Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1188 http://sosains.greenvest.co.id
PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH IKAN (POCLI)
DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Nasturtium Officinale R. Br)
Sofyan Samad, Shubzan A. Mahmud, Helda Sabban, Sugeng Haryanto dan
Hayun Abdullah
Universitas Khairun, Indonesia
E-mail: sofyan.samad1970@gmail.com, shubzanandimahmud90[email protected]om,
Diterima:
28September 2021
Direvisi:
11 Oktober 2021
Disetujui:
15 Oktober 2021
Abstrak
Pandemi Covid-19 mengggu kgiatan masyarakat. Tujuan
penelitian untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman selada di pekarangan rumah masarakat desa.Tempat
Penelitian di Desa Nusajaya Halmahera Timur Indonesia.
selama Januari Mei 2021. Perlakuan tanpa pupuk orgnik cair
limbah ikan ((POCLI)) 1 liter air/3 polybag (A1)., (POCLI) 5
cc/1 liter air/3 polybag (A2)., (POCLI) 10 cc/1 liter air/3
polybag (A3)., (POCLI) 15 cc/1 liter air/3 polybag (A4).,
(POCLI) 20 cc/1 liter air/3 polybag (A5)., (POCLI) 25 cc/1
liter air/3 polybag (A6) Masing- masing polybag diberikan 333
cc. Parameter agronomi meliputi: 1) Tinggi selada (cm), 2)
banyak daun selada, 3) Panjang (cm), 4) Bobot segar sampel (g)
dengan analisis ragam (Anova). Kesempulan. Hasil analisis
ragam menunjukan bahwa perlakuan POCLI 25 cc/L air/3
polybag (A6) berpengaruh terhadap seluruh parameter
pengamatan selada, umur 14 HST tinggi 8 cm, umur 21 HST
tertinggi 13 cm dan pada umur 28 HST tinggi 20 cm. Pada saat
panen menhasilkan jumlah daun selada terbayak 10 helai, daun
terpanjang 20 cm, dan bobot sampel terberat 135 g bila
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Usur makro dan mikro
didalam POCLI sehingga mendorong, mempercepat
pertambahan ukuran, panjang selada.
Kata kunci: Pupuk organik cair limbah ikan, tanaman selada,
parameter agronomis
Abstract
The Covid-19 pandemic that resulted in low-nutrition, low-
nutrition rural economies, resulted in people being trapped in
poverty. Even though the village community has the potential of
abundant natural resources. The purpose of the study is to
increase the growth and production of lettuce plants in the yard
of the village community house . Research Place in Nusajaya
Village of East Halmahera Indonesia. January - May 2021.
With treatment without fertilizer orgnik liquid waste fish
((POCLI)) 1 liter of water / 3 polybags (A1)., (POCLI) 5 cc / 1
liter water / 3 polybags (A2)., (POCLI) 10 cc / 1 liter water / 3
polybags (A3)., (POCLI) 15 cc / 1 liter water / 3 polybags (A4).,
(POCLI) 20 cc / 1 liter air / 3 polybags (A5)., (POCLI) 25 cc / 1
liter water / 3 polybags (A6) Each polybag is given 333 cc.
Agronomic parameters include: 1) Height of lettuce (cm), 2)
many lettuce leaves, 3) Length (cm), 4) Fresh weight of sample
(g) with variety analysis (Anova). The results of the variety
Pupuk Organik Cair Limbah Ikan (Pocli)
dan Produksi Tanaman Selada (Nasturtium Officinale R.
Br)
2021
Sofyan Samad, Shubzan A. Mahmud, Helda Sabban, Sugeng Haryanto dan
Hayun Abdullah 1189
analysis showed that the pocli treatment of 25 cc / L water / 3
polybags (A6) affects all parameters of lettuce observation, age
14 HST height 8 cm, age 21 HST highest 13 cm and at the age of
28 HST height 20 cm. While at the time of harvest resulted in the
number of lettuce leaves terbayak 10 strands, the longest leaves
20 cm, and the heaviest sample weight 135 g when compared to
other treatments. Macro and micrours in POCLI thus
encouraging, accelerating the increase in size, length of lettuce.
