Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
ANALISIS METODE WORK FROM HOME TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR NON ESENSIAL
DALAM KONDISI PANDEMI
Slamet Sutrisno, Zeze Zakaria Hamzah, M. Tito Andrianto, Reza
Suriansha dan Imam Rosyadi
Institut Digital Bisnis Indonesia, Universitas Pakuan, Indonesia
imam.alrosyadi@gmail.com
Diterima:
19 Agustus 2021
Direvisi:
25 Agustus 2021
Disetujui:
15 September
2021
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang
kelebihan dan kekurangan bekerja dari rumah (Work From
Home) serta dampaknya terhadap kinerja karyawan selama
pandemi COVID-19 pada Perusahaan sektor non esensial.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kualitatif, yang dikategorikan menjadi
dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data
diperoleh melalui teknik library research (studi kepustakaan)
yang mengacu pada sumber-sumber yang tersedia baik online
maupun offline seperti: jurnal ilmiah, buku dan berita yang
bersumber dari sumber terpercaya. Sumber-sumber ini
dikumpulkan berdasarkan diskusi dan dihubungkan dari satu
informasi ke informasi lainnya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data ini dianalisis kemudian
ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah diterapkannya
metode Work from Home mengakibatkan penurunan kinerja
karyawan. Dengan adanya penurunan kinerja karyawan ini
produktivitas dari perusahaan juga ikut menurun sehingga
keefisiensian suatu perusahaan juga ikut menurun. Penurunan
produktivitas perusahaan ini juga dapat mengakibatkan
kegiatan dalam perusahaan tidak berjalan secara optimal.
Sehingga kinerja kerja yang menjadi keunggulan suatu
perusahaan sekarang tidak dapat dijadikan pedoman. Dari hal di
atas tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan yang
dipekerjakan di rumah pada masa pandemi covid 19 ini menurun
kinerjanya secara signifikan.
Kata kunci: Work from Home, Kinerja karyawan,
Perusahaan non esensial
Abstract
The purpose of this study was to analyze the advantages and
disadvantages of working from home on organizational
performance during the COVID-19 pandemic in non-essential
sector companies. The research method used in this research is
descriptive qualitative method. The type of data used in this
study is qualitative data, which is categorized into two types,
namely primary data and secondary data. Sources of data
obtained through library research techniques (library studies)
1093 http://sosains.greenvest.co.id
Metode Work From Home Dan Kinerja karyawan;
Analisis Perusahaan Sektor Non Esensial Dalam Kondisi
Pandemi
2021
which refers to sources available both online and offline such as:
scientific journals, books and news sourced from trusted sources.
These sources are collected based on discussion and linked from
one information to another. Data collection techniques used in
this study were observation, interviews and documentation. This
data is analyzed and then drawn conclusions. The results of this
study are that there are several advantages and disadvantages to
the WFH program, the advantage is that WFH activities are
more flexible in completing work, do not follow office hours, do
not need to spend money to pay for transportation costs or
gasoline costs, can minimize stress levels experienced in addition
to traffic jams. from home to office, Have more free time. The
disadvantage of WFH is that it can lose work motivation,
causing a decrease in company performance.
Keywords: Work form home, Performance, COVID-19
Pandemic, Explorative Study
Pendahuluan
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan tantangan yang belum pernah terjadi
sebelumnya terhadap sistem kesehatan masyarakat dan perekonomian global (McKibbin
Warwick & Roshen, 2020). Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan dramatis
pada organisasi sosial dan kerja di banyak negara di dunia. Perubahan dan ancaman yang
mungkin ditimbulkan oleh beberapa kondisi kerja, dalam banyak kasus, terjadi dengan
cepat, dan berkembang dalam periode waktu yang singkat. Pemerintah telah menerapkan
jarak sosial melalui langkah-langkah pengendalian pada banyak aspek masyarakat,
khususnya mobilitas (McDonald et al., 2020). Kehidupan sosial dan cara bekerja kita
telah berubah, dan banyak negara membuat kebijakan dengan mempertimbangkan
melakukan lockdown (pemerintah memaksa orang untuk tinggal di rumah) atau menjaga
jarak sosial (orang yang tinggal pada jarak tertentu satu sama lain) untuk berlanjut hingga
masa mendatang (Gallagher & Schleyer, 2020).
