Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1213 http://sosains.greenvest.co.id
dikarenakan keterlambatan pengiriman obat, ketidak tersediaan stok obat di PBF, atau
barang baru yang belum pernah ada di stok apotek sehingga mempengaruhi mutu
pelayanan di Apotek Keluarga 8 Antapani Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi pengelolaan obat
dari metode konsumsi Activity Based Coasting di Apotek Keluarga 8 Antapani Bandung
bersadarkan tingkat investasi dan konsumi/pemakaiannya. Oleh sebab itu penelitian ini
dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang tata cara pengelolaan obat secara
efektif dan memberikan gambaran tentang investasi dalam perencanaan obat di tahun
berikutnya yang paling sesuai dalam pengelolaat obat di apotek.
Berdasarkan penelitian mengenai analisis Activity Based Coasting merupakan
metode penerapan konsep-konsep akuntansi aktivitas yang menghasilkan perhitungan
harga pokok produk yang lebih akurat dan menyediakan informasi tentang biaya dan
kinerja dari sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat (Tandiontong
& Lestari, 2012). Beberapa penelitian tersebut antara lain seperti artikel Dani Saputra
(2012) dengan judul penelitian Penerapan Activity-Based Coasting Dalam Menentukan
Besarnnya Tarif Jasa Rawat Inap Pada RS Hikmah. Hasil dari penentuan tarif jasa rawat
inap jenis perawatan umum pada rumah sakit menggunakan pendekatan Activity based
Coasting yaitu, kelas Super VIP Utama Patompo Rp. 511.808,52, Super VIP Biasa
Patompo Rp. 491.924,34, VIP Utama Rp. 392.805,66, VIP Biasa Rp. 360.530,42, Kelas I
Rp. 342.360,09, Kelas II Rp. 304.964,88, Kelas III Rp. 170.899,35. Terdapat selisih harga
yang lebih rendah dari penetapan manajemen rumah sakit dengan hasil perhitungan
menggunakan pendekatan Activity Based Coasting yaitu untuk kelas Super VIP Utama
Patompo sebesar Rp. 88.191,48, Super VIP Biasa Patompo sebesar Rp. 8.075,88, dan VIP
Utama sebesar Rp. 7.194,34. Sedangkan harga yang lebih tingghi menggunakan Activity
Based Coasting yaitu untuk selisih untuk VIP Biasa Rp. 60.530,42, Kelas I Rp.
92.360,09, Kelas II Rp. 154.964,88, dan Kelas III Rp. 70.899,35.
Persamaan dengan penelitian ini adalah menganalisis perhitungan tarif jasa rawat
inap dengan menggunakan metode Activity Based Coasting System, perbedaannya pada
penelitian ini hanya sampai perhitungan dengan menggunakan metode ABC.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah rancangan penelitian deskriptif melalui observasi
untuk mengevaluasi manajemen pengelolaan obat, pengadaan obat, dan penyimpanan
obat di Apotek Keluarga 8 Antapni Bandung. Data yang di peroleh dengan penelusuran
terhadap dokumen Januari-Desember 2020, sedangkan sebagian diperoleh secara
prospektif yaitu data yang diperoleh pada saat penelitian berlangsung, pada bulan Januari
2020 yang merupakan data primer.
Data yang didapat dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan data kuantitaif
di Apotek Keluarga 8 Antapani Bandung, analisis data diperoleh dengan membandingkan
indikator pengelolaan obat dengan keadaan sebenarnya. Oleh sebab itu, penelitian ini
menggunakan populasi obat yang ada di Apotek Keluarga 8 Bandung dari bulan Januari
– Desember 2020
Teknik analisis data yang digunakan peneliti menggunakan analisis data kuantitatif.
Teknik analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dan
berapa besar volume penjualan yang tercapai (Amalia, 2017). Selain itu analisis
kuantitatif juga digunakan untukmencari presentase harga yang selanjudnya akan
digunakan untuk menganalisis berdasarkan analisis ABC (Activity Base Cost)
(Puspitasari, 2015). Langkah-langkah atau prosedur klasifikasi barang dalam analisis
ABC yaitu dimulai dari mengidentifikasi seluruh produk obat dan alkes di Apotek
Keluarga 8 Antapani Bandung lalu menentukan harga per unit, harga produk obat dan