Keywords: Liquid organic fertilizer of fish waste, lettuce plant,
agronomic parameters
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi masyarakat desa rendah, gizi rendah,
dan masyarakat terjebak dalam kemiskinan (Simanjuntak & Erwinsyah, 2020). Setelah
masyarakat desa memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Mengantisipasi hal
tersebut dilakukan budidaya tanaman selada pada pekarangan rumah yang berpotensi dan
memanfatkan limbah ikan untuk pertumbuhan tanaman dan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, mendukung ketahan pangan, meningkatkan mependapatan dan giji masyarakat
(Prihantoro, 2013).
Selada (Lactuca sativa L) tanaman iklim sub-tropis mampu beradaptasi pada iklim
tropis. Selada dikonsumsi secara global (Cahyono, 2014). Tanaman herba tinggi 50 cm
(Ali, Hamiduddin, Aslam, & Nasir, 2016). Selada membentuk krop di dataran tinggi.
Selada daunnya bulat lonjong, warna hijau (Rusli, 2018).
Selada memiliki kalori, lemak, natrium dan sumber zat besi, asam folat, dan
vitamin C (Kim, Moon, Tou, Mou, & Waterland, 2016). Mengandung pigmen sayuran ini
ada 3 jenis yaitu selada daun, batang dan krop (Surbakti, Lahay, & Irmansyah, 2015).
Selada mempunyai vitamin A dan C berfungsi untuk penglihatan (Novriani, 2014).
Selada tumbuh pada tanah gembur pada suhu 15-20 C. Kelembaban udara rendah
produksi rendah (Nurrohman, Suryono, & Puji, 2014). Cahaya untuk peyerapan unsur
hara Matahari panas selada akan layu (Restiani, Triyono, Tusi, & Zahab, 2015). Pupuk
organik untuk kesuburan tanah (Huda, Widaryanto, & Nugroho, 2016). Budidaya
tanaman selada secara organik yang muda diserap akar tanaman (Yanuarismah, 2012).
Penggunaan pupuk organik cair limbah ikan (POCLI) ini membantu tanaman untuk
tumbuh sehat dan memiliki daya tahan terhadap hama penyakit dan menghasilkan
produksi yang berkualitas.
Limbah ikan terdiri dari kulit, tulang, kepala, ekor, jeroan-jeroan yang teri dari
lambung, usus hati, kantung empedu, pancreas, limpa dan ginjal, dengan komposi
kandungan pupuk organik limbah ikan Pocli adalah PH 7,1%, C. Organik 4%, P205
0,17%, K20 0,29%, Protein 36-57%, Serat kasar 0,05-2,38 %, Kadar air 24-63 %, kadar
abu 5-17 %, akadar Ca 0, 9-5 %, serta kadar P 1-1,9 %, dan memiliki kandungan nutrisi
sebagai berikut: kalori (128 kcal), total lemak 3 mg), lemak jenuh (1 mg), vitamin B12
(1,86), kolesterol (57 mg), fosfor (204,00 mg)selenium (54-40), proten (26 mg), niacin
(4,74mg), kalium (380 mg) Kurniawati, Y. 2004. Selanjutnya pembuatan pupuk organik
cair limbah ikan ditambakan dengan mikroorganisme EM-4 dan sebagai bioaktivator
untuk mempercepat proses fermentasi bahan organik (Prihandari, 2014). Fermentasi
tegantung lama waktu kandungan NPK dalam pupuk organik cair limbah ikan Setyorini
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1190 http://sosains.greenvest.co.id
(2016).Selanjutnya menggunakan migroorganisme untuk meningkatkan dan memperkaya
nutrisi pada bahan (Yusuf, 2019).
Pupuk organik cair menyuburkan dan tidak merusak struktur tanah. Selanjutnya
pemberian pupuk yang tidak tepat akan merugikan pertumbuhan tanaman (Setyorini &
Yusnawan, 2016). Budidaya organik tanaman selada. Tujuan penelitian untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman selada di pekarangan rumah masarakat
desa.
