500 http://sosains.greenvest.co.id
!JURNAL! !!!
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOL 2 NO 4 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
LITERATUR REVIEW : PENGARUH PEMBERIAAN TERAPI MUROTAL
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DEWASA
Fitri Yanti
1
, Wiwik Agustina
2
, M. Biomed
3
dan Risma Yekti Mumpuni
4
1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Maharani Malang, Indonesia
Corresponding Author : Fitri Yanti
Email : fitriyantisuratman@gmail.com, wiwiktina26@gmail.com,
mbomed@gmail.com dan rismayemumpu45@gmail.com
Info Artikel :
Diterima : 28 Maret 2022
Disetujui : 05 April 2022
Dipublikasikan : 15 April 2022
Kata Kunci:
Tingkat
Kecemasan,
Terapi Murotal,
Pasien
Keywords:
Anxiety Level,
Murotal Therapy,
Patient
ABSTRAK
LatarBelakang: Terapi murotal merupakan terapi yang digunakan untuk mengurangi
kecemasan pada pasien yang mengalami kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan
untuk melihat pengaruh terapi relaksasi audio: Murottal Al Qur’an surah Ar-Rahman
(QS: 55, 78 ayat) yang dilantunkan oleh Abi Tulkhah dengan durasi 13 menit 55 detik,
menggunakan handphone dengan Aplikasi Murottal Offline 30 juz yang disambungkan
dengan earphone atau headset. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Literature
review. Pencarian literatur dilakukan pada bulan Desember 2021 menggunakan empat
database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu academia.edu, academia
microsoft, esearchgate, dan Google Scholar. Kata kunci dalam literature review ini
disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH) yaitu, “terapi murotal terhadap
tingkat kecemasan. Hasil: Didapatkan hasil pencarian sesuai tahapan screening jurnal
yang terbit 2015 2021, jurnal open akses dan menyesuaikan title (topik), dan jurnal
fulltext yang disesuaikan dengan tema literature review Google scholar (n = 9 ),
academia.edu (n=2), researchgate (n= 1), dan academia Microsoft (n= 4).
Kesimpulan: Pasien yang mengalami kecemasan dapat mengganggu tindakan yang
akan dilakukan sehingga di butuhkan peraran perawat untuk mengatasi kecemasan
tersebut untuk kelancaran tindakan. Salah satu terapi yang mudah dan efektif untuk
mengurangi kecemasan adalah terapi murotal.
ABSTRACT
Background : Murotal therapy is a therapy used to reduce anxiety in patients who
experience anxiety. Purpose : This study aims to see the effect of audio relaxation
therapy: Murottal Al Qur'an surah Ar-Rahman (QS: 55, 78 verses) sung by Abi
Tulkhah with a duration of 13 minutes 55 seconds, using a cellphone with the Murottal
Offline Application 30 juz which is connected to the earphones or headset. Method :
This study uses the Literature review method. A literature search was conducted in
December 2021 using four databases with high and medium quality criteria, namely
academia.edu, academia microsoft, esearchgate, and Google Scholar. The keywords in
this literature review were adjusted to the Medical Subject Heading (MeSH), namely,
"therapy murotal on the level of anxiety". Results : The search results were obtained
according to the stages of screening journals published 2015-2021, open access
journals and adjusting titles (topics), and fulltext journals adapted to the theme of
Google scholar literature review (n = 9 ), academia.edu (n = 2), esearchgate (n= 1), and
Literatur( Review( :! Pengaruh! Pemberiaan! Terapi!
Murotal! Terhadap! Tingkat! Kecemasan! Pada! Pasien!
Dewasa
2022
Fitri Yanti
, Wiwik Agustina, M. Biomed
dan Risma Yekti Mumpuni 501
Microsoft academia (n= 4). Conclusion : Patients who experience anxiety can interfere
with the actions to be taken so that the role of nurses is needed to overcome this
anxiety for smooth action. One of the easy and effective therapies to reduce anxiety is
murotal therapy.
PENDAHULUAN
Kecemasan pada orang dewasa semakin meningkat disebabkan banya hal salah
satunya adalah jika mengalami sakit dan akan dilakukan tindakan untuk mengetahui
penyakitnya tersebut (Faridah, 2015). Kecemasan adalah gangguan perasaan yang di
tandai dengan perasaantidak tenang, kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan
serta berpikiran kacau dengan disertai banyak penyesalan (Risnawati HR, 2017).
Prevalensi kecemasan menurut Centers for Disease Control and Prevention pada tahun
2011 sebesar lebih dari 15%. National Comorbidity Study melaporkan bahwa satu dari
empat orang memenuhi kriteria untuk sedikitnya satu gangguan kecemasan dan terdapat
angka prevalensi 12 bulan per 17,7% (Indriyati, Herawati, Sutrisno, & Putra, 2021).
