Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
77 http://sosains.greenvest.co.id
STUDI ETNOBOTANI BAHAN KOSMETIK ASLI MASYARAKAT
DESA TANJUNG LUAR KABUPATEN LOMBOK TIMUR, INDONESIA
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi
Universitas Mataram, Indonesia
E-mail: syaviramarwa17@gmail.com, raisya@unram.ac.id dan
Diterima:
26 Desember
2021
Direvisi:
09 Januari 2022
Disetujui:
15 Januari 2022
Abstrak
Latar Belakang:
Kosmetik telah menjadi kebutuhan,
khususnya bagi kaum wanita. Hal ini terbukti dari pendapatan
kosmetika Indonesia berjumlah Rp6,977 triliun pada tahun
2019. Kosmetik alami dapat menjadi solusi untuk mengurangi
dampak buruk kosmetik sintetis. Pemanfaatan tumbuhan
sebagai perawatan kecantikan di Indonesia telah dilakukan
secara turun-temurun melalui tradisi lisan dan tidak
terdokumentasi dengan baik, sehingga rentan terjadi
kehilangan warisan leluhur.
Tujuan:
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai
perawatan kecantikan oleh masyarakat Desa Tanjung Luar,
Indonesia.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu, metode kualitatif dan kuantitatif dengan metode sampling
yaitu teknik bola salju. Pada teknik ini sampel yang diperoleh
melalui proses bergulir dari satu informan penghubung ke
informan kunci.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 71
ramuan kosmetik perawatan alami yang terdiri dari 50 spesies
dari 28 famili yang tergolong dalam kategori wajah dan kulit,
rambut, mata, kuku, bibir, gigi dan mulut, organ kewanitaan,
pasca melahirkan dan bayi, serta penghilang bau badan.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa terdapat 71 ramuan kosmetik perawatan
alami yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tanjung Luar,
Indonesia yang tergolong dalam kategori wajah dan tubuh,
rambut, mata, kuku, bibir, gigi dan mulut, organ kewanitaan,
pasca melahirkan dan bayi, dan penghilang bau badan.
Kata kunci: Kosmetik, Tumbuhan, Perawatan Kecantikan
Abstract
Background :
Cosmetics have become a necessity, especially
for women. This is evident from Indonesia's cosmetic revenues
amounting to Rp6.977 trillion in 2019. Natural cosmetics can
be a solution to reduce the adverse effects of synthetic
cosmetics. The use of plants as beauty treatments in Indonesia
has been carried out from generation to generation through
oral tradition and is not well documented, making it
vulnerable to loss of ancestral heritage.
Purpose :
This study
aims to determine the types of plants used as beauty treatments
by the people of Tanjung Luar Village, Indonesia.
Method: The
method used in this study are qualitative and quantitative methods
with a sampling method, namely the snowball technique. In this
technique the sample is obtained through a rolling process from
Studi Etnobotani Bahan Kosmetik Asli Masyarakat Desa
Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Indonesia
2022
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi 78
one liaison informant to key informants
.
Results :
The results
showed that there were 71 natural care cosmetic ingredients
consisting of 50 species from 28 families belonging to the
categories of face and skin, hair, eyes, nails, lips, teeth and mouth,
female organs, postpartum and infant, and body odor removal.
Conclusion : Based on the results of the research, it can be
concluded that there are 71 natural care cosmetic ingredients
used by the people of Tanjung Luar Village, Indonesia which
belong to the categories of face and body, hair, eyes, nails, lips,
teeth and mouth, female organs, postpartum and babies. , and
body odor remover.
Keywords: Cosmetics, Plants, Beauty Care
Pendahuluan
Kosmetik digunakan secara luas untuk kecantikan dan kesehatan. Kosmetik telah
menjadi kebutuhan, khususnya kaum wanita untuk menunjang kecantikan fisik (Hakim et
al., 2019). Indonesia telah diakui sebagai pasar potensial bagi para pengusaha dari luar
maupun dalam negeri pada bidang industri kecantikan. Berdasarkan publikasi terbaru,
pendapatan kosmetika Indonesia berjumlah Rp6,977 triliun pada tahun 2019, dan
diperkirakan pasar akan tumbuh 2,6% setiap tahun (EU-Indonesia Business Network,
2019).
