Jusneti 701
Subyek yang diteliti pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah ini,
adalah sebagai berikut:kepala sekolah (dirinya sendiri), guru Kelas 1, II, III,IV. V.
VI yaitu: guru mapel kelas dan siswa. Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam mengguakan metode pembelajaran pada guru mata
pelajaran kelas 1, II, III,IV. V. VI adalah melalui Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS) melalui teknik supervisi klinis. Pelaksanaan kegiatan pada tiap tahapan
penelitian tindakan kelas tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi,
refleksi, teknik pengumpulan data, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan melakukan analisis SWOT, yang terdiri dari unsur-unsur Strength
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportuniy (kesempatan), Threat (ancaman).
Empat hal tersebut dilihat dari sudut kepala sekolah yang melaksanakan dan guru
yang dikenai tindakan. Penerapan teknik analisis SWOT diterapkan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan subjek
tindakan diidentifikasi secara cermat sebelum mengidentifikasi yang lain. Unsur
kesempatan dan ancaman diidentifikasi dari luar peneliti dan juga luar dini guru
(subjek yang dikenai tindakan). Melalui pemanfaatan unsur ini, peneliti
mempertimbangkan faktor dari luar peneliti sendiri maupun guru sebagai subyek
tindakan yang bisa dimanfaatkan dan dipertimbangkan karena bisa memberikan
dampak yang kurang baik terhadap tindakan tanpa harus mengubah situasi asli yang
tidak mengandung resiko.
Hasil dan Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran
melalui supervisi klinis. Tahapan-tahapan yang diterapkan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
pengamatan, evaluasi dan tahap refleksi.
Hasil pelaksanaan supervisi klinis pada upaya peningkatan kemampuan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran diketahui bahwa pada siklus II, guru
sudah berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengunakan metode
pembelajaran dan hasilnya sangat memuaskan.
Hasil observasi di kelas II diketahui bahwa guru sudah menerapkan seluruh
metode yang terdapat dalam RPP. Selain itu pelaksanaan kegiatan pembelajaran
juga sudah menerapkan variasi metode sehingga kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan lebih maksimal. Hasil observasi di kelas II diketahui bahwa
kemampuan guru dalam menguasai metode pembelajaran sudah meningkat dengan
hasil perolehan score “sangat memuaskan”. Hal itu ditunjukkan dari kemamp uan
guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan tepat dan menerapkan seluruh
metode yang ada di RPP sehingga pembelajaran memperolehhasil yang maksimal.
Hasil observasi di kelas III guru juga sudah mampu menguasai seluruh
indikator yang dinilai selama kegiatan supervisi klinis. Metode pembelajaran yang
tercantum dalam RPP juga sudah dioptimalkan karena ada satu metode yang
terlewat yaitu tugas individual. Selain temuan-temuan tersebut, guru juga sudah
melakukan variasi dalam menerapkan metode yang baru yang benar-benar dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mampu memotivasi
siswa untuk belajar matematika. Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan
menerapkan supervisi klinis guna meningkatkan kemampuan guru dalam
menggunakan alat peraga dapat diakhiri pada siklus II.