Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1404 http://sosains.greenvest.co.id
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN METODE
AMENORRHEA LAKTASI
Khuzaimah Adinda Ramadhani
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
E-mail: khuzaimah.adinda@gmail.com
Diterima:
23 Oktober 2021
Direvisi:
12 November
2021
Disetujui:
15 November
2021
Abstrak
Kepadatan penduduk di Indonesia semakin melonjak, banyak
ibu menyusui yang menunda penggunaan kontrasepsi karena
takut akan menggaggu proses mengasihi pada bayinya.
Kontrasepsi adalah sesuatu yang banyak dilakukan ibu setelah
melahirkan untuk memberi ruang bagi kelahiran berikutnya, ada
banyak berbagai pilihan kontrasepsi dan dapat dicapai sesuai
dengan pengetahuan dan keyakinan ibu untuk memilih
kontrasepsi. Pemberian ASI Eksklusif merupakan metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
menstruasi dan usia bayi belum mencapai enam bulan.
Efektifitas MAL mencapai 98% bagi ibu yang menyusui secara
eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk melihat presentase
pengetahuan ibu tentang kontrasepsi MAL. Metode penelitian
yang digunakan adalah cross sectional secara kualitatif. Dari
keseluruhan jurnal yang didapatkan dan ditelaah didapatkan
bahwa rata rata ibu sudah memulai memberikan ASI Eksklusif
dan sekaligus berminat menjalankan kontrasepsi dengan Metode
Amenorrhea Laktasi, dikarenakan dengan menggunakan
kontrasepsi MAL ibu tetap dapat menyusui secara eksklusif,
biaya murah, dan mudah. Pencarian artikel dilakukan dengan
database seperti Google Scholar. Kata kuncinya adalah
"Pengetahuan tentang Metode Amenore Laktasi" dan penulis
menemukan 8 artikel yang relevan dari 2010-2020.
Kata kunci: Pengetahuan, MAL, Amenorrhea
Abstract
Population density in Indonesia is increasing, many
breastfeeding mothers delay the use of contraception for fear of
disturbing the process of loving their babies. Contraception is
something that many mothers do after giving birth to make room
for the next birth, there are many various contraceptive options
and can be achieved according to the knowledge and beliefs of
the mother to choose contraception. Exclusive breastfeeding is a
temporary contraceptive method that is quite effective as long as
the mother has not menstruated and the baby has not reached
the age of six months. The effectiveness of MAL reaches 98% for
mothers who exclusively breastfeed. The purpose of this study
was to see the percentage of mother's knowledge about MAL
contraception. The research method used is cross-sectional
qualitatively. From all the journals that were obtained and
reviewed, it was found that on average, mothers have started
exclusive breastfeeding and are at the same time interested in
running contraception with the Lactational Amenorrhea
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Metode Amenorrhea
Laktasi
2021
Khuzaimah Adinda Ramadhani 1405
Method, because by using MAL contraception, mothers can still
breastfeed exclusively, cheaply, and easily. Article searches are
performed with databases such as Google Scholar. The keyword
is "Knowledge of Lactational Amenorrhea Method" and the
author found 8 relevant articles from 2010-2020.
Keywords: Knowledge, MAL, Amenorrhea
Pendahuluan
Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk. Keadaan
penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang
diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu untuk kesejahteraan rakyat (Lausi et
al., 2017). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai progam untuk menangani
masalah kependudukan yang ada, salah satu progamnya adalah dengan Keluarga
Berencana Nasional sebagai integral dari pembangunan nasional yang mempunyai tujuan
ganda yaitu mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Keadaan ini dapat dicapai dengan
menganjurkan wanita usia subur (PUS) untuk mengikuti Progam Keluarga Berencana
(Sidabukke, Lumbantoruan dan Anita, 2020).
Dalam mewujudkan visi dan misi keluarga berencana nasional diperlukan upaya
integral dalam meningkatkan kualitas keluarga (Lubis, 2016). Data Riset Kesehatan
Dasar menunjukkan bahwa pada wanita dengan usia 15-49 tahun yang menggunakan KB
sebesar 59,7% dan yang tidak menggunakan KB sebesar 40,2% (Ardiani, 2019).
