490
http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA
PASIEN KEMOTERAPI DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Zainol Ahsan
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Maharani Malang, Indonesia
Corresponding Author : Zainol Ahsan
Info Artikel :
Diterima : 27 Maret 2022
Disetujui : 08 April 2022 Dipublikasikan : 15 April 2022
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker adalah penyebab kematian nomor satu yang terjadi di dunia
Kata Kunci:
pada akhir abad ini. Dampak dari pengobatannya pasien kanker payudara terhadap
Kanker Payudara,
aspek psikologis mengalami Skecemasan dan terganggunya pola tidur. Semakin
Kemoterapi,
Kecemasan,
Kualitas Tidur
Keywords:
Breast Cancer,
Chemotherapy,
Anxiety, Sleep
Quality
rendah kecemasan yang dialami maka kualitas tidurnya akan semakin baik, dan
sebaliknya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pasien. Metode: Metode penelitian ini adalah
cross section dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling.
Responden sejumlah 40 pasien kanker payudara yang melakukan kemoterapi. Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan 82,5% pasien mengalami kecemasan berat 82,5% dan
82,5% memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji Rank Spearman menunjukkan nilai
korelasi (r) sebesar 0,342 (34,2%) dan nilai p sebesar 0,031. Nilai p<α (0.05) ada
hubungan antara kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien yang akan dilakukan
kemoterapi. Kesimpulan: Sebagian besar tingkat kecemasan responden yang akan
menjalani kemoterapi di RSUD dr Saiful Anwar Malang (82.5%) memiliki kecemasan
berat, sedangkan sisanya memiliki kecemasan sedang.
ABSTRACT
Background : Cancer is the number one cause of death in the world at the end of this
century. The impact of the treatment of breast cancer patients on the psychological
aspects of experiencing anxiety, and disturbed sleep patterns. The lower the anxiety
experienced, the better the quality of sleep, and vice versa. Purpose : The aim of the
study was to analyze the relationship between anxiety levels and patient sleep quality.
Method : This research method is cross section with sampling using Accidental
Sampling technique. Respondents were 40 breast cancer patients who underwent
chemotherapy. Results : The results showed that 82.5% of patients experienced severe
anxiety 82.5% and 82.5% had poor sleep quality. The Spearman Rank test results show
a correlation value (r) of 0.342 (34.2%) and a p-value of 0.031. P value (0.05).
There is a relationship between anxiety and sleep quality in patients undergoing
chemotherapy. Conclusion : Most of the anxiety levels of respondents who will
undergo chemotherapy at RSUD dr Saiful Anwar Malang (82.5%) have severe anxiety,
while the rest have moderate anxiety.
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOL 2 NO 4 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
Zainol Ahsan
491
Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar
Malang
2022
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) telah memprediksi kanker adalah penyebab
kematian nomor satu yang terjadi di dunia pada akhir abad ini. Kanker akan menjadi
penghalang terbesar bagi manusia untuk meningkatkan angka harapan hidup (Susi Putri
Dewi, 2019). Dari hasil yang didapatkan dari 185 negara, kanker payudara merupakan
jenis kanker yang paling banyak diderita. Dari hasil laporan didapatkan kanker paru
merupakan kanker paling mematikan dengan 1,8 juta kematian atau 18,4 persen dari total
kematian dan juga kanker payudara merupakan penyakit kanker nomor dua didunia yang
menyebabkan kematian pada wanita dan juga tidak tutup kemungkinan pria juga bisa
terkena kanker payudara. Dampak dari pengobatannya pasien kanker payudara terhadap
aspek psikologis mengalami kecemasan, dan terganggunya pola tidur (Primal, Arif, &
Dewi, 2020).
