Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No. 2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
93
PEREMPUAN DALAM KOMUNITAS SUPORTER SEPAK BOLA THE
BABEL MANIA
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
Universitas Bangka Belitung
Diterima:
23 Januari 2021
Direvisi:
31 Januari 2021
Disetujui:
12 Februari 2021
Abstrak
Dewasa ini supporter sepak bola tidak hanya didominasi oleh
kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan. Hal ini dapat kita
lihat setiap pertandingan sepak bola semakin sering ditemui
kehadiran supporter wanita. Merebaknya suporter perempuan
tidak hanya terjadi di liga-liga besar, namun fenomena
merebaknya suporter sepak bola perempuan di rasakan di negeri
sendiri. The Babel Mania merupakan salah satu suporter sepak
bola khususnya suporter sepak bola untuk klub sepak bola
Bangka Belitung. Mayoritas anggota The Babel Mania adalah
laki-laki, namun akhir-akhir ini mulai banyaknya perempuan
yang bergabung dalam komunitas ini. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan motivasi perempuan bergabung dalam
komunitas The Babel Mania, dan menggambarkan perilaku
perempuan dalam komunitas The Babel Mania. Penelitian
menggunakan teori pertukaran dari George C. Homans. Metode
penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran
perempuan dalam komunitas The Babel Mania sangat
membantu. Ada beberapa dorongan yang menjadi motivasi
perempuan bergabung dalam komunitas ini yaitu, pengaruh
orang terdekat, semangat kedaerahan, sarana hiburan diwaktu
luang dan mengidolakan pemain tertentu. Perilaku fanatisme
perempuan pada komunitas The Babel Mania dapat dilihat dari
loyalitas dalam memberikan dukungan kepada klub sepak bola.
Kata Kunci: Komunitas, Sepak Bola, Suporter Perempuan
Abstract
At the present time, football supporters are not only dominated
by men, but also women. It can be observed in every football
match where the presence of female supporters is more frequent.
In addition, the spread of female supporters is not only occurred
in the big leagues, but also in this country. The Babel Mania is
one of football supporters for Bangka Belitung football club, and
the majority of these supporters are men. However, more women
started to join this club lately. Accordingly, this study aims to
portray the motivation of women to join The Babel Mania
Perempuan dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains
94
community and their behavior in this community. This study
applies George C. Homans’ Exchange Theory. At the same time,
the method of this study was a qualitative descriptive method.
Lastly, the results of this study portray that thepresence of
women in The Babel Mania community is advantageous.
Additionally, there are several incentives that motivate them to
join this community, which are the influence from their closest
people, local spirit, entertainment in leisure time, and idolizing
certain players. Furthermore, their fanatical behavior in this
community can be observed from their loyalty to support the
football club.
Keyword: Community, Football, Female Supporters
Pendahuluan
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang populer dan banyak di
gemari orang, hal ini terlihat dari banyaknya antusiasme masyarakat dalam mengikuti
perkembangannya (Taufik, 2019). Olahraga ini dikemas secara sederhana sehingga dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan. Sepak bola secara baku hanya dimainkan oleh pemain
yang berada dilapangan saja, namun tanpa kita sadari dalam permainan sepak bola
terdapat individu-individu diluar lapangan yang mendukung tim yang sedang bermain.
Individu pencinta sepak bola yang mengidentifikasi dirinya menjadi pendukung
tim sepak bola dapat disebut sebagai suporter. Suporter secara bahasa berarti dukungan,
diartikan lebih luas bahwa suporter ialah satu individu atau lebih yang memberikan
dukungan kepada salah satu pihak atau tim dalam pertandingan (Assyaumin et al., 2017)
Keberadaan pendukung atau suporter merupakan salah satu pilar penting dalam sebuah
pertandingan sepak bola, agar suasana tidak terasa hambar dan tanpa makna. Keberadaan
suporter dapat menjadikan energi tambahan bagi para pemain untuk memperoleh
kemenangan demi kepuasan para suporter atau pendukungnya.
Pada umumnya suporter sepak bola kebanyakan berasal dari kaum laki-laki, hal ini
terjadi karena sepak bola merupakan cabang olahraga yang diidentifikasi sebagai
olahraga kaum laki-laki yang bersifat maskulin (Runtiko, 2011). Dewasa ini supporter
sepak bola tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan
(Nurulhuda, 2012). Hal ini dapat kita lihat setiap pertandingan sepak bola semakin
sering ditemui kehadiran supporter wanita. Merebaknya suporter perempuan tidak
hanya terjadi di liga-liga besar ataupun di negara-negara yang kuat sepak bola, namun
fenomena merebaknya suporter sepak bola perempuan di rasakan di negeri sendiri.