Metode amenore laktasi (MAL) merupakan kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan
atau minuman lain (Mulyani, 2016). Penggunaan Metode Amenorea Laktasi di dukung
dengan pemberian ASI Eksklusif. Semakin sering pemberian ASI dengan frekuensi ± 10-
12 kali per hari akan memberikan keuntungan sebagai kontrasepsi salah salah satunya.
Keuntungan metode amenorea laktasi meliputi keuntungan kontrasepsi yang segera
efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping secara sistematis, tidak
perlu pengawasan medis, serta tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Metode amenorea laktasi merupakan kontrasepsi yang mengandalkan ASI secara
ekslusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan dan minuman apapun,
keefektifan MAL 98% bagi ibu yang menyususi secara ekslusif selama 6 bulan pertama
pasca salin dan sebelum menstruasi setelah kelahiran (Purwaningsih dan Saputra, 2016).
Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MAL adalah pengetahuan.
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap obyek tertentu (Kustantya dan Anwar, 2013). Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Irawati, 2011).
Untuk menggunakan Metode Amenorea Laktasi ini diperlukan pengeluaran ASI
yang dipengaruhi hormon oksitosin haruslah lancar, yang menurut penelitian yang
dilakukan oleh Patricio Valdes Garcia dan Camila Mella sebesar 75% lancarnya
pengeluaran ASI dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu itu sendiri, metode Amenorea
Laktasi kemungkinan digunakan di beberapa negara berkembang jauh sebelum penelitian
Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1406 http://sosains.greenvest.co.id
mengkonfirmasi bahwa kehamilan jarang terjadi selama 6 bulan pertama setelah
melahirkan sesuai dengan penelitian Okoli Uchena diantara wanita menyusui dan wanita
yang memberi ASI ditambah susu botol (García dan Mella, 2013). Ovulasi dapat
dihambat oleh kadar prolaktin yang tinggi. Ringkasan 13 penelitian dari 8 negara telah
memunculkan kesimpulan yang dikenal sebagai “Pernyataan Konsensus Bellagio”, bahwa
pemberian ASI mencegah kehamilan > 98% selama 6 bulan pertama setelah melahirkan
bila ibu menyusui atau memberi ASI dan belum pernah mengalami perdarahan
pervaginam setelah hari ke-56 pascapartum. Dalam penelitian sebelumnya
mengidentifikasi keefektifan dalam penggunan kontrasepsi MAL dan penelitian ini akan
dikaji bagaimana pengetahuan dan minat ibu dalam penggunaan kontrasepsi MAL.
Metode Penelitian
Dalam mencari artikel cara yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa
inggris yang relevan dengan topik. Pencarian dilakukan dengan database antara lain
Google Scholar. Dengan menggunakan keyword Kontrasepsi Metode Amenorrhea
Laktas” Artikel yang diperoleh di review untuk memilih artikel yang sesuai dengan
kriteria dan didapatkan 3 artikel nasional dan 5 artikel internasional yang selanjutnya
akan di review. Jenis penelitian menggunakan metode cross sectional pada masing
masing artikel yang dikaji serta teknik pengumpulan data menggunakan teknik kualitatif.
Hasil dan Pembahasan
Artikel pertama merupakan penelitian yang dilakukan oleh Rina Chairani Lubis
(2016) di Klinik Bersalin Aisyah Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah bersifat
deskriptif yang dilakukan di Klinik Bersalin Aisyah pada tanggal 23 - 30 Maret 2016.
Populasi adalah seluruh ibu nifas yang sedang menyusui datang berkunjung ke Klinik
Bersalin Aisyah sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental
sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data dilakukan
secara deskriptif. dari 30 responden yang diteliti, tentang Defenisi Metode Amenore
Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 17 Responden (56,7%), dan
minoritas menjawab salah sebanyak 13 responden (43,3%). Pernyataan Persyaratan
Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 24 Responden
(80%) yaitu pada pernyataan nomor 2dan minoritas menjawab benar sebanyak 20
responden (66,7%) pada pernyataan nomor 3.Pernyataan Keuntungan Metode Amenore
Laktasi (MAL)mayoritas menjawab benar sebanyak 21 responden (70%) pada pernyataan
nomor 4 dan minoritas menjawab benar sebanyak 15 responden (50%) pada pernyataan
nomor 5. Pernyataan keterbatasan Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab
benar sebayak 22 responden (73,3%) pada pernyataan nomor 6, dan minoritas menjawab
benarsebanyak 14 responden (46,7%) pada pernyataan nomor 7. Pada Pernyataan yang
dapat menggunakan Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar
sebanyak 18 Responden (60%), dan minoritas menjawab salah sebanyak 12 responden
(40%) pada pernyataan nomor 8.Pada pernyataan yang tidak dapat menggunakan Metode
Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 28 Responden (93,3%),
dan minoritas menjawab salah sebanyak 2 Responden (6,7%) pada pernyataan nomor 9.
