Volume 1, Nomor 8, Agustus 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
734 http://sosains.greenvest.co.id
ANALISIS KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS
RAWAT INAP PADA KASUS COVID-19 DI RSUD SOREANG
Amalia Putri, Lisnawati dan Meira Hidayati
Politeknik Piksi Ganesha
Diterima:
18 Juli 2021
Direvisi:
09 Agustus 2021
Disetujui:
15 Agustus 2021
Abstrak
Resume medis merupakan bagian dari dokumen rekam medis
dasar yang sangat penting dan harus di isi lengkap sebagaimana
menurut Permenkes 269 tahun 2008 pasal 4 tentang rekam
medis. Ketidaklengkapan pengisian resume medis berpengaruh
terhadap mutu pelayanan di rumah sakit. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif
dengan pendekatan cross sectional yang di lakukan dengan
pengamatan sesaat dalam suatu periode tertentu dan setiap
subjek studi hanya di lakukan satu kali pengamatann selama
peneltian. Berdasarkan hasil survei di Rumah sakit Umum
Daerah (RSUD) Soreang terdapat ketidaklengkapan resume
medis dalam pengisiannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kelengkapan pengisian lembar resume medis pada
kasus covid-19. Penelitian dilakukan dengan mengambil 34
sampel rekam medis pada kasus covid-19 dan wawancara secara
langsung dengan teknik pengolahan data collecting, editing,
klasifikasi, tabulating dan penyajian data. Persentase terendah
pada review identifikasi pasien terdapat pada item jenis kelamin
sebanyak 21 atau 61,76% terisi lengkap, pada review laporan
penting terdapat pada item tindakan oprasi sebanyak 10 atau
29,41% terisi lengkap, pada review autentifikasi terdapat pada
item nama dokter sebanyak 19 atau 55,88% terisi lengkap dan
pada review pendokumentasian yang benar terdapat pada item
pembetulan kesalahan dan pemberian garis tetap sebanyak 30
atau 88,23% terisi lengkap. Hal ini di pengaruhi karna
banyaknya pasien sehingga ketidakfokusan DPJP maupun
petugas rekam medis. Dapat di simpulkan bahwa harus
ditingkatkan kedisiplinan petugas pada pengisian resume medis
agar menghasilkan dokumen rekam medis yang baik.
Kata kunci: Rekam Medis, Resume Medis, Ketidaklengkapan.
Abstract
Discharge summary is part of basic medical record very
important and must be filled completed as according to
Permenkes 269 of 2008 article 4 about medical record.
Incomplate filling discharge summary affect the quality of servis
in hospital. The research method used is a qualitative descriptive
research method with a cross sectional approach which is
carried out with instantaneous observations in a certain period
and each study subject is only observed once during the study.
Based on survey result in hospital RSUD Soreang there is an
incomplete of discharge summaryon filled. This research aims to
Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis
Rawat Inap pada Kasus Covid-19 di RSUD Soreang
2021
Amalia Putri, Lisnawati dan Meira Hidayati 735
know the completeness of filled out form discharge summary in
case Covid-19. The research was conducted take 34 sample
medical record in case covid-19 and interview direcly and
management data technique is
collecting,editing,classifikasi,tabulating and presenting data.The
lowest percentage on the patient identification review of gender
item as much 21 of 61,76% filled complete ,on the important
report review of procedur/surgery item as much 10 or 29,41%
filled complete ,on the patient autentifikasi review of Name
doctor item as much 19 or 55,88% filled complete and in the
correct documentation review of error correction and fixed line
item as much 30 or 88,23% filled complete. This is caused
because many patient so doctor patient in charge or employee
medical record not focus. It can be concluded that the discipline
of officers in fiiled out discharge summary must be improved so
that produce good medical record document.
