Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No.2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Rr. Dinar Soelistyowati, dan Rina Sovianti
103
12 Februari 2021
an
ya
u.
is
(homoseksual) seperti Lesbian dan Gay, hubungan ganda (dual-sexual)
atau Biseksual, serta mereka yang berpindah status gender atau
Transgender. Kelompok ini lebih dikenal dengan istilah LGBT dan
menjadi penyakit masyarakat. Tujuan penelitian yaitu meningkatkan
pengetahuan, wawasan serta pemahaman munculnya fenomena LGBT
dan seks bebas. Metode penelitian menggunakan metode sosialisasi dan
diskusi. Hasil penelitian yaitu kegiatan sosialisasi tahap pertama dengan
materi sosialisasi memberikan informasi umum mengenai fenomena
LGBT, tahap kedua dengan materi warga akan mendapatkan
pemahaman lanjutan tentang awal kemunculan, hingga proses
komunikasi yang memberikan dampak negatif, dan tahap ketiga atau
terakhir, warga akan menerima penerapan langkah preventif terhadap
penyebaran komunikasi kelompok LGBT di lingkungan sekitarnya
khususnya yang menuju kepada perilaku menyimpang seperti seks bebas
sejenis. Kesimpulan penelitian ini yaitu dibentuknya publikasi eksternal
berupa jurnal dan menyadarkan warga kelurahan Sempur terhadap
keberadaan kelompok homoseksual dan transgender pada lingkungan
tersebut.
Kata Kunci: Sosialisasi, Antisipasi, Media Luar Ruang
Abstract
Times and technology are growing, making the value of norms and
morals decrease, this is evidenced by the deviation in establishing
romantic relationships between individuals that have the potential to
become a variety of relationships. For example, those who are oriented
towards same-sex (homosexual) relationships such as Lesbian and Gay,
dual-sexual or Bisexual relationships, as well as those who change
gender or Transgender status. This group is better known as LGBT and
becomes a public disease. The purpose of the research is to increase
knowledge, insight and understanding of the emergence of LGBT
phenomena and free sex. Research method using socialization and
discussion method. The results of the research are the first stage of
socialization activities with socialization materials providing general
information about LGBT phenomena, the second stage with citizen
material will get a further
SOSIALISASI DAN ANTISIPASI LGBT TINGKAT REMAJA DAN
DEWASA KELURAHAN SEMPUR MELALUI MEDIA LUAR RUANG
Rr. Dinar Soelistyowati, dan Rina Sovianti
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
E-mail: [email protected]jaya.ac.id
Diterima:
Abstrak
14 Januari 2021
Zaman dan teknologi semakin berkembang, menjadikan nilai norma d
Direvisi:
moral semakin menurun, hal ini di buktikan dengan adan
3 Februari 2021
penyimpangan dalam menjalin hubungan asmara antar individ
Disetujui:
Contohnya mereka yang berorientasi pada hubungan sejen
Sosialisasi dan antisipasi LGBT tingkat remaja dan dewasa Kelurahan
Sempur melalui media luar ruang
104
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains
understanding of the beginning of appearance, to the communication
process that has a negative impact, and the third or last stage, citizens
will receive the application of preventive measures to the dissemination
of communication of LGBT groups in the surrounding environment
especially leading to deviant behaviors such as same-sex free sex. The
conclusion of this research is the establishment of external publications
in the form of journals and awareness of the existence of homosexual
and transgender groups in the neighborhood.
Keywords: Socialization, Anticipation, Outdoor Media
Pendahuluan
Media merupakan sarana atau alat penyampaian informasi antara komunikator dan
komunikator pada saat penyampaian informasi antar manusia. Media adalah
perpanjangan dari organ indera manusia. Masyarakat mendapatkan informasi tentang
informasi yang mereka butuhkan melalui media. Gunakan media sebagai saluran atau
saluran kontak dalam proses komunikasi. Publikasi adalah setiap tindakan atau desain
produk yang menarik audiens, seperti informasi yang layak diberitakan untuk menarik
perhatian dan dukungan publik (Alo, 2011). Terlepas dari berhasil tidaknya pesan yang
dikomunikasikan oleh koresponden, penggunaan media memegang peranan yang sangat
penting. Dilihat dari perspektif historis penggunaan media dalam komunikasi, awal
penggunaan media masih sangat sederhana seperti asap dan merpati. Dengan
perkembangan teknologi dan pengetahuan yang terus menerus, media komunikasi
berkembang pesat sesuai dengan kebutuhan sosial dan budaya masyarakat. Dengan
membaiknya media komunikasi, kerjasama antar negara juga semakin meningkat.
