Volume 1, Nomor 12, Desember 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1622 http://sosains.greenvest.co.id
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO
LEVERAGE (SOLVABILITAS) TERHADAP RASIO PROFITABILITAS
Suharna
Universitas Pamulang, Indonesia
E-mail: suharno.hadisumarso@gmail.com
Diterima:
13 Desember
2021
Direvisi:
14 Desember
2021
Disetujui:
15 Desember
2021
Abstrak
Latar Belakang : Bisnis ritel (perdagangan eceran) adalah
bisnis yang menjual produk secara eceran langsung kepada end
user (konsumen) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pribadi dan bukan untuk dijadikan barang baru atau untuk dijual
kembali. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
bukti empiris rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage
terhadap Profitabilitas (Perusahaan Sub Sektor Perdagangan
Eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Metode:
Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun 2015
2019 yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang
dipublis di BEI dan Web site (internet). Hasil: Untuk melakukan
pengujian hipotesis digunakan model regresi linear berganda
dengan melihat nilai uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis ditemukan bahwa Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas
berpengaruh significan terhadap Rasio Profitabilitas (ROE)
sedangkan Rasio Sovabilitas (Leverage) berpengaruh positif
terhadap Rasio Profitabilias. Kesimpulan: Berdasarkan hasil
penelitian ini variabel rasio likuiditas, aktivitas dan rasio
solvabiliats secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan
Rasio Profitabilitas (ROE).
Kata kunci: Rasio Likuiditas, Aktivitas, Leverage,
Profitabilitas
Abstract
Background: Retail business (retail trade) is a business that
sells products in retail directly to end users (consumers) that are
used to meet personal needs and not to be used as new goods or
for resale.. Purpose: This study aims to obtain empirical
evidence of liquidity ratios, activity ratios, leverage ratios to
profitability (Retail Trading Sub-Sector Companies listed on the
Indonesia Stock Exchange). Methods: This study uses secondary
data for the period 2015 2019 obtained from annual financial
reports published on the IDX and the Web site (internet).
Results: To test the hypothesis used multiple linear regression
model by looking at the value of the t-statistical test. Based on
the results of hypothesis testing, it was found that the Liquidity
Ratio and Activity Ratio had a significant effect on the
Profitability Ratio (ROE) while the Sovability Ratio (Leverage)
had a positive effect on the Profitability Ratio. Conclusion:
based on the results of this study, the variables of Liquidity
Ratio, Activity and Solvency Ratio simultaneously affect the
increase in Profitability Ratios (ROE).
Keywords: Liquidity Ratio, Activity, Leverage,
Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Leverage (Solvabilitas) Terhadap Rasio Profitabilitas
2021
Suharna 1623
Profitability
Pendahuluan
Bisnis ritel (perdagangan eceran) adalah bisnis yang menjual produk secara eceran
langsung kepada end user (konsumen) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pribadi dan bukan untuk dijadikan barang baru atau untuk dijual kembali (Karsiwan,
2013). Perkembangan bisnis retail bila dilihat volume penjualan terus meningkat yaitu
pada tahun 2016 sebesar Rp 205 triliun, tahun 2017 sebesar Rp 212 triliun sedangkan
tahun 2018 naik menjadi Rp 233 triliun (Anggraini, Nawangsih, & Fauziah, 2020).
Bisnis offline kini semakin tertekan karena adanya perubahan tren belanja yang
beralih ke dunia online. Transaksi digital yang terus berkembang semakin memudahkan
konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan tanpa harus repot keluar rumah
(Masrul et al., 2020). Bermodalkan ponsel serta kuota internet, konsumen sudah bisa
mencari berbagai kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan. Tanpa perlu
mengunjungi toko-toko dengan jarak cukup jauh yang akan menyita waktu, tenaga dan
biaya transportasi. Terjadinya pergeseran gaya belanja masyarakat dari cara konvensional
ke platform penjualan elektronik (E-commerce) berpotensi terjadinya penurunan
pertumbuhan bisnis ritel modern khususnya pada bidang Fast Moving Consumer Goods
(FMCG). Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah sebuah produk yang dapat
terjual dengan cepat yang memiliki harga relatif murah, dan biasanya merupakan
kebutuhan sehari-hari (Rusmiati, 2018).