World Health Organization (WHO) perkirakan bahwa pada tahun 2020 depresi akan
menjadi penyebab utama dari ketidakmampuan seorang individu di seluruh dunia dan
akan menyumbang sekitar 15% dari angka kesakitan, di Amerika Serikat, terdapat 40 juta
orang yang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun hingga lanjut usia
(Schenker, 2021). Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan sebagai
manifestasi dari berbagai perasaan emosi yang terjadi pada saat individu sedang
mengalami tekanan perasaan (frustrasi) dan pertentangan batin (konflik). Saat mengalami
kecemasan hipotalamus mengeluarkan hormone kortisol yang dapat menyebabkan
kecemasan terjadi. Hormone kortisol dapat menurun dengan cara merangsang hormone
endofrin. Hormone edofrin dapat keluar dengan cara merelaksasi tubuh dengan ransangan
suara salah satunya degan mendengar lantunan al quran. Lantunan alquran ditangkap oleh
nerves auditorius dan di teruskan ke frontal dan parietal cortex cerebri menghasilkan
gelombang alfa sehingga merangsang hipofisi untuk mengeluarkan hormone endofrin
sehingga memberikan efek relaksasi, ketenangan dan perubahan suasana hati sehinggga
dapat menurunkan kecemasan, di dalam Al-Quran banyak ditemui ayat-ayat yang
berhubungan dengan dinamika kejiwaan manusia yang secara teoretik dapat dijadikan
dasar acuan psikoterapi untuk mengatasi kecemasan. Al-Quran menawarkan solusi bagi
jiwa yang sedang cemas untuk mendapatkan ketenangan, baik melalui bacaan maupun
tulisan yang diambil dari teks Al-Quran. Berbagai ayat Al-Quran juga banyak yang
memuat tuntunan bagaimana menghadapi permasalahan hidup tanpa rasa cemas (Kamila,
2020).
Di rumah sakit Dr. Saiful Anwar banyak pasien yang mengalami kecemasan karena
penyakit yang di alami atau ketidaktahuan tindakan dan tujuan dilakukan tindakan. Pasien
yang mengaami kecemasan dapat mengganggu tindakan yang akan dilakukan oleh sebab
itu di butuhkan peraran perawat untuk mengatasi kecemasan tersebut unuk kelancara
tindakan. Tindakan yang dilakukan perawat untuk mengrangi kecemasan bisa berupa
terapi komplementer dan terapi medis yang sesuai advise dokter. Salah satu terapi yang
mudah dan efektif untuk mengurangi kecemasan adalah terapi murotal.
Terapi murottal merupakan terapi yang digunakan untuk mengurangi kecemasan
pada pasien yang mengalami kecemasan. Lantunan al-qur’an secara fisik mengandung
unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan instrument penyembuhan
yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan
hormon-hormon stress, mengaktifkan hormon endorphin alami, meningkatkan perasaan
Volume 2, Nomor 4, April 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
502 http://sosains.greenvest.co.id
rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki system
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam
atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Handayani, Fajarsari,
Asih, & Rohmah, 2014).
Adapun pengobatan atau penyembuhan dengan menggunakan terapi murotal Al-
Qur’an telah banyak diteliti. Seperti halnya yang dilakukan Endi yono dan Prames thirini
dengan judul “Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Surat Ar- Rahman Terhadap Kualitas
Tidur Pasien Di Ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto” hasil dari
penelitian ini adalah Terapi Murottal Al-Qur’an dengan frekuensi 7-14 hertz selama 10-
15 menit berpengaruh terhadap kualitas Tidur pasien yang di rawat di ICCU (Novela,
2018).
Penelitian yang membahas mengenai pemberian terapi murotalterhadappenurunan
kecemasan pada pasien dewasa sudah banyak sekali. Setiap penelitian yang dilakukan
peniliti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh karena itu perlu untuk
dilakukan rangkuman literature yang bertujuan untuk menganalisis pemberian terapi
murotalterhadap penurunan kecemasan pada pasien dewasa. Berdasarakan latar belakang
kecemasan sering terjadi pada orang dewasa karena orang dewasa mempunyai masalah
yang lebih tinggi. Kecemasan jika tidak ditangani berdapak besar terhadap kualitas hidup
pasien. Pada keperawatan komplementer banyak cara mengatasi salah satunya dengan
yang mudah dan murah adalah terapi mendengarkan Murottal Al-Qur’an, maka Dari
penjelasan diatas peneliti tertarik melakukan literature review dengan judul pengaruh
pemberian terapi murotal terhadap penurunan kecemasan pada pasien dewasa”. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi relaksasi audio: Murottal Al Qur’an surah Ar-
Rahman (QS: 55, 78 ayat) yang dilantunkan oleh Abi Tulkhah dengan durasi 13 menit 55
detik, menggunakan handphone dengan Aplikasi Murottal Offline 30 juz yang
disambungkan dengan earphone atau headset.
METODE PENELITIAN
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur
review. Motede literatur review adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber
terpercaya yang berhubungan dengan topik atau tema yang ingin diangkat oleh peneliti.
Sumber pengumpulan data ini dapat berbupa jurnal, buku dan website resmi. Sumber
yang diangkat harus terupdate dan adanya bantasan tahun. Jurnal yang digunakan harus
<5 tahun terakhir dari tahun peneliti melakukan pnelitian.
Untuk mencari jurnal yang sesuai dengan judul penilitian ini, maka peneliti
menggunakan strategi pencarian jurnal dengan menggunakan Population/problem
Intervention Compration Outcome Study design (PICOS). Strategi yang digunakan
mencari artikel menggunakan PICOS framework yaitu :
1. Population/problem Populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai dengan
tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
2. Intervention Suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus perorangan atau
masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksana an studi sesuai dengan tema
yang sudah ditentukan dalam literature review.
3. Comparation Penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding, jika
tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.