Ketika perempuan melakukan perilaku atau kegaitan yang biasanya dilakukan oleh
laki-laki dan begitupula sebaliknya maka akan di anggap aneh atau sesuatu yang
menyimpang. Hal inti terkait konsep gender yang sering kali menitik beratkan setiap
keadaan perempuan. Konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada laki-laki
dan perempuan yang telah di konstruksikan secara sosial maupun kultur yang sering
dikaitkan dengan bagaimana harapan yang diharapkanseseorang terhadap peran yang
dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan (Oktavian, 2017). Konstruksi yang diberikan
masyarakat antara laki-laki dan perempuan sering kali didasari atas jenis kelamin yang
dimiliki sehingga hal tersebut tidak dapat dipertukarkan. Namun, berbeda halnya dengan
konsep gender yang telah di konstruksikan secara kultur ataupun sosial bahwa laki-laki
dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa, sedangkan perempuan dikenal lembut, cantik,
emosional dan keibuan. Walaupun ciri dari sifat tersebut dapat dipertukarkan, namun
akan melalui proses yang panjang.
Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No. 2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
95
Perempuan di konstruksi sebagai makhluk sosial yang dikenal feminim, lemah
lembut, emosional atau memiliki jiwa keibuaan. Masuknya kaum perempuan pada ranah
dunia persepakbolaan yang bersifat maskulin tentu memberikan warna baru. Di tengah-
tengah suporter sepak bola yang mayoritasnya laki-laki, perempuan juga menunjukkan
rasa loyal dan rela berkorban mereka kepada tim yang didukungnya. Rasa royal dan rela
berkorban itu mereka tunjukkan dengan cara selalu menghadiri pertandingantim
kesayangannya. Sebagaimana kita ketahui dalam mendukung tim kesayangannya di
stadion lapangan perempuan-perempuan ini ikut berbaur dengan laki-laki. The Babel
Mania merupakan salah satu suporter sepak bola khususnya suporter sepak bola untuk
klub sepak bola Bangka Belitung. The Babel Mania sendiri Sudah mulai berdiri pada
tahun 2010 dan resmi memiliki legalitas notaris pada tahun 2012. Beberapa tahun
sebelumnya The Babel Maniasempat vakum, hal itu terjadi karena persepakbolaan di
Bangka Belitung juga vakum. Namun sekarang komunitas ini mulai kembali
menunjukkan eksistensinya dalam mendukung klub sepak bola Bangka Belitung. Tujuan
utama dari The Babel Mania ini adalah untuk mendukung sepak bola Bangka Belitung.
Hal ini terlihat saat klub kesebelasan sepak bola Bangka Belitung Babel United berlaga di
liga dua kelompok suporter The Babel Mania mulai bergerak memberi dukungan.
Dukungan yang diberikan mulai dari mencetak ribuan dan ratusan spanduk jadwal
kesebelasan Babel United di liga dua dan menyebarkannya di berbagai wilayah Bangka
Belitung serta dukungan langsung dengan menyaksikan laga di stadion Depati Amir
Pangkalpinang.
Anggota dari komunitas suporter The Babel Mania sendiri mayoritasnya adalah
laki-laki, namun bukan berarti tidak ada perempuan. Dalam komunitas suporter The
Babel Mania sendiri terdapat beberapa anggota perempuan. Secara keseluruhan anggota
The Babel Maniayang sudah memiliki kartu tanda anggota kurang lebih terdiri dari 150
orang, dan 20 diantaranya adalah perempuan. Anggota perempuan dalam komunitas The
Babel Mania juga ikut serta dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh The Babel Mania.
Mereka juga ikut turun secara langsung untuk memberikan dukungan kepada tim sepak
bola Bangka Belitung.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan motivasi perempuan bergabung
dalam komunitas The Babel Mania, dan menggambarkan perilaku perempuan dalam
komunitas The Babel Mania. Bergabungnya perempuan kedalam komunitas suporter
sepak bola The Babel Mania tentu disebabkan adanya sebuah dorongan baik dalam diri
maupun dari luar, dorongan-dorongan itulah yang kemudian membuat perempuan
menjadi termotivasi untuk melakukan apa yang dia inginkan, seperti bergabung dalam
komunitas suporter sepak bola The Babel Mania yang mayoritasnya anggotanya laki-laki.
Bentuk perilaku yang ditunjukkan antara anggota suporter perempuan dan laki-laki dalam
memberikan dukungan kepada tim sepak bola yang di dukungnya tentu berbeda.
Berdasarkan paparan diatas peneliti melihat penelitian ini sangat menarik dilakukan untuk
melihat apa motivasi perempuan bergabung dalam komunitas suporter sepak bola The
Babel Mania yang mayoritas anggotanya laki-laki, serta melihat bagaimana bentuk
perilaku perempuan dalam menunjukan dukungan kepada tim sepak bola yang
didukungnya.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Dimana penelitian kualitatif menjadi relevan karena penelitimembutuhkan
pendalaman data secara langsung dan peneliti ingin mendeskripsikan hal-hal yang
bersifat spesifik dalam mengkaji permasalahan yang akan diteliti sesuai dengan rumusan
Perempuan dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains
96
masalah penelitian terkait perempuan dalam komunitas suporter sepak bola The Babel
Mania.
Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Sumber
data primer adalah sumber yang paling utama, misalnya reponden langsung, objek yang
diamati secara langsung, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber sumber
penunjang atau sumber tambahan yang dapat beruba buku-buku, jurnal penelitian,
dokumen peraturan dan lain sebagainya (Rahman, 2019).Teknik penentuan informan
pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Purposive samplingadalah
teknik penentuan informan yang dilakukan oleh peneliti dengan pertimbangan tertentu,
dalam artian penentuan informan oleh peneliti sesuai dengan tujuan dan kebutuhan data
penelitian. Teknikpengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi (Sugiyono, 2015)
Menurut (Rahman, 2019) menyatakan bahwa setelah keseluruhan data yang
diperoleh terkumpul, guna untuk menjawab rumusan masalah, maka data tersebut perlu di
analisis. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu reduksi data, display
data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pengurangan dan
penentuan ulang terhadap data yang telah dihasilkan dalam wawancara, observasi dan
dokumentasi sehingga dapat memilih data yang memiliki keterkaitan dengan fokus
penelitian ini (Ibrahim, 2015). Selanjutnya proses diplay data yaitu menampilkan data
sistematis yang telah diolah dari hasil wawancara, observasi, serta dokumentasidalam
bentuk tabel, matriks, chart, atau grafik (Rahman, 2019). Setelah itu, peneliti melakukan
penarikan kesimpulan yaitu tahap pengambilan keputusan atas pertanyaan penelitian,
dalam tahapini penarikan kesimpulan adalah hasil dari penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan
A.
Perkembangan Komunitas Suporter Sepak Bola The Babel Mania di Pangkalpinang
a)
Proses kemunculan komunitas The Babel Mania
The Babel Mania merupakan komunitas pendukung sepak bola atau lebih dikenal
dengan sebutan suporter sepak bola. The Babel Mania merupakan salah satu
komunitassupporter sepak bola yang ada di Bangka Belitung. Komunitas in sengaja
didirikan dengan tujuan untuk mendukung sepak bola yang ada di Bangka Belitung serta
untuk menyatukan orang Bangka Belitung yang mempunyai hobi sama dalam dunia
persepakbolaan. Komunitas in memang didirikan sebagai wadah untuk individu pencinta
sepak bola, dan perkumpulan individu-individu yang kemudian membentuk suatu
kelompok in diharapkan dapat memberikan dukungan semangat yang besar bagi sepak
bola Bangka Belitung.
Komunitas The Babel Mania ini didirikan oleh 8 orang yang bernama Muhammad
Norik, Adjie Pretama, Tio, Ade, Pangestu, Muhammad Aumifaras, dan Prayuda Nugraha.
Orang-orang yang mempelopori terbentuknya komunitas ini adalah satu geng pertemanan
yang kebetulan orang-orangnya memang menyukai sepak bola.Seiring waktu 8 orang ini
mengajak para pencinta sepak bola lainnya. Pada saat itu kegiatan dari komunitas ini
hanya sebatas kumpul-kumpul nonton pertandingan sepak bola.
Pada tahun 2013 The Babel Mania resmi memiliki legalitas akta notaris dan mulai
merapikan kepengurusan dan keanggotaan. Pada Tahun 2019 kemarin komunitas The
Babel Mania mulai kembali menujukkan eksistensinya dalam mendukung sepak bola
Bangka Belitung, yang dimana beberapa tahun sebelumnya sempat vakum.Tim yang
didukung oleh Komunitas The Babel Mania adalah Babel United yang saat itu bertanding
Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No. 2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
97
di Liga 2. Sepanjang perjalanan The Babel Mania dalam mendukung sepak bola Bangka
Belitung tahun 2019 adalah puncak dari kejayaan The Babel Mania.
Anggota dari komunitas The Babel Mania sendiri tidak hanya terbatas pada laki-
laki saja namun terdapatjuga perempuan, serta komunitas ini tidak berpatokan pada usia
muda atau tua sekalipun ketika mempunyai niat berkontribus mendukung sepak bola
melalui komunitas ini dipersilahkan untuk bergabung. Komunitas ini juga mempunyai
akun instagram yang aktif. Akun instagram ini biasanya digunakan untuk membagikan
informasi mengenai perkembangan sepak bola Bangka Belitung. Aktivitas komunitas The
Babel Mania saat ini tidak hanya sebatas sepak bola saja, namun mereka juga mulai
berkecimpung dalam kegiatan social lainnya seperti penggalangan dana dan penanam
pohon.
