Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1234 http://sosains.greenvest.co.id
PENGEMBANGAN LKS DIGITAL BERBASIS PROBLEM SOLVING
TERINTEGRASI KARAKTER ISLAMI DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK KELAS 3 TEMA 1
Miftahudin
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Diterima:
28 September
2021
Direvisi:
09 Oktober 2021
Disetujui:
15 Oktober 2021
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui kelayakan LKS
digital berbasis problem solving terintegrasi karakter islami, (2)
Mengetahui kepraktisan LKS digital berbasis problem solving
terintegrasi karakter islami pada peserta didik kelas 3 tema 1.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan
menggunakan model ADDIE yang meliputi lima tahap (Analysis,
Design, Development, Implementation, Evaluation). Uji coba
dilakukan terhadap peserta didik kelas III SD Negeri Pekutan
semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan
data menggunakan angket, observasi, wawancara dan analisis
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian meliputi: (1) hasil
validasi kelayakan LKS digital diperoleh rata-rata 3,57 dengan
kriteria sangat layak. Hasil validasi mendapatkan Percentage
Agreement(PA)95,28%, (2) hasil kepraktisan worksheet ditinjau
dari respon peserta didik pada uji coba terbatas mendapatkan
respon 66,7% dengan kriteria sangat baik, dan 33,3% dengan
kriteria baik. sedangkan respon peserta didik dengan uji luas
memperoleh respon sebesar 71,4% dengan kriteria sangat baik,
dan 28,6% dengan kriteria baik. Adapun hasil keterlaksanaan
pembelajaran pertemuan I, II, dan III diperoleh rata-rata
Percentage Agreement(PA)94,59% dengan kategori sangat baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa LKS digital berbasis
problem solving terintegrasi karakter islami layak digunakan
untuk tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas
III Sekolah Dasar.
Kata kunci: karakter islami, problem solving, LKS digital
Abstract
This research aims to, (1) Knowing the feasibility of digital LKS
based on problem solving integrated Islamic character, (2)
Knowing the practicality of digital LKS based on problem solving
integrated Islamic character in students grade 3 theme 1. This
research is a development research using the ADDIE model which
includes five stages (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation). The trial was conducted on students
of class III SD Negeri Pekutan odd semester of the academic year
2021/2022. Data collection techniques use questionnaires,
observations, interviews and document analysis. The data
analysis techniques used are qualitative and quantitative analysis.
The results of the study include (1) the results of validation of
digital LKS eligibility obtained an average of 3.57 with very
Pengembangan Lks Digital Berbasis Problem Solving
Terintegrasi Karakter Islami Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas 3 Tema 1
2021
Miftahudin 1235
feasible criteria. Validation results obtained Percentage
Agreement (PA)95.28%, (2) worksheet practicality results
reviewed from the response of learners in limited trials received
a response of 66.7% with excellent criteria, and 33.3% with good
criteria. while the response of learners with extensive tests
received a response of 71.4% with excellent criteria, and 28.6%
with good criteria. The results of the learning implementation of
meetings I, II, and III obtained an average percentage agreement
(PA)94.59% with excellent categories. Thus, it can be concluded
that the digital LKS based on problem solving integrated Islamic
character is worth using for the theme of growth and development
of living things class III Elementary School.
Keywords: Islamic character, problem solving, Digital LKS
Pendahuluan
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kurikulum yang berbasis
kompetensi untuk mengantisipasi kebutuhan kompentensi pada masa yang akan datang
yaitu pada abad 21 (Anwar, 2014). Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong
peserta didik atau siswa, agar mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar
dan mengomunukasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pelajaran (Yusuf, 2018).
Kurikulum 2013 merupakan lanjutan dari kurikulum sebelumnnya yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sebelumnya Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang pernah diujucobakan pada tahun 2004 (Machali, 2014). KBK (Competency
Based Curriculum) pernah dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan
dalam mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,
sebagai amanat UU 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (Susanti, 2016).
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap
kurikulum KTSP (Prastowo, 2014).