Metode Penelitian
Tempat penelitian di Gambesi dengan ketinggian 5 meter dari permukaan laut (m
dpl) Januari - Mei 2021. Menggunakan RAK dan 6 perlakuan 3 ulangan 45 polybag
dan satu polybag terisi satu tamaman dengan perlakuan sebagai berikut menggunakan
RAK dan 6 perlakuan 3 ulangan 45 polybag dan satu polybag terisi satu tamaman
dengan perlakuan sebagai berikut tanpa pupuk organic cair limbah ikan (POCLI) / 1 liter
air/3 polybag (A1)., (POCLI) 5 cc / 1 liter air/3 polybag (A2)., (POCLI) 10 cc/1 liter
air/3 polybag (A3)., (POCLI) 15 cc/1 liter air/3 polybag (A4)., (POCLI) 20 cc/1 liter
air/3 polybag (A5)., (POCLI) 25 cc/1 liter air/3 polybag (A6) Masing- masing polybag
diberikan 333 cc.
Penelitian ini menggunakan selada daun sebagai benih. Benih selada diperoleh dari
toko tani, kemudian disemaikan selama 7 hari setelah tanam (HST) dan di pidakan ke
media tanam polybag. Pemupukan diberikan pada saat tanaman berumur 10 HST dan
interfal waktu setiap 10 hari sekali. Parameter agronomi meliputi: (1) tinggi selada (cm),
(2) banyak daun selada (helai), (3) Panjang (cm), (4) Bobot segar sampel (g). Data
dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT dimana
α 0,05) Hanafiah (2010).
Hasil dan Pembahasan
Tinggi tanaman selada (cm). Pemberian pupuk organik cair limbah ikan (POCLI)
berpengaruh nyata terhadap komponen tinggi tanaman selada (cm) pada umur 14 HST, 21
HST, 28 HST. Jumlah dun, Panjang Daun dan Bobot tanaman Selada Pada Saat Panen.
Rataan tinggi tanaman selada (cm) pada umur 14 HST, 21 HST, 28 HST. Jumlah dun,
Panjang Daun dan Bobot tanaman Selada Pada Saat Panen disajikan pada Tabel 1.
Tabel 3. Rataan tinggi tanaman selada (cm) pada umur 14 HST, 21 HST, 28 HST.
Jumlahdun, Panjang Daun dan Bobot tanaman Selada Pada Saat Panen.
Perlakuan
Tinggi Tanaman Umur
Jlh Daun
(helai)
Bobot
(g)
14
HST
21
HST
28
HST
(A
1
)
4
a
5
a
8
a
5
a
120
a
(A
2
)
4
a
6
a
8
a
6
a
123
b
(A
3
)
5
b
7
b
10
a
7
a
125
c
(A
4
)
5
b
8
b
14
b
8
a
127
d
(A
5
)
7
c
10
c
17
c
9
b
130
e
(A
6
)
8
d
13
d
20
d
10
b
135
f
BNT α 0,05
0,43
1,79
2,07
1,96
1,59
Keterangan :
abcdef
Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
perbedaan yang nyata (P<0,05).
Pupuk Organik Cair Limbah Ikan (Pocli)
dan Produksi Tanaman Selada (Nasturtium Officinale R.
Br)
2021
Sofyan Samad, Shubzan A. Mahmud, Helda Sabban, Sugeng Haryanto dan
Hayun Abdullah 1191
Analisis ragam pada Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair
limbah ikan (POC LI) dengan dosis 25 cc / liter air / 3 polybag pada umur 14 HST
tinggi selada 8 cm, umur 21 HST tinggi 13 cm, umur 28 HST tinggi 20 cm dan berbeda
nyata (P<0,05) dengan dosis lainnya. Komponen jumlah daun meghasilkan 10 (helai) dan
tidak berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan A5 tetapi berbeda dengan perlakuan
lainnya dan komponen panjang daun perlakuan A6 panjang daun mencapai 20 cm dan
bebeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan lainnya, demikan juga komponen bobot
perlakuan A6 menghasilkan 135 g bebeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan lainnya dan
menghasilkan nilai rendah pada semua komponen pengamatan terjadi pada perlakuan A1
tanpa pemupukan.
