942 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 2 NOMOR 8 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
LITERATURE REVIEW: PENERAPAN E-HEALTH DAN DAMPAKNYA DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN KOTA SURABAYA
Nahdia Rachmawati
1
, Budhi Setianto
2
12
Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
nahdiarachmawati@gmail.com
1
, budhisetianto@yahoo.com
2
Kata Kunci:
E-Health,
Antrean,
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Keywords:
e-Health,
queue,
Healthcare
Facilities
ABSTRAK
Latar Belakang: Surabaya dengan kepadatan penduduk, dapat menimbulkan
permasalahan apabila tidak dikelola dengan baik salah satunya bidang kesehatan.
Pelayanan administrasi yang berbelit-belit dan tumpukan antrean pada fasilitas
pelayanan kesehatan merupakan dampak permasalahan yang sering ditemukan, hal
tersebut yang melatarbelakangi e-health diterapkan di Surabaya
Tujuan: mengkaji penerapan e-health dan dampaknya di fasilitas pelayanan kesehatan
kota Surabaya
Metode : Penelitian ini merupakan studi literature review. Sumber data berasal dari
google scholar dan portal garuda dari rentang waktu 2016-2022. Kata kunci yang
digunakan e-health di Kota Surabaya. Hasil keseluruhan artikel melalui screening
berjumlah 15 artikel
Hasil:. Sejarah e-health diciptakan karna antrean yang terjadi pada fasilitas pelayanan
kesehatan. Indikator menunjukkan bahwa e-health berdampak pada pengurangan
antrean di fasilitas pelayanan kesehatan apabila tidak digunakan secara manual,
pemerataan sarana prasarana dan sosialisasi juga perlu lebih dilakukan. Keberadaan
petugas pendamping dan pelatihan bagi petugas pelayanan perlu dilakukan untuk
menunjang kepuasan pada masyarakat
Kesimpulan: e-health telah diterapkan di 65 fasilitas pelayanan kesehatan, namun
tidak semua menerapkan dengan baik. Sebagian fasilitas pelayanan masih menerapkan
secara manual sehingga antrean masih terjadi. Dampak pada fasilitas pelayanan yang
menerapkan antrean dapat berkurang dan memudahkan baik bagi masyarakat maupun
petugas layanan karna dimudahkan dalam penyimpanan data pasien. Faskes disarankan
melakukan inovasi sosialisasi agar masyarakat lebih mengetahui keberadaan e-health
ABSTRACT
Background: Surabaya with a population density, can cause problems if it is not
managed properly, one of which is the health sector. Convoluted administrative
services and piles of queues at health care facilities are the effects of problems that are
often found, this is the reason why e-health is implemented in Surabaya.
Objective: to examine the application of e-health and its impact in health care
facilities in the city of Surabaya
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 943
Methods: This research is a literature review study. The data sources come from
Google Scholar and the Garuda Portal from the 2016-2022 period. The keywords used
are e-health in the city of Surabaya. The overall results of the articles through
screening amounted to 15 articles
Results:. The history of e-health was created because of the queues that occurred at
health care facilities. Indicators show that e-health has an impact on reducing queues
at health care facilities if it is not used manually, distribution of infrastructure and
socialization also needs to be done more. The existence of assistant officers and
training for service officers need to be carried out to support community satisfaction
Conclusion: e-health has been implemented in 65 health care facilities, but not all
have implemented it well. Some service facilities still apply manually so queues still
occur. The impact on service facilities that apply queues can be reduced and make it
easier for both the community and service personnel because it is easier to store
patient data. Health facilities are advised to innovate socialization so that people are
more aware of the existence of e-health
PENDAHULUAN
Surabaya merupakan kota metropolitan sekaligus Ibu Kota Jawa Timur, hal
tersebut membuat Surabaya merupakan salah satu Kota dengan padat penduduk.
Penduduk Kota Surabaya pada tahun 2019 diketahui sejumlah 2.896.195 jiwa, dengan
penduduk laki-laki sejumlah 1.430.988 jiwa dan perempuan sejumlah 1.465.207 jiwa.
Surabaya yang merupakan kota metropolitan sering kali menjadi kota tujuan bagi
pendatang baru atau yang sedang mencari kerja. Surabaya yang merupakan kota
metropolitan di Jawa Timur apabila tidak dikelola dengan baik tentu akan menimbulkan
permasalahan di berbagai bidang khususnya kesehatan (Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
2019).