Perubahan platform penjualan elektronik, pergeseran transaksi dan serta lesunya
perekonomian domestik, mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat yang secara tidak
langsung juga berdampak terhadap kondisi perusahaan ritel di Indonesia (Kartini, 2021).
Hal ini mengakibatkan tingkat perputaran persediaan lambat, modal terinvestasi di modal
kerja cukup besar, bunga pinjaman cukup besar, sehingga dapat berpengaruh terhadap
Profitabilitas perusahaan dan berpotensi hutang pokok bank (jika ada) tidak terbayar
cukup besar. Jika kondisi keuangan perusahaan terus seperti ini dalam jangka panjang,
kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami financial distress bahkan dapat
mengalami kebangkrutan (Rahayu, Suwendra, Yulianthini, & SE, 2016).
Pada tahun 2017 bagi perusahaan retail di Indonesia menjadi tahun yang berat,
banyak perusahaan ritel menutup sebagian gerainya atau bahkan sampai gulung tikar
(Santoso & Simamora, 2019). PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terpaksa
menutup dua gerainya di Jakarta, yakni di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai,
karena gerai tersebut tidak memberikan kontribusi pendapatan signifikan kepada
perusahaan. Penutupan gerai retail masih terus berlangsung, dimana pada tahun 2018 PT
Hero Supermarket Tbk telah menutup 26 gerai, 7 Eleven (Sevel), Lotus, Debenhams, dan
GAP juga menutup sebagian gerainya.
Fenomena penutupan gerai ritel merupakan bagian dari evolusi bisnis bahwa
pemain ritel siap menuju era digital (Bob, Muhamad, & Marwondo, 2021). Penutupan
gerai perusahaan ritel terus berlanjut, lebih-lebih sejak awal tahun 2020 telah terjadi
pandemic covid 19. Banyak perusahaan ritel yang terpaksa ditutup karena pendapatan
tidak dapat menutup biaya operasional akibat adanya pembatasan jam kerja atau adanya
ketakutan masyarakat untuk berbelanja secara langsung ke gerai perusahaan retil tersebut
(Hastuti, Harefa, & Napitupulu, 2020).
Persaingan bisnis ritel sekarang ini dirasa semakin ketat. Kemajuan dibidang
teknologi informasi, komunikasi dan perubahan lingkungan eksternal yang sangat cepat
Volume 1, Nomor 12, Desember 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1624 http://sosains.greenvest.co.id
menjadi hal yang mustahil bila masih ada bisnis yang masih dilakukan secara off line,
karena semua sudah tersedia di online (Nashucha, 2018). Seluruh rantai pasokan barang
akan berdampak oleh internet, sehingga hanya perusahaan yang mampu untuk mengikuti
perkembangan tehnologi yang akan dapat bertahan (Irmawati, 2011). Selain itu scope
persaingan bisnis saat ini sudah tidak ada pembatasan baik terhadap sesama perusahaan
domestik maupun perusahaan internasional, oleh karenanya perusahaan dituntut untuk
membuat rencana yang matang pada semua aspek, termasuk mengenai kebijakan
keuangan dan pendanaan. Hal ini disebabkan karena kepercayaan investor ataupun
kreditur terletak pada bagaimana perusahaan tersebut mampu untuk menjaga tingkat
liquiditas dan profitabilitasnya (Thaib & Dewantoro, 2017).
Pada prinsipnya, setiap kegiatan operasional dan pertumbuhan usaha dibutuhkan
modal, modal dapat dipenuhi dari internal maupun eksternal. Modal perusahaan
merupakan gabungan dari modal jangka pendek dan modal jangka panjang. Kebutuhan
modal jangka pendek dipenuhi dari hutang jangka pendek atau hutang lancar, sedangkan
untuk modal jangka panjang dipenuhi dari hutang jangka panjang atau modal sendiri.
