kelancaran ASI antara yang diberikan perlakuan pijat oksitosin dan breastcare
dengan kelompok yang hanya diberikan perlakuan breast care saja (Rahayu, Santoso, &
Yunitasari, 2015).
Artikel penelitian yang dilakukan oleh Sulaeman et al. (2019) yang berjudul
“Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Asi Pada Ibu Postpartum Primipara”.
Menggunakan metode desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan
rancangan one group pre and post test design. Jumlah responden sebanyak 30 responden.
Sampling yang digunakan proportional random sampling. Analisis yang digunakan
Review Literatur: Pengaruh Pijat Oxytosin Terhadap Kelancaran
Asi Pada Ibu Post Partum
2021
Is Susiloningtyas, Nur Khalimatus Sa’diyah 585
dalam penelitian ini adalah uji statistic wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-
rata pengeluaran ASI 5,37 kali lebih besar dibandingkan rata-rata sebelum dilakukan
intervensi dengan rata-rata 0,97. Hasil uji statistik menggunakan wilcoxon match pairs
test diperoleh p value = 0,000 atau p < a=0,05 yang berarti H0 ditolak H1 diterima atau
ada pengaruh yang signifikan dari pijat oksitosin pada ibu post partum primipara di
wilayah kerja Puskesmas se-Kota Mataram. Kesimpulannya didapatkan bahwa pijat
oksitosin berpengaruh terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum primipara.
Artikel penelitian yang di lakukan oleh Saputri et al. (2019) yang berjudul
“Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Postpartum”. Penelitian ini
menggunakan metode pra-eksperimen (pre-experimental designs) dengan one group pre
and post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan
sampel sejumlah 10 orang dengan kriteria ibu post partum hari pertama-ketiga dan tanpa
kelainan payudara. Teknik pengambilan sampel ini adalah accidental sampling.
Pengambilan data menggunakan lembar observasi berisi tentang hasil pre-test dan post-
test. Analisis data menggunakan uji statistik non-parametrik (uji wilcoxon signed rank
test dengan nilai alpha 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata produksi
ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin pada ibu post partum adalah 9,90 dengan standar
deviasi 5,782 sedangkan rata-rata produksi ASI sesudah dilakukan pijat oksitosin pada
ibu post partum adalah 13,50 dengan standar deviasi 6,416. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah ada pengaruh yang signifikan terhadap produksi ASI sebelum dan sesudah
dilakukan pijat oksitosin pada ibu post partum di klinik pratama nining pelawati tahun
2019 dengan nilai p-value = 0,008 (p ≤ 0,05)
Artikel penelitian yang dilakukan oleh Parwati et al. (2017) yang berjudul The
Effact Of Breast Acupressure And Oxylosins Massage To Imprrove The Breast Milk
Production In Post Partum Mother”. Penelitian ini menggunakan metode quasi
experiment dengan post-test design only design dan control group. Populasi penelitian ini
adalah 26 responden dengan teknik total sampling yang memnuhi kriteria inklusi.
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan uji-t-independent. Hasil penelitian
dengan uji statistik menggunakan independent t-test diperoleh p-value 0,000 (<0,05)
sehingga didapatkan adanya pengaruh antara kelompok perlakuan akupresur payudara
dan pijat oksitosin dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan akupresur payudara
dan pijat oksitosin terhadap meningkatnya produksi ASI pada ibu nifas. Kesimpulan
penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan mean dan kelompok perlakuan 282,31
dan kelompok kontrol 218,08 dengan p-value = 0,000 (<0,05).
Artikel penelitian yang dilakukan oleh Machmudah et al. (2018) yang berjudul
Increasing Oxytocin Hormone Levels In Postpartum Mothers Receiving Oketani
Massage And Pressure In The GB-21 Acupressure Point”. Penggunaan motode ini adalah
quasi eksperiment dengan pre-post test dengan control grup. Responden penelitian ini
menggunakan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan
adalah independent sample T-test. Hasil penelitian didapatkan kelompok yang
diintervensi dengan kombinasi pijat oketani dan tekanan pada titik akupresure GB-21
kadar hormon oksitosin meningkat sebesar 0,174 pada hari kesembilan. Peningkatan
terendah terjadi pada kelompok responden yang tidak dilakukan intervensi (0,147). Dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan rerata nilai hormon oksitosin pada ibu setelah
mendapat intervensi pijat oketani dan tekanan pada titik akupresure GB-21.