Di Indonesia, kebijakan dibuat dalam bentuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Covid-19 membuat sebagian masyarakat tinggal dan beraktifitas di
rumah, tidak terkecuali sebahagian dunia usaha menerapkan konsep Work From Home
(WFH) bagi pegawainya. Work From Home (WFH) kini menjadi impian banyak orang,
apalagi bagi generasi milenial saat ini tidak perlu bangun pagi hari kemudian mandi dan
bersiap-siap pergi ke kantor dengan menabrak kemacetan jalan yang memakan banyak
waktu (Ahidin, 2020). Cukup dengan menggunakan pakaian seadanya kemudian
membuka laptop dari rumah dan bekerja.
Situasi dunia saat ini WHO telah mengumumkan tentang pandemi virus Covid-19
di seluruh dunia. Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya menginstruksikan
masyarakat Indonesia untuk mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak penting.
Termasuk menerapkan sistem kerja Work From Home dan perusahaan serta kuliah
online. Hal ini merupakan langkah strategis yang diambil pemerintah untuk mencegah
wabah virus corona yang semakin meluas di Indonesia saat ini (Purwanto, 2020).
Slamet Sutrisno, Zeze Zakaria Hamzah, M. Tito Andrianto, Reza Suriansha
dan Imam Rosyadi 1094
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
Kebijakan ini menuai banyak pro dan kontra, terutama bagi para pekerja. Work
From Home untuk beberapa bidang pekerjaan belum bisa dilakukan, apalagi dari
kesiapan perusahaan belum tentu semua siap dengan sistem WFH ini (Rokhani, 2020).
Rekomendasi bagi perusahaan dan bisnis dapat menggunakan beberapa aplikasi untuk
mendukung kegiatan Work From Home untuk hasil yang maksimal. Work From Home
yang dilakukan saat ini merupakan tindak lanjut dari imbauan Presiden Joko Widodo
dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat (15 Maret 2020). Presiden mengimbau
untuk dapat meminimalisir penyebaran virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab
Covid-19, masyarakat diminta bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, salah satunya
menciptakan sistem work from home.
Imbauan ini, khususnya bagi Aparatur Sipil Negara, telah ditindaklanjuti oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui Surat Edaran
Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam
Upaya Pencegahan Covid-19 di Instansi Pemerintah. Isinya, ASN bisa bekerja di
rumah/tempat tinggal, namun yang pasti ada dua tingkatan pejabat struktural yang bekerja
di kantor. Selain itu, ada larangan kegiatan tatap muka yang menghadirkan banyak
peserta untuk ditunda atau dibatalkan (Bendriyanti & Dewi, 2020). Sebelumnya, sejumlah
perusahaan swasta di Jakarta juga mengeluarkan kebijakan work from home (Work From
Home). Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri, seperti membagi dua tim yang
bergantian bekerja di rumah dan di kantor dan bekerja dari rumah hanya bagi mereka
yang sakit dan hanya bepergian ke luar negeri. Atau hanya berlaku untuk bekerja di
rumah selama beberapa hari karena kebutuhan penyemprotan disinfektan.
Langkah preventif yang dapat dilakukan dikelompokkan menjadi tiga kategori
perusahaan yang untuk sementara dapat menghentikan semua kegiatan bisnis. Perusahaan
untuk sementara dapat mengurangi beberapa kegiatan bisnisnya (beberapa Karyawan,
waktu, dan fasilitas operasional). Perusahaan yang tidak dapat menghentikan kegiatan
usahanya, mengingat kepentingan langsung yang terkait dengan layanan kesehatan,
kebutuhan bahan pokok, dan bahan bakar minyak (BBM) (Carlita, Rahmanidal, &
Sedarmayanti, 2021).