Keywords : Medical Record, Discharge Summary,
Incompleteness
Pendahuluan
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang di butuhkan bagi
semua kalangan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan dan
Rumah sakit menjadi bagian penting di bidang kesehatan yang berperan dalam
menunjang kelangsungan hidup sehat (Khariza, 2015). Berdasarkan UU RI No.44 Tahun
2009 tentang rumah sakit memiliki fungsi sebagai penyelenggaraan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Setiap rumah sakit
harus mampu meningkatkan kualitas mutu pelayanannya termasuk diantaranya
peningkatan dalam pendokumentasian rekam medis, dalam mengelola rekam medis
rumah sakit harus mengacu kepada SPO atau Standar Prosedur Oprasional (Susanto & Sri
Sugiarsi, 2016). Benjamin menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan yang baik secara
umum berarti memiliki rekam medis yang baik pula, karna rekam medis mempunyai
peran penting yang menyangkut pada informasi keadaan pasien maka dari itu rekam
medis harus terjamin kerahasiaannya seperti yang dijelaskan menurut Permenkes
No.269/Menkes/Per/III/2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan,pengobatan yang telah diberikan
kepada pasien. Selain itu rekam medis juga harus mempunyai nilai mutu pelayanaan yang
baik (Pamungkas & Hariyanto, 2015). Menurut (Wirajaya & Nuraini, 2019) mutu rekam
medis yang baik adalah rekam medis yang memenuhi indikator mutu seperti kelengkapan
isi Resume medis, keakuratan, tepat waktu dan pemenuhan persyaratan hukum. Untuk
memenuhi mutu rekam medis yang baik tentunya harus memiliki SDM yang memiliki
kualifikasi dan keterampilan dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan (Markus
& Landowero, 2020).
Resume medis atau Discharge summary merupakan bagian dari dokumen rekam
medis sebagai informasi pelayanan pasien selama masa perawatan pasien hingga pasien
keluar (Mathar, 2018), Resume medis bertujuan sebagai bahan penilaian pelayanan medis
dirumah sakit, selain itu sebagai informasi kepada pihak ketiga, maka dari itu resume
medis haruslah terisi lengkap pada bagian identifikasi pasien, laporan penting,
autentifikasi, dan pendokumentasian yang benar (Wardana & Sugiarsi, 2019).
Ketidaklengkapan pengisian resume medis juga menjadi salah satu masalah karna di
Volume 1, Nomor 8, Agustus 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
736 http://sosains.greenvest.co.id
dalamnya terdapat ringkasan informasi penting untuk menjaga kelangsungan keperawatan
selanjutnya untuk tembusan kepada Dokter dan sistem ahli yang memerlukan catatan
tentang pasien, selain itu juga untuk meningkatkan mutu pelayanan rekam medis di
rumah sakit (Widyaningrum, 2016). Coronavirus disease - 2019 (Covid-19) merupakan
penyakit menular yang menyerang pada bagian pernafasan yang di sebabkan oleh Severe
Acute Respitory Syndrome Coronavirus-2 atau SARS-CoV-2 (Susilo et al., 2020).
Penyakit ini memiliki gejala seperti gangguan pernafasan akut, demam, sesak nafas dan
batuk. Penularan virus ini bisa terjadi jika kita menghirup droplet yang keluar dari nafas,
batuk/bersin dan di terima oleh mukosa yang terbuka, masa inkubasi pada penyakit ini
cukup lama (Ardinasari, 2016).
Berdasarkan hasil observasi di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang,
diambil 34 sampel rekam medis pada kasus Covid-19 di analisis ketidaklengkapan
pengisian formulir resume medis dengan variabel review identifkasi pasien, memastikan
kelengkapan pada identitas seperti nama pasien, nomor rekam medis,tanggal lahir,jenis
kelamin dan umur. Review pelaporan penting, kelengkapan pada pengisian diagnosis,
riwayat penyakit, tindakan operasi dan pemeriksaan lainnya. Review autentifkasi,
memastikan kelengkapan pada tanda tangan dan nama jelas dokter penanggung jawab
pasien (Rizkika, 2020). Review pendokumentasian yang benar, memastikan pencatatan
jelas terbaca, pembetulan kesalahan yang benar dan pemberian garis tetap.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah desktriptif kualitatif, dengan pendekatan
cross sectional pengambilan data dilakukan dengan metode observasi secara langsung,
menganalisa data dan mencatat kedalam lembaran checklist yang sudah di buat.
selanjutnya melakukan wawancara ketika penelitian berlangsung yang tentunya mengarah
pada pokok permasalahan yang dimaksud pengambilan sampel di lakukan secara simple
random sampling dengan jumlah sampel 34 rekam medis pada kasus Covid-19 periode
bulan maret-april 2021. Teknik analisis yang di pakai dengan pengelolahan data
collecting, editing, klasifikasi, tabulating dan penyajian data. Penelitian ini dilakukan di
ruang Assembling RSUD Soreang.
