Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
28 http://sosains.greenvest.co.id
WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS ANDROID
Shiyami Milwandhari
Politeknik Pos Indonesia, Indonesia
E-mail: shiyami@poltekpos.ac.id
Diterima:
26 Desember
2021
Direvisi:
08 Januari 2022
Disetujui:
15 Januari 2022
Abstrak
Latar Belakang :
Sistem manajemen pergudangan yang
tradisional dengan berbagai fungsi pergudangan saat ini
belum mampu memenuhi kebutuhan operasional
pergudangan, sehingga mendorong lahirnya Warehouse
Management System (WMS).
Tujuan :
Tujuan penelitian ini
adalah membuat sistem manajemen gudang berbasis android.
Metode : Metode penelitian ini adalah pengenalan umum pada
topik yang dibahas. Termasuk dalam tahap ini adalah melakukan
inventarisasi kebutuhan dan menyusun jadwal kegiatan lebih
detail.
Hasil :
Di era teknologi saat ini, ponsel pintar yang
diwakili oleh platform Android dan iOS berkembang pesat.
Melihat bahwa fungsi utama dari pengembangan WMS adalah
untuk meningkatkan hasil dalam kegiatan logistik dan mengarah
pada tingkat layanan pelanggan, penelitian ini memberikan ide
untuk mengembangkan WMS dengan ponsel pintar sebagai
perangkat dalam pengelolaan gudang. Kesimpulan : Penelitian
ini akan difokuskan pada perancangan sistem WMS dengan
melakukan perbaikan dan pengembangan desain sistem dari
ruang lingkup hasil penelitian Wang (2019). Perbaikan akan
dilakukan pada perancangan dan pengembangan modul fungsi
sistem dengan merancang perilaku sistem, merancang struktur
sistem berdasarkan fungsi sesuai kebutuhan sistem dan
merancang antarmuka pengguna.
Kata kunci: Sistem Informasi, Warehouse, Android, SCM,
WMS
Abstract
Background :
The traditional warehousing management
system with various warehousing functions is currently not
able to meet the operational needs of warehousing, thus
encouraging the birth of the Warehouse Management System
(WMS).
Purpose :
The purpose of this research is to create an
android-based warehouse management system.
Method: This
research method is a general introduction to the topics covered.
Included in this stage is carrying out an inventory of needs and
compiling a more detailed schedule of activities
.
Results :
In the
current era of technology, smart phones represented by the
Android and iOS platforms are growing rapidly. Seeing that the
main function of developing a WMS is to increase the results in
logistics activities and lead to a level of customer service, this
study provides an idea to develop a WMS with smart phones as a
device in warehouse management. Conclusion : This research
will focus on designing the WMS system by improving and
developing the system design from the scope of Wang's (2019)
Warehouse Management System Berbasis Android
2022
Shiyami Milwandhari 29
research results. Improvements will be made to the design and
development of system function modules by designing system
behavior, designing system structures based on functions
according to system requirements and designing user interfaces.
Keywords: Information System, Warehouse, Android, SCM,
WMS
Pendahuluan
Sistem manajemen tradisional pada pergudangan dengan beragamnya fungsi gudang
saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan operasi pergudangan, sehingga mendorong
lahirnya Warehouse Management System (WMS), ini adalah sistem informasi yang secara
efektif dapat mengatur dan mengelola operasi pergudangan melalui teknologi jaringan dan
teknologi basis data yang memiliki keunggulan dalam mendapatkan informasi, kapasitas
penyimpanan yang besar, kemampuan pemrosesan data yang kuat, keandalan tinggi dan
juga rendah biaya (Sulastri, 2013). Namun, WMS di sebagian besar perusahaan di beberapa
negara masih berbasiskan pada Personal Computer (PC) yang merupakan terminal tetap,
yang mengarah ke mobilitas rendah, akurasi dan efisiensi (Wang & Hua, 2019).
Berdasarkan hasil studi Bibliometrik terhadap pengembangan teknologi WMS di
kurun tahun 2006 sampai dengan 2015 disebutkan, bahwa pengembangan WMS adalah
untuk meningkatkan hasil dalam kegiatan logistik terutama gudang operasi (Dewi, 2018).