Perekonomian dan bisnis memegang peranan penting dalam kehidupan suatu
negara. Berbagai sektor yang ada di dalamnya juga menjadi perhatian khusus. Karena
sektor tersebut berhubungan langsung dengan negara dan pendapatan masyarakat. Contoh
sektor dalam perekonomian yang cukup banyak digeluti masyarakat ialah sektor esensial
dan non esensial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esensial berarti
mendasar atau hakiki. Sedangkan sektor merupakan lingkungan usaha. Maka bisa
disimpulkan jika sektor esensial merupakan lingkungan usaha yang sifatnya mendasar
atau hakiki. Sedangkan sektor non esensial adalah lingkungan usaha yang sifatnya tidak
mendasar. Mendasar dalam hal ini artinya bersifat pokok, penting atau harus ada. Sektor
esensial mencakup kegiatan usaha yang penting dan membawa dampak besar bagi
kehidupan masyarakat luas. Contohnya ialah bank, apotek, penyedia jasa teknologi
informasi serta komunikasi, dan lainnya.
Sektor non esensial atau yang dalam bahasa Inggris disebut nonessential
businesses, merupakan lingkungan bisnis atau usaha yang bukan bagian dari kebutuhan
pokok atau sifatnya lebih mengarah pada rekreasi atau piknik. Perusahaan yang bergerak
dibidang non esensial diwajibkan untuk melakukan Work From Home (WFH). Namun
pertanyaan selanjutnya menarik untuk diteliti yakni mengenai pengaruh WFH terhadap
kinerja karyawan suatu perusahaan. Untuk menerapkan konsep WFH, beberapa platform
teknis digunakan untuk memastikan efisiensi karyawan tetap terjaga, mulai menerapkan
absen online, laporan kinerja online dan lain-lain. Perubahan metode kerja ini
menimbulkan beberapa permasalahan baru bagi beberapa karyawan, dari masalah
1095 http://sosains.greenvest.co.id
Metode Work From Home Dan Kinerja karyawan;
Analisis Perusahaan Sektor Non Esensial Dalam Kondisi
Pandemi
2021
keterbatasan alat kerja, tempat kerja sampai dengan akses jaringan yang kurang
bagus untuk melakukan kegiatan kerja jarak jauh.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis tentang kelebihan dan
kekurangan bekerja dari rumah (Work From Home) serta dampaknya terhadap kinerja
karyawan selama pandemi COVID-19 pada Perusahaan sektor non esensial.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang
dikategorikan menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data
diperoleh melalui teknik library research (studi kepustakaan) yang mengacu pada sumber-
sumber yang tersedia baik online maupun offline seperti: jurnal ilmiah, buku dan berita
yang bersumber dari sumber terpercaya. Sumber-sumber ini dikumpulkan berdasarkan
diskusi dan dihubungkan dari satu informasi ke informasi lainnya. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan
penelitiantasi. Data ini dianalisis kemudian ditarik kesimpulan.
Penulis menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini mempunyai tujuan
untuk memperoleh jawaban dari beberapa informan. Penulis melakukan wawancara
kepada beberapa informan yang merupakan karyawan WFH dari PT XYZ yang mana
merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang non esensial.
Hasil dan Pembahasan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah instansi perusahaan
menurut Kasmir (2018:182) mengatakan ―kinerja adalah hasil kerja dan prilaku kerja
yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang
diberikan dalam suatu priode tertentu.‖ Sedangkan menurut (Mangkunegara, 2000)
dalam (Meithiana, 2017) ―Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Moeheriono (2014:95), Kinerja atau
performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan visi
dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.
