353 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOL 2 NO 2 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS
PERUSAHAAN INDUSTRI MASKAPAI PENERBANGAN YANG
TERDAFTAR DI BEI
Arleta Dwi Herawati
Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara Blitar, Indonesia
Corresponding Author : Arleta Dwi Herawati
Email : arletadwi95@gmail.com
Info Artikel :
Diterima : 27 Januari 2022
Disetujui : 05 Februari 2022
Dipublikasikan : 15 Februari 2022
Keywords:
Laporan Arus
Kas, Likuiditas,
Perusahaan
Industri
Maskapai
Penerbangan,
Keywords:
Cash Flow
Statement,
Liquidity,
Airline
Industrial
Company
ABSTRAK
Latar Belakang : Perkembangan perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Agar perusahaan dapat berkembang dan cepat mencapai tujuan, perusahaan
perlu mendapatkan dukungan dari pihak luar, yaitu dengan cara turut menanamkan
modal ke perusahaan. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat likuiditas
perusahaan industri maskapai penerbangan yang terdaftar di BEI jika diukur
menggunakan analisis laporan arus kas. Metode : Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang menggunakan data deskriptif yang diperoleh melalui metode
dokumentasi. Hasil : Perusahaan PT. AirAsia Indonesia Tbk. berada dalam kondisi tidak
likuid. Perusahaan Garuda Indonesia Tbk. berada dalam kondisi yang tidak likuid.
Perusahaan PT. Jaya Trishindo Tbk. berada dalam kondisi likuid. Perusahaan Indonesia
Transport & Infrastructure Tbk. berada dalam kondisi yang tidak likuid. Kesimpulan :
Perusahaan industri masakapai penerbangan yang terdaftar di BEI dalam kondisi tidak
likuid.
ABSTRACT
Background : The development of the company is influenced by internal factors and
external factors. In order for the company to develop and quickly achieve its goals, the
company needs to get support from outside parties, namely by participating in investing
in the company. Purpose : The purpose of this study is to examine the liquidity of airline
industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange when measured using cash
flow statement analysis. Method : This research is a quantitative research that uses
descriptive data obtained through the documentation method. Results : Company PT.
AirAsia Indonesia Tbk. is in an illiquid condition. Garuda Indonesia Tbk. is in an illiquid
condition. Company PT. Jaya Trishindo Tbk. are in a liquid state. Company Indonesia
Transport & Infrastructure Tbk. is in an illiquid condition. Conclusion : Airline
industrial companies listed on the IDX are in an illiquid condition.
Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur
Likuiditas Perusahaan Industri Maskapai
Penerbangan Yang Terdaftar di BEI
2022
Arleta Dwi Herawati 354
PENDAHULUAN
Perkembangan industri maskapai penerbangan setiap tahun mengalami kemajuan
yang pesat, baik dari sisi pelayanan maupun teknologi yang diterapkan. Industri maskapai
penerbangan memiliki peluang yang besar untuk berkembang (Fonna, 2019). Akan tetapi
untuk berkembangnya suatu perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal dari
perusahaan tersebut melainkan faktor eksternal juga. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi perkembangan perusahaan adalah terjadinya suatu fenomena alam yang
mempengaruhi operasional perusahaan tersebut sehingga perkembangan perusahaan
menjadi terhambat (Jannah, 2015).
Pada tahun 2020 seluruh dunia dihadapkan pada wabah penyakit yang tergolong
berbahaya, yaitu wabah virus Covid-19 (Fauzi, 2020). Dampak dari wabah ini adalah
dilakukannya pembatasan sosial dan berpergian berskala besar oleh berbagai negara.
Dilakukannya pembatasan ini tentu berdampak pada semua bidang industri, terutama pada
industri maskapai penerbangan. Tidak adanya kegiatan operasional membuat perusahaan
tidak mendapatkan arus kas masuk yang berasal dari pendapatan. Disisi lain perusahaan
membutuhkan arus kas masuk untuk membiayai seluruh pengeluaran pengeluaran dan
kewajiban perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus menjamin biaya aktivitas
perusahaan sehari-hari dalam kegiatan operasionalnya (Prayogo & Maqsudi, 2016).