Sedangkan arah pengembangan perangkat lunaknya adalah pada masalah kegiatan
penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengiriman barang, pengiriman dokumen dan register
(Fauzi, 2019). Sistem yang dikembangkan sebagian besar mengarah ke tingkat layanan
pelanggan yang lebih tinggi, dengan hadirnya WMS ini produktivitas pergudangan dapat
meningkat karena kuantitas datanya tinggi. Sedangkan dalam pengembangan teknologi,
WMS masih terbatas pada integrasi dengan FEAHP (Fuzzy Extended Analytical
Hierarchy), QR Code, ERP (Enterprise Resource Planning), dan perangkat RFID (Radio
Frequency Identification).
Di era teknologi saat ini ponsel pintar yang diwakili oleh platform Android dan iOS
berkembang pesat dan melihat fungsi utama dari pengembangan WMS ini adalah untuk
meningkatkan hasil dalam kegiatan logistik dan mengarah ke tingkat layanan pelanggan,
maka dalam penelitian ini memberikan gagasan untuk pengembangan WMS dengan
ponsel pintar sebagai perangkat dalam manajemen gudang. WMS berbasiskan ponsel pintar
platform Android memungkinkan staff gudang melakukan manajemen gudang dan
permintaan informasi melalui terminal seluler di mana saja dan dapat meningkatkan
mobilitas dan kemampuan manajemen penyimpanan secara real-time tanpa perlu
menambah jumlah dan menginstal sistem manajemen gudang PC di gudang, sehingga
efisiensi manajemen gudang membaik.
Dalam penelitian ini akan di fokuskan pada perancangan sistem WMS dengan
melakukan perbaikan dan pengembangan rancangan sistem dari ruang lingkup hasil
penelitian oleh Wang (2019) yang melakukan pembahasan tentang rancangan struktur
sistem, rancangan modul fungsi sistem, dan rancangan programming method. Adapun
perbaikan akan dilakukan pada rancangan modul fungsi sistem dan pengembangan dengan
melakukan rancangan system behavior, rancangan structure system berdasarkan fungsi-
fungsi sesuai kebutuhan sistem dan rancangan user interface. Tujuan penelitian ini adalah
membuat sistem manajemen gudang berbasis android.
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
30 http://sosains.greenvest.co.id
Metode Penelitian
Pendekatan dan tahapan penelitian yang digunakan sebagai berikut :
Gambar 1. Metode Penelitian
a. Tahap Inisiasi
Tahap ini merupakan pengenalan umum pada topik yang dibahas. Termasuk dalam
tahap ini adalah melakukan inventarisasi kebutuhan dan menyusun jadwal kegiatan
lebih detail.
b. Tahap pendefinisian masalah dan pengumpulan data
Tahapan ini dilakukan untuk mendefinisikan masalah yang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Pendefinisian masalah dilakukan melalui studi literatur.
c. Tahap penentuan spesifikasi kebutuhan
Spesifikasi kebutuhan dari rancangan sistem yang akan dibuat berdasarkan analisa
permasalahan dan informasi yang diperoleh dari studi literature.
d. Tahap perancangan sistem
Tahapan perancangan ini mencakup perancangan sistem, perancangan database
dan perancangan antarmuka. Model yang digunakan dalam tahapan perancangan
sistem ini adalah Object Oriented Model.
Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini akan dipaparkan hasil penelitian terkait yang relevan dengan latar
belakang dari dikembangkannya Warehouse Management System Berbasis Android.
Berdasarkan hasil penelitian dari Ribeiro, Priscilla Cristina & Gomes, Carlos Francisco.
(2016). WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM: A BIBLIOMETRIC STUDY.
ENEGEP 2016., menjelaskan hasil studi Bibliometerik yang telah dilakukan untuk
menyelidiki struktur, karakteristik dan pola sains dan teknologi yang mendasari
pengembangan Warehouse Management System (WMS) yaitu berdasarkan makalah-
makalah yang diterbitkan pada kurun tahun 2006 sampai dengan 2015.