4. Outcome Hasil atau luaran yang diperoleh pada penelitian terdahulu yang sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
Literatur( Review( :! Pengaruh! Pemberiaan! Terapi!
Murotal! Terhadap! Tingkat! Kecemasan! Pada! Pasien!
Dewasa
2022
Fitri Yanti
, Wiwik Agustina, M. Biomed
dan Risma Yekti Mumpuni 503
5. Study design Desain penelitian yang digunakan oleh jurnal atau artikel yang akan
di review.
Data base yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat
berupa artikel atau jurnal yang relevan dengan topic dilakukan menggunakan database
melalui Google Scholar, academia.edu, researchgate dan academic.microsoft. Pencarian
artikel atau jurnal menggunakan keyword dan Boolean operator (AND, OR NOT or AND
NOT) yang digunakan untuk memperluas atau memspesifikasikan pencarian, sehingga
mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, Terapi murotal dan tingkat kecemasan pada pasien
dewasa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada umumnya terapi murottal sudah sering digunkan dalam penelitian untuk
menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang mengalami cemas akan tindakkan
medis yang akan dilakukan pada pasien (Faradisi, 2012). Dalam penerapan terapi
murottal untuk menurunkan kecemasan ada banyak cara yang pada dasaranya
mendengarkan lantunan al-Quran dengan pembacaan yang merdu dan enak untuk di
dengar atau memilihan beberapa surat dari al-Quran yang terjemahannya di mengerti
pasien (Lailiyah, 2020).
Dalam penelitian (Harmawati & Patricia, 2021) dengan judul “Pengaruh
Pemberian Terapi Murottal Surat Ar-Rahman Terhadap Tingktat Kecemasan Narapidana
Pengguna Napza Dirutan Kelas 1 Surakarta” menyatakan ada pengaruh dari terapi
murottal Surat Ar-Rahman terhadap tingkat kecemasan Narapidana. dalam penelitian ini
ada 49 responden yang mengalami beberapa tingkat kecemasan yaitu 7 responden
mengalami cemas ringan, 18 responden cemas sedang, 14 responden cemas berat, 10
orang cemas berat sekali. Senmua pengukuran cemas menggunakan HARS (Hamilton
Anxiety Rating Scale). Penalian memberikan terapi murottal Surat Ar-Rahman selama 15
menit dilakukan 3 kali dan mendapat kan hasil tidak cemas 11 responden, cemas ringan
36 responden cemas sedang 1 responden cemas berat 1 responden dan cemas berat sekali
tidak ada. Dengan demikian sesuai dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Al-
Qur’an mempunyai dampak positif dapat menurunkan tingkat kecemasan. Pada penelitian
ini pemberian terapi murottal di spsesifikasikan terhadap Surat Ar-Rahman yang
dilakukan selama 15 menit dilakukan 3 kali. Secara garis besar terapi murottal dapat
menurunkan kecemasan sesuai data responden yang mengalami penurunan kecemasan
Pada penelitian yang dilakukan (Yolanda & Widyanti, 2015) Adalah
membandingkan pengaruh terapi murottal terhadap penurunan intensitas nyeri dan tingkat
kecemasan dengan judul penelitinan “Pengaruh Terapi Murottal Al Qur’ An Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Dan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Bersalin Multipara Kala I
Fase Aktif”. Pada penelitian ini menggunakan metode quasi experimen dengan rancangan
one grup pre-test post-tets pada 20 ibu bersalin sebagai responden. Dengan di
berikanterapi murottal selama 30 menit. Instrument penelitian menggunakan alat ukur
kecemasan Numerik Rating Scale (NRS) dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).
Dari pengukuran intensitas nyeri didapatkan 20 responden nilai rata-rata penurunan
intensitas nyeri sebelum diberikan perlakuan adalah 7,10 dengan mean 7,00 dan std.
devation 1,55259; intensitas nyeri tertinggi 10 dan terendah 5. Setelah diberikan
perlakuan didapatkan nilai rata-rata penurunan intensitas nyeri menjadi 4,75 dengan
median 5,00 dan std. devation 1,83174; intensitas nyeri tertinggi 9 dan terendah 2. Dari
Volume 2, Nomor 4, April 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
504 http://sosains.greenvest.co.id
pengukuran kecemasan di dapatkan bahwa dari 20 responden nilai rata-rata tingkat
kecemasan sebelum diberikan perlakuan adalah 22,20 dengan mean 23,00 dan std.
devation 5,67172; tingkat kecemasan tertinggi 34 dan terendah 14. Setelah diberikan
perlakuan didapatkan nilai rata-rata tingkat kecemasan menjadi 12,75 dengan mean 13,00
dan std. devation 4,16596; tingkat kecemasan tertinggi 20 dan terendah 6. Ini menunjukan
bahwa ada pengaruh pada pemberian terapi murottal pada tingkat kecemasan.
Setalah mendapat kedua data tersebut dilakukan uji normalitas data Shapiro Wilk
menunjukkan bahwa nilai sig pada pre-test dan post-test eksperimen lebih besar dari 0,05.
Nilai sig pre-test nyeri yaitu 0,113 dan nilai sig pada post-test nyeri yaitu 0,182. Hasil uji
normalitas pre-test kecemasan yaitu 0,101 dan post-test kecemasan yaitu 0,201. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel data berdistribusi normal (P > 0,05).