Kebijakan manajemen dalam memilih alternatif pembiayaan dan menggunakan
dana secara tepat sasaran untuk memaksimumkan profit merupakan salah satu fungsi
manajer keuangan. Tugas manajer keuangan semakin komplek, yaitu menyangkut;
keputusan investasi, keputusan pemenuhan dana dan keputusan pembelanjaan. Manajer
keuangan harus mampu mengambil keputusan secara efektif dan efisien. Efektif akan
tercermin dalam pencapaian keuntungan yang optimal, sedangkan efisiensi akan
tercermin dari perolehan dana dengan biaya minimum.
Keputusan pemilihan alternatif pembiayaan tersebut termasuk didalamnya tentang
bagaimana menentukan struktur modal (pembiayaan). Struktur modal (Solvabilitas) yang
optimal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan modal
pinjaman jangka panjang, maksudnya adalah seberapa besar komposisi modal sendiri dan
berapa komposisi hutang jangka panjang yang akan digunakan agar menghasilkan
keuntungan/laba optimal. Perusahaan yang mempunyai struktur modal optimal akan
menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal, sehingga perusahaan dan para
pemegang saham memperoleh keuntungan yang optimal (Armelia & Ruzikna, 2016).
Dari penjelasan tersebut menggambarkan bahwa penentuan struktur modal merupakan
salah satu keputusan penting bagi manajer keuangan dalam meningkatkan profitabilitas
bagi perusahaan.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian ini berdasarkan data sekunder laporan keungan tahunan
perusahaan Go Publik sub sektor perdagangan eceran yang tercatat pada BEI serta
mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel penelitian.
Jenis penelitian adalah kuantitatif yakni dengan menggunakan data-data laporan tahunan
perusahaan Go Publik sub sektor perdagangan eceran yang tercatat pada BEI dan data
kuantitatif lain yang peneliti unduh dari Media online (internet), untuk dapat menghitung
pengaruh Liqudity Ratio, Aktivity Ratio dan Leverage (Solvability) Ratio terhadap
Profibability Ratio (Return on Equity). Penelitian menggunakan data selama periode 5
tahun yang dimulai pada Desember 2015 sampai dengan akhir Desember 2019. Populasi
yang diteliti adalah Perusahaan Go Publik Sub Sektor Perdagangan Eceran yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019, yang terdapat 25 perusahaan.
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang masuk dalam kriteria-kriteria yang akan
dijadikan sebagai sampel berjumlah 19 perusahaan.
Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yaitu
pemilihan sampel Liqudity Ratio, Aktivity Ratio, Leverage (Solvability) Ratio dan
Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Leverage (Solvabilitas) Terhadap Rasio Profitabilitas
2021
Suharna 1625
Profibability Ratio Pada Perusahaan Go Publik sub sektor perdagangan eceran yang
tercatat pada BEI selama periode penelitian berdasarkan pertimbangan atau kriteria
tertentu. Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang
reprensentatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan historis, bukti dan catatan
yang telah terarsip baik yang sudah di publikasikan maupun yang tidak di publikasikan.
Sumber data yang digunakan dalam laporan ini adalah laporan publikasi yang dunggah di
web site (internet) dan www.idx.co.id yaitu Bursa Efek Indonesia yaitu Perusahaan
Perdagangan “sub sektor perdagangan eceran” pada tahun 2015 - 2019 yang telah
diterbitkan dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dana tau di publikassi di media
online (web site).
Hasil dan Pembahasan
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sholikhah, 2016).
Statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), standar deviasi
(standard deviation), dan maksimum-minimum (Husaeni, 2017). Hal ini perlu dilakukan
untuk melihat gambar keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memiliki
syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
N
Minimum
Mean
Std.
