755 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 2 NOMOR 7 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN
ORGANIZATIONAL VIRTUOUSNESS PADA KINERJA DIMEDIASI
OLEH EMPLOYEE WELL-BEING
Adinda Galih Tiarany
1
dan Zainal Mustofa
2
Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia
Email : agtiara[email protected]
Info Artikel :
Diterima : 25 Juni 2022
Disetujui : 5 Juli 2022
Dipublikasikan : 15 Juli 2022
Kata Kunci:
Perceived
Organizational
Support,
Organizational
Virtuousness,
Employee Well-
Being, Kinerja
Keywords:
Perceived
Organizational
Support,
Organizational
Virtuousness,
Employee Well-
Being,
Performance
ABSTRAK
Latar Belakang: Kinerja Pekerja sangat penting bagi suatu organisasi karena kinerja
yang baik berarti Pekerja organisasi dapat menghasilkan produk atau jasa yang baik,
sehingga organisasi dapat bertahan, bersaing, berkembang untuk mencapai tujuan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived organizational
support (POS), organizational virtuousness (OV) pada kinerja dimediasi oleh
employee well-being (EWB) pada Abdi Dalem di Kraton Yogyakarta. Metode:
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan wawancara dan observasi sebagai
data pelengkap. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa POS dan OV terhadap
kinerja secara langsung. POS mempengaruhi kinerja secara tidak langsung melalui
EWB dengan pengaruh yang paling dominan dibandingkan dengan OV. Kesimpulan:
Pemberian dukungan dengan optimal dan dapat memenuhi kebutuhan sosio-emosional
pada Abdi Dalem dapat meningkatkan kepercayaan Abdi Dalem bahwa organisasi
tempat mereka bekerja memperdulikan kesejahteraan orang-orang di dalamnya
sehingga output yang diberikan untuk organisasi berupa kinerja yang maksimal dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
ABSTRACT
Backround: Employee performance is very important for an organization because
good performance means that the organization's employees can produce good
products or services, so that the organization can survive, compete, and develop to
achieve goals. Purpose: This study aims to determine the effect of perceived
organizational support (POS), organizational virtuousness (OV) on performance
mediated by employee well-being (EWB) at Abdi Dalem at Kraton Yogyakarta.
Method: The research method used in this study is a quantitative method. Collecting
data using questionnaires with interviews and observations as complementary data.
Results: The results of this study indicate that POS and OV directly affect
performance. POS affects performance indirectly through EWB with the most
dominant influence compared to OV. Conclusion: Providing support optimally and
can meet the socio-emotional needs of Abdi Dalem can increase Abdi Dalem's
confidence that the organization where they work cares about the welfare of the people
Pengaruh Perceived Organizational Support dan
Organizational Virtuousness Pada Kinerja Dimediasi
Oleh Employee Well-Being
2022
Adinda Galih Tiarany, Zainal Mustofa 756
in it so that the output provided for the organization is in the form of maximum
performance and in accordance with the standards set.
PENDAHULUAN
Kinerja Pekerja didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk melakukan
keterampilan (kualitas, efisiensi dan faktor terkait lainnya di tempat kerja). Ini adalah
faktor yang sangat penting dan perlu karena mencakup kemampuan setiap Pekerja saat
melakukan tugasnya . Kinerja Pekerja sangat penting bagi suatu organisasi karena kinerja
yang baik berarti Pekerja organisasi dapat menghasilkan produk atau jasa yang baik,
sehingga organisasi dapat bertahan, bersaing, berkembang untuk mencapai tujuan (Susita
dkk, 2021). Kinerja Pekerja dapat secara langsung berdampak pada kinerja organisasi.
Sebuah tinjauan baru-baru ini mengatakan bahwa, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pekerjaan yaitu tuntutan fisik, kognitif, dan afektif atas individu,
pekerjaan, organisasi, dan sumber daya sosial yang terkait (Nguyen, Luan, & Khoa,
2021). Pentingnya kinerja tidak hanya berlaku pada organisasi atau organisasi yang
mengacu pada profit. Namun juga pada organisasi non-profit seperti Kraton Hadiningrat
Yogyakarta.
