Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Metode Amenorrhea
Laktasi
Khuzaimah Adinda Ramadhani 1407 1405
Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 21
responden (70%). Keterbatasan Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab
benar sebayak 22 responden (73,3%), yang dapat menggunakan Metode Amenore Laktasi
(MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 18 Responden ( 60% ). Tidak dapat
menggunakan Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 28
Responden (93,3%). Manfaat Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab
benar sebanyak 15 Responden (50%).
Artikel kedua merupakan penelitian yang dilakukan oleh Gustri Yandi dan Sri
Handayani (2014) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (non eksperimen) dengan rancangan atau
desain Deskriftif korelasional, yaitu penelitian yang dilihat untuk mengetahui hubungan
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Ismail, 2018). Pendekatan waktu
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu nifas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo
Lampung yang berjumlah 59 responden dan sampel didapatkan dari teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Kriteria
inklusi sebagai berikut: Ibu yang menyusui secara eksklusif, mempunyai bayi berumur
kurang dari 6 bulan, dan belum mendapat haid pertama setelah melahirkan, Kriteria
eksklusi sebagai berikut: Ibu-ibu nifas yang menggunakan susu formula untuk bayinya,
ibu nifas yang bekerja dan terpisah dengan bayinya lebih dari 6 jam, ibu nifas yang
mempunyai kecacatan pada organ payudaranya.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: Data
Primer, data yang dikumpulkan melalui alat bantu kuesioner. Data Sekunder, didapat
tidak secara langsung dari obyek. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu data yang
diambil dan di dapat dari berbagai pihak yang terkait dengan penelitian ini. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yang pertama alat ukur
pengetahuan, Kuesioner terdiri dari 24 item pertanyaan tertutup dengan 2 alternatif
jawaban, dengan menggunakan skala Guttman yaitu hanya 2 pilihan jawaban yang harus
dipilih responden kemudian akan diberi skor jika jawabannya “BENAR = 1” atau
“SALAH = 0” untuk pertanyaan favorable. Pada pertanyaan unfavorable jika jawabannya
“BENAR = 0” dan untuk jawaban “SALAH = 1”, skala ordinal. adalah: Pengetahuan baik
: 76% - 100% , pengetahuan cukup : 56% - 75%, pengetahuan kurang: < 56%. Sedangkan
instrumen yang kedua ialah alat ukur sikap, Pengukuran sikap menggunakan alat ukur
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang berjumlah 24 item. Diukur
menggunakan skala Likert yang menyediakan 4 alternatif jawaban dan disetiap jawaban
sudah terdapat nilainya. Jumlah total item pertanyaan sikap terdapat 13 item pertanyaan
favorabel, dan 11 item pertanyaan unfavorabel. Untuk perhitungan skor nilai pada
pertanyaan favorabel pada jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 4, Setuju (S)
mendapat nilai 3, Ragu-ragu (RG) mendapat nilai 2 dan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai
1. Dan pada pertanyaan unfavorabel, pada jawaban (SS) mendapat nilai 1, jawaban (S)
mendapat nilai 2, jawaban (RG) mendapat nilai 3, dan jawaban (TS) mendapat nilai 4. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan
menggunakan bantuan program SPSS. Uji Reliabilitas angket sikap pada penelitian ini
dilakukan dengan mengunakan teknik analisa rumus Alpha Cronbach.
Hasil analisis mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan
metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Sukoharjo Lampung, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengetahuan tentang
metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas sebagian besar adalah cukup (44,9%),
sikap terhadap metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas sebagian besar adalah