Pelayanan kesehatan sering kali menjadi perhatian masyarakat karena pada
pelayanan kesehatan masih sering dijumpai permasalahan dalam pelayanan seperti
administrasi yang terlalu banyak dan berbelit-belit, informasi yang dirasa pasien kurang
sehingga menyulitkan pasien sampai dengan antrean yang panjang dan waktu tunggu
dalam pelayanan yang menyita cukup banyak waktu. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan Riskika Dwi Ayu Lestari (2020) lama waktu tunggu saat pendaftaran pada
fasilitas pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi kepuasan pasien, dikarenakan
pelayanan pertama masyarakat yang akan berobat adalah pendaftaran. Proses pendaftaran
yang menghabiskan waktu lama ditambah dengan ruang tunggu pasien yang tidak
memadai dan tidak kondusif akan membuat pasien merasa jenuh (Riskika Dwi Ayu
Lestari, 2020).
Hafizh (2016) dalam penelitianya menyebutkan guna mendukung kepuasan
pasien dalam antrean, fasilitas pelayanan melakukan inovasi dengan memanfaatkan
teknologi seiring berkembangnya zaman seperti adanya e-health. E-health tersedia di 64
puskesmas dan 2 rumah sakit, yaitu RSUD Dr.Mohammad Soewandhie dan RSUD
Bhakti Dharma Husada Kota Surabaya. E-health diharapkan dapat mengurai antrean
karena dapat diakses secara online dan masyarakat dapat mengetahui estimasi waktu
untuk diperiksa (Marshela, 2016).
Pada artikel yang telah ditemukan, diketahui sudah banyak riset mengenai e-health
di Kota Surabaya. Seperti riset yang telah dilakukan oleh Jaliyanti (2018) menggunakan
parameter prinsip pelayanan prima (6A) yaitu, kemampuan, sikap, penampilan, perhatian,
tindakan dan tanggung jawab, hasilnya e-health sebagai sistem baru di Puskesmas
Peneleh telah berjalan dengan baik dan mempercepat pelayanan. Sedangkan pada review
yang dilakukan oleh Putri & Budiarto (2020) dengan parameter lingkungan politik,
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
944 http://sosains.greenvest.co.id
kepemimpinan, perencanaan, pemangku kepentingan dan teknologi hanya melakukan
review pada 5 puskesmas di Kota Surabaya. Penerapan e-health di Kota Surabaya yang
mencakup puskesmas dan rumah sakit belum dilaksanakan, sehingga pembaca belum
dapat menjustifikasi penerapan e-health di Kota Surabaya. Maka review artikel akan
dilakukan membahas tentang penerapan e-health dan dampaknya pada fasilitas pelayanan
kesehatan di Kota Surabaya dengan menggunakan literature review (LR).
.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode metode LR Tradisional. Pengumpulan data
dilakukan melalui pencarian pada beberapa database, yaitu menggunakan Google Scholar
(GS) dan Portal Garuda (PG) yang dapat diakses secara bebas. Penelusuran menggunakan
kata kunci ‘’ e health di Kota Surabaya’’ ditemukan sebanyak 485 jurnal pada Google
Scholar dan 10 jurnal pada Portal Garuda. Dari tahapan proses screening menemukan 13
jurnal dari GS dan 2 jurnal dari PG pada rentan tahun terbit mulai dari tahun 2016-2022.
Analisis data akan dilakukan dengan mengidentifikasi sejarah dan penerapan e-
health di berbagai lokasi di Kota Surabaya dengan indikator yang meliputi produksi,
efisiensi, kepuasan, keadaptasian, kelangsungan hidup, integrasi dan motivasi anggota,
dampak e-health pada antrean, penerimaan serta partisipasi masyarakat serta petugas
dalam penggunaan e-health dan perspektif serta rekomendasi penerapan e-health di Kota
Surabaya berdasarkan jurnal yang telah ditemukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses pencarian artikel, telah didapatkan hasil temuan yang telah diproses
melalui kesesuaian topik dalam literature review. Hasil temuan artikel sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penemuan Jurnal di beberapa lokasi di Kota Surabaya.
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
Puskesmas
Pucangsewu
Deskriptif
Kualitatif
Inovasi
Hafizh
(2016)
Puskesmas
Ngagel Rejo
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
terkait,
transparansi,
anggaran,
teknologi,
inovasi
Marshela
(2016)
Puskesmas
Kalijudan
Deskriptif
Kualitatif
Inovasi
Putri
(2016)
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 945
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Deskriptif
Kualitatif
Efektivitas
Handoko
(2017)
Puskesmas
Manukan
Kulon,
Puskesmas
Pucangsewu,
Puskesmas
Jagir,
Puskesmas
Sawah Pulo
Deskriptif
Kualitatif
Implementasi
perspektif new
public service
Yusfadhiya
h (2018)
Puskesmas
Peneleh
Kecamatan
Genteng
Deskriptif
Kualitatif
Pelayanan
prima (6A).