b)
Masuknya perempuan dalam Komunitas The Babel Mania
Anggota dari komunitas The Babel Mania terdiri dari laki-laki dan
perempuan.Mayoritas anggota dari komunitas ini adalah laki-laki, namun seiring waktu
banyak perempuan juga yang memilih bergabung dalam komunitas ini.Mulai banyaknya
perempuan yang bergabung pada The Babel Mania bertepatan saat komunitas ini sedang
mendukung klub Babel United. Pada saat itu komunitas ini
memangmengalamipenambahan keanggotaan yang cukup banyak, salah satunya
penambahan anggota perempuan yang mana sebelumnya anggota dari komunitas ini
mayoritas nya adalah laki-laki. Perempuan-perempuan yang banyak bergabung pada
komunitas ini kebanyakan berasal dari anak-anak SMA.
Anggota perempuan dalam komunitas The Babel Mania ini mempunyai julukan
tersendiri, julukan untuk anggota perempuan dalam komunitas ini adalah The Babel
Mania Angel. The Babel Mania Angel ini tidak mempunyai kepengurusan tersendiri dan
The Babel Mania Angel juga bukan merupakan sebuah komunitas. The Babel Mania Agel
ini hanya dijadikan sebagai sebutan saja bagi anggota perempuan dalam komunitas The
Babel Mania, artinya persoalan The Babel Mania Angel baik masalah kepengurusan,
aturan dan lain-lain semuanya diurus oleh The Babel Mania.
Selain itu kehadiran perempuan dalam komunitas The Babel Mania ini juga
memiliki peran yang cukup penting. Dalam komunitas The Babel Mania anggota
perempuan ini tidak dibedakan perannya dengan anggota laki-laki. Mereka bersanding
dengan para laki-laki untuk bersama-sama memajukan komunitas. Komunitas The Babel
Mania sengaja merangkul perempuan untuk bergabung dalam komunitas ini agar bisa
bersama-sama memajukan komunitas sembari berusaha untuk mengubah sterotipe yang
tumbuh di masyarakat mengenai sepak bola hanya untuk laki-laki.
Sikap loyalitas yang ditunjukkan oleh anggota perempuan dalam komunitas ini
juga tidak jauh berbeda dibandingkan dengan anggota laki-laki. Saat berada dilapangan
mereka bersama-sama memberikan dukungan kepada tim yang sedang bertanding.
Dukungan yang mereka berikan secara bersama ini juga melambangkan solidaritas yang
terjadi dalam komunitas ini, bahwasanya tidak ada pembedaan antara anggota laki-laki
dan perempuan. Loyalitas anggota perempuan dalam komunitas ini dapat terlihat pula
dari keikutsertaan mereka pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas The
Babel Mania, tidak hanya pada kegiatan yang bertema sepak bola keikutsertaan ini juga
mereka tunjukkan pada kegiatan-kegiatansosial lainnya yang dilakukan oleh komunitas
The Babel Mania.
B.
Motivasi Perempuan Bergabung dalam Komunitas The Babel Mania
Besarnya minat perempuan menjadi anggota dari suatu komunitas suporter sepak
bola tentu disebabkan adanya beberapa alasan. Fanatisme yang terjadi pada perempuan
dalam komunitas suporter sepak bolapada dasarnya disebabkan oleh minat atau
Perempuan dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains
98
antusiasme terhadap kegiatan komunitas, serta motivasi yang telah di terima untuk dapat
bergabung dalam komunitas. Adapun motivasi yang menyebabkan perempuan
bergabung dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania adalah sebagai berikut.
a)
Pengaruh orang terdekat
b)
Lingkungan ternyata memiliki peran tersendiri dalam mempengaruhi individu
untuk masuk kedalam suatu kelompok atau komunitas. Dari hasil wawancara dengan dua
orang anggota perempuan dari komunitas The Babel Mania diketahui bahwa keluarga
memiliki peran penting dalam mempengaruhi seseorang untuk masuk kedalam
komunitas.Seperti halnya motivasi terbesar yang membuat perempuan tergabung kedalam
komunitas The Babel Mania adalah berasal dari dorongan suami. Ketika suami memiliki
hobi menonton sepak bola maka hobi tersebut pun akan menular ke istri dan pada
akhirnya mereka pun ikut tergabung pula kedalam komunitas suporter.