Warehouse Management System Berbasis Android
2022
Shiyami Milwandhari 31
Dari hasil penelitiannya di dapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar penelitian
terkait melakukan pengembangan WMS adalah untuk meningkatkan hasil dalam kegiatan
logistik terutama gudang operasi, sedangkan arah pengembangan perangkat lunaknya
adalah pada masalah kegiatan penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengiriman barang,
pengiriman dokumen, register. Sistem yang dikembangkan sebagian besar mengarah ke
tingkat layanan pelanggan yang lebih tinggi, karena produktivitas dengan hadirnya WMS
ini dapat meningkat karena kuantitas datanya tinggi. Dari segi teknologi yang digunakan
beberapa makalah membahas tentang integrasi WMS dengan beberapa perangkat lunak
seperti FEAHP, QR Code, ERP, dan perangkat keras seperti RFID.
Berdasarkan hasil penelitian dari Wang, Jingna, and Guowei Hua. "Design of
Android Warehouse Management Software based on Web Service." IOP Conference
Series: Earth and Environmental Science. Vol. 252. No. 4. IOP Publishing, 2019., dalam
penelitiannya membahas tentang rancangan pengembangan WMS dengan berbasis pada
platform Android.
Adapun hasil dari desain pengembangan WMS ini adalah untuk meningkatkan
efisiensi dan mobilitas manajemen gudang, dan membuat staf gudang melakukan operasi
pergudangan di mana saja di gudang. Dengan karakteristik sistem tetap berdasarkan pada
sistem manajemen pada PC dan pengembangan fitur-fitur WMS pada platform Android
karena Android adalah platform baru dan mengadopsi arsitektur sistem three-tier berbasis
pada teknologi Layanan Web. WMS di PC dan Android keduanya merupakan alat
manajemen pergudangan. Perangkat lunak sisi PC dapat menangani sejumlah besar data
dan laporan produk, dan perangkat lunak sisi Android dapat melakukan penyimpanan dan
pengambilan, operasi permintaan informasi (Kaunang et al., 2021).
Terdapat satu set sistem pemantauan dan manajemen di gudang untuk memberi
instruksi ke peralatan melalui Programmable Logic Controller (PLC) untuk memindahkan
komoditas dan melakukan operasi pergudangan. Untuk meningkatkan kecerdasan dan
mobilitas manajemen pergudangan, WMS sisi Android perlu dikembangkan. Sistem ini
mengadopsi struktur three-tier client server yang terdiri dari database layer, service layer,
dan User layer. Service layer menyediakan layanan komunikasi data untuk database layer
dan user layer (Muskitta, Yohanes, & Wardana, 2016). Berikut ini adalah gambaran Design
System Structure untuk Android Warehouse Management System Based OnWeb Service
berdasarkan hasil penelitian di atas :
Gambar 2. Design System Structure WMS Oleh Wang (2019)
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
32 http://sosains.greenvest.co.id
Pada User Layer terdapat lima modul fungsional yaitu, Information Query, Storage
Management, Retrieval Management, Commodity Movement, dan Inventory Management.
Sistem memiliki lima antarmuka fungsi, di mana staf gudang dapat masuk dengan berbeda
modul fungsional.
Gambar 3. System Function Module WMS Android Oleh Wang (2019)
Modul Information Query mencakup informasi pemasok, informasi komoditas, dan
informasi administrator. Staf gudang dapat memperoleh informasi dasar dalam database
melalui modul fungsi ini. Storage Management dan Retrieval Management merujuk pada
operasi penyimpanan dan operasi Commodity melalui aplikasi sisi android (Aniek Rumijati
et al., 2020). Contoh storage management, staf gudang menggunakan App untuk
memasukkan informasi penyimpanan, dan data tersebut real-time dikirimkan ke
database, begitu sistem pemantauan memindai catatan terbaru di database, tugas
penyimpanan dimulai (Simarmata et al., 2021).