Kosmetik terbagi menjadi 2 jenis yaitu, kosmetik sintetis dan kosmetik alami.
Namun, kosmetik sintetis memiliki kekurangan yang dapat berdampak buruk bagi
kesehatan individu dan lingkungan (Indriaty et al., 2018 ; Shaputra, 2013). Adapun
kosmetik alami memiliki efek samping lebih kecil, lebih ramah lingkungan dibandingkan
kosmetik sintetis, dan lebih aman digunakan jangka panjang karena terbuat dari bahan yang
lebih murni (Chen, 2009). Kosmetik alami berupa ramuan yang tersusun dari tumbuh-
tumbuhan dibuat dan diwariskan melalui tradisi lisan di Indonesia (Lesmana, Alfianur,
Utami, Retnowati, & Darni, 2018).
Pemanfaatan tumbuhan sebagai pengobatan dan perawatan kecantikan di kalangan
masyarakat Indonesia telah dilakukan secara turun-temurun. Sekitar 200 etnis di Indonesia
memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalam pemanfaatan tumbuhan sebagai
kosmetik. Bagian tumbuhan seperti daun, buah, batang dan akar dapat dimanfaatkan karena
mengandung senyawa kimia yang berkhasiat (Agustina, 2017). Berdasarkan penelitian
Istiqomah (2021), terdapat beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa
Batujai Kabupaten Lombok Tengah sebagai kosmetik alami antara lain, buah kelapa
(Cocos nucifera) dan kemiri (Aleurites moluccanus) sebagai minyak rambut, jahe (Zingiber
officinale) dan kunyit (Curcuma longa) sebagai lulur, batang padi (Oryza sativa) sebagai
shampoo, serta daun turi (Sesbania grandiflora) sebagai masker wajah (Istiqomah, 2021).
Suku Bajo merupakan salah satu suku yang berada di Desa Tanjung Luar, Kabupaten
Lombok Timur. Suku Bajo masih melakukan pengobatan empiris dan perawatan
kecantikan dengan kearifan lokal. Pengobatan dan perawatan kecantikan dengan tumbuhan
sudah dilakukan masyarakat Suku Bajo secara turun-temurun. Berdasarkan studi
pendahuluan yang telah dilakukan, masyarakat Desa Tanjung Luar masih menggunakan
tumbuhan seperti padi, sirih, dan pinang yang dibuat menjadi suatu campuran yang disebut
Barapapa. Barapapa dapat digunakan sebagai masker dan lulur yang dipercaya dapat
mendinginkan, mengencangkan, mencerahkan wajah, dan menolak kesialan.
Walaupun pemanfaatan bahan alam sebagai kosmetik masih banyak di Indonesia.
Namun, pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai kosmetik perawatan alami
hanya diperoleh melalui tradisi lisan dan tidak terdokumentasi dengan baik. Hal ini
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
79 http://sosains.greenvest.co.id
menyebabkan rentan terjadinya perubahan dan kehilangan warisan leluhur, karena terdapat
beragam informasi dari berbagai penutur, daya ingat setiap orang yang berbeda-beda, serta
jumlah penutur yang mulai berkurang (Oktoba, 2018). Berdasarkan hal tersebut, perlu
dilakukan kajian terkait penggunaan kosmetik perawatan alami masyarakat Desa Tanjung
Luar untuk melestarikan warisan budaya leluhur dan mengetahui nilai pemanfaatan
tumbuhan sebagai kosmetik perawatan alami di Desa Tanjung Luar Kabupaten Lombok
Timur.