Berdasarkan pengertian kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standart
yang telah ditentukan dalam sebuah organisasi. Kinerja juga berarti hasil yang telah
dicapai karyawan baik berupa kuntitas maupun kualitas dalam suatu perusahaan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2. Indikator Kinerja Karyawan
Adapun indikator dari kinerja karyawan menurut Kasmir, (2018:208-210) adalah
sebagai berikut:
a. Kualitas
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan melihat kualitas (mutu) dari pekerjaan
yang dihasilkan melalui proses tertentu.
b. Kuantitas (Jumlah)
Untuk mengukur kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari kuantitas
(jumlah) dihasilkan oleh seseorang.
Slamet Sutrisno, Zeze Zakaria Hamzah, M. Tito Andrianto, Reza Suriansha
dan Imam Rosyadi 1096
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
c. Waktu (Jangka waktu)
Untuk jenis pekerjaan tertentu diberikan batas waktu dalam menyelesaikan
pekersjaanya. Artinya ada pekerjaan batas waktu minimal dan maksimal yang harus
dipenuhi (misalnya 30 menit).
d. Penekanan Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk setiap aktivitas perusahaan sudah dianggarkan sebelum
aktivitas dijalankan. Artinya dengan biaya yang sudah dianggarkan tersebut
merupakan sebagai acuan agar tidak melebihi dari yang sudah dianggarkan.
e. Pengawasan
Pada dasarnya situasi dan kondisi selalu berubah dari keadaan yang baik menjadi
tidak baik atau sebaliknya.
f. Hubungan Antar Karyawan
Penilaian kinerja sering kali dikaitkan dengan kerja sama atau kerukunan antar
karyawan dan antar pimpinan.
3. Pengertian Work From Home
Istilah bekerja jarak jauh pertama kali muncul dalam buku The Human Use of
Human Beings Cybernetics and Society oleh Norbert Wiener pada tahun 1950 yang
menggunakan istilah telework (istilah yang popular di Eropa sampai saat ini) (Siddharta
dan Malika dalam mungkasa, 2020). Selanjutya pada tahun 1974, istilah
‗telecommute‘ dipergunakan pertama kali dalam laporan University of Southern
California yang berfokus pada proyek pengurangan lalu lintas jam puncak yang
dibiayai oleh the National Science Foundation (Nilles dkk dalam mungkasa, 2020).
Work from Home adalah salah satu istilah bekerja dari jarak jauh (remote
working), lebih tepatnya melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan di kantor dari
rumah. Jadi pekerja tidak perlu datang ke kantor tatap muka dengan para pekerja lainnya
(Ashal, 2020). Sedangkan menurut Mungkasa (2020), Skema Work From Home
merupakan bagian dari konsep bekerja jarak jauh (telecommuting) yang sebenarnya
bukan hal baru dalam dunia kerja dan perencanaan kota, bahkan telah dikenal sejak tahun
1970 an sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan lalulintas dari perjalanan
rumah kekantor pulang pergi setiap hari. Menurut Crosbie dan Moore (2004),
dalam Artikel Djendral Keungan Negara (DJKN), Bekerja dari rumah berarti pekerjaan
berbayar yang dilakukan terutama dari rumah (minimal 20 jam per minggu).
Istilah Work from Home sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Para
freelancer, karyawan startup, dan perusahaan besar lain selama ini banyak yang
sudah melakukan remote working atau bekerja dari mana saja. Namun, remote working
atau dalam penelitian ini Work from Home ditengah-tengah pandemi COVID-19 tentu
akan memberikan perubahan suasana bekerja bagi para pegawai. Penerapan bekerja dari
rumah membuat para karyawan harus menggunakan bantuan aplikasi baik ZOOM,
WhatsApp, Google Scholar dan lain sebagainya.