Pada pernyataan Manfaat Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar
sebanyak 15 Responden (50%).
Dari 30 berdasarkan Defenisi Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas
menjawab benar sebanyak 17 Responden ( 56,7% ). Persyaratan Metode Amenore
Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 24 Responden (80%). Keuntungan
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Metode Amenorrhea
Laktasi
2021
Khuzaimah Adinda Ramadhani 1407 1405
Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 21
responden (70%). Keterbatasan Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab
benar sebayak 22 responden (73,3%), yang dapat menggunakan Metode Amenore Laktasi
(MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 18 Responden ( 60% ). Tidak dapat
menggunakan Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab benar sebanyak 28
Responden (93,3%). Manfaat Metode Amenore Laktasi (MAL) mayoritas menjawab
benar sebanyak 15 Responden (50%).
Artikel kedua merupakan penelitian yang dilakukan oleh Gustri Yandi dan Sri
Handayani (2014) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (non eksperimen) dengan rancangan atau
desain Deskriftif korelasional, yaitu penelitian yang dilihat untuk mengetahui hubungan
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Ismail, 2018). Pendekatan waktu
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu nifas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo
Lampung yang berjumlah 59 responden dan sampel didapatkan dari teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Kriteria
inklusi sebagai berikut: Ibu yang menyusui secara eksklusif, mempunyai bayi berumur
kurang dari 6 bulan, dan belum mendapat haid pertama setelah melahirkan, Kriteria
eksklusi sebagai berikut: Ibu-ibu nifas yang menggunakan susu formula untuk bayinya,
ibu nifas yang bekerja dan terpisah dengan bayinya lebih dari 6 jam, ibu nifas yang
mempunyai kecacatan pada organ payudaranya.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: Data
Primer, data yang dikumpulkan melalui alat bantu kuesioner. Data Sekunder, didapat
tidak secara langsung dari obyek. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu data yang
diambil dan di dapat dari berbagai pihak yang terkait dengan penelitian ini. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yang pertama alat ukur
pengetahuan, Kuesioner terdiri dari 24 item pertanyaan tertutup dengan 2 alternatif
jawaban, dengan menggunakan skala Guttman yaitu hanya 2 pilihan jawaban yang harus
dipilih responden kemudian akan diberi skor jika jawabannya “BENAR = 1 atau
“SALAH = 0” untuk pertanyaan favorable. Pada pertanyaan unfavorable jika jawabannya
“BENAR = 0” dan untuk jawaban “SALAH = 1”, skala ordinal. adalah: Pengetahuan baik
: 76% - 100% , pengetahuan cukup : 56% - 75%, pengetahuan kurang: < 56%. Sedangkan
instrumen yang kedua ialah alat ukur sikap, Pengukuran sikap menggunakan alat ukur
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang berjumlah 24 item. Diukur
menggunakan skala Likert yang menyediakan 4 alternatif jawaban dan disetiap jawaban
sudah terdapat nilainya. Jumlah total item pertanyaan sikap terdapat 13 item pertanyaan
favorabel, dan 11 item pertanyaan unfavorabel. Untuk perhitungan skor nilai pada
pertanyaan favorabel pada jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 4, Setuju (S)
mendapat nilai 3, Ragu-ragu (RG) mendapat nilai 2 dan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai
1. Dan pada pertanyaan unfavorabel, pada jawaban (SS) mendapat nilai 1, jawaban (S)
mendapat nilai 2, jawaban (RG) mendapat nilai 3, dan jawaban (TS) mendapat nilai 4. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan
menggunakan bantuan program SPSS. Uji Reliabilitas angket sikap pada penelitian ini
dilakukan dengan mengunakan teknik analisa rumus Alpha Cronbach.
