Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1142 http://sosains.greenvest.co.id
PERAN IBU DALAM PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA
SEKOLAH DASAR DI SD N 4 JEKULO
Farah Nur Nabila
Universitas Muria Kudus, Indonesia
E-mail: farahalfanabil@gmail.com
Diterima:
19 Agustus 2021
Direvisi:
13 September
2021
Disetujui:
15 September
2021
Abstrak
Ibu merupakan sosok utama yang paling berperan dalam
mengembangkan bahasa anak bahkan sosok pertama yang
menjadi sumber pemerolehan bahasa oleh anak. Di SDN 4
Jekulo terdapat berbagai perbedaan penyampaian bahasa oleh
sejumlah anak yang dipengaruhi beberapa faktor salah satunya
peran ibu. Peran Ibu merupakan tingkah laku seseorang sesuai
kedudukannya sebagai ibu yang memberikan perlakuan kepada
keluarganya. Bahasa merupakan salah satu alat untuk
berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus
dengan fokus penelitian anak usia SD dan ibu dilaksanakan di
SDN 4 Jekulo yang berada di Kecamatan Jekulo, Kabupaten
Kudus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara
mendalam, dokumentasi serta pencatatan. Dengan menggunakan
analisis data interaktif yang meliputi tahapan reduksi, penyajian,
dan penyimpulan data. Hasil dari penelitian ini yaitu Ibu
berperan dalam perkembangan bahasa anak. Ibu yang berperan
dengan baik (berperan aktif) dalam perkembangan bahasa anak,
maka anak memiliki kemampuan bahasa yang baik. Begitu pula
sebaliknya. Ibu yang kurang berperan (berperan pasif) maka
anak memiliki kemampuan bahasa yang kurang. Bentuk peran
Ibu dalam perkembangan bahasa anak yakni sebagai pendamping
(mendampingi anak setiap melewati tahap perkembangan
bahasa), sebagai pembimbing (membimbing anak dengan
mengajarkan berbagai aspek bahasa), sebagai fasiltator
(menyediakan segala kebutuhan anak untuk menunjang
perkembangan bahasanya), sebagai motivator (mendukung
anaknya dengan menyemangati untuk terus membaca dan
mempelajari bahasa), sebagai contoh (memberikan contoh
bagaimana pengucapan kata dan penggunaan kalimat yang
benar), dan sebagai organizer (mengatur waktu anak setiap
harinya termasuk ketika membaca buku bacaan, dan berbagai hal
lain yang menambah kemampuan bahasa anak).
Kata kunci: Peran Ibu, Bahasa Anak Usia SD, SD N 4 Jekulo
Abstract
Mother is the main figure who plays the most role in developing
the child's language even the first person who becomes the
source of language acquisition by children. SD N 4 Jekulo there
are various differences in language delivery by a number of
children who are influenced by several factors, one of which is
the role of the mother. The role of the mother is the behavior of a
person in accordance with his position as a mother who gives
Peran Ibu Dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia
Sekolah Dasar Di Sd N 4 Jekulo
2021
Farah Nur Nabila 1143
treatment to his family. Language is a tool for communicating.
This research uses a descriptive qualitative research approach
with the type of case study research with the focus of research of
children of the age of sd and mother in SD N 4 Jekulo located in
Jekulo Subdistrict, Kudus Regency. Data collection techniques
include observation, in-depth interviews, documentation and
recording. Using interactive data analysis that includes stages of
reduction, presentation, and data collection. The result of this
study is that mothers play a role in the development of children's
language. Mothers who play a good role (play an active role) in
the development of children's language, then the child has good
language skills. And vice versa. Mothers who do not play a role
(passive role) then the child has language skills that are less
Form of mother's role in the development of the child's language,
namely as a companion (accompanying children every passing
through the stage of language development), as a guide (guiding
children by teaching various aspects of language), as a
facilitator (providing all the needs of children to support their
language development), as motivators (supporting their children
by encouraging them to continue reading and learning the
language). For example (providing examples of how words are
pronounced and using correct sentences), and as an organizer
(managing children's time each day including when reading
reading books, and various other things that add to the child's
language skills).