Deviation
Rasio Likuiditas (X1)
19
0.13
2.4855
2.11618
Rasio Aktivitas (X2)
19
1.51
7.1752
6.94600
Rasio Solvabilitas (X3)
19
-17.54
-0.4153
4.15270
Rasio Profitabilitas (Y)
19
-0.26
0.0643
0.25714
Valid N (listwise)
19
Berdasarkan tabel1 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata Rasio Profitabilitas
(ROE) pada periode 2015 2019 yang diteliti sebesar 0,0643 (6,43,%) dengan angka
minimum sebesar 0,26 (26,0%) dan angka maksimum sebesar 0,98 (98,0%) data ini
menunjukkan bahwa rata-rata Rasio Profitabilitas (ROE) pada periode 2015 2019
sebesar 0,0643 (6,43 %). Rata-rata Rasio Likuiditas yang diproksi dengan diskresioner
total akrual pada periode 2015 2019 yang diteliti sebesar 2,4855 (248,55%) dengan
angka minimum sebesar 0,13 (13,00%) dan angka maksimum sebesar 7,54 (754,00%)
data ini menunjukkan bahwa rata-rata rasio lukuiditas pada periode 2015 2018 sebesar
2,4855 (248,55%). Rata-rata Rasio Aktivitas yang diproksi dengan diskresioner total
akrual pada periode 2015 2019 yang diteliti sebesar 7,1752 (kali) dengan angka
minimum sebesar 1,51 (kali) dan angka maksimum sebesar 30,04 (kali) data ini
menunjukkan bahwa rata-rata Rasio Aktivitas pada periode 2015 2019 sebesar 7,1752
(kali). Rata-rata Rasio Solvabilitas yang diproksi dengan diskresioner total akrual pada
periode 2015 2019 yang diteliti sebesar 41,53% dengan angka minimum sebesar 17,54
% dan angka maksimum sebesar 85,00% data ini menunjukkan bahwa rata-rata Rasio
Solvabilitas pada periode 2015 2019 sebesar 41,53%.
Dengan menggunakan bantuan program SPSS 25, maka didapatkan hasil pengujian
normalitas menggunakan uji Kolgomorov-Smirnov adalah sebagai berikut.
Volume 1, Nomor 12, Desember 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1626 http://sosains.greenvest.co.id
Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Rasio
Likuiditas
(X1)
Rasio
Aktivitas
(X2)
Rasio
Solvabilitas
(X3)
Rasio
Profitabilita
s (Y)
N
19
19
19
19
Normal
Parameters
a,b
Mean
2.4855
7.1752
-0.4153
0.0643
Std.
Deviation
2.11618
6.94600
4.15270
0.25714
Most Extreme
Differences
Absolute
0.255
0.299
0.501
0.237
Positive
0.255
0.299
0.380
0.237
Negative
-0.155
-0.208
-0.501
-0.116
Test Statistic
0.255
0.299
0.501
0.237
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.002
c
0.000
c
0.000
c
0.006
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Dari hasil pengujian pada tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-
tailed) sebesar 0,006. Syarat untuk uji Kolmogorov adalah data distribusi normal apabila
nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,5. Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian
ini berdistribusi normal.Pendeteksian multikolonieritas dilakukan dengan menggunakan
Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffici
ents
t
Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error
Beta
Toler
ance
VIF
1
(Constant)
0.170
0.133
1.273
0.222
Rasio Likuiditas
(X1)
-0.005
0.030
-0.044
-0.178
0.861
0.942
1.061
Rasio Aktivitas
(X2)
-0.013
0.014
-0.342
-0.885
0.390
0.383
2.610
Rasio Solvabilitas
(X3)
0.003
0.024
0.045
0.114
0.910
0.371
2.696
a. Dependent Variable: Rasio Profitabilitas (Y)
Dari tabel 3 menunjukkan bahwa nilai VIF dibawah 10 berdasarkan hasil
perhitungan melalui program SPSS 25 diperoleh nilai VIF yaitu variabel Rasio Likuiditas
(X1) sebesar 1,061, Rasio Ativitas (X2) sebesar 2,610 dan Rasio Solvabilitas (X3)
sebesar 2,696 dengan demikian variabel tersebut terbebas dari gejala multikolinearitas,
karena nilainya di bawah 10.
Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Leverage (Solvabilitas) Terhadap Rasio Profitabilitas
2021
Suharna 1627
Tabel 4. Hasil Uji Autokolerasi Durbin-Watson Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1
0.374
a
0.140
-0.032
0.26127
2.204
a. Predictors: (Constant), Rasio Solvabilitas (X3), Rasio Likuiditas (X1), Rasio
Aktivitas (X2)
b. Dependent Variable: Rasio Profitabilitas (Y)
Berdasarkan tabel output “Model Summary” diatas, diketahui bahwa nilai Durbin-
Watson (d) adalah 2,204 lebih besar dari batas atas (du) yakni sebesar 1,6851 dan kurang
dari (4-du) 4 - 1,6851 = 2.3149 maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam
uji Durbin-Watson diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau gejala
autokorelasi, dengan demikian maka penelitian ini dapat dilanjutkan. Dari tabel 2 diatas
didapatkan persamaan regresinya adalah sebagai berikut,
Y = a+b1x1+b2x2+b3x3 atau
Y = 0,170 0,005 0,013 + 0,003
1) Konstan sebesar 0,170, artinya apabila variabel Rasio Likuiditas, Rasio
Aktivitas dan Rasio Solvabilitas bernilai sama dengan nol atau tidak ada,
maka Rasio Profitabilitas (ROE) akan bernilai positif 0,170.
2) Koefisien regresi X1 atau Rasio Likuiditas bernilai - 0,005 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan Rasio Likuiditas akan menurunkan Rasio
Profitabilitas (ROE) sebesar 0,005.
3) Koefisien regresi X2 atau Rasio Aktivitas bernilai -0,013 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan Rasio Aktivitas akan meningkatkan Rasio
Profitabilitas (ROE) sebesar 0,013.
4) Koefisien regresi X3 atau Rasio Solvabilitas bernilai 0,003 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan Rasio Solvabilitas maka Rasio profitabilitas akan
bernilai positif sebesar 0,003.
Berdasarkan tabel 4 diketahui nilai koefisien determinasi atau R Square adalah
sebesar 0,032. Nilai R Square - 0,032 berasal dari penguadratan nilai koefisien korelasi
atau “R” yaitu - 0,374 x - 0,374 = 0,032. Besarnya angka koefisien determinasi (R
Square) adalah 0,374 atau sama dengan 37,4%. Angka tersebut mengandung arti bahwa
variabel Rasio Likuitas (X1), Rasio Aktivitas (X2) dan Rasio Solvabilitas (X3) secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel Non Performing Loan (Y)
sebesar 37,4%, sedangkan sisanya (100% - 37,4% = 62,60%) dipengaruhi oleh variabel
lain diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3 menunjukan bahwa ada pengaruh Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Rasio Profitabilitas (ROE).
Berikut ini akan dijelaskan mengenai uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
yaitu sebagai berikut:
a. Uji Hipotesis 1 (Rasio Likuiditas)
Berdasarkan tabel coefficients diatas, diperoleh nilai t hitung untuk variabel Inflasi
(X1) sebesar -0,178 sedangkan nilai t tabel untuk N =19 sebesar 2,093. Jadi
Volume 1, Nomor 12, Desember 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1628 http://sosains.greenvest.co.id
0,178 < 2,093 dengan nilai signifikan sebesar 0,861 > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, dapat dinyatakan bahwa Rasio Likuiditas (X1) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Rasio Profitabilitas (Y).
b. Uji Hipotesis 2 (Rasio Aktivitas)
Berdasarkan tabel coefficients diatas, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel Rasio Aktivitas (X2) sebesar -0,885 sedangkan nilai t tabel untuk
N =19 sebesar 2,093. Jadi 0,885 < 2,093 dengan nilai signifikan sebesar
0,390 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dapat dinyatakan bahwa
Rasio Aktivitas (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Rasio
Profitabiita/ROE (Y).
c. Uji Hipotesis 3 (Rasio Solvabilitas)
Berdasarkan tabel coefficients diatas, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel Rasio Solvabilitas (X3) sebesar 0,114 sedangkan nilai t tabel
untuk N =19 sebesar 2,093. Jadi 0,114 < 2,093 dengan nilai signifikan
sebesar 0,910 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolk, dapat dinyatakan
bahwa Rasio Solvabilitas (X3) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Rasio Profitabiita/ROE (Y). Dengan adanya peningkatan Rasio
Solvabilitas, ini mencerminkan bahwa total kewajiban (hutang) bertambah
sehingga jumlah Biaya bunga pinjaman yang harus dibaya juga meningkat.
Jika pendapatan perusahaan tidak bertambah sedangkan disisi lain total
kewajiban bertambah akibat beban bunga pinjaman meningkat, maka
kemampuan profitabilitas perusahaan menjadi menurun.