Metode Penelitian
Peneitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2021 di Desa Tanjung Luar, Kecamatan
Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
pedoman wawancara, alat perekam, alat tulis, kamera, aplikasi GPS, alat pressing, gunting,
alkohol 70%, selotip, buku gambar, kertas koran, etiket, penggaris, dan tisu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode kualitatif dan kuantitatif dengan metode
sampling yaitu teknik bola salju. Pada teknik ini sampel yang diperoleh melalui proses
bergulir dari satu informan penghubung ke informan kunci (Nurdiani, 2014). Adapun
teknik wawancara yang dilakukan adalah teknik wawancara semi terstruktur. Teknik
wawancara ini menggunakan pedoman wawancara yang mengandung pertanyaan tentang
garis-garis pokok pembicaraan, namun pertanyaan yang diajukan tidak sama pada tiap
partisipan bergantung pada proses wawancara dan jawaban tiap individu. Pedoman
wawancara dapat menjamin peneliti untuk memperoleh jenis data yang sama dari partisipan
(Rahmawati, 2020). Adapun tahapan pada penelitian ini yaitu, studi pendahuluan,
penentuan informan, pengumpulan data tumbuhan kosmetik, pembuatan herbarium, dan
analisis data. Informan diminta untuk menjelaskan bentuk pemanfaatan tumbuhan, bagian
tumbuhan yang digunakan, dan preparasi ramuan kosmetik alami.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian etnobotani bahan kosmetik yang telah dilakukan di Desa Tanjung
Luar Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur, Indonesia terdapat 16 orang informan
yang terdiri dari 15 orang wanita dan 1 orang laki-laki. Hal ini membuktikan bahwa wanita
erat kaitannya dengan kosmetik (Anisfiani, Asyiah, & Aprilya, 2014). 16 informan yang
berhasil diwawancara yang berasal dari 6 dusun yaitu, Dusun Toroh Selatan, Toroh
Tengah, Dusun Kampung Tengah, Dusun Kampung Koko, Dusun Kampung Muhajirin,
dan Dusun Kampung Baru Selatan. Penyebaran informan terbanyak terdapat di Dusun
Kampung Koko. Karakteristik informan tertera pada Tabel 1.
Tabel 1.
Karakteristik informan studi etnobotani bahan kosmetik perawatan alam
masyarakat Desa Tanjung Luar.
Karakteristik informan
Jumlah
Persentase(%)
Laki-laki
1
6,25
Perempuan
15
93,75
20-40
5
31,25
40-60
9
56,25
>60
2
12,5
SD
12
75
SMP
3
18,75
SMA
1
6,25
Pedagang ikan
6
37,5
Belian
2
12,5
Studi Etnobotani Bahan Kosmetik Asli Masyarakat Desa
Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Indonesia
2022
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi 78
80
Pedagang ikan dan belian
3
18,75
Lainnya
5
31,25
Indonesia
13
81,25
Sasak
1
6,25
Bajo
2
12,5
Orang tua
16
100%
Pengalaman
1
6,25%
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, diperoleh 71 ramuan yang tergolong
dalam kategori wajah dan kulit, rambut, mata, bibir, kuku, gigi dan mulut, organ
kewanitaan, pasca melahirkan dan bayi, dan penghilang bau badan, Namun, 33 dari 71
ramuan yang diperoleh dapat digolongkan pada lebih dari 1 kategori sehingga total
keseluruhan ramuan sebanyak 126 jenis. Jenis-jenis ramuan tertera pada Tabel 2.
Tabel 2.
Jenis-jenis ramuan kosmetik perawatan alami masyarakat Desa Tanjung Luar
No
Nama
ramuan
Keterangan ramuan
X
Bentuk
sediaan
Penyebu-
tan oleh
informan
1
Lubi 1
Daging kelapa yang dibakar, diparut,
dicampurkan air, kemudian diperas.
Ramuan digunakan dengan cara
dioleskan pada rambut.
2
Suspensi
4
2
Lubi 2
Campuran daging kelapa yang dibakar
dan rimpang bangle diparut,
dicampurkan air, kemudian diperas.
Ramuan digunakan dengan cara
dioleskan pada rambut
2,8
Suspensi
6
3
Lubi 3
Campuran daging kelapa yang telah
dibakar, diparut, dan diperas, dengan
remasan asam tua. Ramuan digunakan
dengan cara dioleskan pada rambut.
2
Suspensi
1
4
Tumbukan
Sirih
Daun sirih segar yang ditumbuk,
ditambahkan sedikit air, dan diperas.
Ramuan dikerjapkan di mata.
3
Larutan
1
5
Tumbukan
Golagondi
Daun legundi yang ditumbuk, diambil
sarinya, dicampurkan dengan segelas
air, kemudian diminum.
7
Larutan
1
6
Pedapuh
Daun legundi dan ampas batang tebu
dibakar. Asapnya disaunakan pada area
kewanitaan.