Kekurangan arus kas masuk dan ketidakmampuan perlahan-lahan dapat membawa
perusahaan dalam keadaan tidak likuid dan berpeluang mengalami kebangkrutan. Kondisi
bangkurt terjadi ketika perusahaan tidak mampu lagi melunasi kewajiban jangka pendek
dan utang-utang yang ada dan telah jatuh tempo (Irham, 2012). Oleh karena itu, analisa dan
prediksi kondisi keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting (Effendi, Affandi, &
Sidharta, 2016).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan adalah adanya
dukungan dari pihak luar, yaitu investor. Salah satu hal yang dipertimbangkan investor
untuk berinvestasi adalah likuiditas perusahaan (Dewiningrat & Mustanda, 2018).
Likuiditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Lubis,
Sinaga, & Sasongko, 2017). Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki
likuiditas yang baik. Likuiditas yang baik dapat dianalisis melalui laporan keuangan
perusahaan, khususnya pada bagian neraca dan laporan arus kas. Kelangsungan dan
perkembangan perusahaan bergantung kepada manajemen keuangannya (Astuti & Yadnya,
2019). Oleh karena itu penting dilakukan analisis oleh manajemen terhadap laporan
keuangan, khususnya laporan arus kas untuk memantau dan mengetahui kondisi
perusahaan saat ini, sehingga hasil analisis yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk masa depan.
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan
dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal
ini merupakan kewajiban perusahaan. Analisis rasio akan memudahkan pimpinan untuk
pengambilan keputusan dan pertimbangan mengenai apa yang perlu dicapai perusahaan
dan prospek yang dihadapi di masa yang akan datang (Masyita & Harahap, 2018). Pada
dasarnya analisa rasio yang dilakukan adalah menghitung rasio-rasio yang telah ditetapkan
berdasarkan laporan keuangan dan selanjutnya melakukan interpretasi atas hasil rasio
tersebut (Pramono, 2014). Hasil perhitungan dan analisis tersebut dapat dijadikan evaluasi
kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak
(Jufrizen, 2018). Terdapat 3 rasio yang termasuk dalam kelompok rasio likuiditas, yaitu
current ratio, quick ratio, dan cash ratio (Yulianto, 2018).
Saat ini banyak perusahaan yang kurang memperhatikan likuiditasnya, padahal
likuiditas sangat penting untuk menarik perhatian calon investor yang akan mempermudah
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
355 http://sosains.greenvest.co.id
keuangan perusahaan agar dapat cepat berkembang. Perusahaan dengan likuiditas baik
akan lebih menarik bagi investor daripada perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian
laba yang tinggi. Perusahaan dengan likuiditas tinggi artinya perusahaan tersebut memiliki
kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Karena salah satu faktor
kebangkrutan perusahaan adalah ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban/utang-utangnya, dan hal ini akan mendapatkan nilai lebih bagi investor.
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai kesehatan
keuangan suatu perusahaan dengan harapan agar perusahaan secara rutin dan berkala
memperhatikan dan menganalisis likuiditas dari perusahaannya. Sedangkan bagi akademis
penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan mengenai kajian yang serupa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan
adalah dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dengan satuan
moneter yang diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan untuk periode 2020. Objek
penelitian ini adalah perusahaan industri maskapai penerbangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Penelitian ini mengambil data secara dokumentasi melalui situs resmi
Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini terdapat 4 sampel penelitian yaitu perusahaan
industri maskapai penerbangan, diantaranya adalah:
Tabel 1.
Sampel Penelitian
Tgl Pencatatan
Kode
Perusahaan
Nama Perusahaan
Lap. Keuangan
2020
08 Desember 1994
CMPP
PT. AirAsia Indonesia Tbk.
11 Februari 2011
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
27 Maret 2018
HELI
PT. Jaya Trishindo Tbk.
13 September 2006
IATA
PT. Indonesia Transport & Infrastructure
Tbk.
.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perusahaan industri maskapai penerbangan adalah perusahaan yang tergolong dalam
sektor transportation & logistic (Yanuar, 2020). Perusahaan yang berada pada sektor ini
adalah perusahaan yang tingkat pendapatannya tidak dipengaruhi oleh faktor ekonomi,
karena bukan merupakan barang kebutuhan pokok. Perusahaan yang tergolong dalam
kategori Transportation & Logistic berjumlah 28 perusahaan, dan ada 4 perusahaan yang
tegolong dalam industri maskapai penerbangan (Qathrinada, 2019).