Commodity Movement mengacu pada perubahan lokasi komoditas. Dan Inventory
Management mengacu pada pengelolaan kuantitas dan kualitas komoditas di gudang,
termasuk informasi persediaan dan memperbarui informasi persediaan.
Hasil dari analisis sistem pada penelitian wang (2019) ini adalah WMS dengan
berbasis android yang digunakan untuk manajemen gudang otomatis memiliki kelayakan
ekonomi dan sistem tidak perlu menghabiskan terlalu banyak uang. Sistem dengan Android
dapat meningkatkan mobilitas dan kemampuan manajemen penyimpanan secara real-time
tanpa perlu menambah jumlah dan menginstal sistem manajemen gudang PC di gudang,
sehingga efisiensi manajemen gudang membaik (Abel Handoyo, 2021).
Sejak permulaan peradaban, manusia sudah bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai jenis
instrumen/alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software),
saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) (Negara et al.,
2021). Sistem Informasi berbasis komputer yang berkembang hingga saat ini telah
Warehouse Management System Berbasis Android
2022
Shiyami Milwandhari 33
mengalami proses evolusi yang cukup panjang. Proses tersebut dapat dibagi berdasarkan
tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Fokus awal pada data
Selama paruh pertama Abad ke-20, perusahaan pada umumnya mengabaikan
kebutuhan informasi para manajer. Pada fase ini, penggunaan komputer hanya
terbatas pada aplikasi akuntansi.
b. Fokus baru pada informasi
Pada Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang
mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai
sistem informasi dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung
peralatan baru tersebut.
c. Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (Decision Support System/DSS) merupakan sistem
penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. [5]
Berikut adalah pengertian dari Warehouse Management System
a. Pengertian Warehouse/ Gudang
Gudang adalah sebagai fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk
membantu mencapai target tingkat pelayanan yang baik dengan total biaya yang
paling rendah.Atau suatu system logistic dari sebuah perusahaan yang berfungsi
untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta
kondisi material/produk yang disimpan dalam gudang sampai barang tersebut
diminta sesuai jadwal produksi. [6]
b. Pengertian Manajemen Gudang (Warehouse Management)
Suatu tatanan untuk mengelola pergudangan dan pendistribusian barang-barang
agar barang yang tersimpan tetap dalam keadaan baik dan didistribusikan kepada
para peminta pada waktu spesifikasi dan jumlah yang tepat. [6]
c. Manfaat pergudangan
1. Terjaganya kualitas dan kuantitas logistik dan peralatan
2. Tertatanya logistik dan peralatan
3. Peningkatan pelayanan pendistribusian
4. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual dan akuntabel
5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan
6. Tertib administrasi. [6]
d. Prinsip dasar Manajemen Gudang
1. Kualitas barang dapat dipertahankan
2. Barang terhindar dari kerusakan fisik
3. Pencarian barang mudah dan cepat
4. Barang terhindar dari pencurian.[6]
e. Kegunaan gudang
Inbound consolidation, dimana barang-barang yang akan diproses,
dikonsolidasikan terlebih dahulu didalam gudang sebelum masuk kedalam proses
produksi. [6] Goods In Process (product mixing), dari pabrik-pabrik dialokasi yang
berbeda dikonsolidasikan di dalam suatu gudang untuk dirakit terlebih dahulu
sebelum didistribusikan ke pasar. [6]
Outbound Consolidation, barang-barang yang diproduksi di pabrik-pabrik yang
terletak dialokasi berbeda, dikonsolidasikan sebelum di serahkan kepada para
pelanggan. [6] Outbound Dispertion (break bulk), barang-barang yang telah di
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
34 http://sosains.greenvest.co.id
hasilkan disuatu pabrik dimasukan ke dalam gudang untuk dibagi-bagi kedalam
volume yang lebih kecil sebelum didistribusikan kepasr atau para pelanggan. [6]
f. Operasi gudang
Setiap gudang harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari rantai
pasokan. Namun demikian, ada operasi tertentu yang umum untuk kebanyakan
gudang. Fungsi-fungsi ini adalah sebagai berikut [7]:
1. Penerimaan (receiving)
2. Aktivitas ini biasanya melibatkan pembongkaran barang dari kendaraan
transportasi yang masuk, pemeriksaan terhadap pesanan pembelian, dan
mencatat barang yang masuk ke dalam sistem komputer. Dari sini, barang
tersebut kemudian ditempatkan (put–away) di gudang.