Penggunaan media dalam komunikasi telah membantu banyak orang. Media luar ruang
merupakan media yang ditempatkan di luar ruangan, kini telah menjadi bagian dari
kehidupan sosial dan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi promosi suatu
jasa atau produk (Ghifary, 2014). Meskipun peliputannya tidak sebaik media elektronik
dan media cetak, media luar ruang (seperti spanduk, baliho, iklan bus atau kereta api,
papan elektronik, bendera dan spanduk, balon dan iklan pohon) berdampak besar bagi
orang yang lewat (Ardhi, 2013). Atau siapa yang melihat media. Anda bisa memesan
media produksi seperti ini dari perusahaan billboard. Tentunya saya berharap media luar
ruang menjadi lebih menarik karena sifat visualnya (Hidayat & Suhartini, 2018). Untuk
media luar ruang, sebisa mungkin gunakan foto close up dan jangan banyak
mencantumkan pesan tertulis, karena media yang mirip hanya digunakan untuk
mengingatkan orang tentang program atau produk yang sedang dipromosikan. Tujuan
penelitian yaitu meningkatkan pengetahuan, wawasan serta pemahaman munculnya
fenomena LGBT dan seks bebas.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode sosialisasi dengan
memanfaatkan media luar ruang seperti poster dan masker (Astuti et al., 2020).
Metode ini merupakan hasil diskusi dengan pihak Kelurahan Sempur guna
pencegahan Covid-19 agar tidak semakin bertambah.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian yaitu kegiatan sosialisasi tahap pertama dengan materi sosialisasi
memberikan informasi umum mengenai fenomena LGBT (Ting-Toomey & Dorjee, 2018)
tahap kedua dengan materi warga akan mendapatkan pemahaman lanjutan tentang awal
kemunculan, hingga proses komunikasi yang memberikan dampak negatif (Soemirat &
Jurnal sosial dan sains (SOSAINS), Vol. 1, No.2, Februari 2021
p-ISSN 2774-7018 e-ISSN 2774-700X
Rr. Dinar Soelistyowati, dan Rina Sovianti
105
Suryana, 2014) dan tahap ketiga atau terakhir, warga akan menerima penerapan langkah
preventif terhadap penyebaran komunikasi kelompok LGBT di lingkungan sekitarnya.
Menurut Mc Luhan media merupakan perpanjangan alat indra manusia. Melalui
media kita bisa menginformasikan hal-hal penting yang tidak dapat disampaikan secara
tatap muka dan dapat menjangkau khalayak yang luas selain dari target audience yang
kita bidik. Media juga merupakan wahana penghubung (saluran/channel) pada saat
pelaksanaan kegiatan komunikasi. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat khususnya
dimasa pandemic Covid-19 penggunaan media luar ruang memang sangat membantu
kegiatan sosialisasi yang semula akan dilaksanakan secara tatap muka namun berdasarkan
hasil konsultasi dengan pihak kelurahan maka disepakati oleh kedua belah pihak untuk
menggunakan alternatif sosialisasi lain demi menjaga protokol Kesehatan yang tengah
ketat di terapkan di kota Bogor. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar,
sejumlah poster di tata dengan apik di setiap Rukun Warga (RW) Kelurahan Sempur. Ada
7 RW yang masing-masing menaungi 6-7 Rukun Tetangga (RT) dimana poster-poster
tersebut di tampikan di titik-titik strategis yang langsung dapat dilihat oleh audience.
Selain menggunakan poster sebagai sarana sosialisasi dari kegiatan pengabdian
masyarakat, masker juga dibagikan kepada perangkat Kelurahan dan para RT, RW juga
warga sebagai media pendamping untuk mendukung dan memperkuat sosialisasi yang
sebelumnya menggunakan poster. Penggunaan masker di pertimbangkan efektif karena
selalu digunakan oleh audience dan pesan berupa tulisan yang terdapat di masker tersebut
dapat terlihat dan diharapkan menjadi pengingat untuk tindakan antisipasi terhadap
permasalahan LGBT tersebut.
Kegiatan kedua warga diberikan pemahaman yang komprehensif mengenai
antisipasi. LGBT yang dijabarkan pada poster seperti arti dari singkatan LGBT itu
sendiri, bahaya yang ditimbulkan seperti apa dan yang tidak kalah penting yang
disampaikan pada poster tersebut adalah bagaimana cara mengantisipasi LGBT tersebut
jika terjadi di lingkungan sekitar khususnya di bawah naungan Kelurahan Sempur.
