Volume 2, Nomor 10, Oktober 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1131 http://sosains.greenvest.co.id
tahun sebanyak 50,74%. Masa kerja nelayan ≤ 14 tahun sebanyak 53,73%. Jumlah
nelayan yang menggunakan APD sebanyak 53,73%. Lama menyelam selama ≤ 30
menit sebanyak 50,74%. Frekuensi penyelaman ≤ 3 kali/hari sebanyak 52,23%.
Penyelaman langsung naik secara cepat sebanyak 52,23%. Waktu istirahat nelayan
selama > 60 menit sebanyak 50,74%. Penyelaman di kedalaman > 10 meter
sebanyak 53,74%.
Dari keluhan gangguan telinga Nelayan Kampung Cumpat Surabaya
didapatkan hasil bahwa Nelayan yang merasakan adanya gangguan telinga
sebanyak 83,58%. Sebanyak 60,71% mengaku merasakannya di saat sesudah
bekerja sebagai nelayan. Para nelayan mengaku merasakan adanya gangguan
telinga > 2 kali dalam sehari sebanyak 89,28%. Berdasarkan dari data terkait
penggunaan earphone, hanya sebesar 34,33% saja nelayan yang menggunakan
earphone dan mengaku mengalami gangguan telinga.
Hasil dari analisa di poin 1, 2 dan 3 dengan tabulasi silang chi square maka
diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara karakteristik individu dengan risiko
barotrauma telinga. Tidak ada hubungan antara penggunaan earphone dengan risiko
barotrauma telinga secara garis besar peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik
individu serta karakteristik penyelaman Nelayan Kampung Cumpat Surabaya
mempunyai hubungan risiko barotrauma telinga. Hal ini dikarenakan bahwa
aktifitas terkait penyelaman persentase nya lebih besar jika dibandingkan dengan
penggunaan earphone.
DAFTAR PUSTAKA
ekawati, Tutu. (2005). Analisis Faktor Risiko Barotrauma Membrana Timpani
Pada Nelayan Penyelam Tradisional Di Kecamatan Semarang Utara Kota
Semarang Risk Factor Analysis Of Barotrauma Membrana Timpani Of
Indigenous Diver Fisherman In North Subdistrict, Semarang City. Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Fatimah, Fatimah, Andarini, Sri, & Astari, Asti Melani. (2019). Diving Frequency
Increase The Risk Barotrauma In Traditional Fisherman-Divers. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, 30(4), 283–286.
Handajani, Hany, Relawati, Rahayu, & Handayanto, Eko. (2015). Peran Gender
Dalam Keluarga Nelayan Tradisional Dan Implikasinya Pada Model
Pemberdayaan Perempuan Di Kawasan Pesisir Malang Selatan. Jurnal
Perempuan Dan Anak, 1(1).
Mahayanti, I. Gusti Ayu Komang, & Sriathi, Anak Agung Ayu. (2017). Pengaruh
Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, Dan Karakteristik Situasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Udayana University.
Mallapiang, Fatmawaty, Alam, Syamsul, & Rizal, Rukhayya. (2015). Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Penyelam
Tradisional Di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota
Makassar Tahun 2015. Al-Sihah: The Public Health Science Journal.
Marisdayana, Rara, Suhartono, Suhartono, & Nurjazuli, Nurjazuli. (2016).
Hubungan Intensitas Paparan Bising Dan Masa Kerja Dengan Gangguan
Pendengaran Pada Karyawan Pt. X. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia,
15(1), 22–27.