Penerapan Kurikulum 2013 yang memiliki pengaruh pada berbagai komponen
utama dalam proses pembelajaran tidak berimbang dengan kesiapan masing-masing
komponen di dalamnya (Moh, Widya, & Aulia, 2019). Untuk tenaga pendidik yang dituntut
lebih kreatif dan inovatif pada kenyataannya masih jauh dari harapan penerapan kurikulum
2013 seperti kurangnya minat pendidik untuk membuat bahan ajar secara mandiri
(Prastowo, 2017). Salah satu pemikiran instan dari pendidik adalah menggunakan buku
teks yang diterbitkan oleh swasta tanpa melakukan pengecekan menyeluruh sehingga
tersebarnya buku ajar yang tidak layak di beberapa sekolah dasar (Wijaya, 2018).
Pada proses pembelajaran agar peserta didik lebih mudah materi pembelajaran perlu
diberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) (Hidayanti & Utami, 2016). Lembar Kegiatan
Siswa adalah lembaran- lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik
(Abdurrahman, Gardjito, & Budiarti, 2015). LKS biasanya berisi petunjuk atau langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas tersebut harus jelas kompetensi dasar
yang akan dicapai (Widodo, Priyanti, & Salimi, 2016). Sementara, menurut pandangan
lain, LKS bukan merupakan singkatan dari lembar Kegiatan Siswa akan tetapi lembar kerja
siswa yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa. Sehingga peserta didik
diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri (Huda, 2013).
LKS merupakan media cetak yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber
belajar, tetapi LKS ini di buat digital dikarenakan untuk mengatasi pandemi covid-19,
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1236 http://sosains.greenvest.co.id
karena pada saat ini masih ada pandemi pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar
menggunakan pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (Arizona, Abidin, &
Rumansyah, 2020). Pada kondisi saat siswa melakukan pembelajaran jarak jauh yang
dilakukan dirumah masing-masing biasanya siswa kurang paham tentang materi-materi
yang diberikan oleh guru, maka solusinya adalah menggunakan LKS berbasis digital yang
di dalamnya memuat berbagai macam materi tematik dan juga latihan lembar kerja siswa
untuk melatih pemahaman siswa (Santoso & Santosa, 2020). LKS digital ini juga
diharapkan dapat memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, dan
juga dapat menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap
materi yang diberikan, juga untuk melatih kemandirian belajar siswa.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari
penelitian ini berupa LKS Digital berbasis model problem solving terintegrasi karakter
islami dalam pembelajaran tematik kelas 3 tema 1. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ADDIE. Endang Mulyatiningsih (2012: 183)
menggambarkan tahapan desain pengembangan ADDIE sebagai berikut.
Hasil dan Pembahasan
Pengembangan bahan ajar LKS menggunakan model ADDIE yang terdiri 5 tahap
yaitu Analysis (analisis), Design (desain), Develop (pengembangan), Implementation
Pengembangan Lks Digital Berbasis Problem Solving
Terintegrasi Karakter Islami Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas 3 Tema 1
2021
Miftahudin 1237
(implementasi), dan evaluation (evaluasi). Tahap pertama dalam model ADDIE yaitu
analysis, terdiri dari 3 langkah pokok yaitu analisis bahan ajar, analisis materi, analisis
kebutuhan.
Tahap analisis bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang timbul di SD pada
saat kegiatan pembelajaran. Analysis didapatkan pada saat melakukan observasi dan
wawancara oleh guru dan peserta didik. Hasil observasi menunjukkan bahwa di SD Negeri
Pekutan belum tersedia sarana dan prasarana yang memadai seperti belum tersedianya
laboratorium komputer, sehingga pada saat penelitian masih menggunakan laptop pribadi.
LKS Digital dapat digunakan di laptop ataupun di handphone. Adanya pandemic covid-19
peserta didik belajar mandiri di rumah, sehingga penggunaan worksheet sangat efektif
digunakan pada masa pandemic covid-19 karena mudah diakses dan belajar menjadi lebih
menyenangkan (Mulatsih, 2020).
Tahap kedua yaitu design, terdiri dari tiga langkah yaitu pengumpulan referensi,
menentukan draft, menyusun materi, dan menyusun layout. Tahap desain LKS sudah
dibuat kemudian divalidasi kepada tiga validasi yaitu ahli materi, ahli media, dan
pakar/praktisi yang diambil dari guru kelas. Saran dan komentar yang di dapat saat tahap I
dijadikan masukan untuk memperbaiki bahan ajar LKS. Masukan terhadap LKS adalah
sebagai berikut.
Tabel 1. Revisi LKS oleh Validator.
No.
Aspek yang Direvisi
Perbaikan
1.
Pada setiap pertemuan belum ada petaan
KD dan Indikator.