Dalam penelitian ini untuk mengukur likuiditas perusahaan digunakan alat analasis
rasio likuiditas yang terdiri dari 3 rasio, yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas. Setelah
dilakukan perhitungan, diperoleh hasil rasio ikuiditas dari 4 perusahaan sampel sebagai
berikut :
Tabel 2
Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas
Kode
Perusahaan
Perusahaan
Rasio Likuiditas
Standart
Current Ratio
Quick Ratio
Cash Ratio
CMPP
PT. AirAsia Indonesia Tbk.
0,03
0,02
0,004
1
GIAA
Garuda Indonesia (persero) Tbk.
0,12
0,10
0,05
1
HELI
PT. Jaya Trishindo Tbk.
1,10
1,10
0,02
1
Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur
Likuiditas Perusahaan Industri Maskapai
Penerbangan Yang Terdaftar di BEI
2022
Arleta Dwi Herawati 354
356
IATA
Indonesia Transport & Infastructure
Tbk.
0,21
0,12
0,01
1
Berdasarkan tabel perhitungan dapat diketahui bahwa untuk nilai maksimum current
ratio adalah perusahaan PT. Jaya Trishindo Tbk. yaitu dengan nilai 1,10. Sedangkan untuk
nilai minimum curent ratio adalah perusahaan PT. AirAsia Indonesia Tbk. yaitu dengan
nilai 0,03. Kemudian untuk quick ratio nilai maksimum adalah 1,10 yaitu oleh perusahaan
PT. Jaya Trishindo Tbk. Sedangkan nilai minimum quick ratio adalah perusahaan PT.
AirAsia Indonesia Tbk. yaitu dengan nilai 0,02. Untuk PT. Jaya Trishindo Tbk. current
ratio dan quick ratio memiliki nilai yang sama, hal ini dikarenakan pada tahun 2020 PT.
Jaya Trishindo Tbk. tidak memiliki nilai persediaan pada laporan keuangannya. Kemudian
cash ratio nilai maksimum pada perusahaan Garuda Indonesia (persero) Tbk. dengan nilai
0,05. Sedangkan nilai minimum pada perusahaan PT. AirAsia Indonesia Tbk. yaitu dengan
nilai 0,004. Berikut adalah perhitungan secara rinci rasio likuiditas setiap perusahaan
sampel.
1. PT. AirAsia Indonesia Tbk.
Rasio Lancar
172.660.668.664
=
0,03
4.957.130.972.939
Rasio Cepat
109.039.178.334
=
0,02
4.957.130.972.939
Rasio Kas
18.722.028.051
=
0,004
4.957.130.972.939
2. Garuda Indonesia (persero) Tbk.
Rasio Lancar
536.547.176
=
0,12
4.294.797.755
Rasio Cepat
431.348.170
=
0,10
4.294.797.755
Rasio Kas
200.979.909
=
0,05
4.294.797.755
3. PT. Jaya Trishindo Tbk.
Rasio Lancar
147.384.406.503
=
1,10
133.722.885.753
Rasio Cepat
147.384.406.503
=
1,10
133.722.885.753
Rasio Kas
3.323.649.943
=
0,02
133.722.885.753
4. Indonesia Transport & Infastructure Tbk.
Rasio Lancar
5.669.424
=
0,21
26.756.737
Rasio Cepat
3.271.553
=
0,12
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
355 http://sosains.greenvest.co.id
357
26.756.737
Rasio Kas
266.357
=
0,01
26.756.737
Setelah dilakukan perhitungan rasio, berikut adalah grafik perbandingan setiap rasio
likuiditas pada 4 sampel perusahaan.
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Grafik 1
Perbandingan Rasio Lancar
Berdasarkan grafik 2, dapat diketahui bahwa rasio lancar yang paling tinggi
adalah PT. Jaya Trishindo Tbk. dengan nilai 1,10. Artinya PT. Jaya Trishindo Tbk.
memiliki likuiditas yang baik, karena nilai rasio berada diatas angka 1. Hal ini
berarti setiap Rp. 1 hutang lancar PT. Jaya Trishindo Tbk., dijamin dengan Rp.
