616 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 2 NOMOR 5 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGATURAN KECEPATAN MOTOR
INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE PWM MENGGUNAKAN
MULTIVIBRATOR ASTABLE
Syahban Rangkuti
1
, Iksal
2
dan Muhamad Zakaria
3
1,2,3
Program Studi Teknik Elektro, Universitas Faletehan, Indonesia
Corresponding Author : Syahban Rangkuti
Email : syahban3477@gmail.com, iksal_r@yahoo.com dan
muhzakana97@yahoo.com
Info Artikel :
Diterima : 27 April 2022
Disetujui : 11 Mei 2022
Dipublikasikan : 15 Mei 2022
Kata Kunci:
Frekuensi, PWM,
Motor Induksi,
Multivibrato
Keywords:
Brand Image,
Product Variety,
Motivation,
Subscription
Interest
ABSTRAK
Latar Belakang: Motor induksi adalah mesin penggerak mekanik yang mengubah
energi listrik menjadi energi gerak. Motor ini berkonstruksi kuat dan biaya perawatan
yang murah. Motor induksi mempunyai kecepatan yang hampir konstan dan banyak
digunakan di dalam industri-industri besar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
membuat prototipe alat pengatur kecepatan motor induksi satu fasa melalui metode
pengaturan frekuensi. Metode: Metode penelitian ini adalah menggunakan metode
PWM (Pulse Widht Modulation) dengan menggunakan Arduino Uno sebagai
pembangkit sinyal PWM untuk mengatur besar kecilnya frekuensi pada inverter yang
menjadi catu daya masukan pada motor induksi. Hasil: Hasil uji coba dalam penelitian
ini telah berhasil dilakukan pengaturan kecepatan motor induksi dengan melakukan
pengaturan frekuensi,dimana ada korelasi linier antara perubahan frekeuensi pada
inverter terhadap kecepatan motor induksi. Kesimpulan: Pengendalian kecepatan
motor induksi dengan metode pengaturan frekuensi dilakukan dengan teknik PWM
(Pulse Widht Modulation) yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator astable
menggunakan IC 555. Teknik ini digunakan guna menghasilkan frekuensi yang
variabel pada keluaran inverter sebagai sumber masukan motor induksi.
ABSTRACT
Background: An induction motor is a mechanical propulsion machine that converts
electrical energy into mechanical energy. This motor is strong construction and low
maintenance costs. Induction motors have a nearly constant speed and are widely used
in large industries. Purpose: This study aims to make a prototype of a single-phase
induction motor speed controller through the frequency control method. Method: This
research method is using the PWM (Pulse Widht Modulation) method using Arduino
Uno as a PWM signal generator to adjust the size of the frequency on the inverter
which is the input power supply for the induction motor. Results: The results of the
trials in this study have been successful in controlling the speed of the induction motor
by adjusting the frequency, where there is a linear correlation between the frequency
changes in the inverter and the speed of the induction motor. Conclusion: The speed
control of the induction motor with the frequency setting method is carried out using
the PWM (Pulse Widht Modulation) technique produced by an astable multivibrator
Rancang Bangun Prototipe Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode PWM
Menggunakan Multivibrator Astable
Syahban Rangkuti
, Iksal dan Muhamad Zakaria 617
circuit using IC 555. This technique is used to produce a variable frequency at the
inverter output as an input source for the induction motor.
PENDAHULUAN
Motor induksi adalah salah satu dari mesin listrik dalam kategori motor AC yang
penggunaannya banyak sekali dibutuhkan baik dalam dunia industri maupun rumah
tangga seperti pada motor motor penggerak (drive), kipas angin, pompa, exaust fan
penyegar ruangan di rumah, perkantoran, atau bahkan pabrik (Diaz Mahendra, 2021).