kemampuan,
sikap,
penampilan,
perhatian,
tindakan,
tanggung
jawab
Jaliyanti
(2018)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Deskriptif
Kualitatif
Efektivitas
Sari (2020)
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
946 http://sosains.greenvest.co.id
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
Puskesmas
Pucang Sewu
Deskriptif
Kualitatif
Kinerja
Dela Fahmi
Saputri
(2020)
Puskesmas
Kalirungkut
Deskriptif
Kualitatif
Ukuran dan
kebijakan,
sumber daya,
karakteristik,
sikap
pelaksana,
komunikasi
antar
organisasi
pelaksana,
lingkungan
Prabowo,
et.al (2020)
Puskesmas
Jagir
Wonokromo
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
terkait,
transparansi,
anggaran,
teknologi,
inovasi.
Agastya &
Fanida
(2016)
Puskesmas
Peneleh
Kecamatan
Genteng,
puskesmas
ngagel rejo,
puskesmas
pucangsewu,
puskesmas
jagir
wonokromo,
Deskriptif
Kualitatif.
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pemangku
kepentingan,
teknologi
Putri &
Budiarto
(2020)
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 947
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
puskesmas
kalijudan
Puskesmas
Jagir
Deskriptif
Kualitatif
Efektifitas,
efisiensi,
kecukupan,
perataan,
responsivitas,
ketepatan
Putra &
Prabawati
(2019)
Puskesmas
Peneleh
Genteng
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
berkepentinga
n,
transparansi,
sumber dana,
teknologi,
inovasi
Ammah &
Fanida
(2016)
Puskesmas
Ketabang
Kuantitatif
Persyaratan,
prosedur,
waktu
pelayanan,
produk
layanan,
kompetensi
pelaksana,
perilaku
pelaksana,
maklumat
pelayanan,
pengaduan
saran dan
masukan
Perdana
(2016)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Kualitatif
(Purposive
Sampling)
Kepentingan,
nilai,
kekuatan
Ikhwan
(2017)
1. Sejarah adanya E-Health di Kota Surabaya
E-health diciptakan bertepatan dengan peringatan hari kesehatan nasional dan
hari pahlawan ke-69 pada tahun 2014. Ibu Tri Risma Harini Walikota Surabaya saat itu
merasa miris dengan tumpukan antrean di fasilitas pelayanan kesehatan Kota Surabaya
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
948 http://sosains.greenvest.co.id
yang dirasa akan memperparah sakit pada pasien. Dengan kondisi tersebut
melatarbelakangi diciptakan dan dioperasikanya e-health di Kota Surabaya (Perdana,
2016).
E-health merupakan aplikasi antrean online sehingga tidak mengharuskan
masyarakat untuk menunggu lama di fasilitas pelayanan kesehatan. E-health juga dapat
diakses secara umum melalui ehealth.surabaya.go.id. Masyarakat yang tidak memiliki
gawai atau akses internet dapat memanfaatkan e-kios yang disediakan oleh pemerintah
Kota Surabaya di fasilitas pelayanan kesehatan setempat (Jaliyanti, 2018).
Pemerintah Kota Surabaya kemudian bekerja sama dengan dinas kesehatan kota,
dinas kependudukan dan pencatatan sipil serta dinas komunikasi dan informatika. E-
health membuat pencatatan dan pendataan pasien dapat dilakukan dengan mudah karna
data tersimpan dan dengan mudah diakses secara online (Yusfadhiyah, 2018). Masyarakat
yang memanfaatkan e-kios dan akan berobat hanya perlu membawa kartu tanda penduduk
(KTP) tanpa banyak berkas, hal ini akan mempermudah masyarakat dan petugas dalam
melakukan administrasi pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan (Perdana, 2016).
Masyarakat yang mendaftarkan diri secara online juga dipermudah karena tersedia 3
bahasa yang dapat digunakan dan dipilih yaitu bahasa Indonesia, Jawa dengan dialek
Surabaya, dan bahasa Madura agar masyarakat mudah dalam menggunakan e-health
(Marshela, 2016).
2. Penerapan E-Health di beberapa lokasi di Kota Surabaya
E-health merupakan salah satu inovasi pemerintah Kota Surabaya agar dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan (Sari, 2020). Berdasarkan penelitian Marshela (2016),
menyatakan bahwa e-health sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas
pelayanan kesehatan di tempat yang diinginkan. Tabel 3.1 menjelaskan bahwa di Kota
Surabaya e-health telah tersebar di beberapa lokasi pelayanan kesehatan di Kota
Surabaya.