1,10 aktiva lancar perusahaan. Kemudian untuk Garuda Indonesia (Persero) Tbk
nilai rasionya berada dibawah standart yaitu dengan nilai 0,12. Artinya setiap $1
hutang lancar perusahaan, dijamin dengan $0,12 aktiva lancar perusahaan (laporan
keuangan menggunakan kurs USD). Kemudian untuk perusahaan PT. Indonesia
Transport & Infrastructure Tbk. nilai rasionya juga berada di bawah nilai standart
yaitu dengan nilai 0,21. Artinya setiap $1 hutang lancar perusahaan dijamin dengan
$0,21 aktiva lancar perusahaan (laporan keuangan menggunakan kurs USD).
Kemudian PT. AirAsia Indonesia Tbk. nilai rasio nya juga berada dibawah
standart, dan ini merupakan nilai terendah dari 3 perusahaan lainnya yaitu dengan
nilai 0,03. Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar perusahaan dijamin dengan Rp. 0,03
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Untuk ketiga perusahaan yang nilai rasio
lancarnya berada dibawah angka 1, hal ini berarti 3 perusahaan tersebut kondisi
perusahaannya tidak likuid, dengan kata lain kurang mampu memenuhi kewajiban
kewajiban jangka pendeknya. Karena untuk 3 perusahaan tersebut setiap 1 hutang
lancar yang dimiliki dijamin oleh kurang dari 1 aktiva lancar perusahaan. Dengan
kondisi seperti ini, investor kurang tertarik untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan.
Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur
Likuiditas Perusahaan Industri Maskapai
Penerbangan Yang Terdaftar di BEI
2022
Arleta Dwi Herawati 354
358
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Grafik 2
Perbandingan Rasio Cepat
Berdasarkan grafik 2 dapat diekatahui bahwa PT. Jaya Trishindo memiliki
nilai rasio yang paling tinggi, yaitu dengan nilai 1,10. Nilai rasio lancar dan rasio
cepat PT. Jaya Trishindo bernilai sama karena PT. Jaya Trishindo tidak memiliki
nilai persediaan pada laporan keuangannya. Untuk PT. AirAsia Indonesia Tbk.
nilai rasio cepatnya yang paling rendah diantara 4 perusahaan sampel. yaitu dengan
nilai 0,02. Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar perusahaan dijamin dengan Rp. 0,02
aktiva lancar diluar persediaan. Untuk perusahaan Garuda Indonesia (persero) Tbk.
nilai rasio cepatnya berada pada nilai 0,10. Artinya setiap $1 hutang lancar
perusahaan dijamin oleh $0,10 aktiva lancar perusahaan diluar persediaan. Yang
terakhir untuk Indonesia Transport & Infrastrucuture Tbk. nilai rasio cepatnya
berada pada nilai 0,12. Artinya setiap $1 hutang lancar perusahaan dijamin dengan
$0,12 aktiva lancar perusahaan diluar nilai persediaan. Dari perhitungan dan
perbandingan yang telah dilakukan dapat diketahui perusahaan yang dalam kondisi
likuid adalah PT. Jaya Trishindo Tbk, karena nilai rasio cepatnya berada diatas
nilai standart. Sedangkan untuk 3 perusahaan lainnya berada dalam kondisi kurang
likuid, karena nilai rasio cepatnya berada dibawah nilai standart, yaitu dibawah
nilai 1.
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
355 http://sosains.greenvest.co.id
359
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Grafik 3
Perbandingan Rasio Kas
Berdasarkan grafik 3 dapat diketahui bahwa nilai rasio kas yang paling tinggi
diantara 3 perusahaan lainnya dengan nilai 0,05 yaitu Garuda Indonesia (persero) Tbk.