3. Penyimpanan cadangan (reserve storage)
4. Barang biasanya dibawa ke area penyimpanan cadangan, yang merupakan
pengguna ruang terbesar di gudang. Area ini memiliki sebagian besar
persediaan di lokasi gudang yang dapat diidentifikasi.
5. Perintah pengambilan barang (order picking)
6. Ketika order diterima dari pelanggan, barang harus diambil dari gudang dalam
jumlah dan waktu yang tepat untuk memenuhi tingkat layanan yang
dibutuhkan. Picking merupakan operasi gudang utama, baik dari segi biaya
dan layanan, sebagai proporsi yang signifikan dari biaya gudang biasanya
diperlukan untuk fungsi ini untuk mencapai tingkat akurasi pesanan yang
tinggi.
7. Sortasi (sortation). Untuk ukuran kecil, kadang-kadang lebih tepat pesanan
bersama-sama dalam satu jumlah (batch) dan memperlakukan mereka sebagai
satu perintah untuk tujuan pengambilan. Dalam hal ini, batch yang telah
diambil harus dipilah ke perintah pengambilan barang secara individu
sebelum pengiriman.
8. Penyusunan dan layanan nilai tambah (collation & value-added)
9. Barang harus disusun menjadi pesanan pelanggan lengkap yang siap untuk
pengiriman. Kecuali barang diambil langsung ke pengiriman kontainer,
mereka akan dirakit atau dikemas bersama.
10. Menyusun dan pengiriman (marshalling & dispatch). Barang yang disusun
bersama untuk dimuat ke kendaraan dan selanjutnya mengirimkan ke ‘simpul’
berikutnya dalam rantai pasokan.
Untuk menggambarkan hasil analisis maka digunakan rantai nilai porter, rantai nilai
porter adalah penggambaran aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang menyokong
nilai marjin perusahaan [8].
Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dilakukan pada tahapan ini baik dari
aktivitas utama maupun aktivitas pendukung, maka didapatkan diagram rantai nilai porter
seperti pada gambar berikut:
Warehouse Management System Berbasis Android
2022
Shiyami Milwandhari 35
Gambar 4. Rantai Nilai Porter Pergudangan
Dari gambaran Rantai Nilai Porter di atas dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Aktivitas Pendukung
Berikut ini adalah uraian dari aktivitaspendukung dalam system pergudangan :
a. Firm infrastructure : merupakan aktifitas, biaya, dan aset yang berhubungan
dengan manajemen umum pada perusahaan.
b. Human Resources Management : merupakan aktifitas yang terlibat dalam
penerimaan, pengembangan dan kompensasi untuk semua tipe personil.
c. Research, Technology, and System Development : merupakan aktifitas yang terkait
dengan pengembangan perangkat lunak dan sistem telekomunikasi.
d. Procurement : merupakan aktivitas pembelian atau pengadaan barang yang
digunakan untuk persediaan di gudang.
2. Aktivitas Utama
Berikut ini adalah uraian dari aktivitas utama dalam system pergudangan :
a. Penerimaan (receiving) : merupakan aktivitas penerimaan barang masuk,
pemeriksaan kuantitas dan kualitas barang.
b. Penempatan dan penyimpanan (put away & storage) : merupakan aktivitas
penempatan dan penyimpanan barang ke area penyimpanan barang di lokasi
gudang yang dapat diidentifikasi.
c. Pengambilan barang (order picking) : merupakan aktivitas pengambilan barang
dari gudang dalam jumlah dan waktu yang tepat untuk memenuhi tingkat layanan
yang dibutuhkan.
d. Pemilahan (sortation) : merupakan aktivitas pemilahan barang untuk
dikelompokkan sesuai tujuan pengiriman.
e. Menyusun dan pengiriman (marshalling & dispatch): merupakan aktivitas
menyusun dan mengirim barang dari gudang untuk dimuat ke kendaraan dan
selanjutnya mengirimkan ke pemesan barang.