Membuat pemetaan KD dan Indikator
2.
Setiap bacaan atau materi harus ada
sumbernya, gambar perlu di urutkan sesui
nomor.
Pada setiap bacaan dan gambar di
berikan sumber, dan mengurutkan
gambar sesuai nomor.
3.
Bahasa untuk disederhanakan agar mudah
di pahami.
Untuk bahasa di buat lebih mudah.
4.
Setiap soal sebaiknya ada materi atau
contoh soal
Membuat materi pada setiap contoh
soal.
5.
Setiap slide di beri tombol-tombol menu
Membuat tombol-tombol menu pada
setiap slide
6.
Daftar pustaka belum lengkap
Melengkapi daftar pustaka
Hasil revisi validasi berdasarkan saran dan masukan ahli materi, ahli media, dan
pakar/praktisi, sehingga dihasilkan bahan ajar worksheet yang sudah dapat dikatakan layak
digunakan dapat dilihat dari Tabel.
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1238 http://sosains.greenvest.co.id
Tabel 2. Hasil revisi LKS Digital.
Sesudah
Ditambahkan pemetaan KD dan indikator
Ditambahkan tombol-tombol menu pada
setiapa slide
1. Hasil Kelayakan LKS Digital Berbasis Problem Solving Terintegrasi Karakter Islami
LKS dikatakan layak apabila memenuhi kualitas isi dan tujuan pembelajaran,
kualitas instruksional, dan kualitas teknis. Dalam kualitas isi dan tujuan terdapat beberapa
kriteria yang sesuai dengan komponen kelayakan isi. Untuk kualitas instruksional ada
sebagian dari kriteria yang sesuai dengan komponen kelayakan bahasa. Sedangkan pada
kualitas teknis, terdapat kriteria yang sesuai dengan komponen penyajian. Berdasarkan
analisis data validasi oleh dua dosen ahli dan ahli praktisi, skor yang diperoleh dari validasi
ketiga ahli menggunakan LKS diperoleh hasil sangat layak. Hasil lengkap dapat dilihat di
lampiran.
Pengembangan Lks Digital Berbasis Problem Solving
Terintegrasi Karakter Islami Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas 3 Tema 1
2021
Miftahudin 1239
Tabel 3. Data Hasil Validasi LKS Digital Berbasis Problem Solving Terintegrasi
Karakter Islami.
No
Aspek yang
dinilai
Skor
Jumlah
Validitas
Nilai
Kriteria
Dosen
Guru
1.
Kelayakan isi
37
38
75
93,8,%
3,75
Sangat
layak
2.
Kebahasaan
7
7
14
100%
3,5
Sangat
layak
3.
Penyajian
8
8
16
100 %
4,0
Sangat
Layak
4.
Tampilan
menyeluruh
13
13
26
83,8%
3,25
Layak
5.
Anatomi
LKS
12
12
24
100%
4,0
Sangat
layak
Rata-rata
31
95,52 %
3,70
Sangat
layak
Gambar 1. Diagram Hasil Validasi Pengembangan LKS Digital Berbasis Problem
Solving Terintegrasi Karakter Islami.
Data pada Tabel 1 menunjukkan hasil penilaian terhadap LKS Digital berbasis
problem solving terintegrasi karakter islami dari tiga validator yaitu ahli materi, ahli media,
serta guru sebagai praktisi. Hasil persentase kemudian dikonversi menjadi skala empat dan
klasifikasi yang dapat dilihat pada tabel (angka). Acuan pengubah nilai menjadi skala
empat. Hasil validasi pada aspek kelayakan isi diperoleh jumlah skor 75 sehingga diperoleh
presentase 93,8% dan nilai 3,25 dengan kriteria layak. Aspek kebahasaan diperoleh jumlah
skor 14 sehingga memperoleh presentase 100% dan nilai 4 dengan kriteria sangat layak.
Aspek penyajian diperoleh jumlah skor 16 sehingga diperoleh presentase 100%
dan nilai 4 dengan kriteria sangat layak. Aspek tampilan menyeluruh diperoleh jumlah skor
26 dengan memperoleh presentase 83,8% dan nilai 3,75 dengan kriteria sangat layak
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Kelayakan Isi Kebahasaan Penyajian Tampilan
Menyeluruh
Anatomi
Worksheet
Hasil Validasi
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1240 http://sosains.greenvest.co.id
Aspek anatomi LKS diperoleh jumlah skor 24 sehingga diperoleh presentase 100% dan
nilai 4 dengan kriteria sangat layak.