Kraton Hadiningrat Yogyakarta didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I
beberapa bulan pasca perjanjian Giyanti tahun 1755. Sebelum menjadi Kraton, Sri Sultan
Hamengkubuwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang berada di wilayah
kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. (Perpusnas.go.id, 2016). Seperti pemerintahan
modern pada umumnya, Kraton Yogyakarta memiliki jenjang dan struktur organisasi.
Struktur dan jenjang kepangkatan ini diisi dengan adanya Abdi Dalem. Abdi Dalem pada
Kraton Yogyakarta dibagi menjadi dua macam, yaitu Abdi Dalem Keprajan dan Abdi
Dalem Punakawan. Yang membedakan keduanya adalah dari pangkat yang dimiliki. Abdi
Dalem Keprajan memiliki pangkat atau kasta yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Abdi Dalem Punakawan. Pada umumnya Abdi Dalem Keprajan adalah orang-orang yang
telah memasuki masa pensiun kemudian mendarmabaktikan waktu, ilmu, dan tenaganya
untuk membantu Kraton secara suka rela. Abdi Dalem Punakawan adalah tenaga
operasional yang menjalankan tugas keseharian di dalam Kraton.
Tugas Abdi Dalem Keprajan maupun Punakawan secara umum sama, artinya
sama-sama mengabdi pada Kraton Yogyakarta. Yang membedakan kedua abdi dalem
tersebut adalah pemberian uang pituas (gaji). Untuk Abdi Dalem Keprajan tidak
mendapatkan uang pituas, sebab sudah mendapatkan uang pensiun. Sedangkan
Punakawan mendapatkan uang pituas walaupun jumlahnya yang diterima kecil.
(kratonjogja.id, 2016). Menjadi Abdi Dalem artinya siap untuk mengabdi pada Kraton
Yogyakarta Hadinigrat. Pengabdian ini biasa disebut dengan “Sendika Dawuh” yang
berarti, “Saya patuh kepada perkataan pimpinan”. Setiap Abdi Dalem harus berpegang
teguh dengan prinsip ini. Hanya saja yang terjadi, prinsip ini mulai mengikis. Di mana
masyarakat menganggap menjadi Abdi Dalem bukan karena tulus untuk mengabdi pada
Kraton Yogyakarta, melainkan menjadi Abdi Dalem sebagai pekerjaan atau
matapencaharian.
Dilansir dari sebuah berita bahwa, Kraton Yogyakarta menerima Danais (Dana
Istimewa) yang juga dipergunakan untuk memberikan gaji atau upah pada Abdi Dalem
yang diterima setiap bulan. Menurut salah satu abdi dalem, KRT Dipokusumo, gaji yang
diserahterimakan kali ini adalah berasal dari alokasi Danais, meski setiap ada agenda
kasultanan tetep menerima upah, yang disebut kekucah Melihat jumlah gaji yang
Volume 2, Nomor 7, Juli 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
757 http://sosains.greenvest.co.id
diperoleh untuk Abdi Dalem kini dibantu oleh Danais. Sehingga hal ini menyebabkan
berkurangnya kualitas kinerja pada Abdi Dalem Kraton Yogyakarta.
Adanya kinerja yang baik pada individu, tidak muncul begitu saja. Namun dapat
didorong oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kesejahteraan.
Ciri-ciri kepribadian, kondisi pekerjaan dan karakteristik organisasi semuanya telah
diidentifikasi sebagai anteseden penting dari kinerja pekerjaan pekerja (Kundi,
Aboramadan, Elhamalawi, & Shahid, 2020). Salah satu dari kepribadian yang disebutkan
adalah kesejahteraan pada pekerja atau employee well-being (EWB). Well- being pada
pekerja dapat menjadi salah satu kunci untuk menentukan efektifitas organisasi untuk
jangka panjang (Aryanti, Sari, & Widiana, 2020).
Tinggi dan rendahnya employee well-being bergantung kepada sumber yang dapat
mempengaruhinya. Salah satunya adalah dukungan organisasi yang dirasakan atau
perceived organizational support (POS). POS mendefinisikan persepsi pekerja terkait
dengan organisasi dan kontribusinya serta kepedulian terhadap kesejahteraan mereka
(Wattoo, Zhao, & Xi, 2018).Roemer dan Harris (2018) pada hasil penelitiannya
menyatakan bahwa POS dapat dijadikan sebagai prediktor adanya well-being pada
Pekerja.