Hasil dan Pembahasan
Review ketidaklengkapan pengisian identifkasi formulir resume medis pada kasus
covid-19
Tabel 1. Kelengkapan identifikasi formulir resume medis pad kasus covid-19
Item Identifikasi
pasien
Jumlah
Formulir
Kelengkapan identifkasi Resume medis
Lengkap
Tidak lengkap
Jumlah
%
Jumlah
%
Nama pasien
34
31
91,17%
3
8,82%
Nomor RM
34
31
91,17%
3
8,82%
Tgl lahir
34
31
91,17%
3
8,82%
Jenis kelamin
34
21
61,76%
13
38,23%
Umur
34
31
91,17%
3
8,82%
Berdasarkan tabel 1. ketidaklengkapan formulir resume medis pada review
identifikasi pasien dari 34 rekam medis. Pada item nama pasien, nomor rekam medis,
tanggal lahir dan umur terdapat 31 atau 91,17% formulir resume medis terisi lengkap
sedangkan pada item jenis kelamin terdapat 21 atau 61,76% formulir resume medis terisi
Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis
Rawat Inap pada Kasus Covid-19 di RSUD Soreang
2021
Amalia Putri, Lisnawati dan Meira Hidayati 737
lengkap. Menurut hasil analisis bahwa persentase tertinggi terdapat pada pengisian pada
item nama pasien , nomor rekam medis , tanggal lahir dan umur selanjutnya persentase
terendah terdapat pada item jenis kelamin. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian
Anang dan Sri tahun 2015 dengan hasil ketidaklengkapan terendah pada item jenis
kelamin dari sampel yang di ambil sebanyak 66 rekam medis terdapat 58 atau 87,87%
formulir resume medis terisi lengkap. Ketidaklengkapan dikarenakan petugas kurang
teliti dalam mengisi setiap item yang tersedia dalam lembar formulir resume medis. Hal
ini menunjukan bahwa pengisian resume medis di RSUD Soreang belum sesuai dengan
SPO di rumah sakit tersebut. Berdasarkan Standar Prosedur Oprasional (SPO) pengisian
formulir resume medis di RS tersebut mempunyai tujuan Terisinya semua data pasien
sesuai data individu dengan data yang terdaftar dalam isi formulir ringkasan riwayat
masuk dan keluar RS untuk memenuhi kelengkapan isi rekam medis. namun masih
ditemukannya ketidaklengkapan pada pengisian resume medis. Berdasarkan hasil
wawancara faktor yang mempengaruhi terjadinya ketidaklengkapan pada pengisian
identifikasi pasien pada resume medis kasus covid-19 karena kurangnya sumber daya
manusia (SDM) di bidang rekam medis, kurangnya ketelitian, keterampilan dalam
pengisian Resume medis dan ketidakfokusan saat pengisian resume medis. Menurut
komponen analisis kuantitatif bagian identifkasi pasien setiap lembar resume medis harus
ada identitas pasien (No rekam medis, nama pasien, tanggal lahir,jenis kelamin dan umur)
bila ada lembaran resume medis tanpa identitas maka harus di review untuk menentukan
milik siapa lembar tersebut.
Pengaruh dari tidak terisinya item nama pasien akan mengakibatkan petugas
rekam medis sulit untuk menemukan kepemilikan resume medis tersebut dan pentingnya
nomor rekam medis juga karena jika dokumen rekam medis tercecer akan lebih mudah
untuk menyatukan kembali sesuai nomer rekam medis yang tertera (Andriani & Iman,
2016). Pada item tanggal lahir dan umur pasien harus terisi lengkap karna akan
mempengaruhi dalam tindakan medis, pemberian obat-obatan dan terapi lainnya yang di
tujukan kepada pasien agar lebih tepat, selain itu umur juga sebagai patokan dalam
pengelompokan poliklinik (Kustaria, 2017). Selanjutnya ada item yang merupakan salah
satu karakteristik yang membedakan tiap individu yaitu pada item jenis kelamin, pada
item ini juga harus terisi karna meliputi dalam tindakan medis.