Pasien yang menderita kanker payudara perlu melakukan terapi pengobatan dalam
upaya penyembuhannya. Salah satu pengobatan yang dianjurkan yaitu kemoterapi
(Wahyuningsih, Janitra, & Lestari, 2020). Kemoterapi adalah terapi anti kanker untuk
membunuh sel-sel tumor dengan menganggu fungsi dan reproduksi sel yang bertujuan
untuk penyembuhan, pengontrolan dan paliatif (Wahyuningsih et al., 2020). Kemoterapi
adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau
melalui infus yang bertujuan membunuh kanker. Pasien yang kemoterapi sering kali
terjadi kecemasan dan menyebabkan gangguan pola tidur, biasanya kecemasan yang
sering terjadi pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi pada tahap
pertama, kedua dan ketiga (Simanullang & Manullang, 2020). Tatalaksana yang dapat
dilakukan sebagai perawat yaitu memberikan edukasi tentang dukungan emosional,
mengkaji kebutuhan pasien, ketakutan ketakutan dan menkanisme koping pasien (Seprian
& Puspitosari, 2019).
Kecemasan adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya
nyata atau imaginer yang disertai dengan perubahan pada sistem saraf otonom dan
pengalaman subjektif sebagai tekanan, ketakutan dan kegelisahan. Dampak negatif dari
kecemasan bisa terjadi pada pasien kanker payudara (Sari & Supratman, 2020). Efek
kecemasan pada pasien kanker payudara bisa meningkatkan rasa nyeri, mengganggu
kemampuan tidur, meningkatkan mual dan muntah setelah kemoterapi, juga terganggunya
kualitas hidup diri sendiri. Perasaan cemas yang dirasakan oleh pasien kanker ketika
menjalani kemoterapi dapat berdampak buruk pada proses pengobatan serta rehabilitasi
secara medis maupun psikologis (Seprian & Puspitosari, 2019).
Klasifikasi Kecemasan tiap tingkatan kecemasan mempunyai karakteristik atau
manifestasi yang berbeda satu sama lain. Manifestasi kecemasan yang terjadi bergantung
pada kematangan pribadi, pemahaman dalam menghadapi ketegangan, harga diri, dan
mekanisme koping yang digunakannya (Listin Indana S, 2021). Teknik prosedural
keperawatan konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Kecemasan sendiri dibagi
menjadi 4 hal yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, kecemasan
sangat berat atau panik. Kecemasan yang dirasakan seseorang tidak akan menyelesaikan
permasalahan yang ada difikirannya, melainkan semakin menghabiskan energi dan
menyebabkan terganggunya pola tidur (Pati, 2022). Seseorang dengan kualitas tidur yang
rendah akan mengalami penurunan kualitas hidup. Kebutuhan waktu tidur seseorang
dalam sehari dapat berbeda-beda, dipengaruhi dari tuntutan dalam kehidupan serta
pekerjaan yang dilakukan sehari-hari (Afrianto, 2018).
Kualitas tidur merupakan suatu keadaan tidur yang dijalani seorang individu yang
menghasilkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun. Kualitas tidur mencakup aspek
kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur, serta aspek subjektif dari
492
http://sosains.greenvest.co.id
tidur. Kualitas tidur yang baik dan kualitas tidur yang buruk dengan menggunakan
penilaian, yaitu waktu yang dibutuhkan agar dapat memulai tidur (sleep latency), lama
waktu tidur (sleep duration), presentasi antara waktu tidur yang dihabiskan di atas tempat
tidur (sleep eficiency), gangguan tidur yang dialami malam hari (sleep disturbance).
Sehingga kemampuan setiap orang untuk mempertahankan keadaan tidur dan untuk
mendapatkan tahap tidur REM dan NREM yang pantas (Hastuti., 2016).
RSUD dr. Saiful Anwar Malang merupakan salah satu rumah sakit daerah yang
mampu memberikan pengobatan kemoterapi bagi penderita kanker. Data yang diperoleh
dari rekam medis RSUD dr. Saiful Anwar Malang, bahwa untuk pasien yang menderita
kanker tahun 2019 terdapat 795 pasien dan yang dilakukan kemoterapi 423 pasien, dalam
studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 28 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021
diperoleh data dari rekam medis bahwa pada bulan Agustus 2020 sampai Januari 2021
terdapat 565 pasien yang menderita kanker dan 448 diantaranya melakukan kemoterapi.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang dilakukan pada sepuluh pasien yang akan
dilakukan kemoterapi diperoleh data bahwa enam dari sepuluh pasien tersebut baru
pertama kali melakukan kemoterapi sedangkan empat dari sepuluh pasien sudah lebih
dari satu kali menjalani kemoterapi.