Berdasarkan dari hasil studi literatur dari penelitian oleh wang (2019) disebutkan
bahwa untuk pengembangan WMS berbasis Android pada User Layer dihasilkan lima
modul fungsional yaitu, Information Query, Storage Management, Retrieval Management,
Commodity Movement, dan Inventory Management. Sistem memiliki lima antarmuka
fungsi, di mana staf gudang dapat masuk dengan berbeda modul fungsional.
Namun, jika dilihat berdasarkan kegunaan dan operasi dari gudang adalah gudang
harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari rantai pasokan dengan aktivitas
utama pada gudang adalah penerimaan, put away, penyimpanan, picking, sortation dan
pengiriman seperti pada gambar di bawah ini :
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
36 http://sosains.greenvest.co.id
Gambar 1. Aktivitas Gudang [7]
Sehingga dalam penelitian ini diberikan perbaikan dan pengembangan terhadap hasil
dari penelitian oleh wang (2019) untuk fungsionalitas modul sistem dari WMS berbasis
android adalah sebagai berikut :
Gambar 2. System Function Modul WMS Berbasis Android
Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing modul beserta detail fitur-
fiturnya :
1. Modul Information Query : dalam modul ini terdapat fitur untuk pengelolaan data
master supplier, data master barang dan data user.
2. Modul Receiving Management : dalam modul ini terdapat fitur untuk pengelolaan
penerimaan dan status kondisi barang
3. Modul Storage Management : dalam modul ini terdapat fitur untuk pengelolaan rak
dan penempatan barang sesuai dengan jenis barang yang akan di simpan pada lokasi
penyimpanan yang sesuai dengan membuat kode-kode balok (barcode).
4. Modul Retrieval Management : dalam modul ini terdapat fitur untuk menampilkan
informasi laporan periodik penerimaan barang, penempatan dan pengambilan barang.
5. Modul Picking Management : dalam modul ini terdapat fitur untuk pengelolaan
pengambilan barang yang akan dicatat sebagai barang keluar.
6. Modul Inventory Management : dalam modul ini terdapat fitur untuk menampilan data
stok barang.
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengembangan rancangan sistem untuk
rancangan System Behavior, rancangan System Sructure berdasarkan fungsi-fungsi sesuai
kebutuhan sistem dan rancangan antarmuka (Sinsuw & Najoan, 2013). Untuk rancangan
perilaku sistem akan dimodelkan menggunakan use case diagram sedangkan untuk
rancangan struktur sistem akan dimodelkan menggunakan class diagram (Ibrahim & Maita,
2017).
Berikut ini akan digambarkan rancangan perilaku sistem WMS berbasis Android
yang digambarkan dengan use case diagram yang mempresentasikan sebuah interaksi
antara actor dengan sistem serta hak-hak actor dalam mengelola sistem.
Warehouse Management System Berbasis Android
2022
Shiyami Milwandhari 37
Gambar 3. Rancangan System Behavior
Berikut ini akan digambarkan rancangan struktur sistem berdasarkan fungsi-fungsi
sesuai kebutuhan sistem WMS berbasis Android yang digambarkan menggunakan class
diagram dengan melakukan pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
sistem.
