Volume 2, Nomor 4, April 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
483 http://sosains.greenvest.co.id
Nyeri adalah mekanisme untuk menimbulkan kesadaran terhadap kenyataan bahwa
sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Untuk mempermudah mengekspresikan rasa
nyeri, maka nyeri dikategorikan berdasarkan derajat keparahannya atau disebut dengan
intensitas nyeri. Pengukuran nyeri dilakukan berdasarkan laporan pribadi pasien yang
bersifat subjektif, kompleks dan personal dengan mengelompokkannya menjadi nyeri
ringan, sedang atau berat (Herinawati, Hindriati, & Novilda, 2019).
Salah satu penanganan kasus nyeri punggung bagian bawah bisa berupa terapi
pembedahan dan konservatif atau keduanya. Terapi konservatif diantaranya adalah terapi
modalitas dengan menggunakan terapi Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation
(TENS). Terapi TENS merupakan terapi Tindakan non farmakologi ini memegang
peranan untuk mengembalikan dan mengatasi gangguan impairment dan activity
limitation sehingga pasien dapat beraktivitas kembali. Alat terapi Transcutaneous
Electrical Nerve Stimulation (TENS), yakni sebuah mesin kecil yang dioperasikan
dengan menggunakan listrik dengan daya kecil sebagai sebuah metode elektrik ringan
untuk mengurangi rasa sakit (Yanuar, 2020). Diantara berbagai macam terapi modalitas,
terapi TENS merupakan suatu modalitas terapi yang paling efektif pada kasus gangguan
muskuloskleletal pada umumnya dan nyeri punggung bawah khususnya. Nyeri dimulai
ketika bagian tubuh terluka oleh tekanan, potongan, sayatan serta goresan maka bagian
tubuh yang terluka akan mengeluarkan berbagai macam substansi intra seluler dilepaskan
ke ruang ekstra seluler maka akan mengiritasi reseptor nyeri. Saraf ini akan bergerak
sepanjang serabut saraf, kemudian akan membawa pesan nyeri dari medulla spinalis
ditransmisikan ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri. Diantara efek fisiologis nyeri
adalah meningkatnya tekanan darah, frekuensi pernafasan, denyut jantung, peningkatan
ketegangan otot dan dilatasi pupil. Ketidaknyamanan atau nyeri bagaimanapun
keadaannya harus segera mungkin diatasi, karena kenyamanan merupakan kebutuhan
dasar manusia (Rifa’I, 2020).
Manfaat lain dari terapi TENS pada pasien Low Back Pain adalah peningkatan
lingkup gerak sendi (LGS), kenyamanan pasien, mengurangi spasme, meningkatkan
kemampuan sendi untuk berfungsi secara biomekanik lebih baik (Pristianto & Rahman,
2018). Cara kerja TENS dalam mengurangi rasa nyeri menurut gate control dipengaruhi
oleh serabut A delta, dan serabut C, didalam gelatinosa impuls ini akan bertemu dengan
gerbang yang membuka dan menutup gerbang. Terjadinya penurunan nyeri terjadi dari
rangsangan nyeri yang dikirim dari sepanjang selubung serabut saraf A delta yang
bermyelin dan C delta yang tidak bermyelin. Berdasarkan aktifitas gerbang kontrol
serabut saraf A beta yang bermyelin tebal, dapat menghambat transmisi atau rangsangan
nyeri dari sumsum tulang belakang menuju ke otak, apabila stimulasi listrik TENS
diterapkan pada parameter yang tepat dapat mengaktifkan serabut A beta yang bermyelin
tebal, karena persepsi nyeri ditentukan oleh saraf A delta dan C delta. Ketika serabut A
beta yang bermyelin diproduksi listrik TENS maka persepsi nyeri berkurang, sehingga
pasien dapat merasakan adanya penurunan nyeri (Rizqi, 2020). TENS juga memberikan
rangsangan stimulus untuk memproduksi anti nyeri alamiah pada tubuh yaitu endorphin
(Astuti, 2018). Keuntungan menggunakan terapi TENS adalah tidak seperti
menghilangkan rasa nyeri dengan pemakain obat, karena tidak akan menimbulkan
ketagihan, tidak akan menyebabkan mual, serta dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan
kebutuhan, sehingga pemakain alat terapi TENS lebih sering digunakan di tempat klinik
rehabilitasi medik dan fisioterapi (Dzia, 2021).
Berdasarkan banyaknya kasus kejadian yang setiap tahun angka prevalensinya
meningkat pada kasus LBP serta hasil wawancara dengan petugas pelaksana TENS pada
beberapa kasus LBP sekitar 20% tidak terjadi perubahan maupun penurunan nyeri setelah
dilakukan TENS selama 15 menit sesuai SOP. Hal ini menjadi dasar masalah bahwa