8
Aerosol
1
7
Golagondi
bakar 1
Daun legundi dan tempurung kelapa
dibakar. Asapnya disaunakan pada area
kewanitaan.
8
Aerosol
1
8
Golagondi
bakar 2
Daun legundi dibakar, kemudian
asapnya disaunakan pada area
kewanitaan.
8
Aerosol
1
9
Mamak 1
Campuran pinang, sirih, gambir, dan
kapur yang dikunyah.
6
Obat
kunyah
5
10
Mamak 2
Campuran kencur, sirih, pinang, dan
kapur yang dikunyah.
6
Obat
kunyah
2
11
Mamak 3
Campuran pinang, sirih, gambir,
kencur, dan kapur yang dikunyah.
6
Obat
kunyah
1
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
79 http://sosains.greenvest.co.id
81
12
Mamak 4
Campuran sirih dan pinang yang
dikunyah kemudian ditempelkan di
bibir.
4,6
Obat
kunyah
1
13
Mamak 5
Campuran sirih, pinang, dan kapur
yang dikunyah.
6
Obat
kunyah
1
14
Sang
Campuran merica dan sirih yang
dikunyah dan dijilatkan ke mata.
3
Obat mata
1
15
Jamu 1
Campuran kunyit sudah diparut dan
diperas, ditambahkan asam, sirih, dan
abu yang kemudian dimasukkan ke
dalam air matang.
8
Larutan
1
16
Jamu 2
Campuran daun jambu batu yang
ditumbuk, kunyit, kapur, dan asam
yang diminum dan dioles.
10
Larutan
1
17
Jamu 3
Campuran kunyit, asam, dan gula aren
yang direbus kemudian diminum.
7,8,
10
Larutan
2
18
Jamu 4
Campuran kunyit yang diparut dan
madu, kemudian ditambahkan air
kemudian diminum.
7,8
Larutan
1
19
Jamu 5
Campuran kunyit dan sirih yang
direbus, kemudian diminum.
7,8
Larutan
1
20
Jamu 6
Campuran sirih, kunyit, ketumbar,
jeruk nipis, gula aren, dan madu yang
direbus, kemudian diminum.
7,8
Larutan
1
21
Jamu 7
Campuran sirih, laos merah, ketumbar,
jeruk nipis, dan kunyit yang direbus,
kemudian diminum.
6,7,
8,1
0
Larutan
1
22
Jamu 8
Campuran jahe dan gula merah yang
direbus, kemudian diminum.
8
Larutan
1
23
Jamu 9
Campuran daun mimba, jahe, kunyit,
dan gula aren yang direbus, kemudian
diminum.
7,8
Larutan
1
24
Jamu 10
Campuran sirih, temu putih,
temulawak, temu ireng, dan temu kunci
yang direbus, kemudian diminum.
7,1
0
Larutan
1
25
Jamu 11
Campuran kunyit yang telah diparut
dan diperas, ditambahkan temu ireng
dan minyak kelapa, kemudian
diminum.
7
Emulsi
1
26
Jamu Kunyit
Asam
Campuran kunyit dan asam yang
ditumbuk, disaring, dan direbus,
kemudian diminum
8,1
0
Larutan
1
27
Jamu
Singset
Campuran kunyit yang telah diparut
dan diperas, ditambahkan asam, jeruk
nipis, gula aren, garam, dan tawas yang
ditambahkan air panas kemudian
diminum.
7,8,
10
Larutan
1
28
Jamu
Manjakani
Campuran kunyit, sirih, manjakani, dan
gula aren yang direbus, kemudian
diminum.
8
Larutan
1
29
Jamu
Kopiyoan
Campuran kunyit yang ditumbuk,
asam, dan daun beluntas yang
ditambahkan air, kemudian diminum.
10
Larutan
1
Studi Etnobotani Bahan Kosmetik Asli Masyarakat Desa
Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Indonesia
2022
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi 78
82
30
Barrapapa 1
Campuran beras, sirih, dan pinang yang
dikunyah, kemudian dioleskan pada
wajah.
1,1
0
Lulur
10
31
Barrapapa 2
Campuran beras, sirih, pinang, gambir,
kencur, dan kunyit yang ditumbuk,
dibulat-bulatkan, kemudian dioleskan
ke wajah.