Hasil analisis mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan
metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Sukoharjo Lampung, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengetahuan tentang
metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas sebagian besar adalah cukup (44,9%),
sikap terhadap metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas sebagian besar adalah
Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1408 http://sosains.greenvest.co.id
cukup (46,9%), pelaksanaan metode amenorea laktasi (MAL) pada ibu nifas sebagian
besar adalah cukup (55,1%).
Artikel ketiga merupakan penelitian yang dilakukan oleh Risye Nuroctaviani
Lausi., dkk. (2017) di Desa Cipacing Kecamatan Jatinagor. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia 6-12 bulan yang menyusui ASI
Eksklusif yang bertempat tinggal di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor berjumlah 66
bayi dengan responden ibu bayi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Ibu yang
tidak menggunakan KB selama memberikan ASI Eksklusif. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah total sampling, dengan sampel 66 responden yang di dapat.
Variabel yang digunakan adalah variabel independen yaitu metode amenorrhea laktasi
dan variabel dependen yaitu cara pemberian ASI karena hal ini mempengaruhi variabel
lainnya. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22-07-2016 s.d 28- 07-2016 di Desa
Cipacing. Proses pengambilan dan pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari
data primer. Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari responden dengan
menyebarkan kuesioner yang dibuat peneliti dan diisi oleh ibu-ibu yang mempunyai anak
usia 6-12 bulan yang menyusui ASI Eksklusif. Analisis univariat menggunakan distribusi
frekuensi untuk variabel tunggal yang dianggap terkait dengan penelitian. Analisis
univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan hasil
terhadap Metode Amenorea Laktasi dan cara pemberian ASI Eksklusif di Desa Cipacing
Kecamatan Jatinangor.
Hasil penelitian terlihat bahwa ibu yang memberikan ASI selama 6 bulan penuh
atau menyusui eksklusif dan tidak memakai alat kontrasepsi selama memberikan ASI
eksklusif dan kembali menstruasinya 6 bulan. Pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Gustri dan Sri Handayani keadaan ini dapat dikaitkan dengan Metode
Amenorea Laktasi (MAL) dan dapat dikatakan sebagai metode keluarga berencana
alamiah (KBA) apabila dikombinasikan dengan kontrasepsi lain. Menyusui eksklusif
merupakan suatu metode kontrasepsi sementara cukup efektif, selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari enam bulan pasca persalinan. Salah satu tanda
belum kembalinya kesuburan seorang wanita adalah tidak datangnya menstruasi setelah
melahirkan (Nurjanah et al., 2021). Berapa lama seorang wanita kembali subur
tergantung pada pola menyusui bayinya dan kecenderungan tubuhnya sendiri.
Keefektifan sebagai kontrasepsi menurun seiring dengan lamanya menyusui
Artikel empat merupakan penelitian yang dilakukan oleh Idaria, Mestika, Surya
(2019) di Huta Baginda Tapanuli Utara. Penelitian dengan menggunakan desain cross
sectional dan pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada
responden, data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan uji statistik chi square.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Huta Baginda Tapanuli Utara,
penelitian dimulai pada bulan Januari Desember 2019. Populasi sekaligus sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7 12 bulan, yaitu 62 orang dan
seluruhnya dijadikan sampel penelitian.
Berdasarkan hasil uji statistik antara pemberian ASI eksklusif dengan keberhasilan
KB amenorhoe laktasi memperlihatkan bahwa adanya pengaruh dengan nilai P value (p =
0,008). Keberhasilan KB amenorhoe laktasi sangat dipengaruhi oleh frekuensi pemberian
ASI diwilayah kerja puskesmas Huta Baginda Tapanuli Utara mayoritas ibu tidak
memberikan ASI eksklusif, dari hasil wawancara peneliti dengan 4 orang ibu yang
memiliki bayi 7 12 bulan beralasan tidak memberikan ASI secara eksklusif dikarenakan
tidak ada waktu sebab kebanyakan mereka harus berdagang dipasar dan bertani sehingga
anak sering ditinggalkan bersama anggota keluarga yang lain dirumah, dengan demikian
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Metode Amenorrhea
Laktasi
2021
Khuzaimah Adinda Ramadhani 1409
maka wajar saja keberhasilan KB amenorhoe laktasi tidak tercapai padahal dengan
pemberian ASI yang rutin 12 kali dalam satu hari menggunakan metode on demand
akan tercapai dua tujuan yaitu ASI eksklusif pada bayi dan keberhasilan KB amenoehoe
laktasi pada ibu tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membeli susu formula dan
menjadi akseptor KB.