Tidak hanya dukungan organisasi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan
kinerja pekerja. (Magnier-Watanabe, Uchida, Orsini, & Benton, 2020) menjelaskan salah
satu hal yang dapat menciptakan kinerja pekerja yang memenuhi standar organisasi dan
kesejahteraan pekerja adalah Virtuousness atau kebajikan yang ada di dalam organisasi
tersebut. Kebajikan organisasi atau bisa disebut dengan Organizational Virtuousness
(OV) dikaitkan dengan apa yang dicita-citakan individu dan organisasi ketika mereka
berada dalam kondisi terbaiknya. Kebajikan telah didefinisikan sehubungan dengan
tujuan hidup yang bermakna, pemuliaan manusia, pengembangan pribadi, dan mengarah
pada kesehatan, kebahagiaan, serta ketahanan dalam keadaan yang menderita (Cameron,
Bright, & Caza, 2004).
Magnier-Watanabe (2017) pada penelitiannya menjelaskan, kebajikan organisasi (OV)
mempengaruhi kinerja pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa, pekerja akan menunjukkan
kinerja yang lebih tinggi jika mereka merasa bahwa organisasi atau organisasi mereka
dapat dipercaya, peduli dan bercirikan integritas dan kehormatan. pekerja cenderung lebih
berusaha dalam pekerjaan mereka jika mereka menghormati dan merasa baik tentang
organisasi mereka. Selain itu, kebajikan organisasi umum secara positif akan
mempengaruhi kinerja pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen diri individu
melalui dua jalur. Secara langsung dan melalui kesejahteraan positif. Hal ini
menunjukkan bahwa, kebajikan organisasi mempengaruhi kemampuan individu untuk
mengelola sendiri pekerjaannya dengan meningkatkan perasaan kesejahteraan dalam diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived organizational support
(POS), organizational virtuousness (OV) pada kinerja dimediasi oleh employee well-
being (EWB) pada Abdi Dalem di Kraton Yogyakarta.
Pengaruh Perceived Organizational Support dan
Organizational Virtuousness Pada Kinerja Dimediasi
Oleh Employee Well-Being
2022
Adinda Galih Tiarany, Zainal Mustofa 758
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan
data adalah dengan menggunakan kuisioner, observasi, dan wawancara sebagai data
pelengkap saja. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan Structural Equation
Modelling (SEM) untuk menguji dan mengembangkan hipotesis penelitian. Data pada
penelitian ini diolah dengan AMOS (Analysis of Moment Structure) versi 26. Populasi
pada penelitian ini adalah Abdi Dalem di Karaton Yogyakarta Hadiningrat sebanyak 150
Abdi Dalem. Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan seluruhnya.
Sehingga metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh atau
sensus. Teknik sampling jenuh merupakan teknik dimana seluruh populasi dijadikan
sebagai sampel. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan memperoleh hasil
yang akurat (Sugiyono, 2019). Kriteria sampel yang digunakan adalah Abdi Dalem yang
sudah mengabdi selama 1 tahun di Kraton Yogyakarta dan pada rentang usia 20-60 tahun.
Pengukuran perceived organizational support berdasarkan indikator-indikator
dari teori ini (Roebuck-Spencer, Vincent, Schlegel, & Gilliland, 2013). Pengukuran
organizational virtuousness dibuat berdasarkan indikator-indikator dari teori Cameron
(2004). Pengukuran employee well-being dibuat berdasarkan indikator-indikator dari
teori Hati dan Pradhan (Pradhan & Hati, 2022). Pengukuran kinerja dibuat berdasarkan
indikator-indikator dari teori (Na-Nan, Joungtrakul, & Dhienhirun, 2018). Responden
pada penelitian ini diminta untuk mengisi persetujuan atau tidak yang diberikan dengan
skala Likert sebanyak enam poin. Nilai 6 adalah sangat setuju dan nilai 1 adalah sangat
tidak setuju.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perolehan nilai factor loading pada penelitian ini sudah memenuhi kriteria karena
tidak ada yang dibawah 0,70. Hasil analisis model, diperoleh Chi-Square sebesar 280,7
dengan probabilitas 0,000. Kriteria Goodness of Fit lainnya yang sudah memenuhi
standar fit adalah CMIN/DF, RMSEA, CFI, dan TLI.