1
Pil
`1
32
Barrapapa 3
Campuran sirih, beras, kelor, delima,
pinang, dan gambir yang ditumbuk,
dibulat-bulatkan, dan dikeringkan.
1
Pil
1
33
Barrapapa 4
Campuran beras, kunyit, dan delima
yang ditumbuk, kemudian dioleskan ke
wajah.
1
Lulur
1
34
Barra
ananak
Campuran kunyit, bangle, beras, bunga
turuna, temulawak, dan masui yang
ditumbuk, dibulat-bulatkan, dan
dijemur.
8
Pil
1
35
Barra reso
Campuran padi, ketumbar, cabai
bongkok, merica, dan pala yang
ditumbuk, ditambahkan air hangat,
kemudian diminum dan dioleskan.
8
Suspensi
1
36
Daun Sirih
Daun sirih yang ditempelkan di mata.
3
Daun
1
37
Rebusan 1
Daun sirih yang direbus.
3,7,
10
Cairan
4
38
Rebusan 2
Rimpang kencur dan daun sirih yang
direbus, kemudian diminum.
7,1
0
Cairan
1
39
Rebusan 3
Asam yang direbus ditambahkan abu
kayu.
7
Suspensi
1
40
Rebusan 4
Campuran sirih dan pinang yang
direbus, kemudian diminum dan
dibasuh ke organ kewanitaan.
7,1
0
Cairan
1
41
Rebusan 5
Campuran asam dan sirih yang direbus,
kemudian ditambahkan perasan jeruk
nipis.
8
Suspensi
1
42
Lidah Buaya
Lidah buaya yang dipotong, kemudian
gelnya dioleskan ke rambut dan seluruh
tubuh.
1,2
-
1
43
Biji Selasih
Biji selasih dimasukkan ke dalam mata.
3
-
1
44
Ampas Teh
Teh yang direndam di air hangat
ditempelkan di bibir.
4
-
1
45
Remesan
Beluntas
Daun beluntas diremas dan digosokkan
ke seluruh tubuh.
10
-
1
46
RendamanD
aun Asam
Daun asam yang direndam, kemudian
disaunakan.
1
-
1
47
Minyak
Urang Aring
Campuran kemiri dan bunga kenanga
yang disangrai, diambil minyaknya,
kemudian ditambahkan perasan jeruk
limau. Dioleskan pada rambut.
2
Minyak
oles
1
48
Tumbukan
Banten
Kencur
Campuran banten dan kencur yang
ditumbuk, kemudian ditempelkan pada
kepala bayi.
8
Lulur
1
49
Tumbukan
Cempaka
Bangle
Campuran bunga cempaka putih, bunga
cempaka kuning, dan bangle yang
ditumbuk kemudian dioleskan pada
kulit.
1
Lulur
1
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
79 http://sosains.greenvest.co.id
83
50
Perape
Campuran bangle, kemiri, kunyit, dan
sirih yang ditumbuk kemudian
dioleskan pada tubuh ibu pasca
melahirkan.
8
Lulur
1
51
Rapus Bayi
Campuran lengkuas dan kemiri yang
ditumbuk kemudian dioleskan ke tubuh
bayi.
8
Lulur
1
52
Karuntigi 1
Daun inai yang ditumbuk kemudian
ditempelkan pada kuku.
5
Pancar
1
53
Karuntigi 2
Campuran daun inai, gambir, dan asam
yang ditumbuk dan ditempelkan pada
kuku.
5
Pancar
4
54
Karuntigi 3
Campuran daun inai dan asam yang
ditumbuk, kemudian ditempelkan pada
kuku.
5
Pancar
1
55
Karuntigi 4
Campuran daun inai, gambir, dan sirih
yang ditumbuk, kemudian ditempelkan
pada kuku.
5
Pancar
1
56
Bedak Bayi
Campuran kelapa yang dibakar, bangle,
dan beras yang ditumbuk.
8
Lulur
1
57
Bubus Bayi
Campuran beras, bunga adas, kencur,
bangle, dan banten yang ditumbuk,
dibulat-bulatkan, dan dikeringkan,
kemudian ditambahkan air bila hendak
digunakan.