4. Pengertian Sektor Non Esensial
Perekonomian dan bisnis memegang peranan penting dalam kehidupan suatu
negara. Berbagai sektor yang ada di dalamnya juga menjadi perhatian khusus. Karena
sektor tersebut berhubungan langsung dengan negara dan pendapatan masyarakat. Contoh
sektor dalam perekonomian yang cukup banyak digeluti masyarakat ialah sektor esensial
dan non esensial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esensial berarti mendasar atau
hakiki. Sedangkan sektor merupakan lingkungan usaha. Maka bisa disimpulkan jika
sektor esensial merupakan lingkungan usaha yang sifatnya mendasar atau hakiki.
1097 http://sosains.greenvest.co.id
Metode Work From Home Dan Kinerja karyawan;
Analisis Perusahaan Sektor Non Esensial Dalam Kondisi
Pandemi
2021
Sedangkan sektor non esensial adalah lingkungan usaha yang sifatnya tidak mendasar.
Mendasar dalam hal ini artinya bersifat pokok, penting atau harus ada. Sektor esensial
mencakup kegiatan usaha yang penting dan membawa dampak besar bagi kehidupan
masyarakat luas. Contohnya ialah bank, apotek, penyedia jasa teknologi informasi serta
komunikasi, dan lainnya.
Sektor non esensial atau yang dalam bahasa Inggris disebut nonessential
businesses, merupakan lingkungan bisnis atau usaha yang kurang penting atau sifatnya
lebih mengarah pada rekreasi atau piknik. Sektor non esensial tidak menghasilkan atau
menyediakan bahan makanan, kesehatan (perawatan kesehatan dan farmasi) ataupun
dukungan keuangan, seperti bank. Karena pada intinya sektor ini memang tujuannya lebih
mengarah pada rekreasi atau penghilang penat sesaat.
Pembagian dan penggolongan sektor non esensial di tiap wilayah dan negara
berbeda, tergantung pada kebijakan pemerintah setempat. Namun, secara umum, sektor
non esensial tidak sepenting sektor esensial. Artinya kegiatan usaha yang ada di dalam
sektor ini tidak selalu dibutuhkan semua orang atau tidak membawa dampak besar untuk
kehidupan masyarakat luas. Contoh sektor non esensial ialah bioskop, karena tidak semua
orang membutuhkan bioskop untuk menonton film. Contoh lainnya ialah pusat
kebugaran, seperti tempat gym dan kolam renang. Kegiatan usaha ini tidak memengaruhi
kehidupan masyarakat luas, karena hanya orang tertentu yang gemar berolahraga yang
akan menggunakan jasa tersebut. Selain bioskop dan pusat kebugaran, contoh sektor non
esensial lainnya ialah tempat perawatan atau layanan kecantikan, seperti salon, spa,
tempat pijat, arena bermain, museum, galeri seni, tempat konser dan jenis kegiatan usaha
lainnya.
5. Kekurangan dan Kelebihan Work from Home (WFH)
Metode Work from Home (WFH) memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Salah satu contoh kelemahan dari Work From Home adalah Karyawan bisa kehilangan
motivasi kerja (Mungkasa, 2020). Alasannya cukup beragam, misalnya suasana kerja
tidak seperti yang diharapkan, suasana rumah tidak seperti kantor, terganggu oleh media
sosial dan hiburan lainnya, dan sebagainya. Ketika kehilangan motivasi untuk bekerja,
Karyawan harus beristirahat untuk sementara waktu dan tidak mendorong diri sendiri.
Jika memaksakan diri, suasana hati untuk bekerja akan semakin hilang.
Meskipun banyak orang meragukan keefektifannya, Work From Home dianggap
sebagai urutan kerja yang paling efektif saat ini. Sebab, selain membantu upaya
meminimalisir risiko penularan virus Corona, Work From Home juga dapat membantu
memastikan operasional bisnis tetap berjalan dengan baik. Berikut ini adalah lima hal
yang perlu dilakukan perusahaan agar kebijakan Work From Home yang diberlakukan
berjalan efektif (Rifani, 2020). Buat Prosedur Work From Home Jelas, Sebelum Terapkan
Work From Home bagi Karyawan di Kantor, Harus Sudah Buat Prosedur yang Jelas.
