385 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOL 2 NO 2 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
IMPLIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERSPEKTIF AKUNTANSI PADA SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI
Martinus Sony Erstiwan
1
dan Yosef Richo
2
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dinamika Surabaya, Indonesia
Corresponding Author : Martinus Sony Erstiwan¹
Email : martinus@dinamika.ac.id
1
dan yosef@dinamika.ac.id
2
Info Artikel :
Diterima : 03 Februari 2022
Disetujui :
Dipublikasikan :
Kata Kunci:
CSR, akuntansi,
kinerja keuangan
Keywords:
Corporate Social
Responibility,
accounting,
financial
performance
ABSTRAK
Latar Belakang : Internet pada kondisi Covid-19 saat ini dimanfaatkan oleh penduduk
yang ada di Indonesia dan digunakan pada aktivitas dirumah (Work From Home).
Pandemi mengajak dan mengharuskan kita beralih pada pemanfaatan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan : Tujuan dan manfaat terkait dengan bagaimana aktivitas
CSR berdasarkan perspektif prinsip akuntansi. Tanggungjawab sosial yang dilakukan
agency kepada masyarakat berawal dari pertanggungjawaban keuangan berdasarkan
prinsip transparansi, kewajaran serta kepatuhan dan aturan yang berlaku. Metode :
Metode yang digunakan menggunakan data sekunder yang berasal dari BEI, yang tertuju
pada bidang telekomunikasi khususnya XL-Axiata dan tahun yang mendasari data
adalah 2016-2020. Hasil : Hasil yang dicapai yaitu pada perolehan pendapatan pada
tahun 2018 mencapai hasil yang kurang menguntungkan yang berarti masih perlu upaya
lebih peningkatan pendapatan yaitu dengan branding, dengan terus melakukan
pengulangan pada produk yang dimiliki. Kesimpulan : Kegiatan CSR pada
pelaporannya mengikuti pedoman GRI yang disampaikan secara berkelanjutan pada
periode berjalan. Saran penelitian yang dilakukan dikemudian hari yaitu memanfaatkan
bobot CSR dan implementasi good corporate governance (GCG).
ABSTRACT
Background : The internet in the current Covid-19 condition is used by residents in
Indonesia and is used for activities at home (Work From Home). The pandemic invites
and requires us to switch to the use of technology in everyday life. Purpose : The
objectives and benefits are related to how CSR activities are based on the perspective of
accounting principles. The social responsibility carried out by the agency to the
community begins with financial accountability based on the principles of transparency,
fairness and compliance and applicable rules. Method : The method used uses
secondary data originating from the IDX, which focuses on the telecommunications
sector, especially XL-Axiata and the year that underlies the data is 2016-2020. Results
: The results achieved, namely the acquisition of income in 2018 achieved unfavorable
results, which means that more efforts are still needed to increase revenue, namely by
branding, by continuing to repeat the products owned. Conclusion : CSR activities in
reporting follow the GRI guidelines which are delivered on an ongoing basis in the
current period. Suggestions for future research are to take advantage of the weight of
CSR and the implementation of good corporate governance (GCG).
Implikasi Corporate Social Responsibility dalam
Perspektif Akuntansi Pada Subsektor Telekomuni
kasi
2022
Martinus Sony Erstiwan dan Yosef Richo
386
PENDAHULUAN
Internet pada kondisi Covid-19 saat ini dimanfaatkan oleh penduduk yang ada di
Indonesia dan digunakan pada aktivitas dirumah (Work From Home). Pandemi mengajak
dan mengharuskan kita beralih pada pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga mau tidak mau, suka atau tidak suka teknologi menjadi teman dan sahabat saat
bekerja dan beraktivitas dirumah.
Terdapat jasa yang disaat pendemi justru memperoleh keuntungan yang luar biasa.
Jasa telekomunikasi menjadi salah satu perusahaan yang memperoleh keuntungan yang
tinggi selama pendemi berlangsung. Menurut (Indonesia 1999) telekomunikasi merupakan
provider penyedia layanan telekomunikasi dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan, mendukung terciptanya pemerataan
pembangunan dan hasilnya serta meningkatkan hubungan antar bangsa menyediakan
internet bagi penduduk terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan internet dengan
menambah jaringan BTS (Base Transmition Stations).
Kehadiran sektor telekomunikasi berdasarkan provider yang ada diIndonesia yaitu
Telkomsel (TLKM), XL-Axiata (EXCL), Indosat (ISAT), dan SmartFren (FREN),
merupakan provider yang berperan penting menjaga dan meningkatkan jaringan internet,
diberbagai pelosok negeri. Persaingan bisnis menjadi dasar masing-masing provider
meningkatkan performa jaringan internet dengan terus mempertahankan konsumen dengan
berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Upaya peningkatan kualitas
frequensi juga dapat menambah konsumen baru dengan beragam paket data yang
ditawarkan.