8
Pil
1
58
Pasusuk
Campuran bangle, beras ketan yang
disangrai, dan kemiri yang ditumbuk,
dibulat-bulatkan, kemudian
dikeringkan.
1,8
Pil
1
59
Lulur malam
Campuran beras ketan yang disangrai,
bangle, kemiri, bunga kenanga, dan
minyak goreng yang ditumbuk,
kemudian dioleskan pada tubuh di
malam hari.
1
Lulur
1
60
Lulur
Campuran beras ketan yang disangrai,
kelapa, bangle, dan asam yang
ditumbuk, kemudian dioleskan pada
tubuh.
1
Lulur
1
61
Pegel 1
Campuran cabai bongkok, ketumbar,
dan beras yang ditumbuk, dibulat-
bulatkan, dan dijemur.
8
Pil
1
62
Pegel 2
Campuran kunyit, merica, dan beras
yang ditumbuk, dibulat-bulatkan, dan
dikeringkan.
1,8,
10
Pil
1
63
Pilis
Campuran merica, cabai bongkok,
bawang putih nunggal, jeruk nipis dan
tanduk rusa putih yang ditumbuk,
kemudian dioleskan pada dahi ibu
pasca melahirkan.
8
Lulur
1
64
Bedak
Campuran suangsangai, kunyit,
ketumbar, bunga rampe, bangle,
banten, waru, masui, dan beras yang
ditumbuk, dibulat-bulatkan, dan
dijemur.
1,6,
8
Pil
1
Studi Etnobotani Bahan Kosmetik Asli Masyarakat Desa
Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Indonesia
2022
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi 78
84
65
Bubus
Campuran beras, kunyit, bangle,
kencur, bunga adas, dan banten yang
ditumbuk, dibulat-bulatkan, dan
dikeringkan. Bila hendak digunakan,
ditambahkan sari labu panjang,
kemudian dioleskan pada seluruh
tubuh.
1
Pil
1
66
Pajuju
Padi yang dibakar, abunya
ditambahkan air, ditambahkan perasan
jeruk nipis, kemudian dioleskan pada
rambut.
2
Suspensi
1
67
Bantang
Campuran kunyit, beras, sirih, dan
pinang yang ditumbuk kemudian
dioleskan pada wajah.
1
Lulur
1
68
Bata
Bata yang ditumbuk kemudian digosok
pada gigi.
6
Serbuk
1
69
Tawas
Batu tawas yang ditumbuk kemudian
dioleskan pada ketiak.
10
Serbuk
3
70
Abu kayu
Abu dari daun legundi dan tempurung
kelapa yang telah dibakar, ditempelkan
pada pusar bayi.
8
Serbuk
1
71
Batu
Batu yang dibungkus dengan kain
kemudian dipanaskan dengan api dan
ditempelkan pada organ kewanitaan.
7
-
1
*X : Keterangan kategori pemanfaatan kosmetik: (1) Wajah dan kulit, (2) Rambut, (3) Mata, (4)
Bibir, (5) Kuku, (6) Gigi dan mulut, (7) Organ kewanitaan, (8) Pasca melahirkan dan bayi, (9)
Penurun berat badan, (10) Penghilang bau badan
Proses preparasi merupakan proses penyiapan ramuan hingga menjadi bentuk
sediaan yang siap digunakan (Istiqomah, Hanifa, & Sukenti, 2021). Berdasarkan hasil
wawancara dengan informan, didapatkan cara preparasi ramuan yang berbeda-beda. Secara
umum cara preparasi yang digunakan yaitu, ditumbuk, direbus, diparut, dikunyah, dibakar,
disangrai, diremas, direndam, dipotong, dan terdapat juga tumbuhan yang langsung
digunakan tanpa melalui proses preparasi. Cara preparasi yang paling banyak digunakan
yaitu ditumbuk (38,03%). Persentase cara preparasi diilustrasikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Persentase cara preparasi ramuan kosmetik perawatan alami masyarakat Desa
Tanjung Luar.