Selain anggota keluarga ternyata disi lain teman juga bisa mempengaruhi seseorang
untuk masuk kedalam komunitas. Teman biasanya memang memiliki peran untuk
mempengaruhi seseorang agar bisa bergabung kedalam suatu komunitas. Ketika teman
sepermainan bergabung kedalam komunitas maka yang lainnya pun tanpa pikir panjang
akanikut bergabung juga dalam komunitas tersebut, meka merasa atmosferyang dirasakan
dalam komunitas itu tentu tidak jauh berbeda karena ada teman sepermainan di dalamnya.
c)
Semangat kedaerahan
Salah satu faktor penyebab munculnya perilaku fanatisme pada anggota suporter
perempuan dalam komunitas The Babel Mania adalah adanya rasa cinta berlebihan
terhadap golongan atau daerah tertentu. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh
informan ketika wawancara bahwa perempuan yang memilih bergabung dengan
komunitas The Babel Mania ini tidak hanya sekedar ikut-ikutan saja, melainkan ada
tujuan lain yaitu untuk mendukung daerah sendiri. Semangat kedaerahan yang menjadi
tujuan perempuan ini juga sejalan dengan visi dan misi dari The Babel Mania. Kesamaan
visi misi antara komunitas dan individu ini pula yang kemudian menjadi alasan kuat
mereka bisa tergabung didalamnya.
d)
Mengidolakan pemain tertentu
Mengidolakan salah satu pemain dalam tim kesebelasan biasanya di pengaruhi oleh
aspek nilai lebih yang di miliki oleh pemain tersebut seperti keahlian dalam bermain dan
lain-lain, fisik pemain dan lain-lain. Selain menyukai gaya permainan dari sebuah tim
kesebelasan, ternyata disisi lain banyak juga suporter yang menyukai pemain tertentu
yang bermain di kesebelasan tersebut.Kemampuan para pemain yang tampil dilapangan
dan bahkan memperoleh kemenangan ternyata memiliki poin tersendiri dimata
perempuan. Berdasarkan hasil observasi dilapangan ternyata ketika para pemain inti
semakin konsisten dengan permainannya, maka dukungan dari perempuan ini pun
semakin tinggi salah satunya dengan tergabung langsung dalam komunitas yang
mendukung tim tersebut. Ketika mereka bergabung dalam sebuah komunitas yang
memiliki tujuan yang sama dengan mereka maka secara tidak langsung dukungan yang
akan mereka berikan kepada sang idola akan menjadi jauh lebih besar ketimbang ia
mendukung secara individu.
e)
Menjadi sarana hiburan di waktu luang
Sepak bola saat ini sudah menjadi ranah hiburan bagi para penggemarnya.
Kesibukan sehari-hari yang bermacam-macam tersebut tak jarang akan memicu
timbulnya stress pada individu, sehingga individu tersebut mencari hiburan.
Memanfaatkan momen ketika mendukung tim kesayangan berlaga di lapangan
merupakan salah satu sarana hiburan. Pada umumnya kegiatan sehari-hari dari Anggota
perempuan The Babel Mania adalah menjadi ibu rumah tangga, bekerja, dan bersekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa menyaksikan
Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No. 2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
99
pertandingan sepak bola merupakan salah satu alasan perempuan masuk kedalam
komunitas suporter sepak bola The Babel Mania.Menyaksikan pertandingan sepak bola di
stadion juga merupakan salah satu sarana hiburan dari rutinitas kehidupan sehari-hari.
Bahkan di stadion saat menyaksikan pertandingan sesama anggota komunitas pun
bisa saling berinteraksi untuk sekedar betukar cerita soal aktivitas sehari-hari.
f)
Menjadi sarana hiburan di waktu luang
Sepak bola saat ini sudah menjadi ranah hiburan bagi para penggemarnya.
Kesibukan sehari-hari yang bermacam-macam tersebut tak jarang akan memicu
timbulnya stress pada individu, sehingga individu tersebut mencari hiburan.
Memanfaatkan momen ketika mendukung tim kesayangan berlaga di lapangan
merupakan salah satu sarana hiburan. Pada umumnya kegiatan sehari-hari dari Anggota
perempuan The Babel Mania adalah menjadi ibu rumah tangga, bekerja, dan bersekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa menyaksikan
pertandingan sepak bola merupakan salah satu alasan perempuan masuk kedalam
komunitas suporter sepak bola The Babel Mania.Menyaksikan pertandingan sepak bola di
stadion juga merupakan salah satu sarana hiburan dari rutinitas kehidupan sehari-hari.
Bahkan di stadion saat menyaksikan pertandingan sesama anggota komunitas pun bisa
saling berinteraksi untuk sekedar betukar cerita soal aktivitas sehari-hari.
C.
Perilaku Perempuan Dalam Komunitas Suporter Sepak Bola The Babel Mania
Loyalitas merupakan wujud perilaku fanatisme yang ditunjukkan para komunitas
atau kelompok suporter. Loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan, pengabdian dan
kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang
didalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan
pelayanan dan perilaku yang terbaik demi mencapai tujuan bersama.Sikap loyal yang
dimiliki oleh para kelompok suporter sepak bola membuat individu atau kelompok
didalam komunitas suporter tersebut menjadikan tim kebanggaannya sebagai suatu
prioritas.
