Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1529 http://sosains.greenvest.co.id
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam tulisan dipilah dalam tiga bagian, yaitu dalam
melaksanakan (a) penjaringan data (b) analisis data, dan (c) penyajian hasil. Untuk
mendapatkan data digunakan metode penjaringan data melalui data lisan. Dalam
pengumpulan data dibantu dengan metode simak yang disertai teknik sadap dan teknik
catat. Dalam melaksanakan Teknik sadap sering dibantu Teknik lanjutan, yaitu
keterlibatan dalam percakapan. Pada prinsipnya metode pengumpulan data di dalam
penelitian ini mengikuti metode yang dinamakan metode simak (Sudaryanto, 1993: 133).
Bentuk penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan jenis bentuk
penyimpangan prinsip kesopanan dalam wacana tutur Joko Widodo.
Sumber data tulis diambil digunakan langsung teknik catat, sumber data pada
penelitian ini adalah dialog spesial bersama Joko Widodo dalam acara apa kabar
indonesia malam yang dapat diunduh di media youtube sebagai bahan kajian. Analisis
data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus-menerus, yang
meliputi 3 hal yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan
Hasil dan Pembahasan
Dalam berkomunikasi yang wajar dapat diasumsikan bahwa seorang penutur
mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada
lawan tutur dan berharap lawan tutur bisa memahami apa yang hendak dikomunikasikan.
Untuk itu penutur selalu berusaha agar tujuannya relevan dengan konteks, jelas, dan
mudah dipahami, padat, serta ringkas dan selalu pada pokok persoalan. Oleh sebab itu
dalam berkomunikasi diperlukan aturan yang berupa prinsip kesantunan (maksim). Grice
mengemukakan dalam rangka melaksanakan prinsip kesantunan itu, setiap penutur harus
mematuhi 6 prinsip maksim kesantunan dalam percakapan itu yaitu, (1) prinsip
kesantunan maksim kearifan, (2) prinsip kesantunan maksim kedermawanan (3) prinsip
kesantunan maksim pujian (4) prinsip kesantunan maksim kerendahan hati (5) prinsip
kesantunan maksim kesepakatan, dan (6) prinsip kesantunan maksim simpati.
Sehingga penulis menyimpulkan bahwa pragmatik adalah suatu ilmu yang
mempelajari mengenai maksud penutur dan yang ditafsirkan oleh lawan bicaranya.
Dalam pragmatik dijabarkan mengenai aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para
penutur agar apa yang dituturkan dapat diterima secara efektif oleh lawan bicaranya.
Aturan-aturan tersebut disebut dengan prinsip kesantunan atau maksim saopan santun,
namun pelanggaran terhadap prinsip sopan santun justru dapat menimbulkan humor.
Maksim kearifan
Maksim kearifan dalam prinsip kesantunan adalah bahwa para peserta pertuturan
hendaknya berpegang teguh pada prinsip untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya
sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain dalam kegiatan bertutur. Orang
bertutur yang berpegang dan melaksanakan maksim kearifan dapat dikatakan sebagai
orang santun. Semakin panjang tuturan seseorang semakin besar pula keinginan orang itu
untuk bersikap sopan kepada lawan bicaranya. Demikian pula tuturan yang diutarakan
secara tidak langsung lazimnya lebih sopan dibandingkan dengan tuturan yang diutarakan
secara langsung.
Tuturan pada data tersebut konteks tuturannya adalah saat sedang dialog dalam
acara dialog spesial bersama Joko Widodo, bersama dengan Tysa Novenny. Data tersebut
terdapat pelanggaran yang terjadi berdasarkan dalam maksim berbahasa adalah : tuturan
tersebut tidak enak didengar dan tidak pantas diucapkan karena mengandung unsur
kearifan. Pada prinsip kesantunanan maksim kearifan ini, penutur hendaknya