Jurnal Sosial Sains. Vol.1 No.1. Januari 2021
Penentuan Kadar Parasetamol, Amonium Klorida, dan Batas Ketidakmurnian 4-Aminofenol dalam
Obat
ditentukan dengan potensiometer. Kadar parasetamol dalam sampel obat flu dan batuk sirup
adalah 102.06%, kadar 4-aminofenol dalam sampel obat batuk sirup adalah 0%, dan kadar
amonium klorida dalam sampel obat batuk sirup adalah 108.56%. Berdasarkan hasil tersebut,
sampel obat batuk sirup memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Farmakope Indonesia V
tahun 2014 dan United States Pharmacopeia (USP) 41 tahun 2018.
Kata kunci : High Performance Liquid Chromatography, kadar, obat batuk sirup,
potensiometer, uji stablitas
Pendahuluan
Obat batuk termasuk dalam
kategori obat bebas dan bebas terbatas
yang secara umum berupa sediaan sirup.
Obat batuk sediaan sirup harus memenuhi
persyaratan sebelum diedarkan ke pasaran.
Obat batuk sirup dengan kualitas yang
baik dapat menghasilkan efek farmakologi
atau efek terapi apabila mencapai tempat
aksinya dengan konsentrasi yang sesuai.
Contoh persyaratan kualitas obat yang
harus dipenuhi menurut Farmakope
Indonesia V tahun 2014 adalah syarat
kadar zat berkhasiat dan stabilitas obat.
Stabilitas obat dapat diketahui dari ada
atau tidaknya penurunan kadar zat
berkhasiat dalam obat atau terjadinya
perubahan penampilan sediaan obat
selama penyimpanan hingga mencapai
waktu kadaluwarsanya (Rohman &
Gandjar, 2010). Beberapa zat berkhasiat
dalam obat batuk sirup adalah parasetamol
dan amonium klorida. Parasetamol
digunakan sebagai obat analgesik-
antipiretik yaitu berfungsi sebagai pereda
nyeri dan penurun demam. Jalur utama
degradasi yang menyebabkan parasetamol
tidak stabil selama penyimpanan obat
adalah peristiwa hidrolisis yang memecah
parasetamol menjadi 4-aminofenol yang
bersifat toksik (Zulkarnain, 2014).
Amonium klorida dalam obat batuk
bekerja dengan cara mengiritasi mucosa
bronchial, sehingga mengencerkan dahak
yang menyebabkan dahak mudah
dikeluarkan, dan sebagai treatment pada
pengobatan alkalosis metabolik, yaitu
kondisi darah dalam tubuh bersifat lebih
basa karena tingginya kadar bikarbonat
dalam darah. Amonium klorida bekerja
dengan meningkatkan klorida sehingga
darah menjadi lebih asam (Kuntari et al.,
2018). Prinsip penentuan parasetamol
menggunakan High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) yaitu
parasetamol yang telah terlarut dalam fase
gerak berupa metanol 95% akan terbaca
dalam kromatogram pada panjang
gelombang 243 nm. Penentuan batas
ketidakmurnian 4-aminofenol
menggunakan HPLC dimana 4-aminofenol
akan terbaca apabila terjadi degradasi
parasetamol dalam obat, dengan
menghasilkan puncak kromatogram yang
terbaca pada panjang gelombang 272 nm.
Penentuan kadar ammonium klorida
dilakukan secara argentometri
menggunakan potensiometer yaitu
berdasarkan reaksi pengendapan atau
pembentukan garam tidak larut pada
senyawa halogen ketika bereaksi dengan
ion Ag
+
dari titran.
Metode
Alat yang digunakan yaitu
instrumen HPLC Aglient 1280 Infinit II
VWD, kolom Purospher STAR RP-18
Endcapped, hotplate stirrer CIMAREC,
analytical balance Meter Toledo, pH
meter Seven Compact Toledo S220,