Gambar 1. Hasil Uji Model Penelitian
Tabel 1.
Hasil Pengujian Hipotesis
Estimate
c.r
P
Keterangan
Wellbeing
Org_support
0,731
9,714
0,000
Terbukti
Wellbeing
Virtuousness
0,49
7,779
0,000
Terbukti
Volume 2, Nomor 7, Juli 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
759 http://sosains.greenvest.co.id
Kinerja
Virtuousness
0,421
8,682
0,000
Terbukti
Kinerja
Org_support
0,155
2,857
0,004
Terbukti
Kinerja
Wellbeing
0,408
8,993
0,000
Terbukti
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menganalisis angka pada estimasi pengaruh
antar variabel dalam model. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai pada
tabel probabilitas adalah (p) 0,05. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hipotesis yang
diajukan pada penelitian ini sepenuhnya terbukti.
Hasil pengujian varibael POS dengan EWB menghasilkan nilai estimasi sebesar
0,731 dengan nilai c.r sebesar 9,714 dan probabilitas <0,05. Sehingga, dari hasil ini dapat
dikatakan bahwa
pada penelitian ini didukung. Artinya semakin tinggi POS yang
dirasakan oleh Abdi Dalem Kraton Yogyakarta maka semakin tinggi pula kesejahteraan
diri. Secara keselurahan, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif POS
dengan EWB pada Abdi Dalem di Kraton Yogyakarta didukung secara statistik hasil
empirik. Pada ariabel OV dengan variabel EWB menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,49
dengan nilai c.r 7,779 dan probabilitas 0,000 (p) < 0,05. Dari hasil ini dapat dikatakan
bahwa
pada penelitian ini didukung secara statistik hasil empirik. Artinya, semakin
tinggi kebajikan yang diterapkan maka kesejahteraan pada Abdi Dalem di Kraton
Yogyakarta.
Variabel OV dan variabel kinerja menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,421.
Dengan nilai c.r sebesar 8,682 pada probabilitas 0,000 (p) <0,05. Penjelasan ini
membuktikan bahwa
pada penelitian ini didukung secara statistic dari hasil emipik.
Terakhir, variabel EWB dan variabel kinerja menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,408.
Perolehan nilai c.r adalah sebesar 8,993 dengan tingkat probabilitas 0,000 dimana (p)
<0,005. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis adanya hubungan positif pada EWB
dengan kinerja Abdi Dalem di Kraton Yogyakarta terbukti. Dalam artian, jika
kesejahteraan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta ditingkan maka kinerja yang dihasilkan
oleh Abdi Dalem Kraton Yogyakarta juga akan meningkat.
Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian pada variabel employee well-being
(EWB) sebagai variabel mediator untuk pengaruh perceived organizational support (POS)
dan organizational virtuousness (OV) terhadap kinerja.
Tabel 2.
Pengaruh Langsung
OV (
󰇜
POS (
)
EWB 󰇛
)
Kinerja (
󰇜
EWB 󰇛
)
0,490
0,731
0
0
Kinerja (
󰇜
0,421
0,155
0,408
0
Tabel 3.
Pengaruh Tidak Langsung
OV (
󰇜
POS (
)
EWB 󰇛
)
Kinerja (
󰇜
EWB 󰇛
)
0
0
0
0
Kinerja (
󰇜
0,200
0,298
0
0
Pengaruh POS terhadap kinerja melalui EWB adalah sebesar 0,298. Jadi, jika
meningkatkan POS untuk meningkatkan kinerja, maka didapat peningkatan pada EWB
sebesar 0,298. Sedangkan, pengaruh OV terhadap kinerja melalui EWB adalah sebesar
0,200. Sehingga, jika meningkatkan OV dengan maksud meningkatkan kinerja, maka
Pengaruh Perceived Organizational Support dan
Organizational Virtuousness Pada Kinerja Dimediasi
Oleh Employee Well-Being
2022
Adinda Galih Tiarany, Zainal Mustofa 760
didapat peningkatkan EWB sebesar 0,20. Sehingga, dari hasil ini menunjukkan bahwa
pengaruh POS lebih dominan daripada OV.