Uji selanjutnya adalah uji homogenitas data. Uji homogenitas didapat kan data
menunjukan bahwa nilai sig pada pre-test dan post-test intensitas nyeri dan pre-test dan
post-test tingkat kecemasan lebih besar dari 0,05. Pada kelompok pre-test dan post-test
intensitas nyeri nilai sig 0,887 > 0,05 sedangkan pada kelompok pre-test dan post-test
tingkat kecemasan didapatkan nilai sig 0,299 > 0,05. Berdasarkan penelitian ini maka
data pre-test dan post-test intensitas nyeri dan pre-test dan post-test tingkat kecemasan
memiliki data yang homogen. Berdasarkan jumlah data kurang dari 50, terdistribusi
normal dan homogen, maka uji selanjutnya adalah analisis bivariat menggunakan paired
sampel T-test. Dapat disimpulkan bahwa terapi murottal mempengaruhi penurunan
intensitas nyeri dan mempengaruhi penurunan tingkan kecemasan.
Menurut (Faradisi & Aktifah, 2018) terapi murotal dapat dilakukan pada pasien
post operasi sehingga meneliti dengan judul “Pengaruh Pemberian Terapi Murottal
terhadap Penurunan Kecemasan Post Operasi” dalam penelitian ini cara yang digunakan
untuk menurunkan kecemasan adalah memperdengarkan terapi murottal menggunakan
Mp3 selama 15 menit tiap sesi, dan diberikan sebanyak 2 sesi dalam 2 hari pada pasien
post operasi dengan tindakan ORIF (open reduction and internal fixation). Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adala 52 responden yang di bagi secara acak
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok control dengan tiap-tiap
kelompok 31 responden. Peserta dalam kelompok intervensi menerima analgesik
(prosedur standar dari rumah sakit) kemudian diberikan 15 menit terapi murottal. Peserta
dalam kelompok control menerima analgesik dan beristirahat dengan tenang selama 15
menit. Kecemasan diukur sebelum dan segera setelah pemberian terapi murottal.
Pengukuran kecemasan pada penelitian ini menggunakan VASA / visual analog sclae
untuk kecemasan. Pada Analisis data menggunakan uji mixed repeated ANOVA. Dari
tabel uji multivariat didapatkan p-value = <0,001 (p <0,05), artinya ada perbedaan skor
kecemasan antara kelompok murrotal dan kelompok kontrol. Setelah mengetahui
perbedaan kecemasan dilakukan uji T- test. Berdasarkan uji dependent T- test, diketahui
bahwa skor kecemasan pada pre-test dan post-test <0,001 (p <0,05), artinya setelah terapi
murottal pada hari pertama dan kedua penelitian, skor kecemasan posttest menurun secara
signifikan.
Dari beberapa penelitian dapat disimpulakan bahwa durasi pemeberian terapi
murotal tidak begitu mempengaruhi tingkat kecemasan karena dari nilai di atas
disimpulkan bahwa terapi murotal mempunyai pengaruh terhadap penurunan kecemasan.
Meskipun sampel dari beberapa penelitian ini mempunyai perlakuan tindakan yang
berbeda tetapi terapi murotal tetap menunjukan dapat menurunkan kecemasan. Pada
penelitian diatas pemberian waktu belum ditentukan. Kemungkinan pemberian waktu
terapi murotal dapat mempengaruhi penurunan kecemasan. Contoh jika pelaksaan
tindakan medis dilakukan besok dan pemberian terapi murotal dilakukan satu hari
sebelumnya kemungkinan dapat mempengaruhi penurunan.
Literatur( Review( :! Pengaruh! Pemberiaan! Terapi!
Murotal! Terhadap! Tingkat! Kecemasan! Pada! Pasien!
Dewasa
2022
Fitri Yanti
, Wiwik Agustina, M. Biomed
dan Risma Yekti Mumpuni 505
Konsep Pelaksanaan Pengaruh Pemberiaan Terapi Murotal Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Dewasa
Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan sebagai manifestasi
dari berbagai perasaan emosi yang terjadi pada saat individu sedang mengalami tekanan
perasaan (frustrasi) dan pertentangan batin (konflik). Pada orang dewasa kecemasan
dipengaruhi beberapa factor salah satunya usia, jenis kelamin, jenis penyakit, koping
individu dan tingkat pengetehauan atau kurangnya pengetahuan. Pada orang dewasa
kecemasan yang di bahas pada beberapa jurnal diatas rata rata ketidak tahuan tentang
tindakan yang akan dilakukan. Saat mengalami kecemasan hipotalamus mengeluarkan
hormone kortisol yang dapat menyebabkan kecemasan terjadi. Hormone kortisol dapat
menurun dengan cara merangsang hormone endofrin. Hormone edofrin dapat keluar
dengan cara merelaksasi tubuh dengan ransangan suara salah satunya degan mendengar
lantunan al quran. Lantunan alquran ditagkap oleh nerves auditorius dan di teruskan ke
frontal dan parietal cortex cerebri menghasilkan gelombang alfa sehingga merangsang
hipofisi untuk mengeluarkan hormone endofrin sehingga memberikan efek relaksasi,
ketenangan dan perubahan suasana hati sehinggga dapat menurunkan kecemasan. Di
dalam al-Quran banyak ditemui ayat-ayat yang berhubungan dengan dinamika kejiwaan
manusia yang secara teoretik dapat dijadikan dasar acuan psikoterapi untuk mengatasi
kecemasan. Al-Quran menawarkan solusi bagi jiwa yang sedang cemas untuk
mendapatkan ketenangan, baik melalui bacaan maupun tulisan yang diambil dari teks Al-
Quran. Berbagai ayat Al-Quran juga banyak yang memuat tuntunan bagaimana
menghadapi permasalahan hidup tanpa rasa cemas (Kamila, 2020).