Keberadaan provider dengan mengelola serta menjalankan kegiatan usaha ditengah
dilingkungan masyarakat tentunya membawa dampak bagi kehidupan daerah sekitar.
Dampak tersebut dapat bernilai secara positif maupun secara negative. Jika dinilai secara
positif kehadiran perusahaan membawa keberkahan bagi warga sekitar dimana peluang
menjadi pelaku bisnis terbuka lebar. Tidak itu saja bahwa disekitar perusahaan tentunya
memiliki warga yang tidak sedang bekerja diusia tertentu dan terdapat kelompok strata
pendidikan mulai dari lulusan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, tingkat sekolah
menengah atas dan lulusan sekolah tingkat kejuruan serta terdapat lulusan dari program
sarjana. Tentunya menjadi perhatian penting bagi pengelola (perangkat desa) untuk dapat
memberdayakan dan ikut andil dalam perusahaan baik menjadi calon tenaga kerja yang
sesuai kebutuhan perusahaan.
Dampak lainnya dapat berupa adanya limbah (polusi) baik udara, tanah dan air. Dari
dampak ini tentunya dalam pengelolaannya, provider gencar melakukan aktivitas
tanggungjawab perusahaan untuk masyarakat sekitar maupun masyarakat luas. Kegiatan
yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pada lingkungan
sekitar. Aktivitas tanggungjawab sosial (Corporate Social Responsibility) dilakukan
sebagai upaya implementasi mengurangi masalah sosial dengan menaikkan kualitas hidup
karyawan, termasuk keluarga, pendidikan dan aktivitas lain sebagai upaya kegiatan sosial
kepada masyarakat. Terdapat 3 (tiga) hal keberpijakan tanggungjawab usaha dalam
beraktivitas antara lain sektor keuangan, aktivitas sosial dan kepedulian terhadap
lingkungan sekitar (Ardani and Luh Putu Mahyuni 2020).
Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan tentunya
secara konsisten dan berkesinambungan dilakukan berdasarkan beberapa bidang
diantaranya bidang hukum, ekonomi, etika, pendidikan dan sosial perusahaan. Komitmen
perseroan dengan pertanggungjawaban perseroan kepada sosial dapat meningkatkan
pembangunan ekonimi secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
387 http://sosains.greenvest.co.id
kualitas kehidupan dan lingkungan yang memiliki manfaat mulai dari perseroannya sendiri,
komunitas setempat dan masyarakat umum lainnya (Indonesia 2007). Aktivitas CSR yang
dilakukan lebih mengarah kepada segi sosial termasuk diantaranya adalah kemampuan
perusahaan menjaga lingkungan hidup sekitar dengan mengajak masyarakat, dan menjaga
sumber daya alam.
Kegiatan CSR membutuhkan biaya yang cukup dalam pengelolaannya, sehingga
perusahaan dapat menyisihkan sejumlah nominal (laba) yang diprosentasikan untuk
membiayai kegiatan tersebut (Erstiawan, 2021). Tentunya kegiatan CSR yang dilakukan
merupakan kegiatan tidak terpisah dari aktivitas kegiatan usaha, tanpa melihat keuntungan
yang diperoleh (Erstiawan, 2021a). Menurut (Wahyu 2018) dengan adanya CSR dapat
menambah kepercayaan bagi stakeholder untuk melakukan investasi dari dana yang
dimiliki berdasarkan kinerja keuangan yang baik. CSR dapat meningkatkan kolaborasi
antar stakeholder menjadi nilai tambah bagi masing-masing pihak yang membutuhkan,
terlebih lagi apabila kegiatan yang dilakukan dan aktivitas keuangan disampaikan secara
transparan berdasarkan informasi yang butuhkan, tentunya kepercayaan stakeholder
semakin bertambah (Yan Feng, Yeujun Yoon 2016).
Disisi lain, secara tidak langsung provider menebar nama baik, kinerja dan pada
akhirnya brand yang dimiliki dapat dikenal oleh masyarakat sekitar (Santoso, Rudi, MS.
