Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1022 http://sosains.greenvest.co.id
STRATEGI PEMASARAN PHILIPPINE AIRLINES DALAM
MENGHADAPI PERSAINGAN PENERBANGAN PADA PASAR
INDONESIA TAHUN 2020
Imam Ozali
Institut Transportasi dan Logistik Jakarta, Indonesia
Diterima:
11 September
2021
Direvisi:
12 September
2021
Disetujui:
15 September
2021
Abstrak
Philippine Airlines, Inc. (disingkat sebagai PAL dan juga
dikenal secara historis sebagai Philippine Air Lines), beroperasi
sebagai Philippine Airlines, adalah nama maskapai penerbangan
yang berbasis di Kota Pasay, Filipina, dengan kode IATA adalah
PR dan kode ICAO adalah PAL. Philippine Airlines didirikan
pada tahun 1941 dan merupakan maskapai penerbangan
komersial pertama dan tertua di Asia beroperasi dengan nama
aslinya. Maskapai ini pada tahun 2019 memiliki 47 rute
Internasional dan 30 rute Domestik, Philippine Airlines
Indonesia beroperasi dibawah General Sales Agent (GSA) PT.
Sheira Semesta Cemerlang. Adapun permasalahan dalam
penelitian ini adalah Strategi Pemasaran Philippine Airlines
Dalam Menghadapi Persaingan Penerbangan Pada Market
Indonesia Tahun 2019, untuk memecahkan masalah penulis
menggunakan metode Analisis SWOT (Strength-Weakness-
Opportunity-Threat), matriks EFE (External Factor Evaluation)
dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation), hasil penelitian
untuk mengetahui secara internal kekuatan Philippines Airlines,
dan secara eksternal untuk mengetahui peluang yang potensial
bagi Philippine Airlines, sebagai dasar untuk menyusun
Marketing Strategi Philippine Airlines pada pasar Indonesia.
Kata kunci: Pemasaran, SWOT, Strategi Bersaing
Abstract
Philippine Airlines, Inc. (abbreviated as PAL and also known
historically as Philippine Air Lines), operating as Philippine
Airlines, is the name of an airline based in Pasay City,
Philippines, with the IATA code is PR and ICAO code is PAL.
Philippine Airlines was founded in 1941 and is the first and
oldest commercial airline in Asia operating under its original
name. This airline in 2019 has 47 International routes and 30
Domestic routes, Philippine Airlines Indonesia operates under
the General Sales Agent (GSA) of PT. Sheira Semesta
Cemerlang. The problems in this study are the Philippine
Airlines Marketing Strategy in Facing Aviation Competition in
the Indonesian Market in 2019, to solve the problem the author
uses the SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat)
method, EFE (External Factor Evaluation) matrix and IFE
(Internal matrix) Factor Evaluation), the results of research to
determine internally the strength of Philippines Airlines, and
externally to find out potential opportunities for Philippine
Airlines, as a basis for developing Philippine Airlines Marketing
Strategi Pemasaran Philippine Airlines Dalam
Menghadapi Persaingan Penerbangan Pada Pasar
Indonesia Tahun 2020
2021
Imam Ozali 1023
Strategy in the Indonesian market.
Keywords: Marketing, SWOT, Competitive Strategy
Pendahuluan
Indonesia saat ini menjadi negara terbesar yang menguasai pangsa pasar industri
penerbangan di kawasan ASEAN. Hal tersebut dilihat dari besarnya penduduk Indonesia
yang mencapai 41 persen dari total seluruh penduduk di Asia Tenggara (Kotler, 2017).
Dengan tujuan penerbangan antara lain Leisure, Umrah, haji, Labor (Tenaga Kerja
Indonesia), ini merupakan Pangsa Pasar menarik bagi Maskapai Penerbangan Asing yang
beroperasi di Indonesia. Salah satu maskapai penerbangan yang sangat agresif memasuki
pangsa pasar Indonesia adalah Philippine Airlines (Asma, 2016). Untuk mencapai tujuan
tersebut, langkah pertama strategi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan Brand
Awareness Philippine Airlines kepada mitra Travel Agent. Dengan memperkenalkan
nama Philippine Airlines, diharapkan mitra Travel Agent akan semakin memiliki rasa
ingin tahu tentang Philippine Airlines, terutama Produknya, meliputi rute penerbangan,
harga, jenis pesawat, destinasi wisata di Philippina bahkan promo-promo yang
ditawarkan Philippine Airlines. Selain itu, Philippine Airlines pun akan mendapatkan
informasi dari Mitra Travel Agent, dalam hal Maskapai Penerbangan yang melayani rute-
rute yang Philippine Airlines terbangi, meliputi harga, jenis pesawat, jadwal penerbangan
serta pelayanan yang diberikan.