Gambar 4. Rancangan Structure System
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
38 http://sosains.greenvest.co.id
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang dilakukan maka didapat beberapa
kesimpulan yaitu, telah dihasilkan perbaikan system function module yang sesuai dengan
fungsi dari operasi gudang dengan adanya Modul Information Query, Modul Receiving
Management, Modul Storage Management, Modul Retrieval Management, Modul Picking
Management dan Modul Inventory Management, serta telah dihasilkan pengembangan
terhadap rancangan WMS untuk perancangan system behavior yang dimodelkan
menggunakan use case diagram dan menghasilkan 9 use case yaitu, kelola user, kelola
master barang, kelola supplier, kelola rak, kelola penerimaan barang, kelola penematan
barang, kelola pengambilan barang, display stok barang dan laporan periodik dan telah
dihasilkan pengembangan terhadap rancangan WMS untuk rancangan structure system
yang dimodelkan menggunakan class diagram dan menghasilkan 8 class yaitu, class user,
class barang, class supplier, class rak, class penerimaan, class penempatan, class
pengambilan, dan class laporan. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya akan
membahas tentang perancangan Warehouse Management System dengan berbasis IoT
sehingga seluruh elemen dalam setiap aktivitas gudang dapat dilakukan secara otomatis.
Bibliografi.
Abel Handoyo, Jonathan. (2021). Proses Kerja Reporter di Media Kawasan Side. id.
Universitas Multimedia Nusantara.
Aniek Rumijati, M. M., Soelistyo, Aris, Juliati, Ratih, Eko Handayanto, M. M., Jihadi, M.
Si, Rahmad Wijaya, S. E., Rizki Febriani, M. M., Sandra Irawati, M. M., Sri
Wibawani, W. A., & Uci Yuliati, M. M. (2020). Kemandirian Ekonomi Dan Bisnis
Indonesia Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 (Vol. 1). UMMPress.
Dewi, Rika Nurlaili. (2018). Analisis Proses Bisnis Distribusi Produk Akhir Berdasarkan
Kerangka Supply Chain Operations Reference (SCOR) Studi Kasus: PT. Semen
Indonesia (PT. Semen Gresik). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Fauzi, Ahmad. (2019). Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang Di Cv Anugerah
Jaya Lestari. Universitas Komputer Indonesia.
Ibrahim, Wahyu Hidayat, & Maita, Idria. (2017). Sistem Informasi Pelayanan Publik
Berbasis Web Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmiah
Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi, 3(2), 17–22.
Kaunang, Fergie Joanda, Karim, Abdul, Simarmata, Janner, Iskandar, Akbar, Ardiana,
Dewa Putu Yudhi, Septarini, Ri Sabti, Negara, Edi Surya, Hazriani, Hazriani, &
Widyastuti, Reni Dwi. (2021). Konsep Teknologi Informasi. Yayasan Kita Menulis.
Muskitta, Yosua John, Yohanes, Banu Wirawan, & Wardana, Hartanto Kusuma. (2016).
Implementasi Protected Extensible Authentication Protocol (PEAP) menggunakan
Remote Access Dial In User Service (RADIUS). Techné: Jurnal Ilmiah
Elektroteknika, 15(02), 91–99.
Negara, Edi Surya, Romindo, Romindo, Tanjung, Rahman, Heriyani, Nofitri, Simarmata,
Janner, Jamaludin, Jamaludin, Putra, Tri Andi Eka, Sudarmanto, Eko, Sudarso,
Andriasan, & Purba, Bonaraja. (2021). Sistem Informasi Manajemen Bisnis. Yayasan
Kita Menulis.
Simarmata, Janner, Manuhutu, Melda Agnes, Yendrianof, Devi, Iskandar, Akbar, Amin,
Muhammad, Sinlae, Alfry Aristo J., Siregar, Muhammad Noor Hasan, Hazriani,
Hazriani, Herlinah, Herlinah, & Sinambela, Marzuki. (2021). Pengantar Teknologi
Informasi. Yayasan Kita Menulis.
Sinsuw, Alicia, & Najoan, Xaverius. (2013). Prototipe Aplikasi Sistem Informasi
Akademik Pada Perangkat Android. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 2(5), 21–
30.
Warehouse Management System Berbasis Android
2022
Shiyami Milwandhari 39
sulastri, Lilis. (2013). Kajian Manajemen Berbasis Nilai Dalam Konteks Perguruan Tinggi
(Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Binus University). Bandung: UNPAS.
Wang, Jingna, & Hua, Guowei. (2019). Design of Android Warehouse Management
Software based on Web Service. IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science, 252(4), 42009. IOP Publishing.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.