Volume 1, Nomor 8, Agustus 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
738 http://sosains.greenvest.co.id
Berdasarkan tabel 2. Ketidaklengkapan pada formulir resume medis review laporan
penting dari 34 rekam medis. Pada item pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
perkembangan keperawatan sebanyak 33 atau 97,05% formulir resume medis terisi
lengkap, pada item diagnosis sebanyak 28 atau 82,35% formulir resume medis terisi
lengkap, pada item tindakan operasi sebanyak 10 atau 29,41% formulir terisi lengkap,
pada item keadaan pasien sebanyak 31 atau 91,17% formulir resume medis terisi lengkap.
Menurut hasil analisis yang bahwa persentase tertinggi terdapat pada item pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang dan perkembangan keperawatan dan persentase terendah
terdapat pada item tindakan oprasi. Berdasarkan hasil penelitian Giyanto 2018, persentase
ketidaklengkapan terendah pada pengisian informed consent sebanyak 13 atau 36% dari
36 sampel rekam medis. Hal ini dikarenakan banyak nya formulir pada rekam medis
sehingga sering terlewatkan oleh dokter penanggung jawab pasien.
Ketidaklengkapan pengisian laporan penting resume medis kasus covid-19 di
RSUD Soreang menunjukan persentase terendah pada item tindakan oprasi dan diagnosis,
dikarenakan kurangnya pemeberian kode penyakit dan tindakan oprasi. Hal ini
menunjukan bahwa belum sesuai dengan KARS (Komisi Akreditasi Rumah sakit) yang
mencakup indikasi pasien masuk dirawat, diagnosis dan komorbiditas lain seperti temuan
fisik penting dan temuan-temuan lain. Seperti tindakan oprasi dan prosedur terapi yang
telah di kerjakan, obat yang diberikan selama di rawat dan semua obat yang harus di
gunakan di rumah, dan kondisi saat pasien pulang.
Menurut hasil wawancara hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi tidak lengkapnya pengisian resume medis yaitu : kurangnya sumber daya
manusia (SDM) pada petugas Coding dan banyak nya pasien sehingga terjadinya
ketidakfokusan petugas Coding dan dokter saat pengisian resume medis.
Laporan penting haruslah terisi lengkap, menurut (Meigian, 2014) bahwa diagnosis
masuk, diagnosis akhir, ringkasan riwayat, hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan
penunjang, haruslah di isi karena hal tersebut merupakan gambaran subjektif yang
mempertegas alasan di perlukan pengobatan medis yang dapat berakibat pada pelayanan
medis pasien. Selain itu pengisian pada item riwayat penyakit sangat penting untuk
mengetahui keadaan pasien sebelumnya untuk memudahkan dokter dalam
pendiagnosisan, pada item pemeriksaan fisik bila tidak di isi akan menyebabkan kesulitan
dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, selanjutnya pada item pemeriksaan
penunjang harus di isi karna untuk menegakan diagnosis dan untuk memudahkan dalam
tindakan medis selanjutnya. Dalam pengkodean diagnosis juga membutuhkan data dari
hasil riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada item
perkembangan keperawatan harus di isi karna meliputi riwayat pasien dan terapi
pengobatan selama di Rumah sakit. Selanjutnya pada item keaadaan pasien harus terisi
lengkap karna untuk mengetahui keadaan pasien saat pulang dan juga untuk mengetahui
lama hari perawatan pasien dan pengisian tempat tidur.
Kasus covid-19 pengisian formulir resume medis harus terisi dengan baik karena
untuk menentukan kode diagnosis/tindakan oprasi yang akurat,untuk memudahkan klaim
assuransi/BNBP (Badan penanggulangan bencana). Review ketidaklengkapan pengisian
autentifikasi resume medis pada kasus Covid-19
Tabel 3. Ketidaklengkapan pengosian autentifikasi resume medis pada kasus covid-19