Hasil observasi pendahuluan didapatkan pasien yang akan melakukan kemoterapi
mengatakan sulit tidur dan cemas. Rata-rata pasien baru yang akan menjalani kemoterapi
mengatakan takut dan kuatir mengenai efek kemoterapi yang akan dialaminya. Tujuh dari
sepuluh pasien mengatakan mengalami kecemasan karena merasa takut dengan penyakit
yang sedang diderita saat ini dan tiga diantaranya mengaku mengalami gangguan tidur
karena cemas memikirkan penyakitnya dan daerah sekitar mata terlihat kehitaman serta
sering menguap, terdapat lebih dari setengah responden (52,1%) mengalami tingkat
kecemasan sedang dan terdapat lebih dari setengah responden (64,6%) mengalami
kualitas tidur yang buruk. Penelitian itu juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara
tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien pre operasi sectio caesarea di ruang
Burangrang Rumah Sakit Tingkat II Dustira. Hasil penelitian ini ada hubungan antara
tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pasien penyakit paru di RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau.
Semakin rendah kecemasan yang dialami maka kualitas tidurnya akan semakin
baik, dan tingkat kecemasan semakin tinggi seseorang maka kualitas tidurnya akan
semakin buruk (Wardani, Agustina, & Damayanti, 2018). Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan antara kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien yang akan
dilakukan tindakan kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
METODE PENELITIAN
Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi yaitu suatu penelitian
untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Dengan studi ini akan diperoleh
prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab
(variabel independen). Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat kecemasan
dan variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas tidur.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien kemoterapi diruang Tindakan
Kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada periode 2 bulan yaitu pada bulan Juli
dan Agustus tahun 2021 yang berjumlah 80 responden. Sedangkan jumlah sampel
dihitung berdasarkan rumus Slovin diperoleh sebanyak 40 pasien dengan kriteria inklusi
Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar
Malang
2022
Zainol Ahsan
493
pada penelitian ini adalah bersedia menjadi responden, pasien kemoterapi yang pertama
sampai dengan kemoterapi yang ke 3 di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan usia
responden 40-70 tahun, Sedangkan kriteria eksklusi pasien yang mempunyai penyakit
atau faktor lain yang dapat menyebabkan sulit tidur. Pengambilan Sampel dengan metode
accidental sampling. Uji yang digunakan adalah uji korelasi Person jika data memenuhi
asumsi normalitas dan uji korelasi Rank Spearman jika tidak memenuhi asumsi
normalitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Tindakan
Kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang. RSUD dr Saiful Anwar merupakan rumah
sakit Provinsi Jawa Timur type A yang ada di Malang. Penelitian dilakukan dari tanggal
15 Juli 2021 Sampai dengan tanggal 20 Agustus 2021. Karakteristik responden dalam
penelitian ini dikumpulkan untuk mengetahui gambaran responden yang dijaikan sebagai
subjek penelitian. Adapun karakteristik responden tersebut ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Distribusi data karakteristik responden
Karakteristik Responden
Frekuensi
Persentase
Sumber: Penulis 2021
Tabel 1. menunjukkan hampir separuh responden berusia 41-50 tahun yaitu
sebanyak 15 responden 37.5%. Hampir separuh responden (40%) menjalani kemoterapi
ke 1. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir didapatkan data bahwa hampir separuh
responden yaitu sebanyak 15 (37.5%) berpendidikan akhir SMP dan sebagian besar
responden berprofesi sebagai swasta yaitu sebanyak 28 (70%) responden.
(n)
(%)
Umur
41-50 tahun
15
37.5
51-60 tahun
14
35
> 60 tahun
11
27.5
Total
40
100
Kemoterapi
1
16
40
2
11
27.5
3
13
32.5
Total
40
100
Pendidikan Terakhir
SD
6
15
SMP
15
37.5
SMA
14
35
Perguruan Tinggi
5
12.5
Total
40
100
Pekerjaan
Swasta
28
70
Ibu Rumah Tangga
7
17.5
PNS
5
12.5
Total
40
100
494
http://sosains.greenvest.co.id
Tabel 2.
