Volume 2, Nomor 7, Juli 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
802 http://sosains.greenvest.co.id
digunakan dalam tindak tutur memuji yang termasuk dalam teori kesopanan atau unggah-
ungguh.
Wujud entar pada cecandran ini mempunyai beberapa ciri, yaitu mempunyai arti
yang bukan arti sebenarnya, mengumpamakan atau membandingkan dua hal yang
mempunyai wujud atau sifat yang hampir sama, mengindahkan hal yang diperumpakan
atau dicandra tersebut (Lestari, n.d.). Sedangkan untuk ciri dari tindak tutur ilokusi
ekspresif memuji yaitu adanya pengakuan, adanya tanggapan dari mitratutur, adanya inti
dari apa yang diungkapkan oleh penutur, penutur menunjukkan kelebihan dari mitratutur,
menumbuhkan rasa suka dari penutur dan mitratutur, dan yang terakhir yaitu dari tuturan
tersebut bisa menumbuhkansikap yang positif.
Untuk wujud entar pada cecandran dalam tindak tutur ilokusi ekspresif memuji
memiliki beberapa ciri, yaitu (1) memuat maksud memberikan pujian terhadap kelebihan
orang lain namun dituturkan atau diungkapkan dengan menggunakan cecandran, (2)
wujudnya ada dua yaitu yang berwujud pernyataan dan pertanyaan, (3) hal yang dipuji
adalah hal yang berhubungan dengan bagian tubuh seseorang atau tingkah laku
seseorang, (4) dalam kalimat pujian yang sedang dituturkan dapat diperumpakan dengan
hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya yang mempunyai sifat atau wujud yang hampir
sama dengan hal yang sedang dipuji.
2. Bagian dari Wujud Entar pada Cecandran dalam Tindak Tutur Ilokusi
Ekspresif Memuji
Berdasarkan wujudnya, dalam teori kesopanan yang telah dijelaskan oleh Bruce
Fraser (dalam Chaer, 2010: 47-49) tentang santun tidaknya tindak tutur memuji, tindak
tutur memuji dibagi menjadi dua yaitu tindak tutur memuji yang berbentuk penyataan dan
tindak tutur memuji yang berbentuk pertanyaan. Tindak tutur memuji yang berbentuk
pernyataan merupakan penyataan tentang hal-hal yang dianggap dapat menarik perhatian
sehingga penutur tersebut mengatakan tuturan yang dapat mewakilkan rasa dari penutur
itu sendiri dengan wujud penyataan. Yang kedua yaitu tindak tutur memuji yang
berwujud pertanyaan. Tindak tutur memuji yang berwujud pertanyaan merupakan suatu
tindak tutur memuji yang membutuhkan pengakuan dari mitratutur jika mitratutur
tersebut juga setuju dengan apa yang telah dikatakan oleh penutur. Menurut Holmes
(2003: 187) tindak tutur memuji dibagi menjadi empat, yaitu (1) memuji terhadap tingkah
laku seseorang, (2) memuji terhadap prestasi seseorang, (3) memuji terhadap apa yang
dimiliki oleh seseorang, (4) memuji terhadap kepribadian seseorang, namun dari keempat
jenis tindak tutur menurut Holmes tersebut, yang selaras dengan wujud entar pada
cecandran hanya tindak tutur memuji terhadap tingkah laku seseorang.
Selain itu menurut Nurgiyantoro (2017:277) menjelaskan bahwa cecandran
tersebut memiliki hubungan dengan pancaindra manusia, oleh karena itu wujud cecandran
dibagi menjadi lima jenis, yaitu cecandran penglihatan (visual), cecandran pendengaran
(auditoris), cecandran tingkah laku (kinestetik), cecandran pengraba (taktil termal),
cecandran pembau (olfaktori). Hal-hal yang digunakan untuk membandingkan atau
memperumpakan dalam cecandran tersebut biasanya mempunyai wujud atau sifat yang
hampir sama dengan objek yang akan diperumpamakan. Bisa dibandingkan dengan
hewan, tumbuhan, dan berbagai hal lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, jika bagian dari wujud entar pada cecandran
digabungkan dengan tindak tutur ilokusi ekspresif memuji, bisa menumbuhkan sepuluh
bagian yaitu (1) wujud cecandran penglihatan dalam tindak tutur memuji yang berwujud
pernyataan, (2) wujud cecandran pendengaran dalam tindak tutur ilokusi memuji yang
berbentuk penyataan, (3) wujud cecandran peraba dalam tindak tutur memuji yang
berwujud penyataan, (4) wujud cecandran tingkah laku dalam tindak tutur memuji yang