Artikel penelitian yang dilakukan oleh Triana at al. (2019) yang berjudul The
Effect Og Oxytocin Massage To Breastfeeding Production Of Breastfeeding Mother”.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment design dengan pre test-post test
dengan control group. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu menyusui di BPM
khairani asnita dengan sample eksperimen 17 orang dan sample control 17 orang.
Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018; e-ISSN 2774-700X
586 http://sosains.greenvest.co.id
Analisis data menggunakan uji non parametrik yaitu wilcoxon test. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa produksi ASI sebelum dan sesudah pijat oksitosin dengan nilai p 0.
Artinya, ada pengaruh yang signifikan terhadap pijat oksitosin yang diberikan pada ibu
menyusui sebelum pijat oksitosin dengan setelah pijat oksitosin
Artikel penelitian yang dilakukan oleh Kurniyati at al. (2018) yang berjudul The
Effect Of Oxytocin Massage Method Using Lavender Essential Oils On The Smooth
Production Of Breast Milk At Mother Post Partum In Rejang Lebong Regency”.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan pre-test and post-test
dengan control group. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu nifas haru
ke-2, dengan total sample 32 responden. Analisi data dilakukan dengan menggunakan uji
statistik parametrik yaitu paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh pijat oksitosin menggunakan minyak atsieri lavender terhadap kelancaran
produksi ASI dengan nilai p < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu kelompok
intervensi yang melakukan pemijatan oksitosin dengan menggunakan minyak atsiri
lavender diperoleh produksi ASI lebih lancar dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kesimpulan menunjukkan bahwa terdapat efek pijat oksitosin dengan menggunakan
minyak esensial lavender untuk memperlancar produksi ASI pada ibu nifas.
Artikel penelitian yang dilakukan oleh Utami at al. (2020) dengan judul
Effectiveness Of Oxytocin Massage And Breast Treatment About The Adequacy Og
Breast Milk In Post Partum”. Penelitian ini menggunakan desain komparatif. Populasi
penelittian ini adalah ibu post partum dengan teknik purposive sampling technique
dengan sample sebanyak 24 responden. Pengumplan data menggunakan lembar
observasi. Analisis data penelian ini menggunakan uji wilcoxon dan mann-whitney
dengan a = 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kecukupan ASI sebelum dan
sesudah diberikan perawatan payudara menggunakan wlcoxon. Uji didapatkan nilai p
value = 0,005 a, a = 0,05 efektifitas pijat oksitosin dan perawatan payudara menggunakan
uji mann-whitney diperoleh nilai p = 0,020 a, a = 0,05 sehingga Ha diterima. Kesimpulan
penelitian didapatkan ada perbedaan efektifitas pijat oksitosin dan perawatan payudara
terhadap kecukupan ASI pada ibu post partum.
Hasil dan Pembahasan
Hasil literature review pada artikel didapatkan bahwa pijat oksitosin dapat
memperbanyak ASI. Sehingga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pijat oksitosin
sfektif dalam mengeluarkan hormon oksitosin yang merupakan hormon yang dapat
memperbanyak ASI pada ibu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan diberikan pijat oksitosin akan
lebih memperlancar produksi ASI pada ibu postpartum. Dengan dilakukan pijat
oksitosin pada pungung ibu memberikan kenyamanan pada ibu. Secara fisiologis hal
tersebut merangsang refleks oksitosin atau refelks let down untuk mengsekresi hormon
oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebabkan sel-sel miopitelium disekitar
alveoli berkontraksi dan membuat ASI mengalir dari alveoli ke duktuli menuju sinus
dan puting kemudian dihisap oleh bayi. Semakin lancar pengeluaran ASI semakin
banyak pula produksi ASI. Seperti yang diungkapkan (Mardiyanti, 2010) dengan
dilakukan pijat oksitosin ibu akan merasa rileks, lebih nyaman, kelelahan setelah
melahirkan akan hilang sehingga dengan dialkukan pemijatan akan merangsang
hormone oksitosin dan ASI pun cepat keluar.