Perilaku fanatisme ini bukan hanya ditujukan oleh suporter laki-laki saja, namun
suporter perempuan juga. Di antara suporter laki-laki perempuan juga
menunjukkanperilakufanatismenya yang ditunjukkan dengan rasa loyal saat mendukung
tim di lapangan.Hal yang sama pula yang terjadi pada komunitas suporter Sepak Bola
The Babel Mania (Koeswo, 2020). Di tengah-tengah anggota komunitas The Babel Mania
yang mayoritasnya laki-laki anggota perempuan juga menunjukkan perilaku fanatisme
yang mereka tunjukkan dengan sikap loyalitas saat mendukung tim kesebelasan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa perilaku fanatisme
anggota perempuandalam komunitas The Babel Mania saat memberikan dukungan adalah
sebagai berikut:
1. Fanatisme suporter perempuan ketika memberikan dukungan langsung di
lapangan
Komunitas suporter sepak bola The Babel Mania mengekspresikan perilaku loyal
mereka terhadap klub sepak Bola Bangka Belitung adalah dengan hadir langsung ke
stadion untuk mendukung tim bertanding. Biasanya anggota The Babel Mania akan
datang bersama-sama untuk memberikan dukungan tidak terkecuali bagi anggota
perempuan juga.Dari hasil wawancara dengan dua anggota komunitas The Babel Mania
di ketahui bahwa ditengah-tengah anggota komunitas The Babel Mania yang
mayoritasnya laki-laki anggota perempuan juga ikut memberikandukungan langsung
kepada tim di stadion lapangan.Perbedaan jumlah antara anggota laki-laki dan perempuan
tidak dijadikan masalah, justru perbedaan itu dijadikan kekuatan bersama untuk
memberikan dukungan langaung kepada tim yang sedang bertanding.
Perempuan dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains
100
Loyalitas anggota perempuan dalam komunitas The Babel Mania tidak perlu
diragukan lagi, bahkan jika dilihat lebih jauh saat memberikan dukungan perempuanjauh
lebih loyal lagi jika dibandingkan laki-laki. Saat menyaksikan pertandingan tanpa rasa
malu-malu perempuan meneriakkan dukungan kepada tim kesebelasan yang sedang
bertanding.Di tengah-tengah stadion yangmayoritas anggota komunitas laki-laki, anggota
perempuan tanparagu menyuarakan nyanyian yel-yel kepada tim.
2. Posisi suporter perempuan ketika memberikan dukungan langsung di lapangan
Ketika sedang memberikan dukungan langsung di stadion lapangan biasanya posisi
anggota perempuan di barisan paling depan, tepatnya dibelakang panglima lapangan yang
sedang memimpin. Untuk posisi dibelakang, di kiri dan kanan suporter perempuan
biasanya akan ditempatkan oleh laki-laki. Susunan posisi ketika berada di stadion
lapangan ini bertujuan untuk melindungianggota perempuan, jika mulai terjadi kerusuhan
maka anggota laki-laki yang ada di sisi kanan dan kiri perempuan akan mau kedepan
unutk mengelilingi dan melindungi perempuan. Selain itu, posisi perempuan ditempatkan
dibarisan depan untuk menahankeinginan laki-laki agar tidak berbuat anarkis karena
kecewa dengan permainan klub.
3. Atribut yang digunakan suporter perempuan dalam komunitas The Babel Mania
Suporter biasanya mempunyai ciri khas dalam mendukung tim kesayangannya.
Bagi mereka atribut tersebut melambangkan identitas dari komunitas itu sendiri.
Mengenakan atribut komunitas atau tim merupakan sebuah keharusan bagi supporter.
Komunitas The Babel Mania juga mempunyai atribut khusus yang melambangkan
identitas dari komunitas ini. Atribut dari komunitas TheBabel Mania ini ada 2 macam
yaitu baju kaos t-shirt dan selempang. Seluruh anggota komunitas The Babel Mania baik
anggota laki-laki atau perempuan tanpa terkecuali memiliki atribut ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota komunitas The Babel Mania
menunjukan bahwa kaos t-shirt komunitas The Babel Mania sendiri memiliki 2 warna
yakni biru dan hitam, namun ketika berada dilapangan perempuan lebih dominan
menggunakan kaos t-shirt yang berwarna biru. Ketika mereka berada di lapangan atribut
yang sering digunakannya adalah kaos t-shirt, anggota perempuan dalam komunitas The
Babel Mania saat berada dilapangan jarang menggunakan selempang, penggunaan
selempang ini kebanyakan dipakai oleh anggota laki-laki. Untuk atribut pendukung
lainnya seperti alat musik biasanya dibawakan oleh anggota laki-laki, dalam komunitas
ini atribut yang yang paling domian digunakan perempuan hanya kaos t-shirt saja.