Pada suatu penelitian menjelaskan POS mencerminkan keyakinan pekerja tentang
upaya dari organisasi untuk kesejahteraan mereka (Rahman, Björk, & Ravald, 2020).
POS memiliki hubungan dengan reaksi afektif seperti kepuasan dan suasana hati. Reaksi
afektif ini merupakan bentuk respon dari kesejahteraan. Dari hasil penelitian, Abdi Dalem
merasakan dukungan dari Kraton Yogyakarta. Artinya, selama bekerja menjadi Abdi
Dalem upaya Kraton Yogyakarta dalam memberikan dukungan baik berupa materi dan
non-materi demi kesejateraan dapat diterima dengan cukup baik bagi sebagian besar Abdi
Dalem. Ketulusan masyrakat yang rela mengabdikan dirinya menjadi Abdi Dalem dalam
jangka waktu lama menjadi salah satu pertimbangan bagi Kraton Yogyakarta untuk dapat
memberikan timbal balik yang setimpal untuk menunjang kesejahteraan mereka baik dari
sisi kenyamanan saat bekerja dan sisi kehidupan. Pada suatu penelitiannya menjelaskan,
kepedulian organisasi dengan memberikan banyak sumber dukungan menyebabkan
pekerja merasa nyaman dan muncul perasaan untuk tetap bekerja di organisasi tersebut
dalam waktu lama (Ogbonnaya, Tillman, & Gonzalez, 2018).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara
POS terhadap kinerja Abdi Dalem Kraton Yogyakarta. POS memberikan kontribusi yang
signifikan untuk kepuasan dan kinerja (Pires, 2018). Ketika pekerja memiliki persepsi
positif terhadap perlakuan yang mereka terima dari organisasi maupun atasannya, maka
akan menghasilkan perasaan pengalaman kerja yang lebih memuaskan dan memunculkan
perilaku timbal balik pekerja terhadap organisasi ke arah yang lebih baik. Begitu juga
dengan pengaruh EWB pada kinerja yang ditemukan positif secara signifikan. Penemuan
ini sejalan dengan penelitia, ketika pekerja merasakan kesejahteraan yang meningkat
ditemukan sebagai pengambil keputusan yang baik, memiliki hubungan sosial yang baik,
dan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Status kesejahteraan pekerja memiliki
pengaruh langsung terhadap prestasi kerja, perilaku kerja karyawan, dan kehadiran kerja .
Pada hasil mediasi, dilihat bahwa peran POS lebih dominan dalam mempengaruhi
kinerja melalui EWB secara tidak langsung. Hasil ini sejalan dengan penelitian (Wong,
2018) bahwa ditemukan dukungan dapat meningkatkan kinerja dan dapat semakin baik
ketika kesejahteraan juga ditingkatkan. Sehingga kesejahteraan dapat memainkan peran
penting dalam menjembatani dukungan dari organisasi dalam meningkatkan kinerja .
Pekerja yang bahagia dan sejahtera adalah mereka yang berbagi emosi positif dan
produktif karena tampil lebih baik di tempat kerja (Kaur & Singh, 2022). Tempat kerja,
kondisi kerja, pendekatan yang memotivasi atau pendekatan yang berfokus pada sistem
penghargaan yang dirasakan menjadi faktor pendorongnya (FOGAÇA, COELHO
JUNIOR, PASCHOAL, FERREIRA, & TORRES, 2021).
Volume 2, Nomor 7, Juli 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
761 http://sosains.greenvest.co.id
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan pada penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada bidang
manajemen sumber daya manusia. Khususnya pada perceived organizational support
(POS), organizational virtuousness (OV), employee well-being (EWB), dan kinerja.
