Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1116 http://sosains.greenvest.co.id
Nomor 72 tahun 2016. Pelayanan informasi obat yang dilakukan oleh Rumah Sakit X
Gianyar terdiri dari menerbitkan leaflet yang dilakukan setiap enam bulan sekali untuk
pembuatan desain leaflet terbaru. Leaflet yang telah dilakukan pencetakan akan
disediakan setiap hari pada konter penyerahan obat, dimana pasien serta tenaga kesehatan
lainnya bebas mengambil leaflet tersebut tanpa pengecualian. Leaflet yang disediakan
berisikan berbagai informasi obat, meliputi jadwal pengobatan, cara pemakaian obat, cara
pengukuran obat untuk obat cair, dosis obat yang harus dikonsumsi dan cara
penyimpanan obat. Penyediaan leaflet pada konter penyerahan obat berfungsi untuk
memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara aktif dan dapat
memberikan informasi sedetail mungkin yang tidak dapat disampaikan atau terlupakan
saat pemberiaan informasi secara lisan (Nita, 2019). Berdasarkan penelitian Eka dkk.,
(2003) dan Hermawati (2003) menyebutkan bahwa pemberian informasi melalui leaflet
secara signifikan mempengaruhi pengetahuan masyarakat yang ditunjukkan terjadinya
peningkatan pengetahuan terkait pemilihan dan penggunaan obat secara rasional dan
mandiri (Natasia, Dyahariesti, & Yuswantina, 2020). Selain melalui leaflet Instalasi
Farmasi Rumah Sakit X Gianyar juga menggunakan metode secara lisan dalam
menyampaikan informasi yang dibarengi saat penyerahan obat kepada pasien dan metode
tertulis yang dilakukan melalui penulisan etiket pada kemasan obat.
Pemberian video edukasi terkait teknik khusus penggunaan obat seperti insulin dan
inhaler oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Gianyar dilakukan untuk menunjang
pengetahuan terkait cara penggunaan obat. Penyebaran informasi terkait edukasi
kesehatan melalui media elektronik seperti video memiliki keuntungan yaitu
penyampaian informasi penting dapat dilakukan dengan cepat dan mudah dipahami oleh
konsumen. Rumah Sakit X Gianyar telah aktif melakukan edukasi kesehatan melalui
video sejak tahun 2010 hingga sekarang, dimana kegiatan tersebut dilakukan pada awal
tahun dengan durasi video antara 10-30 menit per video. Video edukasi yang diberikan
memuat tentang informasi khusus terkait teknik penggunaan obat-obat tertentu seperti
inhaler dan insulin.
Pemberian dan penyebaran informasi kepada konsumen juga dilakukan secara pasif
melalui menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penggunan pelayanan informasi obat.
Pertanyaan yang sering muncul yaitu tentang pemilihan obat untuk kasus tertentu,
ketersediaan obat, substitusi obat, dosis obat dan merk obat (Raco, 2018). Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan menyebutkan setiap tahunnya telah terjadi peningkatan
terkait jumlah pertanyaan yang masuk, hal tersebut dikarenakan peran seorang apoteker
saat ini sudah semakin nyata di Rumah Sakit serta informasi yang diberikan bermanfaat
dan telah menjawab semua pertanyaan yang diajukan (Calundu, 2018). Selain itu, semua
apoteker yang bekerja di Rumah Sakit X Gianyar sudah memiliki kompetensi serta
adanya kepuasan dan kebermanfaatan informasi obat yang dirasakan oleh pengguna
pelayanan informasi obat. Dalam menunjang pelayanan informasi obat terhadap tenaga
kesehatan lainnya, Rumah Sakit X Gianyar telah menyediakan fasilitas komunikasi antar
ruangan berupa telepon untuk memudahkan pengguna layanan informasi obat. Selain itu
pelayanan informasi obat juga dilakukan secara lisan dan melalui whatsapp grup
dikarenakan penggunaan whatsapp group lebih praktis untuk pengiriman file, foto
maupun audio secara cepat dan mudah.
Ketersediaan formularium di Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk
penyediaan informasi bagi tim farmasi dan terapi untuk memudahkan pemilihan obat
yang rasional, meminimalkan jenis obat, mengurangi biaya pengobatan, mengoptimalkan
pelayanan kepada pasien, memudahkan perencanaan dan penyediaan serta meningkatkan
efisiensi dana obat di Rumah Sakit (Nurintan Emor, 2019). Dalam menyediakan
informasi bagi tim farmasi dan terapi sehubungan dengan penyusunan formularium