Keuntungan utama motor induksi adalah konstruksinya yang sederhana, murah, memiliki
efisiensi yang relatif tinggi, dan bebas perawatan (free maintenance) sehingga
penggunaannya lebih efisien dibandingkan dengan motor DC yang harus dilakuakan
perawatan rutin seperti pengecekan carbon brush, namun demikian motor induksi
memiliki kelemahan dalam hal pengaturan kecepatan yang terkadang dalam
pengaplikasiannya motor induksi sering kali dibutuhkan untuk beroperasi pada kecepatan
yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada pabrik baja rolling mill, motor induksi
seringkali digunakan pada rentang kecepatan rendah sampai maksimum, hal ini dilakukan
karena motor induksi sebagai penggerak utama pada roll table yang berperan seperti
halnya conveyor untuk menghantarkan slab baja pada proses rolling. Kemudian pada
industri Petrochemical maupun Oil & Gas, kecepatan motor induksi sering kali
divariasikan untuk mengatur flow rate pompa pada proses produksi (Fachrudin, 2016).
Pengendalian motor induksi di industri sangat diperlukan dan mengarah pada
pengembangan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan akan pengaturan putaran
motor induksi dengan efisiensi yang tinggi. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
kecepatan motor yaitu frekuensi masukan dan jumlah kutub (Yeh & Contreras, 2021).
Electric Motors and Drives: fundamentals, types, and applications: third edition.
Berdasarkan persamaan rumus kecepatan sinkron Ns =

didapati bahwa
pengaturan kecepatan pada motor induksi dapat dilakukan dengan cara merubah nilai
frekuensi ataupun merubah jumlah kutub motor, pengaturan dengan mengubah jumlah
kutub tidak dapat diperoleh pengaturan motor induksi yang kontinyu dan linier, maka
untuk mendapatkan pola pengaturan kecepatan motor induksi yang tepat adalah dengan
cara memvariasikan frekuensi pada catu daya sebagai incoming supply motor induksi.
Rangkaian kontrol elektronik yang dapat memenuhi keperluan tersebut adalah
rangkaian inverter PWM (Pulse Widht Modulation) yang dapat mengubah sumber
tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik dengan besar tegangan dan frekuensi dapat
diatur (Nugraha & Krismadinata, 2020). Berangkat dari problematika tersebut penulis
tertarik untuk membuat penelitian tentang bagaimana merancang sebuah alat untuk dapat
mengatur kecepatan motor induksi yang kecepatannya dapat divariasikan sesuai
kebutuhan. Pada penelitian kali ini penulis mencoba mengaplikasikan fitur PWM yang
terdapat pada Arduino Uno sebagai control frekuensi switching pada MOSFET
(Edovidata & Aswardi, 2020). Kemudian tegangan DC yang melalui melalui MOSFET
masuk ke dalam Trafo untuk kemudian di Step up menjadi tegangan 220 VAC dengan
output frekuensi yang dapat diuba ubah (Permatasari, Parastiwi, & Putri, 2020). Dari
penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan pemodelan alat pengatur kecepatan motor
induksi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan serta efisien dari segi biaya namun tetap
memiliki performa yang optimal.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, pengaturan kecepatan motor
induksi merupakan kendala utama dalam penggunaan motor induksi secara umum
sehingga diperlukan konsep dan pemahaman yang mendalam untuk menentukan metode
Volume 2, Nomor 5, Mei 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
618 http://sosains.greenvest.co.id
yang tepat dalam pengaturan kecepatan motor induksi, oleh karena itu penulis melakukan
sebuah penelitian tentang bagaimana mengatur kecepatan motor induksi dengan metode
pengaturan variabel frekuensi pada sumber masukan motor induksi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk Penelitian ini bertujuan untuk membuat prototipe alat pengatur kecepatan
motor induksi satu fasa melalui metode pengaturan frekuensi.
