Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung
Ermansyah dan Nana Ariska 217
on Kangkung plants due to organic cow dung fertilizer. Conclusion : The treatment with
50 tons/ha of manure gave maximum growth and yields, while for optimum growth and
yields (effective and profitable) for Kangkung Darat, it was shown that the dose of cow
dung fertilizer was 30 tons/ha.
PENDAHULUAN
Kangkung merupakan salah satu sayuran yang populer dan di gemari masyarakat
indonesia. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung
merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae
(Nurliana, Noviyanti, & Azwir, 2017). Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-
putihan merupakan sumber pro-vit A yang sangat baik. Berdasarkan tempat tumbuh,
kangkung dibedakan menjadi dua yaitu kangkung kering atau tegalan, dan kangkung air,
hidup ditempat yang berair dan basah. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah tropis
(Iswanto & Astuti, 2019). Saat ini banyak di budidayakan kangkung darat, karena
masyarakat lebih berminat pada jenis kangkung tersebut. Hasil tanaman kangkung ini
dijual dalam bentuk cabutan tanaman dengan akarnya. Tanaman ini termasuk tanaman
dikotil dan berakar tunggang.
Kangkung merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Tanaman ini bergizi
tinggi dan lengkap, seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat
besi, natrium, kalium, vitamin A,vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan dan
sitosterol (Putra, 2020). Senyawa kangkung yang dikandung dalam tanaman kangkung
adalah saponin, flavonoid dan poliferol yang dapat digunakan untuk pengobatan bagi
penderita susah tidur (Jayavarman, 2021). Serat pada kangkung sangat baik untuk
mencegah konstipasi sehingga dapat menghalangi terjadinya kanker perut. Karetenoid
dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A serta klorofil tinggi, kedua senyawa ini
berperan sebagai antioksidan yang berguna untuk mencegah penuaan dan menghalangi
mutasi genetik penyebab kanker (Ngapu, Raka, & Hanum, 2020).
Budidaya kangkung sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan
relatif tahan hama (Prasetio, 2015). Karena itulah, harga kangkung di pasaran relatif murah
dibanding jenis sayuran yang lain. Pada umumnya, penanaman kangkung hanya sebagai
tanaman budidaya yang dikelola sendiri untuk kebutuhan idup sehari ± hari. Tetapi karena
adanya kebutuhan sayuran di pasaran maka tanaman kangkung menjadi salah satu sayuran
yang banyak dicari oleh konsumen (Setyaningrum & Saparinto, 2012). Dalam rangka
meninkatkan produktifitas tanaman kangkung diperlukan berbagai upaya ke arah
peningkatan produksi secara berkelanjutan dan kualitas panen tanaman akan dijual di
pasaran. Salah satu upaya tersebut adalah melalui intensifikasi tanaman dengan cara
pemberian pupuk organik (Purwantini, 2016).
Bahan organik, pupuk kandang atau kompos merupakan bagian penting dalam
sistem tanah. Peran utama kompos adalah sebagai “conditioner” tanah-tanah kritis,
memperbaiki sifat fisik dan biologik tanah dan menambah unsur hara (Yulina & Ambarsari,
2021). Bahan organik memiliki peran penting di tanah karena membantu menahan air,
sehingga ketersediaan air tanah lebih terjaga, membantu memegang ion sehingga
meningkatkan kapasitas tukar ion atau ketersediaan hara (Agustina, Jumini, & Nurhayati,
2015). Menambah hara terutama N, P, dan K setelah bahan organik terdekomposisi
sempurna, membantu granulasi tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur atau remah,
yang akan memperbaiki aerasi tanah dean perkembangan sistem perakaran, serta memacu
pertumbuhan mikroba dan hewan tanah lainnya yang sangat membantu proses dekomposisi
bahan organik tanah.