Penjelasan yang disampaikan kiranya dapat mempersuasi audience yang berarti
membujuk serta mengajak audience untuk melaksanakan pesan yang disampaikan agar
timbul lingkungan yang pergaulan sosial yang sehat dan nyaman di Kelurahan Sempur.
Kelurahan Sempur yang berada di pusat kota Bogor memiliki lapangan bola dan taman
ekspresi yang sangat indah dan nyaman, serta berhadapan langsung dengan istana Bogor
juga Kebun Raya Bogor sehingga sangat menarik warga Kelurahan Sempur sendiri
maupun warga di luar Kelurahan Sempur untuk berkunjung maupun melakukan berbagai
macam aktivitas sosial disana. Untuk itu diperlukan sosialisasi guna tindakan preventif
atas kasus-kasus yang tidak diinginkan salah satunya adalah masalah LGBT ini.
Kegiatan terakhir yaitu tahap evaluasi terhadap penggunaan media luar ruang
sebagai sarana sosialisasi dengan mengadakan diskusi terbatas dengan pihak kelurahan
yang mewakili RT dan RW yang berada di bawah Kelurahan Sempur mengenai
efektivitas informasi yang di jelaskan serta dijabarkan melalui media tersebut. Jika
audience menginginkan penjelasan lebih lanjut secara detail mengenai antisipasi LGBT
ini, maka akan dilaksanakan kegiatan lanjutan yang bersifat tatap muka setelah situasi
pasca pandemi Covid-19 ini khususnya yang menuju kepada perilaku menyimpang
seperti seks bebas sejenis (Cangara, 2007).
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini yaitu dibentuknya publikasi media luar ruang berupa
poster untuk menyadarkan warga kelurahan Sempur terhadap keberadaan kelompok
homoseksual dan transgender pada lingkungan tersebut. Penggunaan media luar ruang ini
106
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains
di sepakati oleh peneliti dan mitra atas pertimbangan situasi dan kondisi yang tidak
kondusif serta rawan penularan virus di masa pandemi Covid-19 jika harus melakukan
kegiatan sosialisasi secara tatap muka.
Community-based tourism atau CBT merupakan sebuah konsep yang telah lama
digunakan dalam dunia pariwisata yang awalnya digunakan sebagai solusi dampak
negatif yang disebabkan oleh mass tourism. Berdasarkan hasil analisis dari beberapa
literatur diatas dapat disimpulkan bahwa community-based tourism merupakan formula
yang tepat dalam peningkatan modal sosial, pengembangan SDM, pengentasan
kemiskinan di daerah tertinggal, serta menjadi media penghubung antara masyarakat dan
para pelaku kepentingan yang lain, sehingga masyarakat dapat menyampaikan
aspirasinya dan tidak terlalu bergantung pada pihak luar.
Diharapkan melalui informasi yang di paparkan secara dekriptif dan komprehensif
dalam media luar ruang tersebut dapat meningkatkan rasa kewaspadaan yang baik untuk
menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang postif dan berkualitas.
Bibliografi
Alo Liliweri. (2011). Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana.
Ardhi, Yudha. (2013). Merancang media promosi unik dan menarik. In TAKA publisher.
Yogyakarta.
Astuti, Selvia Febriana, Nursyabania, Latifa, Falih, Muhammad Jabbar, Attamini,
Samiyya Rosyid, Rafli, Mohammad, & Musta’ina, Sri. (2020). Sosialisasi Adaptasi
Kebiasaan Baru Di Rt 5/Rw 11, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta
Timur Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of
Public Services), 4(2), 448455.
Cangara, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. In PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Ghifary, Achmad. (2014). Efektivitas penggunaan media iklan baliho dalam
mensosialisasikan kebakaran di kota Samarinda. Journal Ilmu Komunikasi, 2(3).
Hidayat, Dasrun Hidayat, & Suhartini, Titin. (2018). Community Empowerment dan
Product Branding “SEKHUIT” Makanan Khas Daerah Lampung. Jurnal Ilmu
Komunikasi Efek, 1(2), 138155.
Soemirat, Soleh, & Suryana, Asep. (2014). Komunikasi persuasif. In Universitas
Terbuka. Jakarta.
Ting-Toomey, Stella, & Dorjee, Tenzin. (2018). Communicating across cultures.
Guilford Publications.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License