Terapi auditori terapi murottal bukan satu satu nya terapi yang dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan, terapi murottal di bandingkan dengan terapi musik
klasik dengan judul “Efektifitas Terapi Murottal-Qur’an Dan Musik Klasik Terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri (Bpm) Teti Herawati
Palembang“. Penelitian ini mempunnyai 32 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok dengan perlakuan terapi Murotal Qur’an dan kelompok dengan perlakuan
terapi musik klasik dimana masingmasing kelompok berjumlah 16 orang. Pengukuran
kecemasan mengunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), penelitian didapatkan
hasil tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi Murottal Qur’an dengan
tingkat kecemasan berat berjumlah 12 orang, cemas sangat berat berjumlah 3 orang dan
cemas sedang berjumlah 1 orang sedangkan tingkat kecemasan responden setelah
diberikan terapi Murottal Qur’an sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan
ringan dan sedang yakni masing-masing berjumlah 8 orang. Pada analis uji Wilcoxon
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kecemasan ibu
bersalin sebelum dan setelah diberikan terapi Murotal Qur’an dengan nilai p value =
0,001. Setelah pemberian murotal Qur’an pada ibu bersalin didapatkan tingkat kecemasan
lebih rendah dibanding sebelum diberikan Murotal Qur’an.
Pada penelitian ini kelompok ke dua atau kelompok dengan terapi music klasik
tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi musik klasik yakni dengan tingkat
kecemasan berat berjumlah 10 orang, cemas sedang berjumlah 4 orang dan cemas sangat
berat berjumlah 2 orang, sedangkan tingkat kecemasan responden setelah diberikan terapi
musik klasik sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan sedang yakni
berjumlah 8 orang cemas ringan dan berat masing-masing berjumlah 4 orang. Hasil uji
Wilcoxon menunjukkan hasil bahwa tingkat kecemasan ibu bersalin antara sebelum dan
setelah diberikan terapi musik klasik didapatkan uji hipotesis bermakna p<0,05 hal ini
menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu bersalin sebelum
dan sesudah diberikan terapi musik klasik dengan p value = 0,001.
Volume 2, Nomor 4, April 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
506 http://sosains.greenvest.co.id
Setelah mendapatkan data dari dua kelompok dengan uji Wilcoxon hasil tersebut di
analisa lagi dengan uji chi-square yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan tingkat kecemasan antara kelompok murottal dan kelompok musik klasik
dengan nilai p value > 0,05 (0,069), sehingga hipotesis statistik ditolak. Berdasarkan tabel
terlihat bahwa pada kelompok Murottal tidak ada yang mengalami kecemasan berat
setelah mendapat terapi sedangkan pada musik klasik masih terdapat kecemasan berat
setelah mendapatkan terapi yaitu 4 orang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
baik terapi murotal maupun terapi music klasik signifikan dapat mengurangi tingkat
kecemasan ibu namun tidak terdapat perbedaan yang signifkan antara terapi Murotal
Qur’an dan terapi musik klasik dalam mengurangi kecemasan ibu.
Berdasarkan penelitian dengan judul “Pengaruh Terapi Murottal Al Qur’an
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Di Wilayah
Puskesmas Pekauman” dalam penelitian mengambil sampel 20 orang yang terdiri dari 10
kelompok itervensi dan 10 orang kelompok control. Dengan instrument yang di gunakan
untuk mengukur tingkat kecemasan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Pada
kelompok intervensi sebelum diberi terapi murottal didapatkan 4 orang dengan cemas
ringan, 2 orang cemas sedang dan 4 orang cemas berat setelah diberikan terapi murottal
didapatkan data 9 orang cemas ringan, 1 orang cemas sedang dan tidak ada yang
mengalami cemas berat. Dari hasil tersebut dilakukan uji Wilcoxon Signed Rank Test
didapatkan hasil p = 0,005 dan
= 0.05 maka p<
, maka dapat disimpulkan pada
kelompok intervensi terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida
trimester III antara sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal Al Qur’an.
Pada penelitian ini kelompok kontrol tidak diberi terapi apapun untuk menurunkan
kecemasan. Untuk penilaian cemas di dapat 4 orang cemas rigan, 4 cemas sedang, dan 2
cemas berat. Setelah di ukur tingkat kecemasan di lakukan penukuran lagi setelah 5 hari.
Didapatkan hasil 5 orang cemas ringan, 3 cemas sedang dan 2 cemas berat. Dari uji
Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil pada kelompok kontrol p = 0,005 dan
=
0.05 maka p<
, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida trimester III antara hari 1 (pre test) dan hari ke 5 (post test)
Setelah medapatkan 2 data kelompok kontrol dan intervensi dilakukan uji Mann
Whitney didapatkan hasil nilai p = 0,003 dan nilai
= 0.05 maka p <
sehingga dapat
disimpulan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi murottal Al-Quran terhadap
tingkat kecemasan. Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an memiliki efek langsung dalam mengurangi
kegelisahan, kecemasan bahkan depresi, baik secara langsung ataupun tidak langsung,
memiliki efek dalam merangsang sistem kekebalan tubuh hingga membantu proses
penyembuhan. Efek ini terjadi dengan cara mendengarkan beberapa ayat Al Qur’an
walaupun tanpa memahaminya.