Amenore Laktasi sebagai metode ber‐KB alamiah yang bersifat sementara melalui
pemberian ASI secara Eksklusif segera setelah melahirkan (post partum) selama 6 bulan.
Yang dimaksud ASI Eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa makanan atau
minuman tambahan apapun (kecuali obat dan vitamin) kepada bayi segera setelah bayi
lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan diberikan sesuai kemauan bayi. Metode ini akan
memberikan perlindungan kepada ibu dari kehamilan berikutnya yang terlalu dekat/cepat,
dengan efektifitas 98,2% selama 9 sampai 10 bulan.
MAL merupakan istilah lain dari pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif pada
bayi, sekaligus berfungsi sebagai KB alamiah yang sifatnya sementara segera setelah
melahirkan selama 6 bulan (Muryanto et al., 2012). MAL dapat dipertimbangkan
penggunaannyapada daerah dengan keterbatasan akses terhadap kontrasepsi (KemenKes,
2015). Artikel kelima merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mulyani, Wiryanto, &
Ropitasari. (2017) di Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
didukung data kualitatif melalui wawancara. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang
mempunyai bayi berusia 7 12 bulan selama pelaksanaan penelitian berlangsung.
Kriteria inklusi meliputi ibu yang mempunyai bayi berusia 7 12 bulan, yang
memberikan ASI eksklusif, dengan persalinan normal, berat badan bayi ≥ 2.500 gram dan
sehat, tidak menggunakan kontrasepsi, tidak hamil, mampu baca tulis, dan bersedia
mengikuti penelitian.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage sampling. Penelitian ini
mendapatkan 193 responden dan 4 informan untuk wawancara mendalam. Tahap pertama
menentukan puskesmas lokasi penelitian dan dilanjutkan dengan menentukan subjek
penelitian. Pemilihan jumlah informan untuk data kualitatif ditentukan berdasarkan
informasi yang didapat sesuai dengan kebutuhan dan kriteria, serta dinyatakan cukup jika
informan yang diperoleh memadai untuk mendukung analisis kualitatif. Hubungan antara
variabel penelitian dianalisis dengan chi square, kekuatan hubungan dihitung dengan
rasio prevalensi (RP) 95% convidence interval (CI) dan menggunakan analisis multivariat
regresi logistik.
Ditemukan hubungan bermakna antara konseling postpartum dan kontrasepsi
metode amenore laktasi dengan RP = 5,2 (CI 95% = 1,99 _ 13,49). Kontrasepsi metode
amenore laktasi pada kelompok yang mendapat konseling postpartum ditemukan 5,2 kali
lebih besar daripada yang tidak. Selain itu, hubungan yang bermakna juga ditemukan
pada paritas (RP = 2,4), status pekerjaan (RP = 3,0), dan dukungan petugas (RP = 5,6).
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pemberian konseling pada ibu
postpartum secara signifikan berhubungan dengan penerapan kontrasepsi metode
amenore laktasi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya, penggunaan
kontrasepsi pada wanita yang menerima konseling akan meningkat secara signifikan.
Konseling juga merupakan bagian penting dari pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan karena dapat membantu untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan diri
sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup (Redjeki, 2020). Konseling postpartum yang
efektif meningkatkan penggunaan kontrasepsi dalam jangka pendek. Berdasarkan hasil
wawancara mendalam ternyata tidak semua petugas kesehatan memberikan penjelasan
Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1410 http://sosains.greenvest.co.id 1405
tentang kontrasepsi postpartum metode amenore laktasi, tetapi yang umum disampaikan
adalah pemberian ASI.