Review ketidaklengkapan pengisian laporan penting formulir resume medis pada
kasus covid-19
Tabel 2. Kelengkapan pengisian laporan penting formulir resume medis pada kasus
covid-19
Item laporan
penting pasien
Jumlah
Formulir
Kelengkapan Laporan penting Formulir
Resume medis
Lengkap
Tidak lengkap
Jumlah
%
Jumlah
%
Riwayat penyakit
34
33
97,05%
1
2,94%
Pemeriksaan fisik
34
33
97,05%
1
2,94%
Pemeriksaan
penunjang
34
33
97,05%
1
2,94%
Perkembangan
keperawatan
34
33
97,05%
1
2,94%
Diagnosa
34
28
82,35%
6
17,64%
Tindakan oprasi
34
10
29,41%
24
70,58%
Keadaan pasien
34
31
91,17%
3
8,82%
Volume 1, Nomor 8, Agustus 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
738 http://sosains.greenvest.co.id
Berdasarkan tabel 2. Ketidaklengkapan pada formulir resume medis review laporan
penting dari 34 rekam medis. Pada item pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
perkembangan keperawatan sebanyak 33 atau 97,05% formulir resume medis terisi
lengkap, pada item diagnosis sebanyak 28 atau 82,35% formulir resume medis terisi
lengkap, pada item tindakan operasi sebanyak 10 atau 29,41% formulir terisi lengkap,
pada item keadaan pasien sebanyak 31 atau 91,17% formulir resume medis terisi lengkap.
Menurut hasil analisis yang bahwa persentase tertinggi terdapat pada item pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang dan perkembangan keperawatan dan persentase terendah
terdapat pada item tindakan oprasi. Berdasarkan hasil penelitian Giyanto 2018, persentase
ketidaklengkapan terendah pada pengisian informed consent sebanyak 13 atau 36% dari
36 sampel rekam medis. Hal ini dikarenakan banyak nya formulir pada rekam medis
sehingga sering terlewatkan oleh dokter penanggung jawab pasien.
Ketidaklengkapan pengisian laporan penting resume medis kasus covid-19 di
RSUD Soreang menunjukan persentase terendah pada item tindakan oprasi dan diagnosis,
dikarenakan kurangnya pemeberian kode penyakit dan tindakan oprasi. Hal ini
menunjukan bahwa belum sesuai dengan KARS (Komisi Akreditasi Rumah sakit) yang
mencakup indikasi pasien masuk dirawat, diagnosis dan komorbiditas lain seperti temuan
fisik penting dan temuan-temuan lain. Seperti tindakan oprasi dan prosedur terapi yang
telah di kerjakan, obat yang diberikan selama di rawat dan semua obat yang harus di
gunakan di rumah, dan kondisi saat pasien pulang.
Menurut hasil wawancara hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi tidak lengkapnya pengisian resume medis yaitu : kurangnya sumber daya
manusia (SDM) pada petugas Coding dan banyak nya pasien sehingga terjadinya
ketidakfokusan petugas Coding dan dokter saat pengisian resume medis.
Laporan penting haruslah terisi lengkap, menurut (Meigian, 2014) bahwa diagnosis
masuk, diagnosis akhir, ringkasan riwayat, hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan
penunjang, haruslah di isi karena hal tersebut merupakan gambaran subjektif yang
mempertegas alasan di perlukan pengobatan medis yang dapat berakibat pada pelayanan
medis pasien. Selain itu pengisian pada item riwayat penyakit sangat penting untuk
mengetahui keadaan pasien sebelumnya untuk memudahkan dokter dalam
pendiagnosisan, pada item pemeriksaan fisik bila tidak di isi akan menyebabkan kesulitan
dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, selanjutnya pada item pemeriksaan
penunjang harus di isi karna untuk menegakan diagnosis dan untuk memudahkan dalam
tindakan medis selanjutnya. Dalam pengkodean diagnosis juga membutuhkan data dari
hasil riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada item
perkembangan keperawatan harus di isi karna meliputi riwayat pasien dan terapi
pengobatan selama di Rumah sakit. Selanjutnya pada item keaadaan pasien harus terisi
lengkap karna untuk mengetahui keadaan pasien saat pulang dan juga untuk mengetahui
lama hari perawatan pasien dan pengisian tempat tidur.
