Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
698 http://sosains.greenvest.co.id
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SUPERVISI KLINIS
DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DI SDN 4
SIKABU
Jusneti
SDN 4 Sikabu
Diterima:
20 Juni 2021
Direvisi:
12 Juli 2021
Disetujui:
14 Juli 2021
Abstrak
Banyak kendala yang dihadapi SDN 4 Sikabu seperti sulitnya
memperoleh tenaga pengajar sesuai bidangnya, terbatasnya guru
tetap, kurangnya pengalaman mengajar bagi guru pada SD
tersebut. Peningkatan kualitas yang mendesak dilakukan adalah
kemampuan Guru dalam menggunakan metode pembelajaran agar
pembelajaran lebih terarah sehingga diharapkan mampu
meningkatkan persentase ketuntasan belajar siswa. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah melakukan kegiatan visiting dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Guru SDN
4 Sikabu dalam menggunakan metode pembelajaran dan
menentukan langkah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam menggunakan metode pembelajaran melaui spervisi
klinis. Penelitian dilakukan di SDN 4 Sikabu selama kurang lebih
tiga bulan di mulai tanggal 22 Juli sampai tanggal 4 September
2018. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, observasi dan
dokumentasi. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Perolehan
hasil pada siklus I sebesar 58,23% guru berhasil menggunakan
metode pembelajaran dan pada siklus 2 terdapat 91,66% guru
berhasil menyelesaikan menggunakan metode pembelajaran.
Terdapat peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan
metode pembelajaran setelah dilakukan supervisi klinis tahap 1
yaitu sebesar 33,43% dan masing-masing guru menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Supervisi klinis adalah salah satu
pola yang sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran.
Kata Kunci: Penggunaan metode pembelajaran, Supervisi
klinis, Guru
Abstract
There are many obstacles faced by SDN 4 Sikabu such as the
difficulty of obtaining teaching staff according to their fields,
limited permanent teachers, lack of teaching experience for
teachers at the SD. An urgent quality improvement is the teacher's
ability to use learning methods so that learning is more focused
so that it is expected to be able to increase the percentage of
student learning completeness. One of the efforts made is to carry
out visiting activities in carrying out the teaching and learning
process in the classroom. The purpose of this study was to improve
the ability of teachers at SDN 4 Sikabu in using learning methods
and determine appropriate steps to improve teachers' abilities in
using learning methods through clinical supervision. The study
Penggunaan Metode Pembelajaran Supervisi Klinis
dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Guru di SDN 4
Sikabu
2021
Jusneti 699
was conducted at SDN 4 Sikabu for approximately three months
starting on July 22 to September 4, 2018. Data collection was
carried out through questionnaires, observations and
documentation. The research was conducted in 2 cycles. The
results obtained in the first cycle of 58.23% of teachers succeeded
in using the learning method and in the second cycle there were
91.66% of the teachers successfully completed using the learning
method. There is an increase in the ability of teachers to use
learning methods after clinical supervision phase 1 is 33.43% and
each teacher shows a significant increase. Clinical supervision is
one of the most effective patterns to improve the teacher's ability
to use learning methods.
Keywords: Use of learning methods, clinical supervisio,
teacher
Pendahuluan
Persaingan di era global semakin ketat di segala bidang kehidupan, tidak ada
alternatif lain selain berupaya meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui upaya
peningkatan mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan (Jasnita, 2019). Keberhasilan
peningkatan mutu pendidikan, tentu tidak bisa dilepaskan dari keberadaan seorang guru
(Arif, 2013). Guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan. Inovasi pendidikan khususnya dalam perubahan
kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan
selalu saja bermuara pada guru (Isniah, 2015). Hal ini menunjukkan betapa eksisnya peran
guru dalam dunia pendidikan. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sisdiknas Bab XI Pasal 39 ayat (1), dijelaskan tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
adminsitrasi, pengelolaan, pengembangan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan dan satuan pendidikan.