Pemberian dukungan dengan optimal dan dapat memenuhi kebutuhan sosio-emosional
pada Abdi Dalem dapat meningkatkan kepercayaan Abdi Dalem bahwa organisasi tempat
mereka bekerja memperdulikan kesejahteraan orang-orang di dalamnya sehingga output
yang diberikan untuk organisasi berupa kinerja yang maksimal dan sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
BIBLIOGRAFI
Aryanti, Ratih Devi, Sari, Erita Yuliasesti Diah, & Widiana, Herlina Siwi. (2020). A
Literature Review of Workplace Well-Being. International Conference on
Community Development (ICCD 2020), 605609. Atlantis Press.
Cameron, Kim S., Bright, David, & Caza, Arran. (2004). Exploring the relationships
between organizational virtuousness and performance. American Behavioral
Scientist, 47(6), 766790.
FOGAÇA, NATASHA, COELHO JUNIOR, FRANCISCO A., PASCHOAL, TATIANE,
FERREIRA, MARIO C., & TORRES, CAMILA C. (2021). Relações entre
desempenho, bem-estar no trabalho, justiça e suporte organizacional: uma
perspectiva multinível. RAM. Revista de Administração Mackenzie, 22.
Kaur, Harleen, & Singh, Tushar. (2022). Emotion, Well-Being, and Resilience-
Theoretical Perspectives and Practical Applications. Springer.
Kundi, Yasir Mansoor, Aboramadan, Mohammed, Elhamalawi, Eissa M. I., & Shahid,
Subhan. (2020). Employee psychological well-being and job performance:
exploring mediating and moderating mechanisms. International Journal of
Organizational Analysis.
Magnier-Watanabe, Remy, Uchida, Toru, Orsini, Philippe, & Benton, Caroline F. (2020).
Organizational virtuousness, subjective well-being, and job performance:
Comparing employees in France and Japan. Asia-Pacific Journal of Business
Administration.
Na-Nan, K. H., Joungtrakul, Jamnean, & Dhienhirun, Auemporn. (2018). The influence
of perceived organizational support and work adjustment on the employee
performance of expatriate teachers in Thailand. Modern Applied Science, 12(3),
105.
Nguyen, Minh Ha, Luan, Nguyen Vinh, & Khoa, Bui Thanh. (2021). Employer
attractiveness and employee performance: An Exploratory study. Journal of System
and Management Sciences, 11(1), 97123.
Ogbonnaya, Chidiebere, Tillman, C. Justice, & Gonzalez, Katerina. (2018). Perceived
organizational support in health care: The importance of teamwork and training for
employee well-being and patient satisfaction. Group & Organization Management,
43(3), 475503.
Pires, Maria Leonor. (2018). Working conditions and organizational support influence on
satisfaction and performance. European Journal of Applied Business and
Management, 4(3), 162186.
Pradhan, Rabindra Kumar, & Hati, Lopamudra. (2022). The measurement of employee
well-being: development and validation of a scale. Global Business Review, 23(2),
385407.
Pengaruh Perceived Organizational Support dan
Organizational Virtuousness Pada Kinerja Dimediasi
Oleh Employee Well-Being
2022
Adinda Galih Tiarany, Zainal Mustofa 762
Rahman, Arafat, Björk, Peter, & Ravald, Annika. (2020). Exploring the effects of service
provider’s organizational support and empowerment on employee engagement and
well-being. Cogent Business & Management, 7(1), 1767329.
Roebuck-Spencer, Tresa M., Vincent, Andrea S., Schlegel, Robert E., & Gilliland, Kirby.
(2013). Evidence for added value of baseline testing in computer-based cognitive
assessment. Journal of Athletic Training, 48(4), 499505.
Sugiyono, Dr. (2019). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-30). Bandung: Cv Alfabeta.
Wattoo, Mashal Ahmed, Zhao, Shuming, & Xi, Meng. (2018). Perceived organizational
support and employee well-being: Testing the mediatory role of workfamily
facilitation and workfamily conflict. Chinese Management Studies.
Wong, Kenchi C. K. (2018). Work support, psychological well-being and safety
performance among nurses in Hong Kong. Psychology, Health & Medicine, 23(8),
958963.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.