Untuk mengetahui seberapa besar persentase variasi-variabel independen Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variabel dependen Rasio Profitabilitas (ROE). Dari tabel 4 diatas diketahui
bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar -0,032 atau
sebesar 3,20 %. Hal ini berarti 3,2 % dari variabel dependen yaitu Rasio Profitabilitas
(ROE) bisa dijelaskan oleh variabel independen Rasio Likuitas, Rasio Aktivitas dan
Rasio Solvabilitas. Sedangkan sisanya sebesar 96,8 % dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis F (keseluruhan) menunjukkan apakah semua variabel bebas Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio Leverage (Solvabilitas) secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat Rasio Profitabilitas (ROE).
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis F ANOVA
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
1
Regression
0.166
3
0.055
0.812
0.507
b
Residual
1.024
15
0.068
Total
1.190
18
a. Dependent Variable: Rasio Profitabilitas (Y)
b. Predictors: (Constant), Rasio Likuiditas (X1), Rasio Aktivitas (X2) dan Rasio
Solvabilitas (X3).
Dari hasil analisis pada tabel 5 diatas yakni uji ANOVA diperoleh nilai F hitung
sebesar 0,812. Sedang Ftabel (a 0,05) untuk N = 19 adalah sebesar 0,81. Jadi F hitung <
dari F tabel (a 0,05) atau 0,812 pembulatan menjadi 0,81 dengan nilai signifikan sebesar
0,507, maka dapat dikatakan bahwa Rasio Likuiditas (X1), Rasio Aktivitas (X2) dan
Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Leverage (Solvabilitas) Terhadap Rasio Profitabilitas
2021
Suharna 1629
Rasio Solvabilitas (X3) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap Rasio
Profitabilitas/ROE (Variabel Y) pada pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015 2019.
Hasil dari pengujian untuk Rasio Likuitas yaitu t hitung < t tabel yaitu (- 0,178 <
2,093) dan mempunyai angka signifikansi 0,861 sehingga nilai tersebut lebih besar dari
0,050, Ini berarti bahwa Rasio Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Rasio Profitabilitas (ROE), dengan demikian bahwa H1 ditolak.
Hasil pengujian untuk Rasio Aktivitas yaitu t hitung < t tabel yaitu (-0,885 < 2,093)
dan mempunyai angka signifikansi 0,390 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,050,
ini berarti Rasio Aktivitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Rasio
Profitabilitas (ROE), dengan demikian bahwa H2 ditolak. Hasil pengujian untuk Rasio
Solvabilitas yaitu t hitung > t tabel yaitu (0,114 > 2,093) dan mempunyai angka
signifikansi 0,371 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,050, ini berarti Rasio
Solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Rasio Profitabilitas (ROE), dengan
demikian bahwa H3 diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka
kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh variabel independen
Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Rasio Profitabilitas
(ROE) baik secara simultan maupun secara parsial. Berikut hasil penelitian yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah Berdasarkan hasil penelitian ini Rasio Likuiditas
berpengaruh terhadap Rasio Profitabilitas (ROE) dengan t hitung < t tabel yaitu (-0,885 <
2,093) dan mempunyai mempunyai angka signifikansi 0,390 sehingga nilai tersebut lebih
besar dari 0,050. Berdasarkan tabel coefficients diatas, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel Rasio Aktivitas (X2) sebesar -0,342 sedangkan nilai t tabel untuk N =19 sebesar
2,093. Jadi -0,342 < 2,093 dengan nilai signifikan sebesar 0,390 > 0,05, maka H0
diterima dan Ha ditolak, dapat dinyatakan bahwa Rasio Aktivitas (X2) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Rasio Profitabilitas/ROE (Y). Berdasarkan tabel
coefficients diatas, diperoleh nilai t hitung untuk variabel Rasio Solvabilitas (X3) sebesar
0,114 sedangkan nilai t tabel untuk N =19 sebesar 2,093. Jadi 0,114 < 2,093 dengan nilai
signifikan sebesar 0,910 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dapat dinyatakan
bahwa Rasio Solvabilitas (X3) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Rasio
Profitabilitas/ROE (Y). Berdasarkan hasil penelitian Rasio Solvabilitas berpengaruh
terhadap Rasio Profitabilitas (ROE), dengan t hitung 0,114 > t tabel 2,093 dan nilai
signifikansi 0,371 > 0,050. Berdasarkan hasil penelitian ini variabel Rasio Likuiditas,
Aktivitas dan Rasio Solvabiliats secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan Rasio
Profitabilitas (ROE)
Bibliografi.