Keywords: Mother's Role, Elementary Age Child Language, SD
N 4 Jekulo
Pendahuluan
Pada hakikatnya ketika dilahirkan anak memiliki bermacam-macam potensi,
diantaranya yaitu; potensi fisik, potensi intelektual, potensi sosial, potensi emosional,
potensi moral dan potensi bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi
(Suryana, 2013). Setiap bayi yang lahir mengawali komunikasi dengan lingkungan
sekitarnya melalui bahasa pertama yaitu bahasa isyarat, yang diisyaratkan melalui tangis
(Arnianti, 2019). Tangis seorang bayi mengkomunikasikan apa yang sedang ia rasakan,
serta kebutuhan dan keinginannya. Selaras dengan perkembangan kemampuan serta
kematangan jasmani yang berkaitan dengan proses bicara, kemampuan komunikasi
tersebut semakin bertambah dan meningkat. Kemampuan komunikasi anak sangat
dipengaruhi oleh lingkungan pertamanya, yaitu keluarga (Setiardi & Mubarok, 2017).
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi anak. Keluarga
merupakan suatu kelompok kecil yang terdiri atas Ayah, Ibu dan anak yang mengadakan
komunikasi (Valeza, 2017). Dalam lingkungan keluarga, anak akan mendapatkan
pengaruh pertamanya, terlebih lagi dengan seorang ibu. Ibu merupakan orang tua pertama
yang menjadi panutan sang anak (Surahman, 2019). Peran aktif ibu sangat berpengaruh
terhadap baik/buruknya sikap atau karakter yang dimiliki anak, termasuk cara
berkomunikasi dengan bahasa yang baik.
Bahasa tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, tetapi,
membutuhkan stimulasi dari orang-orang disekitarnya seperti orang tua, terutama Ibu
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1144 http://sosains.greenvest.co.id
(Sari, 2020). Ibu adalah sosok utama lawan bicara seorang anak. Tidak dapat dipungkiri,
bahwa Ibu menjadi salah satu penyebab baik atau buruknya cara berkomunikasi dan
keluasan bahasa yang dimiliki seorang anak. Peran aktif ibu dalam membimbing dan
mendidik anaknya dengan bahasa yang baik akan menjadi momok keberhasilan
tercapainya bahasa yang baik yang dimiliki anak (Oktavia, 2019).
Anak yang dapat berbicara dengan bahasa yang baik akan tercermin sikap sopan
dan santun dari anak tersebut. Selain itu, dengan bahasa yang baik akan terbentuk
kepribadian yang santun dan menghargai orang lain. Penggunaan bahasa yang baik
seperti bahasa jawa krama akan membentuk karakter santun yang dimiliki anak (Yulianti
et al., 2018).
Cara berbicara menggunakan bahasa yang baik patut diterapkan sejak usia dini.
Karena pada usia tersebut, anak hanya terpengaruh oleh lingkungan keluarga dan
sekitarnya (Widianto, 2015). Pada usia sekolah dasar yakni antara 6 sampai 13 tahun,
cara berkomunikasi dan berbahasa anak akan terlihat sesuai dengan apa yang ia dapatkan
dari lingkungan keluarganya. Anak yang sejak usia dini telah diarahkan atau di didik
untuk berkomunikasi dengan bahasa yang baik maka ia akan berbicara/berkomunikasi
dengan bahasa yang baik, dan begitu juga sebaliknya (Sari, 2019).
Berdasarkan hasil observasi di SDN 4 Jekulo dijumpai perbedaan cara
berkomunikasi antara anak satu dengan yang lain. Perbedaan ini terlihat sangat mencolok,
salah satu anak dari beberapa anak yang sedang bermain terdengar sering menggunakan
bahasa santun yaitu bahasa krama ketika berkomunikasi dengan lawan bicara yang lebih
tua dan juga tidak berbicara menggunakan bahasa yang kasar ketika berkomunikasi
dengan teman sebayanya (Faiza & Firda, 2018). Hal ini sangat berbeda dengan teman-
teman seusianya yang lain. Terdapat 3 bahasa yang digunakan oleh anak anak tersebut,
yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa Krama, dan Bahasa Jawa Ngoko. Bukan hanya
menggunakan bahasa jawa ngoko, terdapat anak yang beberapa kali menggunakan bahasa
kasar (misuh).