Tabel 1.1 dapat diketahui dari 63 puskesmas dan 2 rumah sakit yang
menyediakan layanan e-health masih terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang belum
diteliti. Terdapat 55 lokasi yang belum diteliti dan 10 lokasi yang telah diteliti antara lain:
1. Puskesmas Pucangsewu. 2. Puskesmas Ngagel Rejo. 3. Puskesmas Kalijudan. 4.
Rumah Sakit Dr. M. Soewandhie. 5. Puskesmas Manukan Kulon. 6. Puskesmas Jagir
Wonokromo. 7. Puskesmas Sawah Pulo 8. Puskesmas Peneleh Genteng. 9. Puskesmas
Kalirungkut. 10. Puskesmas Ketabang Kota Surabaya.
Lokasi penelitian yang belum diteliti terkait penerapan e-health terdapat 55 lokasi
di Kota Surabaya. Maka perlu diadakan pendekatan agar mengetahui bagaimana
penerapan e-health pada lokasi tersebut. Pendekatan dapat dilakukan dengan memberikan
pre test dan post test serta observasi. Sehingga terdapat data yang valid terkait penerapan
e-health di Kota Surabaya.
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 949
3. Indikator E-Health
Gambar 2 Indikator E-Health
Gambar 2 menunjukkan hasil analisis data terdapat beberapa indikator pada e-
health antara lain produksi, efisiensi, kepuasan, keadaptasian, kelangsungan hidup,
integrasi, dan motivasi anggota. Indikator tersebut dapat menggambarkan dan
menunjukkan suatu permasalahan pada penerapan e-health.
4. Dampak E-Health pada antrean di fasilitas pelayanan kesehatan Kota
Surabaya.
E-health diciptakan dengan harapan dapat mengurai antrean yang sering terjadi
pada fasilitas pelayanan kesehatan, adapun rangkuman artikel mengenai dampak e-health
pada antrean di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut:
Tabel 1.2 Dampak E-Health pada antrean di fasilitas pelayanan kesehatan Kota
Surabaya.
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
Puskesmas
Pucangsewu
Deskriptif
Kualitatif
Inovasi
Hafizh
(2016)
Puskesmas
Ngagel Rejo
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
Marshela
(2016)
Efisiensi
Kepuasan
Keadaptas
ian
Kelangsu
ngan
Hidup
Integrasi
Motivasi
Anggota
Faktor
yang
berkaitan
dengan
nomor
antrean
pada e-
health.
Berkaitan
dengan
sumber
daya
teknis,
sarana
prasarana
yang
disediaka
n
Berkaitan
dengan
kepuasan
pasien
atau
pengguna
.
Berkaitan
dengan
tanggapan
organisasi
/
masyarak
at dengan
perubahan
yang
terjadi.
Berkaitan
adanya
rencana
penambah
an unit
atau
dilakukan
ya
sosialisasi
Berkaitan
dengan
adanya
petugas
pendampi
ng atau
tidak.
Berkaitan
dengan
ketersedia
an
pelatihan
dan sikap
petugas.
Produksi
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
950 http://sosains.greenvest.co.id
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
terkait,
transparansi,
anggaran,
teknologi,
inovasi
Puskesmas
Kalijudan
Deskriptif
Kualitatif
Inovasi
Putri
(2016)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Deskriptif
Kualitatif
Efektivitas
Handoko
(2017)
Puskesmas
Manukan
Kulon,
Puskesmas
Pucangsewu,
Puskesmas
Jagir,
Puskesmas
Sawah Pulo
Deskriptif
Kualitatif
Implementasi
perspektif new
public service
Yusfadhiya
h (2018)
Puskesmas
Peneleh
Kecamatan
Genteng
Deskriptif
Kualitatif
Pelayanan
prima (6A).
kemampuan,
sikap,
penampilan,
perhatian,
tindakan,
tanggung
jawab
Jaliyanti
(2018)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Deskriptif
Kualitatif
Efektivitas
Sari (2020)
Puskesmas
Pucang Sewu
Deskriptif
Kualitatif
Kinerja
Dela Fahmi
Saputri
(2020)
Puskesmas
Kalirungkut
Deskriptif
Kualitatif
Ukuran dan
kebijakan,
sumber daya,
Prabowo,
et.al (2020)
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 951
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
karakteristik,
sikap
pelaksana,
komunikasi
antar
organisasi
pelaksana,
lingkungan
Puskesmas
Jagir
Wonokromo
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
terkait,
transparansi,
anggaran,
teknologi,
inovasi.
Agastya &
Fanida
(2016)
Puskesmas
Peneleh
Kecamatan
Genteng,
puskesmas
ngagel rejo,
puskesmas
pucangsewu,
puskesmas
jagir
wonokromo,
puskesmas
kalijudan
Deskriptif
Kualitatif.
