Asuhan Keperawatan Tn. D Dengan Post Operasi Orif
Fraktur Antebrachi Sinistra Di Rs Kardinah Tegal
Yanti Susanti dan Amellia Surya Purnama 1140
biasanya disebabkan karena jatuh dengan tangan terlentang, misalnya fraktur pada
antebrachii.
Fraktur antebrachi adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan luasnya
meskipun tulang patah jaringan sekitarnya akan terpengaruhi, mengakibatkan edema
jaringan lunak perdarahan otot dan sendi, dislokasi sendi, kerusakan saraf dan kerusakan
pembuluh darah. Organ tubuh dapat mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan oleh
fraktur atau akibat fragmen tulang.
Fraktur radius-ulna tertutup adalah terputusnya hubungan tulang radius dan ulna
yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik trauma langsung maupun trauma
tidak langsung. Antebrachii adalah tulang radius dan ulna. Klasifikasi fraktur antebrachii
ada empat yaitu fraktur colles, fraktur smith, fraktur galeazzi, dan fraktur monteggia.
Fraktur antebrachii dapat disebabkan oleh trauma maupun proses patologik, pada trauma
yaitu kecelakaan kendaraan bermotor (50,8%), Terjatuh (22,3%), Kekerasan atau
perkelahian (18,8%), Kecelakaan kerja (2,8%), Kecelakaan berolahraga (3,7%),
Kecelakaan lainnya (1,6%). Sedangkan proses patologik disebabkan oleh kista, tumor
tulang, osteogenesis imperfekta, osteomielitis, osteoporosis, atropi atau nekrosis tulang.
Wijaya & Putri (2013:238). Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penderita
fraktur antebrachii yaitu nyeri hebat, deformitas, anggota badan terlihat tidak pada
tempatnya, pembengkakan, mati rasa dan kesemutan, masalah pergerakan anggota tubuh
(Madona, 2020).
Penatalaksanaan fraktur antebrachii open reduksi fraktur terbuka atau tertutup :
tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali
seperti letak semula, imobilisasi fraktur, fiksasi eksterna atau interna, mempertahankan
dan mengembalikan fungsi, reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai
kebutuhan, pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri, status neurovaskuler (misal:
perdarahan,nyeri,perabaan gerak) dipantau, latihan isometric dan setting otot diusahakan
meminimalkan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah.
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. D dengan gangguan sistem
muskuloskeletal akibat fraktur antebrachii ditemukan diagnosa keperawatan yaitu nyeri
akut, hambatan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, resiko tinggi infeksi. Diagnosa
keperawatan tersebut 1 diagnosa teratasi, sedangkan 3 diagnosa yg lain belum teratasi
maka dari itu penulis menyarankan kepada keluarga klien untuk melakukan tindakan
mandiri dirumah dan melakukan kontrol untuk memantau pekembangan dari luka post
operasi..
Bibliografi.
Adliyani, Zaraz Obella Nur. (2015). Pengaruh perilaku individu terhadap hidup sehat.
Jurnal Majority, 4(7), 109–114.
Butar, Christin Butar. (2020). Pengantar Proses Keperawatan Untuk Meningkatkan
Asuhan Keperawatan.
Haryono, Muhammad Budi, & Utami, Wikan Budi. (2020). Mekanisme/Model Penguatan
Komposit Bermatrik Logam dengan Berpenguat Partikel. Mechanical, 11(1), 1–5.
Huda, Nurul. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Ny.“S “Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal (Fraktur Femur Dan Humerus) Di Paviliun Asoka Rsud Jombang.
Jombang: Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum.
Kustoyo, Bambang, & Harahap, Veryyon. (2019). Radiografi Os Antebrachi 1/3 Distal Di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo.
Morenal Unefa: Jurnal Radiologi, 7(1), 35–40.