Guru memiliki posisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pendidikan
(Jatirahayu, 2013). Guru berada pada lini paling depan dalam keterlaksanaan proses
pembelajaran di sekolah (Alwa’id, 2019). Guru merupakan orang yang paling bertanggung
jawab atas kualitas dan kebermaknaan proses pembelajaran di dalam kelas (Lanani, 2013).
Oleh karena itu, kinerja guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah proses
pembelajaran (Iskandar, 2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, diharapkan kinerja guru
semakin meningkat dan baik.
Berkaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat mengarahkan dan
membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suatu
interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa (Fakhrurrazi,
2018). Terjadinya proses pembelajaran itu ditandai dengan dua hal yaitu siswa
menunjukkan keaktifan, seperti tampak dalam jumlah curahan waktu untuk melaksanakan
tugas ajar, terjadi perubahan perilaku yang selaras dengan tujuan pengajaran yang
diharapkan (Mukni, 2018).
Hasil temuan di lapangan masih banyak guru yang belum mampu menerapkan
metode-metode pembelajaran dengan baik (Novianty & Pratiwi, 2017). Kondisi tersebut
juga terjadi di SDN 4 Sikabu. Delapan dari enam guru diantaranya selalu menggunakan
metode pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan diakhiri dengan
pemberian tugas. Pemberian materi juga lebih terpusat pada guru. Kemampuan guru dalam
mengembangkan strategi pembelajaran melalui pemilihan metode, media, alat peraga dan
sumber belajar belum optimal (Ananda & Fadhilaturrahmi, 2018). Kondisi tersebut jika
Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
700 http://sosains.greenvest.co.id
dibiarkan akan menghambat proses pembelajaran dimana hasil belajar tidak akan dicapai
dengan maksimal (Sanglah, 2020).
Tugas guru adalah mendiagnosis kebutuhan belajar, merencanakan pelajaran,
memberikan presentasi, mengajukan pertanyaan dan mengevaluasi pengajaran (Umsari,
2018). Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis bagi kegiatan
intruksional yang efektif agar seorang guru berhasil mengelola kelas hendaklah ia mampu
mengantisipasi tingkah laku siswa yang salah dan mencegah tingkah laku demikian agar
tidak terjadi (Fadhilah, 2016). Berdasarkan hal tersebut sudah seharusnya dalam proses
belajar mengajar seorang guru mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai tujuan yang
diharapkan. Peranan guru dalam menentukan metode pembelajaran sangatlah penting,
sehingga guru hanya sebagai fasilitator saja (Purwaningsih, 2016). Kondisi tersebut tentu
menjadi keprihatinan tersendiri bagi kepala sekolah. Oleh karena itu, pada tahap awal
peneliti yang sekaligus kepala sekolah di SDN 4 Sikabu berupaya melakukan upaya
pendekatan dengan sesama guru melalui perbincangan untuk mengetahui hal-hal yang
menjadi kendala oleh guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan pembelajaran. Hasil pendekatan tersebut menghasilkan suatu kesimpulan bahwa
kesulitan guru dalam memilih didasari oleh sulitnya menentukan materi dengan kegiatan
pembelajaran yang tepat. Selain itu, kondisi siswa yang motivasinya rendah menjadi
kendala tersendiri dalam mengaplikasikan metode pembelajaran tertentu pembelajaran
yang belum memenuhi semua kebutuhan pembelajaran.
Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul
Penggunaan Metode Pembelajaran Supervisi Klinis dalam Upaya Peningkatan
Kemampuan Guru di SD Negeri 04 Sikabu Kecamatan Lubuk Basung Tahun Pelajaran
2018/2019”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
penggunaan metode pembelajaran melalui supervisi klinis.
Metode Penelitian
Tahap Persiapan yang dilaksanakan pada tahap awal kegiatan supervisi
meliputi: menganalisis rencana pelajaran, menyusun format/instrumen supervise,
menetapkan bersama aspek-aspek yang akan diobservasi, menyiapkan materi
pembinaan supervise, menentukan instrumen supervise, menyusun proposal,
melakukan pembinaan awal terhadap guru mengenai tahapan pelaksanaan supervisi
yang akan dilakukan.
