Volume 1, Nomor 11, November 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1500 http://sosains.greenvest.co.id
adanya penolakan vaksin /vaccine hesitancy (VH)/ vaccine refusal. Aksi penolakan
vaksin terjadi secara global . Banyak negara membuat gerakan penolakan karena
beranggapan bahwa vaksin tidak efektif. Jumlah masyarakat yang menerima vaksinasi
COVID-19 menjadi hal yang sangat kontroversi. (Astuti, Nugroho, Lattu, Potempu, &
Swandana, 2021). Strategi yang digunakan dalam pemenuhan vaksin pada masyarakat di
Indonesia dihadapkan pada tantangan aksi vaccine refusal. Pada tahap awal pemberian
vaksinasi COVID-19 beberapa kelompok yang tidak menerima vaksin membuat suatu
kelompok antivaksin dalam bentuk menolak vaksinasi di media sosial (medsos).
Penolakan tersebut juga di tolak oleh salah seorang Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPRRI) yang memperkuat kelompok tersebut untuktidak menerima vaksin
(Maulana1, 2021). Adapun minimnya kabar atau berita yang dterima masyarakat serta
kurangnya sikap antisipasi pemerintah untuk memberikan edukasi terkait Vaksinasi
mengakibatkan adanya penolakan masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Kehadiran
virus jenis baru yang belum ditemukan obatnya ini membuat masyarakat cemas,
ketakutan, dan bahkan depresi. Komisi IX DPR RI melalui Rapat Kerja Bersama
Kemenristek/BRIN, Kementrian Kesehatan, Badan POM serta PT Bio.Farma (Persero)
Pada 14 Juli 2020 dalam Produksi dan pembuatan vaksin di Indonesi juga turut
mendapatkan support . Vaksin juga sangat penting dan bermanfaat kepada semua orang.
Ketika kita menerima vaksin, kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi orang lain
juga dapat terlindung dari penyakit infeksi yang berbahaya bahkan penyakit yang
membawa kematian. Berdasarkan organisasi kesehatan dunia , kurang lebih sekitar 10
juta angka kematian di dunia berhasil tanggulangu dengan adanya vaksinisasi pada tahun
2010-2015 (Agustiarasari et al., 2021). Rencana kegiatan vaksinasi tersebut haruslah
mempertimbangkan segala aspek, mulai dari aspek kelayakan vaksin yang akan
digunakan, resiko pasca pemakaian, sampai tahapan & prosedur dari pemberian vaksin
hingga nantinya sampai ke masyarakat. Semua aspek tersebut haruslah dipersiapkan
secara detail agar rencana aktivitas vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan terhindar
dari hal-hal yang justru akan merugikan.intervensi dari aktivitas vaksinasi juga perlu
mempertimbangkan berbagai factor , diantaranya adalah dengan melihat bagaimana
reaksi dan pendapat masyarakat terhadap rencana vaksinasi tersebut. Masyarakat Papua
adalah masyarakat yang sangat menjaga budaya mereka , dan di dalam menjaga budaya
tersebut menurut Tilaar (2004: 257) tersimpan hal yang sangat besar yaitu kapital budaya
berupa anekaragam adat isti-adat, keyakinan, bahasa atau dialeg, dan system pemenuhan
kebutuhan hidup (Kadir, 2017). Sehingga beberapa suku dan adat istiadat melarang untuk
menerima vaksin Covid-19. Melihat adanya penolakan yang dilakukan masyarakat
terhadap vaksin Covid-19 dan pemerintah yang kurang sigap dalam memberikan
pendidikan kesehatan terkait vaksinasi kepada masyarakat khusnya masyarakat yang
tinggal di wilayah Kampung Doyo Baru Kabupaten Jayapura yang masih hidup dengan
adat-istiadat yang kental menyebabkan timbulnya opini-opini negative dari masyarakat
terhadap vaksin Covid-19. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui dan menggali
alasan serta gambaran penolakan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 serta bermanfaat
dalam membuka wawasan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 dan menjadi tempat
peneliti mengaplikasikan pelajaran yang telah diperoleh. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk membahas gambaran penolakan masyarakat terhadap vaksin covid-19 di wilayah
Kampung Doyo Baru Kabupaten Jayapura dan dengan penelitian ini diharapkan
pemerintah dapat memperhatikan masyarakat dengan di adakannya pendidikan kesehatan
tentang vaksinasi kepada masyarakat mengenai vaksin Covid-19 sebelum pengadaan
kegiatan vaksinasi di suatu daerah.