Erstiawan 2020). Citra dan kinerja perusahaan dapat memiliki nilai tambah kearah positif
(Ardani and Luh Putu Mahyuni 2020). Kehadiran brand tentunya dapat menambah nama
baik entitas di mata konsumen (Sidik 2020). Kegiatan CSR salah satu bentuk aktivitas
meningkatkan brand pada produk yang dimiliki. CSR tidak terpisah dari aktivitas usaha,
keperdulian terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan, (sumber daya alam dan manusia)
menjadi dasar nilai keseimbangan perusahaan (Dewi 2019). Selain kesimbangan
perusahaan peran tanggungjawab (principal) memberikan delegasi kepada agent dalam
pengambilan keputusan termasuk memperoleh tingkat keuntungan pada manajemen yang
dikelolanya (Novi 2010) dan keberpijakan kepada lingkungan, masyarakat, dan
keuntungan (Elkington 2007).
Partisipasi aktif atas tanggungjawab sosial kepada stakeholder tentunya dibekali
dengan pertanggungjawaban keuangan berdasarkan perspektif kewajaran dan prinsip
kepatuhan dalam pengelolaan keuangan pada laporan keuangan yang diinformasikan pada
program tahunan perusahaan yaitu CSR yang mana tertera juga pada (Indonesia 2007b).
Aktivitas sosial diperlukan pencapaian kegiatan yang menunjukkan kontribusi langsung
dari entitas kepada lapisan masyarakat. Sehingga pada perusahaan yang memiliki biaya
CSR diperlukan pengendalian dan control yang baik dengan dilakukan secara transparan
dan berkesinambungan. Dari dasar CSR tersebut muncullah bagaimana CSR menurut
perspektif akuntansi, sedangkan tujuan dan manfaat penelitian ini aktivitas CSR
berdasarkan cara pandang prinsip akuntansi.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Dengan sumber utama data berasal dari Bursa Efek Indonesia pada sub sektor
telekomunikasi yaitu XL-Axiata, sedangkan sumber data sekunder berdasarkan laporan
keuangan maupun laporan tahunan pada periode 2016-2021 pada perusahaan
telekomunikasi XL-Axiata. Waktu Pelaksanaan, dilakukan selama bulan Oktober
Desember 2021.
Implikasi Corporate Social Responsibility dalam
Perspektif Akuntansi Pada Subsektor Telekomuni
kasi
2022
Martinus Sony Erstiwan dan Yosef Richo
388
HASIL DAN PEMBAHASAN
Akuntansi merupakan aktivitas berdasarkan data keuangan dari seluruh aktivitas
dientitas selama periode berjalan. Aktivitas kegiatan keuangan dan pelaporan mengacu
pada Standar Akuntansi Keuangan yang ungkap dan disajikan berdasarkan laporan
keuangan konsolodasi yang disampaikan secara transparan. Tentunya terdapat resiko yang
terjadi sehingga dalam laporan keuangan diupayakan menggunakan pengelolaan resiko
sehingga dalam melakukan investasi bisnis telekomunikasi dasar (unsur dan pokok)
pengenaannya dapat dipertanggungjawabkan. Penetapan laporan keuangan berdasarkan
juga standar Global Reporting Intiatives (GRI).
1. CSR berdasarkan Kinerja Keuangan
Prestasi yang diperoleh berdasarkan laporan keuangan dan tahunan dilakukan secara
transparan sebagai dasar informasi untuk pemangku kepentingan melalui sarana yang
mendukung dan dilakukan secara berkelanjutan. Dasar dari laporan keuangan disesuaikan
dengan laporan keuangan PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (Indonesia
2020) dan penyajian lain dapat disampaikan melalui laporan aktivitas kegiatan lingkungan
hidup, pendidikan, pengentasan kemiskinan dan lain sebagainya. Aktivitas CSR dilakukan
secara berkelanjutan dimana entitas memberikan kontribusi kepada masyarakat dan
memperoleh nilai tambah bagi perusahaan yang dikelola. Pemerolehan pendapatan
berdasarkan periode 2016-2020 diperoleh rata-rata pendapatan mencapai 23.69 (Milyar).
Pada tahun 2016 mencapai pendapatan sebesar 21.412 (Milyar) terendah selama 5 (lima)
periode dan perolehan pendapatan berbeda saat tahun 2020 dimana kinerja pendapatan
yang diperoleh menghasilkan 25.018 (Milyar). Dari dasar tersebut Dari capaian tersebut
dapat diartikan bahwa intensitas pengelolaan manajemen terhadap entitas mencapai tingkat
pendapatan yang menguntungkan. Aset yang dimiliki mencapai rata-rata 59.860 (Milyar)
sedangkan hutang yang dimiliki rata-rata berjumlah 39.972 (Milyar). Dari hasil secara
keseluruhan bahwa peningkatan kinerja keuangan berdasarkan pendapatan, pemerohalan
asset dan tingkat perolehan hutang. Sedangkan ekuitas yang dimiliki entitas selama 2016-
2020 menghasilkan modal yang dimiliki dengan tingkat rata-rata 19.888 (Milyar).
