Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1442 http://sosains.greenvest.co.id
mengetahui sebanyak 348 (51,18%), netral sebanyak 81 (11,91%), kurang mengetahui
sebanyak 112 (16,47%), dan yang tidak mengetahui sebanyak 16 (2,35%).
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fh > Ft yaitu 22,77 > 3,48 dengan nilai
alpha yaitu 0,05, maka artinya 95% kita percaya bahwa terdapat hubungan tingkat
pengetahuan orang tua pasien penderita sakit gigi terhadap sirup parasetamol di Apotek
Happy Medika. Hasil penelitian diatas merupakan hasil dari perhitungan menggunakan
tabel Anava untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua pasien penderita sakit gigi
terhadap sirup parasetamol. Hasil tersebut diperoleh dari total responden yang mengisi
kuesioner yaitu sebanyak 80 responden yang bersedia. Dengan karakteristik orang tua
pasien peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata orang tua mengetahui tentang sirup
parasetamol untuk penderita sakit gigi.
Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan orang tua pasien
penderita sakit gigi terhadap sirup parasetamol dikelompokkan berdasarkan karakteristik
dari responden. Hasil dari survei menyatakan ada tiga kelompok karakteristik yang
disimpulkan yaitu, karakteristik berdasarkan usia orang tua pasien sebanyak 28,75 %, lalu
karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 50 %, dan karakteristik
berdasarkan jenis pekerjaan sebanyak 42,5 %.
Tingkatan pengetahuan orang tua pasien penderita sakit gigi memiliki tingkatan
yang berbeda terhadap pengetahuan mereka tentang sirup parasetamol berdasarkan
karakteristik masing-masing. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa dari
hasil ketiga karakteristik terbanyak berdasarkan bobot pilihan kuesioner sangat
mengetahui, mengetahui, netral, kurang mengetahui dan tidak mengetahui sesuai
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner menghasilkan data bahwa rata-rata
pengetahuan terbanyak dari responden adalah “Mengetahui” tentang sirup parasetamol.
Dengan nilai persentase sesuai karakteristik masing-masing, yaitu berdasarkan usia
sebanyak 53,38%, berdasarkan tingkat pendidikan 46,43%, dan berdasarkan jenis
pekerjaan sebanyak 51,18%.
Bibliografi
Ahmad Nizam, N. U. R. Amalia Adlin Binti. (2020). Intensitas Dismenore Dan
Pengobatan Analgetik Yang Digunakan Dalam Kalangan Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin. makassar: Universitas Hasanuddin.
Arikunto, Suharsimi. (2019). Prosedur penelitian.
Fathul, AZIS. (2020). Studi Literatur: Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang
Swamedikasi Demam. Mataram: Universitas_Muhammadiyah_Mataram.
Handika, Made Resta, & Darma, Gede Sri. (2018). Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner
Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial Instagram. Jurnal Manajemen
Bisnis, 15(2), 192–203.
Hestieyonini, H., Kiswaluyo, K., EY, Ristya Widi, & Meilawaty, Zahara. (2015).
Perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut pada santri Pondok Pesantren Al-Azhar
Jember. Stomatognatic-Jurnal Kedokteran Gigi, 10(1), 17–20.
Majir, Abdul, Tamur, Maximus, & Sennen, Eliterius. (2021). Writing Scientific Papers:
Exploring The Difficulties Of Madrasah Teachers In Indonesia. Turkish
International Journal of Special Education and Guidance & Counselling (TIJSEG)
ISSN: 1300-7432, 10(2), 141–151.
Marjan, Luklu ul. (2018). Hubungan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan
orangtua dalam swamedikasi demam pada anak menggunakan obat parasetamol:
Studi di Kalangan Masyarakat kecamatan Talango Kabupaten Sumenep jawa
Timur. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Mukhbitin, Faihatul. (2018). Gambaran kejadian karies gigi pada siswa kelas 3 MI Al-