Philippines Airlines memiliki pesaing di setiap market Outbound Indonesia. Untuk
sektor ke Japan, adalah Garuda Indonesia (GA), Japan Airlines (JL), All Nippon Airlines
(NH). Untuk sektor Amerika Serikat, pesaing Philippines Airlines adalah Eva Air (BR),
Singapore Airlines (SQ). Saat ini Philippines Airlines merupakan penerbangan bintang 4
Skytrax, yang tentu harus bersaing dengan Penerbangan bintang 5 Skytrax di marketnya.
Ini merupakan tantangan tersendiri bagi Phiipine Airlines dengan memiliki strategi
pemasaran yang tepat. Pengertian Manajemen Menurut George R. Terry dan Leslie W.
Rue dalam buku dasar-dasar manajemen, manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kearah tujuan-
tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata (David & David, 2016). Menurut
Daryanto dan Abdullah dalam buku pengantar ilmu manajemen dan komunikasi,
manajemen adalah bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing, dan
memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Ide, 2013). Strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai (Wibowo & Arifin, 2015).
Manajemen Strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang
mampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya (Sembiring & Fatihudin, 2020).
Manajemen strategi berfokus pada usaha untuk integrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system
informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasional (Hasibuan, 2015).
Menurut Kotler dan Keller dalam buku manejemen pemasaran edisi tiga belas jilid dua,
pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1024 http://sosains.greenvest.co.id
sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan (Fernandes & Marlius, 2018).
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan atau Strengths, kelemahan atau Weaknesses, peluang atau
Opportunities, dan ancaman atau Threats dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis
(Mukti, 2017). Dan dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat faktornya.
Kekuatan (strengths) adalah suatu situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini. Strength merupakan faktor internal yang
mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya (Cahyono, 2016). Kelemahan
(weakness) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak di miliki oleh organisasi.
Peluang (opportunities) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi atau program kita untuk memanfaatkannya (Bilung, 2016).
Ancaman (threats) adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan sebuah
organisasi dan program (Antariksa, 2017). Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat karena banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau melawan arus.
Matriks IE didasarkan pada 2 dimensi kunci skor bobot total EFE pada sumbu x
dan skor bobot total IFE pada sumbu y. Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian besar yang
mempunyai implikasi strategi yang berbeda-beda, pada sel I, II, atau IV yaitu tumbuh dan
dibangun. Pada sel III, V, atau VII mempertahankan dan menjaga, dan pada sel VI, VIII,
atau XI adalah panen atau divestasi.
Metode Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian
kualitatif. Sedangkan menurut eksplanasinya penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk
mengetahui nilai varibel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam
penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah Jumlah populasi dari Manajemen
Philippine Airlines ada 3 orang mliputi Direktur, Sales Manager, Sales Eksekutif dan 7
orang mewakili Travel Agent yaitu Manager at JNET Travel Jakarta, General Manager at
Umi Travel, General Manager at Kano Mas Travel, Sales Manager at HIS Travel, Sales
Manager at Jalan Tour, Direktur an Insani Travel, Sales manager Chan Brothers, karena
populasinya karena sampel merupakan sumber data orang yang ahli dibidang tersebut
yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau
penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Maka, dalam penelitian ini peneliti
mengambil keseluruhan jumlah populasi untuk dijadikan sampel yaitu 10 sampel untuk
dijadikan responden.
Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan
metode wawancara mendalam mengenai Philippine Airlines dalam hal analisa SWOT
(Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat) Peneliti juga melakukan penelitian
langsung kelapangan untuk memperoleh data primer maupun serta Studi kepustakaan ini
dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang dijadikan landasan teroritis dalam
menganalisa masalah serta sebagai pedoman untuk melakukan penelitian. Peneliti
mengumpulkan materi yang berhubungan dengan topik yang menjadi judul penelitian.