Distribusi Tigkat Kecemasan Pasien
Tingkat Kecemasan
Frekuensi
Persentase
Sumber: Penulis 2021
Berdasarkan Tabel 2. diketahui sebagian besar responden (82.5%) memiliki
kecemasan berat, sedangkan sisanya memiliki kecemasan sedang.
Tabel 3.
Distribusi Kualitas Tidur Pasien
Kualitas Tidur
Frekuensi
Persentase
Sumber: Penulis 2021
Berdasarkan Tabel 3. diketahui sebagian besar responden (82.5%) memiliki
kualitas tidur yang buruk, sedangkan sisanya memiliki kualitas tidur baik. Hasil uji
normalitas menunjukkan skala kecemasan (HARS) tidak memenuhi asumsi normalitas
(p<0.05) dan kualitas tidur (PSQI) tidak memenuhi asumsi normalitas (p<0.05), sehingga
uji yang digunakan uji Rank Spearman. Hasil uji Rank Spearman disajikan pada Gambar
1.
Hubungan Antara Kecemasan Dengan
Kualitas Tidur
15
10
5
0
0 10 20 30 40
Kecemasan (HARS)
Gambar 1. Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Sumber: Penulis 2021
r
=0.342
Kualitas Tidur (PSQI)
(n)
(%)
Ringan
0
0
Sedang
7
17.5
Berat
33
82.5
Sangat Berat
0
0
Total
40
100
(n)
(%)
Buruk
33
82.5
Baik
7
17.5
Total
40
100
Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar
Malang
2022
Zainol Ahsan
495
Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar 0.342
(34.2%) dan nilai p sebesar 0.031. Nilai p< (0.05), yang berarti adanya hubungan antara
kecemasan (HARS) dengan kualitas tidur pasien (PSQI) yang akan dilakukan kemoterapi
di ruang tindakan kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Keeratan hubungan
tersebut sebesar 34.2% dalam kategori rendah. Korelasi bersifat positif semakin tinggi
HARS maka semakin tinggi PSQI, dengan kata lain semakin tinggi tingkat kecemasan
maka semakin rendah kualitas tidur pasien yang akan dilakukan kemoterapi di ruang
tindakan kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair
atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh kanker. Pasien yang kemoterapi
sering kali terjadi kecemasan dan menyebabkan gangguan pola tidur, biasanya kecemasan
yang sering terjadi pada pasien kanker payudara yang menjalani 21 kemoterapi pada
tahap pertama, kedua dan ketiga, tata laksana yang dapat dilakukan sebagai perawat yaitu
memberikan edukasi tentang dukungan emosional, mengkaji kebutuhan pasien, ketakutan
dan menkanisme koping pasien.
1. Tingkat kecemasan pasien yang akan kemoterapi di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden (82.5%) memiliki
kecemasan berat, dari 40 responden wanita dengan kanker payudara yang diteliti,
sebagian besar resonden dalam penelitiannya mengalami tingkat kecemasan berat yaitu
sebanyak 35 responden (87.5 %), dari 55 orang responden, sebagian besar responden
kanker payudara yang melakukan kemoterapi dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak
60.00% dan sisanya 40.00% memiliki tingkat kecemasan ringan.