Artinya setiap $1 hutang lancar perusahaan dijamin oleh $0,05 kas dan setara kas yang
dimiliki perusahaan. PT. AirAsia Indonesia Tbk. memiliki nilai rasio kas yang paling
rendah diantara 4 perusahaan, dengan nilai 0,004. Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,004 kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan. Kemudian
PT. Jaya Trishindo Tbk, memiliki nilai rasio kas 0,02. Artinya, setiap Rp. 1 hutang lancar
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,02 kas dan setara kas yang miliki perusahaan. Indonesia
Transport & Infrastructure Tbk. memiliki nilai rasio kas 0,01. Artinya setiap $1 hutang
lancar perusahaan dijamin oleh $0,01 kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan. Untuk
keempat sampel perusahaan, semuanya memiliki nial rasio kas yang berada dibawah
standart. Hal ini berarti perusahaan kurang likuid dan kurang mampu untuk memenuhi
kewajiban lancarnya jika hanya menggunakan kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian maka dapat di simpulkan perhitungan
dan perbandingan dapat diketahui bahwa secara keseluruhan likuiditas perusahaan industri
maskapai penerbangan yang terdaftar di BEI dalam kondisi yang tidak likuid. Karena dari
4 sampel perusahaan hanya 1 perusahaan yang memenuhi kualifikasi sebagai perusahaan
yang likuid yaitu PT. Jaya Trishindo Tbk, dimana dari 3 rasio likuiditas, 2 diantaranya
berada pada nilai standart. Sedangkan 3 perusahaan sampel yang lain dari 3 rasio likuiditas,
semuanya memiliki nilai berada dibawah standar dan kurang dari 1.
BIBLIOGRAFI
Astuti, Ni Komang Budi, & Yadnya, I. Putu. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(5), 3275.
Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur
Likuiditas Perusahaan Industri Maskapai
Penerbangan Yang Terdaftar di BEI
2022
Arleta Dwi Herawati 354
360
Dewiningrat, Ayu Indira, & Mustanda, I. Ketut. (2018). Pengaruh likuiditas, profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, dan struktur aset terhadap struktur modal. E-Jurnal
Manajemen Unud, 7(7), 34713501.
Effendi, Effendi, Affandi, Azhar, & Sidharta, Iwan. (2016). Analisa Pengaruh Rasio
Keuangan Model Springate Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Publik Sektor
Telekomunikasi.
Fauzi, Ahmad. (2020). Implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar, Sebuah Kebijakan
Publik Dalam Penanganan Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmu Administrasi Negara,
16(1), 174178.
Fonna, Nurdianita. (2019). Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang.
Jakarta: Guepedia.
Irham, Fahmi. (2012). Analisis laporan keuangan. Bandung: Alfabeta.
Jannah, Mukhlishotul. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha.
Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, 6(1).
Jufrizen, Jufrizen. (2018). Peran motivasi kerja dalam memoderasi pengaruh kompensasi
dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. The National Conference on
Management and Business (NCMAB) 2018.
Lubis, Ignatius Leonardus, Sinaga, Bonar M., & Sasongko, Hendro. (2017). Pengaruh
profitabilitas, sruktur modal, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Jurnal Aplikasi
Bisnis Dan Manajemen (JABM), 3(3), 458.
Masyita, Emi, & Harahap, Kahar Karya Sarjana. (2018). Analisis Kinerja Keuangan
Menggunakan Rasio Likuiditas dan Profitabilitas. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan
Kontemporer (JAKK), 1(1), 3346.
Pramono, Joko. (2014). Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan
pemerintah daerah (Studi Kasus pada pemerintah Kota Surakarta). Among Makarti,
7(1).
Prayogo, Tony Setyo, & Maqsudi, Achmad. (2016). Analisis Sumber Dan Penggunaan
Modal Kerja Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt. Timah (Persero) Tbk
(Pengamatan Di Bei Periode Tahun 2009-2012). JEA17: Jurnal Ekonomi Akuntansi,
1(01).
Qathrinada, Asmarsha. (2019). Kompensasi Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Pihak
Maskapai Penerbangan Dalam Keterlambatan Jadwal Penerbangan Komersial Di
Indonesia. Jurnal Privat Law, 7(1), 124129.
Yanuar, Rinaldy Mochtar. (2020). Penanganan Ekspor Air Freight Oleh Pt. Yusen
Logistics Indonesia Cabang Surabaya. Karya Tulis.
Yulianto, Helmi. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan
Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai
Variabel Intervening (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di
BEI). Semarang: IAIN Salatiga.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.