Analisis Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Beresiko
Tertular Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS)
Sri Wahyuni, Widya Putriastuti
dan Imam Samiadji
245
at risk of contracting HIV/AIDS. with the number of respondents 48 respondents.
Conclusion : Knowledge level analysis of the inmates Almost half of them have a
sufficient level of knowledge with a total of 36 respondents.
PENDAHULUAN
Secara global hingga pertengahan tahun 2015 terdapat 15,8 juta orang yang hidup
dengan HIV dan 2,0 juta orang baru terinfeksi HIV serta terdapat 1,2 juta orang meninggal
karena penyebab terkait HIV (Ardhiyanti, Lusiana, & Megasari, 2015). Diperkirakan 0,8%
dari orang dewasa berusia 15-49 tahun di seluruh dunia hidup dengan HIV. Berdasarkan
Laporan Perkembangan HIV/AIDS dan Infeksi Seksual Menular tahun 2017 oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kumulatif infeksi HIV sampai dengan
Desember 2017 di Indonesia adalah sebanyak 280.263 kasus, dengan jumlah kumulatif
AIDS sebanyak 102.667 kasus terhitung dari tahun 1987 hingga Desember 2017 (Yusran
& Rezal, n.d.). Dalam laporan yang sama juga ditemukan bahwa jumlah penemuan kasus
infeksi baru HIV dan AIDS mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data ini
mengindikasikan peningkatan jumlah penularan infeksi HIV di Indonesia. HIV AIDS dapat
menyerang setiap orang, dengan komunitas Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender
(LGBT), pekerja seksual, pengguna jarum suntik bersama, dan penghuni lapas sebagai
populasi kunci yang memiliki risiko penularan tinggi (Sembiring & Yeni, 2021).
Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Jawa Barat kumulatif kasus
HIV/AIDS di Jawa Barat dari tahun 2006-2017 mengalami kenaikan signifikan. Dan jika
dibagi menjadi per Kabupaten/Kota ternyata Kota Bandung menduduki peringkat pertama
dengan 945 kasus sepanjang 2018.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung periode 2017-2019 yang
ditemukan dalam kondisi HIV ialah 935 kasus dan yang ditemukan dalam keadaan AIDS
adalah 380 kasus, yang meninggal sebanyak 22 orang sisanya sedang dalam perawatan.
Menurut data dari Sistem Database Permasyarakatan (SDP) diambil dari seluruh Kantor
Wilayah Seluruh Indonesia di awal bulan Februari 2020 terdapat 894 warga binaan yang
terkena HIV/AIDS dan 9.601 yang berisiko terkena HIV/AIDS. Sedangkan di tingkat
kantor wilayah Jawa Barat terdapat 117 warga binaan yang terkena HIV/AIDS dan 300
yang berisiko terkena HIV/AIDS. Lebih mendalam lagi terhadap RUTAN yang berada di
Jawa Barat yaitu RUTAN Kelas I Bandung terdapat 7 warga binaan yang terkena
HIV/AIDS dan 10 yang berisiko terkena HIV/AIDS akibat penggunaan narkoba suntik.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap obyek terjadi melalui
panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri (Indah, Aswitami, & Diantari, 2020). Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang
yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek (Ayu & Kurniawati, 2017).
Sikap adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu,
sikap merupakan kesadaran yang sifatnya individual (Fadlilah & Rahil, 2019). Artinya
proses ini terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap individu. Perilaku adalah respon
individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak (Kurniawati & Wardani,
2020). Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Berisiko tertular Human Immunodeficiency
Virus / Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) Di Rumah Tahanan Negara
Kelas I Bandung Tahun 2020”. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui analisis