Tingkat kecemasan pada pasien yang akan di lakukan tindakan medis pada
penelitian ini adalah angiografi. Judul yang diangkat adalah “Pengaruh Terapi Murottal
Al-Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Angiografi Koroner”. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuioner ZSAS (Zung Self-rating Anxiety
Scale) Dalam penelitian tersebut teradapat 20 responden yang di teliti dengan rancangan
pre test post test with control grup desain. Jadi, peneliti mengambil 10 orang pasien pre
angiografi koroner yang memenuhi kriteria inklusi pada kelompok intervensi dan 10
oarang pasien pada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi didapat hasil 3 orang
cemas ringan dan 7 orang cemas sedang. Pada kelompok kontrol didapat 6 orang cemas
ringan dan 4 dengan cemas sedang.
Setelah dilakukan pemberian terapi murottal pada kelompok intervensi dan tidak
dilakukan apaun pada kelompok kontrol. Didapatkan data kelompok intervensi menjadi 3
Literatur( Review( :! Pengaruh! Pemberiaan! Terapi!
Murotal! Terhadap! Tingkat! Kecemasan! Pada! Pasien!
Dewasa
2022
Fitri Yanti
, Wiwik Agustina, M. Biomed
dan Risma Yekti Mumpuni 507
orang tidak mengalami cemas dan 7 orang mengalami cemas ringan. Pada kelompok
kontrol didapakan data 2 cemas ringan, 6 cemas sedang dan 2 cemas berat. Dari data
diatas menunjukan bahwa terpi murattal mempengaruhi tingkat kecemas dengan data
kelompok intervensi mengalami penurunan kecemasan. Dari data atas dilakukan analisis
uji Paired T- test pada tingkat kecemasan pre dan post test pada kelompok intervensi
didapatkan p-value 0,000 atau p<0.05 berarti terdapat pengaruh yang signifikan pada
variabel kelompok terapi murottal terhadap tingkat kecemasan pasien pre angiografi
koroner. Hasil uji Paired T-test tingkat kecemasan pre dan post test pada kelompok
kontrol didapatkan p-value 0,190 atau p>0.05 berarti tidak terdapat pengaruh pada
variabel kelompok kontrol terhadap tingkat kecemasan pasien pre angiografi coroner.
Berdasarkan hasil anlisis uji Independen T-test diperoleh nilai p-value 0,001 dengan
demikian p- value < α (0,001<0,05) maka Ha gagal ditolak. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh terapi murottal al- qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien
Pre Angiografi koroner. Dari hasil penelitian ini didapatkan Terdapat pengaruh terapi
murottal terhadap tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani tindakan
angiografi koroner.
Pada penelitian (Fatmawati & Pawestri, 2021) membahas tentang terapi murottal
terhadap penurunan kecemasan pada pasien yang akan melakukan operasi section
caesarea. Dengan judul penelitian Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur'an Terhadap
Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Rumah Sakit Ridhoka
Salma Cikarang pada penelitian ini pengukuran kecemasan mengunakan kesioner
Hamilton Rating Scale for Anxienty (HRS-A). dengan mengunakan sampel dalam
penelitian ini berjumlah 30 ibu yang mau melahirkan secara SC dengan kriteria inklusi
dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Pada penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian pre-eksperimental desain.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan penelitian one group pretest-posttest.
desain one group pretest-posttest adalah membandingkan dengan keadaan sebelum
perlakuan. Hasil penelitian tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi murottal Al-
Qur'an sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 83,4%, sesudah diberikan terapi
murottal Al-Qur'an masing-masing berada dalam kategori ringan dan sedang sebanyak
50%. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi
murottal Al-Qur'an (0,000<0,05). Diharapkan ibu dapat berfikir positif dengan tetap
berdoa salah satunya dengan mendengarkan terapi murottal Alqur’an dan dapat percaya
diri/yakin bahwa operasi dilakukan secara profesional sehingga segala kemungkinan
resiko dapat ditekan dan dihindari.
Pada penelitian di atas mengunakan sampel yang akan melakukan SC dalam
persalinannya. Pada penlitian yang dilakukan (Qonitun & Betalia, 2018) dengan judul
Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Bersalin Normal di
Polindes Permata Bunda Kelurahan Perbon Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban”
penelitian ini berbeda dengan dengan penilitian yang sbelmunya mengunakan sampel
dengan ibu hamil dengan rencana tindakan SC. Pada peneitian mengunakan sampel
dengan persalinan normal. Pada penelitian ini mengunakan 19 responden dengan
pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling. Pada penelitian ini
Instrumen yang digunakan mengukur kecemasan adalah lembar observasi dengan
menggunakan anxietas NANDA International Scale. Penelitian ini dilakukan selama 2
bulan dengan. Pelaksanaan pemberian terapi murottal dengan melalui earphone selama
15 menit. Dua bulan setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan post-test dengan
menggunakan observasi anxietas NANDA International Scale.
Pasien sebelum di berikan terapi murotal didapatkan tingkat kecemsan 3 orang
kecemasan ringan, 6 orang dengan kecemasan ringan dan 10 dengan kecemasan berat.