Selain itu peneliti juga menggunakan metode dokumentasi yang dapat dirumuskan
sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan
pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk disimpan atau
meneruskan keterangan tentang peristiwa itu. Dengan demikian kita dapat memasukkan
Strategi Pemasaran Philippine Airlines Dalam
Menghadapi Persaingan Penerbangan Pada Pasar
Indonesia Tahun 2020
2021
Imam Ozali 1025 1023
notulen rapat, keputusan hakim, laporan panitia kerja, artikel majalah surat-surat, iklan
dan sebagainya ke dalam pengertian dokumen. Berkenan dengan pengertian dokumentasi
sebagaimana tersebut di atas, data sekunder berupa data-data terkait obyek yang diteliti,
penulis dapatkan dari perusahaan dan brosing di internet.
Proses analisis data dimulai dengan manelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara dan pengamatan yang sudah dituliskan dalam
catatan lapangan dan dokumen resmi. Setelah dipelajari dan ditelaah langkah berikutnya
adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti dari proses dan pernyataan-
pernyataan yang perlu dijaga sehingga hal-hal itu tetap berada di dalamnya. Langkah
selanjutnya dikatagorikan dengan pengkatagorian dilakukan sambil membuat koding.
Terakhir dari analisis data ini adalah mengadakan penilaian tentang keabsahan data dan
selanjutnya dilakukan evaluasi untuk dibuat laporan penelitian.
Hasil dan Pembahasan
A. Pemetaan Posisi Perusahaan Berdasarkan Matriks Internal dan Eksternal
Matriks Internal Eksternal memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam
tampilan Sembilan sel, matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu: Skor bobot
IFE total pada sumbu (X) dan skor bobot EFE total pada sumbu (Y). Matriks IE dibagi
menjadi 3 bagian besar yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda- beda yaitu: (a)
Tumbuh dan Membangun (grow and build) berada pada sel I, II, IV. Menjaga dan
Mempertahankan (hold and maintain) berada pada sel III, V, VII. Panen atau Divestasi
(harvest or divest) berada pada sel VI, VIII, IX.
Setelah penulis melakukan identifikasi terhadap masing-masing variable internal
dan variabel eksternal, penulis kemudian melakukan proses evaluasi dari masing-masing
variabel tersebut. Dengan melakukan pembobotan yang mempunyai bobot 1,00 dari
masing-masing faktor internal dan eksternal dan penilaian dari masing-masing variabel
dimana peringkat 1 Lemah Sekali, 2 Lemah, 3 Kuat, dan 4 Sangat Kuat. Kemudian
penulis mengkalikan bobot dari setiap faktor dengan peringkat untuk menentukan skor
bobot dan menjumlahkan skor bobot untuk setiap variabel guna menentukan total skor.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa faktor internal mempunyai total skor sebesar
2,10. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan dari penjumlahan antara faktor kekuatan (1,04)
serta kelemahan (1,16) yang ada di dalam perusahaan, sehingga diperoleh kesimpulan
sementara bahwa kekuatan yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan
faktor kelemahan yang ada di dalam perusahaan. Dari data diatas dapat diperoleh
kesimpulan bahwa faktor eksternal mempunyai total skor sebesar 3,12. Hasil yang
diperoleh berasal dari akumulasi penjumlahan antara faktor peluang (1,68) serta faktor
ancaman (0,77) dari luar perusahaan.