Kecemasan yang dirasakan oleh pasien kanker merupakan reaksi emosional
berlebihan atau depresi yang tumpul dan respon konteks sensitif. Berdasarkan pendapat
yang lain menyatakan bahwa kecemasan terjadi merupakan perwujudan dari tekan
perasaan, kondisi ini membutuhkan penyelesaian yang tepat sehingga individu merasa
aman, namu dari penelitian menyatakan bahwa tidak semua masalah yang dapat di
selesaikan dengan baik oleh diri individu. Perasaan kecemasan ini menimbulkan
kegelisahan dan takut. Dampak psikologis pasien kanker payudara yang paling banyak
dirasakan responden yaitu merasakan ketidak berdayaan berupa gangguan emosi seperti
menangis dan mengalami kecemasan berupa rasa khawatir memikirkan dampak
pengobatan.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami kecemasan
berat, hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor predisposisi kecemasan
dijelaskan oleh beberapa teori yang telah dikembangkan menurut (Hoge et al., 2019)
diantaranya adalah teori interpersonal, menurut teori ini kecemasan timbul dari perasaan
takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. kecemasan berat
sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan
pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua
perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak
pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
Menurut peneliti pasien kanker yang melakukan kemoterapi memiliki tingkat
kecemasan yang berbeda-beda dengan berbagai faktor penyebab dari kecemasan tersebut
seperti faktor umur dan pendidikan, gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua usia,
lebih sering pada usia dewasa. Semakin dewasa seseorang biasanya memiliki beban
pikiran yang lebih berat, berlangsung lama dan disertai oleh banyak komponen fisiologi
seperti gangguan tidur, gelisah, megkhayal, takut, cemas, dan sebagainya. Selain itu,
kemungkinan kecemasan juga terjadi karena hampir separuh pasien baru menjalani
496
http://sosains.greenvest.co.id
kemoterapi pertama. Kecemasan yang dirasakan responden juga berdampak kepada
kesembuhan pasien karna jika pasien selalu mengalami kecemasan maka kemungkinan
responden bisa menghentikan kemoterapinya, gejala yang dirasakan pasien yang
mengalami kecemasan tersebut seperti gelisah, sulit tidur, susah berkonsentrasi, sakit
kepala, sering BAK, dan sebagainya.
2. Kualitas tidur pasien yang akan kemoterapi Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Sebagian besar responden (82.5%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Sebagian
besar responden sebanyak 63,6% dari 55 responden kanker payudara yang melakukan
kemoterapi menyatakan pola tidur buruk. Tidur merupakan kebutuhan mental dan juga
kebutuhan fisik bagi manusia, karena pada saat tidur akan memberikan kesempatan bagi
otot untuk beristirahat. Tidur juga merupakan waktu saat segala pengalaman yang
dirasakan oleh manusia setiap harinya diproses dan diintegrasikan oleh pikiran. Hal ini
benar-benar sangat berpengaruh pada bayi dan anak, namun segala sesuatunya tergantung
pada seberapa nyenyak mereka tidur. Kualitas tidur yang baik penting bagi kesehatan.
Pasien sering kali membutuhkan tidur dan istirahat yang lebih banyak dari pada orang
sehat dan biasanya penyakit mencegah beberapa pasien untuk mendapatkan tidur dan
istirahat yang adekuat. Lingkungan rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang
dan aktivitas pemberi layanan sering kali membuat pasien sulit tidur.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan (Anggraini, Marfuah, &
Puspasari, 2020) di RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung didapatkan dari hasil
penelitian yang telah didapatkan dari 83 pasien yang akan menjalani kemoterapi,
sebanyak 69 (83,13%) pasien kanker payudara memiliki kualitas tidur buruk. Beberapa
komponen penilaian yang dapat memengaruhi kualitas tidur yaitu kualitas tidur subjektif
yaitu kualitas tidur cukup buruk (44,58%) dengan latensi tidur > 60 menit (53,01%) yang
disebut dengan gangguan tidur (63,86%) atau disfungsi yang terjadi pada siang hari
(53,01%). Jenis gangguan tidur yang terjadi pada pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi yaitu insomnia (66,67%) dan gangguan irama sirkadian (57,33%). Gangguan
tidur yang dirasakan berupa Restless Legs Syndrome (44,0%), apnea tidur (34,67%), dan
narkolepsi (23,33%). Gangguan tidur yang terjadi ini dapat berakibat pada buruknya
kualitas tidur.