Data yang diperoleh tidak mencapai 100% atau nilai 4.00 karena pada bahan ajar
LKS masih terdapat kekurangan diantaranya aspek kelayakan isi yaitu, pada kebenaran
konsep yang disajikan, aspek tampilan menyeluruh yaitu tata letak (layout), aspek anatomi
LKS yaitu, masih kurangnya susunan bagian isi LKS.
Berdasarkan skor yang didapat dari ketiga validator, akan dijadikan hasil dari
penelitian ini, hasil dari validasi materi diolah berdasarkan pedoman penskoran. Dalam
pembuatan LKS harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan menyesuaikan karakter
dari peserta didik dan sudah layak digunakan dalam pembelajaran.
2. Hasil Kepraktisan LKS berbasis problem solving terintegrasi karakter islami
Kepraktisan disini terdiri dari respon peserta didik terhadap LKS dan keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan LKS.
a. Respon Peserta Didik Dengan Uji Coba Terbatas.
Menurut Poerwadarminta dalam (Kusuma, 2017:6) respon merupakan suatu
tanggapan atas apa yang telah disampaikan. Respon berarti reaksi atau tanggapan yaitu
penolakan atau penerimaan, sikap acuh atau tak acuh, respon peserta didik dapat ditelusuri
menggunakan angket yang diisi setelah peserta didik mengikuti pembelajaran
menggunakan LKS digital berbasis problem solving terintegrasi karakter islami.
Tabel 4. Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba Terbatas Terhadap LKS
Digital Berbasis Problem Solving Terintegrasi Karakter Islami.
Rerata Skor
Klasifikasi
Jumlah
%
>3,25-4,0
Sangat Baik
4
66,7
>2,50-3,25
Baik
2
33,3
>1,75-2,50
Cukup
0
0
1,0-1,75
Kurang
0
0
Jumlah Total
6
100
Berdasarkan data hasil respon 6 peserta didik terhadap LKS pada uji coba terbatas
dengan draft respon terdiri dari 13 butir penilaian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel
No. 28. Hasil respon peserta didik di SD Negeri Pekutan yang jumlah skornya mencapai
kriteria sangat baik terdapat 4 anak dengan presentase 66,7% dan respon dengan kriteria
baik terdapat 2 anak dengan presentase 33,3% dapat ditampilkan dengan diagram batang
sebagai berikut.
Gambar 2. Diagram Respon Peserta Didik Uji Coba Terbatas terhadap LKS digital
4
2
0 0
66,70%
33,30%
0 0
0
1
2
3
4
5
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Uji Coba Terbatas
Jumlah %
Pengembangan Lks Digital Berbasis Problem Solving
Terintegrasi Karakter Islami Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas 3 Tema 1
2021
Miftahudin 1241
b. Respon Peserta Didik Dengan Uji Coba Luas
Tabel 5. Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba Luas Terhadap LKS
Digital Berbasis Problem Solving Terintegrasi Karakter Islami.
Rerata Skor
Klasifikasi
Jumlah
%
>3,25-4,0
Sangat Baik
10
71,4
>2,50-3,25
Baik
4
28,6
>1,75-2,50
Cukup
0
0
1,0-1,75
Kurang
0
0
Jumlah Total
6
100
Berdasarkan data hasil respon 23 peserta didik terhadap LKS pada uji coba luas
dengan draft respon terdiri dari 13 butir penilaian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel
No. 28 Hasil respon peserta didik di SD Negeri Pekutan yang jumlah skornya mencapai
kriteria sangat baik terdapat 10 anak dengan presentase 71,4% dan respon dengan kriteria
baik terdapat 4 anak dengan presentase 28,6% dapat ditampilkan dengan diagram batang
sebagai berikut.
Gambar 3. Diagram Respon Peserta Didik Uji Coba Luas LKS
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari respon peserta didik menggunakan LKS dapat
disimpulkan bahwa, hasil yang memuaskan ini didapatkan karena beberapa faktor, salah
satunya siswa antusias untuk melakukan belajar bersama setelah sekian lama mereka
belajar secara daring (dari rumah) secara mandiri karena situasi lingkungan yang saat ini
sedang mengalami pandemi Covid-19 yang mengharuskan peserta didik sekolah dasar
harus belajar dari rumah.