Perbedaan cara berbahasa tesebut juga tampak pada kosakata dan cara bicara antara
anak satu dengan yang lain (Madyawati, 2016). Terdapat anak yang menggunakan
kosakata rumit dan dapat menempatkannya pada kalimat-kalimat dengan jelas. Ada pula
anak yang masih agak terbata-bata dalam menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat
yang terstruktur. Hal tersebut dipengaruhi beberapa hal dan salah satunya adalah peran
ibu yang membimbing perkembangan bahasa anaknya. Hal ini terdapat pada penelitian
yang telah dilakukan Latifatun Najah pada tahun 2017, dari hasil penelitiannya diketahui
bahwa Ibu dalam proses perkembangan bahasa anak berperan sebagai pendamping
sekaligus pembimbing. Ibu mendampingi anak saat melakukan proses pemerolehan
bahasa serta membimbing anak dengan memberikan stimulus-stimulus yang berfungsi
untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak (Lubis, 2018).
Peran ibu merupakan faktor utama yang mempengaruhi kemampuan
berkomunikasi dan berbahasa anak, karena anak pertama kali mengenal bahasa melalui
ucapan ibu yang berbicara setiap harinya. Ibu merupakan role model pertama bagi anak
(Kurniati, Alfaeni, & Andriani, 2020). Perilaku apapun yang dilakukan ibu dalam
aktivitas sehari-hari akan menjadi contoh untuk anak, termasuk penggnaan bahasa. Ibu
yang berinteraksi maupun berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik seperti bahasa
jawa krama, maka anak akan mencontoh hal yang sama. Begitu pula dengan bahasa yang
lain. Tidak hanya sebagai role model, ibu juga menjadi partner pertama bagi anak. Ketika
ibu sering memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan anak, maka semakin banyak
kosa kata yang dipelajari sang anak (Zahro, Noermanzah, & Syafryadin, 2020). Anakpun
dapat mempelajari struktur kalimat sehingga dapat merangkai kata ke dalam kalimat yang
terstruktur. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Ibu dalam
Peran Ibu Dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia
Sekolah Dasar Di Sd N 4 Jekulo
2021
Farah Nur Nabila 1145 1142
mengembangkan kemampuan bahasa Anak Usia Sekolah Dasar di SDN 4 Jekulo,
mendeskripsikan bentuk peran ibu dalam perkembangan bahasa Anak Usia Sekolah
Dasar di SDN 4 Jekulo, mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat peran Ibu
dalam perkembangan bahasa Anak Usia Sekolah Dasar di SDN 4 Jekulo.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan pemikiran untuk
perkembangan bahasa anak sekolah dasar. Selain itu juga diharapkan data digunakan
sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang
berhubungan dengan kemampuan bahasa anak usia sekolah dasar. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan wawasan terhadap lingkungan di sekitar anak usia sekolah
dasar, yang masih membutuhkan dukungan untuk mengembangkan kemampuan
berkomunkasi dan berbahasa.
Metode Penelitian
Peneliti memfokuskan permasalahan Peran Ibu dalam Perkembangan Bahasa Anak
Usia Sekolah Dasar untuk mendeskripsikan berbagai macam peran yang dilakukan Ibu
dalam mengembangankan bahasa anak usia sekolah dasar. Lokasi penelitian bertempat di
SDN 4 Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Peneliti memilih lokasi tersebut
adalah mudah memperoleh akses data, lokasi mudah untuk dijangkau peneliti dan
permasalahan yang diangkat oleh peneliti terdapat di lokasi tersebut.
Penelitian akan mulai dilaksanakan pada bulan September 2020 sampai Mei 2021.
Penelitian ini sendiri meliputi tiga tahapan yakni tahap perencanaan, pengumpulan data
dan tahap pelaporan. Pada bulan September penelitian masuk di tahap perencanaan,
kemudian tahap pengumpulan data pada bulan April-Mei 2021 dan tahap pelaporan akhir
pada bulan Juni 2021. Dengan adanya acuan waktu tersebut, diharapkan penelitian yang
akan dilakukan berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar
memaksimalkan hasil yang telah diharapkan sebelumnya.