Grafik 1. Kinerja Keuangan
Sumber Laporan keuangan periode berjalan
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
389 http://sosains.greenvest.co.id
2. CSR dan Laba setelah Pajak
Prestasi entitas yang diperoleh selama kurun waktu berjalan diperoleh laba setelah
pajak yang menunjukkan perolehan profitabilitas atas kinerja keuangan dan dilakukan
secara intensif, efisien dan efektif. Perolehan laba setelah pajak pada entitas diperiode
berjalan menunjukkan bahwa pada tahun 2018 memperoleh hasil yang kurang
menguntungkan yaitu minus dan berimbas pada rata-rata perolehan selama beberapa
periode sejumlah -455.173 (Milyar). Upaya perbaikan dan solusi guna memperoleh hasil
yang positif dilakukan secara massif yang mana pada tahun 2019 dan 2020 perolehan laba
yang dicapai mencapai tren positif.
Gambar 2. Laba setelah Pajak
Sumber : Laporan Keuangan periode berjalan
3. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh entitas dengan melakukan kegiatan
berdasarkan standar GRI
Sebagai media sarana informasi dan komunikasi memiliki komitmen dan terus
berupaya meningkatkan fasilitas umum dan menindaklanjuti secara berkelanjutan berbagai
aktivitas kepada masyarakat, lingkungan, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan komunitas
dan tanggap darurat bencana. Kegiatan yang dilakukan dengan jaminan meningkatkan
kredibilitas dan bobot dari informasi yang disebar kepada pemangku kepentingan dengan
langkah yang ditempuh yaitu terdapat kegiatan iidentifikasi yang mengurai aktivitas dan
kendala dilapangan, kemudian dilakukan upaya prioritas utama yang didahulukan untuk
segera ditangani mulai dari dampak terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan, kesehatan,
komunitas yang dapat terus diberdayakan dan penanggulangan bencana, selanjutnya
terdapat langkah validasi (kelengkapan) yang berguna bagi
Implikasi Corporate Social Responsibility dalam
Perspektif Akuntansi Pada Subsektor Telekomuni
kasi
2022
Martinus Sony Erstiwan dan Yosef Richo
390
Tabel 1.
Konten Kegiatan keberlanjutan
No
Keterangan
Konten Kegiatan
Standar Relevansi GRI
1
Mengurangi Kemiskinan
Penghasilan, upah
dan tunjangan dan
pembangunan
ekonomi diwilayah
kemiskinan
tertinggi
Keberadaan pasar GRI 202-1
dan 203-2 dampak ekonomi
tidak langsung
2
Meningkatkan ketahanan
pangan dan nutrisi dan adanya
dukungan pada bidang
pertanian
Kinerja ekonomi,
dan pembangunan
ekonomi diwilayah
ekonomi tidak
langsung
Kinerja ekonomi GRI-201-1 dan
dampak ekonomi tidak langsung
203-2
3
Kesehatan dan kesejahteraan
dari segala usia
Pembangunan
ekonomi diwilayah
kemiskinan
tertinggi, kualitas
udara dan
kesejahteraan
Dampak ekonomi tidak langsung
yang signifikan 203-2, Emisi
305-1 (Emisi GRK/cakupan 1)
dan 305-2 (Emisi GRK cakupan
2/ tidak langsung)
4
Pendidikan (kesempatan
belajar segala umur)
Kegiatan
Pendidikan dan
Pelatihan
Peningkatan keterampilan
karyawan [GRI 404-2] dan
lamanya jam pelatihan
berdasarkan rata-rata [GRI 404-
1]
5
Pemberdayaan anak dan
perempuan (Kesetaraan
Gender)
Kesetaraan Pria dan
Wanita serta anti
diskriminasi
Fokus pada kepegawaian [GRI
401-1], infrasturktur layanan dan
investasi [GRI 203-1], tunjangan
pension secara penuh, sementara
atau paruh waktu [GRI 401-2],
Remunerasi pria dan wanita
[GRI-405-2], insiden
diskriminasi dan tindakan
perbaikan yang dilakukan [GRI
406-1]
6
Energi bersih dan terkjangkau
dapat diandalkan dan
berkelanjutan
Energi
Konsumsi energy dalam
organisasi [GRI 302-1],