Paritas berhubungan bermakna dengan kontrasepsi metode amenore laktasi, ibu
multipara berpeluang 5,2 kali lebih besar untuk menerapkan kontrasepsi metode amenore
laktasi daripada primipara. Paritas merupakan faktor yang signifikan dalam meningkatkan
kelangsungan pemberian ASI selama enam bulan. Ibu multipara mempunyai amenore
laktasi yang lebih panjang daripada primipara karena pada ibu primipara cenderung
memperkenalkan makanan tambahan lebih awal. Efek amenore laktasi kemungkinan juga
disebabkan pengalaman menyusui anak sebelumnya yang memberikan efek kontrasepsi
laktasi. Metode amenore laktasi sangat tergantung pada eksklusivitas pemberian ASI,
yang dimulai sejak dini, setiap saat bayi menginginkan, siang dan malam tanpa diselingi
susu formula.10
Artikel keenam merupakan penelitian yang dilakukan oleh Jannah, A. (2019) di
RSUD Moewardi Kota Surakarta. Desain penelitian menggunakan pendekatan
corelational cross sectional. Populasi yang diteliti 390 ibu nifas yang bersalin di RSUD
Dr. Moewardi. Pengambilan sampel secara random sampling sebanyak 39 orang.
Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner tertutup dengan skala Guttman.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24-30 Agustus 2015. uji statistik dalam
penelitian ini menggunakan Uji Chi Square.
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi
Kota Surakarta menunjukkan nilai dengan 20,5% pengetahuan ibu baik, 64,1%
pengetahuan ibu cukup, dan 15,4% pengetahuan ibu kurang. Tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang kontrasepsi MAL (Metode Amenore Laktasi) di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan
yang cukup, yaitu sebanyak 25 responden (64,1%). Dengan itu ibu nifas sebagian besar
sudah meyakini bahwa Metode Amonore Laktasi dapat bekerja sebagai kontrasepsi yang
aman dan nyaman bagi ibu maupun bayi.
Artikel ketujuh merupakan penelitian yang dilakukan oleh Dalimawaty Kadir
(2018) di Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional
yaitu metode pengumpulan data sumber informasi PUS tentang MAL yang dilakukan
dalam waktu yang bersamaan. Waktu penelitian ini dimuai pada bulan Juni 2018 dan
dilaksanakan di Kabupaten Padang Lawas.
Diketahui bahwa dari 38 responden ibu menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0
6 bulan dengan rentang umur 2333 tahun sebanyak 25 orang (65,8%) dan ibu menyusui
aktif yang memiliki bayi usia 06 bulan dengan rentang umur 3443 tahun sebanyak 13
orang (34,2%). Hasil penelitian dari 38 responden ibu menyusui aktif yang memiliki bayi
usia 06 bulan dengan pendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 9 orang (23,7%), ibu
dengan pendidikan menengah (SMA) sebanyak 25 orang (65,8%) dan ibu dengan
pendidikan tinggi sebanyak 4 orang (10,5%). Hasil penelitian dari 38 responden, ibu
menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20
orang (52,6%), ibu yang bekerja sebagai petani sebanyak 5 orang (13,2%), bekerja
sebagai wiraswasta sebanyak 10 orang (26,3%) dan ibu yang bekerja sebagai guru
sebanyak 3 orang (7,9%).
Dari berbagai usia dan pekerjaan pada ibu, ibu nifas lebih memilih menggunakan
Metode Amenore Laktasi karna lebih mudah, aman, dan nyaman. Ibu tetap dipantau
memberikan ASI Eksklusif agar kontrasepsi MAL dapat berjalan dengan lancar.
Artikel kedelapan merupakan penelitian yang dilakukan oleh Rofik Darmayanti, S.
SiT. M. Kes (2016) di Kota kediri. Penelitian dengan menggunakan pendekatan cross-
sectional. Penelitian ini mengamil populasi ibu hamil sebanyak 35 orang di Kelurahan
Ngronggo, Kota Kediri.
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Metode Amenorrhea
Laktasi
2021
Khuzaimah Adinda Ramadhani 1411
Diketahi dari 35 responden, pengetahuan ibu hamil tentang Metode Amenorea
Laktasi di Kota Kediri dalam kategori baik mencapai presentase 17,1% dengan frekuensi
6 responden, kategori cukup 34,3% dengan frekuensi 12 responden, dan kategori kurang
48,6% dengan frekuensi 17 responden. sedangkan dalam melakukan atau agar dapat
mengikuti kontrasepsi dengan Metode Amenorea Laktasi sangat diperlukan pengetahuan
yang tinggi.
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan
ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lainnya. Metode ini khususnya
digunakan untuk menunda kehamilan selama 6 (enam) bulan setelah melahirkan dengan
memberikan ASI eksklusif (Fitria, 2020).