Terdapat beragam bentuk sediaan ramuan kosmetik perawatan alami masyarakat
Desa Tanjung Luar, Indonesia (Oktariani S, 2018). Secara umum terdapat bentuk sediaan
0
5
10
15
20
25
30
18,3
9,9
38,0
12,7
5,6
1,4 1,4
5,6
2,8
1,4
2,8
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
79 http://sosains.greenvest.co.id
85
larutan, suspensi, lulur, aerosol, obat kunyah, emulsi, pil, cairan, minyak oles, dan pancar.
Salah satu ramuan yang berbentuk sediaan pil adalah bubus. Bubus digunakan dengan cara
diberi perasan sari labu air, kemudian dioleskan ke seluruh tubuh. Masyarakat Desa
Tanjung Luar menggunakan bubus untuk mengempeskan jerawat dan mendinginkan kulit.
Adapun contoh ramuan yang berbentuk sediaan larutan adalah jamu 10. Jamu 10
bermanfaat untuk menghilangkan keputihan dan bau badan (Priastuti, Supatmi, Adyani, &
ST, 2011). Terdapat juga ramuan barrapapa 1 yang berbentuk sediaan lulur yang
bermanfaat untuk memudarkan flek hitam, menghilangkan bau badan, dan mendinginkan
kulit. Barrapapa 1 digunakan dengan cara dioleskan pada wajah dan tubuh. Contoh bentuk
sediaan kosmetik perawatan alami diilustrasikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Contoh bentuk sediaan kosmetik perawatan alami masyarakat Desa Tanjung
Luar : (a) sediaan jamu 10, (b) sediaan bubus, dan (c) sediaan barrapapa 1.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, pemanfaatan tumbuhan sebagai
kosmetik perawatan alami oleh masyarakat Desa Tanjung Luar cukup tinggi. Terdapat 50
spesies tumbuhan dari 28 famili. Tumbuhan kosmetik perawatan alami yang paling banyak
digunakan berasal dari famili Zingiberaceae 20%. Terdapat 10 spesies tumbuhan
terinventarisasi yang tergolong dalam famili Zingiberaceae. Kunyit (Curcuma longa L.)
merupakan salah satu tumbuhan golongan famili Zingiberaceae yang paling sering
dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik perawatan alami masyarakat Desa Tanjung Luar,
Indonesia (Rosdiyanti, 2015). Kunyit mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, dan
terpenoid (Fikayuniar, 2019). Minyak atsiri pada rimpang kunyit di antaranya berupa
sesquiterpen, alkohol, turmeron, dan zingiberen. Kunyit biasanya dimanfaatkan untuk
menghilangkan jerawat, memudarkan noda hitam di wajah, menghaluskan wajah, dan
menghilangkan bau badan (Puspitasari, 2019). Persentase spesies pada masing-masing
famili tertera diilustrasikan pada Gambar 3.
Studi Etnobotani Bahan Kosmetik Asli Masyarakat Desa
Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Indonesia
2022
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi 78
86
Gambar 3. Persentase spesies pada masing-masing famili tumbuhan sebagai bahan
kosmetik perawatan alami masyarakat Desa Tanjung Luar.
Bagian tumbuhan yang digunakan untuk kosmetik perawatan alami yaitu buah, daun,
rimpang, biji, bunga, batang, akar dan kulit. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat Desa Tanjung Luar yaitu bagian buah sebesar 22,64 %, hal ini dikarenakan
bagian buah memiliki banyak nutrisi, vitamin, mineral, dan serat. Organ tumbuhan yang
digunakan diilustrasikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Persentase organ tumbuhan yang digunakan sebagai bahan kosmetik
perawatan alami masyarakat Desa Tanjung Luar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat 71
ramuan kosmetik perawatan alami yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tanjung Luar,
Indonesia yang tergolong dalam kategori wajah dan tubuh, rambut, mata, kuku, bibir, gigi
dan mulut, organ kewanitaan, pasca melahirkan dan bayi, dan penghilang bau badan.
Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kosmetik perawatan alami sebanyak 50 spesies
tumbuhan dengan 28 famili.
20 %
8 %
6 %
6 %
4 %
4 %
4 %
2 %
2 %2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2%
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
2 %
4 %
Zingiberaceae Arecaceae
Piperaceae Poaceae
Apiaceae Magnoliaceae
Rutaceae Anacardiaceae
Amaryllidacea Fabaceae
Asteraceae Punicaceae
Aloaceae Myrtaceae
0
2
4
6
8
10
12
13,2
18,9
20,7
22,6
3,8
11,3
1,9
3,8
1,9 1,9
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
79 http://sosains.greenvest.co.id
87
Bibliografi.
