Pengembangan Sediaan Gel Antijerawat Kombinasi
Ekstrak Herba Meniran (Phylanthus niruri L) dan
Ekstrak Daun Sirsak (Annoni muricata L)
Dimas Adrianto, Shirly Kumala dan Teti Indrawati 1370
Uji Fitokimia
Uji Alkaloid : Simplisia ditambahkan 1 ml HCl 2N dan 9 ml aquadest, dipanaskan
diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan disaring, kemudian dibagi dalam dua
tabung reaksi. Pada tabung pertama dimasukkan pereaksi mayer, hasil dinyatakan positif
bila terbentuk endapan putih. Pada tabung kedua dimasukkan pereaksi Bouchardat, hasil
dinyatakan positif bila terbentuk endapan coklat sampai hitam.
Uji Flavonoid : Simplisia digerus dalam mortir dengan sedikit air, kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi serbuk Mg dan larutan HCl 2 N. seluruh
campuran dipanaskan beberapa saat. Kemudian filtrate ditambah amil alcohol dan
dikocok kuat-kuat. Adanya flavonoid akan menyebabkan filtrate berwarna merah.
Uji Saponin : Simplisia dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml
air panas dan didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama beberapa menit. Hasilnya
dinilai positif pada penambahan 1 tetes HCl 2 N, buih tidak hilang.
Uji Tanin : Simplisia digerus dalam mortir dan dipanaskan dengan air dipenangas
air, lalu disaring. Filtrate ditambahkan dengan larutan gelatin 1% adanya endapan putih
menunjukkan bahwa dalam simplisia terdapat tannin.
Uji Triterpenoid dan steroid : Simplisia disari dengan eter, kemudian sari eter
diuapkan hingga kering. Pada residu ditetesi larutan pereaksi larutan Lieberman-
Burchard. Penambahan pereaksi dilakukan dalam keadaan dingin. Terbentuknya warna
ungu menunjukkan bahwa dalam simplisia terkandung senyawa kelompok triterpenoid,
sedangkan bila terbentuk warna hijau-biru menunjukkan adanya senyawa kelompok
steroid.
Uji Glikosid : Sebanyak 1 gram serbuk simplisia diekstraksi menggunakan 100 ml
etanol 80% lalu disaring. Filtrat diuapkan diatas penangas air lalu ditambah asam asetat 3
ml dikocok dengan sedikit pemanasan kemudian didinginkan. Selanjutnya ditambahkan
larutan FeCl3 0,3 M sehingga akan terbentuk warna merah coklat pada batas cairan.
Setelah beberapa menit diatas cincin akan berwarna biru hijau atau ungu, ini
menunjukkan adanya glikosida dan glikon gula 2-deoksi.
Uji Fenol : Sampel sebanyak 2 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer
ditambahkan 10 ml HCl 2M, dipanaskan diatas penangas air selama 30 menit kemudian
disaring. Filtrat ditambahkan 20 mL eter dikocok dan dibiarkan hingga larutan memisah.
Fase eter dipisahkan, diuapkan hingga tersisa sekitar 5 mL. Filtrat sebanyak 1 mL
ditambah reagen Folin Ciocalteau dipanaskan sebentar dipenangas air hingga warna
berubah menjadi biru. Perubahan warna menandakan adanya kandungan senyawa fenol
dalam sampel.
Uji Aktivitas Antibakteri : Sebanyak 0,2 ml suspense bakteri uji dimasukkan
kedalam cawan petri, yang telah berisi 20 ml media Brain Heart Infusion Agar (BHIA)
steril. Cawan digerakan memutar supaya bakteri dan agar tercampur homogen, kemudian
didiamkan sampai mengeras. Dimasukkan paper disc yang sudah jenuh yang
mengandung masing-masing ekstrak herba meniran dan daun sirsak dimasukkan dengan
konsentrasi masing-masing 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,0%, 1,5%, 0,75% dan diinkubasi
pada suhu 37oC selama 24-48 jam diameter hambat yang terbentuk berupa zona bening
diukur dengan menggunakan jangka sorong. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri
ekstrak tunggal daun sirsak dan ekstrak meniran, maka dilakukan uji aktivitas antibakteri
kombinasi ekstrak daun sirsak dan meniran sehingga diperoleh konsentrasi kombinasi
yang optimum.
Pembuatan gel : dilakukan dengan cara Na-CMC di timbang kemudian
dikembangkan di lumpang dengan sedikit aquadest panas, kemudian dilakukan