Dari penelitian diatas didapatkan hasil dari ibu yang memiliki pengetahuan dalam
kategori baik dan cukup sudah memiliki minat untuk melakukan kontrasepsi dengan
Metode Amenorea Laktasi dan yang berpengetahuan kurang harus lebih mendapatkan
edukasi dan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka beberapa artikel disebutkan bahwa kontrasepsi
dengan Metode Amenorea Laktasi sudah banyak digunakan di masyarakat dan
pengetahuan ibu ibu menyusui juga dalam kategori cukup hingga baik. Banyak ibu
ibu menyusui yang sudah memahami tentang Metode Amenorea Laktasi hingga lebih
memilih untuk menggunakan metode tersebut dikarenakan sangat mudah, tanpa biaya,
dan yang paling utama ialah aman untuk ibu dan bayinya.
Bibliografi.
Ardiani, H. (2019) “Lama Penggunaan Kontrasepsi Pil KB dan Kejadian Hipertensi pada
Akseptor Pil KB di Kelurahan Taman, Wilayah Puskesmas Demangan, Kota
Madiun,” 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 9(1), hal. 6471.
Fitria, A. (2020) “Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore
laktasi (mal) di rsud dr. H. Moch ansari saleh banjarmasin,” KTI Fakultas
Kesehatan DIII Kebidanan UNISM.
García, P. V. dan Mella, C. (2013) “Analysis of Factors Involved in Lactational
Amenorrhea,” Journal of Biosafety & Health Education, 01(04), hal. 15. doi:
10.4172/2332-0893.1000109.
Irawati, E. (2011) “Gambaran Karakteristik Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Karangasem Wilayah Kerja
Puskesmas Tanon II Sragen,” Gaster, 8(2), hal. 741749.
Ismail, H. F. (2018) Statistika untuk penelitian pendidikan dan ilmu-ilmu sosial. Kencana.
KemenKes, R. I. (2015) “Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014,” Jakarta:
Kemenkes RI.
Kustantya, N. dan Anwar, M. S. (2013) “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Lansia,” Jurnal Keperawatan, 4(1).
Lausi, R. N. et al. (2017) “Gambaran Metode Amenorea Laktasi Dan Cara Pemberian Asi
Eksklusif Di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor,” Jurnal Sistem Kesehatan, 3(1),
hal. 3237. doi: 10.24198/jsk.v3i1.13959.
Lubis, R. C. (2016) “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Metode Amenore Laktasi
(Mal) Di Klinik Bersalin Aisyah Medan Tahun 2016,” Jurnal Riset Hesti Medan
Akper Kesdam I/BB Medan, 1(2), hal. 140. doi: 10.34008/jurhesti.v1i2.107.
Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1412 http://sosains.greenvest.co.id
Mulyani, I. P. A. (2016) “Hubungan Metode Amenore Laktasi Dengan Kejadian
Kehamilan Pada Ibu Postpartum 6 Bulan Di Puskesmas Gunung Lingkas Kota
Tarakan.” Universitas Borneo Tarakan.
Muryanto, S. et al. (2012) “Development of a versatile laboratory project for scale
formation and control,” Education for Chemical Engineers. Elsevier, 7(3), hal. e78
e84.
Nurjanah, S. et al. (2021) “Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Dengan Modul
Konseling Kb Pasca Persalinan Berdasarkan Information Motivation Behavioral
Skills (IMB) Model,” Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM), 2(2), hal. 612.
Purwaningsih, E. dan Saputra, D. L. H. (2016) “Hubungan frekuensi menyusui dengan
keberhasilan metode mal di Kelurahan Ringin Putih Karangdowo Klaten,
INVOLUSI Jurnal Ilmu Kebidanan, 5(10).
Redjeki, D. S. S. (2020) “Memaknai Pentingnya Perawatan Kesehatan Masyarakat Dalam
Meningkatkan Kualitas Hidup,” Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan
Keperawatan, 11(1), hal. 6178.
Sidabukke, I. R., Lumbantoruan, M. dan Anita, S. (2020) “Association Exclusive
Breastfeeding Of Lactational Amenorrhea Contraception,” Hasanuddin Journal of
Midwifery, 1(2), hal. 4650.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.