intensitas Energi [GRI 302-3],
Pengurangan konsumsi energy
[GRI 302-4]s
7
Pekerjaan layak dan
pertumbuhan ekonomi
Kesempatan kerja,
peningkatan
ekonomi,
penghasilan upah
dan tunjangan,
kesehatan dan
keselamatan kerja,
pelatihan dan
pendidikan,
kesetaraan, energi
Informasi mengenai karyawan
dan pekerja lain [GRI 102-8]
Adanya nilai ekonomi secara
langsung dihasilkan dan
didistribusikan [GRI 201-1]
Rasio karyawan berdasarkan
jenis kelamin pada umah
minimum regional [GRI 202-1]
Dampak tidak langsung yang
diperoleh [GRI 203-2]
Praktik pengadaan dengan
kapasitas proporsi pengeluaran
untuk pemasok local [GRI-204-
1]
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
389 http://sosains.greenvest.co.id
391
Kepegawaian dengan kegiatan
perekrutan karyawan baru dan
adanya pergantian karyawan
[GRI 401-1] dan tunjangan yang
diberikan kepada karyawan
purna waktu kepada karyawan
sementara atau paruh waktu
[GRI401-2]
Pengelolaan Kesehatan dan
keselamatan kerja [GRI-403-1]
Pelatihan dan pendidikan dengan
rata-rata jam pelatihan setiap
karyawan [GRI 404-1], adanya
program peningkatan
ketrampilan karaywan dan
program bantuan peralihan [GRI
404-2], tinjauan pada kinerja
karyawan dan pengembangan
karir berdasarkan presentasi
[GRI 404-3]
Remunerasi pria dan wanita
[GRI 405-2]
Upaya menanggulangai kejadian
insiden diskriminasi dan adanya
tindakan perbaikan [GRI 406-1]
Konsumsi energy [GRI 302-1],
intensitas energy [GRI 302-3],
Pengurangan konsumsi energy
[GRI 302-4]
8
Pembangunan infrastruktur,
industri dan inovasi
Peningkatan
Pembangunan
secara ekonomi
pada area
kemiskinan tinggi
Terdapat nilai ekonomi lagnsung
yang dihasilkan dan
didistribusikan [GRI 201-1],
dampak ekonomi secara tidak
langsung [GRI 203-1]
9
Upaya mengurangi
ketimbangan didalam negeri
dan antar negara
Pengembangan
ekonomi daerah
miskin
Informasi karyawan dan pekerja
[102-8]
Terdapat perekrutan karyawan
baru dan pergantia karyawan
pada bagian kepegawaian [401-
1], pelatihan dan pendidikan
[GRI 404-1] dan prosentase
karyawan peneria tunjangan
rutin terhadap peningkatan
kinerja dan kenaikan jabatan
[GRI 404-3], keanekaragaman
dan ksempatan setara
berdasarkan gaji pokok dan
remunerasi perempuan
dibandingkan laki-laki
10
Pembangunan kota dan
pemukinan inklusif (aman dan
tahan lama) dan berkelanjutan
Invetasi
infrakstruktur
Terdapat dampak ekonomi
secara tidak langsung [GRI 203-
1]
11
Konsumsi dan produksi yang
bertanggungjawab
Berdasarkan energy
dan emisi
Konsumsi energy dalam
organisasi [GRI 302-1],
intensitas energy [GRI 302-3],
Implikasi Corporate Social Responsibility dalam
Perspektif Akuntansi Pada Subsektor Telekomuni
kasi
2022
Martinus Sony Erstiwan dan Yosef Richo
390
392
pengurangan konsumsi energy
[GRI 302-4]
Emisi (cakupan 1 langsung dan 2
tidak langsung ) [GRI 35-1],
[GRI 305-2], pengurangan emisi
[GRI 305-5]
12
Penanganan dampak dari
perubahan iklim dan menjaga
ekosistem dan laut secara
berkelanjutan
Berdasarkan
dampak ekonomi,
pegnurangan
energy, kualitas
udara,
Adanya nilai langsung yagn
dihasilkan dan disitribusikan
[GRI 201-1],
Penggunaan (konsumsi) energy
dalam organisasi [GRI 302-1],
intensitas energy [GRI 302-3],
pengurngan konsumsi energy
[GRI 302-4]
Emisi (cakupan 1 langsung dan 2
tidak langsung ) [GRI 35-1],
[GRI 305-2], pengurangan emisi
[GRI 305-5]s
13
Perdamaian, keadilan dan
kelembagaan yang kuat
Norma berdasarkan
nilai, anti korumsi,
pemasaran dan hak
pelanggan
GRI 201 -16 (nilai, prinsip
standard an norma perilaku).