B. Pemetaan Posisi Perusahaan berdasarkan Analisis SWOT 4K
Analisis SWOT 4K menurut referensi buku dari Suwarsono Muhammad tahun
2013, memiliki empat kuadran yang terbentuk oleh satu sumbu horizontal yang
mencerminkan variable lingkungan internal perusahaan dan satu sumbu vertikal yang
mencerminkan lingkungan eksternal. Separuh sumbu horizontal bernilai positif
merupakan simbol kekuatan perusahaan, sedangkan separuh yang lain merupakan sumbu
bernilai negative yang merupakan representasi kelemahan perusahaan. Separuh sumbu
vertikal bernilai positif merupakan representasi peluang bisnis, sedangkan separuh
lainnya bernilai negatif merupakan ancaman bisnis. Dalam analisis diagram SWOT
4K, menurut Suwarsono Muhammad adalah kebalikan dari Fred David dalam
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1026 http://sosains.greenvest.co.id
perhitungan peringkat kelemahan dan ancaman (Saputra, 2018). Menurut Fred R. David
peringkat 1 Lemah sekali, 2 Lemah, 3 Kuat, 4 Sangat Kuat, sedangkan menurut
Suwarsono Muhammad yaitu 1 Sangat Kuat, 2 Kuat, 3 Lemah, 4 Sangat Lemah (Charles,
Maulana, & Rizaldi, 2019). Berdasarkan perhitungan selisih nilai tertimbang diatas
dengan menggunakan cara Matriks SWOT 4K, posisi Philippine Airlines berada pada
kuadran I karena selisih faktor internal dan eksternal Philippine Airlines bernilai positif
yaitu faktor internal sebagai sumbu horizontal sebesar 1,38 dan faktor eksternal sebagai
sumbu vertikal sebesar 1,87. Hal ini membuktikan bahwa Philippine Airlines memiliki
kekuatan yang baik dibandingkan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta faktor
eksternal yang baik yaitu memiliki peluang yang baik dibandingkan dengan ancaman
yang dihadapi perusahaan. Maka berdasarkan perolehan hasil Matriks SWOT 4K,
strategi Pemasaran yang harus diterapkan oleh Philippine Airlines dalam menghadapi
persaingan penerbangan pada pasar Indonesia tahun 2018 adalah penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Strategi ini persis dengan strategi
strength opportunity (SO) yang dimana agar perusahaan bisa memenangkan persaingan
dipasar Indonesia.
C. Analisis Berdasarkan Matriks SWOT
Penentuan alternatif strategi yang sesuai bagi perusahaan adalah dengan cara
membuat matriks SWOT. Strategi pada matriks ini dibuat berdasarkan dengan faktor
internal yaitu kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan
ancaman. Formulasi strategi disusun menggunakan hasil dari analisis SWOT, yaitu
dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan (strength),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Berdasarkan
analisis SWOT, dapat disusun empat strategi utama yaitu Strategi S-O (Strength-
Opportunities) yaitu strategi yang disusun dengan menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk mengambil keuntungan dari peluang bisnis yang tersedia (Mustofa,
2018). Strategi W-O (Weaknesses-Opportunities) strategi disusun bertujuan untuk
memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan perusahaan yang dimiliki.
Strategi S-T (Strength-Threats) yaitu strategi yang disusun dengan menggunakan
kekuatan dan keunggulan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari efek negative dari
ancaman bisnis yang dihadapi oleh perusahaan. Dan strategi W-T (Weaknesses-Threats)
didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan dengan menggunakan cara
meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan SWOT 4K posisi kuadran berada pada kuadran SO ini, dengan
strategi tumbuh & berkembang sehingga strategi untuk matriks SWOT juga adalah berada
pada strategi SO (Strengths-Opportunities), karena strategi tersebut diharapkan paling
cocok untuk diterapkan oleh Philippine Airlines. Strategi S-O (Strength-Opportunities)
yaitu strategi yang disusun dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan dan
keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengambil dari peluang bisnis yang tersedia.