METODE PENELITIAN
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu Studi literatur dilakukan untuk
mendapatkan referensi mengenai sistem yang akan dibuat pemodelannya dan landasan
teorinya. Informasi tersebut diperoleh melalui jurnal, laporan penelitian, artikel, dan
video tutorial. Perancangan alat dilakukan dengan terlebih dahulu membuat konsep dari
alat yang akan dibuat sehingga dapat menentukan parameter sistem dan juga dapat
menentukan kebutuhan komponen komponen dari alat tersebut. Alat yang selesai dibuat
kemudian diuji coba untuk mengetahui apakah parameter yang sudah ditentukan sesuai
dengan keluaran yang dihasilkan dari alat tersebut. Uji coba dilakukan dengan melihat
perubahan kecepatan motor induksi satu fasa serta dilakukan pengukuran terhadap
tegangan dan frekuensi keluaran dari inverter.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rectifier
Dalam membangun power supply yang digunakan untuk rangkaian multivibrator
astable membutuhkan beberapa komponen yaitu:
Transformator,
Rectifier,
Filter,
Regulator.
Alur dari desain tersebut digambarkan dalam diagram blok pada Gambar 1
Gambar 1. Diagram Blok Rangkaian Rectifier
Gambar 2. Skema Rangkaian Rectifier
Dalam membuat kisaran tegangan output 12 VDC, diperlukan regulator tegangan.
Fungsinya sebagai penstabil tegangan tetap, input sesuai rating, dan menurunkan
tegangan DC sebagai input tegangan kerja pada multivibrator (Saputro & Hadi, 2021).
Regulator tegangan yang dipilih penulis adalah IC 7812, seperti pada Gambar 4.2.
Regulator tegangan tersebut dikemas dalam bentuk sirkuit terintegrasi (IC). Alasan
Rancang Bangun Prototipe Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode PWM
Menggunakan Multivibrator Astable
Syahban Rangkuti
, Iksal dan Muhamad Zakaria 619
memilih komponen tersebut, karena konstruksinya sederhana hanya terdapat tiga kaki pin
sehingga mudah dalam perancangan dan banyak dengan mudah ditemukan di pasaran
(Styawan, 2019). Seri regulator ini masuk di tipe fixed output (keluaran tetap). Untuk
menghasilkan tegangan keluaran pada IC 7812 yang bebas dari riak (riple) maka perlu
penambahan komponen sebagai filter berupa kapasitor polar untuk input dan output IC
7812 dimana dalam perancangannya penulis menggunakan masing -masing dua buah
kapasitor untuk inputan sebesar 3300 μF / 50 V dan 2200 μF / 50 V dan dua buah
kapasitor untuk outputan masing sebesar 1000 μF / 50V (Pangaribuan, 2020). Adapun
hasil realisasi rangkaian power supply dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Hasil realisasi Rectifier
Pengukuran rangkaian rectifier dilakukan untuk menguji keberhasilan suatu
rangkaian tersebut dan untuk mengetahui kesesuaian tegangan keluaran rectifier
berdasarkan pada rancangan skema yang dibuat (Wibowo & Aris Budiman, 2021).
Seperti yang terlihat pada tabel di bawah.
Tabel 1.
Hasil Pengukuran Tegangan
Vin
Vout 1
Vout 2
220 VAC
12.03 VDC
22.81 VDC
Gambar 4. Hasil pengujian rangkaian rectifier
Multivibrator
Volume 2, Nomor 5, Mei 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
620 http://sosains.greenvest.co.id
Rangkaian multivibrator adalah rangkaian osilator untuk pengaturan lebar pulsa
sebagai triger pada inverter yang dimana nantinya dengan metode pengaturan lebar pulsa
ini didapatkan nilai frekuensi keluaran pada inverter yang variabel. Adapun rangkaian
multivibrator yang dirancang pada penelitian kali ini adalah jenis multivibrator astable
dengan menggunakan IC 555 (Basri, Arsyfadhillah, Irfan, & Thamrin, 2018).