Kasus covid-19 pengisian formulir resume medis harus terisi dengan baik karena
untuk menentukan kode diagnosis/tindakan oprasi yang akurat,untuk memudahkan klaim
assuransi/BNBP (Badan penanggulangan bencana). Review ketidaklengkapan pengisian
autentifikasi resume medis pada kasus Covid-19
Tabel 3. Ketidaklengkapan pengosian autentifikasi resume medis pada kasus covid-19
Item
Autentifikasi
pasien
Jumlah
Formulir
Kelengkapan Autentifikasi Resume medis
Lengkap
Tidak lengkap
Jumlah
%
Jumlah
%
Nama Dokter
34
19
55,88%
15
44,11%
TTD Dokter
34
34
100%
0
0%
Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis
Rawat Inap pada Kasus Covid-19 di RSUD Soreang
2021
Amalia Putri, Lisnawati dan Meira Hidayati 739
Berdasarkan tabel 3 Ketidaklengkapan pengisian autentifikasi resume medis
kasus Covid-19 dari 34 sampel rekam medis , pada item Nama dokter terdapat 19 atau
55,88% formulir resume medis terisi lengkap sedangkan pada item Tanda tangan dokter
terdapat 34 atau 100% formulir resume medis terisi lengkap. Berdasarkan penelitian
Fitriyani tahun 2016 bahwa ketidaklengkapan pengisian autentifikasi resume medis pada
item nama dan tanda tangan dokter terdapat 35 atau 70% formulir resume medis terisi
lengkap dari sampel yang diambil 50 rekam medis. Hal ini terjadi karna ketidakfokusan
dokter yang bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil wawancara kepada petugas assembling di RSUD Soreang faktor
yang menyebabkan ketidaklengkapan pada pengisian nama dokter adalah kurangnya
kesadaran dokter penanggung jawab pasien meski sudah di ingatkan , selain itu karna
banyaknya jumlah pasien sehingga menyebabkan ketidakfokusan dokter saat pengisian
resume medis setelah pelayanan kepada pasien dan sumber daya manusia (SDM) pada
dokter spesialis yang minim.
Pengisian nama dokter sangat penting karna untuk memudahkan petugas koding
saat kesulitan dalam membaca resume medis untuk pengkodean diagnosis/tindakan
oprasi. Jika terdapat nama dokter dengan jelas maka petugas dapat lebih mudah untuk
menghubungi dokter yang bersangkutan, selain itu pentingnya tanda tangan dokter untuk
memvalidasi bahwa benar dokter tersebut yang sudah melayani pasien tersebut.
Menurut Standar Oprasional Prosedur analisis kelengkapan Rekam medis di RSUD
Soreang Apabila berkas Rekam medis yang belum lengkap pengisiannya harus
dikembalikan kapada dokter/perawat yang bersangkutan untuk dilengkapi.
Review ketidaklengkapan pengisian pada pendokumentasian yang benar resume medis
pada kasus Covid-19.