Hasil dan Pembahasan
Secara geografis wilayah Desa Jekulo berada di Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus. Berbatasan dengan Desa Klaling di sebelah timur, Desa Hadipolo di sebelah
barat, Desa Bulung di sebelah selatan, dan Desa Tanjung Rejo di sebelah utara. Desa
Jekulo memiliki wilayah seluas 223.70 Ha dan terbagi menjadi 5 dukuh yang terdiri dari
11 RW dan 46 RT. Dengan jumlah penduduk 11.121 jiwa.
Sarana dan Prasarana di Desa Jekulo sudah dapat dikatakan lengkap. Desa Jekulo
memiliki kondisi jalan yang cukup baik, sehingga semua tempat di Desa Jekulo dapat
diakses dengan mudah. Warga di Desa Jekulo mayoritas sudah memiliki alat transportasi
pribadi yang digunakan sebagai akomodasi sehari-hari seperti; sepeda, motor, ataupun
mobil. Jaringan listrik dan alat komunikasi juga sudah digunakan oleh warga untuk
membantu melakukan aktivitas sehari-hari. Fasilitas yang tersedia di Desa Jekulo sudah
memadai dan dapat digunakan warga seitar untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Keunggulan yang ada di Desa Jekulo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus ialah
letaknya yang strategis, tidak di pusat kota yang ramai namun juga tidak di pelosok desa
yang jauh dari jangkauan. Letak yang strategis ini banyak dimanfaatkan warga sekitar
untuk berwirausaha mulai dari berdagang kebutuhan pokok, menawarkan jasa seperti
penjahit baju, mendirikan usaha tempat makan dan sebagainya. Tidak hanya itu, di Desa
Jekulo terkenal dengan banyaknya Pondok Pesantren yang menjadi ikon Desa Jekulo.
Warga di Desa Jekulo memiliki berbagai macam mata pencaharian. Mulai dari
guru, TNI, wirausahawan, maupun penyedia jasa. Mayoritas warga Desa Jekulo
berprofesi sebagai pedagang, baik pedagang baju, pedagang kitab, pedagang sembako,
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1146 http://sosains.greenvest.co.id
dan lain-lain. Beberapa warga memilih berjualan karena di Desa Jekulo padat penduduk,
ditambah dengan banyaknya santri dari pondok pesantren. Berbagai pekerjaan akan
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Pekerjaan Warga Desa Jekulo
NO
PEKERJAAN
DATA
Perempuan
Jumlah
1
Belum/Tidak Bekerja
1,370
2,835
2
Mengurus Rumah Tangga
811
811
3
Pelajar/Mahasiswa
701
1,463
4
Pensiunan
36
86
5
Pegawai Negeri Sipil (Pns)
52
122
6
Tentara Nasional Indonesia (Tni)
11
7
Kepolisian Ri (Polri)
1
12
8
Perdagangan
38
50
9
Petani/Pekebun
15
54
10
Nelayan/Perikanan
1
11
Industri
17
21
12
Konstruksi
1
2
13
Transportasi
4
14
Karyawan Swasta
389
958
15
Karyawan Bumn
4
21
16
Karyawan Bumd
1
2
17
Karyawan Honorer
5
11
18
Buruh Harian Lepas
936
2,169
19
Buruh Tani/Perkrbunan
4
20
20
Tukang Cukur
1
1
21
Tukang Listrik
1
22
Tukang Batu
12
23
Tukang Kayu
10
24
Tukang Las/Pandai Besi
7
25
Tukang Jahit
20
32
26
Tukang Rias
3
3
27
Mekanik
21
28
Seniman
1
29
Ustadz/Mubaligh
7
18
30
Anggota Dprd Kab
1
31
Dosen
6
15
32
Guru
120
192
33
Notaris
1
3
34
Arsitek
1
35
Dokter
4
6
Peran Ibu Dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia
Sekolah Dasar Di Sd N 4 Jekulo
2021
Farah Nur Nabila 1147
36
Bidan
7
7
37
Perawat
5
6
38
Apoteker
2
2
39
Pelaut
2
40
Sopir
48
41
Pedagang
438
661
42
Perangkat Desa
1
10
43
Kepala Desa
2
44
Wiraswasta
111
395
45
Pekerjaan Lainnya
1
2
TOTAL
5,108
10,112
Sumber : Data Kependudukan Desa Jekulo Tahun 2020
Berdasarkan data yang telah didapatkan, dari 10.441 penduduk yang menganut
agama Islam sebanyak 99%, agama Kristen 0,82% dan Agama Katholik 0,19%. Dari data
tersebut dapat diketahui mayoritas penduduk Desa Jekulo menganut agama Islam. Hal
tersebut menjadi pengaruh besar bagi karakteristik warga karena pesan nilai religious
sangat menentukan bagaimana karakter masyarakat di suatu daerah. Terlebih lagi, banyak
didirikan Pondok Pesantren, sehingga kehidupan sosial agama di Desa Jekulo bernuansa
islami.