Dengan adanya penelitian ini, peserta didik terlihat antusias mengikuti rangkaian
pembelajaran menggunakan LKS, dibuktikan dengan hasil yang diperoleh pada Tabel 20,
hasil yang diperoleh menunjukkan dari 14 peserta didik yang mengikuti pembelajaran
menggunakan LKS di peroleh nilai di atas KKM semua, hasil yang diperoleh dengan nilai
terendah 80 dan nilai tertinggi 100. Salah satu keberhasilannya dengan menggunakan
10
4
0 0
71,40%
28,60%
0 0
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Uji coba luas
Jumlah %
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1242 http://sosains.greenvest.co.id
bahan ajar yang menyenangkan serta menjadikan peserta didik lebih aktif, karena LKS ini
bersifat dua arah.
c. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan LKS
LKS yang yang telah diuji coba pada uji terbatas kemudian di revisi kemudian
diujikan secara luas melalui tahap penyebaran. Penyebaran dilakukan di SD Negeri
Pekutan di kelas III dengan jumlah 23 peserta didik. Pada tahap ini dilakukan 3 kali
pertemuan. Sebelum pertemuan telah dilakukan tahap persiapan sesuai kondisi lebih luas,
RPP dibuat berdasarkan pendekatan saintifik dengan basis problem solving terintegrasi
karakter islami. Setelah melihat karakteristik peserta didik maka perlu menyiapkan bahan
ajar yang sesuai dan cocok dalam pembelajaran, bahan ajar yang cocok dan sesuai dengan
pembelajaran adalah LKS. Dalam pelaksanaan penelitian dilakukan dengan protocol
kesehatan mulai dari sebelum masuk peserta didik diarahkan untuk mencuci tangan,
memakai masker, serta menjaga jarak.
Tabel 6. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Terhadap LKS Digital Berbasis
Problem Solving Terintegrasi Karakter Islami.
No
Aspek
Pertemuan
I
II
III
1
2
1
2
1
2
1.
Kegiatan pembuka
21
20
23
24
23
24
2.
Kegiatan inti
30
29
33
31
34
32
3.
Kegiatan penutup
17
17
19
19
19
19
Jumlah
68
66
75
74
76
75
Persentase (%)
85,1 %
99,33 %
99,34 %
Kriteria
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Data hasil keterlaksanaan pembelajaran dari dua observer pada setiap pertemuan.
Tabel 30 menunjukkan rata-rata skor dari masing-masing observer pada setiap pertemuan.
Pada pertemuan pertama diperoleh persentase 85,1 %, pertemuan kedua memperoleh
persentase 99,33 %, dan pertemuan ketiga memperoleh persentase 99,34 %. Hasil
perhitungan keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Berikut merupakan
diagram keterlaksanaan pembelajaran.
Pengembangan Lks Digital Berbasis Problem Solving
Terintegrasi Karakter Islami Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas 3 Tema 1
2021
Miftahudin 1243
Gambar 4. Diagram Keterlaksanaan Pembelajaran
Uji coba secara luas pertemuan pertama dilaksanakan di kelas III SD Pekutan dengan
23 peserta didik. Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis, 2 September 2021 pada pukul
08.30 WIB sampai pukul 10.30 WIB. Uji coba secara luas pertemuan kedua dilaksanakan
di kelas III SD Pekutan dengan 23 peserta didik. Uji coba dilaksanakan pada hari Senin, 6
September 2021 pukul 08.30 sampai 10.30 WIB. Uji coba secara luas pertemuan ketiga
dilaksanakan di kelas III SD Pekutan dengan 23 peserta didik. Uji coba dilaksanakan pada
hari Kamis, 9 September 2021 pukul 08.30 sampai 10.30 WIB. Kegiatan diawali dengan
salam, berdoa, dan memberikan gambaran mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan
menggunakan LKS Digital berbasis problem solving terintegrasi karakter islami dalam
pembelajaran tematik kelas 3 tema 1
Kegiatan pembukaan diawali dengan berdoa, salam, dan pemantapan peserta didik
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pembelajaran menggunakan LKS digitan
berbasis problem solving terintegrasi pada kelas 3 tema 1 subtema 1. Pada pertemuan ke-1
diperoleh presentase 85,1% dengan kriteria sangat baik. Pada pertemuan ke-2 diperoleh
presentase 99,33 % dengan kriteria sangat baik. Pada pertemuan ke-3 diperoleh presentase
99,34 % dengan kriteria sangat baik.