Prosedur ini dilakukan agar Karyawan anda tetap bisa bekerja secara produktif di rumah
masing-masing. Adapun isi prosedur yang perlu Anda buat harus mencakup tentang jam
kerja sehari-hari, Karyawan harus menyerahkan tugas mereka, bagaimana mereka harus
memberikan pembaruan, Prosedur Work From Home yang jelas akan memotivasi
Karyawan untuk bekerja dengan sepenuh hati bahkan ketika tidak di kantor. Ada
beberapa kelebihan atau keuntungan dari metode WFH yakni sebagai berikut:
a)
Salah satu keuntungan work from home adalah dapat menghemat biaya
makan dan biaya transportasi yang harus dikeluarkan.
Slamet Sutrisno, Zeze Zakaria Hamzah, M. Tito Andrianto, Reza Suriansha
dan Imam Rosyadi 1098
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
b)
Bekerja dari rumah memang membuat karyawan fleksibel terutama saat
bosan bekerja. Anda bisa pindah dari meja kerja menuju ruang tamu, teras,
taman, kamar atau ruangan lain di rumah yang nyaman untuk bekerja.
Selain itu jam kerja tidak lagi terpaku lagi pada sistem jam 8-5 atau 9-6.
Yang terpenting saat bekerja dari rumah karyawan bisa bertanggung jawab
dengan pekerjaannya.
c)
Bekerja dari rumah tentu akan sangat menguntungkan seseorang yang telah
berkeluarga. Momen untuk lebih dekat dengan keluarga akan sangat
mungkin didapatkan setiap harinya. Meskipun begitu, Anda tetap harus
membatasi antara pekerjaan dan keluarga Anda di rumah.
d)
Tingkat stres yang menurun membuat kepuasan kerja semakin meningkat.
Ketika hari ini mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tentu Anda
juga akan merasa lebih bersemangat esok hari. Ketika Anda mampu
menyelesaikan pekerjaan lebih baik dan lebih cepat, tentu ini akan
meningkatkan kepuasan kerja sehingga karyawan menjadi loyal terhadap
perusahaan.
e)
Keuntungan yang pertama tentu adalah meningkatkan produktivitas
karyawan. Ini terjadi karena tingkat stres bekerja semakin berkurang
sehingga produktivitas kerja bertambah. Beberapa hal yang bisa
menyebabkan stres seperti macet di jalan, pekerjaan yang menumpuk,
masalah teman kerja dan masalah-masalah lain yang sering ditemui pada
kantor yang menyebabkan kurangnya semangat kerja.
Selain kelebihan, metode WFH juga memiliki beberapa kekurangan yakni:
a)
Tidak setiap pekerjaan yang dilakukan dari rumah bisa berjalan dengan
mulus. Terlebih jika Anda telah memiliki Anak. ketika ingin melihat
pekerjaaan yang sedang dilakukan, anak di rumah terus bertanya. belum
lagi orang-orang disekitar yang menganggap hanya di rumah nganggur saja
padahal sebenarnya sedang kerja secara remote.
b)
Motivasi kerja bisa hilang karena suasana berbeda jauh dengan kerja di
kantor. Lingkungan dengan situasi yang kompetitif di kantor juga menjadi
acuan bagi sebagian orang untuk terus melangkah lebih maju lagi.
c)
Dikarenakan jam kerja yang fleksibel di saat melakukan work from home,
maka tidak ada lagi namanya jam kerja teratur seperti halnya di kantor.