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pemangku
kepentingan,
teknologi
Putri &
Budiarto
(2020)
Puskesmas
Jagir
Deskriptif
Kualitatif
Efektifitas,
efisiensi,
kecukupan,
perataan,
responsivitas,
ketepatan
Putra &
Prabawati
(2019)
Puskesmas
Peneleh
Genteng
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
berkepentinga
n,
Ammah &
Fanida
(2016)
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
952 http://sosains.greenvest.co.id
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
transparansi,
sumber dana,
teknologi,
inovasi
Puskesmas
Ketabang
Kuantitatif
Persyaratan,
prosedur,
waktu
pelayanan,
produk
layanan,
kompetensi
pelaksana,
perilaku
pelaksana,
maklumat
pelayanan,
pengaduan
saran dan
masukan
Perdana
(2016)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Kualitatif
(Purposive
Sampling)
Kepentingan,
nilai,
kekuatan
Ikhwan
(2017)
E-health bermula dan hadir di masyarakat karena adanya keluhan antrean
panjang pada fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya. Pemerintah setempat
akhirnya berinisiatif menciptakan layanan yang menjawab keluhan masyarakat untuk
kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. E-health sebelum digunakan, dengan ramai
dan padatnya kunjungan pasien setiap hari membuat masyarakat berusaha datang lebih
awal guna mengambil nomor antrean agar tidak perlu menunggu lama. Pasien yang
awalnya hanya batuk pilek menjadi semakin parah karna terlalu lama menunggu antre
(Dela Fahmi Saputri, 2020).
E-health dapat memangkas jumlah antrean pada loket pendaftaran sehingga tidak
terdapat tumpukan antrean pasien. Masyarakat yang menggunakan e-health tidak perlu
antre lama menunggu di faskes karena dapat mengetahui estimasi waktu diperiksa
(Hafizh, 2016). E-health membuat pendataan pasien menjadi lebih mudah dan efisien
terbukti dengan penelitian yang dilakukan Jaliyanti (2018) terjadi pengurangan waktu
antrean pasien yang awalnya lebih dari 5 menit menjadi 2 menit. Kecepatan menangani
registrasi pasien membuat pasien yang ditangani oleh faskes menjadi lebih banyak.
Ikhwan (2017) adanya pelayanan e-health yang diterapkan memudahkan masyarakat
karna dapat diakses melalui online dan dapat mengurangi waktu antrean, selain itu juga
memudahkan pasien tanpa membawa banyak berkas dan petugas dalam pendataan pasien.
E-health dapat mengurangi jumlah antrean apabila digunakan sebagaimana
fungsinya, namun masih ditemui pada beberapa fasilitas pelayanan kesehatan yang masih
menggunakan e-health secara manual. E-health hanya diperuntukkan untuk print nomor
antrean. Putri (2016) di Puskesmas Kalijudan masyarakat cenderung menggunakan e-
health untuk print nomor antrean, sehingga tumpukan pasien masih sering dijumpai.
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 953
5. Penerimaan serta partisipasi masyarakat dan petugas dalam penggunaan E-
Health
Masyarakat dan petugas memegang peranan penting dalam penggunaan e-health.
Adapun rangkuman yang berkaitan dengan penerimaan dan partisipasi masayarakat serta
petugas dalam penggunaan e-health sebagai berikut:
Tabel 1.3 Penerimaan serta Partisipasi Masyarakat dan Petugas dalam Penggunaan
E-Health.
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
Puskesmas
Pucangsewu
Deskriptif
Kualitatif
Inovasi
Hafizh
(2016)
Puskesmas
Ngagel Rejo
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
terkait,
transparansi,
anggaran,
teknologi,
inovasi
Marshela
(2016)
Puskesmas
Kalijudan
Deskriptif
Kualitatif
Inovasi
Putri
(2016)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Deskriptif
Kualitatif
Efektivitas
Handoko
(2017)
Puskesmas
Manukan
Kulon,
Puskesmas
Pucangsewu,
Deskriptif
Kualitatif
Implementasi
perspektif new
public service
Yusfadhiya
h (2018)
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
954 http://sosains.greenvest.co.id
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
Puskesmas
Jagir,
Puskesmas
Sawah Pulo
Puskesmas
Peneleh
Kecamatan
Genteng
Deskriptif
Kualitatif
Pelayanan
prima (6A).
kemampuan,
sikap,
penampilan,
perhatian,
tindakan,
tanggung
jawab
Jaliyanti
(2018)
Puskesmas
Pucang Sewu
Deskriptif
Kualitatif
Kinerja
Dela Fahmi
Saputri
(2020)
Puskesmas
Kalirungkut
Deskriptif
Kualitatif
Ukuran dan
kebijakan,
sumber daya,
karakteristik,
sikap
pelaksana,
komunikasi
antar
organisasi
pelaksana,
lingkungan
Prabowo,
et.al (2020)
Puskesmas
Peneleh
Kecamatan
Genteng,
puskesmas
ngagel rejo,
puskesmas
pucangsewu,
puskesmas
jagir
wonokromo,
puskesmas
kalijudan
Deskriptif
Kualitatif.