GRI 205 2 (konsumsi dan
pelatihan tentang kebijakan dan
prosedur anti korupsi
GRI 205 3 (insiden korupsi
terbukti dan tindakan)
GRI 417 3 (insiden
ketidakpatuuhan terkait
komunikasi pemasaran)
GRI 418 1 (pegnduan
megnenai pelanggan dan
hilangnya data pelanggan)
14
Kemitraan untuk mencapai
tujuan
Inisiatif eksternal
Implementasi dan revitalisasi
kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan
[GRI 102-12]
Sumber : Laporan Berkelanjutan
Kegiatan yang dilakukan oleh entitas lebih mengupayakan peningkatan secara
ekonomi baik kepada karyawan maupun kepada masyarakat sekitar. Peningkatan ekonomi
pada masyarakat berdampak kemiskinan, lebih diutamakan dengan memberikan pelatihan
dari sumber daya manusia yang dimiliki guna meningkatkan sumber daya yang berkualitas
dilakukan secara efektif dan efisien. Aktivitas sosial kepada masyarakat dilakukan secara
nyata dengan mendukung penuh program program edukasi guna peningkatan kualitas
SDM dimasa datang. Dan entitas mendukung sepenuhnya kebihjakan pemerintah terkait
dengan penanganan Covid 19 dengan memberikan 10.000 GB dan penguatan jaringan
yang tersebar dibeberapa wilayah dan titujukan kepada peserta didik sebagai fasilitas
belajar dari rumah dan menyediakan paket kesehatan (Masker, hand zanitizer, vitamin)
untuk karyawan XL-Axiata.
Investasi strategis untuk lahirnya generasi akan datang mampu menciptakan dan
memperbaharui kehidupan bermasyarakat. Investasi sosial yang tertuju pada pendidikan
tentunya tidak berdampak langsung namun perlu proses yang didalamnya berisi tentang
lmu pengetahuan dan wawasan serta teknologi. Pendidikan tidak hanya dilakukan didalam
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
389 http://sosains.greenvest.co.id
393
sekolah saja, namun pendidikan dapat dilakukan diluar rumah, maupun masuk pada bidang
keterampilan tertentu, misalnya pada bidang vokasi yang terdiri dari keahlian yang diakui
oleh instansi terkait.
Gambar 2. Pengungkapan Kegiatan CSR 2016 2020.
Sumber : Laporan Keberlanjutan, data olah.
Informasi yang diperoleh yang dari kegiatan CSR yang terdapat pada Laporan
berkelanjutan pada entitas XL Axiata, dimana kategori pendidikan memperoleh rata-rata
kegiatan selama 5 (lima) periode berjalan berjumlah 24 kegiatan. Dari kegiatan pendidikan
tersebut sebagai upaya menuntaskan kemiskinan diwilayah tertentu di NKRI (Indonesia
2022). CSR dalam pendidikan tidak hanya berkutat pada meningkatkan kualitas
pendidikan pada anak, namun cita-cita kita bersama untuk mengurai masalah dilapangan.
Tentu saja tidak hanya beasiswa yang diperoleh masyarakat, namun diperlukan
pemahaman nilai kehidupan, ketika terjadi kegagalan keteguhahn hati menjadi yang utama
dalam menjalani kehidupan masing-masing.
Layanan yang dimiliki entitas untuk melayani telkomunikasi seluler secara
menyeluruh kepada pelanggan dilakukan berdasarkan merek produk dan jasa yang
diberikan diantaranya jasa layanan seluler, jasa akses internet, jasa penyedia konten, jasa
penerbitan uang elektronik, jaringan tetap tertutup, jasa interkoneksi internet, jasa
pengiriman uang bagi badan usaha selain Bank dan jawa internet telpon untuk keperluan
publik. Tentunya yang dilakukan berdasarkan upaya peningkatan brand bagi produk yang
dimiliki entitas. Kegiatan CSR dimasyarakat secara tidak langsung meningkatkan brand
pada entitas, sehingga masyarakat lebih memperoleh hasil yang optimal berdasrarkan
kelancaran fasilitas yang dimiliki oleh provider.
Aktivitas tanggungjawab sosial yang telah dilakukan sebagai upaya mengurangi
dampak lingkungan dan sosial sebagai kegiatan unit usaha serta adanya peningkatan mutu
penerima sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, dengan
berbagi kepada terdampak pada bencana alam dan memastikan jaringan informasi pada
daerah yang berdampak guna memperlancar komunikasi ke lapisan masyarakat sekitar.