Anggraini, Mega Dian, Nawangsih, Nawangsih, & Fauziah, Anisatul. (2020). Bauran
Pemasaran Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Koperasi Karyawan Mustikatama Di Toga Lumajang. Jobman: Journal of
Organization and Bussines Management, 3(1), 4856.
Armelia, Shelly, & Ruzikna, Ruzikna. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Likuiditas Dan Struktur Aktifa Terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur Go Publik (Studi Sektor Kosmetik Dan Keperluan Rumah Tangga).
Riau: Riau University.
Bob, Foster, Muhamad, Deni Johansyah, & Marwondo, Marwondo. (2021). Buku
Volume 1, Nomor 12, Desember 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1630 http://sosains.greenvest.co.id
Referensi Manajemen Ritel di Era Pemasaran Online. Bandung: UNIBI PRESS.
Hastuti, Pebri, Harefa, Dita Natania, & Napitupulu, Januarti Ira Melenia. (2020).
Tinjauan Kebijakan Pemberlakuan Lockdown, Phk, Psbb Sebagai Antisipasi
Penyebaran Covid-19 Terhadap Stabilitas Sistem Moneter. Prosiding WEBINAR
Fakultas Ekonomi Unimed “Strategi Dunia Usaha Menyikapi Status Indonesia
Sebagai Negara Maju: Pra Dan Pasca Covid-19,” 5770.
Husaeni, Uus Ahmad. (2017). Determinan Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia. Esensi: Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 7(1), 4962.
Irmawati, Dewi. (2011). Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis. Jurnal Ilmiah
Orasi BisnisISSN, 2085(1375), 161171.
Karsiwan, Citra Purnamasari Widjaja. (2013). Implementasi Visual Merchandising Pada
Toko Ritel Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, 2(2).
Kartini, Indriana. (2021). Penguatan Konektivitas Lintas Batas dalam Kerja Sama
Ekonomi Subregional. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Masrul, Masrul, Abdillah, Leon A., Tasnim, Tasnim, Simarmata, Janner, Daud, Daud,
Sulaiman, Oris Krianto, Prianto, Cahyo, Iqbal, Muhammad, Purnomo, Agung, &
Febrianty, Febrianty. (2020). Pandemik COVID-19: Persoalan dan Refleksi di
Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis.
Nashucha, Iliyin. (2018). Inovasi Pelayanan PT. Pos Indonesia Di Era Ecommerce
Dalam Meningkatkan Kualitas Jasa Pengiriman Yang Berdaya Saing (Studi Pada
Kantor Pos Kebonrojo Surabaya 60000). Universitas 17 Agustus 1945.
Rahayu, Fitriani, Suwendra, I. Wayan, Yulianthini, Ni Nyoman, & SE, M. M. (2016).
Analisis financial distress dengan menggunakan metode Altman Z-Score, Springate,
dan Zmijewski pada perusahaan telekomunikasi. Jurnal Manajemen Indonesia,
4(1).
Rusmiati, Intan Hanafia. (2018). Pengaruh Tingkat Likuiditas, Peluang Pertumbuhan,
Ukuran Perusahaan Dan Non-Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada
Industri Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Santoso, Prihatin Gatot, & Simamora, Saur Costanius. (2019). Analisis prediksi
kebangkrutan dengan metode altman z-score pada perusahaan retail trade yang
terdaftar di bei tahun 2014-2017. Jurnal Ilmiah M-Progress, 9(2).
Sholikhah, Amirotun. (2016). Statistik deskriptif dalam penelitian kualitatif.
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 10(2), 342362.
Thaib, Ilham, & Dewantoro, Acong. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan likuiditas
terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening.
Jurnal Riset Perbankan Manajemen Dan Akuntansi, 1(1), 2544.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.