Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1509 http://sosains.greenvest.co.id
ibu hamil, ibu nifas, dukun beranak atau paraji, bidan desa, ketua adat, tokoh pemuda, tokoh
adat, ibu usia subur, remaja puteri dengan jumlah keeluruhannya dari informan adalah
sebanyak 15 orang. Hasil yang diperoleh dalam penelitian, peneliti menemukan praktik
budaya sebagai pendukung kepatuhan pada pimpinan adat atau biasa disebut dengan
kokolot, perayaan tradisi sebagai media promosi program kesehatan, pemanfaatan obat
tradisional, pola pemukiman secara kluster. Faktor yang membahayakan tidak ada
pemeriksaan medis selama kehamilan, persalinan dan nifas, prosesi melahirkan secara
mandiri, tempat persalinan situasional (saung/rumah), lama waktu menunggu paraji,
pemotongan tali pusat, usia pertama kali melahirkan, melakukan aktivitas berat, larangan
menggunakan pakaian dalam dan pembalut wanita (Yuliani 2019). Artikel kedua
merupakan penelitian yang dilakukan oleh Husaini, dkk (2016).
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah adalah menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis) yang dilakukan di Kecamatan
Martapura Timur. Responden disini adalah sebagai subjek dalam penelitian ini adalah ibu
yang sedang hamil (trimester 1 sampai trimester tiga) serta ibu nifas yang menjalankan
tradisi suku Banjar yang diambil secara purposive sampling yaitu cara untuk menentukan
responden dilakukan dengan spontan sesuai dengan persyaratan responden yang
diperlukan, 2 orang dukun kampung suku Banjar, dan 1 orang bidan. Sehing jumlah
keseluruhan responden dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Hasil dari penelitian ini
Perilaku ibu hamil dan ibu nifas suku Banjar di Kecamatan Martapura timur yaitu dalam
hal memperoleh perawatan dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu dari dukun
kampung, adat istiadat dan dari tenaga kesehatan. Sedangkan pantangan ibu hamil dan nifas
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu pantangan perilaku, makanan dan minuman.
Artikel yang ketiga merupakan penelitian yang dilakukan oleh Arum,P. Siti,A
(2010). Metode yang digunakan adalah Metode penelitian kualitatif dengan desain
fenomenologis. Sampel diambil dengan tehnik snowball sampling, yang masing-masing
kecamatan diambil 10%, Sampel berjumlah 21 keluarga kemudian dipilih 6 orang dari
salah satu anggota keluarga tersebut yang mempunyai anggota keluarga sedang hamil atau
nifas,untuk dilakukan interview secara mendalam. Hasil penelitian deskriptif, dari sampel
diseluruh kabupaten sukoharja rata-rata 50% - 75% masih melalukan upacara penguburan
plasenta, mempunyai pantangan dan kebiasaan yang harus dilakukan pada saat hamil,
mempunyai pantangan dan kebiasaan yang harus dilakukan saat nifas. Karena hal tersebut
maka teridentifikasinya alasan keluarga yang mempunyai perilaku budaya pada masa
kehamilan dan nifas adalah dalam upaya mempertahankan kesehatanya. Pada penelitian
lebih lanjut bisa dilakukan dengan menspesifikan pada masalah perilaku budaya tertentu.
Artikel keempaat merupakan hasil penelitian dari Hesty (2013). Metode penelitian
yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif yaitu dengan menggunakan
pendekatan Etnografi. Cara dalam memilih informan yaitu dengan menggunakan kriteria
informan dengan jumlah seluruhnya adalah sebanyak 14 orang. Cara mengumpulan
informasi yaitu dengan wawancara mendalam dan observasi, serta untuk kevalidan data
dilakukan triangulasi sumber. Untuk mengelolah dan menganalisis data menggunakan
analisis isi dan kemudian disajikan dalam bentuk naratif. Hasilnya memperlihatkan bahwa
sampai saat ini ritual yang masih dijalankan ibu hamil disuku Bugis Bone yaitu Makkatenni
Sanro dan Ma’cera Wettang atau Makkarawa Babua. Dalam hal perawatan ibu hamil juga
tidak lepas dari bantuan seorang dukun beranak atau paraji serta banyak pantangan yang
harus dipatuhi oleh seorang ibu yang sedang hamil.
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil literature review yang telah dipaparkan semua artikel menjelaskan hasil
penelitian tentang berbagai budaya perilaku pada ibu hamil di Indonesia.