Kecukupan pemberian ASI ditunjukkan oleh perilaku bayi dimaan bayi
biasanya akan tenang, tidak rewel dan tidak pulas. Namun perlu diperhatikan juga bahwa
kesuskesan pemberian ASI juga diperoleh oleh tingkat kenyamanan ibu dimana secara
tidak langsung akan mempengaruhi produksi ASI yang meliputi putting susu lecet,
Review Literatur: Pengaruh Pijat Oxytosin Terhadap Kelancaran
Asi Pada Ibu Post Partum
2021
Is Susiloningtyas, Nur Khalimatus Sa’diyah 587
pembengkaakn dan nyeri. Masalah ini dapat dapat dikurangi jika ibu dapat menyusui
bayinya dengan benar dan sering. Hal ini didukung penelitian daro moberg, 1998 yang
mengatakan bahwa oksitosin dikeluarkan ketika ibu merasa nyaman, mendapat cukup
sentuhan, cukup temperatur dan tidak ada stress atau ibu dalam kondisi rileks.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan disimpulkan bahwa penerapan pijat
oksitosin dapat menghasilkan hormon oksitosin yang berguna dalam memperlancar dan
memperbanyak ASI. Literature review selanjutnya adalah sebaiknya data based yang
digunakan lebih banyak sehingga bisa mendapatkan artikel yang lebih banyak dan lebig
sempurna lagi. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,005, yang berarti dapat disimpulkan
ada perbedaan rata rata tanda kelancaran ASI antara yang diberikan peelakuan pijat
oksitosin dan breastcare dengan kelompok yang hanya diberikan perlakuan breast care
saja.
Bibliografi
Asih, Yusari. (2018). Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu
Nifas. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 13(2), 209214.
Fanani, Zaenal. (2014). Karakteristik perusahaan dan corporate governance
terhadap manajemen laba: Studi analisis meta. Jurnal Keuangan Dan
Perbankan, 18(2).
Fitri, Emria, Ifdil, Ifdil, & Neviyarni, S. (2016). Efektivitas layanan informasi
dengan menggunakan metode blended learning untuk meningkatkan motivasi
belajar. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian
Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling, 2(2), 8492.
Fuadah, Dina Zakiyyatul, & Tristanti, Novita. (2017). Pengaruh Pijat Oksitosin
pada Ibu Post Partum Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur. Sain
Med, 96.
Indrasari, Nelly. (2019). Meningkatkan Kelancaran ASI dengan Metode Pijat
Oksitoksin pada Ibu Post Partum. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik,
15(1), 4853.
Lestari, Lieni, Widyawati, Melyana Nurul, & Admini, Admini. (2018).
PENINGKATAN PENGELUARAN ASI DENGAN KOMBINASI PIJAT
OKSITOSIN DAN TEKNIK MARMET PADA IBU POST PARTUM
(LITERATUR REVIEW). Jurnal Kebidanan, 8(2), 120129.
Listyaningrum, Tri Utami, & Vidayanti, Venny. (2016). Tingkat pengetahuan dan
motivasi ibu berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja.
Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 4(2), 5562.
Maita, Liva. (2016). Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI. Jurnal
Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research
Forikes Voice), 7(3), 173175.
Rahayu, Dwi, Santoso, Budi, & Yunitasari, Esti. (2015). Produksi asi ibu dengan
intervensi acupresure point lactation dan pijet oksitosin (The difference in
breastmilk production between acupresure point for lactation and oxytocin
massage). Jurnal Ners, 10(1).
Rahmawati, Anita, & Prayogi, Bisepta. (2017). Analisis faktor yang
mempengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI) pada ibu menyusui yang
Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018; e-ISSN 2774-700X
588 http://sosains.greenvest.co.id
bekerja. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(2), 134
140.
Salim, Siti Saidah, & Mayary, Joanna. (2020). Analisis Sentimen Pengguna
Twitter Terhadap Dompet Elektronik Dengan Metode Lexicon Based Dan
KNearest Neighbor. Jurnal Ilmiah Informatika Komputer, 25(1), 117.
Sulaeman, Ridawati, Lina, Putu, & Purnamawati, Dewi. (2019). Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Postpartum Primipara. Jurnal
Kesehatan Prima, 13(1), 1017.
Widayanti, Wiwin. (2014). EFEKTIVITAS METODE “SPEOS”(STIMULASI
PIJAT ENDORPHIN, OKSITOSIN DAN SUGESTIF) TERHADAP
PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS:(Quasi Ekperimen, di BPM
Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2013). Semarang: Program Pascasarjana
Undip.
Widiyanto, Subur. (2012). Hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif. Semarang:
UNIMUS.
Wulandari, Fitria Ika, & Iriana, Natalia Riski. (2016). Karakteristik Ibu Menyusui
yang Tidak Memberikan ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Banyudono I
Kabupaten Boyolali. Jurnal INFOKES Universitas Duta Bangsa Surakarta,
3(2).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.