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pemangku
kepentingan,
teknologi
Putri &
Budiarto
(2020)
Puskesmas
Jagir
Deskriptif
Kualitatif
Efektifitas,
efisiensi,
kecukupan,
perataan,
Putra &
Prabawati
(2019)
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 955
Lokasi
Metode
Penelitian
Parameter
Referensi
responsivitas,
ketepatan
Puskesmas
Peneleh
Genteng
Deskriptif
Kualitatif
Lingkungan
politik,
kepemimpina
n,
perencanaan,
pihak yang
berkepentinga
n,
transparansi,
sumber dana,
teknologi,
inovasi
Ammah &
Fanida
(2016)
Puskesmas
Ketabang
Kuantitatif
Persyaratan,
prosedur,
waktu
pelayanan,
produk
layanan,
kompetensi
pelaksana,
perilaku
pelaksana,
maklumat
pelayanan,
pengaduan
saran dan
masukan
Perdana
(2016)
Rumah Sakit
Dr. M.
Soewandhie
Surabaya
Kualitatif
(Purposive
Sampling)
Kepentingan,
nilai,
kekuatan
Ikhwan
(2017)
Yusfadhiyah (2018) dalam kontribusinya, masyarakat perlahan dapat
menggunakan e-health namun tetap diperlukan pendampingan oleh petugas faskes.
Petugas dirasa sangat diperlukan mengingat layanan e-health tidak hanya digunakan
untuk usia produktif namun terdiri dari pengguna lanjut usia (Handoko, 2017). Petugas
pada faskes dapat berkontribusi penuh dengan digunakanya e-health dalam pelayanan.
Hafizh (2016) dan Putri (2016) petugas mau dan mampu menerima adanya e-health untuk
diterapkan di puskesmas Pucangsewu dan Puskesmas Kalijudan. Namun berdasarkan
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
956 http://sosains.greenvest.co.id
hasil penelitian Ammah & Fanida (2016) partisipasi petugas dalam menerapkan e-health
masih kurang tepat karena e-health dioperasikan secara manual sehingga tetap
menimbulkan antrean pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Masyarakat pada dasarnya mengaku puas dengan keberadaan e-health, namun
dalam penelitian Marshela (2016) dan Putri (2016) menunjukkan bahwa hampir semua
masyarakat belum dapat memanfaatkan e-health sebaik mungkin dengan
mengoperasikanya secara mandiri. Selain masyarakat dengan lansia, masyarakat dengan
usia produktif cenderung malas untuk beradaptasi dengan keberadaan e-health.
Masyarakat selalu meminta bantuan petugas untuk mendapatkan nomor antrean, sehingga
e-health tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
6. Perspektif dan rekomendasi penerapan E-Health di fasilitas pelayanan
kesehatan Kota Surabaya
E-health pada beberapa lokasi di Kota Surabaya masih belum seutuhnya
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ammah & Fanida (2016) e-health tidak digunakan
langsung oleh masyarakat namun dioperasikan oleh petugas yang hanya digunakan
sebatas print out nomor antrean. Masyarakat tetap melakukan antre secara manual
sehingga tumpukan pasien masih sering dijumpai. E-health sebagai alat bantu untuk
mengurai antrean harusnya dapat digunakan secara maksimal dengan mandiri oleh
masyarakat dengan arahan petugas, sosialisasi secara maksimal dan dengan inovasi harus
dilakukan guna mengedukasi masyarakat bahwa e-health dapat diakses pula dari rumah
secara online. E-health yang tidak digunakan sebagaimana fungsinya tentu tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, hal tersebut bertolak belakang dengan sejarah e-health
yang diharapkan dapat mengurai antrean pada fasilitas pelayanan kesehatan. Penggunaan
e-health digunakan pada 65 fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya, 63 di
puskesmas dan 2 rumah sakit. Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2019) terdapat 37 rumah
sakit umum dan khusus yang ada di Kota Surabaya, e-health sebagai alat bantu antrean
akan lebih optimal penggunaanya apabila lebih tersebar diseluruh faskes di Kota
Surabaya.