Anda bisa saja terlalu mementingkan pekerjaan di semua hari Anda selama
24/7 atau justru Anda mengabaikan pekerjaan Anda dan menundanya
secara terus menerus.
d)
Ketika menjalankan work from home komunikasi merupakan salah satu
tantangan terbesar yang perlu dihadapi. Untuk itu Anda harus selalu online
dan mudah dihubungi, sehingga saat ada diskusi atau koordinasi dengan
tim bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi miskomunikasi.
e)
Kekurangan terakhir dalam sistem work from home adalah tidak semua
pekerjaan bisa menjalankan sistem ini. Katakanlah, Anda memiliki warung
makan. Tentunya tidak mungkin menutup warung Anda karena hal tersebut
hanya akan semakin mengurangi pendapatan sehari-hari.
6. Pengaruh WFH terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap para informan,
penulis mendapat jawaban yang berbeda-beda dari setiap informan. Penulis menanyakan
1099 http://sosains.greenvest.co.id
Metode Work From Home Dan Kinerja karyawan;
Analisis Perusahaan Sektor Non Esensial Dalam Kondisi
Pandemi
2021
Apakah pekerjaan anda terganggu saat terjadi pandemi Covid-19?, sebagian jawaban
informan tersebut terganggu dengan adanya pandemi seperti ini alasannya karena mereka
sulit untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya. Pertanyaan kedua yang diajukan
penulis adalah Apakah anda nyaman bekerja secara online? sebagian besar dari informan
tersebut menjawab bahwa mereka tidak nyaman saat bekerja online dikarenakan jaringan
yang suka putus dan koneksi internet yang lambat.
Pertanyaan ketiga Apa yang anda lakukan saat bekerja online sebagian dari
informan menjawab sering ketiduran, hanya fokus ke zoom, meeting, dan membaca
berita. Pertanyaan yang terakhir Apakah anda menyelesaikan tugas anda dengan tepat
waktu sebagian menjawab tidak tepat waktu, tetapi ada juga yang menjawab tepat waktu.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis dan dikaitkan dengan pendapat para
ahli yaitu kinerja kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Mangkunegara (2015:67). Penulis menganalisis bahwa kinerja
karyawan di masa pandemi ini menurun kinerjanya dalam hal bekerja dan melaksanakan
tugasnya. Hal ini disebabkan karena aktivitas kerja yang tadinya dilakukan di area
perkantoran sekarang semuanya dilakukan di rumah masing-masing karyawan. Selain itu
menurunnya kinerja karyawan ini juga disebabkan karena karyawan tersebut merasa tidak
nyaman apabila harus bekerja di rumahnya dan koneksi internet yang tidak stabil.
Dalam bekerja secara online karyawan juga mudah merasa lelah yang
disebabkan menghadap laptop atau hanphone secara terus menerus yang mengakibatkan
mudahnya terjadi kelelahan. Dengan adanya penurunan kinerja karyawan ini
produktivitas dari perusahaan juga ikut menurun sehingga keefisiensian suatu perusahaan
juga ikut menurun. Penurunan produktivitas perusahaan ini juga dapat mengakibatkan
kegiatan dalam perusahaan tidak berjalan secara optimal. Sehingga kinerja kerja yang
menjadi keunggulan suatu perusahaan sekarang tidak dapat dijadikan pedoman. Dari hal
di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan yang dipekerjakan di rumah
pada masa pandemi covid 19 ini menurun kinerjanya secara signifikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
diterapkannya metode Work from Home mengakibatkan penurunan kinerja karyawan.
Dengan adanya penurunan kinerja karyawan ini produktivitas dari perusahaan juga ikut
menurun sehingga keefisiensian suatu perusahaan juga ikut menurun. Penurunan
produktivitas perusahaan ini juga dapat mengakibatkan kegiatan dalam perusahaan
tidak berjalan secara optimal. Sehingga kinerja kerja yang menjadi keunggulan suatu
perusahaan sekarang tidak dapat dijadikan pedoman. Dari hal di atas tersebut dapat
disimpulkan bahwa kinerja karyawan yang dipekerjakan dari rumah pada masa pandemi
covid 19 ini mengalami penurunan kinerja.