Kesimpulan
Analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan POCLI 25 cc/L air/3 polybag (A5)
berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan selada, umur 14 HST tinggi 8 cm,
umur 21 HST tertinggi 13 cm dan pada umur 28 HST tinggi 20 cm. Sedangkan pada saat
panen menhasilkan jumlah daun selada terbayak 10 helai, daun terpanjang 20 cm, dan
bobot sampel terberat 135 g bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Usur makro
dan mikro didalam POCLI sehingga mendorong, mempercepat pertambahan ukuran,
panjang selada.
Bibliografi
Ali, Waris, Hamiduddin, Ahmad A., Aslam, M., & Nasir, A. (2016). Tukh-e-karhu
(Lactuca sativa Linn.): pharmacological and phytochemical profile and uses in
unani medicine. Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation, 5(1), 14.
Cahyono, Budhi. (2014). Peran modal sosial dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat petani tembakau di Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
15(1), 116.
Huda, M. Syahrial, Widaryanto, Eko, & Nugroho, Agung. (2016). Pengaruh Beberapa
Dosis Kompos Dan Azolla (Azolla Pinnata R. B) Segar Pada Pertumbuhan Dan
Hasil 2 Varietas Tanaman Wortel (Daucus Carotta L.). Jurnal Produksi Tanaman,
4(6).
Kim, Moo Jung, Moon, Youyoun, Tou, Janet C., Mou, Beiquan, & Waterland, Nicole L.
(2016). Nutritional value, bioactive compounds and health benefits of lettuce
(Lactuca sativa L.). Journal of Food Composition and Analysis, 49, 1934.
Novriani, Novriani. (2014). Respon Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Terhadap
Pemberian Pupuk Organik Cair Asal Sampah Organik Pasar. Klorofil: Jurnal
Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian, 9(2), 5761.
Nurrohman, W. M., Suryono, A., & Puji, K. (2014). The use of fermented Paitan
(Tithonia diversifolia L) extract and liquid rabbit manure as a source of nutrients in
the hydroponic cultivation of mustard greens (Brassica juncea L.). J. Plant
Production, 2(8), 649657.
Prihandari, H. (2014). Analisis Implementasi Kebijakan Penilaian Kinerja Puskesmas di
Kabupaten Jepara Tahun 2012. Universitas Diponegoro.
Prihantoro, Satya. (2013). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dalam
Meningkatkan Pendapatan (Studi Empiris Di Kelurahan Bandung Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo). Journal of Nonformal Education and Community
Empowerment, 2(2).
Restiani, Ag Reni, Triyono, Sugeng, Tusi, Ahmad, & Zahab, Ridwan. (2015). Pengaruh
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1192 http://sosains.greenvest.co.id
jenis lampu terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman selada (Lactuca
sativa L.) dalam sistem hidroponik indoor. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(3),
219226.
Rusli, Rusli. (2018). Respon Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Pada Beberapa Pupuk
Npk Majemuk Dengan Pemberian Dosis Yang Berbeda. Malang: University of
Muhammadiyah Malang.
Setyorini, Sulistiyo Dwi, & Yusnawan, Eriyanto. (2016). Peningkatan kandungan
metabolit sekunder tanaman aneka kacang sebagai respon cekaman biotik.
Simanjuntak, Atmaezer Hariara, & Erwinsyah, Rudy G. (2020). Kesejahteraan Petani
Dan Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19: Telaah Kritis Terhadap
Rencana Megaproyek Lumbung Pangan Nasional Indonesia. Sosio Informa, 6(2),
184204.
Surbakti, Immanuel Hans Alexander, Lahay, Ratna Rosanti, & Irmansyah, T. (2015).
Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam. Jurnal
Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 4(1), 107073.
Yanuarismah, Yanuarismah. (2012). Pengaruh Kompos Enceng Gondok (Eichornia
Crassipes Solm) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Selada (Lactuca sativa L).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakrta.
Yusuf, Viqkih Bamantya Gea. (2019). Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC)
dari limbah ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) terhadap pertumbuhan dan hasil
panen tanaman Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L.) dan Sawi hijau (Brassica
juncea L.). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.