Gambar 5. Rangkaian Multivibrator Astable IC 555
IC 555 bekerja pada rentang tegangan mulai dari 4.5 16 VDC dengan maximum
operating temperature sebesar 70˚C disamping itu juga pemilihan IC 555 sebagai
komponen utama pada alat ini karena diantaranya memiliki kelebihan yaitu dapat
berfungsi sebagai PWM (Pulse Widht Modulation) yang dibutuhkan untuk pengaturan
lebar pulsa (adjustable duty cycle) yang diberikan ke rangkaian inverter sebagai pengatur
frekuensi untuk pengaturan kecepatan motor induksi dan lebih ekonomis.
Agar IC 555 dapat digunakan sebagai pembangkit pulsa (pulse generator)
diperlukan penambahan komponen external berupa resistor dan kapasitor (Mandala,
Likadja, & Galla, 2020). Pada Gambar 4.5 R1 dan R2 adalah komponen external pada IC
555 yang digunakan sebagai pengaturan duty cycle pada rangkaian multivibrator astable
sedangkan C1 digunakan untuk proses pengisian (charging) dan pengosongan
(discharging) untuk menghasilkan frekuensi osilasi. Dalam pembuatan rangkaian
multivibrator astable ini penulis menggunakan komponen external resisitor R1 sebesar
2700 ohm, potensiometer R2 sebesar 10 Kohm dan C1 sebesar 1000 nF sehingga
didapatkan frekuensi maksimum pada keluaran inverter sebesar 55.1 Hz. Berdasarkan
Gambar 4.5 multivibrator astable bekerja dengan melakukan pengisian dan pengosongan
kapsitor C1 melalui R1 dan R2 yang dihubungkan terhadap Vcc dan terhadap ground,
ketika output pin 3 dalam keadaan high maka kapasitor C1 melakukan proses pengisian
(charging) melalui R1 dan R2 pada saat ini tegangan kapasitor C1 Setara 2/3 Vcc namun
sebaliknya pada saat output pin 3 dalam keadaan low kapasitor C1 melakukan proses
pengosongan (discharging) melalui R2 dan tegangan kapasitor C1 setara 1/3 Vcc. Waktu
yang dibutuhkan untuk proses pengisian dan pengosongan kapasitor diperoleh melalui
persamaan berikut:
Waktu pengisian (charging) kapasitor C1 dari 1/3 Vcc sampai 2/3 Vcc
T
C
= 0.693 (
+
)C
Waktu pengosongan (discharging) kapasitor C1 dari 2/3 Vcc sampai 1/3 Vcc
T
D
= 0.693 (
)C
Rancang Bangun Prototipe Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode PWM
Menggunakan Multivibrator Astable
Syahban Rangkuti
, Iksal dan Muhamad Zakaria 621
Kemudian dari penjumlahan waktu pengisian Tc dan waktu pengosongan T
D
Diperoleh
waktu osilasi sebagai berikut:

= 0.693(
+
)C + 0.693(
)C

= 0.693(
+ 2
)C
Sementara frekuensi osilasi dan duty cycle didapat melalui persamaan berikut

= 1/


= 1.44 / 0.693(
+ 2
)C
Duty Cycle W =

=


x 100%
Gambar 6. Hasil realisasi Rangkaian
Multivibrator Astable
Multivibrator astable berperan sebagai pembangkit sinyal pulsa (pulse generator)
untuk memodulasi lebar pulsa pada penyulutan mosfet. Perubahan dari pulsa high ke low
yang berlangsung begitu cepat menghasilakn frekuensi osilasi untuk membangkitan
gelombang AC pada inverter (Putri, Maulana, & Haryadi, 2021). Besarnya perubahan
modulasi lebar pulsa (duty cycle) dan frekuensi osilasi pada output rangkaian
multivibrator astable ditunjukan pada tabel 4.2.
Tabel 2.
Hasil Pengujian Ragkaian Multivibrator Astable
Rangkaian Inverter
Rangkain pada inverter terdiri dari regulator tegangan, osilator, dan rangkaian
penguat. IC 555 menghasilkan output sinyal pulsa sebagai masukan pada pin 14 IC 4017.