D. Perumusan Strategi Philippine Airlines dalam menghadapi persaingan
penerbangan pada pasar Indonesia tahun 2020
Berdasarkan matriks IE yang telah dijabarkan oleh penulis, posisi perusahaan
berada pada sel I yaitu tumbuh dan membangun meliputi strategi penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Sedangkan pada Diagram SWOT-4K
posisi perusahaan berada pada kuadran SO, dimana perusahaan memiliki peluang dan
kekuatan yang lebih menonjol dibandingkan dengan ancaman dan kelemahan. Maka
Philipine Airlines dapat menjalankan Strategi Pertumbuhan serta bauran pemasaran
Strategi Pemasaran Philippine Airlines Dalam
Menghadapi Persaingan Penerbangan Pada Pasar
Indonesia Tahun 2020
2021
Imam Ozali 1027
(Marketing Mix) yang disusun berdasarkan 7P, yag dapat di jabarkan sebagai berikut :
Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk
Penetrasi Pasar
Philippine Airlines memiliki harga tiket yang bervariasi untuk masing-masing rute
dengan memperhatikan pesaing yang ada di setiap rutenya. Sebagai gambaran untuk rute
tujuan Amerika Serikat, karena posisi demografinya kalau dilihat dari Jakarta menuju
Amerika Serikat searah maka harga untuk rute tersebut sangat bisa bersaing denga
perusahaan penerbangan lain yang memiliki rute yang sama seperti Eva Air, Japan
Airlines, All Nippon dll. Sedangkan untuk rute-rute yang back track seperti Jakarta
menuju Timur Tengah (Middle East) atau Eropa, Strategi Philippine Airlines adalah
dengan menekankan Pelayanan yang terbaik dengan tentu harga yang bisa bersaing
dengan competitor, karena pesaing untuk rute tersebut sangat berat seperti Emirates,
Singapore Airlines, Qatar Airways dsb. Program Strategy Price Philippine Airlines antara
lain week end Fare yang diberikan kepada OTA (Online Travel Agent) seperti
Traveloka.com, Nusatrip.com, VIA.com). Stay Over Weekend Price (Saturday Night),
merupakan strategy Philippine Airlines yang mendukung pariwisata setempat, dengan
harapan para penumpang bisa membelajakan uang di destination sebelum kembali ke
negara asal. Kelemahan yang sangat dominan dari Philipine Airlines di Market Indonesia
adalah berdasarkan analisa SWOT yang telah diuraikan diatas adalah kurang dikenalnya
merk (brand) dari Philippine Airlines di Market Indonesia. Ini merupakan tantangan
tersendiri dari manajemen Phipilipine Airlines Indonesia untuk memperkenalkan
Philippine Airlines di Market Indonesia. Pendekatan AIDA harus diterapkan secara
maksimal dalam pelaksanaan komunikasi Perusahaan, baik dilakukan melalui Tele
Marketing, Sosial Media (Facebook, Istagram, whats app) terhadap Business to Business
(B2B) dan Bussiness to customer (B2C) melalui Online dan Offline). Implementasi dari
program komunikasi Philippine Airlines untuk market Indonesia adalah Pemberian
insentif terhadap whole Saler dan Travel Agent pada saat periode Low Season, dalam
rangka untuk menaikkan jumlah peumpang pada periode tersebut. Email blast yang berisi
promo Philippine Airlines yang dikirimkan kepada Whole Saler dan travel agent untuk
rute favorit JKT-MNL dan JKT-TYO (via MNL) dan beberapa rute lainnya ke Amerika
dan Asia. Berpartisipasi pada Exhibition (Travel Mart & Vitual Travel Fair, dimana untuk
Virtual Travel Fair bisa dikses di Website Philippine Airlines. Mengadakan special Event
seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang bekerjasama denga
kedutaan besar Philipina di Indonesia dengan melibatkan Hotels Association, INCCA
(Indonesia Congress & Convention Association), ASITA, Perhimpunan Hotel dan
Restaurant Indonesia (PHRI).
Pengembangan Pasar
Tempat (Place) adalah Fokus kepada Whole Saler / Travel Agent terbaik dengan
memberikan rute / destinstion potensial. Penawaran yang diberikan berupa incentive atau
cash back, sehingga akan memberikan semangat Whole Saler / Travel Agent utuk
menjualkan produk Philippine Airlines. Membina hubungan baik dengan komunitas
sosial, organisasi dan institusi. Melalui Komunitas sosial, tentu Philippine Airlines dapat
memberikan harga khusus yang tujuan utamanya dalam rangka untuk meningkatkan
penjualan. Sebagai contoh Harley davidson Club Indonesia merupakan organisasi yang
sering meberikan kegiatan sosial kepada masyarakat. Sedangkan Organisasi dunia seperti
UN, WHO, FAO dsb. merupakan suatu peluang yang sangat besar untuk
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1028 http://sosains.greenvest.co.id 1023
mendistribusikan produk Philippine Airlines. Orang (People) merupakan sumber daya
yang sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan, dengan adanya SDM yang berkualitas
akan menciptakan kinerja yang baik bagi Philippine Airlines. Dalam menghasilkan
kualitas jasanya, maka perlu adanya suatu upaya & langkah-langkah nyata untuk
meningkatkan kualitas, profesionalisme, produktifitas serta etos kerja yang tinggi
terhadap SDM yang ada, mengingat masih terbatas & minimnya kualitas SDM Maskapai
Penerbangan di Indonesia untuk mampu bersaing secara internasional. Manfaat SDM
bagi Philippine Airlines sangat dibutuhkan untuk menjalankan roda perusahaan sesuai
tuntutan perubahan lingkungan. Menyadari peranan penting SDM bagi Philippine
Airlines, perusahaan harus lebih menyeleksi atau meningkatkan kualitas dan kinerja
karyawan agar citra perusahaan dapat terlihat baik dimata pelanggan.
