Perbandingan Kadar Flavonoid Serbuk Instan Kunyit
Putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) yang Beredar di Pasaran
dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis
Trirakhma Sofihidayati, Sri Wardatun dan Alvia Suray 1615
Pendahuluan
Rempah yang dikenal luas di Indonesia adalah tanaman kunyit-kunyitan yang
merupakan tanaman daerah tropis yang sangat berguna. Rimpang dari berbagai jenis
tanaman digunakan sebagai rempah-rempah, obat-obatan, bahan kosmetik dan pewarna
makanan (Sunarno & Anggia, 2019). Salah satu jenis suku kunyit-kunyitan adalah kunyit
putih yang rimpangnya berbentuk spesifik dan dapat dibedakan dari rimpang lainnya
(Andia Bae, 2015). Berdasarkan penelitian pengalaman (empiris) kunyit putih memiliki
manfaat menyembuhkan berbagai macam penyakit yaitu sebagai antioksidan, antikanker,
asma, hepatitis, menurunkan kadar, kolesterol dan trigliserida darah, TBC, sinusitis
(Fitriasari, 2015). Komponen utama dalam rimpang kunyit putih adalah kurkuminoid,
flavonoid, polifenol dan minyak atsiri. Kunyit putih berkhasiat menetralkan racun,
menghilangkan rasa nyeri sendi, menurunkan kadar kolesterol, antibakteri dan sebagai
antioksidan alami penangkal senyawa radikal bebas yang berbahaya (Utami,
Puspaningtyas, & Gz, 2013).
Konsumsi minuman herbal khususnya herbal siap saji akan mempermudah dalam
mengkonsumsi minuman herbal yang mudah dibawa. Minuman herbal siap saji
merupakan produk bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang biasa dibuat dari
gula dan rempah-rempah yang dicampur menjadi satu dengan atau tanpa penambahan
bahan makanan lain (Kurniawan, 2018). Serbuk granul yang beredar di pasaran berasal
dari daerah yang berbeda sehingga dimungkinkan bahan baku juga berasal dari daerah
berbeda (Tarigan, Panjaitan, & Tampubolon, 2015). Daerah penghasil bahan baku dapat
mempengaruhi kadar metabolit dalam suatu tanaman (Efendi & Harta, 2014).
Berdasarkan hal diatas maka penelitian ini dilakukan untuk Penelitian ini akan
menentukan kadar flavonoid dari beberapa serbuk instan kunyit putih yang beredar di
pasaran. Kadar flavonoid ditentukan dengan spektrofotometri UV-Vis menggunakan
pereaksi alumunium klorida. Metode ini digunakan karena alumunium klorida (AlCl3)
sebagai pereaksi pengompleks dengan gugus orto-dihidroksi dan menimbulkan
pergeseran khas menuju pita panjang gelombang tinggi yang berguna pada analisis
beberapa golongan flavonoid (Frida, 2018).
Metode Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2019 bertempat di
Laboratorium Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat-alat gelas, timbangan analitik
digital, spektrofotomet. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk instan
kunyit putih yang beredar dipasaran, Alumunium Klorida 10%, air suling, Bouchardat
LP, Etanol, Metanol, serbuk Kuersetin, Natrium Asetat 1 M, Asam Klorida 2N, Natrium
Klorida 10%, perekasi Mayer LP, serbuk Magnesium, serbuk Asam Borat, serbuk Asam
Oksalat.
Hasil dan Pembahasan
Serbuk instan kunyit putih yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
beberapa pedagang seperti di pasar dan toko online. Terdapat 5 merek serbuk instan
kunyit putih yang digunakan dalam penelitian ini yaitu merek (I), merek (II), merek (III),
merek (IV), dan merek (V). Dari setiap merek dilakukan pengambilan 2 sampel yang
berbeda kode produksi (batch) untuk dilihat perbandingan kadar flavonoid dalam serbuk