Vout
Duty Cycle
Frekuensi
Osilasi
(Vdc)
(%)
(Hz)
6.2
72.3
50.3
6.2
75.3
67.2
6.3
75.5
83.2
6.3
75.6
87.1
6.4
75.9
95.4
6.4
76.1
99.3
6.5
78.4
108.7
6.6
84.1
161.8
6.6
99.7
220.8
Volume 2, Nomor 5, Mei 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
622 http://sosains.greenvest.co.id
Keluran IC 4017 yaitu Q1 dan Q3 digunakan untuk proses penyulutan (triggering)
MOSFET. Arah aliran MOSFET yang bolak balik menimbulkan tegangan AC pada ouput
inverter (Desiwantiyani, 2018).
Gambar 7. Skema Rangkaian Inverter dengan IC 4017
Berdasarkan perancangan prototipe ini menggunakan trafo 5 A sebagai penaik
tegangan (step up) untuk menghasilkan tegangan output bernilai AC (Alternating
Current) dimana sisi sekunder trafo difungsikan sebagai inputan. Dua lilitan pada sisi
sekunder trafo yang bernilai 12 V dihubungkan di kedua kaki drain MOSFET 3205 dan
pada sisi ct diberikan tegangan 20 VDC.
Gambar 8. Realisasi rangakaian inverter
Tabel 3.
Pengujian Rangkaian Inverter
Vin
Vout
Inverter
Frekuensi out
Inverter
VAC
VAC
HZ
220
146
12.2
220
166
15.7
220
178
17.8
220
189
19.6
220
196
22.5
Rancang Bangun Prototipe Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode PWM
Menggunakan Multivibrator Astable
Syahban Rangkuti
, Iksal dan Muhamad Zakaria 623
220
220
27.5
220
240
32.4
220
248
39.5
220
203
44.9
220
255
55.3
Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menguji perubahan kecepatan motor induksi satu fasa.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan beban berupa motor AC 1 fasa run
caipacitor 220 VAC berdaya 60 Watt. Kemudian dilakukan analisa sistem untuk
mengetahui tingkat keberhasilan inverter dalam mengendalikan kecepatan motor induksi
satu fasa.
Gambar 9. Motor Induksi Satu Fasa Run Capacitor
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.
Pengujian Inverter dengan Motor induksi satu fasa run capacitor
Vin
Vout
inverter
Frekuensi
out inverter
Kecepatan
VAC
VAC
HZ
(RPM)
220
146
12.2
44
220
166
15.7
165
220
178
17.8
486
220
189
19.6
543
220
196
22.5
676
220
220
27.5
732
220
240
32.4
903
220
248
39.5
1021
220
203
44.9
1123
Volume 2, Nomor 5, Mei 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
624 http://sosains.greenvest.co.id
Berdasarkan hasil pengujian ini terlihat bahwa kecepatan motor induksi terendah
berada pada rentang 44 rpm pada frekuensi 12.2 Hz dan mencapai nilai maksimum 1239
rpm pada frekuensi 55.3 Hz. Dari tabel tersebut kemudian didapatkan grafik sebagai
berikut:
Gambar 10. Grafik perubahan frekuensi inverter terhadap kecepatan motor induksi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka penulis menarik kesimpulan
Terdapat korelasi linier antara perubahan frekeuensi pada inverter terhadap kecepatan
motor induksi. Pengendalian kecepatan motor induksi dengan metode pengaturan
frekuensi dilakukan dengan teknik PWM (Pulse Widht Modulation) yang dihasilkan oleh
rangkaian multivibrator astable menggunakan IC 555. Teknik ini digunakan guna
menghasilkan frekuensi yang variabel pada keluaran inverter sebagai sumber masukan
motor induksi. IC 555 bekerja berdasarkan proses charging dan discharging kapasitor
yang dikonfigurasikan dengan resistor menjadi rangkaian multivibrator astable sebagai
PWM untuk memanipulasi lebar pulsa.
BIBLIOGRAFI
Basri, Irma Yulia, Arsyfadhillah, Arsyfadhillah, Irfan, Dedy, & Thamrin, Thamrin.