Tahap pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018.
Obyek yang akan diamati meliputi: Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas 1,
II, III,IV. V. VI dan kemampuan dan proses penggunaan metode pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 04 Sikabu.
Penelitian ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 1. Waktu Penelitian
Siklus
Tanggal
I
15 Agustus 2018
18,19,20 Agustus 2018
18,19,20,21 Agustus 2018
23 Agustus 2018
II
25 Agustus 2018
26,27,28 Agustus 2018
26,27,28,29 Agustus 2018
30 Agustus 2018
Penggunaan Metode Pembelajaran Supervisi Klinis
dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Guru di SDN 4
Sikabu
2021
Jusneti 701
Subyek yang diteliti pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah ini,
adalah sebagai berikut:kepala sekolah (dirinya sendiri), guru Kelas 1, II, III,IV. V.
VI yaitu: guru mapel kelas dan siswa. Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam mengguakan metode pembelajaran pada guru mata
pelajaran kelas 1, II, III,IV. V. VI adalah melalui Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS) melalui teknik supervisi klinis. Pelaksanaan kegiatan pada tiap tahapan
penelitian tindakan kelas tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi,
refleksi, teknik pengumpulan data, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan melakukan analisis SWOT, yang terdiri dari unsur-unsur Strength
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportuniy (kesempatan), Threat (ancaman).
Empat hal tersebut dilihat dari sudut kepala sekolah yang melaksanakan dan guru
yang dikenai tindakan. Penerapan teknik analisis SWOT diterapkan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan subjek
tindakan diidentifikasi secara cermat sebelum mengidentifikasi yang lain. Unsur
kesempatan dan ancaman diidentifikasi dari luar peneliti dan juga luar dini guru
(subjek yang dikenai tindakan). Melalui pemanfaatan unsur ini, peneliti
mempertimbangkan faktor dari luar peneliti sendiri maupun guru sebagai subyek
tindakan yang bisa dimanfaatkan dan dipertimbangkan karena bisa memberikan
dampak yang kurang baik terhadap tindakan tanpa harus mengubah situasi asli yang
tidak mengandung resiko.
Hasil dan Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran
melalui supervisi klinis. Tahapan-tahapan yang diterapkan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
pengamatan, evaluasi dan tahap refleksi.
Hasil pelaksanaan supervisi klinis pada upaya peningkatan kemampuan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran diketahui bahwa pada siklus II, guru
sudah berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengunakan metode
pembelajaran dan hasilnya sangat memuaskan.
Hasil observasi di kelas II diketahui bahwa guru sudah menerapkan seluruh
metode yang terdapat dalam RPP. Selain itu pelaksanaan kegiatan pembelajaran
juga sudah menerapkan variasi metode sehingga kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan lebih maksimal. Hasil observasi di kelas II diketahui bahwa
kemampuan guru dalam menguasai metode pembelajaran sudah meningkat dengan
hasil perolehan score sangat memuaskan. Hal itu ditunjukkan dari kemamp uan
guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan tepat dan menerapkan seluruh
metode yang ada di RPP sehingga pembelajaran memperolehhasil yang maksimal.
Hasil observasi di kelas III guru juga sudah mampu menguasai seluruh
indikator yang dinilai selama kegiatan supervisi klinis. Metode pembelajaran yang
tercantum dalam RPP juga sudah dioptimalkan karena ada satu metode yang
terlewat yaitu tugas individual. Selain temuan-temuan tersebut, guru juga sudah
melakukan variasi dalam menerapkan metode yang baru yang benar-benar dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mampu memotivasi
siswa untuk belajar matematika. Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan
menerapkan supervisi klinis guna meningkatkan kemampuan guru dalam
menggunakan alat peraga dapat diakhiri pada siklus II.
Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
702 http://sosains.greenvest.co.id
Pelaksanaan supervisi klinis pada dasarnya di fokuskan pada perbalikan
pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan,
pengamatan dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar
sebenarnya dengan tujuan mengadakan modifikasi rasional. Berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan supervisi klinis di SDN 4 Sikabu Kabupaten Padang
Pariaman, target yang diharapkan adalah kemampuan guru dalam menggunakan
metode pembelajaran dengan asumsi bahwa melalui penerapan metode yang tepat
maka proses ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam kegiatan inti pembelajaran
dapat dioptimalkan sehingga prestasi belajar siswa menjadi meningkat.
Dasar pertimbangan pengembangan profesionalisme guru pada indikator
tersebut karena guru merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas
pembelajaran dan penanam nilai-nilai dasar pada pendidikan sekolah dasar yang
selanjutnya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan anak didiknya di masa yang
akan datang. Hasil pelaksanaan supervisi klinis pada studi awal, siklus I, dan siklus
II, berikut ini tabel tingkat kemampuan guru dalam menggunakan metode
pembelajara berdasarkan persentase indikator yang dikuasai:
Tabel 2. Rata-rata Nilai Kemampuan Guru Kelas I, II, III, IV. V. VI dalam
menggunakan metode pembelajaran pada studi awal, siklus I dan siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Persentase Kemampuan Menggunakan Metode Pembelajaran
Guru mapel 1V
Guru mapel V
Guru mapel VI
Pra Siklus
1,83
2,00
2,33
Siklus I
2,55
2,67
2,67
Siklus II
3,67
3,67
3,50
Keterangan score:
A : 3,28 4,00 : Sangat Memuaskan
B : 2,78 3,27 : Memuaskan
C : 2,38 2,77 : Kurang
Melalui pencapaian tersebut, maka tujuan dari supervisi klinis yang antara
lain membantu guru mengembangkan kompetensinya, dapat tercapai dengan
optimal. Hal tersebut juga dikemukakan oleh guru setelah pelaksanaan observasi,
sebagai berikut:
Berkaitan dengan kemampuan guru dalam menggunakan metode
pembelajaran, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I (Muliyati,S.Pd)
menyatakan sebagai berikut: Melalui latihan, bimbingan dan dukungan pada
kegiatan supervisi kemampuan kami dalam menggunakan alat peraga menjadi lebih
maksimal (wawancara tanggal 26 Agustus 2018). Guru mata pelajaan Bahasa
Indonesia kelas II, (Muliyati,S.Pd), memberikan penyataan berkaitan dengan
kemampuan dalam menggunakan metode pembalajaran sebagai berikut: Beberapa
indikator yang semula kurang kami pahami, saat ini sudah bisa dipahami dengan
baik. Kami juga bisa menerapkan seluruh metode yang sudah tercatat dalam RPP”
(wawancara tanggal 28 Agustus 2018. Guru mata pelajaran matematika kelas II Emi
Marni S.Pd memberikan pernyataan tentang kemampuan menyusun RPP sebagai
berikut : Beberapa metode baru kami terapkan dan hal tersebut ternyata hasilnya
luar biasa terhadap peningkatan keaktifan dan motivasi siswa untuk belajar. Ini
tentu sangat positif karena kelas II merupakan masa-masa menjelang ujian
nasional yang butuh kesungguhan siswa dalam memahami materi (wawancara
tanggal 28 Agustus 2018). Garis besar dari wawancara tersebut, pembelajaran
melalui kegiatan supervisi klinis diperoleh catatan yaitu kemampuan guru dalam
Penggunaan Metode Pembelajaran Supervisi Klinis
dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Guru di SDN 4
Sikabu
2021
Jusneti 703
menggunakan metode pembelajaran meningkat, guru lebih menguasai indikator
dalam penguasaan metode pembelajaran, guru dapat memilih metode yang tepat dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan guru lebih terbuka saat mendapatkan
permasalahan khususnya dalam penentuan metode pembelajaran.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberhasilan sebuah kegiatan pembelajaran
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang dating dari guru, siswa, maupun kepala
sekolah sebagai pemimpin di sekolah. Salah satu peranan kepala sekolah dalam kegiatan
pembelajaran adalah melakukan upaya perbaikan pembelajaran guru dengan menerapkan
pendekatan supervisi, diantaranya supervisi klinis. Metode pembelajaran merupakan salah
satu komponen yang sangat mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar mengajar, karena
di dalamnya memuat strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan esifien.
Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran melalui
supervisi klinis merupakan salah satu solusi yang cukup efektif. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil akhir penelitian dimana guru dapat menguasai indikator yang ada dalam
menentukan metode pembelajaran dan mencari metode yang benar-benar tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran serta kondisi lingkungan kelas dan lingkungan sekolah itu
sendiri yang selanjutnya memberikan manfaat bagi peningkatan prestasi belajar siswa dan
peningkatan mutu sekolah.
Bibliografi
Alwa’id, Mahsun. (2019). Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penggunaan Metode
Pembelajaran melalui Supervisi Klinis. Edudikara: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, 4(3), 208213.
Ananda, Rizki, & Fadhilaturrahmi, Fadhilaturrahmi. (2018). Analisis Kemampuan Guru
Sekolah Dasar dalam Implementasi Pembelajaran Tematik di SD. Jurnal Basicedu,
2(2), 1121.
Arif, Mohamamd. (2013). Manajemen madrasah dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan islam. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 8(2), 415438.
Fadhilah, Erliana Nur. (2016). Keterampilan Guru Sekolah Dasar dalam Mengelola Kelas
pada Pembelajaran Tematik Gugus Pringgodani Kecamatan Jepon Kabupaten
Blora. Universitas Negeri Semarang.
Fakhrurrazi, Fakhrurrazi. (2018). Hakikat pembelajaran yang efektif. At-Tafkir, 11(1), 85
99.
Iskandar, Uray. (2013). Kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru.
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 10(1).
Isniah, Isniah. (2015). Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Matematika menerapkan
Pemberian Balikan pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sidomulyo Kecamatan Gondang
Kabupaten Tulungagung Tahun 2013/2014 Semester I. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Anak Sekolah Dasar, 1(1).
Jasnita, Heni. (2019). Upaya meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan metode
pembelajaran melalui supervisi klinis di SD Negeri 29 Ganting. JRTI (Jurnal Riset
Tindakan Indonesia), 4(1), 1018.
Jatirahayu, Warih. (2013). Guru Berkualitas Kunci Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmiah Guru
Caraka Olah Pikir Edukatif, 17(1), 4653.
Lanani, Karman. (2013). Belajar berkomunikasi dan komunikasi untuk belajar dalam
pembelajaran matematika. Infinity Journal, 2(1), 1325.
Volume 1, Nomor 7, Juli 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
704 http://sosains.greenvest.co.id
Mukni, Mukni. (2018). Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Metode
Pembelajaran Melalui Supervisi Klinis di SD Negeri Tabudarat Hulu Kecamatan
Labuan Amas Selatan. Jurnal Sagacious, 5(1).
Novianty, Fety, & Pratiwi, Pratiwi. (2017). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui
Metode Pembelajaran Value Clarification Technique pada Mata Pelajaran
Kewarganegaraan. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 4(2), 147154.
Purwaningsih, Endang. (2016). Peranan Guru Sebagai Fasilitator dan Motivator dalam
Meningkatkan Hasil Belajar di Kelas XI Smk. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 5(10).
Sanglah, I. Nyoman. (2020). Supervisi Klinis Intensif sebagai Upaya Meningkatkan
Kemampuan Guru dalam Menghidupkan Suasana Belajar di Kelas. Widyadari:
Jurnal Pendidikan, 21(1).
Umsari, N. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Penggunaan Metode
Pembelajaran melalui Supervisi Klinis di TK Budi Asih I Kecamatan Banjaran
Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2017/2018. In Jurnal Elementaria Edukasia
(Vol. 1).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License.