4. Hubungan anggota suporter perempuan dengan anggota suporter laki
dalamkomunitas The Babel Mania
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka
waktu sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan bermasyarakat (Suyanto & Narwoko, 2007). Proses sosial yang
dimaksud dalam hal ini ialah keja sama yang dapat dijumpai hampir dalam setiap
kehidupan sosial mulai dari keluarga, masyarakat bahkan dalam suatu komunitas sosial.
Kerja sama ini bisa terjadi karena didorong oleh kesamaan tujuan dalam sebuah
kelompok. Selain kerja sama, interaksi yang baik antar sesama anggota komunitas pun
sangat mendukung untuk tercapainya suatu tujuan.
Komunitas The Babel Mania merupakan sebuah komunitas pendukung sepak bola
yang tujuannya untuk mendukung sepak bola Bangka Belitung. Setiap individu yang
bergabung dalam komunitas ini tentu tujuannya untuk mendukung sepak bola. Dari hasil
wawancara di lapangan dapat di ketahui bahwa hubungan yang terbangun antar sesama
anggota The Babel Mania terjalin sangat baik, walaupun anggota laki-laki lebih banyak
daripada anggota perempuan namun mereka berusaha sebisa mungkin untuk dapat
merangkul anggota perempuan.
Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No. 2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
101
Begitu pula sebaliknya anggota perempuan dalam komunitas ini berusaha menjalin
hubungan sebaik mungkin untuk mencapai kepentingan dan tujuan bersama, hal ini dapat
terlihat dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas The Babel Mania baik
yang berkaitan dengan sepak bola ataupun bukan anggota erempuan selalu antusias untuk
mengikutinya. Hubungan keakraban ini pun bukan hanya terjadi dilapangan saja, tetapi
ketika berada diluar lapangan pun mereka tetap menjaga baik hubungan antar sesama
anggota baik laki-laki ataupun perempuan.
D.
Perilaku Perempuan Yang Bergabung Dalam Komunitas Suporter Sepak Bola The
Babel Mania Sebagai Suatu Pertukaran Sosial.
Berdasarkan apa yang telah ditemukan peneliti di lapangan mengenai perempuan
dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania dapat dianalisis dengan
menggunakan teori pertukaran sosial Homans. Hasil observasi di lapangan mengenai
motivasai serta perilaku perempuan yang bergabung dalam komunitas The Babel Mania
tersebut terjadi sebuah pertukaran sosial. Teori pertukaran menurut George Caspar
Homans ini dibangun atas dasar asumsi individulistik yang dipengaruhi oleh psikologi
perilaku dan ilmu ekonomi elementer (Upe, 2010)
Dorongan psikologis manusia besar perannya terhadap sentimen yang akan
memotivasi orang itu untuk melakukan interaksi sosial satu sama lain (Rahman, 2017).
Hal ini pula yang terjadi pada perempuan dalam komunitas The Babel Mania, ketika
mereka bergabung dalam komunitas ini bahwa sebenarnya mereka sudah memiliki
motivasi tertentu. Motivasi ini merupakan hasil dari dorongan psikologis mereka.
Tujuan dasar dari perilaku manusia dalam pandangan pertukaran ialah keuntungan
(profit), imbalan (reward), dan ganjaran. Selanjutnya untuk mendapatkan imbalan
(reward) perempuan ini rela memberikan dukungan langsung di lapangan diantara
mayoritas anggota laki-laki. Perilaku ini kemudian semata-mata dilakukan hanya untuk
memenuhi keinginan pribadi. Hal inilah yang kemudian disebut pertukaran sosial yang
terjadi di pengaruhi oleh psikologi perilaku. Homans juga berargumen bahwa proses
keluar dan masuk kedalam hubungan pertukaran akan terus berlanjut hingga pada titik
ketika seluruh partisipan mampu untuk menyetarakan profit, dan profit yang
dimaksudkan tidak sebatas yang sifatnya finansial saja. Profit ini juga dapat melalui
interaksi yang kemudian berujung pada meraih cinta, pengakuan, loyalitas, dukungan.
Seperti halnya perempuan dalam komunitas The Babel Mania yang dimana pada akhirnya
kehadiran mereka dalam komunitas ini sangat di apresiasi karena dapat memberikan
kotribusi yang baik bagi komunitas, apresiasi ini merupakan suatu wujud dari rasa cinta
dan pengakuan yang membuat mereka tetap bertahan dalam komunitas ini.
Teori pertukaran Homans membayangkan bahwa perilaku sosial sebagai suatu
pertukaran kegiatan yang nyata, dan kurang lebih menghargai atau merugikan antara
setidaknya dua orang. Perilaku perempuan dalam komunitas The Babel Mania dikatakan
sebagai suatu tindakan pertukaran sosial, yang mana pertukaran tersebut berupa sebuah
perilaku yang nantinya akan berujung pada rasa kepuasan pribadi dan kelompok.