Tabel 4. Kelengkapan pengisian pendokumentasian yang benar pada resume medis kasus Covid-19
No
Item
Pendokumentasi
an yang benar
Jumlah
Formulir
Kelengkapan identifkasi Formulir Resume
medis
Lengkap & benar
Tidak lengkap &
tidak benar
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Jelas Terbaca
34
31
91,17%
3
8,82%
2
Pembetulan
kesalahan
34
30
88,23%
4
11,76%
3
Pemberian garis
tetap
34
30
88,23%
4
11,76%
Berdasarkan tabel 4 ketidaklengkapan Pendokumentasian yang benar pada resume
medis kasus covid-19 dari 34 rekam medis. Pada item jelas terbaca ada 31 atau 91,17%
formulir resume medis jelas terbaca dan terisi lengkap , pada Item Pembetulan kesalahan
dan Pemberian garis garis tetap ada 30 atau 88,23% formulir resume medis terisi lengkap
dan baik dalam pemberian garis tetap, item penulisan jelas terbaca resume medis kasus
covid-19 menunjukan 31 atau 91,17% formulir jelas terbaca dan 3 (8,82%) formulir
kurang terbaca. Berdasarkan hasil wawancara hal ini karenakan banyaknya pasien
sehingga dokter harus dengan cepat mencatatat isi resume medis sehingga kurang
terbacanya penulisan dokter / perawat yang bertanggung jawab dalam penulisan
diagnosis, tindakan operasi, Riwayat penyakit dan pemeriksaan lainnya dalam Laporan
penting resume medis. Pendokumentasian yang benar harus sangat diperhatikan karna
dapat menyebabkan kesulitan terbacanya diagnosis, riwayat penyakit dan pemeriksaan
Volume 1, Nomor 8, Agustus 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
740 http://sosains.greenvest.co.id
lainnya untuk pengkodean diagnosis/ tindakan, selain itu juga untuk memudahkan jika
rekam medis di butuhkan bagi pihak ke tiga.
Pada item Pembetulan kesalahan Resume medis kasus Covid-19 di RSUD Soreang
menunjukan bahwa 30 atau 88,23% formulir resume medis di temukan baik dalam
pembetulan kesalahan. Berdasarkan hasil analisis tidak lengkapnya dalam pengisian
pembetulan kesalahan karna adanya coretan pada tulisan yang salah tanpa keterangan
atau pembetulan yang jelas dari dokter atau perawat. Hal ini juga dapat mempengaruh
lambatnya dalam pengerjaan pengkodean diagnosis/tindakan operasi.
Item pemberian garis tetap pada Resume medis kasus Covid-19, pada item ini
menunjukan bahwa sebanyak 30 atau 88,23% formulir terisi baik, pada item ini
banyaknya formulir Resume medis tidak diberi garis tetap pada bagian yang tidak di isi.
Pemberian garis tetap ini sangat penting agar tidak di isi oleh pihak lain yang tidak
berwenang. Menurut (Wardani & Sugiarsi, 2018) Pemberian garis pada area yang kosong
sangat di perlukan, hal ini agar tidak di isi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Penggunaan garis tetap pada formulir Resume medis dugunakan jika tidak ada catatan
yang perlu di tulis. Berdasarkan hasil penelitian Sugiyanto persentase mencapai 35%
adanya bagian tidak berisi pada sampel yang di analisis sebanyak 100 Rekam medis. Hal
ini di karena kan dokter yang terburu-buru sehingga menyebabkan catatan tidak terbaca
dengan jelas.
Kesimpulan
Kasus Covid-19 kelengkapan pengisian resume sangat berpengaruh karna
digunakan untuk klaim assuransi/BNPB (badan penanggulangan bencana). Berdasarkan
hasil penelitian melalui analisis ketidaklengkapan pengisian formulir resume medis di
RSUD Soreang bahwa angka ketidaklengkapan terendah pada riview identifikasi pasien
terdapat pada item jenis kelamin sebanyak 21 atau 61,76% terisi lengkap, pada review
laporan penting terdapat pada item tindakan oprasi sebanyak 10 atau 29,41% terisi
lengkap,pada review autentifikasi terdapat pada item nama dokter sebanyak 19 atau
55,88% terisi lengkap dan pada riview pendokumentasian yang benar terdapat pada item
pembetulan kesalahan dan pemberian garis tetap sebanyak 30 atau 88,23% terisi lengkap
dan kurang baik. Ketidaklengkapan pengisian resume medis di pengaruhi oleh faktor
banyaknya pasien dirumah sakit sedangkan Sumber daya manusia (SDM) pada dokter
spesialis maupun petugas rekam medis yang minim sehingga membuat ketidakfokusan
petugas saat melakukan pengisian resume medis. Hal ini akan mempengaruhi kualitas
mutu pelayanan rumah sakit dan rekam medis itu sendiri dalam berbagai hal untuk pihak
ke 3. Dapat disimpulkan bahwa harus ditingkatkan kedisiplinan petugas dalam pengisian
resume medis yang benar, perlunya sosialisasi dan monitoring kepada petugas serta
menambah kebijakan dalam pengisian rekam medis yang baik agar memiliki mutu
pelayanan Rumah sakit maupun rekam medis yang baik.