CSR merupakan komitmen bersama antara principals dan agency yang bersama-
sama pelanggan sebagai masyarakat yang memiliki uang yang juga sebagai pengguna
utama dengan adanya tanggungjawab sosial yang disampaikan dalam laporan
keberlanjutan. Pelaksanaan pengungkapan dan penyajian kegiatan sosial tentunya sebagai
Implikasi Corporate Social Responsibility dalam
Perspektif Akuntansi Pada Subsektor Telekomuni
kasi
2022
Martinus Sony Erstiwan dan Yosef Richo
390
394
dasar peningkatan taraf aktivitas keuangan pada entitas. Laba yang diharapkan semakin
tinggi pada setiap periodenya sebagai dasar kelangsungan usaha. Namun disisi lain bahwa
CSR adalah asset tidak berwujud non keuangan yang berkaitan erat berdasarkan interaksi
organisasi dengan lingkungan fisik serta sosial yang tersebar diseluruh penjuru negeri.
Laporan akhir yang disajikan dan diungkapkan berdasarkan nilai laporan tahunan
perusahaan disampaikan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
investor. Profesi akuntansi beracuan pada legitimasi yang diatur dalam GRI (Asokawati
and Roekhudin 2019) dan (Iniviative 2013).
Pelaporan keuangan sebagai dasar informasi kepada pihak stakeholder / pemangku
kepentingan diantaranya investor (pemegang saham), pemasok, karyawan, pemerintah,
masyarakat dan lingkungan sekitar. Tentu saja PSAK yang digunakan sebagai dasar
penyajian, pengungkapan dan implementasi aktivitas keuangan entitas termuat dan terurai
dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan yang menggambarkan nilai perolehan atas asset usaha.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat menyimpulan CSR berdasarkan kinerja
keuangan atas pendapatan, ekuitas, asset dan liabilitas selama 2016 -2020. Hasil yang
dicapai perolehan pendapatan sebesar 23,69. Sedangkan pada laba setelah pajak diperoleh
-455, 173 (Milyar) yang artinya bahwa diperlukan upaya peningkatan kualitas dan brand
pada masyarakat. Standar GRI dalam pelaksanaan CSR mengikuti pedoman dan hasil yang
dicapai bahwa pada aktivitas CSR pada kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan,
kesehatan, komunitas yang dapat terus diberdayakan dan penanggulangan bencana. Hasil
yang dicapai yaitu aktivitas pengentasan kemiskinan dan pendidikan yang menjadi acuan
dan aktivitas yang dilakukan sebagai upaya mendorong generasi muda dalam aktivitas.
Aktivitas CSR merupakan komitmen pihak pengelola (agensi) dan pemilik (pemegang
saham) berdasarkan tanggungjawab sosial yang disampaikan secara informatif melalui
laporan keuangan dan laporan keberlanjutan berdasarkan PSAK. Saran untuk dilakukan
penelitian lanjutan adalah penggunaan bobot GRI dalam pelaksanaan, GRI dan Good
Corporate Governance (GCG), CSR dan GCG.
BIBLIOGRAFI
Ardani, Ni Ketut Sri, and Luh Putu Mahyuni. 2020. “Penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dan Manfaatnya Bagi Perusahaan.Jurnal Manajemen Bisnis
17(1):1223.
Asokawati, Shafira, and Roekhudin. 2019. Analisa Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Berdasarkan Global Reporting Inisiative (GRI) 4.0 Pada PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. Tahun 2013-2017.” Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB 8(1).
Boesso, G. & Kumar, K. 2007. “Drivers of Corporate Voluntary Disclosure: A Framework
and Empirical Evidence from Italy and the United States.” Accounting, Auditing &
Accountability Journal 20(2):26996.
Dewi, D., & Sudiartha, G. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan
Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan.” E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana 6(4):222252.
Dewi, Nurnika Asri. 2019. “Corporate Governance, Profitabilitas, Leverage, Dan
Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan.Journal of Islamic
Finance and Accounting 2(2):3962.
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
389 http://sosains.greenvest.co.id
395
Dinar, Darwis Said, Tawakkal. 2013. Konsep Dan Implementasi Akuntansi Corporate
Social Responsibility Pada PT. Semen Bosowa MAROS.Jurnal Analisis 2(1):79–
85.
Eko, Raharjo. 2007. “Teori Agensi Dan Teori Stewarship Dalam Perspektif Akuntansi.”
Fokus Ekonomi 2(1):3746.
Elkington, John. 2007.Partnerships from Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line
of 21st-Century Business.” Environmental Quality Management 8(1):3751. doi:
https://doi.org/10.1002/tqem.3310080106.
Erstiawan, MS. 2021. “Kepatuhan Emiten Dalam Taksnomi Extensible Business Reporting
(XBRL).” CAPITAL: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen 5(1):7185.