Lembaga pendidikan yang ada di Desa Jekulo dari tingkat prasekolah, hingga
tingkat sekolah menengah. Terdapat 2 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yakni PAUD
Al-Azhar dan PAUD , 3 TK (Taman Kanak-kanak) yakni TK Pertiwi, TK Nurul Ulum
dan TK Al-Azhar, 6 SD (Sekolah Dasar) yakni SD 1 Jekulo, SD 2 Jekulo, SD 3 Jekulo,
SD 4 Jekulo, SD 5 Jekulo SD 6 Jekulo, 1 MI (Madrasah Ibtida’iyah) yakni MI Al-
Yasiniyah, dan 1 SMP (Sekolah Menengah Pertama) yakni SMP 1 Jekulo. Dengan
adanya berbagai lembaga pendidikan yang ada di Desa Jekulo memberi dampak terhadap
tingkat pendidikan penduduk Desa Jekulo. Tempat lembaga pendidikan yang menyebar
luas di seluruh penjuru desa juga mempengaruhi pendidikan penduduk, karena dengan
letak sekolah yang menyebar tersebut memudahkan penduduk untuk menjangkau sekolah
tersebut.
Tingkat pendidikan penduduk di Desa Jekulo sudah dikatakan cukup baik. Dari
data yang di dapatkan terdapat 2% penduduk yang tidak/belum bersekolah, 6% belum
tamat SD, 22% Tamat SD,16% SMP, 22% SMA, 7% Diploma/Strata I, 0.5% Strata 2 dan
0.001% Strata 3.
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1148 http://sosains.greenvest.co.id 1148 1142
Tabel 2. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri 4 Jekulo
No.
Nama
Jabatan
Keterangan
1.
Subiyanto, S.Pd.SD
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
2.
Mas’amah, S.Pd.SD
Wali Kelas I
Guru
3.
Noor Chanifah, S.Pd.SD
Wali Kelas II
Guru
4.
Yang Suwito, S.Pd.
Wali Kelas III
Guru
5.
Sumiyati, S.Pd.SD
Wali Kelas IV
Guru
6.
Jumadi, S.Pd.SD
Wali Kelas V
Guru
7.
Harsiwi, S.Pd.
Wali Kelas VI
Guru
8.
Muhammad Prayitno, S.Pd.I
Guru PAI
Guru
9.
Alien Andarini S.Pd.
Guru Bahasa Inggris
Guru
10.
Wahyu Widyastuti
Staf TU
Tenaga Pendidik
11.
Nanik
Staf TU
Tenaga Pendidik
12.
Arif Amir Syaifuddin
Penjaga Sekolah
Tenaga Pendidik
13.
Khairul Saleh
Staf Perpustakaan
Tenaga Pendidik
Sumber: Arsip SD N 4 Jekulo
Adanya peralihan system pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah
menjadikan perubahan paradigma dalam unsur pemerintahan, salah satunya pendidikan.