Menurut hasil penelitian, sebagian besar pasien kanker yang akan melakukan
kemoterapi memiliki kualitas tidur buruk dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
kondisi medis (diagnosis penyakit) dan kondisi lingkungan (Aisy, Sawitri, & Rotinsulu,
2020). Dimana kondisi medis tersebut berupa insidensi gangguan bervariasi untuk
masing-masing kondisi medis. Kualitas tidur yang baik sangat dibutuhkan oleh tubuh
pasien, tubuh yang lagi sakit akan mengalami kesulitan untuk memulai dan
mempertahankan tidur, jika tubuh mengalami kekurangan tidur maka tubuh akan
mengalami daya tahan tubuh yang menurun, penurunan aktivitas sehari-hari, merasa lelah
dan bisa berdampak kepada kesehatan psikologis dan juga berdampak kepada
kesembuhan dari penyakit responden, dalam penelitian yang telah dilakukan didapatkan
pasien kanker payudara yang melakuan kemoterapi.
3. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pasien yang Akan
Kemoterapi Di RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan antara
kecemasan (HARS) dengan kualitas tidur pasien (PSQI) yang akan dilakukan kemoterapi
di ruang tindakan kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang (p<0.05). Keeratan
hubungan tersebut sebesar 34.2% dalam kategori rendah. Korelasi bersifat positif
semakin tinggi HARS maka semakin tinggi PSQI, dengan kata lain semakin tinggi tingkat
Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar
Malang
2022
495
kecemasan maka semakin rendah kualitas tidur pasien yang akan dilakukan kemoterapi di
ruang tindakan kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Terdapat hubungan
signifikan antara kecemasan dengan gangguan Kualitas tidur pada pasien pre operasi
fraktur femur di RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto (p<0.05). Hasil uji statistik dengan
uji spearman rank (rho) didapatkan nilai p value 0,008 (p value<α) dan korelasi (rho)
sebesar 0,412. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan
kualitas tidur pada pasien kanker payudara.
Kecemasan adalah respon emosi terhadap sesuatu keadaan yang tidak
menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari tidak
dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang
spesifik dan dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dalam usaha
memelihara keseimbangan hidup, efek kecemasan pada pasien kanker payudara bisa
meningkatkan rasa nyeri, mengganggu kemampuan tidur, meningkatkan mual dan
muntah setelah kemoterapi, juga terganggunya kualitas hidup diri sendiri (Utari, Maulida,
& Effendi, 2020).
Kualitas tidur sebagai kebutuhan dasar manusia yang sangat dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor yang berakibat timbulnya gangguan pemenuhan tidur pada
seseorang, ada 4 faktor yang memengaruhi tidur, yaitu faktor fisik, psikolgis, gaya hidup,
dan lingkungan. Seorang pasien dalam gangguan pernafasan dapat pula mengalami
kesulitan untuk tidur. Kesulitan untuk tidur ini dapat disebabkan karena struktur fungsi
pernafasan sedang terganggu misalnya penyempitan (konstriksi) pada pasien asma.
Pengalaman klinik menunjukkan terdapat interaksi yang berarti antara gangguan fungsi
pernafasan dan tidur (Harahap, Fitriani, & Putri, 2021).
Menurut hasil penelitian, pasien kanker yang akan melakukan kemoterapi memiliki
tingkat kecemasan sedang dan gangguan kualitas tidur yang buruk, hal ini dikarenakan
banyaknya pasien kanker payudara yang melakukan kemoterapi cemas akan efek dari
kemoterapi tersebut, kecemasan yang terjadi pada responden juga dipengaruhi oleh usia,
di mana usia reponden pada penelitian ini adalah 41-70 tahun.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka penulis menarik kesimpulan
sebagian besar tingkat kecemasan responden yang akan menjalani kemoterapi di RSUD
dr. Saiful Anwar Malang (82.5%) memiliki kecemasan berat, sedangkan sisanya memiliki
kecemasan sedang, sebagian besar kualitas tidur responden yang akan menjalani
kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar Malang (82.5%) memiliki kualitas buruk dan
sanya 17.5% memiliki kualitas tidur baik. Hubungan antara kecemasan (HARS) dengan
kualitas tidur pasien (PSQI) yang akan dilakukan kemoterapi di ruang tindakan
kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang (p<0.05). Keeratan hubungan tersebut
sebesar 34.2% dalam kategori rendah. Korelasi bersifat positif semakin tinggi HARS
maka semakin tinggi PSQI, dengan kata lain semakin tinggi tingkat kecemasan maka
semakin rendah kualitas tidur pasien yang akan dilakukan kemoterapi di ruang tindakan
kemoterapi RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Zainol Ahsan
497
498
http://sosains.greenvest.co.id
BIBLIOGRAvFI
Afrianto, Hendri. (2018). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada
Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi Matematika Di Stkip
Pgri Kabupaten Pacitan. Journal of Linguistics, 3(2), 139157.