Bibliografi
Andriani, Reni, & Iman, Arief Tarmansyah. (2016). Gambaran Mutu Berkas Rekam
Medis Gawat Darurat Di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten
Tasikmalaya Pada Triwulan IV Tahun 2015. Jurnal Persada Husada Indonesia,
3(9), 5669.
Ardinasari, Eiyta. (2016). Buku Pintar Mencegah dan Mengobati Penyakit Bayi dan
Anak. Jakarta: Zikrul Hakim Bestari.
Khariza, Hubaib Alif. (2015). Program Jaminan Kesehatan Nasional (Studi Deskriptif
Tentang Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi
Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya).
Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis
Rawat Inap pada Kasus Covid-19 di RSUD Soreang
2021
Amalia Putri, Lisnawati dan Meira Hidayati 740
Jawa Timur: Universitas Airlangga.
Kustaria, Dewanti Gina. (2017). Pengaruh Prolanis Terhadap Gula Darah Sewaktu Pada
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Banjardawa Kabupaten Pemalang. Semarang:
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Markus, Suryo Nugroho, & Landowero, Eliza Konda. (2020). Pelaksanaan Kredensial
Profesi Pmik Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Layanan Di Rsu Bintuni Papua
Barat. Prosiding" Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 Terkait Rekam
Medis" Yogyakarta Tahun 2018.
Mathar, Irmawati. (2018). Manajemen Informasi Kesehatan: Pengelolaan Dokumen
Rekam Medis. Yogyakarta: Deepublish.
Meigian, Ardhika Haby. (2014). Analisis kelengkapan pengisian resume medis pasien
hyperplasia of prostate pada dokumen rekam medis rawat inap di rumah sakit mulia
hati wonogiri tahun 2013. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pamungkas, Fantri, & Hariyanto, Tuti. (2015). Identifikasi ketidaklengkapan dokumen
rekam medis rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, 28(2), 124128.
Rizkika, Maysyarah Yolla. (2020). Analisis Kuantitatif Kelengkapan Dokumen Rekam
Medis Pasien Rawat Inap Dengan Diagnosa Fracture Femur Di RSUD Dr. RM
Djoelham Binjai. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda
(JIPIKI), 5(1), 6271.
Susanto, Anton, & Sri Sugiarsi, S. K. M. (2016). Penerapan Manajemen Mutu Pelayanan
Di Unit Rekam Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Susilo, Adityo, Rumende, Cleopas Martin, Pitoyo, Ceva Wicaksono, Santoso, Widayat
Djoko, Yulianti, Mira, Herikurniawan, Herikurniawan, Sinto, Robert, Singh,
Gurmeet, Nainggolan, Leonard, & Nelwan, Erni Juwita. (2020). Coronavirus
disease 2019: Tinjauan literatur terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45
67.
Wardana, Anang Ramadhan Tri, & Sugiarsi, Sri. (2019). Analisis Kelengkapan Pengisian
Formulir Resume Medis Pada Kasus Abortus Imminens. Rekam Medis, 11(2).
Wardani, Annisa Febri Kusuma, & Sugiarsi, Sri. (2018). Analisis Kuantitatif Dokumen
Rekam Medis Pasien Rawat Inap Gejala Hematuria Di RSUD Dr. Moewardi.
Rekam Medis, 10(2).
Widyaningrum, Linda. (2016). Pengaruh pre akreditasi JCI (Joint Commission
International) terhadap kelengkapan data rekam medis resume pasien rawat inap di
rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal INFOKES Universitas Duta Bangsa
Surakarta, 3(3).
Wirajaya, Made Karma, & Nuraini, Novita. (2019). Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI), 7(2), 165.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.