Pengaruh Budaya Kerja, Motivasi dan Kejujuran
Terhadap Komitmen Karyawan Melalui Prestasi Kerja
Yeni Mawarni Zebua 441
dan trendi dengan kualitas suara yang jernih, menarik kekaguman orang, penuh
kebahagiaan, pengalaman luar biasa menggunakan smartphone yang sederhana dan mudah,
mendukung para konsumen untuk mewujudkan impian, dan membuat kehidupan yang
lebih baik (Syar’an, 2018). Perusahaan PT Kaisheng Elektronika Teknologi sebelumnya
sangat berharap menghormati nilai-nilai perusahaan, mengejar keunggulan, kerja tim yang
solid, meningkatkan pengalaman pelanggan, pasar dan tim tumbuh bersama. Namun pada
kenyataannya bertolak belakang dengan yang kondisi saat ini dimana Budaya kerja,
Motivasi dan Kejujuran yang ada dalam PT Khaiseng Elektronika Teknologi Medan sangat
minim.
Pada era globalisasi sekarang ini semakin banyak perkembangan perusahaan
teknologi yang semakin kompetitif dan penuh resiko (Suryani, 2017). Kondisi seperti ini
mengharuskan pihak perusahaan dapat menumbuhkan serta mengembangkan segala
potensi yang ada sehingga dapat dijadikan modal untuk menghadapi persaingan yang
semakin kuat. Setiap perusahaan dituntut untuk mempunyai daya saing tinggi dan
berkelanjutan. Kemampuan suatu perusahaan, untuk dapat meningkatkan daya saing di
tengah situasi yang kompetitif, sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Dalam upaya memperoleh hasil (output) yang optimal, kegiatan
operasional perusahaan harus dijalankan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang
dimiliki (Muljawan, Hafidz, Astuti, & Oktapiani, 2014).
Komitmen karyawan sangat dibutuhkan pada perusahaan teknologi agar tujuan-
tujuan dan keinginan perusahaan maupun karyawan dapat tercapat (Putra, 2015).
Komitmen karyawan sebagai bentuk keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap
perusahaan. Komitmen karyawan dapat berpengaruh apabila ada dorongan prestasi kerja
pada karyawan, yang dimana karyawan juga harus memiliki budaya kerja yang baik,
motivasi yang tinggi, serta memiliki kejujuran dalam bekerja. Komitmen kerja mencakup
kesamaan nilai dan tujuan antara individu dan perusahaan, keterlibatan anggota dan juga
loyalitas dari anggota (Adha, Qomariah, & Hafidzi, 2019). Sumber daya manusia
memegang peran yang dominan dalam perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan
dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam
menjalankan tugas-tugas yang diberikan sehingga karyawan dituntut untuk selalu mampu
mengembang diri secara proaktif dalam suatu perusahaan maka para karyawan harus
memiliki prestasi kerja (Riniwati, 2016).
Karyawan yang memiliki motivasi tinggi, akan mengerti apa yang dikerjakan,
bersemangat dalam bekerja, bekerja dengan senang hati tanpa ada tekanan dan mampu
memberikan hasil yang terbaik (Chatton, 2017). Pemberian dorongan berupa motivasi dari
atasan kepada bawahan yang dilakukan secara terus menerus akan menciptakan hubungan
yang baik antara atasan dengan bawahan (Ratna, Natajaya, & Dantes, 2019). Karyawan
yang diberikan dorongan akan merasa diperhatikan, dihargai, dan merasa dilibatkan dalam
kegiatan organisasi, kemudian akan tumbuh komitmen terhadap organisasi (Pambudi,
Ruslina Lisda, MSi, & CA, 2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen individu
pada perusahaan salah satunya mencakup harapan-harapan individu terhadap perusahaan.
harapan-harapan ini berkaitan dengan kepercayaan karyawan itu sendiri terhadap
perusahaan (Jufrizen, 2017).
Ketika karyawan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap organisasinya,
karyawan akan peduli terhadap masa depan dan keberhasilan perusahaan dan memahami
peran mereka dalam organisasi serta berusaha dalam melakukan yang terbaik dari peran
mereka tersebut (Jufrizen, 2017). Karena, pada dasarnya komitmen organisasi berkaitan
erat dengan aspek-aspek psikologis dalam penerimaan dan kepercayaan terhadap nilai-nilai
serta tujuan organisasi dimunculkan melalui keinginan untuk mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi (Saridakis, Lai, Muñoz Torres, & Gourlay, 2020). Faktor