Indikator yang berkaitan dengan nomor antrean menunjukkan bahwa e-health
telah berjalan sebagaimana fungsinya, namun terdapat beberapa hal yang perlu
dimaksimalkan seperti penggunaan e-health agar digunakan secara mandiri oleh
masyarakat dan petugas sebagai pendamping. Prasarana pada e-health di fasilitas
pelayanan kesehatan juga perlu ditingkatkan karna terdapat ketidakmerataan kelengkapan
sarana di fasilitas pelayanan kesehatan. Kepuasan penggunaan pada e-health merupakan
salah satu indikator penting dalam e-health. E-health memberikan kepuasan karena
membantu petugas serta masyarakat dalam mendapatkan dan memberikan pelayanan,
namun pada penelitian terdahulu yang diambil dalam skripsi tidak terdapat data riil yang
menunjukkan jumlah kepuasan atau penurunan kepuasan penggunaan e-health tetapi
hanya penjelasan secara deskriptif.
E-health merupakan inovasi pemerintah Kota Surabaya berbasis elektronik yang
memudahkan masyarakat untuk diakses secara efisien, namun hal tersebut membuat
beberapa elemen masyarakat kesulitan untuk menggunakanya seperti kelompok lansia
dan masyarakat yang tidak mau belajar akan perkembangan teknologi. Petugas
pendamping e-health mengambil peran penting untuk kelompok masyarakat tersebut.
Sosialisasi penggunaan e-health juga perlu lebih digalakkan secara menyeluruh kepada
masyarakat. Petugas faskes dapat membuat inovasi metode sosialisasi yang lebih menarik
atau membuat kuis diakhir kegiatan.
E-health berdampak baik pada antrean di faskes. E-health dapat memangkas
jumlah antrean di loket pendaftaran, namun masih ditemui di beberapa faskes e-health
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 957
digunakan hanya untuk print nomor antrean saja. Petugas tetap memberlakukan sistem
antrean secara manual, sehingga masih ditemui tumpukan antrean pada pelayanan.
Faskes perlu melakukan pembekalan dan evaluasi secara rutin untuk petugas layanan
guna mengantisipasi hal-hal yang dirasa kurang dan salah.
Masyarakat dan petugas menerima dengan baik diberlakukanya e-health pada
faskes, namun partisipasi keduanya masih kurang. Petugas yang mengoperasikan sistem
antrean e-health secara manual masih ditemui. Masyarakat masih bergantung dengan
petugas dalam menggunakan e-health, penggunaan secara online juga belum banyak
digunakan oleh kalangan masyarakat, sehingga berpengaruh pada kondisi pelayanan di
fasilitas pelayanan kesehatan. Tabel 11 merupakan ringkasan dari perspektif dan
rekomendasi penerapan E-Health di fasilitas pelayanan kesehatan Kota Surabaya sebagai
berikut:
Tabel 4 Ringkasan Perspektif dan Rekomendasi Penerapan E-Health di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya.
Topik
Kondisi
Saran
Sejarah
E-health diciptakan karena
kemirisan pemkot Surabaya
akan tumpukan antrean pada
faskes.
E-health digunakan
sebagaimana mestinya
agar dapat mengurai
antrean pada faskes.
Lokasi penerapan
e-health
E-health terdapat pada 63
puskesmas dan 2 rumah sakit.
10 lokasi diantaranya telah
diteliti.
E-health dapat lebih
digalakkan di fasilitas
pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
Indikator
Terdapat ketidakmerataan
sarana prasarana, petugas dan
masyarakat mengaku puas
namun tidak dapat
mengoperasikan secara
optimal, kurangnya
pengetahuan masyarakat
dengan adanya e-health.
Terdapat pelatihan dan
evaluasi rutin untuk
petugas faskes,
melakukan inovasi
dalam sosialisasi
kepada masyarakat.
Dampak pada antrean
E-health dapat memangkas
jumlah antrean pasien.
Menerapkan e-health
sebagaimana fungsinya
di beberapa lokasi agar
berfungsi dengan
optimal.
Penerimaan serta
partisipasi petugas &
masyarakat
Masyarakat & petugas
menerima adanya e-health,
terdapat petugas yang tidak
optimal partisipasinya dalam
menggunakan e-health dan
sebagian besar masyarakat
belum mampu
mengoperasikanya secara
mandiri.
Petugas
mengoperasikan e-
health sebagaimana
fungsinya dan
masyarakat dapat
menggunakan secara
mandiri.