Volume 2, Nomor 4, April 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
508 http://sosains.greenvest.co.id
Setelah dilakukan terapi murottal didapatkan tingkat kecemsan menurun dilihat dari
sampel 10 orang mengalami kecemsan ringan, 5 kecemsan sedang, dan 4 orang
kecemasan berat. Berdasarkan data di atas dilakukan uji statistik menggunakan Wilcoxon
diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) p value =0,001, dimana 0,001 <0,05, maka H1 diterima
sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi murottal terhadap tingkat
kecemasan pada ibu bersalin normal.
Pada penelitian yang diteliti oleh (Darmadi & Armiyati, 2019) dengan judul
Murottal and Clasical Music Therapy Reducing Pra Cardiac Chateterization Anxiety
pada penelitian ini bertujuan untuk efektifitas terapi murotal dan terapi music klasik
untuk mengurangi kecemasan pada pasien pra kateterisasi jantung. Sampel pada
penelitian ini 32 pasien dan dibagi menjadi dua kelompok yatu kelompok yang di terapi
denga music klasik 16 sampel dan kelompok dengan terapi murottal sebanyak 16 sampel.
Pada penelitian ini terapi music dan terapi murottal diberikan selama 30 menit ini berbeda
dari jurnal sebelumnya yang hanya 15 menit. Dalam penelitian ini dilakukan dengan pre
test dan post test untuk pengukuran mengunakan (NRS) Numeric Ratting Scale untuk
nilai kecemasan. Kecemasan dinilai dengan nol tidak ada kecemasan, nilai 10-30
kecemsan ringan, 40-60 kecemasan sedang, 70-90 adalah kecemsan berat dan nilai 100
untuk kategori cemas yang sangat parah atau panik.
Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa terapi murottal lebih efektif dari
pada terapi music klasik. Dilihat dari hasil penilaian sebelum diberi terapi kelompok
dengan terapi music klasik terdapat 4 pasien dengan cemas ringan, 10 pasien cemas
sedang dan 2 pasien cemas berat. Kemudian kelompok terapi music klasik di berikan
intervensi selam 30 menit kemudian di ukur tingkat kecemasannya didapatkan hasil 9
kecemasan ringan, 7 kecemsan sedang dan nol untuk kecemsan berat. Pada kelompok
terapi murottal sebelum diberi terapi tedapat 2 pasien cemas ringan, 12 cemas sedang dan
2 pasien cemas berat. Setalah diberi terapi murottal didapat hasil 13 cemas ringan, 3
cemas sedang dan nol untuk cemas berat. Dari hasil di atas disimpulak bahwa terapi
murottal lebih efektif karena dapat menurunkan kecemasan pasling banyak.
Penelitian dengan judul “Pengaruh Terapi Relaksasi Audio Murottal Al-Qur’an
Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Yang Di Rawat Di Ruangan Icu
Rumah Sakit Aminah” pada penelitian ini yang dilakukan di icu untuk desain penelitian
dalam penelitian ini adalah Quasy Eksperimen dengan menggunakan desain One Group
Pretest-Postest. Dalam rancangan ini, tidak ada kelompok pembanding (kontrol) tetapi
paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretes) yang memungkinkan peneliti
dapat menguji perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen dengan mengunakan 38
sampel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi relaksasi audio: Murottal
Al Qur’an surah Ar-Rahman (QS: 55, 78 ayat) yang dilantunkan oleh Abi Tulkhah
dengan durasi 13 menit 55 detik, menggunakan handphone dengan Aplikasi Murottal
Offline 30 juz yang disambungkan dengan earphone atau headset. Berdasarkan 2 periode
pada hari pertama (pre test) dan pada hari kedua (post test), kemudian di lakukan
penilaian tingkat kecemasan. Didaptkan hasil tingkat kecemasan sebelum dilakukan
intervensi yaitu cemas ringan 10 dan cemas sedang 28. Kemudian diberikan intervensi
dan mendapatkan hasil tingkat kecemasan sesudah dilakukan intervensi yaitu cemas
ringan 16, dan cemas sedang 22. Setelah didapatkan hasil dilakukan Uji Wilcoxon untuk
melihat pengaruh tingkat kecemasan pada sebelum dan sesudah diberikan intervensi
audio murottal. Didapatkan hasil uji statistik Wilcoxon untuk melihat pengaruh audio
murottal al-quran terhadap tingkat kecemasan didapatkan nilai p-value = 0,000. Hal ini
berarti ada pengaruh penurunan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberikan
terapi murottal.
Literatur( Review( :! Pengaruh! Pemberiaan! Terapi!
Murotal! Terhadap! Tingkat! Kecemasan! Pada! Pasien!
Dewasa
2022
Fitri Yanti
, Wiwik Agustina, M. Biomed
dan Risma Yekti Mumpuni 509
Dapat disimpulkan pengaruh pemberian terapi murotal terhadap tingkat kecemasan
pada pasien dewasa mempunyai pengaruh menurunkan kecemasan. Pada pasien dewasa
masalah kecemasaan saat akan dilakukan tindakan adalah factor penyebab kecemsaan.
Rata rata pada jurnal diatas pemberian terapi murotal diberikan pada saat akan dilakukan
tindakan. kemudian dihitung dengan alat ukur kecemsan yang berbeda beda sesuai jurnal.