Pertukaran yang dilakukan oleh perempuan ini yaitu berupa, fanatisme mendukung klub
kesayangan yang mereka tunjukan melalui sikap loyalitas, kemudian akan dibalas dengan
kemenangan dari klub yang didukung.
Homans mengembangkan beberapa proposisi untuk menjelaskan kenyataan sosial
dari sudut pandang teori pertukaran. Adapun proposisi yang dikemukakan oleh Homans
yang sesuai dengan fokus permasalahan ialah proposisi nilai, dan proposisi rasionalitas.
Motivasi dan bentuk perilaku perempuan dalam komunitas The Babel Mania ini
dilakukan berdasarkan hasil yang didapatkan dari nilai suatu tindakan, dan tindakan
tersebut dilakukan berdasarkan kesadaran dan rasionalitas mereka.
Pada dasarnya seseorang dalam berperilaku telah membuat perhitungan-
perhitungan tentang berbagai tindakan alternatif. Seperti halnya perempuan yang
bergabung dalam komunitas The Babel Mania dan bentuk perilaku yang mereka
tunjukkan dalam menujukkan fanatisme mereka, sebelum melakukan tindakan ini mereka
telah memikirkan resiko atau hasil dari tindakan yang mereka lakukan. Oleh karena itu,
kesimpulan dari teori pertukaran ini didapatkan pada suatu pandangan mengenai aktor
sebagai pencari keuntungan yang rasional.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai perempuan
dalam komunitas suporter sepak bola The Babel Mania. Hasil temuan dilapangan dapat
disimpulkan bahwa, banyaknya perempuan yang bergabung pada The Babel Mania
bertepatan saat komunitas ini sedang mendukung Klub Babel United. Ada beberapa
motivasi yang mempengaruhi perempuan bergabung dalam komunitas The Babel Mania
yaitu, pengaruh orang terdekat seperti suami dan teman, semangat kedaerahan yang ada
didalam diri perempuan menjadi motivasi mereka untuk bergabung dalam komunitas The
Babel Mania, mengidolakan pemain tertentu, dan menjadikan sepak bola sebagai saran
hiburan. Bentuk perilaku anggota perempuan dalam komunitas The Babel Mania saat
memberikan dukungan kepada tim tidak jauh berbeda dari anggota laki-laki. Loyalitas
anggota perempuan dalam komunitas The Babel Mania tidak perlu diragukan lagi. Ada
beberapa perilaku perempuan dalam komunitas The Babel Mania saat memberikan
dukungan yaitufanatisme suporter perempuan ketika memberi dukungan langsung
dilapangan, posisi suporter perempuan ketika memberi dukungan langsung di lapangan,
atribut yang digunakan, dan hubungan antara anggota suporter laki-laki dan anggota
suporter perempuan yang baik.
Bibliografi
Assyaumin, Moch Ian Brilian, Yunus, Mahmud, & Raharjo, Slamet. (2017). Fanatisme
Suporter Sepakbola Ditinjau Dari Aspek Sosio-Antropologis (Studi Kasus Aremania
Malang). Jurnal Sport Science, 7(1), 4257.
Ibrahim, M. A. (2015). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Koeswo Aswanto, Heri. (2020). Pengalaman permpuan yang telah menikah menjadi
Bonita. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 7(1).
Nurulhuda, Emily. (2012). Memahami Pengalaman Komunikasi Suporter Perempuan Jak
Angel Dalam Usaha Menegaskan Eksistensi Di Dunia Sepakbola. Ilmu Komunikasi
FISIP UNDIP.
Oktavian, Novi. (2017). Fenomena perempuan berjudi di kampung nelayan 1.
Universitas Bangka Belitung.
Rahman, Bustami. (2017). Ringkasan Teori Sosiologi. Yogyakarta: Imperium.
Rahman, Bustami. (2019). Kisi-kisi Praktis Menyusun Proposal Penelitian.
Runtiko, Agus Ganjar. (2011). Konstruksi Budaya Maskulin dalam Iklan. Jurnal
Penelitian Komunikasi, 14(1).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suyanto, J. Dwi Narwoko Bagong, & Narwoko, J. Dwi. (2007). Sosiologi teks pengantar
& terapan. Jakarta: Kencana, Cet, 3.
Taufik, Muhamad Syamsul. (2019). Meningkatkan Teknik Dasar Dribbling Sepakbola
Melalui Modifikasi Permainan. Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreaksi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana, 8(1).
Upe, Ambo. (2010). Tradisi aliran dalam sosiologi: dari filosofi positivistik ke post
positivistik. Rajawali Pers.
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains 102
Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No. 2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Afrihardina Muharani, Luna Febriani, dan Putra Pratama Saputra
103
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License