https://doi.org/10.18041/2382-3240/saber
Aisy, Rohadatul, Sawitri, Endang, & Rotinsulu, Denny J. (2020). Insomnia Pada
Penderita Kanker Payudara yang Sedang Menjalani Kemoterapi.
Anggraini, Dian, Marfuah, Dewi, & Puspasari, Susy. (2020). Kualitas tidur pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(2),
91100.
Harahap, Afrida Sriyani, Fitriani, Iyang Maisi, & Putri, Revi Syntia. (2021). Tingkat
Kecemasan Berhubungan dengan Kualitas Tidur Pasien Penyakit Paru. Jurnal
Keperawatan, 13(1), 139148.
Hastuti, Retno Yuli, Sukandar, Anis, & Nurhayati, Tri. (2016). Hubungan Tingkat
Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Yang Menyusun Skripsi di
STIKES Muhammadiyah Klaten. Jurnal Motorik, 11(22), 921.
Hoge, Michael A., Stuart, Gail W., Morris, John A., Huey, Leighton Y., Flaherty, Michal
T., & Paris Jr, Manuel. (2019). Behavioral health workforce development in the
United States. In Substance Abuse and Addiction: Breakthroughs in Research and
Practice
Listin Indana S, L. I. S. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Yang Akan Menghadapi Operasi Di Rsud Lahat Tahun 2021.
Palembang: STIK Bina Husada Palembang.
Pati, Wisnu Catur Bayu. (2022). Pengantar Psikologi Abnormal: Definisi, Teori, dan
Intervensi. Penerbit NEM.
Primal, Def, Arif, Muhammad, & Dewi, Susi Putri. (2020). Tingkat Kecemasan dan Pola
Tidur Pasien Kanker Payudara yang sedang menjalani Kemoterapi. Prosiding
Seminar Kesehatan Perintis, 3(1), 143.
Sari, Aprilia Kartika, & Supratman, S. K. M. (2020). Gambaran Tingkat Kecemasan
Pada Suami Dengan Istri Penderita Kanker Mammae Di Rs Dr. Moewardi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Seprian, Dwin, & Puspitosari, Warih Andan. (2019). Regulasi Emosi dalam Tatalaksana
Pasien Kanker: A Literatur Review. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(2),
597605.
Simanullang, Poniyah, & Manullang, Estauli. (2020). Tingkat Kecemasan Pasien Yang
Menjalani Tindakan Kemoterapi Di Rumah Sakit Martha Friska Pulo Brayan
Medan. Jurnal Darma Agung Husada, 7(2), 7179.
Susi Putri Dewi, Susi Putri Dewi. (2019). Hubungan tingkat kecemasan dengan pola
tidur pasien kanker payudara yang melakukan kemoterapi di RSAM Bukittinggi
tahun 2019. Padang: stikes perintis padang.
Utari, Rizka Apriyeni, Maulida, Mutia Nadra, & Effendi, Zulian. (2020). Gambaran
Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi.
Sriwijaya University.
Wahyuningsih, Indah Sri, Janitra, Fitria Endah, & Lestari, Asih Puji. (2020).
Pendampingan Program Farkom (Farmakology and Complementary Therapy)
Untuk Pasien dan Keluarga Penderita Kanker Payudara. Jurnal Inovasi Hasil
Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 3(
Wardani, Hartanti Wisnu, Agustina, Rismia, & Damayanti, Emmelia Astika Fitri. (2018).
Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Kemoterapi di RSUD dr. Saiful Anwar
Malang
2022
Tingkat Kecemasan dengan KualitasTidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III.
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 6(1), 110.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.
Zainol Ahsan 499
500
http://sosains.greenvest.co.id