Agustina W, Nurhamidah, dan Dewi H. (2017). Skrining Fitokimia dan Aktivitas
Antioksidan Beberapa Fraksi Dari Kulit Bantang Jarak (Ricinus communis L.).
Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 1(2), Hlm. 117-122.
Anisfiani, Winda, Asyiah, Iis Nur, & Aprilya, Sulifah. (2014). Etnobotani bahan kosmetik
oleh masyarakat Using Di Kabupaten Banyuwangi sebagai bahan ajar populer.
Pancaran Pendidikan, 3(3), 5362.
Chen. (2009). Evaluate the Effectiveness of the Natural Cosmetic Product Compared to
Chemical-Based Products. International Journal of Chemistry, 1(2), 5759.
https://doi.org/10.5539/ijc.v1n2p57
EU-Indonesia Business Network. (2019). EIBN Sector Reports: Cosmetics. Indonesian
French Chamber of Commerce and Industry.
Hakim, Arif Rahman, Daviya, Muhamad, & Fauzi, Nur. (2019). Industri Kosmetik dan
Manfaat Bagi Konsumen Kosmetik di Indonesia. Majoring In Chemistry Faculty Of
Math And Science Padang State University, 1(1), 123.
Indriaty, Sulistiorini, Hidayati, Nur Rahmi, & Bachtiar, Arsyad. (2018). Bahaya Kosmetika
Pemutih yang Mengandung Merkuri dan Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan
Registrasi Kosmetika di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Jurnal Surya
Masyarakat, 1(1), 8. https://doi.org/10.26714/jsm.1.1.2018.8-11
Istiqomah, Nurul. (2021). Studi etnokosmetik perawatan alami masyarakat desa batujai
kecamatan praya barat lombok tengah.
Istiqomah, Nurul, Hanifa, Nisa Isneni, & Sukenti, Kurniasih. (2021). Study of Ethno
Cosmetics Natural Care of Batujai Village Community, West Praya, Central Lombok.
Jurnal Biologi Tropis, 21(1), 3241.
Lesmana, Hendy, Alfianur, Alfianur, Utami, Putri Ayu, Retnowati, Yuni, & Darni, Darni.
(2018). Pengobatan tradisional pada masyarakat tidung kota Tarakan: study kualitatif
kearifan lokal bidang kesehatan. Medisains, 16(1), 31.
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i1.2161
Oktariani S, Putri. (2018). Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin Dan Tumbuhan
Obat Di Desa Tanjung Jati, Sumur Jaya, Negeri Ratu Tenumbang Dan Tulung
Bamban Pada Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Lampung: UIN
Raden Intan Lampung.
Oktoba, Zulpakor. (2018). Studi Etnofarmasi Tanaman Obat Untuk Perawatan Dan
Penumbuh Rambut Pada Beberapa Daerah Di Indonesia. Jurnal Jamu Indonesia,
3(3), 8188. https://doi.org/10.29244/jji.v3i3.65
Priastuti, Ganies Liantini, Supatmi, S. Kep, Adyani, Asta, & ST, S. (2011). Hubungan
Penggunaan Jamu Kunyit Botolan Saat Menstruasi Dengan Terjadinya Dismenorea
Pada Remaja Putri Sman 1 Sidayu Gresik. Surabaya: Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Rahmawati, Reni. (2020). Analisis Halal Media Terhadap Perusahaan Siaran MQFM.
Jurnal Likuid, 1(1), 9197.
Rosdiyanti, Vany Resti. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan yang Berpotensi sebagai Obat
Penyakit dalam Oleh Masyarakat Using di Kabupaten Banyuwangi.
Shaputra, Rizky Kharismawan. (2013). Penerapan Green Marketing Pada Bisnis Produk
Kosmetik. Jurnal JIBEKA, 7(Green Marketing), 7.
Studi Etnobotani Bahan Kosmetik Asli Masyarakat Desa
Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Indonesia
2022
Syavira Marwa, Raisya Hasina dan Anggit L. Sunarwidhi 78
88
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.