Volume 1, Nomor 12, Desember 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1713 http://sosains.greenvest.co.id
Seiring permasalahan di atas sebagaimana fenomena yang ditemukan dan terjadi di
MTs Subulussalam Kayuagung bahwa guru terkhusus guru bahasa Inggris dalam
menyampaikan materi di kelas kurang memperatikan perangkat pembelajaran yang telah
disusunnya. Guru bahasa Inggris di MTs Subulussalam Kayuagung telah menyusun dan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus, namun dalam
penyusunan tersebut tidak terlihat adanya penggunaan media dan terdapat kemiripan di
setiap pertemuan. Hal ini tentunya berpengaruh pada saat proses pembelajaran dikelas
menjadi kurang terarah dan tidak fokus. Pembelajaran yang terjadi tidak berdasarkan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun, sehingga proses evaluasi juga
tidak mengarah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Disamping itu, guru bahasa Inggris di
MTs Subulussalam Kayuagung dalam proses pembelajaran belum terlihatdalam
memanfaatkan atau menggunaan media pembelajaran. Rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah suatu hal yang tidak dapat ditawar bagi searang pendidik karena hal
tersebut adalah wajib dibuat atau disusun oleh pendidik. Untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, interaktif, inspiratif,
menyenangkan, efisien, serta memotivasi siswa tersebut haruslah disusun suatu
pengembangan dan model pembelajaran dengan memperhatikan kebutuhan siswa,
memuat hal yang berkaitan langsung dengan aktivitas pembelajaran sebagai upaya
pencapaian dan penguasaan kompetensi siswa.
Pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan
sangatlah diperlukan, karena hasil belajar siswa merupakan salah satu indikasi dari
tersampaikannya informasi serta berhasilnya tujuan instruksional dalam proses
pembelajaran. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang
dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada standar
isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif (Munadi, 2013). Media merupakan sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Anam, 2015).
Sebagainama hasil penelitian (Darllis, Farida, & Miaz, 2021) tentang
pengembangan desain pembelajaran model ASSURE di Sekolah Dasar menunjukkan
bahwa desain pembelajaran yang dikembangkan memenuhi aspek keefektifan dilihat dari
aktivitas peserta didik; sikap peserta didik; pengetahuan peserta didik yang melampaui
KKM; dan keterampilan peserta didik. Desain pembelajaran yang dikembangkan juga
memiliki karakteristik: praktis dalam penggunaan, penggunaan bahasanya jelas, logis,
dan sistematis (Darllis et al., 2021).
Mengingat pentingnya keberadaan rencana pelaksanaan pembelajaran, maka harus
direncanakan atau didesain dengan matang oleh seorang guru (Robian, Abdurahmansyah,
& Falahudin, 2021). Dari berbagai jenis desain pembelajaran yang telah berkembang
sampai saat ini salah satu desain tersebut adalah desain pembelajaran model ADDIE.
Desain pembelajaran model Analisis Desain Develop Implementasi Evaluasi (ADDIE) ini
dipilih dalam penelitian pengembangan ini karena pembelajaran model Analisis Desain
Develop Implementasi Evaluasi (ADDIE) memiliki tahapan-tahapan yang mudah
diaplikasikan dan dilihat sesuai dengan pengembangan pembelajaran yang akan
diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Garjita, Arthana, & Sindu, 2017).