Alat ukur kecemsan pada jurnal pada dasar sama saja tidak ada perbedaan signifikan yang
dapat mempngaruhi hasil. Durasi pepberian juga tidak bepengaruh signifikan karena pada
dasarnya tetap dapat memurukan kecemsaan. Pemilihan waktu yang belum terbahas
dalam jurnal diatas pendapat saya pemberian terapi murotal membutuhkan waktu yang
tepat karena jika dilakukan terlalu jauh dari tindakan pasien akan mengalami kecemsan
saat akan dilakukan tindakan. sehingga terapi murotal sebaiknya dilakukan pada
berdekatan dengan tindakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan sumber data sekunder atau jurnal/literature
yang digunakan pada penelitian ini dalam kurun waktu terakhir 2015-2021 dari hasil
telaah jurnal dapat disimpulkan terapi murottal atau terapi mendengarkan ayat suci al
quran efektif dalam menurunrunkan tingkat kecemasan ringan, sedang dan berat pada
pasien dewasa. Ini dikarenakan pasien dewasa lebih mengerti tentang lantunan al Quran
akan berbeda hasil yang di dapat jika bukan pada pasien dewasa. Pemberian terapi
murottal dalam menurunkan kecemasan menurut junal diaatas dapat di lakukan 15 menit
dan 30 menit bisa di lakukan 2 kali atau sampai 2 hari dan membutuhkan waktu yang
tepat. Pada dasarnya durasi pemberian bisa di lakukan kapanpun saat pasien mengalami
cemas. Pemberian Terapi murottal hanya bisa dilakukan kepada pasien yang memiliki
agama islam sehingga mengerti dan paham lantunan al Quran dalam jurnal di atas belum
di spesifikasikan siapa qorik yang membaca al Quran. Ada beberapa mengunakan surat
atau ayat ayat tertentu sehingga lebih focus contoh dalam penelitian di atas adalah surat ar
rahman. Menurut peneliti surat ar Rahman adalah surat yang sering di lantunkan di
masjid masjid sehingga lebih banyak pasien yang paham.
BIBLIOGRAFI
Darmadi, Sapta, & Armiyati, Yunie. (2019). Murottal and Clasical Music Therapy
Reducing Pra Cardiac Chateterization Anxiety. South East Asia Nursing Research,
1(2), 52.
Faradisi, Firman. (2012). Efektivitas terapi murotal dan terapi musik klasik terhadap
penurunan tingkat kecemasan pasien pra operasi di pekalongan. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 5(2).
Faradisi, Firman, & Aktifah, Nurul. (2018). Pengaruh pemberian terapi Murottal terhadap
penurunan kecemasan post operasi. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi
Penelitian, 15(2), 6.
Faridah, Virgianti Nur. (2015). Terapi murottal (al-qur’an) mampu menurunkan tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi laparatomi. Jurnal Keperawatan, 6(1).
Fatmawati, Laili, & Pawestri, Pawestri. (2021). Penurunan Tingkat Kecemasan pada
Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea dengan Terapi Murotal dan Edukasi Pre
Operasi. Holistic Nursing Care Approach, 1(1), 25–32.
Handayani, Rohmi, Fajarsari, Dyah, Asih, Dwi Retno Trisna, & Rohmah, Dewi Naeni.
(2014). Pengaruh terapi murottal Al-Quran untuk penurunan nyeri persalinan dan
kecemasan pada ibu bersalin kala i fase aktif. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(2), 1–15.
Volume 2, Nomor 4, April 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
510 http://sosains.greenvest.co.id
Harmawati, Harmawati, & Patricia, Helena. (2021). Pengaruh Pemberian Terapi Murottal
Surat Ar-Rahman Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di
Puskesmas Tanah Kampung. Prosiding Seminar Nasional Stikes Syedza Saintika,
1(1).
Indriyati, I., Herawati, Vitri Dyah, Sutrisno, S., & Putra, Fajar Alam. (2021). Pengaruh
Terapi Komplementer Dengan Mendengarkan Murottal Al-Quran Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Mahasiwa Tingkat Akhir Yang Menyusun Skripsi Pada Situasi
Pandemic Covid-19.
Kamila, Aisyatin. (2020). Psikoterapi Dzikir Dalam Menangani Kecemasan. Happiness,
Journal of Psychology and Islamic Science, 4(1).
Lailiyah, Maziyyatul. (2020). Terapi tilawah al qur’an untuk meningkatkan emosi positif
santri putri pondok pesantren Thoyyib Fatah Surabaya. Surabaya: UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Novela, Ragil Amanta. (2018). Pengaruh Terapi Suara Murottal Al-Qur’an Surat Ar-
Rahman Terhadap Perubahan Depresi Pada Lansia Di Upt Pstw Kabupaten
Ponorogo. Madiun: STIKES Bhakti Husada Mulia.
Qonitun, Umu, & Betalia, Betalia. (2018). Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Ibu Bersalin Normal di Polindes Permata Bunda Kelurahan Perbon
Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban. Jurnal Midpro, 10(2), 20–27.
Risnawati HR, Risnwati H. R. (2017). Efektifitas Terapi Murottal al-Qur’an dan Terapi
Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Semester VIII UIN
Alauddin Makassar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Schenker, Jason. (2021). Masa Depan Dunia Setelah Covid-19. Pustaka Alvabet.
Yolanda, Debby, & Widyanti, Yunita. (2015). Pengaruh Terapi Murottal Terhadap
Penurunan Nyeri Persalinan pada Primigravida. ’AFIYAH, 2(2).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.