Pengembangan Produk
Berdasarkan analis SWOT Philippine Airlines, kemudian Strategi Produk adalah
Meningkatkan Brand Equity (kekuatan merek) Philipine Airlines di market Indonesia.
Modernisasi armada modern, khususnya untuk inbound & outbound Jakarta, dengan
mengganti pesawat Airbus A321-200 menjadi pesawat Airbus A321neo dan Airbus
A350-900, yang akan dilengkapi dengan kabin dan in flight entertainment (IFE) terbaru.
Philippine Airlines merupakan maskapai bintang 4 versi Skytrax. Saat ini, Philippine
Airlines sedang fokus untuk mengekspansi armada pesawatnya, sehingga bisa bersaing
dengan penerbangan internasional lainnya. Standar pelayanan yang ada dalam
penerbangan meliputi Pre-flight services adalah pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan mulai dari proses booking sampai tiba di bandara sebelum naik pesawat. Untuk
Pre-flight services Philippine Airlines Indonesia, membagi dalam dua aspek yaitu Before
You Fly dan At the Airport. Untuk Before You Fly meliputi Travel basic, online booking,
book a package, frequently asked questions, myPAL Roam, myPAL upgrade dan group
booking. Sedang untuk At the Airport meliputi Airport Terminal Information, Business
Class Upgrade, Connecting Flight, PAL Lounge. Penumpang bisa melakukan booking
melalui website Philippine Airlines : https://www.philippineairlines.com. Selain itu bisa
juga melalui channel yang lainnya di Travel Agent Offline dan online. Top 10 Travel
Agent Offline antara lain Bayu Buana Travel, Smailing Travel, Panorama Tour &
Travel, Dwidaya Travel dll. Sedangkan untuk Travel Agent Online, antara lain seperti
Traveloka.com, Nusatrip.com, Tiket.com. Beberapa aspek dari Pre-flight services
Philippine Airlines adalah pelayanan check-in, dimana penumpang memiliki kartu
keanggotaan Priority Pass atau Dragon Pass yang bisa didapat dari kartu kredit, anda
bisa memasuki Pura Indah Lounge atau Premier Lounge yang bisa anda temui di bagian
paling ujung (dekat area gates D1-D7).
In-flight services adalah pelayanan yang diberikan kepada peumpang selama
penerbangan. Untuk Philippine Airlines Indonesia, menu makanan rute JKT-MNL salah
satunya adalah Fish Fillet with Steamed Rice atau Chicken with Mashed Potatoes and
Mushroom. Aktifitas lainnya yang merupakan bagian dari In-fligt Services Philippine
Airlines adalah IFE (In-Flght Entertainment) MyPAL eSuite, MyPAL player, My PAL
Wifi High Speed, MyPAL Mobile dan In-flight Magazine Mabuhay. Post-flight services
adalah pelayanan yang diberikan kepada penumpang pada saat tiba di bandara tujuan.