Perubahan dalam aspek pendidikan salah satunya terdapat pada kurikulumnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006 telah disempurnakan menjadi
Kurikulum 2013 (K13). SD N 4 Jekulo mulai menerapkan K13 sebagai kurikulum
sekolah sejak Tahun 2017/2018 yang dilakukan secara bertahap yakni pada tahun ajaran
2017/2018 pada kelas 1 dan 4. Lalu Tahun 2018/2019 pada kelas 2 dan 5, dan pada
Tahun 2019/2020 seluruh kelas pada SDN 4 Jekulo sudah menggunakan Kurikulum
2013.
Tabel 3. Bentuk Peran Ibu dalam Perkembangan Bahasa Anak
No.
Nama Ibu
Nama Anak
Bentuk Peran Ibu
1.
Ibu ER
KIN
Sebagai pendamping (Mendampingi anak
membaca buku, menonton video youtube, dan
kegiatan lain)
Sebagai fasilitator
(Menyediakan buku cerita, gadget dengan batas
waktu, media elektronik untuk menonton
animasi anak/film anak)
Sebagai pembimbing
(Membimbing anak dengan mengajarkan bahasa
(kata/kalimat) yang benar)
2.
Ibu MRY
ARR
Sebagai fasilitator (menyediakan buku cerita,
buku bergambar, membelikan DVD lagu-lagu
anak
Sebagai organizer (mengatur waktu anak untuk
belajar, tidur, bermain dan kegiatan lain)
Peran Ibu Dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia
Sekolah Dasar Di Sd N 4 Jekulo
2021
Farah Nur Nabila 1149
Sebagai partner (mendengarkan anak ketika
bercerita setiap hari, memberikan respon, atau
menanyakan bagaimana harnya)
3.
Ibu NH
MHA
Sebagai fasilitator (menyediakan semua
kebutuhan seperti membelikan buku, majalah
anak dan lain-lain)
Sebagai pembimbing (membimbing anak
dengan mengajarkan kata-kata yang belum
diketahui atau membenarkan kalimat yang salah
4.
Ibu MSF
AK
Sebagai contoh (menggunakan kata-kata yang
baik dan kalimat yang benar ketika
berkomunikasi setiap hari)
Sebagai fasilitator (menyediakan fasilias seperti
buku, kaset lagu anak, dan lain-lain)
5.
Ibu YLT
MTA
Sebagai motivator (menyemangati anak ketika
malas membaca)
Sebagai fasiliator (menyediakan buku bacaan)
6.
Ibu SKN
NKA
Sebagai pendamping (mendampingi anak ketika
membaca)
Sebagai notivator (memberi semangat)
Dapat disimpulkan, bentuk-bentuk peran Ibu dalam perkembangan bahasa yakni
sebagai pendamping (mendampingi anak setiap meelewati tahap perkembangan bahasa),
sebagai pembimbing (membimbing anak dengan mengajarkan berbagai aspek bahasa),
sebagai fasiltator (menyediakan segala kebutuhan anak untuk menunjang perkembangan
bahasanya), sebagai motivator (mendukung anaknya dengan menyemangati untuk terus
membaca dan mempelajari bahasa), sebagai contoh (memberikan contoh bagaimana
pengucapan kata dan penggunaan kalimat yang benar), dan sebagai organizer (mengatur
waktu anak setiap harinya termasuk ketika membaca buku bacaan, dan berbagai hal lain
yang menambah kemampuan bahasa anak.
Kesimpulan
Ibu berperan dalam perkembangan bahasa anak usia sekolah dasar. Ibu yang
berperan aktif yakni yang memiliki kategori sangat baik dan baik memiliki anak dengan
kemampuan bahasa yang bagus. Sebaliknya, Ibu yang kurang berperan aktif yakni
memiliki kategori cukup memiliki anak dengan kemampuan bahasa yang cukup. Dan Ibu
yang mendapatkan kategori kurang memiliki anak dengan kemampuan bahasa kurang.
Bentuk-bentuk peran Ibu dalam perkembangan bahasa yakni sebagai pendamping
(mendampingi anak setiap melewati tahap perkembangan bahasa), sebagai pembimbing
(membimbing anak dengan mengajarkan berbagai aspek bahasa), sebagai fasiltator
(menyediakan segala kebutuhan anak untuk menunjang perkembangan bahasanya),
sebagai motivator (mendukung anaknya dengan menyemangati untuk terus membaca dan
mempelajari bahasa), sebagai contoh (memberikan contoh bagaimana pengucapan kata
dan penggunaan kalimat yang benar), dan sebagai organizer (mengatur waktu anak setiap
harinya termasuk ketika membaca buku bacaan, dan berbagai hal lain yang menambah
kemampuan bahasa anak).