Volume 2, Nomor 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
958 http://sosains.greenvest.co.id
KESIMPULAN
Berdasarkan literature review yang telah dijelaskan di atas, maka terdapat simpulan
bahwa; E-health diciptakan pada tahun 2014, berawal karena kemirisan pemerintah Kota
Surabaya dengan tumpukan antrean pada faskes. E-health yang diteliti di Kota Surabaya
dari 65 fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan, hanya 10 fasilitas pelayanan
kesehatan yang diteliti dan 55 lokasi yang belum diteliti. Indikator pada e-health
diketahui bahwa, beberapa e-health masih belum diterapkan secara maksimal, karena
petugas yang masih menggunakan secara manual dan masyarakat yang tidak mengerti
penggunaan e-health, meratakan pemberian sarana prasarana untuk e-health di faskes,
memberikan inovasi pada sosialisasi yang digalakkan. Dampak E-health dapat
mengurangi antrean pada faskes, namun dibeberapa tempat tidak karena e-health tidak
dipergunakan secara maksimal. Penerimaan dan partisipasi masyarakat serta petugas
dalam penggunaan e-health diterima dengan baik, namun terdapat petugas yang masih
menerapkan secara manual dan hampir semua masyarakat belum dapat mengoperasikan
secara mandiri.
BIBLIOGRAFI
Agastya, K. P., & Fanida, E. H. (2016). Penerapan Layanan E-Health Di Puskesmas Jagir
Kelurahan Jagir Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya. J. Fak. Ilmu Sos. Dan
Huk, 1(1), 110.
Ammah, N. M., & Fanida, E. H. (2016). Penerapan Layanan Electronic Health (E-Health)
Di Puskesmas Peneleh Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Surabaya. Journal
Unesa.
Dela Fahmi Saputri, T. M. (2020). Implementasi Layanan E-Health Dalam Meningkatkan
Kinerja Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Pucang Sewu Kota Surabaya. 2020.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. (2018). Profil Kesehatan Kota Surabaya 2018. Dinas
Kesehatan Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. (2019). Profil Kesehatan Kota Surabaya 2019. Dinas
Kesehatan Kota Surabaya.
Hafizh, D. A. (2016). Inovasi Pelayanan Publik Studi Deskriptif Tentang Penerapan
Layanan E-Health Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di
Puskesmas Pucangsewu Kota Surabaya. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 4(3).
Handoko, R. (2017). Efektivitas E-Health Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.
Soewandhie Surabaya. Jpap: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, 3(1).
Ikhwan, R. (2017). Pilihan Rasional Pada Layanan Kesehatan E-Health (Studi Deskriptif
Mengenai Tindakan Rasional Pada Pasien Yang Memanfaatkan Layanan
Kesehatan E-Health Di Rsud Dr M. Soewandhie Surabaya). Universitas Airlangga.
Jaliyanti, D. (2018). Analisis Penerapan E-Health Sebagai Perwujudan Pelayanan Prima
Di Puskesmas Peneleh Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Jurnal Pendidikan
Administrasi Perkantoran (Jpap), 6(2).
Marshela, D. P. (2016). Implementasi Layanan E-Health Di Puskesmas Ngagel Rejo Kota
Surabaya Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat. Universitas
Airlangga.
Perdana, N. P. (2016). Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan E-Health Di
Puskesmas Ketabang Surabaya. Publika, 4(1).
Prabowo, S. A., Rizky, M., & Mashuri, M. A. (2020). Implementasi E-Health Sebagai
Alternatif Antrian Online Di Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya. Jurnal Syntax
Transformation, 1(2), 6673.
Literature Review: Penerapan E-Health Dan
Dampaknya Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota
Surabaya
2022
Nahdia Rachmawati, Budhi Setianto 959
Putra, F. E. S., & Prabawati, I. (2019). Evaluasi Aplikasi E-Health Di Puskesmas Jagir
Kota Surabaya. Publika, 7(8).
Putri, A. S. (2016). Difusi Inovasi Program E-Health Di Puskesmas Kalijudan Surabaya.
Universitas Airlangga.
Putri, Y. A., & Budiarto, W. (2020). Literature Review: The Implementation Of E-Health
At Primary Healthcare Centers In Surabaya City. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, 8(1), 4055.
Riskika Dwi Ayu Lestari, R. (2020). Hubungan Waktu Tunggu Terhadap Kepuasan
Pasien Di Puskesmas: Suatu Tinjauan Sistematis. Stik Bina Husada Palembang.
Sari, I. M. (2020). Efektivitas Kinerja Pelayanan Berbasis Sistem E-Health Di Rumah
Sakit Umum Daerah (Rsud) Dr. Soewandhi Surabaya. Jpap: Jurnal Penelitian
Administrasi Publik, 6(1).
Yusfadhiyah, N. S. (2018). Pelaksanaan E-Health Pada Puskesmas Di Kota Surabaya
Dilihat Dari Perspektif New Public Service. Universitas Airlangga.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.