Gusfarini Fauziah, Abdul Kohar Irwanto, Muhammad Syamsun. 2016. “Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Indeks Saham LQ45.” MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan
Industri Kecil Menengah 11(1):5260.
Herry, Y., & Ariyanto, S. 2018. . “. Sebelum Dan Sesudah Pengungkapan Csr ( Corporate
Social Responsibility ) Pada Perusahaan Dalam Industri Pertambangan Dan Farmasi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi & Bisnis
3(2):15360.
Indonesia. 2022. “Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak No 23.”
Indonesia, Ikatan Akuntan. 2020. “Penyajian Laporan Keuangan.” PSAK 1.
Iniviative, Global Reporting. 2013. “Pedoman Pelaporan Kebelanjutan.” 20.
Jaja Suteja, Ardi Gunardi, Rani Janisa Auristi. 2017. “Does Corporate Social
Responsibility Shape the Relationship between Corporate Governance and Financial
Performance?” Indonesian Journal of Sustainability Accounting and Management
(IJSAM) 1(2):5968.
Linda Arisanty, Razak, Dkk. 2020. “Penerapan Corporate Social Rersponsibiliti (CSR)
Terhadap Prpfitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Bank Danamon
Indonesia,TBK).” Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi 2(1):5361.
Maulana, Ahmad, and Lela Nurlela Wati. 2019. “Pengaruh Koneksi Politik Dan Struktur
Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Akuntansi 8(1):112.
Minarsih, Septi, Totok Sudiyanto, and Panca Satria Putra. 2020. “Implementasi Akuntansi
Sosial Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Di PT. Tunas Baru Lampung,
Tbk. Banyuasin.” Jurnal Mediasi 3(1):99110.
Novi, Amanita Yushita. 2010. Earnings Management Dalam Hubungan Keagenan.”
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia VIII(1):4957.
Parengkuan, Winnie Eveline. 2017. “Pengaruh Corporate Social Rersponsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Eefek
Indonesia Melalui Pojok Bursa FEB UNSRAT.” Jurnal EMBA 5(2):564–71.
Salehzadeh, J. Khazaei Pool, and A. H. Jafari, and Najafabadi. 2018. “Exploring the
Relationship between Corporate Social Responsibility, Brand Image and Brand
Equity in Iranian Banking Industry.” Journal of Islamic Accounting and Business
Research 9:10618.
Santoso, Rudi, MS. Erstiawan, Angen Yudho Kisworo. 2020. “Inovasi Produk, Kreatifitas
Iklan Dan Brand Trust Mendorong Keputusan Pembelian.Jurnal Nusantara Aplikasi
Manajemen Bisnis 5(2):13345.
Sari, Politon, Oktaviana, S. & Rustiyaningsih, S. 2013. Karakteristik Perusahaan Dan
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik.
Jurnal Riset Manajemen Akuntansi 1(1):19.
Sari, Rizkia Anggita. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Implikasi Corporate Social Responsibility dalam
Perspektif Akuntansi Pada Subsektor Telekomuni
kasi
2022
Martinus Sony Erstiwan dan Yosef Richo
390
396
Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Nominal 1(1):124–40.
Sidik, Syahrizal. 2020. “UMKM Babak Belur, Omzet Drop Gegara Corona.” CNBC
Indonesia. Retrieved (https://www.cnbcindonesia.com/news/20201018194626-4-
195231/bos-kadin-sebut-umkm-babak-belur-omzet-drop-gegara-corona).
Sony, Erstiawan Martinus. 2021a. “Good Corporate Governance Penyelenggara
Pendidikan Dalam Perspektif Agency Teory.” Majalah Ekonomi 26(1):4051.
Sony, Erstiawan Martinus. 2021b. “Kepatuhan Emiten Dalam Taksonomi Extensible
Business Reporting (XBRL).” Jurnal Capital 5(1):7185.
Titisari, Kartika Hendra. 2017. “Praktik Corporate Sosial Responsibility (CSR) Di
Perusahaan Multinasional.” Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia 2(1):1926.
Uzaimi, Achmad. 2017. “Teori Keagenan Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Finansial Indonesia 1(1):7178.
Wahyu, Saputra. 2018. “Optimalisasi Corporate Social Responsibility Dalam
Meningkatkan Brand Equity Dan Brand Image Bank Syariah Di Indonesia.”
Industrial Reserach Workshop and National Seminar 9:73742.
Yan Feng, Yeujun Yoon, Tingyi He. 2016. “The Impact of Corporate Social Responsibility
on Brand Value: An Empirical Study of Top 100 Global Brands. Internasional
Journal of Business and Social Science 7(10):6171.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.