Sementara itu, metode Work from Home (WFH) memiliki kekurangan dan
kelebihan tersendiri. Salah satu contoh kelemahan dari Work From Home adalah
Karyawan bisa kehilangan motivasi kerja sehingga mempengaruhi keefektifan kerja.
Namun, meskipun banyak orang meragukan keefektifannya, Work From Home dianggap
sebagai urutan kerja yang paling efektif saat ini. Sebab, selain membantu upaya
meminimalisir risiko penularan virus Corona, Work From Home juga dapat membantu
memastikan operasional bisnis tetap berjalan dengan baik.
Slamet Sutrisno, Zeze Zakaria Hamzah, M. Tito Andrianto, Reza Suriansha
dan Imam Rosyadi 1100
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
Bibliografi
Aditama, Pria Bintang, & Widowati, Nina. (2017). Analisis Kinerja Organisasi Pada
Kantor Kecamatan Blora. Journal of Public Policy and Management Review, 6(2),
283295.
Ahidin, Udin. (2020). Covid 19 dan Work from Home. Bali: Desanta Muliavisitama.
Bendriyanti, Rita Prima, & Dewi, Citra. (2020). Membangun Leadership yang Kokoh di
Masa Work From Home Pandemi Covid 19. Prosiding Seminar Nasional
Hardiknas, 1, 3336. Yogyakarta.
Carlita, Irene Melati, Rahmanidal, Arshad, & Sedarmayanti, Sedarmayanti. (2021).
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Customer Care yang Menerapkan
Work from Home Di Bidang Kesehatan. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia,
6(4), 17401753.
Gallagher, Thomas H., & Schleyer, Anneliese M. (2020). ―We signed up for this!‖
student and trainee responses to the Covid-19 pandemic. New England Journal of
Medicine, 382(25), e96.
McDonald, Helen I., Tessier, Elise, White, Joanne M., Woodruff, Matthew, Knowles,
Charlotte, Bates, Chris, Parry, John, Walker, Jemma L., Scott, J. Anthony, &
Smeeth, Liam. (2020). Early impact of the coronavirus disease (COVID-19)
pandemic and physical distancing measures on routine childhood vaccinations in
England, January to April 2020. Eurosurveillance, 25(19), 2000848.
McKibbin Warwick, J., & Roshen, Fernando. (2020). The global macroeconomic impacts
of COVID-19: Seven scenarios.
Mungkasa, Oswar. (2020). Bekerja jarak jauh (telecommuting): konsep, penerapan dan
pembelajaran. Bappenas Working Papers, 3(1), 132.
Nasution, Irmayani, & Rosanti, Raina. (2020). Pengaruh Bekerja dari Rumah (Work
From Home) Terhadap Kinerja Karyawan BPKP. Jurnal Budgeting, 1(1), 914.
Purwanto, Agus. (2020). Studi eksplorasi dampak Work from Home (WFH) terhadap
kinerja guru selama pandemi COVID-19. EduPsyCouns: Journal of Education,
Psychology and Counseling, 2(1), 92100.
Rifani, Aisyah Talita. (2020). LKP: Optimalisasi Penggunaan OneDrive for Business
untuk Membantu Kinerja Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Selama Work From Home. makassar: Universitas
Dinamika.
Rokhani, Cicilia Tri Suci. (2020). Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja
Guru SD Negeri Dengkek 01 Pati Selama Masa Pandemi Covid-19. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 424437.
Syardiansah, Syardiansah, Afriadi, Afriadi, & Daud, Muhammad Nur. (2018). Analisis
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Peusada. Jupiis: Jurnal Pendidikan
Ilmu-Ilmu Sosial, 10(2), 182188.
Wijaya, Iwan Kurnia. (2018). Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan cv
bukit sanomas. Agora, 6(2).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.
1101 http://sosains.greenvest.co.id