(2018). Rancang Bangun Media Pembelajaran Mini Trainer IC 555. INVOTEK:
Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 18(2), 6576.
Desiwantiyani, Novita. (2018). Rancang bangun inverter SPWM.
Diaz Mahendra, Lucky. (2021). Analisis Kebutuhan Motor Listrik Pada Mesin Pengering
Biji-Bijian Type Rotary Dryer. DIII Teknik mesin Politeknik Harapan Bersama.
Edovidata, Hafelzan Enang, & Aswardi, Aswardi. (2020). Perancangan Sistem Pengisian
Accumulator Mobil Listrik dengan Sumber Listrik Solar Cell Berbasis
Mikrokontroler. JTEV (Jurnal Teknik Elektro Dan Vokasional), 6(1), 5768.
Fachrudin, Imam Nur. (2016). Perhitungan Ulang (Manual & Numerik) Crude Oil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi
12 16 18 20 23 28 32 40 45 55
RPM
44 165486543676732903102112123
12.2
15.7
17.8
19.6
22.5
27.5
32.4
39.5
44.9
55.3
44
165
486
543
676
732
903
1021
1123
1239
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Frekuensi RPM
220
255
55.3
1239
Rancang Bangun Prototipe Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode PWM
Menggunakan Multivibrator Astable
Syahban Rangkuti
, Iksal dan Muhamad Zakaria 625
Booster Pump Pada Cpa Pertaminapetrochina Tuban. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Mandala, Jani F., Likadja, Frans, & Galla, Wellem F. (2020). Pemanfaatan Wash Timer
Dan Ic 555 Sebagai Saklar Pengaturan Waktu Pengairan Untuk Tanaman Berskala
Kecil. Jurnal Teknologi, 14(2), 4655.
Nugraha, David, & Krismadinata, Krismadinata. (2020). Rancang Bangun Inverter Satu
Fasa Dengan Dengan Modulasi Lebar Pulsa PWM Menggunakan Antarmuka
Komputer. Jtev (Jurnal Teknik Elektro Dan Vokasional), 6(1), 340351.
Pangaribuan, Herman Saputra. (2020). Sistem Monitoring Perubahan Tegangan
Generator Tenaga Angin Berbasis Mikrokontroler Atmega32.
Permatasari, A. A. Intan, Parastiwi, Andriani, & Putri, Ratna Ika. (2020). Perancangan
dan Implementasi Push-Pull Inverter dengan Buck Converter Pada Sistem Stand
Alone Photovoltaic. Jurnal Elektronika Otomasi Industri, 4(2), 1622.
Putri, Ratna Ika, Maulana, Fahrul, & Haryadi, Herman. (2021). Desain Inverter Full-
Bridge 1 Fasa dengan DSP F28069M Menggunakan Teknik SPWM. Majalah
Ilmiah Teknologi Elektro, 20(2), 257264.
Saputro, Moh, & Hadi, Anwar. (2021). Rancang Bangun Pemanas Induksi Menggunakan
Half Bridge. Universitas Islam Lamongan.
Styawan, Rohmat Affandi. (2019). LKP: Proses Pembuatan Sandal dengan Teknik
Embos di PT Harles Mojokerto. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Supardi, Agus, Umar, U., Setiyoko, Ilham, & Saifurrohman, Muhammad. (2022).
Rancang Bangun Sistem Kendali Dan Monitoring Kecepatan Motor Induksi
Berbasis Programmable Logic Controller (PLC) Dilengkapi Layar Sentuh. Emitor:
Jurnal Teknik Elektro, 22(1).
Wibowo, Muhammad David, & Aris Budiman, S. T. (2021). Rancang Bangun Simulator
Sinkronoskop Generator Sinkron Pararel Berbasis Mikrokontroler AT Mega 2560.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yeh, Ting Yu, & Contreras, Gregory P. (2021). Full vaccination is imperative to suppress
SARS-CoV-2 delta variant mutation frequency. Medrxiv.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.