Faktor yang menghambat peran Ibu yakni faktor usia, faktor pekerjaan, dan faktor
pendidikan. Ibu dengan usia yang sudah cukup berumur tidak dapat memberikan metode
atau stimulus yang efektif seperti halnya ibu-ibu muda, ibu yang berumur tidak memiliki
Volume 1, Nomor 9, September 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1150 http://sosains.greenvest.co.id
metode khusus dalam perkembangan bahasa anak hanya memberi contoh dalam kegiatan
sehari-hari, Ibu yang berpendidikan rendah sulit untuk membantu anak dalam
menjelaskan kata atau kalimat yang tidak dipahami oleh anak, karena mereka sendiri
tidak tahu akan kata tersebut. Ibu yang bekerja dengan durasi waktu yang lama
menyebabkan waktu dengan anak berkurang, selain itu karena banyak waktu yang
digunakan untuk bekerja menyebabkan kelelahan saat pulang sehingga waktu yang tersisa
tidak dapat dimanfaatkan untuk mendampingi anak melainkan digunakan untuk istirahat.
Bibliografi.
Arnianti, Arnianti. (2019). Teori Perkembangan Bahasa. PENSA, 1(1), 139152.
Faiza, Arum, & Firda, Sabila J. (2018). Arus metamorfosa milenial. Jawa Tengah:
Penerbit Ernest.
Kurniati, Euis, Alfaeni, Dina Kusumanita Nur, & Andriani, Fitri. (2020). Analisis Peran
Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 241256.
Lubis, Hilda Zahra. (2018). Metode Pengembangan Bahasa Anak Pra Sekolah. Jurnal
Raudhah, 6(2).
Madyawati, Lilis. (2016). Strategi pengembangan bahasa pada anak. Yogyakarta:
Kencana.
Oktavia, Restu. (2019). Kurangnya Mutu Pendidikan di Indonesia.
Sari, Meliana. (2020). Peran Orang Tua dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini. Aulada: Jurnal Pendidikan Dan Perkembangan Anak, 2(1), 3746.
Sari, N. U. R. Pita. (2019). Pengaruh Menggambar Dekoratif Terhadap Kemampuan
Bahasa Anak Tunagrahita Di Slb Islam Terpadu Baitul Jannah Kemiling Bandar
Lampung. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.
Setiardi, Dicky, & Mubarok, Husni. (2017). Keluarga sebagai sumber pendidikan
karakter bagi anak. Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2).
Surahman, Buyung. (2019). Peran Ibu terhadap Masa Depan Anak. Jurnal Hawa: Studi
Pengarus Utamaan Gender Dan Anak, 1(2).
Suryana, Dadan. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini: Teori Dan Praktik Pembelajaran.
Valeza, Alsi Rizka. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di
Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung
Senang Bandar Lampung. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.
Widianto, Edi. (2015). Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak
Usia Dini Dalam Keluarga. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Anak Usia Dini, 2(1), 3139.
Yulianti, Indah, Isnani, Ani, Zakkiyyah, Ayu Lailatuz, & Hakim, Jelita. (2018).
Penerapan bahasa jawa krama untuk membentuk karakter sopan santun di sekolah
dasar. Makalah. Prosiding Seminar Nasional Di Universitas Muria Kudus. Kudus,
11, 160165. Jakarta.
Zahro, Umi Atun, Noermanzah, Noermanzah, & Syafryadin, Syafryadin. (2020).
Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak dari Segi Umur, Jenis Kelamin, Jenis
Kosakata, Sosial Ekonomi Orang Tua, dan Pekerjaan Orang Tua. Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1(1), 187198. Yogyakarta.
Peran Ibu Dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia
Sekolah Dasar Di Sd N 4 Jekulo
2021
Farah Nur Nabila 1151 1149 1148 1142
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.