Kesimpulan
LKS Digital Berbasis Problem Solving Terintegrasi Karakter Islami Dalam
pembelajaran Tematik Kelas 3 tema 1 layak untuk digunakan di SD dengan bukti hasil
validasi kelayakan LKS digital dari dosen ahli dan guru kelas III memperoleh jumlah rata-
rat skor 3,70 dengan kriteria sangat layak. Selanjutnya untuk uji reliabilitas menunjukkan
rata-rata percentage agreement sebesar 95,52% dengan kategori data yang didapatkan
adalah sangat reliabel.
Kepraktisan dari LKS Digital ini berdasarkan perolehan respon peserta didik pada
uji coba terbatas mendapatkan respon 66,7% dengan kriteria sangat baik, dan 33,3%
dengan kriteria baik. Sedangkan respon peserta didik dengan uji luas memperoleh respon
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
99,31%
99,32%
99,32%
99,33%
99,33%
99,34%
99,34%
99,35%
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan Pembelajaran
Volume 1, Nomor 10, Oktober 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1244 http://sosains.greenvest.co.id
sebesar 71,4% dengan kriteria sangat baik, dan 28,6% dengan kriteria baik. Keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan LKS Digital berbasis problem solving terintegrasi karakter
islami pertemuan I memperoleh percentage agreement sebesar 85,1% sehingga data yang
didapatkan adalah sangat baik. Pada pertemuan II mendapatkan percentage agreement
sebesar 99,33%. Pertemuan III memperoleh percentage agreement sebesar 99,34%.
Bibliografi.
Abdurrahman, Abdurrahman, Gardjito, Gardjito, & Budiarti, Retni Sulistyoning. (2015).
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi
Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas Xi Sma. Biodik, 1(1).
Anwar, Rusliansyah. (2014). Hal-hal yang mendasari penerapan Kurikulum 2013.
Humaniora, 5(1), 97106.
Arizona, Kurniawan, Abidin, Zainal, & Rumansyah, Rumansyah. (2020). Pembelajaran
online berbasis proyek salah satu solusi kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi
covid-19. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5(1), 6470.
Hidayanti, Dwi, & Utami, Tri Hapsari. (2016). Pengembangan lembar kegiatan siswa
(LKS) matematika dengan pendekatan saintifik pada pokok bahasan garis singgung
lingkaran untuk SMP kelas VIII. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 3(1), 4256.
Huda, Miftakul. (2013). Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS) Mapel PAI bagi Peserta Didik
di SMP N 2 Guntur Demak Tahun 2012. Semarang: IAIN Walisongo.
Machali, Imam. (2014). Dimensi Kecerdasan Majemuk Dalam Kurikulum 2013. Insania:
Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 19(1), 2145.
Moh, Bashori Alwy, Widya, Mayasari, & Aulia, Nur Jannah. (2019). Pengembangan
Modul Pembelajaran Tematik Berbasis Teknologi Informasi Power Point di
Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Mulatsih, Bekti. (2020). Penerapan aplikasi Google Classroom, Google Form, dan Quizizz
dalam pembelajaran kimia di masa pandemi Covid-19. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah
Guru, 5(1), 1626.
Prastowo, Andi. (2014). Paradigma baru madrasah dalam implementasi kebijakan
kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 95113.
Prastowo, Andi. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2018 Untuk SD/MI. Yogyakarta: Kencana.
Santoso, Didik Haryadi, & Santosa, Awan. (2020). COVID-19 dalam ragam tinjauan
perspektif. LPPM Mercubuana.
Susanti, Riri. (2016). Implementasi Penilaian Autentik pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti. Al-Fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 4(1), 55
68.
Widodo, Rudi Danang, Priyanti, Mega Meilina, & Salimi, Moh. (2016). Pengembangan
lembar kerja siswa (lks) ipa berbasis potensi lokal. FKIP E-PROCEEDING, 111118.
Wijaya, Iwan. (2018). Professional Teacher: Menjadi Guru Profesional. Sukabumi: CV
Jejak (Jejak Publisher).
Yusuf, Wiwin Fachrudin. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (SD). Jurnal Al-Murabbi, 3(2),
263278.
Pengembangan Lks Digital Berbasis Problem Solving
Terintegrasi Karakter Islami Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas 3 Tema 1
2021
Miftahudin 1245
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.