Salah satu pelayanan Philippine Airlines di Bandara tujuan adalah Baggage Assitance dan
Tracking. Dengan pelayanan ini akan memudahkan penumpang yang kehilangan Bagasi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Strategi Pemasaran Philippine Airlines dalam Menghadapai
Persaingan Penerbangan Pada Pasar Indonesia Tahun 2020. menunjukkan bahwa
Strategi Pemasaran Philippine Airlines Dalam
Menghadapi Persaingan Penerbangan Pada Pasar
Indonesia Tahun 2020
2021
Imam Ozali 1029
Berdasarkan hasil diagram Matriks IE Philippine Airlines berada pada posisi yang sangat
baik karena dapat dilihat dari Matriks IE perusahaan berada pada sel I & II, yaitu grow
and build. Sedangkan hasil dari diagram SWOT 4K pada kuadran SO posisi PT
Philippine Airlines berada pada kuadran I karena selisih faktor internal dan eksternal PT
Philippine Airlines bernilai positif yaitu faktor internal sebagai sumbu horizontal sebesar
1,38 dan faktor eksternal sebagai sumbu vertikal sebesar 1,87. Hal ini membuktikan
bahwa PT Philippine Airlines memiliki kekuatan yang baik.
Perumusan strategi yang dapat digunakan dari hasil analisis Matriks IE dan
Diagram SWOT 4K antara lain penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk. Sedangkan hasil dari analisis Matriks SWOT 4K atau TOWS, strategi yang dapat
diterapkan Philippine Airlines Indonesia dalam memenangkan persaingan di Pasar
Indonesia adalah meningkatkan promosi dengan melibatkan Kedutaan Philippina di
Indonesia khusunya untuk memperkenal rute favorit ke Canada, USA dan JPN.
Bibliografi.
Antariksa, Walid Fajar. (2017). Penerapan Manajemen Strategi Dalam Dakwah Nabi
Muhammad Saw. J-MPI (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam), 2(1), 2837.
Asma, Nizar Novalingga. (2016). Kerjasama Indonesia Dan Aliansi Maskapai
Penerbangan Internasional Dalam Konteks Penerbangan: Studi Kasus Kerjasama
Garuda Indonesia Dengan Skyteam. Perpustakaan.
Bilung, Septinor. (2016). Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Sepeda
Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai
Timur. EJournal Adminsitrasi Bisnis, 4(1), 116127.
Cahyono, Puguh. (2016). Implementasi strategi pemasaran dengan menggunakan Metode
SWOT dalam upaya meningkatkan penjualan produk jasa asuransi kecelakaan dan
kematian pada PT. Prudential Cabang Lamongan. JPIM (Jurnal Penelitian Ilmu
Manajemen), 1(2), 10-Halaman.
Charles, A. N., Maulana, Galih, & Rizaldi, Wynd. (2019). Formulasi strategi bisnis untuk
pengiriman ekspor udara. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik,
5(3), 339352.
David, Fred R., & David, Forest R. (2016). Manajemen strategik: Suatu pendekatan
keunggulan bersaing. Jakarta: Salemba Empat.
Fernandes, Yolanda Darma, & Marlius, Doni. (2018). Peranan Customer Service Dalam
Meningkatkan Pelayanan Kepada Nasabah Pada PT. Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat Cabang Utama Padang.
Hasibuan, Raja Rahmansyah. (2015). Strategi Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan
Indonesia Raya (GERINDRA) Sumatera Utara Dalam Menghadapi Pemilu
Legislatif Tahun 2014.
Ide, Pangkalan. (2013). Inner Healing at Home. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kotler, Philip. (2017). Marketing for competitiveness. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Mukti, Yogi. (2017). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi
Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pagar Alam. JURNAL ILMIAH
BETRIK: Besemah Teknologi Informasi Dan Komputer, 8(02), 8392.
Mustofa, Imam. (2018). Analisis Swot Sebagai Dasar Strategi Pengadaan Bahan Baku
Kayu Sengon Laut (Studi Pada Ud. Duta Agung Jaya Purworejo Lumajang).
Saputra, Fauzi Novit. (2018). Analisis Strategi Bersaing Pada Cv. Virgo Furniture Di
Sukoharjo, Solo.
Sembiring, Murpin Josua, & Fatihudin, Didin. (2020). Manajemen Strategi Dari Teori Ke
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1030 http://sosains.greenvest.co.id
Praktek. Jakarta: CV. Penerbit Qiara Media 2020.
Wibowo, Dimas Hendika, & Arifin, Zainul. (2015). Analisis strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal
Administrasi Bisnis, 29(1), 5966.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.